Anda di halaman 1dari 1

HADIS REALISME IMAN

DALAM KEHIDUPAN
SOSIAL

HADIS 1. KEWAJIBAN UNTUK MENCINTAI SESAMA MUSLIM


SEPERTI MENCINTAI DIRI KITA SENDIRI

ُ‫صلَّى هللا‬
َ ‫سلَّ َم – َع ِن النَّبِ ِّي‬َ ‫صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو‬
َ ِ‫س ْو ِل هللا‬ ُ ‫ض َي هللاُ َع ْنهُ – َخا ِد ِم َر‬ ِ ‫س ْب ِن َمالِ ٍك َر‬ ٍ َ‫عَنْ أَبِي َح ْم َزةَ أَن‬
‫سلِ ٌم‬ ُّ ‫س ِه ” َر َواهُ البُ َخا ِر‬
ْ ‫ي َو ُم‬ ُّ ‫ب أِل َ ِخ ْي ِه َما يُ ِح‬
ِ ‫ب لِنَ ْف‬
ELM َّ ‫ ” الَ يُؤْ ِمنُ أَ َح ُد ُك ْم َحتَّى يُ ِح‬:‫سلَّ َم قَا َل‬َ ‫َعلَ ْي ِه َو‬

Dari Abu Hamzah Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, pembantu


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda, “Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan
iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai
dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

[HR. Bukhari, no. 13 dan Muslim, no. 45]

Pesan : hendaklah kita saling menghormati dan mencitai sesama umat


muslim seperti mencintai diri kita sendiri.

HADIS 2. PERINTAH UNUK BERBUAT BAIK DAN MEMULIAKAN


TAMU SERTA BERTUUR KATA YANG BAIK

ِ ‫سو ُل هَّللا‬ ُ ‫ح عَنْ أَبِي ه َُر ْي َرةَ قَا َل قَا َل َر‬


ٍ ِ‫صال‬َ ‫صي ٍن عَنْ أَبِي‬ ِ ‫ص عَنْ أَبِي َح‬ ِ ‫س ِعي ٍد َح َّدثَنَا أَبُو األَ ْح َو‬ َ ُ‫َح َّدثَنَا قُتَ ْيبَةُ بْن‬
ِ ‫سلَّ َم َمنْ َكانَ يُؤْ ِمنُ بِاهَّلل ِ َوا ْليَ ْو ِم اآل ِخ ِر فَالَ يُؤْ ِذ َجا َرهُ َو َمنْ َكانَ يُؤْ ِمنُ بِاهَّلل ِ َوا ْليَ ْو ِم‬
‫اآلخ ِر‬ َ ‫صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو‬َ
‫ (رواه البخارى‬. ْ‫ص ُمت‬ َ ْ َ ْ
ْ َ‫ض ْيفهُ َو َمنْ َكانَ يُؤْ ِمنُ بِاهَّلل ِ َواليَ ْو ِم اآل ِخ ِر فليَقُ ْل َخ ْي ًرا أ ْو لِي‬َ َ ‫فَ ْليُ ْك ِر ْم‬

Qutaibah bin Sa’id telah menceritakan kepada kami, Abu al-Ahwash telah
menceritakan kepada kami, dari Abu Hashin, dari Abu Shalih, dari Abu
Hurairah r.a, ia berkata: Rasulullah saw. telah bersabda: “Barangsiapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah memuliakan tamunya;
barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berbuat
baik kepada tetangganya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan
hari akhir, hendaklah berkata baik atau diam”  (H.R. Bukhori)

Pesan : kita harus selalu berbuat baik dan memuliakan tamu kita, lebih baik
jangan bercicara jika nanti akan menyakiti hati tamu, tetangga, saudara, ataupun
oranglain.

HIKMAH DAN KESIMPULAN :

Hidup di dalam masyarakat secara otomatis akan membentuk persaudaraan, setiap umat muslim bertanggungjawab untuk
keselamatan, dan kedamaian saudaranya. Realisasi keimanan yang dalam kehidupan ini adalah memiliki rasa cinta terhadap
sesama muslim. Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan dan hidup
berdampingan. Semua umat muslim adalah bersaudara. Oleh karena itu, penting sekali untuk memuliakan tamu, dan juga
sesama umat lainnya.

Anda mungkin juga menyukai