MATA KULIAH
AKHLAK TASAWWUF
DOSEN PENGAMPU
Ahmad Syahbuddin, S. Thi, M. pd,i
OLEH
MAILANI ULFAH (180103020173)
AISI JUMARNI (180103020167)
ISNANIAH (180103020159)
A. Pengertian Risalah
1. Definisi Risalah
Risalah adalah sesuatu yang diwahyukan Allah SWT berupa prinsip hidup, moral,
ibadah, aqidah untuk mengatur kehidupan manusiaagar terwujud kebahagian dunia
dan akhirat . Allah berfirman dalam surat Al-A`araf ayat 144 :
1
http://lilikkhoiruddin.blogspot.com,diakses pada 06 oktober 2018
2
http://lilikkhoiruddin.blogspot.com,diakses pada 06 oktober 2018
Tujuan Risalah Nabi Muhammad SAW
Sekitar tahun 610 tepatnya pada bulan Ramadhan, seorang pedagang Arab dari kota Mekkah
mengalami sesuatu yang akan mengubah sejarah dunia. Yang mana Muhammad bin Abdullah
setiap tahun beliau sering menyepi di sebuah gua di lembah Mekkah, sebagaimana kebiasaan
umum di Jazirah Arab pada saat itu. Muhammad mengisi waktu di bulan itu dengan beribadah
dan berdo’a serta merenung dalam penyucian itu. Dari puncak gunung yang berliku terlihat
tampak terlihat jelas kota Mekkah di dataran Jazirah Arab.3
Setelah sekian lama dalam perenungan yang terjadi dalam beberapa tahun tersebut, terjadi
sesuatu yang dengan itu menjadi awal mula perubahan yang drastis dalam agam, tepatnya pada
17 ramadhan ketika Muhammad terbangun dari tidurnya di gua Hira dan merasakah kehadiran
sesuatu yang Agung. Kelak dia menjelaskan pengalaman yang sulit dilukiskan ini dengan
mengatakan bahwa sesosok malaikat telah menyelubunginya dalam pelukan yang ketat sehingga
terasa nafasnya seperti di paksa keluar dari badannya. Malaikat itu memberinya perintah tegas:
“Iqra” (bacalah) . Muhammad memprotes karena Dia tak dapat membaca ;Dia bukan seorang
kahin (orang pintar), Nabi Arab yang berbahagia .Namun, katanya malaikat it uterus
memeluknya sampai, ketika dia merasa ketahanannya hampir habis, kata-kata suci seperti wahyu
keluar dari mulutnya. Kata-kata Tuhan akhirnya terucap pertama kalinya di Arab dan Tuhan
ahkhirnya mewahyukan Dirinya sendiri kepada bangsa Arab dalam bahasa mereka. Kitab suci
itu disebut Al-Qur`an: (the Recitation).4
Ada 2 hal yang harus dicermati dari pesan kenabian Muhammad sebagai rasul yang diutus
oleh Allah, yaitu misi terbesar dari Rasulullah saw, dalam mengemban tugas kerasulan. Kedua
misi tersebut seperti dalam Q.S Al-Anbiya ;( 21:107 ) dan dalam hadits yang diriwayatkan dari
Abu Hurairah.
1. Memperbaiki Akhlak
Akhlak adalah tiang (pilar) kebangunan suatu ummat, rahasia kebesarannya, dan menjadi
dasar dari kehidupan. Allah turunkan Kitab-kitab dan utus Rasul-rasul adalah untuk memimpin
manusia tahap demi tahap ke arah perbaikan akhlak, agar timbul gairah untuk berbuat kebajikan
3
Karen Amstrong, Muhammad Sang Nabi: Sebuah Biografi Kritis (Surabaya: Risalah Gusti, 2006),39.
4
Karen Amstrong, Muhammad Sang Nabi: Sebuah Biografi Kritis, 39-40.
dan menjauhi kejelekan. Setiap Rasul mendidik ummatnya ke arah akhlak yang baik menurut
kemampuan berfikir dari masing-masing ummat yang mereka hadapi. Terhadap ummat yang
masih lemah pemikirannya , para Rasul mendidik mereka untuk menyembah Allah dengan
mengemukakan kenyataan-kenyataan yang bersifat kebendaan dan menakut-nakuti mereka
dengan berbagai peristiwa yang luar biasa, agar mereka berhenti mengerjakan kejahatan, agar
keadaan mereka menjadi baik. Kemudia Allah mengutus Nabi dan Rasul terakhir yaitu
Muhammad ibn Abdullah untuk menuntun manusia kea rah kesempurnaan akhlak dengan
mempergunakan kekuatan berfikir (akal) untuk mengetahui segala hakikat segala perkara
(kejadian) dan keadaan segala yang ada yang terdapat di alam ini. Sehingga dengan pemikiran
yang matang itu, sampailah manusia kepada keyakinan, bahwa semua itu berasal dari Allah,
pencipta segala yang ada dan Yang Mengaturnya.
Pokok terpenting dari terutusnya Nabi Muhammad s.a.w ialah untuk menyempurnakan
kebaikan akhlak. Dengan kata lain perkataan, ialah untuk meluruskan segala kebengkokan
rohani manusia agar menjadi baiklah segala perbuatan mereka dan menjadi luruslah tujuan
hidup mereka. Yang sebenarnya rohani itu adalah suatu yang gaib yang tak dapat di kuasai dan
dikendalikan , yang memimpin dan mengendalikan segalan gerak badan atau tubuh. Dapatlah
dibayangkan bagaimana sukar dan sulitnya tugas ini. Apalagi kalau di ingat bahwa tugas
Rasulullah bukan hanya untuk membetulkan akhlak dari kaumnya saja, seperti tugas Nabi dan
Rasul-Rasul yang diutus Allah sebelumnya, tetapi meliputi seluruh ummat manusia yang
jumlahnya bermilyun-milyun itu. Rasulullah bertugas menyampaikan petunjuk atau ajaran-ajaran
Allah kepada mereka untuk mengeluarkan mereka dari bermacam-macam kegelapan ke cahaya
terang.5
Dari ayat ini tentu kita tau bahwa Rasulullah saw adalah manusia agung makhluk pilihan
yang di utus oleh Allah kepada ummat manusia untuk memperbaiki akhlak yang tidak sesuai
dengan syariat. Rasulullah berdakwah selama 13 tahun yang mana pada zaman itu tepatnya
5
H. Bey Arifin, Ketinggian Risalah Muhammad S. A. W (Yogyakarta: Pondok UII, 1971), 24
zaman jahiliyyah, Akhlak masih dalam keadaan bobrok, sehingga dalam perjalan dakwahnya
banyak mendapat tantangan dari berbagai suku serta orang jahiliyyah pada zaman itu .
Sebagaimana yang dijelaskan dalam surah Al-Anbiya ayat 107 yang berbunyi :
107. dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
Dalam menjelaskan ayat ini Abu Bakar Muhammad ibn Thahir berkata: “ Allah
mengaruniakan rahman dan seluruh sifat-sifat-Nya kepada Nabi Muhammad sebagai rahmat bagi
seluruh makhluk. Barangsiapa yang tersentuh dengan sebagian dari sifat rahmannya. 6 akan
terbebas dari segala penderitaan dan akan meraih apa yang dicita-citakan baik dalam kehidupan
dunia maupun akhirat. Di sisi lain dalam Kitab Sirah Nabawiyyah karangan Muhammad ibn
Muhammad Abu Syuhbah menjelaskan bahwa Islam sebagai ajaran yang secara menyeluruh
berupa tuntunan serta pedoman bagi seluruh makhluk.7
Mengenai pengertian kata rahmatan lil`alamin ( rahmat bagi semesta alam), .Nabi
Muhammad bukan hanya sebagai rahmat bagi orang yang beriman dengan menyampaikan
hidayah melainkan juga rahmat bagi orang munafik dengan memberikan pembebasan dari
hukuman bunuh, dan rahmat bagi orang kafir denga menangguhkan hukuman mereka .
Lafal Rahmatan lil-‘alamiin sebagaimana yang tertulis diatas. Seorang penafsir klasik
masyhur, Ibnu Jarir ath-Thabari dalam tafsirnya mengatakan sebagaimana yang diriwayatkan
oleh Ibnu Abbas yaitu Allah swt mengutus Nabi Muhammasd saw sebagai rahmat bagi seluruh
manusia, baik mukmi ataupun kafir. Rahmat bagi orang mukmin yaitu Allah memberinya
petunjuk dengan diutusnya Rasulullah saw, beliau memasukkan orang orang-orang beriman ke
dalam syurga dengan iman dan amal mereka terhadap ajaran Allah. Sedangkan rahmat bagi
orang kafir berupa tidak disegerakannya bencana yang menimpa umat-umat terdahulu yang
mengingkari ajaran Allah.
6
Qadi ‘Iyad Ibn Musa Al-Yahsubi, Keagungan Kekasih Allah MUHAMMAD SAW: Keistimewaan
Personal Keladanan Berisalah, Terj.Ghufron Ahmad Mas’adi (Jakarta:PT Grafindo Persada, 2002), 8
7
Muhammad ibn Muhammad Abu Syuhbah, Sirrah Nabawiyyah : fii Dau’i Al-Qur’an wa sunnah,
(Damaskus: Dar Al-Qalam, 2009 M), 15
M. Quraish Shihab menafsirkan Rahmatan lil-‘Alamiin dengan menyatakan bahwa
Muhammad saw adalah rahmat, bukan saja kedatangannya membawa ajaran, tetapi sosok
kepribadiannya adalah rahmat yang dianugerahkan Allah swt kepada beliau.
ألست تقرأ: سأل عائشة عن خلق رسول هللا صلى هللا عليه وسلم فقالت: ذكر لنا أن سعد ابن هشام قال
. فإن خلق رسول هللا صلى هللا عليه وسلم كان القرآن: قالت. بلى: القرآن ؟ قال
سألت عائشة فقلت: وقال عبد الرزاق عن معمر عن قتادة عن زرارة بن أوفى عن سعد بن هشام قال
: فقلت, نعم: أتقرأ القرآن ؟ فقلت: أخبريني يا أم المؤمنين عن خلق رسول هللا صلىّ هللا عليه وسلم فقلت
, قد رواه اإلمام مسلم في صحيحه من حيث قتادة بطوله, هذا مختصر من حديث طويل.كان خلقه القرآن
. وسيأتي في سورة المزمل إن شاء هللا تعالى وبه ث ّقة
( ا ّنماانارحمة ومهداة ) فمن قبل هذه: وفي< الحديث، اَى وماارسلنا< ك يا محمداال رحمة للخلق اجمعين
. سعد في ال ّدنيا واالخرة، وشكر هذه ال ّنعمة، الرحمة
Kesimpulan
8
Imam Hafizd `Imad Ad-din Abi Al- Fida isma`il ibnu Umar ibnu Katsir Ad-dimasyqi, Tafsir Al-Qur’an
Al-Adzim (Beirut – Lebanon: Dar Al- Kutub al-Ilmiyah,1998 M – 1419 H)
Tujuan risalah Muhammad adalah untuk memperbaiki akhlak dan penyempurna agama.
Yang mana terjadi di kota mekkah, karena pada zaman itu masyarakat arab lemah akan budi
pekerti yang baik. Maka dari itu Allah swt mengutus Nabi Muhammad saw untuk
menyempurnakan agama, memperbaiki akhlak kepada yang lebih baik. Sehinngga manusia
menuju kepada kehidupan yang lebih indah. Islam Rahmatan lil-‘alamin adalah islam yang
membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh alam, islam tidak membedakan antara non
muslim dan muslim. Karena Allah memberikan rahmat kepada makhluk-makhluknya,
sebagaimana sifat Allah Rahman dan Rahim.
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, karen. Muhammad Sang Nabi: Sebuah Biografi Kritis Surabaya: Risalah Gusti, 2006 .
.
Arifin , H,Bey., Ketinggian Risalah Muhammad S. A. W Yogyakarta: Pondok UII, 1971.
Ibnu Musa Qadi `iyad Yahsubi al, keagungan kekeasih Allah MUHAMMAD SAW: keistimewaan personal
keteladan berisaah, Terj, Ghufron Ahamad Mas`adi , Jakarta : PT Grafindo Persanda, 2002.
Ibnu Muhammad abu Syuhbah , Muhammad, Sirrah Nabawiyah,”fii dau`I Al-Qur`an wa sunnah, Damaskus:Dar
Al- Qalam, 2009 M.
http://lilikkhoiruddin.blogspot.com,diakses pada 06 oktober 2018
Imam Hafizd `Imad Ad-din Abi Al- Fida isma`il ibnu Umar ibnu Katsir Ad-dimasyqi, Tafsir Al-Qur’an Al-Adzim
(Beirut – Lebanon: Dar Al- Kutub al-Ilmiyah,1998 M – 1419 H)