Anda di halaman 1dari 1

NAMA : ALPENDRI

NIM :11830112915

TUGAS : HADIS TEMATIK TASAWUF

DOSEN : Dr. AGUSTIAR, M.Ag

Soal

Kemukakan satu contoh hadis nabi kemudian tentukan metode bentuk penerimaanya dan
periwayatanya (tahammul wal ada’nya)

Jawab :

ْ َ ٍ ‫ت ال َّن ِبيَّ صَ لَّى هَّللا ُ عَ لَ ْي ِه َوسَ لَّ َم َيقُو ُل إِنَّ َك ِذبًا عَ لَيَّ لَ ْيسَ َك َك ِذ‬
ُ ْ‫عَ نْ ْال ُمغِيرَ ِة رَ ضِ يَ هَّللا ُ عَ ْن ُه َقا َل سَ مِع‬
ِ ‫ب عَ لَى أحَ ٍد َمنْ َك َذبَ عَ لَيَّ ُم َتعَ م ًِّدا َف ْل َي َتبَوَّ أ َم ْقعَ دَ هُ مِنْ ال َّن‬
‫ار‬

Yang artinya : Dari al-Mughirah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah


shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya berdusta atasku tidak seperti berdusta
atas orang yang lain. Barangsiapa berdusta atasku dengan sengaja, maka hendaklah dia
mengambil tempat tinggalnya di Neraka.” (HR. al-Bukhâri, no. 1229)

Adapun metode tahamul hadis di atas adalah dengan cara mendengarkan, karna bentuk
periwatanyanya mengunakan redaksi ‫ سمعت‬dan metode tahamul ini tidak hanya menggunakan
redaksi ‫ سمعت‬namun juga bias dengan redaksi ‫سمعت – سمعنا – حدثنا –حدثني‬

Menurut al-Qodhi Iyyat boleh saja perowi menggunakan kata:

.‫ سمعنا – حدثنا – حدثني‬- ‫ سمعت‬- ‫ ذكر لنا‬- ‫ قال لنا‬- ‫أخبرنا‬

Anda mungkin juga menyukai