Anda di halaman 1dari 3

Nama : Kadek Bintang Claudia

NIM : 1704551166
Kelas : A Pengantar Filsafat Hukum

Istilah dan Pengertian Filsafat :


Filsafat lahir di yunani pada abad keenam Sebelum Masehi (SM). Dalam bahasa Yunani
filsafat disebut philosophia yang berasal dari dua akar kata yakni philos atau philia dan sophos
atau sophia. Philos mempunyai arti cinta, persahabatan, sedangkan sorphos berarti hikmah,
kebijaksanaan, pengetahuan, dan inteligensia. Dengan demikian maka philosophia dapat
diartikan sebagai cinta akan kebijaksanaan.
Istilah philosophia ini masih menjadi perdebatan tentang siapa yang paling awal
memperkenalkannya. Ada yang mengatakan bahwa philosophia ini pertama kali dikenalkan oleh
Heriklitos (540-480 SM) dan adapula pendapat lain yang mengemukakan bahwa Pyhagoras yang
pertama kali memperkenalkannya. Pada periode fisafat Sokratik (abad kelima SM), kata filsafat
digunakan dalam karya Plato yang berjudul Phaidros. Dalam karya ini, Plato menerangkan
bahwa “makhluk bijak” (sophos) terlalu luhur untuk seorang manusia. Kaa itu pantas untuk
dewa. Bagi Plato lebih baik manusia dihuluki sebagai pecinta kebijakan atau philosophos. Sejak
saat itulah philosophos berkembang sebagai sebutan bagi manusia yang mencari dan mencintai
kebijaksanaan. Dengan demikian, pengakuan bahwa manusia bukanlah makhluk yang sudah
bijaksana tetapi sedang berproses untuk menjadi bijaksana, sudah tumbuh dan berkembang sejak
masa itu. Kata philosophos menjadi penanda adanya kegiatan manusia yang mencari dan
mengejar kebijaksanaan, tentu karena cintanya pada kebijaksanaan itu. Karena itu, filsafat
mempunyai arti sebagai cinta akan kebijaksanaan.

Menurut Prof. Dr. Ida Bagus Wyasa Putra, S.H.,M.hum dalam bukunya yang berjudul
“Filsafat ilmu Hukum”, menyatakan bahwa filsafat adalah hasil berfikir filsafat. Berfikir filsafat
adalah berfikir tentang sebab (thinking of cause). Berfikir tentang sebab adalah berfikir tentang
asal-usul, sumber, atau hakekat sesuatu. Berfikir tentang sebab dari sesuatu, misalnya sebab dari
peristiwa, dapat membuat seseorang memiliki pengetahuan tentang sebab dari peristiwa tersebut
(knowledge). Pengetahuan tentang sebab dari suatu peristiwa dapat membuat orang memahami
asal-usul atau hakekat dari peristiwa tersebut (understanding). Memahami sebab suatu peristiwa
dapat membuat orang menjadi bijaksana dalam bersikap terhadap suatu peristiwa (wisdom). Oleh
karena itu seseorang yang berfilsafat atau seorang filsuf disebut bijaksana karena ia memiliki
pengetahuan tentang sebab, ia memahami atau memiliki pengertian tentang sebab suatu
peristiwa. Pengetahuan dan pemahaman tentang sebab dari suatu peristiwa membuat seseorang
memiliki kemampuan untuk memecahkan masakah yang terkandung dalam peristiwa tersebut.

Untuk lebih memahami mengenai makna filsafat, berikut pengertian filsafat menurut para
ahli :

1. Plato salah seorang murid Socrates yang hidup antara 427-347 SM mengartikan filsafat
sebagai pengetahuan tentang segala yang ada, serta pengetahuan yang berminat mencapai
kebenara yang asli.
2. Aristoteles (382-322 SM) murid Plato, mendefinisikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan
yang meliputi kebenaran yang terkandung di dalamnya ilmu-ilmu metafisika, logika,
retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika. Dia juga berpendapat bahwa filsafat itu
menyelidiki sebab dan asas segala benda.
3. Cicero (106-43 SM), filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan
usaha-usaha mencapai hal tersebut.
4. Al Farabi (870-950 M) seorang Filsuf Muslim mendefinisikan filsafat sebagai ilmu
pengetahuan tentang alam maujud, bagaimana hakikatnya yang sebenarnya.
5. Immanuel Kant (1724-1804 M) mendefinisikan filsafat sebagai ilmu pokok dan pangkal
segala pengetahuan yang mencakup di dalamnya empat persoalan, yaitu :
a. Metafisika (apa yang dapat kita ketahui)
b. Etika (apa yang boleh kita kerjakan)
c. Agama (sampai dimanakah pengharapan kita)
d. Antropologi (apakah yang dinamakan manusia).
6. H.C Webb dalam bukunya History of Philosophy menyatakan bahwa filsafat
mengandung pengeryian penyelidikan. Tidak hanya penyelidikan hal-hal yang khusus
dan tentu saja, bahkan lebih-lebih mengenai sifat-hakekat baik dari dunia kita, maupun
dari cara hidup yang seharusnya kita selenggarakan di dunia ini.
7. Harold H. Titus dalam bukunya Living Issues in Philosophy mengemukakan beberapa
pengertian filsafat, yaitu :
a. Filsafat adalah sikap terhadap kehidupan dan alam semesta.
b. Filsafat adalah suatu metode berfikir reflektif pengkajian secara rasional.
c. Filsafat adalah sekelompok masalah.
d. Filsafat adaklah serangkaian sistem berfikir.

Anda mungkin juga menyukai