Anda di halaman 1dari 2

RESUME MATERI 5

Aliran Filsafat Pendidikan Perenialisme

Nama : Ilma Shafa Ghaida (11180150000055)

Prodi : Pendidikan IPS (Kelas 3 C)

Mata kuliah : Filsafat Pendidikan

Dosen Pengampu : Bapak Dr. Zaimudin M.Ag

Pengertian Perenialisme :

Perenialisme berasal dari kata perennial yang berarti abadi atau kekal atau bersifat lestari.
Perenialisme muncul atau berkembang sebagai reaksi dan solusi yang diajukan atas terjadinya
suatu keadaan yang mereka sebut sebagai krisis kebudayaan dalam masyarakat modern.
Perenialisme memandang pendidikan sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan
keadaan sekarang kepada masa lampau yang memiliki kebudayaan ideal.

Perenialisme lahir dari suatu reaksi terhadap pendidikan progresif. Perenialisme menentang
pandangan progresivisme yang menekan perubahan dan suatu yang baru. Perenialis
mememandang situasi dunia dewasa ini penuh kekacauan, ketidakpastian, terutama dalam
kehidupan moral, intelektual, dan sosikultural.

Solusi yang ditawarkan kaum perenialis adalah jalan mundur kebelakang dengan mengunakan
kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh.

Teori Dasar Dalam Belajar Menurut Perenialisme :

a. Mental disiplin sebagai teori dasar


b. Rasionalitas dan Asas Kemerdekaan
c. Learning to Reason (belajar untuk berpikir)
d. Belajar sebagai persiapan hidup
e. Learning through teaching

Kelebihan Dan Kelemahan :


Kelebihan : Perenialisme mengangkat kembali nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang
menjadi pandangan hidup yang kokoh pada zaman kuno dan abad pertengahan. Dalam
pandangan perenialisme pendidikan lebih banyak mengarahkan perhatianya pada kebudayaan
ideal yang telah teruji dan tanguh.
Kelemahan : Pengetahuan dianggap lebih penting dan kurang memperhatikan kegiatan sehari-
hari. Pendidikan yang menganut paham ini menekankan pada kebenaran absolut, kebenaran
universal yang tidak terkait pada tempat dan waktu aliran ini lebih berorientasi ke masa lalu.
Perenialisme kurang menerima adanya perubahan-perubahan, karena menurut mereka
perubahan-perubahan menurut mereka banyak menimbulkan kekacauan, ketidakpastian, dan
ketidakteraturan, terutama dalam kehidupan moral, intelektual, dan sosio kultural.

Anda mungkin juga menyukai