Anda di halaman 1dari 13

HAKIKAT

IPTEKS DALAM
PANDANGAN
ISLAM
Oleh: Dr. Rohmansyah, S.Th.I., M.Hum
PEMBAHASAN
Hakikat IPTEKS dalam Pandangan Islam
A. Konsep IPTEKS & peradaban Muslim
B. Hubungan ilmu, agama & budaya,
C. Hukum sunnatullah (kausalitas).

CPMK2: Mampu menjelaskan hakekat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Islam
HAKIKAT ILMU
PENGETAHUAN
 Ilmu atau pengetahuan adalah pengetahuan sesuatu tentang bidang tertentu yang disusun
secara sistematis yang menjelaskan gejala-gejala tentang pengetahuan.
 Pengetahuan adalah keseluruhan gagasan, pemikiran, ide, konsep dan pemahaman yang
dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya, termasuk manusia dan kehidupannya.
 Sedangkan ilmu pengetahuan adalah keseluruhan sistem pengetahuan manusia yang telah
dibakukan secara sistematis.
 Pengetahuan lebih spontan sifatnya, sedangkan ilmu pengetahuan lebih sistematis dan
reflektif. Pengetahuan jauh lebih luas dari ilmu pengetahuan, karena pengetahuan mencakup
segala sesuatu yang diketahui manusia tanpa perlu dibakukan secara sistematis.
LANJUTAN
 Secara garis besar, pengetahuan menurut Jujun S. Suriasumantri terbagi tiga golongan, yakni:
a. Pengetahuan tentang yang baik dan buruk disebut Etika;
b. Pengetahuan tentang yang indah dan yang jelek disebut Estetika;
c. Pengetahuan tentang yang benar dan yang salah disebut logika. Ilmu merupakan pengetahuan yang
termasuk ke dalam katergori ketiga (logika).
 Menurut Ensiklopedi Islam, pengetahuan dibedakan ke dalam dua jenis, yalau pengetahuan biasa
dan pengetahuan ilmiah.
a. Pengetahuan biasa diperoleh dari keseluruhan bentuk upaya kemanusiaan, seperti perasaan, pikiran,
pengalaman, panca indera, dan intuisi untuk mengetahui sesuatu tanpa memperhatikan obyek, cara
(metode) dan kegunaannya. Pengetahuan jenis inilah yang disebut dengan knowledge.
b. Pengetahuan ilmiah juga merupakan keseluruhan bentuk upaya kemanusiaan untuk mengetahui sesuatu,
tetagi dengan memperhatikan oobyek yang ditelaah, metoda (cara) yang digunakan, dan kegunaan
pengetahuan tersebut. Pengetahuan ilmiah memperhatikan obyek ontologis, landasan epistemologis, dan
landasan aksiologis dari pengetahuan itu sendiri.
DEFINISI PERADABAN
 Peradaban dalam Istilah Bahasa Indonesia adalah peradaban. Bahasa Arab disebut tamaddun,
Madaniyah, hadharah, dan Bahasa Inggris dikenal civillization menunjuk kepada pengertian
kebudayaan yang lebih maju, lebih baik, lebih indah, lebih tinggi sifatnya, baik dalam bentuk
material maupun dalam bentuk spiritual atau kerohanian.
 Di Malaysia, untuk peradaban dipakai kata tamaddun. Menurut Syed Naquib al-Attas,
tamaddun adalah kehidupan insan yang mencapai taraf kehalusan, tata susila dan kebudayaan
yang luhur bagi seluruh masyarakatnya.
 Menurut Sayyid Qutb, peradaban Islam adalah segala bentuk kemajuan yang dihasilkan oleh
suatu masyarakat seperti dalam sistem sosial, pemerintahan, politik, ekonomi dan 147
kebudayaan yang berdasarkan syariat Islam dan bercirikan nilai-nilai akhlakul karimah
(Islami).
 H.146
CIRI-CIRI PERADABAN ISLAM
MENURUT IBNU KHALDUN
a. Kehidupan beragama yang lebih tinggi, baik,
b. Sistem pemerintahan dan negara yang baik dan teratur
c. Sistem penulisan yang baik
d. Bentuk seni yang jelas dan tinggi
e. Kehidupan kota
PERKEMBANGAN
PERADABAN ISLAM
a. Zaman Rasulullah di Mekah dan Madinah
b. Zaman Khulafaur Rasyidin di Mekah dan Madinah
c. Zaman Dinasti Umayyah di Damaskus Suriah
d. Zaman Dinasti Abbasiyah di Bagdad Irak
e. Zaman Dinasti Umayyah di Andalusia
f. Zaman Dinasti Fatimiyah di Mesir
FAKTOR PERADABAN/
KEMAJUAN ISLAM
 Ilmu dan agama tidak dipertentangkan, keduanya saling mengisi. Para filosof dan ilmuan pada masa itu di
samping memiliki keimanan yang kokoh, juga memiliki etos keilmuan yang kuat, mereka juga memiliki etos
kemanusiaan yang tinggi, yaitu mereka sangat percaya akan kemampuan manusia dalam melaksanakan
perannya sebagai khalifah di bumi.
 Penguasa pada masa itu sangat mendukung upaya para ilmuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
kebudayaan Islam, terutama pada masa pemerintahan khalifah Harun al-Rasyid dan Khalifah al-Makmun.
Pada masa pemerintahan kedua khalifah itu diadakan gerakan penerjemahan buku-buku ilmu pengetahuan
dan juga didirikan perpustakaan
 Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsabangsa lain yang lebih dahulu telah maju dalam ilmu
pengetahuan. Dalam upaya penyebaran agama Islam ke berbagai wilayah di dunia, Islam bertemu dengan
berbagai kebudayaan baru yang mendorong semangat untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Misalnya
pemerintah Abbasiyah memasukkan orang-orang Persia dalam 156 pemerintahan, malah juga menggunakan
strategi perkawinan silang.
 Kehidupan di dunia Arab pada masa itu berada dalam suasana yang relatif aman, sampai datang ancaman dari
pihak luar yaitu dari bangsa Mongol di bagian Timur dan dari pihak Kristen di bagian Barat jazirah Arab.
PERBEDAAN ILMU, AGAMA
DAN BUDAYA
 Ilmu adalah berasal dari Bahasa Arab yaitu Alima-Ya’lamu-Ilman adalah pengetahuan
terhadap sesuatu yang mencakup tentang ilmu kewahyuan dan ilmu kealaman.
 Ilmu adalah pengetahuan terhadap segala sesuatu yang bermanfaat berdasar dalil dan metode
yang benar.
 Ilmu sebagai hasil aktivitas manusia yang mengkaji berbagai hal, baik diri manusia itu sendiri
maupun realitas di luar dirinya, sepanjang sejarah perkembangannya, sampai saat ini selalu
mengalami ketegangan dengan berbagai aspek lain dari kehidupan manusia.
DEFINISI AGAMA
 Agama berasal dari Bahasa Arab yakni ad-Din adalah ketaatan dan ketundukkan.
 Dalam Kamus Oxford Advanced Learner’s Dictionary, agama adalah:
1. Keyakinan terhadap keberadaan Tuhan-tuhan serta aktivitas penyembahan terhadapnya
2. Salah satu system kepercayaan berdasarkan keimanan terhadap sifat-sifat Tuhan yang Khas.
3. Kesenangan yang khas dan sangat penting dalam kehidupan yang tidak bisa digantikan oleh yang
lain.
AGAMA DAN BUDAYA
 Agama secara etimologi adalah Syariat yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW
yang mengandung perintah, larangan dan petunjuk untuk kebaikan manusia di dunia dan
akhirat.
 Budaya didefinisikan untuk pertama kali oleh E.B Taylor pada tahun 1871, dimana
kebudayaan diartikan sebagai keseluruhan yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, seni,
moral, hukum, adat serta kemampuan dan kebiasaan lainnya yang diperoleh manusia sebagai
anggota masyarakat.
HUKUM KAUSALITAS
 Hukum Kausalitas adalah hukum sebab akibat
 Dalam filsafat ilmu hukum kausalitas merupakan persoalan yang tidak pernah selesai, karena
ilmu pengetahuan tidak hanya mengenai alam fisik, tetapi juga menyangkut alam metafisik.
 Dalam bidang ilmu kealaman terdapat hukum sebab akibat (kausalitas), tetapi dalam ilmu-
ilmu kemanusiaan dan ilmu keagamaan tidak ada hukum Kausalitas.
 William Dilthey (1833-1911) membagi ilmu ke dalam dua, yaitu:
1. Ilmu kealaman memerlukan metode erklaren karena diperlukan penjelasan (explanation),
2. Ilmu kemanusiaan perlu metode verstehen, karena yang diperlukan ialah pemahaman
(understanding), yaitu memahami dan menghayati jiwa dan tingkah laku manusia
LANJUTAN
 Al-Ghazali merupakan tokoh yang paling keras menentang hukum kausalitas. Menurut
AlGhazali, Gerakan alam semesta ini terlaksana adalah karena kehendak Allah SWT.
 Hukum sebab akibat yang berlaku di alam bukanlah karena kekuatan alamiah dari benda
benda tertentu, tetapi merupakan sunatullah.
 Suatu sebab tidaklah harus memberikan akibat tertentu. Seperti halnya air tidaklah seharusnya
membasahi, demikian pula api tidaklah semestinya membakar. Yang ada adalah bahwa sifat air
membasahi dan sifat api membakar.

Anda mungkin juga menyukai