Anda di halaman 1dari 7

Perkembangan pemikiran akhlak dalam islam

A. Akhlak

1. Pengertian Akhlak

Menurut bahasa (etimologi) perkataan akhlak ialah bentuk jamak dari khuluq (khuluqun)
yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabi’at. Yang semua itu berasal dari hati.
Dan hati menurut Amin Syukur adalah pokok dari segala sesuatu yang dimiliki oleh manusia.
Akhlak adalah suatu yang telah tercipta atau terbentuk melalui sebuah proses. Akhlak disamakan
dengan kesusilaan, sopan santun.

Akhlak menurut hukum tata bahasa adalah nama benda, tetapi ia mempunyai makna kata
sifat yang selalu bersandar dengan (suatu) perbuatan (menurut tat hukum ilmu nahwuyang
disebut ism jamak taksir). Kata kerjanya kholaqa: alkholiqu yakhluqul makhluq bimakarimil
akhlaqi, artinya (Tuhan) pencipta menciptakan ciptaanya (makhluk) dengan segala dasar
kemuliaan akhlak. Kata akhlak pada hakikatnya berbentuk jamak, tetapi mempunyai ciri khas
yaitu mengandung arti mufrod. Rangkaian kata tersebut yang dalam bentuk aktif memperlihatkan
dengan amat jelasnya akan keketatan dalam pertautannya antara kata akhlak, kholiq dan
makhluk, yakni: pencipta ciptaan-Nya. Dalam kamus Al-Munjahid, khuluq berarti budi pekerti,
perangai tingkah laku atau tabiat. Akhlak diartikan sebagai ilmu tata krama, ilmu yang berusaha
mengenal tingkah laku manusia, kemudian memberi nilai pada perbuatan baik atau buruk sesuai
dengan norma-norma dan tata susila.

Dalam pandangan Islam, pendidikan akhlak merupakan salah satu hal penting dalam
rangka membangun pribadi-pribadi, masyarakat dan budaya. Dalam keseluruhan ajaran Islam
akhlak menempati kedudukan yang istimewa dan penting. Akhlak mencakup semua ajaran
dalam Islam. Diantaranya yaitu perilaku dalam beribadah dan juga dalam bermasyarakat. Karena
seorang mukmin melakukan ibadah bukan hanya semata menggugurkan kewajiban, tetapi juga
ada akhlak-akhlak dalam beribadah yang harus dilakukan. Begitu juga dalam bersosial, banyak
orang yang bermasyarakat lebih memilih memikirkan dirinya sendiri tanpa dilandasi dengan
akhlak.Akhlak yang baik dapat mencegah dekadansi moral, degradasi nilai, serta kemerosotan
hati dan pikiran. Akhlak menuntun manusia kepada nilai-nilai kemuliaan dan kedamaian serta
saling menghargai satu sama lain.Kehidupan muslim yang baik adalah yang dapat
menyempurnakan akhlaknya sesuai dengan apa yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
sebagai sumber suri tauladan kehidupan. Akhlak sangatlah penting bagi manusia. Akhlak tidak
hanya dirasakan manusia dalam kehidupan perseorangan, tetapi juga dalam kehidupan
berkeluarga dan masyarakat.

Akhlak merupakan mustika hidup bagi manusia, yang menjadi pembeda antara manusia
dengan makhluk lain. Jika manusia sudah tidak memiliki akhlak maka kehidupan akan menjadi
berantakan. Manusia sudah tidak lagi merasa peduli tentang halal atau haram, benar atau salah,
baik atau buruk.

Islam memandang bahwa akhlak sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari, bahkan
Islam menegaskan akhlak merupakan misinya yang paling utama. Rasulullah saw. banyak
berdoa kepada Allah agar dirinya dihiasi dengan akhlak dan perangai yang mulia. Beliau berdoa.

‫اللهم حسن خلقى وخلقى‬

“Ya Allah, perbaiki parasku dan akhlakku”

Akhlak sangat penting dalam kehidupan manusia. Karena akhlak bersumber pada al-Qur’an dan
hadits yang menjelaskan tentang baik buruknya tingkah laku manusia.

Perkembangan Pemikiran dalam Akhlak Islam

Sejak Abad Pertengahan, zaman John Stuart Mill (1806-1873) dipindahkannya paham
Epicurus ke paham Utilitarisme. Pahamnya terbesar di Eropa dan mempunyai pengaruh besar
disana. Utilitarisme adalah paham yang memandang bahwa ukuran baik buruknya sesuatu
ditentukan oleh kegunaannya. Herbert Spencer (1820-1903) mengemukaan paham pertumbuhan
secara bertahap (evolusi) dalam akhlak manusia. Descartes (1596-1650) seorang ahli pikir
Perancis yang menjadi pembangun mazhab rasionalisme. Segala persangkaan yang berasal dari
adat kebiasaan harus ditolak.

Dapat dipahami bahwa bangsa Arab sebelum islam telah memiliki pemikiran yang
minimal dalam bidang akhlak, dan belum sebanding dengan kata-kata hikmah dari filosof-
filosof Yunani kuno. Memang pada saat itu dari kalangan bangsa Arab belum diketahui adanya
para ahli filsafat dan aliran-alirannya. Hanya ada orang-orang arif bijaksana dan ahli-ahli syair
yang menganjurkan untuk berbuat kebaikan dan melarang berbuat keburukan. Setelah agama
islam datang, munculah keyakinan bahwa Allah adalah sumber dari sagala sesuatu yang ada di
dunia ini. Semua yang ada dilangit dan di bumi adalah ciptaan sang Khalikul Alam.

FASE ISLAM

Islam datang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw.,islam menerima setiap kebiasaan
terpuji yang terdapat pada bangsa Arab serta menolak semua yang dianggap jelek (menurut
petunjuk wahyu, yaitu Al-quran dan As-sunnah). Islam membawa akhlak mulia yang menjadi
dasar kebaikan hidup umat manusia dan alam seluruhnya. Pemikiran bangsa Arab setelah Al-
quran turun dari segi akhlak menjadi luas dan berkembang, juga lebih jelas arah dan sasarannya.
Mereka telah diberi nikmat (islam) oleh Allah, mereka juga mamapu dalam menulis syair-syair
dan karya tulis sastra yang mendidik melalui kata-katanya yang hikmah dan terdapat pesan-pesan
yang berkaitan dangan akhlak-akhlak yang sifatnya praktis.

Di kalangan bangsa Arab, sedikit sekali orang yang mempelajari akhlak secara ilmiah
meskipun mereka telah maju dalam lapangan pengetahuan. Itu karena mereka merasa cukup
dengan ajaran akhlak dari agama dan tidak butuh dengan pembahasan ilmiah. Abu Nashr Al-
Faraby dan Abu 'Ali bin Sina mempelajari akhlak sacara ilmiah juga mempelajari filsafat
Yunani, sehingga dalam ajaran mereka tentang akhlak terdapat alam pikiran Yunani.
Pembahasan akhlak terbesar di kalangan Arab adalah Ibnu Miskawaih dalam kitabnya Tadzibul
Akhlak wa-Tathhirul 'Araq, yang membahas campuran akhlak secara ilmiah dengan ajaran-
ajaran Plato, Aristo, Galinus, dan ajaran-ajaran islam. Abah Ibnu Thiby telah memadukan antara
takwa kepada Allah dengan bakti kepada orang tua dalam hal kebaikan. Hanya saja dalam
tuntunan wahyu ada koreksinya, yaitu Nabi melarang orang tunduk kepada makhluk sesamanya.

FASE ABAD PERTENGAHAN

Eropa mulailah bangkitnya pada babak kedua abad xv dan para ahli menghidup-hidupkan
kembali filsafat Yunani. Para ahli angkatan baru waktu itu mengeritik dan memperluas
penyelidikan tentang masalah-masalah akhlak (etika) itu berdasarkan persoalan ilmu-ilmu lain
yang telah ditemukan orang, seperti ilmu jiwa dan ilmu kemasyarakatan, Mereka cenderung
kepada kenyataan, bukan kepada khayal. Pandangan baru ini menimbulkan perubahan dalam
nilai keutamaan. Perhatian orang mulai tertuju kepada pentingnya dilakukan perhatian tentang
pemuda, wanita dan anak-anak dalam susunan memasyarakatan. Telah mencapai sukses dalam
menetapkan hak dan kewajiban.

Ilmu filsafat,termasuk didalamnya ilmu akhlak, waktu itu di Eropa pada abad-abad
pertengahan, sangat tertekan, sebab gereja memusuhi filsafat Yunani dan Romawi dan
menentang penyebaran ilmu dan kenegaraan. Gereja percaya bahwa hakikat kebenaran itu wahyu
yang tidak mungkin salah lagi. Wahyu hanya membolehkan orang berfilsafat dalam batas-batas
tertenttu, sekadar memperkuat kepercayaan-kepercayaan keagamaan.

Di Eropa terjadi konfrontasi antara filsafat dan gereja. Gereja pada waktu itu memerangi
filsafat Yunani dan Romawi, dan menentang penyiaran ilmu dan kebudayaan kuno. Gereja
berkeyakinan bahwa kenyataan hakikat telah diterima dari wahyu. Namun diantara golongan
gereja ada juga yang menerima percikan filsafat selama tidak bertentangan dengan ajaran gereja.

Inilah yang menciptakan suasana dimana filsafat akhlak yang lahir pada masa itu
merupakan perpaduan antara ajaran Yunani dengan ajaran Nasrani. Pemuka-pemukanya yang
termasyhur adalah Abelard (1079-1142) dan Thomas Aquinas (1226-1274). Kemudian datang
Shakespeare dan Hetzenner yang menyatakan adanya perasaan naluri pada manusia dapat
digunakan untuk membedakan baik dan buruk.

FASE MODERN

Yang dimaksud dengan periode modern disini adalah masa yang dumulai dari tahun 1800
M, sampai fase kita sekarang ini. Dalam fase ini juga terdapat gejala kebangkitan umat islam di
berbagai belahan dunia. Ditandai denga jatuhnya Mesir ke tangan barat, menginsyafkan dunia
islam akan kelemahannya dan menyadarkan umat islam bahwa di barat telah timbul peradaban
baru yang lebih tinggi.

Pada Akhir abad kelima belas yaitu menjelang fase modern, Eropa mulai mengalami
kebangkitan dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan dan tehnologi. Kehidupan mereka yang
semula terdotrin oleh ajaran gereja kemudian digeser dengan memberikan peran yang besar
kepada akal pikiran. Pergeseran paradigma ini terjadi hingga beberapa generasi yang akhirnya
melahirkan para tokoh dan pemikir hebat pada masanya masing-masing.Banyak tokoh pemikir
akhlak yang lahir pada abad baru ini, diantaranya Descartes, Shafesbury dan Hatshon, JS Mill
Kant dan Bertrand Russel. Para tokoh ini tidak hanya membicarakan tentang ilmi dan teknologi,
seperto rumus kimia atau fisika, tetapi juga filsafat dan akhlak. Pemikiran akhlak telah banyak
mereka kemukakan dan tersebar dalam berbagai literatur mengenai etika, dan sebagian menjadi
pedoman hidup masyarakat Eropa hingga saat ini.

Pemikiran tentang akhlak ini selnjutnya dapat dijumpai pada Immanuel Kant, ia
berpendapat bahwa kriteria perbuatan akhlak adalah perasan kewajiban intuitif. Bahkan ia
berkeyakinan bahwa “keberadaan Tuhan tidak bisa dibuktikan melalui argumentasi akal murni,
keberadaan Tuhan hanya bisa didapat melalui intiusi akhlaki”.27 Kant beranggapan bahwa
manusia merasakan larangan dan perintah intuisinya. Larangan berbohong, berhianat, dan
perintah mencintai orang lain semua itu telah ada dalam diri manusia secara fitriPeriode modern
dimulai dari tahun 1800 sampai fase kita sekarang, merupakan zaman kebangkitan umat islam.
Ditandai dengan jatuhnya Mesir ke tangan Barat menginsyafkan dunia islam akan kelemahannya
dan menyadarkan umat islam bahwa di Barat telah timbul peradaban baru yang lebih tinggi.
KESIMPULAN

Akhlak sudah ada dan muncul sejak adanya manusia pertama kali, yaitu masa Nabi
Adam. Lebih jauh dapat dimaknai, bahwa akhlak muncul bersamaan dengan munculnya manusia
pertama kali, namun secara ilmiah belum ada penyeledikian akhlak pada masa nabi Adam
tersebut. Kabar yang sampai kepada umat manusia periode berikutnya hanya melalui wahyu dan
kitab suci agama-agama samawi. Nabi-nabi menceritakan dan menjelaskan apa yang
disampaikan Tuhan melalui wahyu untuk menjadi pelajaran bagi umatnya masing-masing di
setiap periode nabi

Sejarah Perkembangan Akhlak Pada Zaman Yunani Socrates dipandang sebagai perintis
Ilmu Akhlak. Dia berpendapat akhlak dan bentuk perhubungan itu, tidak menjadi benar kecuali
bila didasarkan ilmu pengetahuan. Lalu datang Plato (427-347 SM). Ia seorang ahli Filsafat
Athena, yang merupakan murid dari Socrates. Buah pemikirannya dalam Etika berdasarkan 'teori
contoh'. Dia berpendapat alam lain adalah alam rohani. Kemudian disusul Aristoteles (394-322
SM), dia adalah muridnya plato. Pengukutnya disebut Peripatetis karena ia memberi pelajaran
sambil berjalan atau di tempat berjalan yang teduh.

Sejarah Akhlak Pada Bangsa Arab Sebelum Islam Bangsa Arab pada zaman jahiliah tidak
mempunyai ahli-ahli Filsafat yang mengajak kepada aliran atau faham tertentu. Hal itu terjadi
karena penyelidikan ilmu tidak terjadi kecuali di Negara yang sudah maju. Waktu itu bangsa
Arab hanya memiliki ahli-ahli hikmat dan sebagian ahli syair. Yang memerintahkan kepada
kebaikan dan mencegah kemungkaran, mendorong menuju keutamaan, dan menjauhkan diri dari
kerendahan yang terkenal pada zaman mereka.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Kerajaan Arab Saudi, 2018 Amin, Ahmad Akhlak, terjemahan M.
Ma’ruf, (Jakarta, Bulan Bintang) 1983 Arifin, Zainal, Perkembangan Pemikiran Manusia
Terhadap Agama (Jakarta, Pustaka al-Husna) 1984 Baqi’, M. Abdul, Lu‟lu Wal Marjan,
Terjemahan (Surabaya, Bina Ilmu) 1984 Daya, Burhanuddin, Agama Yahudi (Yogyakarta,
Bagus Arofah) 1982

Lathifatul Umroh, Ida, Syi‟ir Arab dalam Prespektif Sejarah dalam Jurnal Dar el-Ilmi, Volume 3
No. 2, 2016 (Lamongan: Fakultas Agama Islam)Muthohari, Murtadlo, Falsafah Akhlak,
Terjemahan faruq (Bandung, Pustaka Hidayah) 1995

Nata, Abuddin Akhlak Tasawuf, (Jakarta, RajaGrafindo) 20047

Anda mungkin juga menyukai