Anda di halaman 1dari 14

Filsafat

Perenialisme
1. Amartia Andina Kholki (06111181823012)
2. Anida Chairatunnisa (06111181823069)
3. Mayang Hastianingrum (06111281722037)
Pengertian Filsafat Perenialisme

Perenialisme merupakan suatu aliran d


alam pendidikan yang lahir pada abad
Istilah Perenialisme berasal dari bahasa latin ke-20. Perenialisme lahir dari suatu rea
, yaitu dari akar kata perenis dan perennial. ksi terhadap pendidikan progresif. Pere
Perenis yang berarti tumbuh terus menerus nialisme menentang pandangan progre
melalui waktu, hidup terus dari waktu ke wak sivisme yang menekan perubahan dan
tu atau abadi. Perennial diartikan abadi atau suatu yang baru. Perenialisme meman
kekal atau terus tiada akhir. dang situasi dunia dewasa ini penuh ke
kacauan, ketidakpastian, terutama dala
m kehidupan moral, intelektual, dan so
sikultural.
Latar Belakang Filsafat Perenialisme

Perenialisme diambil dari kata perennial, yang bermakna abadi atau kekal. Dari
makna tersebut mempunyai maksud bahwa perenialisme mengandung
kepercayaan filsafat yang berpegang pada nilai – nilai dan norma – norma yang
bersifat kekal dan abadi. Pendiri dari aliran ini adalah Aristoteles yang kemudian
didukung dan dilanjutkan St. Thomas Aquinas pada abad ke – 13. Munculnya
aliran ini adalah sebagai alat atau cara untuk menghadapi krisis yang dihadapi
manusia saat ini. Perenialime menganggap kenyataan dalam kebudayaan
manusia saat ini mengalami krisis. Oleh karena itu perenialisme memberikan
suatu pemecahan dengan jalan “kembali pada kebudayaan masa lampau”,
kebudayaan yang dianggap ideal. Perenialisme lahir dari suatu reaksi terhadap
pendidikan progresif. Perenialis menentang pandangan progresivisme yang
menekankan perubahan dan sesuatu yang baru.
Ciri-ciri Filsafat Perenialisme
1. Perenialisme mengambil jalan re
gresif, yaitu kembali kepada nilai d 2. Perenialisme beranggapan
an prinsip dasar yang menjiwai pen bahwa realita itu mengandun
didikan pada masa yunani kuno da g tujuan.
n abad pertengahan.

4. Perenialisme beranggapan b
3. Perenialisme beranggapan
ahwa kenyataan tertinggi itu be
bahwa belajar adalah latihan
rada di balik alam, penuh keda
dan disiplin mental.
maian, dan transcendental.
Tokoh-tokoh Filsafat Perenialisme

Aristoteles (384-322 SM) Plato (427 SM-347 SM)

Menurut Arithoteles dalam Uyo Sadull Plato berpandangan bahwa manusia t


oh (2008:153) manusia adalah makhl idak menciptakan kebenaran, pengeta
uk materi dan rohani sekaligus. Seba huan, dan nilai moral melainkan bagai
gai materi, ia menyadari bahwa manu mana menemukan semuanya itu. Den
sia dalam hidupnya berada dalam ko gan menggunakan akal dan rasio, se
ndisi alam materi dan sosial. muanya itu dapat ditemukan kembali
oleh manusia.
Thomas Aquinas (1225 M -1274 M)
Ortimer Adler (1902-2001)

Thomas Aquinas berpandangan tentang realita


Ortimer Adler mengatakan bahwa jika seora
s bahwa segala sesuatu yang ada, adanya itu k
ng manusia adalah makhluk rasional yang m
arena diciptakan oleh Tuhan dan tergantung ke
erupakan hakikat yang senantiasa seperti itu
pada-Nya. Sedangkan dalam hal pengetahuan,
sepanjang sejarahnya maka tentulah manus
Thomas Aquinas mengemukakan bahwa penge
ia memiliki gambaran yang tetap dalam hal
tahuan itu diperoleh sebagai persentuhan antar
program pendidikan dengan tidak mengikutk
a dunia luar dan atau oleh akal budi yang kemu
an peradaban dan masa tertentu.
dian menjadi pengetahuan.
Prinsip-prinsip Pendidikan Filsafat
Perenialisme
1. Konsep pendidikan bersifat
abadi, karena hakikat manusi 2. Inti pendidikan haruslah m
a tak pernah berubah. engembangkan kekhususan
manusia yang unik, yaitu kem
ampuan berfikir.

3. Tujuan belajar ialah men 4. Pendidikan merupakan p


genal kebenaran abadi dan ersiapan bagi kehidupan se
universal. benarnya.
Pandangan-pandangan Filsafat
Perenialisme
1. Pandangan Ontologi Perenialisme 2. Pandangan Epistemologi Perenialisme

Ontologi perenialisme terdiri dari pengertian Menurut perenialisme ilmu pengetahuan


– pengertian seperti benda individual, esens adalah segala sesuatu yang dapat diketahui
i, aksiden, dan substansi. Secara ontologis, dan nyata, sedangkan hal yang dapat
perenialisme membedakan suatu realita dal diketahui dan nyata itu adalah apa yang
am aspek – aspek perwujudannya. Benda i terlindung dengan kepercayaan. Jadi, jika
ndividual disini adalah benda sebagaimana seseorang mempercayai adanya sesuatu
yang tampak dihadapan manusia dan yang hal maka hal itu adalah sesuatu yang nyata
ditangkap dengan pancaindra seperti batu, r dan dapat diketahui.
umput, orang dalam bentuk, ukuran, warna
dan aktivitas tertentu.
3. Pandangan Aksiologi Perenialisme

Perenialisme memandang masalah nilai berdasarkan asas


– asas supernatural, yakni menerima universal yang abadi.
Dengan asas seperti itu, ontology dan epistimologi tidak
hanya disadasarkan pada prinsip teologi dan supernatural,
tetapi juga aksiologi. Khusus dalam tingkah laku manusia,
manusia sebagai subjek telah memiliki potensi–potensi
kebaikan sesuai dengan kodratnya, disamping
kecenderungan – kecenderungan dan dorongan-dorongan
kearah yang tidak baik.
Implikasi Filsafat Perenialisme dalam
Pendidikan

1. Pendidikan 2. Tujuan Pendidikan

Bagi perenialist bahwa nilai-nilai kebenar


Perenialisme memandang pendidikan se an bersifat universal dan abadi, inilah yan
bagai jalan kembali atau proses menge g harus menjadi tujuan pendidikan yang s
mbalikan keadaan manusia sekarang se ejati. Sebab itu, tujuan pendidikannya ada
perti dalam kebudayaan masa lampau y lah membantu peserta didik menyingkapk
ang dianggap sebagai kebudayaan yang an dan menginternalisasikan nila-nilai keb
ideal. enaran yang abadi agar mencapai kebijak
an dan kebaikan dalam hidup.
3. Sekolah 4. Kurikulum

Sekolah merupakan lembaga tempat latiha


n elite intelektual yang mengetahui kebenar
an dan suatu waktu akan meneruskannya k
epada generasi pelajar yang baru. Sekolah Kurikulum pada aliran ini berpusat pada
adalah lembaga yang berperan mempersia mata pelajaran, dan cenderung menitikbe
pkan peserta didik atau orang muda untuk t ratkan pada: sastra, matematika, bahasa,
erjun kedalam kehidupan. Sekolah bagi per dan humaniora, termasuk sejarah. Kurikul
enialis merupakan peraturan-peraturan yan um adalah pendidikan liberal.
g artificial dimana peserta didik berkenalan
dengan hasil yang paling baik dari warisan
sosial budaya.
6. Peranan guru dan peserta didik
5. Metode

Peran guru bukan sebagai perantara antara


Metode pendidikan atau metode belajar ut dunia dengan jiwa anak, melainkan guru jug
ama yang digunakan oleh perenialist adala a sebagai “murid” yang mengalami proses
h membaca dan diskusi, yaitu membaca d belajar serta mengajar. Guru mengembang
an mendikusikan karya-karya besar yang t kan potensi-potensi penemuan diri, dan ia
ertuang dalam the great books dalam rang melakukan otoritas moral atas murid-murid
ka mendisiplinkan pikiran. nya karena ia seorang propesional yang un
ggul dibandingkan muridnya. Guru harus m
empunyai aktualitas yang lebih, dan penget
ahuan yang sempurna.
Kelebihan & Kekurangan Filsafat
Perenialisme
Kelebihan Kekurangan

1) Pengetahuan dianggap lebih penting dan


1) Perenialisme mengangkat kembali nilai-
kurang memperhatikan kegiatan sehari-ha
nilai.
ri.
2) Kurikulum menekankan pada perkemban
2) Perenialisme kurang menerima adanya pe
gan intelektual siswa pada seni dan sain
rubahan-perubahan.
s.
3) Siswa menjadi orang yang mementingkan
3) Perenialisme tetap percaya terhadap asa
diri sendiri, ia menjadi manusia yang tidak
s pembentukan kebiasaan dalam permu
memiliki self discipline, dan tidak mau berk
laan pendidikan anak.
orban demi kepentingan umum.
Thanks
Thanks!!
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including
icons byCREDITS:
Flaticon,This
andpresentation
infographicstemplate
& imageswas
by Freepik.
created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik.
Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai