Anda di halaman 1dari 18

‫الَّس َال ُم َع َلْي ُكْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َكاُتُه‬

Kelompok 2

Filsafat Islam dan sejarah


masuknya kedunia Islam
NAMA KELOMPOK:

> GALIH AKHMAD FATHONI


> PRASCILA AMITA SARA
1. Filsafat

Pengertian Filsafat

Pengertian filsafat, dalam sejarah perkembangan pemikiran kefilsafatan,


antara satu ahli filsafat dan ahli filsafat lainnya selalu berbeda, dan hampir
sama banyaknya dengan ahli filsafat itu sendiri.

Pengertian filsafat dapat ditinjau dari dua segi, yakni secara etimologi dan
secara terminologi.

01 Kata filsafat, yang dalam bahasa Arab dikenal


dengan istilah falsafah dan dalam bahasa Inggris
dikenal dengan istilah philosophy adalah berasal
dari bahasa Yunani philosophia. Kata philosophia
terdiri atas kata philein yang berarti cinta (love) dan
sophia yang berarti kebijaksanaan (wisdom),
sehingga secara etimologi istilah filsafat berarti
cinta kebijaksanaan (love of wisdom) dalam arti
a. Filsafat secara yang sedalam-dalamnya. Dengan demikian,
Etimologi seorang filsuf adalah pencinta atau pencari


kebijaksanaan.
Kata filsafat pertama kali digunakan oleh
Pythagoras (582-496 SM). Arti filsafat pada saat
itu belum begitu jelas, kemudian pengertian
filsafat itu diperjelas seperti yang banyak
dipakai sekarang ini dan juga digunakan oleh
Socrates (470-399 M) dan para filsuf lainnya
02 Secara terminologi dalam arti yang dikandung oleh istilah filsafat.
Dikarenakan batasan dari filsafat itu banyak maka sebagai gambaran perlu
diperkenalkan beberapa batasan.

1) Plato
Plato berpendapat bahwa filsafat adalah pengetahuan yang mencoba untuk mencapai
pengetahuan tentang kebenaran yang asli.
2) Aristoteles
Menurut Aristoteles, filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang
didalamnya terkandung ilmu-ilmu metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan
b.Filsafat secara estetika (filsafat keindahan).
3) Al Farabi
Terminologi Filsuf Arab ini mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang hakikat
bagaimana alam maujud yang sebenarnya.
4) Hasbullah Bakry
Menurut Bakry, ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala sesuatu dengan
mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta dan juga manusia sehingga dapat
menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai
akal manusia dan bagaimana sikap manusia seharusnya setelah mencapai pengetahuan
itu
5) Notonegoro
Notonegoro berpendapat bahwa filsafat itu menelaah hal-hal yang menjadi objeknya
dari sudut intinya yang mutlak dan yang terdalam, yang tetap dan yang tidak berubah,
yang disebut hakikat.
Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) mengartikan filsafat sebagai:

a. Pengetahuan dan penyelidikan dengan akal mengenai


hakikat segala yang ada, sebab, dan hukumnya.
b. Teori yang mendasari alam pemikiran atau suatu kegiatan
c. Ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika, dan
epistemology
2. AGAMA FILSAFAT DAN ILMU
Manusia adalah makhluk pencari kebenaran.
Ada tiga jalan untuk mencari, menghampiri
dan menemukan kebenaran, yaitu : ilmu,
filsafat dan agama.
Ketiga cara ini mempunyai cara-cara tersendiri
dalam mencari, menghampiri dan
menemukan kebenaran. Ketiga institute
termaksud itu mempunyai titik persamaan,
titik perbedaan dan titik singgung yang satu
terhadap yang lainnya.
a. ilmupengetahuan

Ilmu pengetahuan itu ialah hasil usaha pemahaman manusia yang disusun dalam
suatu system mengenai hukum-hukum tentang hal ikhwal yang diselidikinya (alam,
manusia, danjuga agama) sejauh yang dapat dijangkau daya pemikiran manusia
yang dibantu penginderaannya, yang kebenarannya diuji secara empiris, riset dan
eksperimental.
Ilmu pengetahuan adalah kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu
(objek atau lapangannya), yang merupakan kesatuan yang sistematis, dan
memberikan penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan dengan
menunujukkan sebab-sebab hal itu.
b.Filsafat

Filsafat ialah “ilmu istimewa” yang mecoba menjawab massalah-


masalah yang tidak dapat dijawab oleh ilmu pengetahuan biasa.
Karena masalah masalah tersebut diluar atau diatas jangkauan ilmu
pengetahuan biasa.
Filsafat ialah hasil daya upaya manusia dengan akal budinya untuk
memahami secara radikal dan integral sarwa-yang-ada :
Hakikat tuhan
Hakikat alamsemesta
Hakikat manusia
Serta sikap manusia bermaksud sebagai konsekuensi dari pada
faham ( pemahamnanya) tersebut.

a.Agama

Agama pada umumnya dipahami sebagai :


Satu system credo ( tata keimanan atau tata keyakinan ) atas
adanya sesuatu yang mutlak di luar manusia.

Satu system siyus (tata peribadatan) manusia kepada yang


dianggapnya mutlak itu.

Satu system norma (tata kaidah) yang mengatur hubungan


manusia dengan manusia dan alam lainnya, sesuai dan
sejalan dengan tata keimanan dan tata peribadatan
termaksud diatas.
3. PANDANGAN ISLAM TENTANG FILSAFAT

Meskipun Islam memberikan tempat yang layak untuk hidup


dan perkembangan filsafat, Islam menilai bahwa falsafat
hanyalah alat belaka dan bukan tujuan. Filsafat dapat
digunakan untuk menyandikan posisi Islam, misalnya, sebagai
cara untuk memperkuat bukti keberadaan Allah SWT.

Diakui, kebenaran filsafat adalah nisbian dan spekulatif. Nisbi


berarti kebenaran yang relatif dan bukan mutlak. Spekulatif
berarti bahwa kebenaran bersifat spekulatif dan tidak dapat
dibuktikan secara empiris.
Jadi tidak perlu melihat filsafat sebagai momok yang
menakutkan tetapi harus dipelajari dengan baik. Dengan
demikian kita dapat menggunakan hal-hal positif di dalamnya
dan membuang hal-hal yang tidak menguntungkan bagi Islam.
4.Masuknya Fisafat Yunani Kedalam Islam

Filsafat islam masuk dan dijumpai kaum muslimin pada abad


ke-8 M atau 2 H melalui filsafat Yunani. Kebudayaan dan
filsafat Yunani masuk ke daerah-daerah islam (Siriah, Persia,
Mesopotami,dan Mesir) melalui ekspansi Alexander Agung.
Alexander datang dengan tidak menghacurkan peradaban dan
kebudayaan Persia, bahkan sebaliknya ia berusaha
menyatukan kebudayaan Yunani dan Persia.
Pada abad ke-4 H dengan dorongan dan bantuan dari
penguasa, terutama pada masa pemerintahan khalifah Hakam
II (350-366 H/937-953 M) di Andalusia Spanyol, filsafat islam
belahan timur baru masuk secara besar-besaran ke dunia
islam belahan barat tersebut (Spanyol).

Berkembangnya ilmu filsadat di dunia islam ini pada akhirnya


telah melahirkan sejumlah filosof terkenal dari kalangan
muslim.

Mereka antara lain Al-Kindi, Ar-Rozi, Al-Farabi, Ibnu Maskawaih, Ibnu


Sina, Ibnu Bajjah, Ibnu Tufail, dan Ibnu Rusyd. Mereka
memanfaatkan materi filsafat dari para filsuf Yunani, seperti Plato,
Aristoteles, Phytagoras, Demokritos dan Plotinus, serta berpegang
teguh pada ajaran Al-Quran, dan Al-hadist.
Orang yang dianggap sebagai filosof
Islam pertama adalah Al Kindi yang
nama aslinya Abu Yusuf bin Ishak
(806-873 M).
Keturunan Arab asli ini adalah anak
Gubernur Kufah pada masa
pemerintahan Al Ma'mun dan Ahmad,
bahkan menjadi guru Khalifah tersebut.
Dengan sponsor Khalifah dia menjadi
pelopor, penerjemah buku-buku asing.
Al Kindi dalam risalahnya
mengemukakan kebaikan-kebaikan
filsafat, utuk menjawab pandangan
sebagai ulama yang menganggap ilmu
itu berasal dari orang-orang kafir dan
hanya meluruskan jalan menuju
kekufuran.
Menurut Al Kindi filsafat justru merupakan ilmu yang
tidak bias ditinggalkan oleh setiap orang yang berfikir.
Filsafat adalahilmu untuk memahami sesuatu kebenaran
menurut kemampuan manusia, yang mencakup Ilmu
Ketuhanan dan Keesaan, dan Ilmu Keutamaan. Dengan
demikian filsafat mempelajari semua yang berguna dan
cara memperolehnya. Jadi tujuan filsafat berifat teori,
yaitu memperoleh kebenaran, dan bersifat praktis yakni
mewujudkan kebenaran itu dalam bentuk perbuatan.
Semakin dekat seseorang kebenaran, semakin dia
mendekati kesempurnaan.
Meskipun tidak mempunyai system filsafat sendiri, dan karena itu tidak bisa
disebut sebagai pendiri filsafat Islam, Al Kindi sangat berjasa dalam merintis
masuknya filsafat dalam dunia Arab. Dia menggunakan istilah-istilah Arab
untuk mengganti kata-kata Yunani dengan definisi yang ringkas tetapi tepat.
Dia melakukan telah dalam bidang Matematika, Fisika, Psikologi, dan
Ketuhanan dengan berangkat dari pemikiran Yunani namun tetap
mempertahankan kepribadian sendiri. Dia tidak sekedar meneruskan
pemikiran Plato dan Aristoteles akan tetapi memilih yang sesuai dengan
pemikiran dan keyakinan Islam.
kesimpulan

Filsafat mempunyai banyak peranan bagi manusia


seperti: mendobrak keterkungkungan pikiran
manusia, pembebas pikiran manusia, sebagai
pembimbing, penghimpun ilmu pengetahuan, dan
sebagai pembantu pengetahuan. Secara umum,
tujuan filsafat adalah meraih kebenaran agar dapat
membawa manusia kepada pemahaman, dan kepada
tindakan yang lebih layak.
Terimaksih!

Anda mungkin juga menyukai