PENDAHULUAN
Islam adalah Agama Rahmatan Lil Alamin Membawa kebaikan dan kesalamatan umat
Manusia yang mengimani dan mengamalkan perintah dan larangan yang di berikan Allah Lewat
Kitab-Kitabnya salah satunya adalah Al-Quran. Kitab Al-Quran lah adalah Pedoman manusia dalam
menjalankan ajaran Agama yang membawa nilai Kemaslahatan, Keselamatan dan Petunjuk Kebaikan.
Agama mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, tidak hanya sebagai
alat untuk membentuk watak dan moral, tapi juga menentukan falsafah hidup suatu masyarakat. Hal
ini berarti nilai-nilai dan norma- norma budaya dibentuk dari agama. Agama terbentuk bersamaan
dengan permulaan sejarah umat manusia. Agama, seperti gejala kemasyarakatan dan sebagai gejala
kebudayaan, tidaklah berdiri sendiri. Agama akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh manusia
(Michael S Northcott, 2004, 267-310). Islam merupakan agama Allah (al-Din Allah) yang merupakan
pandangan hidup seseorang (way of life), acuan dan kerangka tata nilai kehidupan. Oleh karena itu,
ketika komunitas Muslim berfungsi sebagai komunitas yang ditegakkan berdasarkan sendi-sendi
moral iman, Islam, dan takwa yang dapat direalisasikan dan dipahami secara utuh dan padu (Wahidin
Saputra, 2011: 239).
Selain itu realitas kehidupan interaksi masyarakat, agama juga membawa nilai tata kehidupan
agar umat manusia bisa menjadi baik dan membawa kebermanfaat bagi umat selainnya, banyak
Varian-Varian agama yang membawa nilai ajar kebaikan bagi umatnya. Seperti Agama Kristen dan
Agama Islam. Pada hakekatnya Tuhan sang pencipta manusia, alam semesta dan wahyu beserta
hukum yang ada didalamnya tidak terlepas dari aspek Keilmiahan atau kelogisan setiap tatanan yang
di ciptakan, pastinya mengandung Ilmu-Ilmu terakait dalam menciptakan alam semesta beserta se-
isinya seperti ilmu penciptaan alam semesta, Geografi, geologi, antropologi , biologi dan Ilmu-Ilmu
Pengetahuan terkait lainnya, secara subtansial varian agama memahami ada integrasi Ilmu
pengetahuaan dengan agama yang berasal dari Tuhan.
Namun banyak sekali pertentangan antara Agama dan Sains ketika di pertemukan banyak di
kotomi antara Agama dan Sains yang tidak bisa bersatu, agama adalah sebuah dogma sedangkan sains
di anggap sesuatu yang empiris membawa kemajuan peradapan dan beberapa varian agama juga
mengalami hal serupa dengan Agama Islam yang dimana Agama tidak bisa di integrasikan dengan
Ilmu Pengetahuan. Bahkan muncullah paham Sekulerisme atau pemahaman agama baru seperti
pemahaman Agama Anti-Mainstream yang merujuk kepada anggapan bahwa aktivitas dan penentuan
manusia, terutamanya yang politis, harus didasarkan pada apa yang dianggap sebagai bukti konkret
dan fakta, dan bukan berdasarkan pengaruh keagamaan, Di sini kepercayaan keagamaan atau
supranatural tidak dianggap sebagai kunci penting dalam memahami dunia, dan oleh karena itu
dipisahkan dari masalah-masalah pemerintahan dan pengambilan keputusan maupun dalam
membangunan peradapan yang melibatkan Sains dalam pemecahan Masyarakat baik bidang politik,
ekonomi dan sektor lainnya.
Maka dalam makalah ini akan menjelaskan tentang kegelisahan akademis di karenakan
adanya varian-varian agama di tengah perkembangan ilmu terutama adanya pandangan agama
Mainstream dan Anti-Mainstream. Dan dari makalah ini juga penulis mengajak menganalisis
bagaimana karaktristik agama Mainstream dalam hubungan Intergasi agama dan Sains dan bagaimana
karaktristik Agama Anti-Mainstream dalam menanggapi relasi Integrasi agama dan sains.
Di lihat dair karaktristik ke dua Agama tersebut karaktristik agama Anti-Mainstream adalah
suatu keyakinan yang berbeda dengan agama Mainstream. Hal ini di karenakan bisa jadi di karenakan
adanya pertentangan atau permasalahan yang di anggap bahwa agama Mainstream tidak dapat
memecahkan masalah dan bertentangan dengan pemahaman yang di anggap benar atas kepercayaan
dan pedoman hidup yang melatar belakangi kepercayaan dirinya.sehingga ada upaya baru untuk
merenungi, memahami kembali Agama yang bisa membantu memecahkan masalah kehidupannya
baik masalah dalam Kejiwaan yang membawa ketenangan, maupun masalah-masalah kehidupan yang
membantu pemecahan masalah kehidupannya dari situlah memunculkan teologi baru yang berbeda
dengan ajaran agama Mainstream.
Tipologi Agama Baru
Tipologi agama adalah pengelompokan jenis-jenis vaagama baru yang muncul dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dan sains. Ada beberapa tipologi Agama baru dan sikap yang di
miliki ajaran tipologi agama baru hal berangkat dari permasalahan yang di amati oleh penggagas
agama baru di dalam sejarah Reinanses kenapa ada masa tersebut di karenakan ada latar belakang
dark age yang membuat ilmuan pengetahuan terkungkung di karenakan pihak gereja atau agamalah
yang mempunyai otoritas tertinggi dalam kehidupan. Oleh sebab itu muncullah paham-paham baru.
Hal ini sama munculnya agama baru salah satu jenis agama baru yang ada adalah agama yang
menolak agama sebagai sumber pemecahan masalah dan dari sinilah peran Sains yang tinggi.
Sehingga ketika bertemu dengan varian agama seperti ini hal ini di karenakan segala sesuatu yang
bisa mempengarui peradapan adalah Sains. Sehingga sains disini mempunyai kedudukan tinggi. Dan
sehingga wajar muncullah agama baru seperti Googlelisme atau ajaran agama yang tidak percaya
tuhan secara irasional mereka cenderung memahami segala sesuatu dengan realitas empirik.
Selain itu ada jenis tipologi agama yang tidak menerima bahwa sains ada integrasinya dengan
agama hal ini menjadikan bahwa agama adalah sesuatu hal yang murni, dan nilai agama bisa di
kontekskan dengan nilai leluhur. Sehingga muncullah pemahaman agama mistis yang segala sesuatu
agama di tentukan oleh Allah kedepannya dan mengandung nilai mistis. Hal ini terbukti ketika
berhubungan dengan variaan agama kejawen bahwa dia mengakui semua Tuhan namun , namun harus
ada integrasinya dengan budaya kejawen yang menjadi sebuah kemutlakan harus di jalankan untuk
melestarikan budaya dan menjunjung tinggi nilai baik dari nasehat-nasehat leluhur, nilai keselamatan
yang di yakini dengan menjalankan amalan-amalan ritual.
Dari tipologi agama baru ini bisa di simpulkan bahwa ajaran agama baru pastinya juga
mempunyai pemahaman yang di perjuangkan dan pemahaman mereka merupakan suatu dasar yang
ideal untuk di terapkan dalam kehidupan dan di yakini sebagai agama. Mereka berangkat dari
bertentangnya dengan ajaran mainstream yang di rasa kurang tepat dan kurang dalam pemecahan
masalah kehidupan terutama dalam konsep ketuhanan. Sehingga munculnya Varian Agama Anti-
Mainstream yang berbeda dengan Agama Mainstream. sehingga dari situ memunculkan beberapa
jenis varian agama baru yang secara pemahamannya di anut benar. Saat ini banyak varian agama baru
secara ekstrim lebih memilih sains untuk di jadikan sumber pemecahan masalah dan di agungkan.
Sedangkan jenis tipologi agama selain sains adalah tipologi agama yang menolak sains dalam
kehidupan beragama. Mereka lebih memilih nilai-nilai tradisional, nilai-nilai alam dan nilai-nilai
leluhur dalam kehidupan beragama. Sains di rasa sesuatu hal yang bertentangan dengan agama.
Kesimpulan
Keresahan masyarakat terutama kegelisahan akademis di karenakan banyak sekali pandangan
masyarakat tentang agama yang tidak ada Integrasinya dengan Sains Atau Sains yang tidak ada
Integrasinya dengan agama sehingga memunculkan paham baru atau agama baru yang menjadi
keresahan masyarakat terhadap memeprcayai atau memahami bahwa sebetulnya agama memiliki
Integrasi dengan Sains.
Dan yang harus di pahami oleh masyarakat atau kalangan akademis bahwa ada latar belakang
sosio antropologi kenapa banyak paham atau agama baru muncul di karenakan sebuah kepentingan
politik yang terjadi di masa dark age dari sejarah tersebut telah melahirkan desakan pencerahan
pemikiran yang dikenal dengan Renaissance yang terlatar belakangi oleh Keterkungkungan kaum
gerejawan yang dianggap menghambat perkembangan ilmu pengetahuan hal ini di karenakan model
kepemimpinan gereja yang otoriter dirasa tidak sejalan dengan semangat zaman. Sehingga dari situ
seolah-olah ada kepentingan politik bahwa sains dan agama tidak bisa di satukan dan tidak ada
integrasinya (dikotomi ) mulai darisitulah muncullah varian agama baru yang lebih memihak sains
yang arahnya di moderenitas atau memihak agama dalam tradisionalnya yang arahnya di kekentalan
tradisi Ibadah secara tradisional.
Hikmah yang bisa kita ambil dari pembelajaran ini adalah bagaimana kita sebagai manusia
bisa menyikapi secara universal kebenaran terhadap Agama dan Sains bahwasanya agama bisa
berkembang dan maju di karenakan sains. Dan sains sendiri jika di pelajari oleh manusia secara
mendalam maka manusia akan menemukan filsafat ketuhanan. Bahwa di balik tatanan yang megah di
alam semesta ini ada Tuhan yang maha kuasa yang menciptakan alam semesta ini dengan
pertimbangan dan variable sains yang banyak. dan hal inilah yang di sebut bahwa Tuhan dalam
penciptaan Alam semesta ini melibatkan Sains-Sains terkait. Dan Manusia sebagai Makhluk Tuhan
harapannya bisa menemukan keberadaan Tuhan lewat Pengetahuaan Immateri yang nantinya jika di
temukan akan mengasilkan pengalaman spiritual yang bagus.
DAFTAR PUSTAKA :
Wahyuni Fitri. Islamisasi Ilmu Pengetahuan (Upaya Mengurai Dikotomi Ilmu Pengetahuan dalam
Islam. Qalamuna, Vol. 10, No. 2, J.2018
Basri Hasan. TEOLOGI SAINS: MENGATASI DIKOTOMI SAINS-AGAMA PERSPEKIF ISLAM.
Jurnal Pemikiran Islam Zahwiya Vol 5, No.2. 2019
Nasrullah, KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM: Perspektif Unity and Diversity of Religion 2015
Dendi Sutarto. KONFLIK ANTARA AGAMA DAN SAINS DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT
SOSIAL. Jurnal Trias Politika, Vol 2. No.1 April 2018
https://catatanngocol.blogspot.com/2015/05/mengapa-jadi-orang-yang-anti-mainstream.html?m=1
https://iain-surakarta.ac.id/islam-kejawen-agama-dalam-kesejarahan-kultur-lokal/
https://mediaindonesia.com/weekend/215581/googlisme-agama-baru-penganut-google