Anda di halaman 1dari 20

Peradaban Islam

Pada Masa Abbasiyah

Kelompok 2

Ariq Shalahuddin (11200321000037) (31)


Azmi Dicky Hermawan (11200321000038) (32)
Iin Inayatul Karimah (11200321000041) (33)
Nimas Ayu Masithoh (11200321000043) (34)
Materi

Latar Belakang Masa Pemerintahan

Kemajuan Peradaban Tradisi Intelektual


Latar Belakang

Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abdullah al-Saffah


Ibn Muhammad Ibn Ali Ibn Abdullah Ibn al-Abbass. Dia
dilahirkan di Humaimah pada tahun 104 H. Dia dilantik
menjadi Khalifah pada tanggal 3 Rabiul awwal 132 H.

Pada abad ke-7 terjadi pemberontakan diseluruh


negeri. Pemberontakan yang paling dahsyat dan
merupakan puncak dari segala pemberontakan yakni
perang antara pasukan Abbul Abbas melawan pasukan
Marwan Ibn Muhammad (Dinasti Bani Umayyah) yang
akhirnya dimenangkan oleh pasukan Abbul Abbas.
Masa Pemerintahan

Pada zaman kekhalifahan Abbasiyah konsep kekhalifahan berkembang


sebagai sistem politik. Sistem politik yang dijalankan oleh kekhalifahan
Abbasiyah I antara lain :
1. Para Khalifah tetap dari keturunan Arab, sedangkan para menteri, panglima,
gubernur dan para pegawai lainnya dipilih dari keturunan Persia dan Mawali.
2. Kota Baghdad digunakan sebagai ibu kota negara, yang menjadi pusat
kegiatan politik, ekonomi sosial dan kebudayaan.
3. Ilmu pengetahuan dipandang sebagai suatu yang sangat penting dan mulia.
4. Kebebasan berfikir sebagai HAM diakui sepenuhnya.
5. Para menteri turunan Persia diberi kekuasaan penuh untuk menjalankan
tugasnya dalam pemerintah.
Pada masa awal berdirinya
kekhalifahan Abbasiyah , terdapat 2
tindakan yang dilakukan oleh para
kekhalifahan Abbasiyah untuk
mengamankan dan mempertahankan dari
kemungkinan karena adanya gangguan
timbulnya pemberontakan yaitu :
1. Tindakan keras terhadap kekhalifahan
Umayah .
2. Pengutamaan orang-orang keturunan
Persia.
Dalam menjalankan pemerintahan, kekhalifahan Abbasiyah
pada waktu itu dibantu oleh seorang wazir (perdana mentri) atau
yang jabatanya disebut dengan wizaraat. Sedangkan wizaraat itu
dibagi lagi menjadi 2 yaitu:
• Wizaraat Tanfiz (sistem pemerintahan presidentil ) yaitu wazir
hanya sebagai pembantu Khalifah dan bekerja atas nama
Khalifah.
• Wizaaratut Tafwid (parlemen kabinet). Wazirnya berkuasa penuh
untuk memimpin pemerintahan, sedangkan Khalifah sebagai
lambang saja. Pada kasus lainnya fungsi Khalifah sebagai
pengukuh Dinasti-Dinasti lokal sebagai gubernurnya Khalifah.
Para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan
kekhalifahan Abbasiyah menjadi lima periode yaitu :

• Periode pertama (750–847 M), disebut periode pengaruh Persia


pertama
• Periode kedua (847-945 M), disebut masa pengaruh Turki
pertama
• Periode ketiga (945 -1055 M), masa kekuasaan kekhalifahan
Buwaih dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah. Periode ini juga
disebut pengaruh Persia kedua
• Periode keempat (1055-1199 M), masa kekuasaan kekhalifahan
Saljuk dalam pemerintahan khalifah Abbasiyah, biasanya disebut
juga dengan masa pengaruh Turki kedua
• Periode kelima (1199-1258 M), masa khalifah bebas dari
pengaruh kekhalifahan lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di
sekitar kota Bagdad.
Pada periode pertama pemerintahan kekhalifahan
Abbasiyah mencapai masa keemasannya. Secara politis,
para Khalifah betul-betul tokoh yang kuat dan
merupakan pusat kekuasaan politik dan agama sekaligus.
Di sisi lain kemakmuran masyarakat mencapai tingkat
tertinggi. Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan
bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam
Islam.
Kemajuan Peradaban

• Politik
Kemajuan politik yang terjadi pada masa Dinasti Abbasiyah ini
adalah masuknya orang-orang Persia ke dalam pemerintahan.
Masuknya orang-orang Persia ke dalam jajaran pemerintahan Dinasti
Abbasiyah, tidak dapat dipungkiri karena mereka juga telah memainkan
peranan yang sangat penting dalam menegakkan eksistensi Dinasti
Abbasiyah pada periode awal berdirinya dinasti ini.
• Ekonomi
Perekonomian Abbasiyah digerakkan oleh perdagangan dan pertanian.
Di berbagai wilayah kekuasaan Abbasiyah terdapat kegiatan-kegiatan
industri diantaranya, Industri kain linen di Mesir, sutra di Syiria dan irak,
kertas di Samarkand, serta berbagai produk pertanian seperti gandum dari
Mesir dan Kurma dari Irak hasil-hasil industri dan pertanian ini
diperdagangkan ke berbagai wilayah kekuasaan Abbasiyah dan Negara lain.
• Sosial
Untuk menciptakan keadilan sosial kekhalifahan Dinasti
Abbasiyah membuat kebijakan membentuk Badan Negara yang
anggotanya terdiri dari wakil semua golongan. Tugasnya untuk
melayani masyarakat dari berbagai golongan. Tidak ada
perbedaan suku, kelas sosial dan agama.
Dalam sejarah Dinasti
Abbasiyah, kegiatan intelektual
dan tradisi ilmiah lebih nampak
kemajuannya dibandingkan
dengan kemajuan di bidang-
Tradisi Intelektual bidang lain. Tercatat dalam
sejarah bahwa sebelum
kedatangan Islam telah terdapat
berbagai pengembangan tradisi
ilmiah Yunani, India, dan Persia.
Selanjutnya persentuhan itu
meningkat kepada aktivitas
penerjemahan.
Lembaga-Lembaga
Pendidikan Islam Non
Formal
• Halaqah
• Maktab atau Kuttab
• Toko-Toko Kitab
• Rumah-Rumah Para Ulama
• Rumah Sakit
• Perpustakaan
• Masjid
Lembaga-Lembaga Pendidikan
Formal dan Materi yang Diberikan

 Sekolah-sekolah Rendah (Kuttab)


 Sekolah Tingkat Menengah
 Sekolah Tingkat Tinggi
 Sekilas tentang Universitas Nizamiyah
Sekolah-sekolah Rendah (Kuttab)
Materi yang diberikan pada pengajaran sekolah-sekolah rendah (kuttab) ini
secara umum yaitu

1. Membaca Al-Qur’an dan menghafalnya.


2. Pokok-pokok agama Islam, seperti cara berwudhu, shalat, puasa,
dsb.
3. Menulis
4. Kisah (riwayat orang-orang besar Islam)
5. Membaca dan menghafal syair-syair atau (prosa).
6. Berhitung
7. Pokok-pokok nahwu dan sharaf.
Sekolah Tingkat Menengah

Pada umumnya materi pelajaran yang diberikan adalah

Al-Qur’an, Bahasa Arab dan kesusastraannya, Fiqh/Ushul Fiqih, Ilmu


Tafsir, Ilmu Hadis, Ilmu Nahwu/Sharaf/Balaghah, Ilmu-ilmu pasti, Ilmu
Mantiq, Ilmu Falak, Ilmu Tarikh, Ilmu-ilmu alam, Kedokteran, dan
Musik
Sekolah Tingkat Tinggi
Ilmu Naqliyah Ilmu Aqliyah

1. Tafsir al-Qur’an 1. Mantiq


2. Hadis 2. Ilmu-ilmu alam dan Kimia
3. Fiqh dan Ushul Fiqh 3. Musik
4. Nahwu/Sharaf 4. Ilmu pasti
5. Balaghah 5. Ilmu ukur
6. Bahasa dan sastra Arab 6. Falak
7. Ilmu hewan
8. Ilahiyah (ketuhanan)
9. Ilmu tumbuh-tumbuhan
10. Kedokteran
Referensi

• Abdurrahman, Dudung, dkk. Sejarah Peradaban Islam: Masa Klasik


Hingga Modern. Yogyakarta: LESFI, 2003
• Karim, Muhammad Abdul. Sejarah Pemikiran dan Peradaban Islam,
Yogyakarta: Pustaka Book Publisher, 2009
• Nakosteen, Mehdi. Kontribusi Islam atas Dunia Intelektual Barat:
Deskripsi Analisis Abad Keemasan Islam, Surabaya: Risalah Gusti,
1996.
• Yatim, Badri. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada, 2002.
• Zuhairini et al., Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara,
1992.
TERIMA KASIH

Dipersilahkan Untuk Bertanya

Anda mungkin juga menyukai