Pengantar
Konsep ilmu Islam telah diintegrasikan ke dalam fondasi pendidikan Islam sejak zaman
dan sekuler. Tujuan dari esai ini adalah untuk mengeksplorasi integrasi Islam dan
pengetahuan secara sistematis, berfokus pada bagaimana integrasi ini telah membentuk
tentang dunia.
Dalam Islam, ilmu tidak hanya dihargai, tetapi juga dianggap sebagai kewajiban. Al-
Dengan nama Tuhanmu yang menciptakan - menciptakan manusia dari segumpal darah,
Bacalah! Dan Tuhanmu Maha Pemurah" (Quran 96: 1-5) . Berdasarkan ayat ini dan
ayat lainnya yang serupa, menuntut ilmu dianggap sebagai ibadah dan penting untuk
Konsep ilmu Islam tidak terbatas pada ilmu agama saja tetapi mencakup semua
bidang ilmu. Ulama Islam telah mengklasifikasikan pengetahuan menjadi dua kategori:
1
pengetahuan agama (ilm al-din) dan pengetahuan duniawi (ilm al-dunya). Sementara
ilmu agama mencakup ilmu-ilmu Alquran, hadits, fikih, dan teologi, ilmu duniawi
Pendidikan Islam telah menjadi sistem sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Nabi
sendiri adalah guru pertama Islam, dan dia biasa mengajar para sahabatnya tentang
berbagai aspek Islam. Sistem pendidikan Islam memiliki dua komponen: sekolah
Maktab
Maktab adalah sekolah tingkat dasar yang mengajarkan anak-anak cara membaca,
menghafal, dan mengaji. Kurikulum terdiri dari bahasa Arab, studi Islam, dan mata
pelajaran dasar lainnya seperti matematika dan sains. Tujuan maktab adalah untuk
meletakkan dasar yang kokoh bagi pendidikan Islam dan nilai-nilai moral.
Madrasah
dalam ilmu agama. Kurikulum terdiri dari hukum Islam, tafsir Al-Qur'an, hadits, dan
teologi, antara mata pelajaran lainnya. Lulusan madrasah dianggap ulama dan berhak
Integrasi Islam dan ilmu pengetahuan dalam pendidikan Islam berlangsung melalui
beberapa jalur. Saluran-saluran ini meliputi Al-Qur'an, Hadits Nabi Muhammad, tradisi
Quran adalah dianggap sebagai sumber utama ilmu Islam dan berisi tuntunan dalam
menjalani kehidupan yang baik dan mencakup referensi ke berbagai bidang ilmiah
seperti astronomi, biologi, dan geografi. Hadits Nabi Muhammad berfungsi sebagai
sumber sekunder pengetahuan Islam dan memberikan rincian tentang kehidupan dan
ajaran Nabi.
Tradisi intelektual Islam telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap berbagai
bidang ilmu. Cendekiawan Islam adalah perintis dalam berbagai bidang keilmuan
seperti matematika, astronomi, optik, kedokteran, dan kimia. Para ulama ini termotivasi
kepentingan umat manusia. Tradisi intelektual Islam menekankan pentingnya nalar dan
pemikiran rasional, oleh karena itu kontribusi ulama Islam dalam berbagai bidang
Pandangan dunia Islam didasarkan pada kepercayaan pada satu Tuhan yang menciptakan
alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya. Pandangan dunia ini menekankan
melihat seluruh alam semesta sebagai tanda kebijaksanaan dan kekuasaan Tuhan, dan
mendorong umat Islam untuk mempelajari dan menghargai alam. Pandangan dunia ini
3
mendorong pendekatan holistik untuk pengetahuan dan mempromosikan pembelajaran
Integrasi ilmu agama dan ilmu sekuler merupakan ciri khas pendidikan Islam. Sarjana
Islam percaya bahwa pengetahuan agama dan sekuler tidak terpisah tetapi saling terkait
dan bahwa yang satu tidak dapat dipahami sepenuhnya tanpa yang lain. Mereka
berpendapat bahwa pengetahuan agama memberikan kerangka moral dan etika untuk
dan sekuler secara sistematis. Misalnya, studi matematika dan sains didasarkan pada
prinsip-prinsip dan nilai-nilai Islam, seperti pentingnya akurasi, presisi, dan keteraturan,
yang berasal dari perintah Al-Qur'an. Demikian pula kajian fikih Islam memasukkan
Salah satu aspek penting dari integrasi antara ilmu agama dan sekuler adalah konsep
tauhid, yang mengacu pada keesaan Tuhan. Sarjana Islam percaya bahwa tauhid
memberikan dasar untuk integrasi semua pengetahuan karena segala sesuatu di alam
semesta diciptakan oleh Tuhan dan tunduk pada hukum Tuhan. Konsep tauhid
Kesimpulan
Kesimpulannya, integrasi Islam dan pengetahuan merupakan ciri unik dari pendidikan
Islam sejak awal periode Islam. Integrasi ini melibatkan studi sistematis tentang
4
pengetahuan agama dan sekuler, di mana yang pertama memberikan kerangka moral dan
etis untuk penerapan yang terakhir, dan yang terakhir meningkatkan pemahaman kita
berbagai bidang pengetahuan dan menekankan pentingnya akal dan pemikiran rasional.
Cendekiawan Islam adalah perintis dalam berbagai bidang keilmuan seperti matematika,
astronomi, optik, kedokteran, dan kimia. Mereka percaya bahwa pengetahuan agama
dan sekuler saling terkait dan yang satu tidak dapat dipahami sepenuhnya tanpa yang
lain. Dengan demikian, integrasi pengetahuan agama dan sekuler merupakan aspek
Selain itu, pandangan dunia Islam menekankan keterkaitan semua ciptaan dan
pentingnya penatalayanan. Pandangan dunia ini melihat seluruh alam semesta sebagai
tanda kebijaksanaan dan kekuasaan Tuhan dan mendorong umat Islam untuk
Secara keseluruhan, integrasi Islam dan ilmu pengetahuan telah menghasilkan sistem
mendorong umat Islam untuk mencari ilmu dalam segala bentuknya dan mendorong
sekuler, Islam memberi Muslim perspektif unik tentang dunia, yang menekankan
5
keterkaitan semua pengetahuan dan mempromosikan pendekatan pembelajaran holistik.
Sumber
10.1163/1573-3912_ei3_com_27351
10.1057/9781137414816.0016
6
Rippin - Blackwell Pub. - 2006
used for its study by the Ikhwān al-Ṣafāʼ, al-Bīrūnī, and Ibn Sīnā
7) https://en.wikipedia.org/wiki/Islamic_attitudes_towards_science
8) https://www.pewresearch.org/religion/2020/08/26/on-the-intersection-of-science-and-
religion/
9) https://www.tandfonline.com/doi/pdf/10.1080/15665399.2006.10819915
10) https://web.stanford.edu/~amilani/downloads/Islam_and_Science.pdf
11) https://jis.iou.edu.gm/index.php/islamic
-https://jag.journalagent.com/ias/pdfs/IAS_1_1_7_9.pdf
Science ...https://ijpsat.org/index.php/ijpsat/article/view/2452/1489
18)"What are the Importance and Benefits of "Critical Thinking Skills"?" by The Critical
Thinking Co.
19) "Curriculum Renewal for Islamic Education; Critical Perspectives on..." edited by
21) "Understanding Sharia: The Intersection of Islam and the Law" by Council on
7
Foreign Relations
23) "Role of Islam in the management of Psychiatric disorders" by Fiazia Syed and Tariq
Munshi.