Disusun Oleh:
1. Achmad Bagus Muharam (21734001)
2. Sang Gita Nur Fatihah (21734012)
3. Wahyu Santoso (21734015)
1.3 Manfaat
Manfaat dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Memperoleh pengetahuan dan wawasan mengenai ilmu, seni dan budaya dalam
islam.
2. Memahami ilmu, seni dan kebudayaan islam.
3. Menerapkan ilmu, seni dan budaya islam yang sedang berkembang.
2.1 Ilmu
a. Pengertian Ilmu
Secara etimologis, ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab, masdar
dari 'alima - ya'lamu yang berarti tahu atau mengetahui. Dalam bahasa inggris,
ilmu biasanya dipadankan dengan kata science, sedangkan pengetahuan dengan
knowledge. Dalam bahasa Indonesia, kata science umumnya diartikan ilmu tetapi
sering juga diartikan dengan ilmu pengetahuan, meskipun secara konseptual
mengacu pada makna yang sama.
Secara terminologis, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ilmu adalah
pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut
metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala
tertentu dibidang (pengetahuan) itu.
Disamping ayat-ayat Alquran yang memposisikan ilmu dan orang berilmu sangat
istimewa, Alquran juga mendorong umat Islam untuk berdoa agar ditambah ilmu,
seperti tercantum dalam AlQuran surat Taha ayat 114 yang artinya :
“Dan katakanlah, Tuhanku, tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan.”
Dalam hubungan inilah konsep membaca, sebagai salah satu wahana menambah
ilmu, menjadi sangat penting dan Islam telah sejak awal menekankan pentingnya
membaca, Sebagaimana terlihat dari firman Allah SWT yang pertama diturunkan
oleh Allah SWT yaitu QS al-Alaq ayat 1 sampai dengan ayat 5 yang artinya :
“bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang menciptakan. Dia telah
menciptakan kamu dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmulah yang paling
pemurah. Yang mengajar (manusia) perantara kalam. dia mengajarkan kepada
manusia apa yang tidak diketahui.”
Ayat-ayat di atas jelas merupakan sumber motivasi bagi umat Islam untuk tidak
pernah berhenti menuntut ilmu, untuk terus membaca, posisi yang tinggi
dihadapan Allah SWT akan tetap terjaga, arti juga rasa takut kepada Allah SWT
akan menjiwai seluruh aktivitas kehidupan manusia untuk melakukan amal salih,
dengan demikian nampak bahwa keimanan yang diiringi dengan ilmu akan
membuahkan amal.
d. Hukum Ilmu dalam Islam
imam Al Ghazali di dalam kitabnya Ihya Ulumuddin mengklasifikasikan ilmu
sebagai dua kelompok, yaitu :
1) Ilmu fardu 'ain. “ilmu tentang cara amal perbuatan yang wajib maka
orang yang mengetahui ilmu yang wajib dan waktu wajibnya berarti lah
dia sudah mengetahui ilmu fardhu ain”
Imam al-ghazali menjelaskan bahwa yang termasuk ilmu fardhu ain ialah
ilmu agama dengan segala cabangnya, seperti yang tercakup dalam rukun
Islam.
2) Ilmu fardhu kifayah. “ialah tiap-tiap ilmu yang tidak dapat
dikesampingkan dalam menegakkan urusan duniawi”
Imam al-ghazali menjelaskan bahwa ilmu yang termasuk fardhu kifayah
antara lain ilmu duniawi yang penting bagi usaha untuk menegakkan
urusan dunia. Seperti ilmu kedokteran, ilmu berhitung, ilmu politik, ilmu
jual beli dan lain sebagainya.
4) Seni Berpidato
Berpidato atau orasi dalam Islam sering disebut dengan khotbah. berpidato
dalam Islam tidak sama dengan berpidato biasa, karena dalam khotbah,
ada muqaddimah (pembukaan), isi khotbah dan penutup. Beda dengan
berpidato, khutbah juga terdapat unsur seni nya, agar orang tidak bosan
saat mendengarnya dan apa yang disampaikan juga mudah diserap oleh
pendengar.
5) Seni Sastra
Seni sastra adalah semua jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan
tertentu. Alquran termasuk seni sastra di tinggi yang dimiliki oleh umat
Islam. dengan seni sastra seseorang dapat menyampaikan pikiran-pikiran
atau ajaran agama tertentu dengan indah.
6) Seni Memasak (Gastronomi)
Meskipun banyak yang salah tafsir terhadap istilah gastronomi, namun
seni memasak adalah baik dan berguna selama menjaga kesucian,
kebaikan dan kehalalan makanan tersebut. Gastronomi merupakan kajian
mengenai hubungan antara budaya dan makanan. Gastronomi hanyalah
sebagian kecil dari seni memasak. Gastronomi mengkaji berbagai
komponen budaya dengan makanan sebagai pusatnya.
7) Seni Merajut
Merajut adalah salah satu dari kesenian. Selain menuntut keterampilan,
merajut juga dapat menenangkan pikiran. yang terpenting saat sedang
merajuk merupakan waktu salat dan hasil rajutannya bukan untuk maksiat
kepada Allah SWT.
e. Pengertian Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari kata Sansekerta buddhayan ialah bentuk jamak dari
buddhi yang berarti budi atau akal. Demikianlah kebudayaan itu dapat diartikan
“hal-hal yang bersangkutan dengan akal.” Kebudayaan mengandung pengertian
meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, dan adat istiadat dan
pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat (Munandar
Soelaiman, 1992 dalam Zakky Mubarak, 2010). Dalam bahasa Arab terdapat
istilah al tsaqafah dan al hadlarah. Para ahli sosial cenderung berpendapat bahwa
kata al tsaqafah merujuk pada aspek ide, sedangkan kata al hadlarah merujuk
kepada aspek material. Maka, al hadlarah lebih tepat diterjemahkan sebagai
culture.
3.1 Kesimpulan
Budaya dan seni adalah dua hal yang sudah lama menjadi bagian dari kehidupan
manusia. Seni dan budaya ini selalu berkembang di setiap zamannya. Islam,
sebagai agama Rahmatan Lil Alamin juga menjadi salah satu bagian dari
perkembangan budaya dan seni. Banyak seni yang memasukkan nilai-nilai islam
dalam karya seninya, misalnya seni kaligrafi, nasyid, dan lainnya. Dalam setiap
karya yang dihasilkan, nilai-nilai Islam yang juga merupakan sebagai syiar Islam
di kehidupan bermasyarakat. Budaya pun berkembang dengan nilai-nilai Islam
didalamnya.
Agama Islam mendukung kesenian selama tidak melenceng dari nilai-nilai
agama. Sebaliknya apabila seni itu bertentangan dengan ajaran agama dilarang
secera keras. Kesenian dalam islam diwujudkan dalam seni bangunan, arsitektur,
lukis, ukir, suara, tari dan berbagai macam seni lainnya. Apabila seni membawa
manfaat bagi manusia, memperindah hidup dan hiasannya yang dibenarkan
agama, mengabadikan nilai-nilai luhur dan menyucikannya, serta
mengembangkan serta memperhalus rasa keindahan dalam jiwa manusia, maka
sunnah Nabi mendukung, tidak menentangnya. Karena ketika itu ia telah menjadi
salah satu nikmat Allah yang dilimpahkan kepada manusia.
3.2 Saran
Dalam kaidah fiqh disebutkan “al adatu muhakkamatun” artinya bahwa adat
istiadat dan kebiasaan suatu masyarakat, yang merupakan bagian dari budaya
manusia, mempunyai pengaruh di dalam penentuan hukum. Tetapi yang perlu
dicatat, budaya tersebut tidak bertentangan dengan Islam. Ketika terdapat
kebudayaan yang bertentangan dengan Islam, maka kebudayaan itu harus
dihindari.
Islam selalu memiliki batasan-batasan tertentu untuk mengatur umatnya
agar tidak melenceng dari ajaran Islam. Seni yang dikehendaki islam adalah seni
yang bisa mendatangkan manfaat, bukan mendatangkan mudarat seperti
menimbulkan kemungkaran, syirik, menimbulkan syahwat, dan lain sebagainya.