Anda di halaman 1dari 6

06.

17 17:28

GURU DAN PASAR


[Teacher and Marketplace]
Oleh : Wahyono Saputro

Pengantar

Di dunia sekarang ini, pendidikan adalah aspek penting dari kehidupan seseorang.

Guru memiliki peran penting dalam membentuk masa depan siswa. Mereka

bertanggung jawab untuk menyampaikan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-

nilai yang mempersiapkan siswa untuk peran masa depan mereka di masyarakat.

Sistem pendidikan baru-baru ini mengalami transformasi yang signifikan, dan

salah satu konsep yang muncul isu 'Guru di Pangsa Pasar'. Konsep ini terus

mendapat perhatian di seluruh dunia sebagai cara untuk mengatasi masalah

ketidaksetaraan dan kualitas yang telah berlangsung lama yang mengganggu

sektor pendidikan.

Apa pentingnya?

Konsep Guru di Pangsa Pasar adalah pendekatan inovatif yang bertujuan untuk

meningkatkan kualitas pendidikan dan profesionalisme guru di pasar. Fokus

utamanya adalah untuk mempromosikan gagasan memperlakukan guru sebagai

profesional dan memberi mereka dukungan penting, insentif, dan pengakuan yang

pantas mereka dapatkan. Pendekatan ini juga penting dalam mengatasi rendahnya

moral, pergantian guru yang tinggi, dan tingkat kelelahan guru, yang merupakan

masalah umum di seluruh dunia.

1
Pentingnya konsep ini terletak pada identifikasi dan menyoroti perubahan peran

dan harapan guru di sektor pendidikan. Ini mendorong semangat kewirausahaan

di antara para guru dan mempromosikan budaya inovasi, kreativitas, dan

fleksibilitas. Dengan demikian, akan mendorong sistem pendidikan yang dinamis,

kompetitif, dan lebih responsif yang menghasilkan luaran yang berkualitas tinggi.

Konsep Guru di Pangsa Pasar

Konsep Guru di Pangsa Pasar didasarkan pada dua asumsi mendasar. Asumsi

pertama adalah bahwa guru harus menerima dukungan, insentif, dan penghargaan

yang memadai untuk pencapaian profesional mereka. Kedua, peran guru harus

didefinisikan ulang untuk memungkinkan mereka berperan aktif dalam pasar

pendidikan.

Di bawah konsep ini, guru dianggap sebagai 'agen perubahan' dan sebagai

individu dengan keterampilan dan pengetahuan unik yang dapat digunakan untuk

membawa perubahan positif di sektor pendidikan. Mereka didorong untuk

proaktif dan berpartisipasi dalam berbagai inisiatif yang memungkinkan mereka

menggunakan keterampilan dan pengetahuan mereka untuk menghasilkan

pendapatan dan menciptakan nilai bagi diri mereka sendiri dan siswa mereka.

Dukungan Regulasi

Beberapa undang-undang dan peraturan mendukung konsep Teacher in

Marketplace. Misalnya, Undang-Undang Pendidikan tahun 1994, yang

mengatur sistem pendidikan di Inggris, mengakui nilai profesionalisme guru dan

2
kontribusinya kepada masyarakat. Undang-undang tersebut mensyaratkan bahwa

guru terlatih, mampu, dan berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas

kepada siswa mereka.

Selain itu, undang-undang tersebut memberikan pedoman tentang

remunerasi guru berdasarkan pengalaman, kualifikasi, dan kinerja mereka. Ini

juga menguraikan berbagai insentif yang dapat diterima guru, seperti bonus, cuti

berbayar, dan kesempatan untuk berpartisipasi.

Dalam konteks pendidikan di Indonesia Pemerintah telah mendorong

profesionalisme guru pada pasal 15 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013

tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan profesi

merupakan pendidikan tinggi setelah pendidikan sarjana yang mempersiapkan

peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.

Senada dengan pengertian tersebut, Pasal 17 ayat (1) Undang- Undang Nomor 12

Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi menyatakan bahwa Pendidikan profesi

merupakan Pendidikan Tinggi setelah program sarjana yang menyiapkan

Mahasiswa dalam pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus.

Guru merupakan sebuah profesi. Berdasarkan ketentuan Pasal 8 Undang-

Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dinyatakan bahwa Guru

wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat

jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan nasional. Kualifikasi akademik diperoleh melalui pendidikan tinggi

program sarjana atau program diploma empat. Kompetensi guru meliputi

3
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan

kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.

Program Pendidikan Profesi Guru yang selanjutnya disebut Program PPG

sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 1 butir 5 Peraturan Menteri Riset, Teknologi,

dan Pendidikan Tinggi Nomor 55 Tahun 2017 tentang Standar Pendidikan Guru

adalah program pendidikan yang diselenggarakan setelah program sarjana atau

sarjana terapan untuk mendapatkan sertifikat pendidik pada pendidikan anak usia

dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah.

Tujuan penyelenggaraan Program PPG Prajabatan adalah dalam rangka

menghasilkan guru profesional yang beradab, berilmu, adaptif, kreatif, inovatif,

dan kompetitif serta berkontribusi terhadap kemajuan pendidikan di Indonesia.

Adapun Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi guru dalam jabatan tertuang

dalam peraturan Kemdikbud no 54 tahun 2022 yang merinci tentang tata cara

memperoleh sertifikat pendidik.

Kelebihan dan Kekurangan

Konsep Teacher in Marketplace (Guru di Pangsa Pasar) memiliki beberapa

keunggulan. Pertama, mengakui guru sebagai profesional dan memastikan bahwa

mereka menerima dukungan, insentif, dan pengakuan yang memadai untuk

pekerjaan mereka. Pendekatan ini meningkatkan motivasi dan komitmen mereka

terhadap profesi mereka, yang pada akhirnya menghasilkan hasil yang lebih baik.

Kedua, konsep ini mendorong guru untuk menjadi inovatif dan kewirausahaan,

yang mengarah pada pengembangan pendekatan pendidikan yang baru dan

4
inovatif. Ini menumbuhkan budaya kreativitas dan fleksibilitas, mempromosikan

sistem pendidikan yang lebih dinamis dan responsif yang memenuhi kebutuhan

siswa yang terus berkembang.

Namun, konsep ini juga memiliki beberapa kekurangan. Salah satu

kelemahan potensial adalah kemungkinan menciptakan lingkungan yang hierarkis

dan kompetitif di antara para guru, yang dapat menyebabkan kurangnya

kolaborasi dan kerja sama tim. Masalah lainnya adalah bahwa konsep ini dapat

menyebabkan penurunan standar kualitas pendidikan jika guru lebih fokus pada

menghasilkan pendapatan daripada mengajar.

Kesimpulan

Kesimpulannya, konsep Teacher in Marketplace (Guru di Pangsa Pasar) adalah

pendekatan inovatif yang menawarkan potensi signifikan untuk meningkatkan

kualitas pendidikan dan meningkatkan profesionalisme guru. Namun,

penerapannya memerlukan pertimbangan yang cermat dan keseimbangan antara

kelebihan dan kekurangan. Sektor pendidikan harus mendukung dan mendorong

guru untuk berwirausaha dan inovatif, tetapi juga harus memastikan bahwa

pendekatan ini tidak mengorbankan standar kualitas pendidikan. [WS]

5
Referensi/Sumber

1. Wadhwa, V., & Kapoor, A. (2018). Teacherpreneurship: Inovasi dan


kewirausahaan bagi para guru. Publikasi SAGE India.

2. Fullan, M. (2016). Arti baru dalam perubahan edukasi. Pers Perguruan


Tinggi Guru.

3. OECD (2016), Innovating Education and Educating for Innovation: The


Power of Digital Technologies.

4. Undang-Undang Pendidikan 1994. Parlemen Inggris.

5. Sallis, E. (2014). Teacherpreneur: Menggunakan kekuatan pribadi untuk


membangun bisnis dan karier yang sukses. John Wiley & Sons.

6. https://ppg.kemdikbud.go.id/ppg-prajabatan

7. jdih.kemdikbud.go.id

8. https://jdih.kemdikbud.go.id > ...PDF salinan_20221005_135546_Sali...

9. https://jdih.kemdikbud.go.id 5 Okt 2022 -NOMOR 54 TAHUN 2022.


TENTANG. TATA CARA MEMPEROLEH SERTIFIKAT PENDIDIK.
BAGI GURU DALAM JABATAN

Anda mungkin juga menyukai