Anda di halaman 1dari 12

Perkembangan Ilmu

Pengetahuan Islam di
Indonesia
Anggota Kelompok 3:
1) Luthfiandi Rizki K (19)
2) Marsya Dwi Utari (20)
3) Muhammad Fikri F (21)
4) Muhammad Rifal S (22)
5) Nadia Dwi Aslamasari (23)
6) Najwa Maulidina N.A (24)
7) Naurah Rayyaa K (25)
8) Ngaragani Zaidan (26)
01. 02.
Sejarah Pertumbuhan Cendekiawan Muslim dan
Perannya
Pertumbuhan Ilmu Pengetahuan Islam sejak Sejak Masa Dinasti Umayyah Sampai
Masa Nabi SAW sampai Masa Abbasiyah Dinasti Abbasiyah
01.
Sejarah Pertumbuhan Ilmu
Pengetahuan Islam sejak Masa
Nabi SAW sampai Masa
Abbasiyah
Di Masa Nabi Saw (571 s/d 632 M)
dan Khulafaur Rasyidin (632 s/d 660 M)
● Perkembangan ilmu Al-Qur'an. Pada masa Rosululloh, setiap Al-Qur'an yang turun diajarkan
kepada para sahabat melalui hafalan dan diadakan penulisan oleh para penulis wahyu yang ditunjuk
beliau Saw. Sementara penafsiran Al-Qur'annya masih didominasi oleh Rosululloh sendiri sebagai
penafsir tunggal.
● Perkembangan ilmu Hadis. Pada masa Rosululloh dan Khulafaur Rasyidin, hadis-hadis diajarkan
dan disebarkan dari mulut ke mulut. Para ahli hadis terkenal di kalangan sahabat yang menjadi
sumber pengambilan hadis antara lain : Aisyah, Abu Hurairah, Abu Darda', Ibnu Umar. Pembukuan
hadis (tadwin al-hadis) baru dilakukan pada masa Umar bin Abdul Aziz, kholifah ke-5 Bani
Umaiyah.

Lembaga pendidikan tradisional yang berkembang pada masa awal Islam (Khulafaur Rosyidin) dan
masa-masa selanjutnya (Bani Umayyah, Abbasiyah dll):
1) Tingkat dasar (Kuttab)
2) Tingkat pendalaman (Halaqoh)
Ilmu-ilmu yang berkembang dan para ulama yang
merintisnya:

1) Al-Qur'an
2) Ilmu tafsir
3) Ilmu Fiqih
4) Ilmu Hadis
Di Masa Dinasti Umaiyah Di Damaskus
(661 s/d 750 M) dan Di Andalus – Spanyol
(755 s/d 1013 M).
● Perkembangan Ilmu Pengetahuan di Damaskus. Masjid Basrah menjadi pusat berkumpul
sekelompok ulama Tauhid (teolog) dibawah asuhan Hasan al-Basri. Pada masa kholifah Umar bin
Abdul Aziz (717-720 M), pertama kali diadakan pengumpulan dan pembukuan Hadis-hadis Nabi,
yang dikerjakan oleh Ibnu Syihab az-Zuhri.
● Perkembangan Ilmu Pengetahuan pada Masa Bani Umayyah di Andalus. Bani Umayyah di
Andalus yang berpusat di Cordova berperan sebagai jembatan penyeberangan ilmu pengetahuan.
Atas inisiatif Al-Hakam (961-976 M), karya-karya ilmiah dan filosofis diimpor dari dunia Timur
dalam jumlah besar, sehingga Cordova mampu menyaingi kepopuleran Baghdad sebagai pusat
utama ilmu pengetahuan di dunia Islam.
Di Masa Dinasti Abbasiyah
(750 s/d 1258 M)
● Perkembangan Ilmu Pengetahuan. kebudayaan Islam, pemikiran Islam dan ilmu pengetahuan
mengalami puncak perkembangannya di kota Baghdad. Lembaga pendidikan tradisional (kuttab dan
halaqoh) yang sudah ada ditingkatkan lagi kualitasnya dengan berdirinya perpustakaan dan
universitas. Baitul Hikmah yang didirikan oleh Harun Al-Rasyid merupakan perpustakaan terbesar
dan terlengkap saat itu, berfungsi sebagai tempat belajar (universitas), pusat kajian, penelitian dan
penterjemahan buku-buku asing kedalam bahasa Arab.

Kemajuan ilmu pengetahuan pada masa ini tidak lepas dari dua faktor :
1) Terjadinya asimilasi budaya
2) Gerakan penterjemahan
02.
Cendekiawan Muslim dan
Perannya (Sejak Masa Dinasti
Umayyah Sampai Dinasti
Abbasiyah)
Cendekiawan Muslim Di Bidang Ilmu
Pengetahuan Agama
Di bidang ilmu Di bidang ilmu
tauhid akhlak – tasawuf
(Kalam/Teologi) (Etika)

Di bidang ilmu Di bidang ilmu


fiqih (Hukum hadis
Islam)
Cendekiawan Muslim Di Bidang Ilmu
Pengetahuan Umum

Di bidang Bidang ilmu


1
ilmu-ilmu kosmologi
pasti alam 3 dan
astronomi

Bidang ilmu 2
kesehatan dan
kedokteran
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai