Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ASMAYANA

NIM : 200106044

URGENSI PENGUASAAN SAINS BAGI UMMAT ISLAM

Sains menurut bahasa berasal dari bahasa inggris science, sedangkan kata science berasal
dari bahasa latin scientia. Yang berasal dari kata scine yang artinya adalah mengetahui. Dari segi
istilah sains dan ilmu bermakna pengetahuan namun demikian menurut Sayyid Hussen Al-Nasr
kata science dalam bahasa inggris tidak dapat diterjemahkan kedalam bahasa Arab sebagai Al-
Ilm, karena konsep ilmu pengetahuan yang dipahami oleh barat ada perbedaannya dengan ilmu
pengetahuan menurut perpestif islam. Ada beberapa pendapat tentang difenisi sains menurut
istilah, namun secara umum dapat diartikan sebagai keutamaan dalam mencari kebenaran. Di
dalam the New Colombia Encylopedia, sains diartikan sebagai satu kumpulan ilmu yang
sistematis mengenai metapisik yang bernyawa dan yang tidak bernyawa, termasuk sikap dan
kaedah – kaedah yang digunakan untuk mendapatkan ilmu sains tersebut. Oleh sebab itu sains
adalah merupakan sejenis aktivitas dan juga hasil dari aktivitas tersebut.

Sains dalam pengertian umum yaitu ilmu pengetahuan. Di dalam Al – Qur’an banyak
sekali ayat – ayat yang menyentuh tentang ilmu pengetahuan dan ilmuan, Al – Qur’an senantiasa
mengarahkan manusia untuk menggunakan akal fikirannya memerangi kemukjizatan dan
memberi motivasi meningkatkan ilmu pengetahuan. Al – Qur’an menyuruh manusia berusaha
dan bekerja serta selalu berdo’a agar ditambah ilmu pengetahuan. Sains dalam pengertian khusus
mempunyai peran penting dalam kehidupan seseoarang muslim, ia disejajarkan dengan ilmu –
ilmu keislaman yang lain, dan bila diklasifikasikan maka sains ini termasuk fardu kifayah, karena
dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan keimanan seseoarang, hal ini dpat dilihat dari
hal berikut: Memperteguh keyakinan terhadap Allah, Menyikap rahasia tasyri, Bukti
kemukjizatan Al – Qur’an, Menyempurnakan tanggung jawab peribadatan. Dalam upaya
mengajari manusia memahami dan mengenal kekuasaan dan keagungan Tuhannya, Al – Qura’an
telah menekankan akan arti pentingnya manusia menggunakan akal fikiran serta panca indra.
Pandangan islam terhadap sains dan teknologi adalah bahwa islam tidak pernah mengekang
umatnya untuk maju dan modern. Peradaban islam memiliki ciri – ciri yang menonjol yaitu rasa
ingin tahu yang bersifat ilmiah dan penyelidikan – penyelidikan ilmiah yang sistematis. Islam
sangat mendukung umatnya untuk melakukan penelitian dalam bidang apapun, termasuk sains
dan teknologi. Sains dipelajari untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT dengan mencoba
mamahami ayat – ayat-Nya. Kita umat islam metinyakini bahwa agama islam itu adalah agama
Allah yang sempurna. Untuk memahami sunnatullah yang beraturan di alam semesta ini, manusia
telah dibekali oleh Allah SWT., Dua potensi penting yaitu fitriyah (di dalam diri manusia) dan
potensi sumber daya alam (di luar diri manusia). Dalam konteks sains, al-qur’an mengembangkan
beberapa langkah/proses sebagai berikut: Pertama, al-qur’an memerintahkan kepada manusia
untuk mengenali secara seksama alam sekitarnya seraya menetahui sifat – sifat dan proses –
proses alamiah yang terjadi di dalamnya. Kedua, al-qur’an mengajarkan manusia untuk
mengadakan pengukuran terhadap gejala – gejala alam. Al-qur’an menekankan pentingnya
analisis yang mendalam terhadap fenomena alam melalui proses penalaran yang kritis dan sehat
untuk mencapai kesimpulan yang rasional. Allah SWT., tidak membiarkan manusia berdiam diri
tetapi dia membimbingnya dengan kitab samawi dan wahyu ilahi, dengan risalah para nabi dan
rasul. Menjadikan akal sebagai kunci untuk membimbing sesuatu. Ilmu merupakan jalan untuk
memahami urusan kehidupan dan jalan untuk kemajuan. Islam selalu bersam ilmu dan amal,
benteng dan penyelamat, keadilan dan persamaan, belas kasih dan kebaikan, pengorbanan dan
kedamaian (keselamatan). Sedangkan tanda – tanda kemunduran yang kita temukan di tengah
orang – orang islam, biasanya disebabkan oleh berbagai faktor yang kompleks. Baik faktor intern
atau ekstern. Jika dilihat dari negara kita indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya
alamnya. Itulah yang menyebabkan bangsa lain iri dan ingin merebut kekayaan alam yang kita
punya. Negara indonesia mayoritas masyarakatnya beragama islam. Untuk itu, Imtaq dan Iptek
yang dimiliki generasi muslim saat ini haruslah seimbang, tidak berat sebelah. Generasi muslim
harus melakukan perubahan mulai dari sekarang, karena pemuda muslim saat ini ialah yang akan
menjaga islam di masa akan datang. Oleh karena itu pemuda saat ini tidak cukup hanya dibekali
dengan penguasaan ilmu umum seperti sains, tapi pemuda islam saat ini harus mengusai kedua
bidang tersebut. Jika pemuda hanya mengusai bidang agama maka kaum non muslim akan
meremehkan islam karena tidak maju dibidang teknologi. Jika pemuda hanya mengusai
pengetahuan sains dan teknologi, maka benar negara islam akan maju tetapi pondasi iman dan
agama mereka akan runtuh karena kurangnya penguasaan dasar – dasar agama islam. Maka
diperlukan pengusaan kedua – duanya yaitu landasan iman taqwa dan ilmu pengetahuan
teknologi, agar pondasi agama islam mereka tetap kuat dan tidak mudah luntur seiring dengan
perkembangan zaman, serta negara isam tidak tertinggal kebelakang dan bisa maju karena adanya
pengembangan teknologi.
DAFTAR PUSTAKA

Allaiyah Nailil Muna, “Peran Sains dalam Membangun Kualitas Generasi Islam (Role of Science
in Building Quality of Islamic Generations)”, Volume 2, Maret 2020, hal 323 – 328.

Teguh Pribadi Sarli Amri & Sestri Ellya, “Islam dan Sains Teknologi Modern”, Volume 1, hal 29
– 30.

Hariyani Yunita, “ Urgensi Islamisasi Sains Dalam Menghadapi Mordenisasi Pendekatan


Teologis” , Volume 9, Nomor 1, Maret 2019.

Frank & Wagnalls, New encyclopedia, Vol, 23, hal 212.

Guessoum, Nidham, 2014, Islam Sains Modern; Bagaimana Mempertemukan Islam dengan Sains
Modern, Mizan. Bandung.

Anda mungkin juga menyukai