Anda di halaman 1dari 5

IMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH

A. Pengertian Iman Kepada Rasul Rasul Allah


Rasul artinya utusan, jadi rasul Allah artinya utusan Allah. (3.hal153)
Rasul adalah manusia utama pilihan Allah SWT. Allahlah yang dengan hak
mutlak-Nya memilih seseorang menjadi rasul-Nya. (1.hal 29)
Ciri ciri seorang rasul, antara lain :
1. Seorang laki laki yang sehat jasmani dan rohaninya
2. Mempunyai akal yang sempurna
3. Berjiwa ismah (jiwa yang mampu mengendalikan diri dari berbuat dosa)
4. Berasal dari keturunan orang baik baik

Iman kepada rasul-rasul Allah berarti meyakini dan mempercayai bahwa rasul
Allah adalah seseorang yang diutus dan ditugaskan Allah untuk menyampaikan ajaran
Allah (wahyu) yang diterimanya kepada umatnya agar dijadikan pedoman hidup. (1.hal
29)
Nabi adalah orang yang mendapat wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri dan
berkewajiban menyampaikannya kepada orang lain. Sedangkan rasul ialah orang yang
mendapat wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri dan berkewajiban menyampaikan
wahyu yang diterimanya itu kepada umat manusia. (3.hal153)
Ulama dan umat islam berpendapat seperti itu karena beralasan kepada hadist
yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Abu Zar, bahwa jumlah nabi ada 124.000
orang, sedangkan rasul berjumlah 315 orang. (1.hal 29)

Wahyu adalah firman Allah SWT atau kalamullah yang diberikan kepada para nabi
atau rasul, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk para umatnya. Wahyu Allah SWT,
yang diterimanya oleh para nabi dan rasul,dengan berbagai cara, anatara lain :

1. Melalui Malaikat Jibril yang menyerupai seorang laki laki yang elok rupanya. Kadang
kadang Malaikat Jibril dating dalam bentuk asli, yang menurut suatu riwayat mempunyai
lima ratus sayap.

2. Allah berfirman di balik hijab atau tabir. Hal ini seperti yang dialami oleh Nabi Muhammad
SAW ketika mikraj dan Nabi Musa AS ketika berada di bukit Tursina.
3. Dengan cara membisikkan wahyu itu kedalam jiwa seorang Nabi. Nabi Muhammad SAW
jika menerima wahyu seperti ini yang dirasakan paling berat, suaranya seperti suara
gemerincing lonceng. Dengan demikian Nabi langsung faham maksudnya.
4. Dengan cara bermimpi yang benar, hal ini seperti yang telah dialami oleh Nabi
Ibrahim AS ketika menerima wahyu untuk menyembelih anaknya yaitu Ismail AS.
(3. Hal 154)

Tugas para rasul sangat berat karena mereka harus menyampaikan wahyu berupa ajaran
ajaran yang diterima dari Allah SWT kepada umatnya. Dalam penyampaian wahyu
kepada umatnya ini, tidak jarang para rasul mendapatkan tantangan, penghinaan
bahkan siksaan siksaan. (3. Hal155)
Tetapi, diantara para rasul itu ada yang mempunyai keteguhan hati dan ketabahan yang
sangat tinggi yang disebut Ulul Azmi atau pemilik ketabahan yang luar biasa. Mereka
yang termasuk ulul azmi tersebut adalah Nabi Nuh a.s, Nabi Ibrahim a.s, Nabi Musa a.s,
Nabi Isa a.s, dan Nabi Muhammad saw. Karena begitu beratnya tugas para rasul, maka
Allah tidak hanya memberikan wahyu kepada mereka, namun juga diberikan mukjizat
mukjizat. (2. Hal 45)
Setiap rasul memperoleh mukjizat sebagai bukti akan kebenaran kerasulannya, Mukjizat
adalah suatu kejadian luar biasa yang menyalahi adat kebiasaan dan hokum sebab
akibat, yang dikaruniakan Allah kepada rasul-Nya. (1.hal 29)
Contoh mukjizat para nabi antara lain :
Nabi Ibrahim tidak hangus ketika dibakar oleh Raja Namrud dan rakyatnya.
Tongkat Nabi Musa As dapat berubah menjadi ular besar yang memakan habis ular ular
ciptaan tukang sihir Raja Firaun.
Nabi Isa AS mampu membuat burung dari tanah, menyembuhkan penyakit kusta tanpa
pengobatan, dan dapat menghidupkan orang yang telah mati.
Nabi Muhammad SAW mukjizatnya yang terbesar adalah Al-Quran, yang isi
kandungannya serta keindahan bahasanya tiada yang meanandingi

Mengenai jumlah para rasul dari semejak rasul pertama, Nabi Adam AS sampai
rasul terakhir, Nabi Muhammad SAW, Al-Quran tidak menjelaskan secara keseluruhan,
akan tetapi rasul yang dikisahkan Allah dalam Al-Quran ada 25 orang. (1.hal 29)
Hukum beriam kepada rasul, bahwa para rasul merupakan utusan utusan Allah
yang ditugaskan untuk menyampaikan risalah ( wahyu atau ajaran Allah ) yang
diterimanya kepada umatnya agar dijadikan pedoman hidup adalah fardhu ain. Jika ada
orang yang mengaku beragama Islam, tetapi tidak beriman kepada rasul yang namanya
sudah tercantum dalam Al-Quran maka orang tersebut dianggap kafir. (1.hal 30)
B. Tugas Para Rasul
Setiap rasul Allah mempunyai tugas yang sama yaitu antara lain :
1. Menyatukan itikad dan keyakinan umatnya yaitu bhwa Allah adalah Zat Yang Maha
Kuasa.
2. Memberi batas bagi umatnya mana hal hal yang dilarang dan mana yang harus
dikerjakan menurut perintah Allah SWT.
3. Memberikan pedoman kepada umatnya agar mereka menghiasi diri dengan sifat
sifat yang utama sperti berlaku benar, tepercaya, menepati janji, sopan kepada sesama,
santun kepada yang lemah, dsb.
4. Menjelaskan kepada umtnya apa saja yang dapat membawa mereka kepada
keridhaan Allah, dan apa saja yang dapat membawa mereka kepada kemurkaan-Nya.
5. Mengajarkan kepada umatnya tentang berita berita gaib sesuai dengan ketentuan -
ketentuan yang digariskan Allah SWT. (3.hal 156)

C.Tanda Tanda Beriman Kepada Rasul Rasul Allah


SWT
Tanda tanda beriman kepadapara rasul ada yang berupa sikap mental, yakni
pikiran dan perasaan serta ada pula yang beupa sikap lahir, yaitu ungkapan secara lisan
dan tulisan serta perbuatan. (1. Hal 30)

Tanda tanda beriman yang berupa sikap mental yaitu tersembunyi dalam hati
dan tidak dapat diketahui dengan panca indra, yang mengetahuinya hanyalah Alla SWT
dan orang itu sendiri. (1.hal 30)

Tanda tanda beriman kepada Rasul rasul Allah SWT yang berupa sikap mental
antara lain :
1. Memercayai sepenuh hati bahwa para raul/nabi adalah manusia manusia pilihan
Allah SWT yang diutus untuk menyampaikan wahyu wahyu-Nya/ajaran ajaran Nya
kepada umat manusia agar dijadikan pedoman hidup
2. Memercayai sepenuh hati bahwa para rasul/nabi itu, wajib memiliki sifat sifat mulia dan
mustahil bersifat dengan sifat sifat tercela.

Sifat sifat mulia yang wajib dimiliki para rasul atau nabi itu adalah :
Sidiq yang artinya benar atau jujur.
Mustahil para nabi dan rasul itu memiliki sifat kizib (dusta). Karena, kalaulah para
rasul/nabi itu bersifat kizib, tentu ajaran yang disampaikannya penuh dengan kedustaan
yang dapat menyesatkan dan menyengsarakan umat manusia.
Amanah yang artinya jujur atau dapat dipercaya.
Mustahil para nabi dan rasul itu bersifat khianat (penipu), karena kalau para nabi dan
rasul itu penipu sudah tentu umat yang dibimbingnya akan menjadi penipu pula.

Tabliq artinya menyampaikan, maksudnya para nabi dan rasul itu wajib menyampaikan
risalah atau ajaran ajaran Allah yang diterimanya kepada umat manusia agar dijadikan
pedoman hidup oleh mereka. Mustahil para nabi dan rasul itu bersifat kitman atau
menyembunyikan dan tidak menyampaikan risalah yang diterimanya kepada umat
manusia.
Jika para nabi dan rasul itu bersifat kitman, tentu umat manusia tidak mempunyai
pedoman hidup yang bersumber dari Allah, sehingga mereka akan
mengalamikehancuran dan kebinasaan.

Fatanah artinya cerdik cendekia.


Menurut akal sehat para pemimpin umat seperti para nabi dan rasul wajib
bersifat fatanah atau cerdik cendekia. Karena dengan sifatnya yang fatanah para nabi
dan rasul dapat berhujah, berdialog, terutama dengan para penentangnya. Oleh karena
itu, mustahil para nabi dan rasul itu bersifat baladah (bodoh).

3. Memercayai bahwa di antara para nabi dan rasul itu ada 5 orang yang termasuk ulul
azmi, yaitu Nabi Muhammad SAW, Ibrahim AS, Musa AS, Isa AS, dan Nuh AS.
Ulul azmi adalah nabi dan rasul yang dikenal memiliki kesabaran dan ketabahan yang
luar biasa; di dalam menghadapi berbagai penderitaan dan gangguan selama
melaksanakan tugas risalahnya.

4. Memercayai sepenuh hati bahwa Nabi Muhammad SAW adalah penutup seluruh nabi dan
rasul dan bertugas menyempurnakan agama samawi (agama yang bersumber dari Allah)
yang telah disampaikan oleh para rasul sebelumnya. Agama islam yang disampaikan
oleh Nabi Muhammad SAW telah sempurna bersifat universal, berlaku untuk seluruh
umat manusia sampai akhir zaman. (1. Hal 30-31)

D. Contoh contoh Perilaku Beriman kepada Rasul


Rasul Allah SWT

Mengenai tanda tanda beriman kepada para rasul/nabi yang berupa sikap lahir,
akan disampaikan pada pembahasan contoh contoh perilaku beriman kepada Rasul
rasul Allah SWT, antara lain :
1. Menaati risalah (ajaran Allah SWT yang disampaikan rasul-Nya).
2. Melaksanakan seruan Rasulullah untuk beribadah hanya kepada Allah
SWT, dan menjauhkan diri dari segala sikap serta perilaku syirik.
3. Berperilaku giat dan rajin bekerja mencari rezeki yang halal, sesuai dengan
keahliannya. Orang orang yang beriman kepada rasul tidak akan menjadi orang orang
yang malas bekerja, duduk berpangku tangan, tidak mau berusaha, sehingga hidupnya
menjadi beban orang lain.Mereka menyadari bahwa memenuhi kebutuhan diri sendiri,
dengan hasil usaha sendiri, jauh lebih terhormat daripada karena belas kasihan dan
pertolongan orang lain.
4. Orang yang beriman kepada rasul Allah SWT akan selalu mengingat, memahami,
dan berperilaku sesuai hadis berikut.
5. Melakukan usaha usaha agar kualitas hidupnya meningkat ke derajat yang
lebih tinggi. Usaha usaha itu misalnya .
Memelihara dan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani.
Memelihara dan meningkatkan iman dan takwa kepada Allah SWT.
Meningkatkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat. Misalnya, ilmu pengetahuan
tentang pertanian, perikanan, peternakan, teknologi, kedokteran, perdagangan, industri,
transportasi, dan ekonomi. Ilmu ilmu pengetahuan tersebut hendaknya digunakan
sebagai bekal dalam beribadah dan usaha menyejahterakan umat manusia. ( 1)
Adapun contoh contoh lain beriman kepada rasul yang berupa sikap lahir yaitu :
1. Berkomitmen melaksanakan rukun islam dengan sempurna
Bersyahadat
Mendirikan shalat
Berpuasa
Menunaikan zakat
Haji atau umrah
2. Melaksanakan perintah Allah SWT. Dimulai dari bangun tidur sampai akan tidur
lagi.
Menafkahkan harta baik di waktu lapang maupun sempit
Menahan amarah
Memaafkan kesalahan orang lain
Menepati janji apabila berjanji
Bersabar dalam kesempitan dan penderitaan
Mengimani rukun iman
Menggunakan akal dan panca indra untuk mencapai ketakwaan
Aktif berbuat baik kepada semua manusia, khususnya kepada orang tua dan fakir miskin
Berkurban
3. Menjauhi perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT,sperti berikut ini :
Dengki
Berselisih
Membenci
Bermusuhan
Merusak
Mencari cari kesalahan orang lain
Mengolok olok orang lain
Menghuna Tuhan orang lain
Memaksakan kehendak
Berjudi dan minum khamar
Berzina
E. Fungsi Beriman Kepada Raul Allah
Manusia merupakan makhluk Allah yang paling sempurna karena Allah telah melengkapi
manusia dengan akal pikiran yang harus digunakan sebagai pengendali hawa nafsu,
sehingga dapat membedakan hal yang baik dan yang buruk. Manusia sempurna yang
paling mulia disisi Allah adalah orang yang bertakwa yaitu orang yang benar benar
beriman melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi larangan Nya. Para nabi dan
rasul berfungsi sebagai khalifah Allah yang mengemban tugas menginformasikan
tentang peraturan Allah dan menyampaikan cara melaksanakannya kepada umat
manusia. Untuk menjaga keharmonisan dalam kehidupan manusia selama langit dan
bumi masih membentang adalah melalui proses proses sebagai berikut :

1. Mengajarkan manusia untuk tidak berselisih, mendengki, membenci,


bermusuhan, dan membuat kerusakan, baik terhadap sesame manusia maupun alam
semesta karena hal itu adalah sifat iblis dan setan.
2. Allah memilih para nabi untuk dijadikan suri teladan dan penyampai petunjuk
petunjuk-Nya yang harus disampaikan kepada seluruh umat manusia.
3. Allah memilih manusia yang bertakwa untuk dijadikan utusan-Nya yang
meneruskan perjuangan para nabi untuk melestarikan aturan Allah di setiap zaman di
wilayahnya masing msing.
4. Para nabi membimbing atau mengajarkan Islam dengan lemah lembut kepada
seluruh umat manusia untuk mengikutu Al-Quran dan sunah yang lurus dan benar
sebagai tatanan kehidupan yang dapat menjadikan manusia selamat sejahtera di dunia
dan di akhirat.
5. Mengajarkan dan membimbing seluruh umat manusia dengan penuh
pengertian untuk mengajarkan rukun islam sebgai ritual yang dapat memproses manusia
menjadi takwa kepada Allah. Rukun islam yang diajarkan tersebut adalah suatu system
control kehidupan yang dapat memelihara manusia dari perbuatan perbuatan yang
merugikan kehidupan manusia itu sendiri. (2. Hal 41)

Orang yang beriman wajib meyakini kebenaran yang dibawa oleh para rasul dan harus
mengamalkan ajaran ajaran tersebut. Ajaran ajaran yang disampaikan oleh para rasul
meliputi perintah perintah Allah dan larangan larangan-Nya. Bagi umat Nabi
Muhammad SAW, tentulah yang diamalkannya terdapat di dalam Al-Quran begitu pula
larangan larangannya. Oleh karena itu, Al-Quran menjadi pedoman ayau petunjuk
hidup manusia agar selamat di dunia maupun di akhirat. (2. Hal 46-47)

Anda mungkin juga menyukai