Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HUBUNGAN AKHLAK DENGAN IMAN DAN AMAL SHOLEH

MATA KULIAH :AKHLAK TASAWUF

DOSEN PENGAMPU :Akhmad Syahbbudin,S.Thi,M,Pd,i

OLEH

MUHAMMAD RASID : 180103020315

M.HAYKAL AZHARI : 18010302013

RULLY PRASETYO : 180103020211

ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ANTASARI BANJARMASIN

2018
PENDAHULUAN

Alhamdulillahirabbil alamin segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam,tuhan
dunia dan akhirat, tuhan yang maha adil dan maha besar, maha kuasa dan maha pemberi
karunia sehingga kami dari kelompok 4 bisa menyelesaikan tugas berupa makalah dalam
mata pelajaran Akhlak & Tasawuf yang bertema “ Apa hubungan akhlak dan iman dan
amal shaleh “ yang diampu oleh dosen Akhmad Syahbbudin,S.Thi,M,Pd,I, mesi telah
kami susun dengan sedemikian rupa tetap saja manusia tempatnya salah dan khilaf pasti
saja ada kesalahan yang mungkin kami tak sadari. Jadi, kami meminta mohon maaf
kepada kalian kalau ada kesalahan dalam makalah kami dan kami mohon kritik dan
saran kalian untuk kami sekiranya agar kami lebih baik kedepannya dalam penulisan
makalah, mungkin ini yang dapat kami sampaikan kurang lebihnya mohon dimaklumi.

LATAR BELAKANG

Akhlak merupakan satu-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam
dalam jiwanya dan selalu ada padanya,sifat itu dapat lahir berapa perbuatan baik yang
disebut akhlak yang mulia dan perbuatan buruk yang disebut akhlak tercela

Kedudukan akhlak dalam kehidupan manusia menempati tempat yang


penting,sebagai individu maupun masyarakat dan bangsa.sebab jatuh bangunya suatu
masyarakat tergantung kepada bagaimana akhlaknya .apabila akhlaknya baik maka
sejahteralah lahir batinya sedangkan apabila akhlaknya rusak maka rusaklah lahir dan
batinya .

Akhlak yang dikatakan penting itu kerana memainkan peranan yang besar
kepada kehidupan seharian kita. Terdapat beberapa perkara yang berkaitan tentang
akhlak dan salah satunya ialah iman dan amal sholeh. Apakah iman dan amal sholeh?
Iman suatu perkara yang ada turun naiknya bedasarkan amal sholeh yang dilakukan
oleh seseorang hamba terhadap Allah s.w.t. namun akhlak memainkan perkara
penting dalam aspek iman dan amal sholeh.

Iman dan amal sholeh berkaitan dengan akhlak kerana ia memandu seseorang
itu untu mengerjakan amal sholeh dengan disiplin yang tinggi serta menjadikan
seseorang hamba itu melakukan amal sholeh dengan istiqamah dan iman nya akan
meningkat.
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN AKHLAK

Akkhlak adalah budi perkerti , atau kelakuann , akhlak merupakan sikap yang
melekat pada diri seseorang yang secara sepontan diwujudkan dalam tingkah laku
atau perbuatan. Jika tindakan spontan itu baaik menurut pandangan akal dan
agama ,maka di sebut akhlak baik atau akhlaqul karimah ,atau akhlak
mahmudah .akan tetapi apabila tindakan spontan itu berupa perbuatan-perbuatan yang
jelek,maka disebut akhlak tercela atau akhlak ul madzmumah.

Pada hakikatnya akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam
jiwa dan menjadi kepribadian hingga dari situlah timbullah berbagai macam
perbuatan dengan secara spontan dan mudah tanpa dibuat buat dan tanpa memerlukan
pemikiran .

Di dalam hadist RosulullahSAW,telah menjelaskan bahwa sebaik baik orang


islam ialah dia yang baik akhlaknya dan mulia sifat-sifatnya ,adapun mereka yang
jelek akhlak nya dan rendah sifatnya Maka mereka itu lah orange-orang yang jahat,
meskipun iya mengerjakan sholat ,berpuasa, menunaikan ibadah haji , karna hajji
mereka sholat mereka hanya ikut ikutan haji mereka juga riya aja ,sebagai ekposisi
agar di lihat dan di puji orang.1

Akhlak terhadap Sesama Muslim

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata akhlak berarti budi pekerti atau
kelakuan. (Depdikbud, 2002: 20) Dalam Ensiklopedi Islam disebutkan, akhlak adalah
suatu keadaan yang melekat pada jiwa manusia yang dari padanya lahir perbuatan-
perbuatan dengan mudah tanpa melalui proses pemikiran, pertimbangan, atau
penelitian. (Ensiklopedi Islam, 1997: 102) Menurut Musa Subaiti, akhlak merupakan
perbuatan yang lahir dari kemauan dan pemikiran, dan mempunyai tujuan yang jelas.
(Subaiti, 2000: 25) Mengenai akhlak terhadap sesama muslim akan dikemukakan
beberapa ayat yang berkaitan dengan itu,

Allah telah memberikan penjelasan lengkap kepada Nabi Muhammad saw.


khususnya dan kepada umat Islam pada umumnya melalui ayat ini, yakni bagaimana
cara membina jamaah yang kuat sehingga tercapai kemenangan dalam perjuangan
menegakkan cita-cita. Seperti diketahui bahwa bangsa Arab yang dihadapi oleh Nabi
1
Muhammad Abdul Aziz Al Khuli, AKHLAQ RASULULLAH SAW, KH Abdullah SonhadjI (Semarang :
penerbit CV.WICAKSANA,2006),211,
Muhammad saw. adalah bangsa yang terkenal berwatak keras, gemar membantah,
bahkan suka berkelahi. Tetapi nabi tidak menghadapi mereka dengan sikap yang
sama. Dan berkat karunia Allah beliau bersikap ramah-tamah dan lemah-lembut.
Sekiranya nabi memperlihatkan sikap yang sama keras di lawan dengan keras, maka
dapat

dipastikan mereka akan semakin jauh. Jangankan menjadi pengikut, malah


mendengar pun mereka tidak mau. Karena sikap Rasulullah yang ramah tamah dan
lemah lembut itu, maka tampillah orang-orang yang keras tadi sebagai pengikut nabi
dan menganut agama Islam. Dengan masuknya mereka ke dalam agama Islam, nabi
pun diperintahkan oleh Allah swt. untuk menerima baik, memberi maaf serta
memohonkan ampunan kepada mereka. Tidak lagi diingat-ingat kekejian mereka di
masa lalu. Tetapi mereka diajak untuk bermusyawarah dalam segala hal menyangkut
urusan dunia.2

Akhlak terhadap Non-Muslim

Islam sangat toleran terhadap non muslim di daerah muslim selama mereka tidak
mengganggu kaum muslimin. Menurut Dr. Marwah Ibrahim Al-Kaysi bahwa jiwa,
harta dan martabat non muslim dilindungi Islam secara penuh. Mereka bebas
berkeyakinan dan beribadah, bebas memiliki lembaga pendidikan. Mereka diberi
otonomi penuh dalam aturan perorangan dan keluarga termasuk dalam aturan kawin-
cerai. Mereka juga bebas dalam urusan keuangan dan transaksi dan diperlakukan
sama dengan muslim. Dalam adat sosial, mereka bebas mempertahankan karakter
khasnya seperti dalam soal pakaian dan makanan. Dalam acara keagamaan, Islam
juga toleran terhadap acara-acara tersebut walaupun kaum muslimin tidak
diperkenankan ikut acara tersebut. (al-Qaysi, 2001: 52-53)

Di Indonesia ada lima agama yang diakui oleh pemerintah, yakni Islam,
Protestan, Katolik, Hindu, dan Budha. Oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari,
seseorang harus bergaul dengan pemeluk agama lain, seperti dalam pekerjaan,
perkumpulan tetangga, dalam kuliah, olah raga dan lain-lain. Dan telah menjadi
kelaziman, tiap kali hari besar keagamaan, pemeluk suatu agama saling mengucapkan
selamat. Misalnya selamat idul fitri, selamat natal dan lain-lain. Natal menurut kamus
besar bahasa Indonesia artinya kelahiran Isa Almasih (Yesus Kristus). Hari natal
adalah hari raya untuk memperingati kelahiran Isa Almasih tanggal 25 Desember
2
Abd. Basiyr Marjudo “FILSAFAT AKHLAK DALAM KONTEKS PEMIKIRAN ETIKA KONTERPORER”, dalam
jurnal Hunafa Vol 2, No 3 (2005), 197
Jadi kalau seorang muslim betemu dengan seorang temannya yang beragama
Kristen lalu mengucapkan selamat natal, berarti ia mengucapkan selamat natal atas
kelahirannya nabi Isa sebagai salah seorang nabi yang dipercayai. Jangan dimaknai
selamat hari natal itu sebagai hari kelahiran nya Yesus anak Allah. Karena arti ini
akan membawa syirik, salah satu dosa besar yang tidak terampuni. Sebab Allah,
dalam keyakinan seorang muslim, tidak beranak dan tidak diperanakkan.

Adapun ucapan salam, yakni Assalamu 'Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


merupakan identitas seorang muslim dan berfaedah antara lain sebagai sapaan,
Sedangkan kata saleh berasal dari kata sa-lu-ha yang berarti “baik”, yang menjadi
lawan dari kata “rusak”. Dari kata salaha kemudian menghasilkan bentuk kata sulhan
dan yaslahu, bermakana “berhentinya sesuatu dari kerusakan dan berubah menjadi
baik dan manfaat”.

Dalam al-Quran kita menjumpai kata islah dengan segala bentuk perubahannya
sebanyak 40 kali. Sedangkan kata salah dengan berbagai perubahannya ditemukan
sebanyak 140 kali.

Kata saleh dalam al-Quran secara makna berhadapan dengan kata khaer, birr,
husn, ma’ruf dan haq. Semua ungkapan tersebut menyimpan makna tentang
“kebaikan”. Namun juga terdapat fokus makna yang berbeda pada masing masing
ungkapan tersebut. Makna khusus kata saleh bisa dicermati pada dua bentukan kata
tadi, yaitu islah dan salah. Kata kerja yang berbentuk islah misalnya, memberi kesan
bahwa objek yang dikenai pekerjaan sedang mengalami kerusakan dan pekerjaan
tersebut diusahakan untuk menjadikan objek tersebut serasi dan baik. Dan bentukan
kata salah menggambarkan terpenuhinya nilai dalam perbuatan itu sendiri. Dua kosa
kata ini kemudian berpadu membangun makna dalam kata amal saleh.

Artinya amal saleh dapat diartikan sebagai suatu perbuatan baik yang bermuara
pada kebaikan dalam kehidupan manusia secara luas. Sebenarnya terdapat banyak
perbedaan dalam memaknai kata amal saleh ini. Muhamm ad Abduh misalnya,
menyebutkan bahwa amal saleh adalah segala perbuatan yang berguna bagi pribadi,
kelompok, dan masyarakat secara keseluruhan. Sedangkan menurut Zamakhsyari
amal saleh adalah segala perbuatan yang sesuai dengan dalil aqal al-Quran dan
sunnah. Perbedaan pemakanaan ini disebabkan oleh karena tiadanya kejelasan al-
Quran dalam menyebutkan secara eksplisit tentang bagaimana bentuk perbuatan baik
yang berujung pada term amal saleh tersebut. Jika amal saleh adalah berkaitan dengan
perbuatan baik antara manusia, maka secara sederhana kita dapat melihatnya dalam
beberapa contoh perbuatan baik yang disebutkan dalam al-Quran.
Dipastikan mereka akan semakin jauh. Jangankan menjadi pengikut, malah
mendengar pun mereka tidak mau. Karena sikap Rasulullah yang ramah tamah dan
lemah lembut itu, maka tampillah orang-orang yang keras tadi sebagai pengikut nabi
dan menganut agama Islam. Dengan masuknya mereka ke dalam agama Islam, nabi
pun diperintahkan oleh Allah swt. untuk menerima baik, memberi maaf serta
memohonkan ampunan kepada mereka. Tidak lagi diingat-ingat kekejian mereka di
masa lalu. Tetapi mereka diajak untuk bermusyawarah dalam segala hal menyangkut
urusan dunia.3

Akhlak terhadap Lingkungan

Pepohonan yang hijau dan marga satwa yang beraneka ragam adalah karunia
Allah yang sangat berharga. Bahkan bumi, laut dan segala isinya perlu di jaga, karena
Allah peruntukkan semua itu untuk manusia.

Karena diperuntukkan untuk manusia, maka manusia perlu menjaganya dan


melestarikannya. Kalau ingin memanfaatkan maka harus diambil dengan baik dengan
tidak merusak lingkungan, karena tidak semua kerusakan diakibatkan alam, tetapi
diakibatkan oleh manusia. Allah berfirman dalam QS. Ar-Ruum (32): 41: Artinya:
„Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan
manusia, …‟.

Menurut ayat tersebut bahwa rusaknya lingkungan seperti tanah, air, udara,
tumbuh-tumbuhan serta hewan tidak hanya disebabkan oleh alam itu sendiri, tetapi
terbanyak disebabkan oleh manusia, karena pada hakikatnya apa saja yang ada di
bumi, berupa tanah, air, batu-batuan, tumbuh-tumbuhan, hewan dan sebagainya
merupakan pemberian Allah untuk manusia. Pengelolaannya diserahkan kepada
manusia untuk memanfaatkan dengan menjaga kelestariannya. Dengan mengelola
alam secara baik berarti telah menyelamatkan diri dari bencana yang ditimbulkan
oleh alam itu sendiri, dan ini juga merupakan wujud syukur kepada Allah swt.

Di antara bentuk-bentuk pengingkaran tersebut adalah penebangan hutan liar,


pembakaran hutan, penggalian batu-batuan, pencemaran di lautan, dan lain
sebagainya.

Mengenai pencemaran di laut, Dr. H. Adi Togor, DSA, DPH menyatakan,


sekarang kita dihadapkan pada kondisi dilematis antara kepentingan menciptakan
3
dalam jurnal Hunafa Vol 2, No 3 (2005), 201-203
lingkungan hidup sehat dan kepentingan pembangunan dengan teknologi industrinya.
Dua kepentingan itu sering bertabrakan, karena sekarang sangat sulit mencari ikan
yang betul-betul segar, disebabkan sungai dan laut sudah tercemar limbah. (Togar,
1992: 15) Ini salah satu contoh kerusakan lingkungan di laut. Semula diharapkan
untuk mendapatkan manfaat, tetapi karena kurang hati-hati dalam penerapannya
akhirnya menimbulkan kerusakan.
Adapun kerusakan lingkungan di darat dapat disebutkan seperti penebangan
hutan liar yang tidak terkendali (illegal logging), dan tidak taatnya para penebang
terhadap aturan-aturan yang sudah digariskan oleh pemerintah. Apalagi hutan-hutan
yang dibakar hanya sekedar untuk membuka lahan pertanian baru. Tentu saja semua
ini membuat iklim udara kita menjadi semakin panas, serta mengakibatkan
menggumpalnya asap pekat di udara. Dan masih banyak tindakan-tindakan negatif
lain yang berakibat pada kerusakan alam atau lingkungan hidup. Hal ini harus
disadari oleh semua pihak, jangan semata-mata karena uang lantas menghalalkan
segala cara. Padahal Islam sangat menekankan perhatian terhadap lingkungan hidup.4

B. PENGETIAN IMAN

Iman menurut istilah adalah meyakini akan adanya allah. yang di maksud
dengan iman itu sendiri adalah mempercayai dan meykini akan adanya allah . Iman
adalah merupakan pengakuan isi hati nurani maka orang orang yang beriman adalah
mereka yang di dalam hatinya di setiap ucapanya dan segala tindakanya masih dalam
kata iman , untuk lebih mendalam kepada allah SAW seorang mukmin wajib
mempelajari tentang sifat-sifat allah SAW 5

Imam Syafi’I berkata, “Iman Itu meliputi perkataan dan perbuatan .dia bisa
bertambah dan berkurang ,bertambah dengan sebab ketaatan dan berkurang dengan
sebab kemaksiatan.’ ’imam Ahmad berkata ‘’iman bisa bertambah dan bisa
berkurang, ia bertambah dengan sebab melakukan amal dan ia berkurang sebab
meninggalkan amal’ Imam Bukhori mengatakan ‘’aku telah bertemu aku telah
bertemu kurang lebih seribu ulama dari berbagai penjuru negri, aku tidak melihat
mereka bersilisih bahwasanya iman adalah perkataan dan perbuatan,bisa bertambah
dan berkurang .

RUKUN IMAN YANG 6

-Iman kepada Allah

-Iman kepada para Malaikat

4
dalam jurnal Hunafa Vol 2, No 3 (2005), 203-206

5
Tim penulis ushuluddin , KITAB USHULUDDIN , (Banjarmasin: fakultas ushuluddin,2004) 4
-Iman kepada Kitab-kitab Allah

-Iman kepada Rosul-rosul Allah

-Iman kepada hari akhir

-Iman kepada Qada dan Qadar.

Hadits jibril,tentang seseorang yang bertanya kepada nabi

‘’beritahukan kepadamu tentang iman’ ’Nabi menjawab: Iman adalah,engkau


beriman kepada allah ,malaikatnya ,kitab kitabnya,para rosul rosulnya ,hari akhir ,dan
beriman kepada takdir allah yangbaik dan buruk,: Ia berkata ‘’engkau
benar’’kemudian lelaki tersebut segera pergi . aku pun terdiiam , sehingga nabi
bertanya kepadaku: Wahai Umar tahukah kamu,siapa yang bertanya tadi? Aku
menjawab ,’’Allah dan Rosulnya lebih mengetahui ‘’Dia bersabda ,’’Dia adalah
Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian. (H.R. Muslim)

Perkataan ‘syahadat menunjukan bahwa iman harus dengan ucapan di


lisan.menyingkirkan duri dari jalan menunjukan bahwa iman harus dengan amalan
anggota badan. sedangkan sifat malu menunjukan bahwa iman harus dengan
keyakinan dalam hati,karna sifat malu itu di hati , inilah dalil yang menunjukan
bahwa iman yang benar hanyalah jika terdapat tiga komponen di dalamnya yaitu.

1, keyakinan dalam hati

2. ucapan di lisan .

3. amalan dengan anggota badan . maka tanpa adanya amalan,meskipun ada


keyakinan daan ucapan , tidaklah disebut beriman. 6

C. HUBUNGAN AKHLAK DENGAN IMAN DAN AMAL SHALEH

Akidah Islam dasarnya adalah tauhid Allah, dan lawannya adalah syirik. Islam
mencelupkan akhlak pada celupan (shibghah) tauhid, sehingga masuk dalam kategori
keadilan yang merupakan nilai luhur ajarannya.
6
WIKIPEDIA, “Rukun Iman”, dalam https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rukun_Iman, diakses pada 23
oktober
sebagaimana ia menganggap syirik termasuk dalam kategori kedzaliman yang
merupakan kehinaan dalam ajarannya. Ini bisa dimengerti karena syirik meletakkan
ibadah tidak pada tempatnya dan mengarahkannya kepada siapa yang tidak berhak
atasnya. Bahkan al-Quran telah menganggap kekafiran dengan segala macamnya
sebagai suatu kedzaliman, sebagaimana firman Allah; "dan orang-orang kafir itulah
orang-orang yang dzalim".

Keimanan dalam Islam manakala telah sempurna dan memberikan buahnya, ia


akan terwujud dalam nilai-nilai luhur (akhlak), yang banyak disinyalir al-Quran.
Sedangkan hadits Rasulullah saw. yang dapat dikemukakan pada kesempatan ini
antara lain: "Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah
ia menyambung silaturrahmi, dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari
akhir maka hendaklah ia tidak menyakiti tetangganya, dan barang siapa yang beriman
kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia mengatakan yang baik atau diam.".
(HR. Muslim)

Sabda Rasulullah SAW: "Iman itu adalah tujuh puluh cabang lebih, yang
paling tinggi adalah iman kepada Allah, dan yang paling rendah adalah
menyingkirkan bahaya dari jalan, dan malu itu termasuk dari pada iman".

Sabda Rasulullah SAW: "Tidaklah seorang yang berzina ketika ia sedang


melakukan perbuatan zina adalah seorang mukmin, dan tidaklah seorang yang
mencuri ketika ia sedang mencuri adalah seorang mukmin, dan tidaklah seorang yang
minum khamar ketika ia sedang meminumnya adalah seorang mukmin".

Amal saleh terdiri dari dua kata yang masing-masing memiliki pengertian sendiri.
Amal adalah semua perbuatan yang dikerjakan dan dengan niat tertentu. Dalam al-
Quran kata amal jika dilihat dari maknanya sebagai perbuatan, maka berdekatan
dengan beberapa kata. Seperti fi’il.

Hubungan aklah dengan amal sholeh

Shalat yang merupakan ibadah harian yang paling utama dalam kehidupan
seorang muslim memiliki fungsi yang sangat mulia dalam pembentukan motivasi dan
kontrol internal pribadi dan dalam pembinaan jiwa keagamaan. Demikian pula shalat
merupakan pembinaan akhlak bagi setiap muslim dimana ia meminta pertolongan
pada Allah SWT dalam menghadapi penderitaan hidup.

Zakat yang merupakan suatu ibadah yang digabungkan al-Quran dengan shalat
bukanlah hanya sekedar pajak finansial yang dipungut dari orang-orang kaya untuk
dibayarkan kepada kaum dhu'afa. Ia sesungguhnya merupakan sebuah sarana
pensucian dan pemberkatan dalam pembinaan akhlak, sebagaimana ia merupakan
sebuah sarana pendapatan dan pengembangan harta kekayaan dalam dunia materi.

Puasa dalam Islam dimaksudkan untuk penggemblengan (pelatihan) jiwa agar


dapat menahan diri dari hawa nafsunya dan mempersiapkan jiwa untuk ketaqwaan
yang merupakan akumulasi akhlak Islam.

Hajji dalam Islam merupakan pelatihan bagi seorang muslim pada pensucian diri
(tathahhur), melepaskan diri dari segala ikatan selain Allah (tajarud), dan bersikap
mulia untuk menjauh dari gemerlap dan glamor kehidupan, dari pertikaian dan
pertarungannya. Oleh karena itu haji diwajibkan dalam Islam untuk ihram
(mengenakan pakaian ihram) agar supaya seorang muslim memasuki suatu kehidupan
yang tonggak tonggaknya adalah kesahajaan, ketawadhu'an (kerendahan hati),
perdamaian, keseriusan, zuhud (tidak tama') dalam penampilan kehidupan dunia.

Hubungan antara akhlak dan iman tercermin dalam pernyataan Rasulullah


yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a: yang berbunyi "Orang mukmin yang
sempurna imannya ialah yang terbaik budi pekertinya(akhlak)" (Riwayat Al-
Tarmidzi).

Selain itu,akhlak dan iman mempunyai hubungannya yang lain. Kita dapat lihat
hubungan itu berdasarkan motivasi iman itu sendiri.Tindakan dan pekerjaan manusia
selalu didorong oleh suatu motivasi tertentu. Motivasi itu ada bermacam-macam,ada
yang kerana kepentingan kekayaan,ingin masyhur namanya dan sebagainya.Adapun
dalam pandangan Islam, maka yang menjadi pendorong paling dalam dan paling kuat
untuk melakukan sesuatu amal perbuatan yang baik, adalah akidah,iman yang
tersemat dalam hati. Iman itulah yang membuat seseorang muslim ikhlas hendak
bekerja keras bahkan rela berkorban. Iman itulah sebagai motivasi dalam peribadi nya
yang membuatkan seseorang tidak boleh diam dari pada melakukan kegiatan
kebajikan dan amal soleh7

KESIMPULAN

Agama islam sebagai aturan atau sebagai hukum dimaksud untuk mengatur tata
kehidupan manusia. Maka dari itu hubungan Akhlak dengan Iman dan Amal shaleh
memiliki hubungan yang sangat erat, seperti jasad dan ruh, raga dan jiwa pada setiap
insan yang hanya dapat dipisahkan dalam ucapan tapi tidak pernah terpisah dalam

7
Al-Raghib al-Asfahani,Mu ‘jam Mufradat alfaz al-Quran (Beirut:Dar al-Kutub al-
Ilmiyah, 2004),hlm.360
kenyataan. Dari uraian diatas kami dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa penting
nya Akhlak dalam penerapan Iman dan Amal shalih. Akhlak mengatur kita
bagaimana cara orang muslim beriman. Diantara nya beriman kepada Allah , Nabi-
nabi nya, Malaikat-malaikat nya , Hari kiamat serta Takdir buruk dan baik nya.
dengan Akhlak juga mengatur kehidupan kita bagaimana beramal shaleh sesuai yang
diterima oleh Allah. Dan terakhir , hubungan di antara kedua nya sangat berkaitan
karena Akhlak sudah menjadi bagian ataupun sub pokok dalam penerapan keimanan
dan amal shaleh.

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Abdul Aziz Al Khuli, AKHLAQ RASULULLAH SAW, KH Abdullah SonhadjI


Semarang : penerbit CV.WICAKSANA,2006.

Abd. Basiyr Marjudo “FILSAFAT AKHLAK DALAM KONTEKS PEMIKIRAN ETIKA


KONTERPORER”, dalam jurnal Hunafa Vol 2, No 3 , Desember 2005.
Tim penulis ushuluddin , KITAB USHULUDDIN , Banjarmasin: fakultas ushuluddin,2004

WIKIPEDIA, “Rukun Iman”, dalam https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rukun_Iman, diakses


pada 23 oktober

Al-Raghib al-Asfahani,Mu ‘jam Mufradat alfaz al-Quran, Beirut:Dar al-Kutub al-


Ilmiyah, 2004.

Anda mungkin juga menyukai