Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH WAWASAN KENABIAN

Makalah Ini Disusun Untuk Melengkapi Tugas Kelompok


Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam
Pengampu Drs. Ahmad Thobroni, Mh.

Kelompok 5 :
1. Naufal Humam
2. Reinaldi Aenurizky
3. Malinda Magfiroh
4. Novita Dwi Lestari
5. Nelly Rahmatika

Prodi S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG


Tahun ajaran 2019/2020
Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya dan hidayah-Nya
kepada kita semua. Salawat serta salam tak lupa kami haturkan ke pada nabi kita Nabi
Muhammad SAW. Dan semoga kita akan selalu mendapatkan syafaatnya di dunia
maupun di akhirat nanti.
Dengan pertolonganya dan hidayahnya kami bisa menyelesaikan makalah ini. Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan agama islam yang di berikan oleh Drs. Ahmad
Thobroni,MH Yang membahas tentang kalimat wawasan islam tentang tuhan. Kami
berharap dengan ini para pembaca dapat lebih memahami mengenai wawasan islam
tentang tuhan.
Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini, masih belum
sempurna, sehingga kami berharap kritik dan saran yang dapat membantu kami menjadi
lebih baik lagi.

Semarang, 24 November 2019


A. Pengertian
Secara etimologis nabi berasal dari kata na –ba artinya ditinggikan, atau dari kata na – ba – a
artinya berita. Dalam hal ini seorang nabi adalah seorang yang ditinggikan derajatnya oleh allah
dengan memberinya wahyu.
Sedangkan dalam arti terminologis Nabi adalah manusia biasa yang mndapatkan keistimewaan
menerima wahyu dari allah SWT. Diantara Nabi ada yang dimanfaatkan untuk menyapaikan
wahyu yang diterimanya, kepada umat manusia. Nabi yang demikian disebut Rasul.

B. Urgensi Kenabian
Dalam urgensi kenabian ada hal yang sangat pasti ada dalam sebuah pertanyaan yang muncul
adalah mengapa harus ada nabi ?. ketika membahas persoalan tersbut ada dua sudut pendekatan

1. Pendekatan doktinal
Kita dapat melihat dari sudut pendekatan Tuhan sendiri, apakah sebenarnya yang dikehendaki
Tuhan dengan mengutus para nabi itu. Dilihat dari sudu pandang firman, kelahiran, atau doktrin
noratif dalam realita masyarakat adalah merupakan nikmat yang diberikan Tuhn kepada
masyarakat it sendiri, agar kehidupan masyarakat dapat bejalan dengan seimbang. Selamat dari
konflik dan fitnah yang akan menghancurkan diri mereka sendiri.

2. Pendekatan sosial historis


Apakah memenag kehadiran para Nabi memang diperlukan dalam realitas kehidupan suatu
masyarakat, sehingga Tuhan perlu mengutusnya untuk masyarakat itu. Contohnya kedatangan
Nabi Muhammad SAW yan diutus oleh Allah SWT pada saat itu, dimana kelahirannya pada
waktu sedang dilanda krisis moral yang fundamental, yang ditandai oleh adanya perbudakan dan
penindasan yang kuat terhadap yang lemah, sehingga manusia menjadi suatu komoditi dalam
pasar jual beli budak, penindasan terhadap kaum perempuan yang dibunuh sejak diketahui jenis
kelaimin,sitem polotik yang dikuasai oleh fanatisme kesukuan yang sangat sempit, serta dengan
landasan sistem ketuhanan yang memuja materi, yang yang diwujudkan pada penyembahan
patung-patung.
Maka dari itu diutusnya Nabi Muhammad SAW sendiri untuk menyempurnakan budi pekerti
yag mulia masyarakatnya yang telah sakit dan berada dalam kehancuran dalam aspek : social,
politik , ekonomi, budaya , dan agama.
C. Tugas kenabian
Diantara para Nabi ada yang diamanatkan untuk menyampaikan risalah yang di bawanya.
Berikut ini adalah rinciannya :
1. Sebagai penyampai syariat rabbani kepada manusia
2. Menjelaskan makna nas yang diturunkan kepada umat
3. Menuntun umat kepada kebaikan dan mewanti – wanti mereka agar menghindari
keburukan
4. Mendidik manusia dengan metode rabbani

D. Nabi Muhammad SAW


Melengkapi pembahasan tentang Nabi Muhammad SAW , pembahasan ini dikelompokan
dalam tiga masa sebagai berikut :
1. Masa Prakelahiran
Al – Qur’an menegaskan bahwa para nabi telah pernah diangkat janjinya untuk percaya
dan membela Nabi Muhammad SAW (Q.S. 3: 81) ayat ini mengisyaratkan bahwa Allah
telah merencanakan sesuatu untuk Nabi Muhammad SAW jauh sebelum kelahiran beliau.
Sementara pakar menyatakan bahwa kematian ayah beliau sebelum kelahiran,
kepergiannya ke pedesaan menjauhi ibunya serta ketidakmampuannya membaca dan
menulis merupakan strategi yang di persiapkan Tuhan kepada beliau untuk dijadikan
utusan – Nya kepada seluruh umat manusia kelak.
2. Masa Pra Kenabian
Ada beberapa ayat yang berbicara tentang Nabi Muhammad SAW sebelum dia diangkat
menjadi Nabi antara lain :
a. Q.S 93: 6 – 8; Beliau yatim sejak di dalam kandungan, kemudaian di pelihara dan
di lindungi oleh paman dan kakeknya. Beliau hidup miskin. Tetapi Allah
memberikan kecukupan, khususnya menjelang dan saat hidup berumah tangga
dengan isterinya, Khadijah.
b. Q.S 29: 48; menyatakan bahwa beliau (Nabi Muhammad SAW) adalah orang
yang tidak pandai membaca dan menulis,Allah ingin menjadikan beliau sebagai
bukti bahwa informasi yang di perolehnya benar – benar bukan bersumber dari
manusia, melainkan dari Allah.
3. Masa Kenabian
Pada usia 40 tahun, Muhammad SAW diangkat menjadi Nabi. Ditandai dengan turunnya
wahyu pertama ‘’Iqra’ Bismi Rabbika’’ dst.bukti kebenaran kenabian dan kerasulannya
adalah Al – Qur’an dan diri beliau sendiri yang ummi (tidak pandai membaca dan
menulis)
E. Sifat – Sifat Keutamaan Para Nabi
Pribadi para nabi ialah bahwa mereka itu berfitrah tinggi, berakal fikiran cerdas dan
sehat, berbicara benar, jujur dan terpercaya dalam menyampaikan risalah, terpelihara dari
kekurangan pada jasmani yang tidak sedap dipandang mata atau yang tidak mengenakan selera
yang sehat. Jiwa para Nabi telah mendapat bantuan dan perlindungan Ilahi hingga tidak mungkin
mereka jatuh dibawah pengaruh atau kekuasaan rohani dari seseorang. Nabi adalah manusia
biasa mengalami segala yang dialami manusia . pengakuan yang sama juga di berikan oleh orang
– orang non muslim, Lamas Tine (sejarawan perancis) mengatakan bahwa Muhammad adalah
orang yang paling agung yang pernah hidup di dunia.

F. Mukjizat
Mukjizat ialah peristiwa yang terjadi diluar kebiasaan yang manusia tidak sanggup melakukan
atau mengadakanya. Mukjizat hanya ditangan para Nabi dan Rasul. Dan mukjizat itu datangnya
hanya dari Allah SWT hanya seizinnya, sebagai bukti kebenarannya. Karena pada zaman dahulu
masih terlalu sedikit ilmu pengetahuan dan manusia masih pada zaman jahliyah. Mukjizat yang
diturunkan kepada Nabi dan Rasul bersifat Risalah yang diemban oleh Nabi dan Rasul yang
berangkutan. Dan pada aman dahulu Risalah-Risalah diturunkan pada kaum atau uat tertentu dan
hanya bersfat sementara. Terjadi satu atau beberapa kali, sekedar cukup untuk disaksikan oelh
kaum atau umat tersebut, agar mereka mangakui kebenaran Nabi dan Rasul yang datang, itu pun
kalua memang Allah SWT mentakdirkan mereka dapat menerima hidayah. Nabi Ibrahim AS
mendapat Mujizat dari Allah, tidak terbakar api ketika beliau dibakar oleh raja namrud. Nabi
Musa AS dengan Mukjizat nya dapat membelah laut merah dengan togkatnya. Nabi Sulaiman
AS dapat mengerti bahasa binatang dan dapat memerintahkannya. Nabi Isa AS dapat
menyembuhkan berbagai penyakit yang tidak dapat disembuhkan oleh manusia biasa. Dan yang
terakhir Nabi Muhammad SAW sebagai penutup seluruh Nabi dan Rasul, dari sekian banyak
mukjizat beliau ialah AL QURAN. Mukjizat yag paling Agung.

G. AL-Qur`an
Al Quran secara harfiah berarti “bacaan Sempurna” merupakan sala satu nama pilihan allah
SWT yang paling tepat, karena tiada satu bacaan pun sejak manusia mengenal tulis baca yang
dapat menandingi Al-Qur`an al-karim, bacaan sempurna lagi mulia itu. Secara termiologi
Al-Qur`an adalah kitab suci yang diwahyukan Tuhan kepada Nabi Muhammad SAW yang
dismapaikan lewat malaikat Jibril, yang dikomunikasikan dengan menggunakan bahasa Arab,
yang harus dipercaya kebenarannya tanpa syarat dan menjadi pedoman hidup bagi para
pengikutnya.
Al Qur`an juga dapat dilihat dari internal dan eksternal, yaitu bersifat Mutlak dan Tunggal.
Eksternal yaitu pada pemahaman dan penafsiran terhadapnya, tidaklah berdifat mutlakdan pada
kenyatan nya bersifat plural. Adaya pluralitas pemahaman dan penafsiran adalah sah dan boleh,
bahkan yang harus dilakukan secara sungguh- sungguh.

Anda mungkin juga menyukai