Anda di halaman 1dari 4

ISLAM DAN SAINS

1. Pengertian dan hubungan Islam dan Sains


Islam adalah agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Berisi kelengkapan dari pelajaran-
pelajaran meliputi kepercayaan, tata tertib penghidupan abadi, tata tertib pergaulan hidup, peraturan-
peraturan Tuhan, bangunan budi pekerti yang utama dan menjelaskan rahasia kehidupan kedua
(akhirat). Sedangkan sains adalah pencarian intelektual yang melibatkan penyelidikan, pemikiran,
rasional serta generalisasi. Hubungan antara Islam dan sains dapat diketahui melalui banyak sudut
pandang. Keduanya ini mempunyai pengaruh pada manusia, di antaranya: Islam dan Sains sama-sama
memberikan kekuatan, sains memberi manusia peralatan dan mempercepat laju kemajuan, Islam
menetapkan maksud tujuan upaya manusia dan sekaligus mengarahkan upaya tersebut. Sains
membawa revolusi lahiriah (material).

Harun Nasution menerangkan bahwa Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan
kepada seluruh masyarakat melalui Nabi Muhammad sebagai Rasul. Islam pada hakikatnya membawa
ajaran-ajaran yang bukan hanya mengenai satu segi tetapi mengenai bebagai segi dari kehidupan
manusia. Sumber dari ajaran-ajaran yang mengadung berbagai aspek itu adalah al-Qur’an dan hadis.
Islam membawa revolusi batiniah (spiritual), Sains memperindah akal dan pikiran. Sains
mengharmoniskan dunia dengan manusia dan Islam menyelaraskan dengan dirinya.

2. Pemikiran Islam dan Sains pada Abad Pertengahan


Ketika dunia barat mengalami masa kegelapan, khususnya di bidang ilmu pengetahuan akibat doktrin
dari gereja, pada saat yang sama, geliat keilmuan Islam mengalami kemajuan seiring banyaknya
pengkajian (research) dan pengembangan ilmu pengetahuan yang begitu pesat sehingga melahirkan
peradaban yang bernilai tinggi. Ada dua faktor yang mempengaruhi kemajuan ini: pertama, faktor
internal bahwa Islam sangat mendorong umatnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Dorongan
faktor eksternal ialah diperoleh melalui kekuatan sistem pendidikan yang integral dan dinamis, di
antaranya ketersediaan perpustakaan yang memadai pada setiap lembaga pendidikan. Seiring dengan
mundurnya umat Islam di akhir abad pertengahan, sentuhan dunia barat dengan Islam pada akhirnya
memunculkan tranformasi intelektual dari dunia Islam ke dunia Barat, sehingga melahirkan gerakan
renaissance, reformasi, rasionalisme,dan aufklarung di dunia Barat.
Dengan demikian, kemajuan sains dan teknologi serta semangat intelektualisme yang berkembang
begitu pesat di Barat pada saat ini, tidak terlepas dari kontribusi kemjaun umat Islam pada masa
sebelumnya. Tokoh islam dan sains pada abad pertengahan, Al-Razi, Nama beliau adalah Muslim Abu
Bakr Muhammad atau Rhazes (dalam bahasa Latin), seorang polymath brilian, yang berkontribusi pada
kedokteran, filsafat, matematika dan musik. Al-Kindi, beliau adalah salah satu ilmuwan besar muslim
awal abad ke-9 yang ahli dalam bidang filsafat, kosmologi, matematika, optik, musik, kriptologi,
fisikawan, ahli geografi, astronomi, kimia, kedokteran, apoteker. Ibnu Sina, atau yang dikenal dengan
panggilan Avicenna di Barat merupakan dokter Muslim, yang terkenal dan memiliki pengaruh di antara
filosof-ilmuwan muslim abad pertengahan. Al Biruni, memiliki nama lengkap Abu Raihan Al Biruni,
adalah seorang ahli matematika asal Turkmenistan yang lahir pada masa kekaisaran Persia. Untuk
memperdalam ilmu pengetahuan, ia pernah belajar matematika dan astronomi pada Abu Nashr Mansur.
Al Biruni juga juga teman Ibnu Sina, seorang sejarawan, filsuf, dan pakar etik.

3. Alam semesta dalam perspektif Al-Qur’an


Salah satu kemu’jizatan (keistimewaan) Al- Qur’an yang paling utama adalah hubungannya dengan
sains dan ilmu pengetahuaan, begitu pentingnya sains dan ilmu pengetahuan dalam Al- Qur’an. Al-
Qur’an selalu lebih terdepan dari pada sains, tapi Al-Quran bukan buku pelajaran sains, Al-Quran
merupakan penuntun bagi umat manusia dalam mengarungi kehidupan. Hal ini sudah dibuktikan pada
konsep alam semesta. Dalam Al-Qur’an, alam semesta dijelaskan sebagai karya yang menunjukkan
kebesaran dan kekuasan Allah swt. yang tiada tara. Penciptaan alam semesta dimulai dengan langit dan
bumi, kemudian bintang dan galaksi, dan kehidupan di bumi. Tujuan penciptaan alam semesta antara
lain: penghormatan dan syukur, pertumbuhan rohani, dan percobaan dan pilihan pada makhluk hidup.
Dan peran manusia dalam alam semesta, kita diberi tugas untuk menjaga dan memelihara alam semesta
ini sesuai dengan kehendak Allah swt.

4. Relevansi Islami dan Sains


Agama dan sains, merupakan dua bagian penting dalam kehidupan sejarah umat manusia.Sains
merupakan upaya manusia untuk memahami alam semesta yang kemudian akan mempengaruhi cara
hidup kita, tetapi tidak membuat kita menjadi manusia yang lebih baik. Sedangkan agama adalah pesan
yang diberikan Tuhan untuk membantu manusia mengenal Tuhan dan mempersiapkan manusia untuk
menghadap Tuhan. Sains Islami sendiri sendiri merupakan perpaduan antara sains dan nilai-nilai islam,
sains islami memberikan pandangan yang unik dalam menggambarkan fenomena alam dan kehidupan di
sekitar kita. Islamisasi ilmu juga merupakan sebagai usaha yaitu memberikan defenisi baru, mengatur
data-data, memikirkan lagi jalan pemikiran dan menghubungkan data-data, mengevaluasi kembali
kesimpulan-kesimpulan, memproyeksikan kembali tujuan-tujuan dan melakukan semua itu sedemikian
rupa sehingga disiplin-disiplin itu memperkaya wawasan Islam dan bermanfaat bagi cause (cita-cita)
Islam.

Peranan sains islami dalam perkembangan ilmu pengetahuan seperti Al-Khawarizmi menciptakan
aljabar dan mengubah cara kita memandang matematika, Al-Farghani dan Al-Battani membantu
pengetahuan tentang benda langit, dan Ibnu Sina dan Al-Zahrawi membuat kemajuan besar dalam
bidang kedokteran dan farmakologi. Jadi sains islami mengajarkan cara menemukan keseimbangan
antara akal dan intuisi, antara ilmu pengetahuan dan agama, dan antara pemikiran dan perasaan.

5. Islam, Sains, dan Masyarakat


Dalam memajukan peradabannya disertai dengan masifnya kemajuan ilmu pengetahuan (sains) dan
teknologi setidaknya memengaruhi terhadap prilaku masyarakat baik dia sebagai masyarakat beragama,
sosial, politik dan ekonomi. Dengan demikian, di dalam prakteknya masih banyak kendala untuk hal
tersebut, terutama dalam masalah kebijakan mengintegrasikan Islam dan sains. Oleh sebab itu, tulisan
ini akan membahas bagaimana ide dan cara Islam sebagai ajaran yang mendorong masyarakat untuk
mengembangkan potensinya melalui membaca baik tertulis atau tidak tertulis, menganalisis, observasi
dan menulis. Disamping itu dalam menuju peradaban masyarakat yang wasathiyah, diperlukan sains
sebagai alat sekaligus syarat terlahirnya peradaban masyarakat. dalam diri setiap manusia terdapat
banyak konsep dan banyak pula hal-hal yang muktasabah (diperoleh melalui usaha.)

6. Islam, Sains, Etika dan perkembangan Teknologi


Pandangan islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa islam tidak pernah mengekang umatnya
untuk maju dan modern. Teknologi adalah himpunan pengetahuan manusia tentang proses-proses
pemanfaatan alam yang diperoleh dari penerapan sains, dalam kerangka kegiatan yang produktif
ekonomis. Peradaban islam memiliki ciri-ciri yang menonjol yaitu rasa ingin tahu yang bersifat ilmiah dan
penyelidikan ilmiah yang sistematis. Peran dan konstribusi islam dalam ilmu pengetahuan beserta
dampaknya dalam kehidupan antara lain dalam ilmu naqliyyah dimana aqidah menjadi paradigmanya,
syariah standar pemanfaatannya dan akhlak sebagai etikanya. Etika dalam islam dan sains juga harus
diperhatikan karena jika melebihi batasan akan berdampak buruk bagi umat manusia. Etika sendiri yaitu
aturan-aturan perilaku atau moral. Perkembangan sains yang semakin maju yang akan menghasilkan
inovasi baru berhubungan dengan organ makhluk hidup tentunya sebelum berhasil akan mengorbankan
manusia atau hewan yang menjadi spesimen atau percobaan. Hal ini tentu saja tidak baik untuk individu
yang dijadikan uji coba. Setiap perkembangan teknologi tentu memiliki sisi positif dan negatif .

Anda mungkin juga menyukai