Anda di halaman 1dari 3

Nama/NIM :Dea Puji Saputri(2121011)

Prodi/Kelas :PAI1A
Dosen Pengampu : Dr. Baedhowi, M.Ag
Tugas UTS : Filsafat Umum (Meresume buku)
Sumber : Mengenal Filsafat Islam
Judul : Hubungan Filsafat Islam dengan Filsafat Yunani
Karya :Dr.Asep Sulaiman M. Ag., M.pd.

Mengenal Filsafat Islam


A. Hubungan Filsafat Islam dengan Filsafat Yunani
1. Definisi Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa Yunani, yaitu philosophia. Kata tersebut
berasal dari kata philein yang berarti mencintai dan sophia yang berarti
kebijaksanaan. Filsuf Herokleitos sudah memakai kata filsafat untuk
menerangkan hanya Tuhan yang mengetahui hikmah dan pemilik hikmah.
a) Menurut Plato , filsafat adalah ilmu yang membicarakan hakikat
sesuatu.
b) Aristoteles berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu pengetahuan
c) Hasbullah Bakry, filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu
dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta, dan manusia
sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana
hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana
sikap manusia itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan tersebut .
Dengan kata lain, filsafat adalah ilmu yang mempelajari dengan
sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu serta seluruh
fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dengan logika
yang sistematis tentang kebenaran yang meliputi logika, fisika, metafisika,
dan pengetahuan praktis .
2. Definisi Filsafat Islam
Filsafat Islam merupakan hasil pemikiran filsuf tentang ketuhanan,
kenabian, kemanusiaan, dan alam yang dilandasi ajaran Islam sebagai
suatu aturan pemikiran yang logis dan sistematis. Filsafat Islam berupaya
memadukan antara wahyu dengan akal, antara akidah dengan hikmah,
antara agama dengan filsafat, dan menjelaskan kepada manusia bahwa
wahyu tidak bertentangan dengan akal.
Ibrahim Makdur memberikan batasan bahwa filsafat Islam adalah
pemikiran yang lahir dalam pemikiran dunia Islam untuk menjawab
tantangan zaman, meliputi Allah dan alam semesta, wahyu dan akal,
agama dan filsafat.
3. Hubungan Filsafat Islam Dengan Filsafat Yunani
Tidak dapat dipungkiri bahwa filsafat Islam terpengaruh oleh filsafat
Yunani. Hal ini karena kontak umat Islam dengan kebudayaan Yunani
bersamaan waktunya dengan penulisan ilmu-ilmu Islam. Oleh karena itu,
unsur-unsur kebudayaan Yunani memberikan pengaruh dan corak tertentu,
terutama dalam bentuk dan isi. Akan tetapi, berguru bukan berarti
mengekor atau menjiplak. Mereka hanya mengambil beberapa pemikiran
yang dikemukakan oleh para filsuf Yunani secara garis besar kemudian
dikembangkan sendiri. Secara sederhana, filsafat Islam dapat dirangkum
menjadi tiga aspek, yaitu sebagai berikut:
a) Filsafat Islam membahas masalah yang sudah pernah dibahas
Filsafat Yunani dan lainnya, seperti ketuhanan, alam dan roh.
b) Filsafat Islam membahas masalah yang belum pernah dibahas
oleh generasi sebelumnya, seperti Filsafat kenabian.
c) filsafat, akidah dan hikmah, serta wahyu dan akal.
Jika dilihat dari aspek sejarah, kelahiran ilmu filsafat Islam
dilatarbelakangi oleh adanya usaha penerjemahan naskah-naskah ilmu
filsafat ke dalam bahasa Arab yang telah dilakukan sejak masa klasik
Islam . Untuk memperkuat pernyatan di atas, sejarah kebudayaan Islam
mencatat bahwa ilmu filsafat tidak diketahui oleh orang-orang Islam,
kecuali setelah masa Daulah Abbasiyyah pertama . Ilmu ini ditransfer ke
dunia Islam melalui penerjemahan buku-buku filsafat Yunani yang telah
tersebar di daerah-daerah seperti Iskandariah, Anthakiah, dan Harran. Para
cendekiawan pada waktu itu berusaha memasukkan filsafat Yunani
sebagai bagian dari metodologi dalam menjelaskan Islam, terutama
akidah, untuk melihat perlunya kesesuaian antara wahyu dan akal .
Sumber dan pangkal tolak filsafat dalam Islam adalah ajaran Islam,
sebagaimana terdapat dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Berdasarkan uraian di atas terlihat jelas bahwa di satu sisi, filsafat
Islam berkembang setelah umat Islam memiliki hubungan interaksi
dengan Yunani.
Orang-orang Islam berkenalan dengan ajaran Aristoteles dalam bentuk
yang telah ditafsirkan dan diolah oleh orang-orang Syiria.Hal itu berarti
masuknya unsur-unsur Neoplatonisme dan sebagian orang Islam sadar
tentang Aristoteles serta apa yang mereka anggap sebagai ajaran-
ajarannya. Ini menyebabkan sulitnya membedakan antara kedua unsur
Hellenisme yang paling berpengaruh terhadap filsafat Islam karena
memang terkait satu sama lainnya . Meskipun terdapat variasi, semua
muslim bahwa wahyu adalah sumber ilmu pengetahuan. Oleh karena itu,
mereka juga membangun berbagai teori tentang kenabian seperti yang
dilakukan Ibnu Sina dengan salah satu risalahnya yang terkenal, Isbat An-
Nubuwwat. Mereka juga mencurahkan banyak tenaga untuk membahas
kehidupan sesudah mati, suatu hal yang tidak terdapat pada Hellenisme,
kecuali dengan sendirinya pada kaum Hellenis. Dengan demikian, tampak
jelas adanya hubungan yang bersifat akomodatif, yakni filsafat Yunani
memberi modal dasar penelusuran berpikir yang sejatinya ditopang oleh
Al-Qur'an sejak dulu. Secara teologis, dapat dikatakan bahwa sumber Al-
Qur'an secara azali telah ada. Filsafat Yunani hanya sebagai pembuka,
sedangkan bahan-bahannya telah ada di dalam Al-Qur'an.

Anda mungkin juga menyukai