Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan yang berlangsung pada zaman abbasiyah hampir belum
ditemukan kesamaanya dalam perkembangan peradaban dunia islam sesudahnya. Peradaban yang
ditemukan dan dihasilkan masih digunakan sampai saat ini. Pemerintahan daulah abasiyah
merupakan kelanjutan dari pemerintahan daulah umayyah yang telah runtuh didamaskus dan
dinamakanke kholifahan abbasiyah karena para pendiri dan pengusaha daulah ini adalah keturunan
abbaspaman nabi Muhammad SAW.

Dinasti ini bertahan kurang lebih lima setengah abad. Masa pemerintahan daulah abbasiyah
merupakan masa kejayaan islam dalam berbagai bidang khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan.
Pada zaman ini umat islam telah banyak melakukan kajian kritis tentang ilmu pengetahuan, sehingga
ilmu pengetahuan baik pengetahuan rasional mauupun pengetahuan yang logika mengalami
kemajuan yang sangt pesat sehingga pada zaman itu merupakan zaman kebangkitan dan zaman
keemasan umat islam yang sangat gemilang.

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimanakah daulah abbasiyah bisa mengalami kemajuan dan perkembangan yang
pesat ?
2) Apa sajakah perkembangan pendidikan islam pada masa daulah abbasiyah?
3) Ilmu- ilmu apa sajakah yang tumbuh dan berkembang pada daulah abbasiyah?

C. Tujuan Makalah
1) Supaya siswa mengetahui Bagaimanakah cara daulah abbasiyah bisa mengalami
kemajuan dan perkembangan yang pesat
2) Supaya siswa mengetahui Apa sajakah perkembangan pendidikan islam pada masa
daulah abbasiyah.
3) Supay siswa mengetahui Ilmu- ilmu apa sajakah yang tumbuh dan berkembang pada
daulah abbasiyah.

MAKALAH AGAMA ISLAM


SMP NEGERI 2 B.P MANDOGE

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Perkembangan Dan Kemajuan Islam Pada Masa Daulah Abbasiyah

Masa Bani abbasiyah merupakan puncak perkembangan ilmu pengetahuan dan ajaran islam.
Hal ini disebabkan Harun Al-Rasyid memanfaatkan kekayaanya untuk membangun rumah sakit,
untuk keperluan social, untuk mendirikan lembaga pendidikan kedokteran, farmasi, ilmu astronomi,
matematika, kritik sastra. Ilmu pengetahuan tidak hanya berkembang di Baghdad tetapi juga di
Basrah, Jundabir,Kufah Dan Harran. Pada masa kekuasaan al-Makmun banyak di datangkan
penterjemah dari berbagai Negara untuk menterjemahkan buku-buku yang menggunakan bahasa
Yunani. Al-muk’min juga membangun beberapa sekolah. Karya besar Al-ma’mun adalah
membangun Bait Al-Hikmah yang digunakan sebagai perpustakaan besar dan perpustakaan umum
yang disebut darul ilmi. Bait Al-Hikmah juga sebagai pusat penterjemah buku-buku. Bait Al-
Hikmah juga berfungsi sebagai perguruan tinggi yang memili banyak buku yang tidak dapat
ditemukan ditempat lain. Sehingga banyak orang yang dating ke Baghdad untuk menimba ilmu.

Pada masa Bani Abbasiyah banyak didirikan institusi pendidikan. Harun Al-Rasyid
mendirikan Baitul Hikmah sebagai pusat penterjemahan buku-buku asing dan pusat pengajian. Al-
Ma’mun berhasil menjadikan Baghdad sebagai kota pusat pengetahuan yang ramai dikunjungi orang
dari berbagai kota di dunia. Bani Saljuk dan perdana mentri Nizam Al-Muluk berhasil mendirikan
madrasah Nizamiyyah sebagai institusi pendidikan tinggi di kota Naisabur. Pada masa ini juga
banyak ditemui khuttab dan tempat pengajian umum, perpustakaan, maupun kedai-kedai buku
disekitar Baghdad.

1. Tujuan Pendidikan Pada Masa Bani Abbasiyah

Pada masa Nabi masa kholifah rasyidin dan umayyah, tujuan pendidikan hanya satu, yaitu
keagamaan semata. Mengajar dan belajar karena Allah dan mengharap keridhoan-Nya. Namun pada
masa Abbasiyah tujuan pendidikan itu telah bermacam-macam karena pengaruh masyarakat pada
masa itu. Tujuan itu dapat disimpulkan sebagai berikut :

1) Tujuan Keagamaan Dan Akhlak

Anak-anak dididik dan diajar membaca atau menghafal Al-Quran merupakan suatu
kewajiban dalam agama, supaya mereka mengikuti ajaran agama dan berakhlak menurut agama.

2) Tujuan Kemasyarakatan

Para pemuda pada masa itu belajar dan menuntut ilmu supaya mereka dapat mengubah dan
memperbaiki masyarakat, dari masyarakat yng penuh dengan kejahilan menjadi masyarakat yang

MAKALAH AGAMA ISLAM


SMP NEGERI 2 B.P MANDOGE

2
bersinar ilmu pengetahuan, dari masyarakat yang mundur menuju masyarakat yang maju dan
makmur. Untuk mencapai tujuan tersebut maka ilmu-ilmu yang diajarkan di Madrasah bukan saja
ilmu agama dan Bahasa Arab, bahkan juga diajarkan ilmu duniawi yang berfaedah untuk kemajuan
masyarakat.

3) Cinta Akan Ilmu Pengetahuan

Masyarakat pada saat itu belajar tidak mengharapkan apa-apa selain dari pada memperdalam
ilmu pengetahuan. Mereka merantau keseluruh negeri islam untuk menuntut ilmu tanpa
memperdulikan susah payah dalam perjalanan yang umumnya dilakukan dengan berjalan kaki atau
mengendarai keledai. Tujuan mereka tidak lain untuk memuaskan jiwanya untuk menuntut ilmu.

4) Tujuan Kebendaan

Pada masa itu mereka menuntut ilmu supaya mendapatkan penghidupan yang layak dan
pangkat yang tinggi, bahkan kalau memungkinkan mendapat kemegahan dan kekuasaan di dunia ini,
sebagaimana tujuan sebagian orang pada masa sekarang.

2. Tingkat-Tingkat Pengajaran

Pada masa Abbasiyah sekolah-sekolah terdiri dari beberapa tingkat, yaitu :

a) Tingkat sekolah rendah, namanya kuttab sebagai tempat belajar bagi anak-anak. Di
samping kuttab ada pula anak-anak belajar dirumah, di istana, di toko-toko dan di
pinggir-pinggir pasar. Adapun yang dipelajari meliputi : membaca Al-Quran dan
menghafalnya, pokok-pokok ajaran islam, menulis kisah orang-orang besar islam,
membaca dan menghafal syair-syair atau prosa, berhitung dan juga pokok-pokok
nahwu shorof ala kadarnya.
b) Tingkat sekolah menengah, yaitu masjid dan majelis sastra dan ilmu pengetahuan
sebagai sambungan pelajaran di khuttab. Adapun pelajaran yang di ajarkan meliputi :
Al-Quran, Bahasa Arab, Fiqih, Tafsir, Hadits, Nahwu, Shorof, Balaghoh, ilmu pasti,
Mantiq, Falaq, Sejarah, ilmu alam, kedokteran, dan music.
c) Tingkat perguruan tinggi, seperti Baitul Hikmah di Baghdad dan Darul Ilmu di Mesir
( Kairo ), dimasjid dan lain-lain. Pada tingkatan ini umumnya perguruan tinggi terdiri
dari dua jurusan :
 Jurusan ilmu-ilmu agama dan Bahsa Arab serta kesastraannya. Ibnu Khaldun
menamainya ilmu itu dengan Ilmu Naqliyah. Ilmu yang diajarkan pada
jurusan ini meliputi : Tafsir Al-Quran, Fiqih, Nahwu, Sharaf, Balaghah, dan
juga Bahasa Arab.
 Jurusan ilmu-ilmu hikmah ( filsafat ), Ibnu Khaldun menamainya dengan Ilmu
Aqliyah. Ilmu yang diajarkan pada jurusan ini meliputi ; Mantiq, ilmu alam

MAKALAH AGAMA ISLAM


SMP NEGERI 2 B.P MANDOGE

3
dan kima, music, ilmu-ilmu pasti, ilmu ukur, Falak, Ilahiyah ( ketuhanan ),
ilmu hewan, dan juga kedokteran.
3. Perkembangan ilmu pengetahuan dimasa Abbasiyah

Terdapat perkembangan ilmu pengetahuan, antara lain :

1. Menerjemahkan buku-buku dari bahasa asing ( Yunani, Syiria Ibrani, Persia, India, Mesir,
dan lain-lain ) ke dalam Bahasa Arab. Buku-buku yang diterjemahkan meliputi ilmu
kedokteran, mantiq (logika), filsafat, aljabar, pesawat, ilmu ukur, ilmu alam, ilmu kimia, ilmu
hewan, dan ilmu falak.
2. Pengetahuan keagamaan seperti fikih, usul fikih, hadis, mustalah hadis, tafsir, dan ilmu
bahasa semakin berkembang karena di zaman Bani Umayyah usaha ini telah dirintis. Pada
masa ini muncul ulama-ulama terkenal seperti Imam Abu Hanifah, Imam Malik, Imam
Syafi’I, Imam Hambali, Imam Bukhari, Imam Muslim, Hasan Al-Basri, Abu Bakar Ar Razy,
dan lain-lain.
3. Ilmuan untuk mengungkapkan rahasia alam, yang dimulai dengan mencari manuskrip-
manuskrip klasik peninggalan ilmuan Yunani kuno, seperti karya Aristoteles, Plato, Socrates,
dan sebagainya. Manuskrip-manuskrip tersebut kemudian dibawa ke Baghdad, lalu
diterjemahkan dan dipelajari di perpustakaan yang merangkap sebagai lembaga penelitian,
Baitul Hikmah, sehingga melahirkan pemikiran-pemikiran baru.
4. Dalam bidang filsafat antara lain tercatat Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina (Avicenna ) dan
Ibnu Rusydi (Averroes). Di bidang sains ada Al-Farghani, Al-Biruni, Al-Khawarizmi, Umar
Khayyam dan Al-Thusi. Di bidang kedokteran tercatat nama Al-Thabari, Ar-Razi (Rhazes),
Ibnu Sina dan Ibnu Rusydi (Averroes ). Di bidang ilu kimia terkenal nama Ibnu Hayyan.
Dibidang optika ada Ibnu Haytsam. Di bidang geogafi ada Al-Khawarizmi, Al-Ya’qubi, dan
Al-Mus’udi. Dalam bidang ilmu kedokteran hewan ada ada Al-Jahiz, Ibnu Sina dan
seterusnya yang tidak muat lembaran ini jika diurut satu persatuan.
5. Dalam bidang ilmu fikih terkenal nama Abu Hanifah, Malik bin Anas, Al-Syafi’I, dan
Ahmad bin Hanbal. Dalam ilmu kalam ada Washil bin Atha, Ibnu Huzail, Al-Asy’ari, dan
Maturidi. Dalam ilmu tafsir ada Al-Thabari dan Zamakhsyari. Dalam ilmu hadits, yang
paling popular adalah bukhori dan muslim. Dalam ilmu tasawuf terdapat Rabi’ul Al-
Adawiyah, Ibnu ‘Arabi, Al-Hallaj, Hasan Al-Bashri, dan Abu Yazid Al-Bustami.
6. Sejak akhir abad ke-10, muncul sejumlah tokoh wanita dibidang ketatanegaraan dan politik
seperti Khaizura, Ulayyah, Zubaidah, dan Bahrun.
7. Pada masa Bani Abbasiyah, juga terjadi kemajuan dibidang perdagangan dan melalui ketiga
kota ini dilakukan usaha ekspor.
8. Bidang pendidikan mendapat perhatian yang sangat besar. Sekitar 30.000 masjid di Baghdad
berfungsi sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran pada tingkat dasar.

MAKALAH AGAMA ISLAM


SMP NEGERI 2 B.P MANDOGE

4
4. Kurikulum Pendidikan Pada Masa Abbasiyah

Kurikulum yang dikembangkan dalam pendidikan islam saat itu :

a) Kurikulum pendidikan tingkat dasar yang terdiri dari pelajaran membaca, menulis, tata
bahasa, hadits, prinsip-prinsip dasar Matematika dan pelajaran syair. Ada juga yang
menambahnya dengan mata pelajaran nahwu dan cerita-cerita.ada juga kurikulum yang
dikembangkan sebatas menghapal Al-Quran dan mengkaji dasar-dasar pokok agama.
b) Kurikulum pendidikan tinggi. Pada pendidikan tinggi, kurikulum sejalan dengan fase dimana
dunia islam mempersiapkan diri untuk memperdalam masalah agama, karena ilmu yang erat
kaitannya dengan agama seperti bahasa, sejarah, tafsir, dan hadis juga diajarkan.

B. Perkembangan Pendidikan Islam Pada Masa Daulah Abbasiyah


1. Faktor- Faktor Yang Mendorong Kemajuan Pendidikan.

Adanya kekayaan yang melimpah dari pertanian atau pun perdagangan, dengan dana dari
hasil kekayaan tersebut para khalifah dapat dengan mudah merencanakan dalam pengembangan
ilmu pengetahuan

Perhatian beberapa khalifah yang besar kepada ilmu pengetahuan seperti Al-Mansyur (754-
775 M ), Harun Al- Rasyid (775-785 M), Al-Watiq (824-847) Dan lain – lain. Dan tak kalah
pentingnya ia pengaruh keluarga Barmak, yang berasal dari Balkh (Bactra) pusat ilmu pengetahuan
dan filsafat yunani di Bagdad mereka menjadi pendidik bagi anak – anak khalifah. Kecenderungan
umat islam didalam menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan besar sekali, maka banyaklah
ulama disetiap kota pada masa itu Lancarnya hubungan kerja sama dengan negara – negara maju
seperti India, dan lainya.

Umat islam pada masa itu telah bercampur baur dengan orang – orang Persia terutama
Mawali mereka inilah yang memindahkan ilmu pengetahuan dan filsafat dari bahasa mereka
kedalam bahas arab. Dibeberapa faktor diatas merupakan faktor yang mendorong kemajuan
pendidikan pada saat ini.

2. Lembaga - Lembaga Pendidikan Islam Pada Masa Daulah Abbasiyah


a) Kutab Atau Maktab

Berasal dari kata kataba yang berarti menulis atau tempat menulis. Namun akhirnya memiliki
pengertian sebagai lembaga pendidikan dasar.menurut catatan sejarah kuttab telah ada sejak pra
islam. Kutab pada masa ini merupakan kelanjutan dari kuttanb masa daulah ummayyah. Para ahli
sejarah pendidikan islam sepakat bahwa keduanya merupakan istilah yang sama dalam arti lembaga
pendidikan islam tingkat dasar yang mengajarkan memebaca dan menuliskemudian meningkatkan
kepada pengajaran al-quran dan pengetahuan agama tingkat dasar. Dan ada yang berpendapat bahwa

MAKALAH AGAMA ISLAM


SMP NEGERI 2 B.P MANDOGE

5
kuttab adalah istilah lembaga pendidikan klasik atau dahulu dan muktab adalah istilah dari lembaga
pendidikan modern.

b) Masjid

Fungsi masjid yang dijelaskan dalam berbagai linteratur bukan sekedar berfungsi sebagai
tempat beribadah saja melainkan sebagai tempat pusat kegiatan kependidikan ilmu agama dan
kebudayaan ataupun seni. Sistem pembelajaran dimasjid adalah halaqoh, dan materi
pembelajarannya seperti nahwu, ilmu kalam, fiqih dan lain lain.dan sisitem ini terjadi di masjid al
kasai dan al manshur di bagdad.

Selanjut seiring bertambahnya pengetahuan dan zaman maka bertambahlah ilmu – ilmu yang
muncul seperti ilmu kedokteran dan bahasa dan lain sebagainya.

c) Pendidikan Rendah Di Istana (Qurhur)

Timbulnya pendidikan rendah di istana untuk anak – anak para pejabat didasarkan atas
pemikiran bahwa pendidikan itu harus bersifat menyeiapkan peserta didik agar mampu
melaksanakan tugas – tugasnya kelak dewasa. oleh karena itu para pejabat istanamemanggil guru –
guru khusus agar dapat memberi ilmu pengetahuan dan pendidikan kepada anak – anak pejabat
tersebut.

d) Toko Toko Buku ( Al-Hawarits Al- Waraqin )

Selama masa kejayaan daulah abbasiyah toko – toko buku berkembang dengan pesat seiring
dengan pesatnya perkembangan ilmu pendidikan dan pengetahuan.ditoko – toko buku tersebut tidak
hanya sebagai pusat memperjualkan beli bukunya saja melainkan sebagai tempat studi dengan
lingkaran – lingkaran berkembangnya studi didalamnya. Dan yang memepunyai toko tersebut
rumahnya dijadikan sebagai tuan rumah dan sekaligus sebagai tenaga pengajar atau guru dan
sebagian besar pada saat ini yang memepunyai toko adalah para ulama yang berpengetahuan luas
mengenai ilmu pendidikan dan pengetahuan.

e) Perpustakaan (Al-Maktabah)

Salah satu perpustakaan yang sangat terkenal, yaitu bait al- hikmah, didirikan oleh oleh
Harun Al-Rasyid. Perpustakaan dikatakan sebagai lembaga pendidikan ilmu pengetahuaan yang
sebagaimana dapat diketahui pada saat ini harga buku – buku masih sangatklah mahal, dan masih
ditulis tangan lamgsung sehingga orang – orang kaya saja yang mampu memebelinya secara pribadi.
Dan bagi masyarakat yang kurang mampu untuk memebeli buku tersebut mereka memanfaatkan
perpustakaan sebagai sumber ilmu pendidikan dan pengetahuan.

MAKALAH AGAMA ISLAM


SMP NEGERI 2 B.P MANDOGE

6
Perpustakaan tersebut dikelola oleh beberapa ahli dari berbagai latar agama dan kebudayaan
seperti yuhana ibn maskawih ( nasrani suryani ), menerjemahkan buku kedokteran lama, abu nubikht
(persia) menerjemahkan buku – buku bahasa persia.

Dimasa Al- ma’mun perkembangan perpustakaan ini semakin lebih pesat lagi setelah adanya
kontak dari berbagai daerah dalam usaha memperoleh buku – buku dan berhasil menerjemahkannya.

f) Salun Kesusasteraan (Al -Shalunat Al-Adbiyah)

Salun kesusasteraan adalah suatu majlis khusus yang diadakan oleh para kholifah untuk
membahas tentang berbagai macam ilmu penegetahuan.

Pada masa harun al-rasyid (170-193) majelis sastera ini mengalami kemajuan yang luar biasa
karena pada saat itu khalifahnya sendiri merupakan ahli ilmu pengetahuan yang cerdas dan sehingga
beliaulah yang aktif didalammajlis tersebut.

C. Ilmu –Ilmu Yang Tumbuh Dan Berkembang Pada Masa Daulah Abbasiyah
1. Ilmu Agama
a. Ilmu Tafsir

Tumbuh dan berkembangnya ilmu tafsir pada abad ke-3 hijriyah dalam rangka memenuhi kebutuhan
hal dasar yang mendesak untuk memahami arti dari ayat – ayat al-quran sebagai akibat dari semakin
banyaknya pemeluk islam bukan arab.

b. Ilmu Hadits

Beberapa karya besar yang terkenal dalam ilmu hadits adalah shahih al-bukhari, shahih al-muslim,
sunan ibnu majjah, sunan abu daud dan lain sebagainya.

c. Ilmu Qira’at

Ilmu ini lahir karena perbedaan bacaan antara orang arab dan orang non arab. Tokoh yang terkenal
pada ilmu ini adalah nafi’, ibnu kasir, ashim hamzah dan lain lain.

d. Ilmu Kalam

Munculnya ilmu ini mempunyai kaitan erat dengan masuknya bangsa – bangsa yang telah
beradaptasi denagn islam mereka menuntut menjelaskan akidah islamiyah, tidak cukup dengan dasar
– dasar logika dan pemikiran filsafat saja.

e. Ilmu Fiqih

Munculnya ilmu ini sehubungan dengan timbulnya berbagai masalah dikalangan umat islam pada
abad ke-2 hijriyah jarak antara lahirnya islam dengan daulah abbasiyah cukup jauh dalam hal ini
diperlukan adanya kepastian dalam hal syara’ sehubungan dengan masalh – masalh yang timbul
MAKALAH AGAMA ISLAM
SMP NEGERI 2 B.P MANDOGE

7
pada saat itu. Masa – masa selanjutnya menunjukan betapa berkembangnya ilmu fiqih tersebut
dengan munculnya beberapa tokoh yang masyhur yakni imam abu hanifah, imam malik, imam syafii
dan lain lain.

f. Ilmu Tasawuf

mereka para ahli tasawuf ini menyampingkan kehidupan duniawi, hidup dalam kesederhanaa, karena
dengan demikian mereka akan merasa lebih dekat dengan tuhan.tokoh yang tekenal pada ilmu
tasawuf ini adalah abu hasyim al kufi dan imam al ghazali.

g. Ilmu Nahwu

Peletak dasar ilmu ini dari ali ibn abi thalib.

2. Ilmu –Ilmu Umum


a. Filsafat

Ilmu ini muncul dan berkembang apada masa daulah abasiyah ilmu ini diperoleh melalaui
penterjemahan buku – buku filsafat yunaniyang ada di berbagai negeri. Tokoh dari ilmu filsafat ini
adalah salh satunya yakub ibn ishak al-kindi

b. Ilmu Falak

Pada masa ini prang yang pertama yang menelaah ilmu ini adalah muhammad ibn ibrahim al-farazi.
Dan pada masa ini juga dikemukakan tentang teori gerhana.

c. Ilmu Kedokteran

Ahli ahli yang terkenal pada masa itu adalah abu ali ibn sina (avicenna) yang mendapat julukan
prince of physicians. Karya tulisannya al qanun fi al-thib merupakan referensi standar untuk
kedokteran di negara – negara islam dan eropa pada saat itu. Dan banyak sumbangan yang telah
diberikan para ilmuan muslim dalam bidang ini baik dalam aspek ilmu kedokteran maupun seni
penyembuhan dan pelayanna kesehatan masyarakat.

d. Ilmu Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Ilmuini telah dipakai secara praktis ketika memebuat perencanaan pembangunan kota bagdad pada
masa almanshur

e. Fisika

Ada suatu hal yang merupakan ciri khas dari karya ahli fisika muslim pada saat itu yakni terpadunya
kepekaan terhadap azaz-azaz teori dasar yang mencerminkan kekaguman dan penghormatan
terhadap ciptaan tuhan dengan pendekatan praktis[6]

MAKALAH AGAMA ISLAM


SMP NEGERI 2 B.P MANDOGE

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah kami menyimpuljan bahwasanya perkembangan dan kemajuan ilmu pendidikan dan
khususnya ilmu pengetahuan itu paling pesat mengalami kemajuan pada daulaulah abbasiyahlah
karena dapat dilihat dan dapat dibaca bahwa ilmu – ilmu yang sekarang masih digunakan muncul
awalnya pada masa daulah ini kalau dibayangkan bahwasanya ilmu itu sudah puluhan tahun yang
lalu tetapi masih digunakan sungguh besar kekuasaan Allah SWT.

B. Saran

Kita sebagai siswa merilah kita budayakan membaca karena membacalah salah satu cara kita
menambah pengetahuan dan tulislah pengetahuan yang sudah kita ketahui itu dilembar yang bersih
karena apa insyaal kita pasti akan menggunakan pengetahuan tersebut entah kapan waktunya.

MAKALAH AGAMA ISLAM


SMP NEGERI 2 B.P MANDOGE

9
DARTAR PUSTAKA

Ramayulis. Sejarah Pendidikan Islam. 2011. Jakarta : Kalam Mulia.


http:/www.informasipendidikan.com/menu/home_islam_pelajaran_Sejarah Pendidikan Islam Pada
Masa Bani Abbasiyah
https://elmisbah.wordpress.com/menu/cahaya_kehidupan/sejarah_pendidikan_agama_islam_masa_
abbasiyah

MAKALAH AGAMA ISLAM


SMP NEGERI 2 B.P MANDOGE

10

Anda mungkin juga menyukai