Syukur alhamdulillah, merupakan satu kata yang sangat pantas penulis ucakan
kepada Allah STW, yang karena bimbingannyalah maka penulis bisa menyelesaikan
sebuah karya tulis pancasila yang berjudul
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu
sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Saya
mengucapkan terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu saya dalam
menghadapi berbagai tantangan dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih sangat banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karna itu saya mengundang pembaca untuk memberikan kritik dan
saran yang bersifat membangun untuk kemajuan ilmu pengetahuan ini.
Terima kasih, dan semoga makalah ini bisa memberikan sumbangsih positif bagi
kita semua.
"penyusun"
DAFTAR ISI
A. Pengertian Aqidah
[1] Sedangkan menurut istilah (terminologi): aqidah adalah iman yang teguh dan
pasti, yang tidak ada keraguan sedikit pun bagi orang yang meyakininya.
Jadi, Aqidah Islamiyyah adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah
dengan segala pelaksanaan ke-wajiban, bertauhid [2] dan taat kepada-Nya,
beriman kepada Malaikat-malaikat-Nya, Rasul-rasul-Nya, Kitab-kitab-Nya, hari
Akhir, takdir baik dan buruk dan mengimani seluruh apa-apa yang telah shahih
tentang Prinsip-prinsip Agama (Ushuluddin), perkara-perkara yang ghaib, beriman
kepada apa yang menjadi ijma (konsensus) dari Salafush Shalih, serta seluruh berita-
berita qathi (pasti), baik secara ilmiah maupun secara amaliyah yang telah ditetapkan
menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah yang shahih serta ijma Salafush Shalih.
"Dan barangsiapa yang menta'ati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-
sama dengan orang-orang yang dianugerahi ni'mat Allah, yaitu: Nabi-nabi, para
shiddiqin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka
itulah teman yang sebaik-baiknya" (QS. An-Nisa':69
B. Pembagian Aqidah
Ketiga: Tauhid Al-Asma' was-Sifat, ialah mengesakan Allah dalam asma dan
sifatNya. Artinya mengimani bahwa tidak ada makhluk yang serupa dengan Allah
Subhanahu wa Ta'ala. dalam dzat, asma maupun sifat.
Iman kepada qadar adalah termasuk tauhid ar-rububiyah. Oleh karena itu
Imam Ahmad berkata: "Qadar adalah kekuasaan Allah". Karena, tak syak lagi, qadar
(takdir) termasuk qudrat dan kekuasaanNya yang menyeluruh. Di samping itu, qadar
adalah rahasia Allah yang- tersembunyi, tak ada seorangpun yang dapat mengetahui
kecuali Dia, tertulis pada Lauh Mahfuzh dan tak ada seorangpun yang dapat
melihatnya. Kita tidak tahu takdir baik atau buruk yang telah ditentukan untuk kita
maupun untuk makhluk lainnya, kecuali setelah terjadi atau berdasarkan nash yang
benar
Tauhid itu ada tiga macam, seperti yang tersebut di atas dan tidak ada istilah
Tauhid Mulkiyah ataupun Tauhid Hakimiyah karena istilah ini adalah istilah yang
baru. Apabila yang dimaksud dengan Hakimiyah itu adalah kekuasaan Allah Azza wa
Jalla, maka hal ini sudah masuk ke dalam kandungan Tauhid Rububiyah. Apabila
yang dikehendaki dengan hal ini adalah pelaksanaan hukum Allah di muka bumi,
maka hal ini sudah masuk ke dalam Tauhid Uluhiyah, karena hukum itu milik Allah
Subhanahu wa Ta'ala dan tidak boleh kita beribadah melainkan hanya kepada Allah
semata. Lihatlah firman Allah pada surat Yusuf ayat 40. [Al-Ustadz Yazid bin Abdul
Qadir Jawas]
C. Perkembangan Aqidah
Pada masa Rasulullah SAW, aqidah bukan merupakan disiplin ilmu tersendiri
karena masalahnya sangat jelas dan tidak terjadi perbedaan-perbedaan faham,
kalaupun terjadi langsung diterangkan oleh beliau. Makanya kita dapatkan keterangan
para sahabat yang artinya berbunyi : "Kita diberikan keimanan sebelum Al-Qur'an"
Nah, pada masa pemerintahan khalifah Ali bin Abi Thalib timbul pemahaman
-pemahaman baru seperti kelompok Khawarij yang mengkafirkan Ali dan Muawiyah
karena melakukan tahkim lewat utusan masing-masing yaitu Abu Musa Al-Asy'ari
dan Amru bin Ash. Timbul pula kelompok Syiah yang menuhankan Ali bin Abi
Thalib dan timbul pula kelompok dari Irak yang menolak takdir dipelopori oleh
Ma'bad Al-Juhani (Riwayat ini dibawakan oleh Imam Muslim, lihat Syarh Shohih
Muslim oleh Imam Nawawi, jilid 1 hal. 126) dan dibantah oleh Ibnu Umar karena
terjadinya penyimpangan-penyimpangan. Para ulama menulis bantahan-bantahan
dalam karya mereka. Terkadang aqidah juga digunakan dengan istilah Tauhid,
ushuluddin (pokok-pokok agama), As-Sunnah (jalan yang dicontohkan Nabi
Muhammad), Al-Fiqhul Akbar (fiqih terbesar), Ahlus Sunnah wal Jamaah (mereka
yang menetapi sunnah Nabi dan berjamaah) atau terkadang menggunakan istilah ahlul
hadits atau salaf yaitu mereka yang berpegang atas jalan Rasulullah SAW dari
generasi abad pertama sampai generasi abad ketiga yang mendapat pujian dari Nabi
SAW. Ringkasnya : Aqidah Islamiyah yang shahih bisa disebut Tauhid, fiqih akbar,
dan ushuluddin. Sedangkan manhaj (metode) dan contohnya adalah ahlul hadits, ahlul
sunnah dan salaf.
Penyimpangan pada aqidah yang dialami oleh seseorang berakibat fatal dalam
seluruh kehidupannya, bukan saja di dunia tetapi berlanjut sebagai kesengsaraan yang
tidak berkesudahan di akherat kelak. Dia akan berjalan tanpa arah yang jelas dan
penuh dengan keraguan dan menjadi pribadi yang sakit personaliti. Biasanya
penyimpangan itu disebabkan oleh sejumlah faktor diantaranya :
3. Taklid buta kepada perkataan tokoh-tokoh yang dihormati tanpa melalui seleksi
yang tepat sesuai dengan argumen Al-Qur'an dan Sunnah. Sehingga apabila tokoh
panutannya sesat, maka ia ikut tersesat.
4. Berlebihan (ekstrim) dalam mencintai dan mengangkat para wali dan orang
sholeh yang sudah meninggal dunia, sehingga menempatkan mereka setara
dengan Tuhan, atau dapat berbuat seperti perbuatan Tuhan. Hal itu karena
menganggap mereka sebagai penengah/arbiter antara dia dengan Allah. Kuburan-
kuburan mereka dijadikan tempat meminta, bernadzar dan berbagai ibadah yang
seharusnya hanya ditujukan kepada Allah. Demikian itu pernah dilakukan oleh
kaumnya Nabi Nuh AS ketika mereka mengagungkan kuburan para sholihin.
Lihat Surah Nuh 23 yang artinya : "Dan jangan pula sekali-kali kamu
meninggalkan penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa', Yaghuts, Ya'uq dan
Nasr."
5. Lengah dan acuh tak acuh dalam mengkaji ajara Islam disebabkan silau terhadap
peradaban Barat yang materialistik itu. Tak jarang mengagungkan para pemikir
dan ilmuwan Barat serta hasil teknologi yang telah dicapainya sekaligus
menerima tingkah laku dan kebudayaan mereka.
6. Pendidikan di dalam rumah tangga, banyak yang tidak berdasar ajaran Islam,
sehingga anak tumbuh tidak mengenal aqidah Islam. Pada hal Nabi Muhammad
SAW telah memperingatkan yang artinya : "Setiap anak terlahirkan berdasarkan
fithrahnya, maka kedua orang tuanya yang meyahudikannya, menashranikannya,
atau memajusikannya" (HR: Bukhari).
Apabila anak terlepas dari bimbingan orang tua, maka anak akan dipengaruhi oleh
acara / program televisi yang menyimpang, lingkungannya, dan lain sebagainya.
7. Peranan pendidikan resmi tidak memberikan porsi yang cukup dalam pembinaan
keagamaan seseorang. Bayangkan, apa yang bisa diperoleh dari 2 jam seminggu
dalam pelajaran agama, itupun dengan informasi yang kering. Ditambah lagi mass
media baik cetak maupun elektronik banyak tidak mendidik kearah aqidah bahkan
mendistorsinya secara besar-besaran.
Tidak ada jalan lain untuk menghindar bahkan menyingkirkan pengaruh negatif dari
hal-hal yang disebut diatas adalah mendalami, memahami dan mengaplikasikan
Aqidah Islamiyah yang shahih agar hidup kita yang sekali dapat berjalan sesuai
kehendak Sang Khalik demi kebahagiaan dunia dan akherat kita, Allah SWT
berfirman dalam Surah An-Nisa' 69 yang artinya : "Dan barangsiapa yang menta'ati
Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang
dianugerahi ni'mat Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiqin, orang-orang yang mati
syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."
Dan juga dalam Surah An-Nahl 97 yang artinya : "Barangsiapa yang mengerjakan
amal shaleh baik laki-laki maupun perempuan, dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya
akan kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang
telah mereka kerjakan."
Begitu juga, akidah telah berhasil membebaskannya dari jeratan hawa nafsu,
menyembah fenomena-fenomena alam di sekitarnya dan dongengan-dongengan yang
tidak benar.
Tidak sampai di situ saja, akidah juga mengarahkan daya akal untuk
menyingkap rahasia-rahasia sejarah yang pernah terjadi pada umat dan bangsa-bangsa
terdahulu, dan merenungkan hikmah yang tersembunyi di balik syariat guna
mengokohkan keyakinan muslim terhadap syariat dan validitasnya untuk setiap masa
dan tempat.
Dari sisi lain, akidah mendorong manusia untuk menuntut ilmu pengetahuan
dan mengikat ilmu pengetahuan itu dengan iman. Karena memisahkan ilmu
pengetahuan dari iman akan menimbulkan akibat jelek.
Akidah telah berhasil melakukan perombakan besar dalam sisi ini. Di saat
masyarakat Jahiliah hanya mementingkan diri mereka dan kemaslahatannya, dengan
mengenal akidah, mereka relah mengorbankan segala yang mereka miliki demi
agama dan kepentingan sosial.
Akidah telah berhasil menumbuhkan rasa peduli sosial ini dalam diri setiap
individu dengan cara-cara berikut: menumbuhkan rasa ikut bertanggung jawab
terhadap kepentingan orang lain, menanamkan jiwa berkorban dan mengutamakan
orang lain dan mendorong setiap individu muslim untuk hidup bersama.
Dari sisi lain, akidah telah berhasil merubah tolok ukur hubungan sosial antar
anggota masyarakat, dari tolok ukur hubungan sosial yang berlandaskan fanatisme,
suku, warna kulit, harta dan jenis kelamin menjadi hubungan yang berlandaskan asas-
asas spiritual. Yaitu takwa, fadhilah dan persaudaraan antar manusia.
Di samping itu, akidah Islam juga telah berhasil merubah tradisi-tradisi Jahiliah
yang menodai kehormatan manusia dan menimbulkan kesulitan.
Dalam hal ini akidah telah menggunakan berbagai cara dan metode untuk
meringankan bencana-bencana itu di mata manusia. Di antara cara-cara tersebut
adalah menjelaskan kriteria dunia;bahwa dunia ini adalah tempat derita dan ujian
yang penuh dengan bencana dan derita yang acap kali menimpa manusia. Oleh karena
itu, tidak mungkin bagi manusia untuk mencari kesenangan dan ketentraman di dunia
ini.
Atas dasar ini, hendaknya ia berusaha sekuat tenaga demi meraih kesuksesan
dalam ujian Allah di dunia.
Dari sisi lain, akidah juga membebaskan jiwa manusia dari segala ketakutan
yang dapat melumpuhkan aktifitas, membinasakan kemampuan dan menjadikannya
cemas dan bingung.
Akidah memiliki peranan yang besar dalam membina akhlak setiap individu
muslim sesuai dengan prinsip-prinsip agama yang pahala dan siksa disesuaikan
dengannya, dan bukan hanya sekedar wejangan yang tidak menuntut tanggung-jawab.
Lain halnya dengan aliran-aliran pemikiran hasil rekayasa manusia biasa yang
memusnahkan perasaan diawasi oleh Allah dalam setiap gerak dan rasa tanggung
jawab di hadapan-Nya. Dengan demikian, musnahlah tuntunan-tuntunan akhlak dari
kehidupan manusia. Karena akhlak tanpa iman tidak akan pernah teraktualkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Demi mendorong masyarakat berakhlak terpuji dan meninggalkan akhlak yang
tidak mulia, akidah mengikuti bermacam-macam metode dalam hal ini: pertama,
menjelaskan efek-efek uhkrawi dan duniawi dari akhlak yang terpuji dan tidak
terpuji.
Kedua, memperlihatkan suri teladan yang baik kepada mereka dengan tujuan
agar mereka terpengaruh oleh akhlaknya yang mulia dan mengikuti langkahnya
I. Inkar Sunnah
Pada tahun 1980-an yang lalu, muncul di wilayah Jakarta dan sekitarnya sebuah
pengajian yang menamakan dirinya golonganQur`aniyah, yaitu golongan yang hanya
percayakepada Al-Qur`an saja sebagai dasar hukum dalam Islam dan menolak hadits
(semua hadits) sebagai sumber hukum Islam kedua. Mereka menyikapi hadits Nabi
SAWsebagai ajaran sesat dan menyesatkan.
Di antara tokoh-tokohnya adalah:
1. H. Sanwani
2. H. Abd. Rahman
3. Marinus Taka
4. Teguh Esha
Adapun pokok-pokok ajaran sesatnya adalah:
a. Menolak semua hadits Nabi SAW;
b. Imam Al-Bukhari (ahli hadits) itu adalah seorang komunis Rusia yang pura-pura masuk
Islam untuk membuat hadits yang sebanyak-banyaknya untuk menyesatkan umat Islam.
c. Tidak mengakui dua kalimat syahadat. Dan syahadat mereka adalah:
Isyhaduu bi annaa muslimuun.
Saksikanlah oleh kalian bahwa kami adalah orang-orang muslim.(QS. Ali Imran
[03]: 64).
d. Shalat serta rakaat shalat merekabermacam-macam. Ada yang dua rakaat saja
(semuanya) dan ada yang shalatnya hanya dzikir (eling)saja, dan tidak menutup aurat
atau memakai celana pendek (kolor)saja. Hal itu dibolehkan karena menutup aurat di
dalam shalat tidak ada perintahnya dalam Al-Qur`an.
e. PuasaRamadhan diwajibkan bagi siapa saja yang melihathilal bulan Ramadhan (yang
tidak melihathilalbulanRamadhan tidak wajib puasa). Mereka mengatakan bahwa hal
ini sesuai dengan ayat yang berbunyi:
II. TeguhEsha
Teguh Esha pernah menulis di majalahPanji Masyarakatsebuah cerbung (cerita
bersambung) yang berjudul:Ali Topan Anak Jalanan.Kemudian menuliscerbunglagi
dengan judul:Ali Topan Santri Jalanan.
Tetapi akhirnya Teguh Esha masuk Inkar Sunnah serta mengangkat
dirinya menjadi rasul. Terbit minggu pertama Desember 1986, dia menulis
judul:Imam Ali Topan, mengangkat diri utusan Allah. Sedangkan majalah
Tempo 6 desember 1986 menurunkan judul:Ali Topan Nabi Jalanan.
Pada suatu waktu mobilnya mogok di Bandung, sambil menunggu mobilnya selesai
diperbaiki, ternyata tibalah waktu shalat Zhuhur, maka dia pun segera shalat Zhuhur dan
shalat Zhuhurnya persis di pinggir jalan tersebut. Dia tidak mengikuti contoh
shalatRasulullah SAW, akantetapidiamengikuti tasbihnyaburung-burung yang mengepak-
ngepakkansayapnya (seperti burung dara). Karenatata carashalatnya mengikutikepakan
sayapburung dan dilihatwarga Bandung, akhirnyagegerlahwargaBandung melihat kejadian
ini.
Teguh Esha mengatakan,Al-Qur`an adalah petunjuk yang haq, sedangkan hadits-
hadits Buchari Muslim dan lain sebagainya adalah dusta-dusta yang menyesatkan
manusia. Insya Allah, akan saya serukan kepada manusia bahwa apa yang disebut
sebagai hadits-hadits, adalah dusta-dusta yang menyesatkan manusia dari jalan
lurus,seperti yang dilansir olehMajalah Zaman, Jakarta.
Harian Umum Pelita 25 Mei 1984, memuathead line berita tentang ucapan Teguh
Esha ini dengan judul: Kasus Teguh Esha. Adapun pimpinan redaksiMajalah Zaman
Jakarta yang memuat pernyataan Teguh Esha tersebut menerima peringatan keras dari
Departemen Penerangan saat itu lewat surat bernomor: 479/Ditjen PPG/K/84 tanggal 30
Juli 1984. (copy terlampir)
III. HMA Bijak Bestari
HMA adalah singkatan:
H = Huwa
M = Mukjizat
A = Ala
Huwa Mujizatul AlaBijak Bestari atau Tuhan Tertinggi di atas Allahu Akbar. Allahu
Akbar setingkat di bawah HMA Bijak Bestari. Dia mengaku mengetahui semua alam ghaib,
mengaku bisa memerintahkan seluruh malaikat untuk mengamankan Sidang Istimewa MPR
RI, Agustus 2001. Dia mengaku telah memerintahkan 1.700 malaikat untuk mengamankan
kota Jakarta. Dia mengaku bisa memerintahkan para malaikat kapan saja dia mau dan dia
juga mengaku sebagai juru selamat dunia.
Sewaktu diwawancara oleh wartawanPanji Masyarakat 11 Juli 2001, HMA Bijak
Bestari menjawab :
Organisasi ini sudah berkembang di kota-kota besar seperti Jakarta, Jawa Barat,
Sumatra Barat, Nusa Tenggara Barat, Riau, Lampung, Jambi dan lain-lainnya. Ulama
panutannya adalahK.H. Abdul Karim Djamak (alm). K.H. Abdul Karim Djamakbukan
seorang ulama, tetapi seorang guru silat yang banyak muridnya.
Pokok-pokok Ajarannya :
1. Pergi hajinyakegunung Kerinci. (Harian Terbit, Rabu 12 Juli 1995, copy terlampir).
Di dalam bukunya yang berjudul:Mengenal diri dan Mengenal Tuhan yang diterbitkan
oleh JamiyyatulIslamiyah,antara lainmengatakan:
a. Antara Muhammad bin Abdullah dengan Muhammad Rasulullah berbeda.
b. Muhammad Nabiyyil Ummiy, Muhammad yang bodoh yang tidak bisa
membaca dan menulis, ada anak laki-laki dan ada anak perempuan, telah wafat di
Madinah pada usia 63 tahun 10 hari.
2. Tidak dapat mengikuti Rasul kalau tidak di Baitullah, sebab Rasul tidak mati, dia abadi.
Jadi mengikuti Rasul itu amat penting. (hal. 26).
3. Maka Tuhan berfirmandidalam surah Thoha ayat 5yangberbunyi:
.
Ar-Rahmanu alal arsyis tawa.
Artinya :Allah dan Rasul bersemayam di Arasy. (hal. 32).
4. Empat fasal dijadikan Allah dari Muhammad:
- Arasy (sekarang disebut Baitullah), disebabkan oleh 13 pembinaannya.
13 Pembinaanitu adalah:(1) Arasy;(2) Baitul Makmur;(3) Baitur Rahman;(4) Baitur
Rahiem;(5) Baitul Atiq (RumahLama/Kuno);(6) Batu besar tempat keluar
ontapadazamanNabi Luth;(7) Terbit air dari tiga tungku, semasa kiamat Nuh;(8) Kayu
tempat Musa munajat kepada Allah;(9) Di dalam Taurat disebutJantungAlam;(10) Di
dalamZabur disebutPusatDunia;(11) Di dalam Injil disebut Sumbu Alam; 12. Di dalam
Al- Qur`an disebut Baitullah;(13) Khdza Indallah (Istana Allah),inilah pembinaan
terakhir. (hal. 7).
5. Muhammad Abdi Rasulullah (Muhammad pesuruh Allah yang dirasulkan) itu tidak wafat.
Dia tidak ada anak laki-laki dan tidak ada anak perempuan, seperti firman Tuhan dalam
surah Al-Ahzab [33]: 40. (Mengenal diri dan mengenal Tuhan, penerbit:
JamiyyatulIslamiyah, hal. 27).
CATATAN:
Organisasi JamiyyatulIslamiyyah ini sudah berkali-kali datang memenuhi panggilan MUI
Pusat untuk dimintai keterangan tentang faham mereka. Awalnya mereka tidak mengakui
kesesatannya, tetapi setelah saya (M. Amin Djamaluddin) menujukkan bukti kesesatan
mereka di dalam buku mereka, akhirnya mereka mengakui kesesatannya, dengan
mengatakan bahwa kami alumni sekolah dari Barat (Amerika dan Eropa) dan tidak fahan
agama, maka kami meminta kepada MUI Pusat untuk membimbing kami kepada ajaran
Islam yang lurus (benar) dan kami BERJANJI RUJU ILAL HAQ (mau kembali kepada
kebenaran).Akhirnya MUI Pusat membimbing mereka kepada jalan kebenaran tersebut dan
mereka berjanji akan merubah pokok-pokok ajarannya yang menyimpang
tersebut.Alhamdulillah.
V. Lia Aminuddin (LIAEDEN)
Beberapa poin tentang ajaran Sesat Lia Eden:
a. Awalnya Lia Aminuddin mengaku mendapatkan wahyu dari tuhan dalam bahasa
Indonesia.
b. Dia membuat agama baru yaitu agama Salamullah.
c. Dia mengaku dirinya Imam Mahdi dan Putranya Abdurrahman diangkatnya menjadi
nabi Isa tetapi putranya tersebut menolaknya mentah-mentah serta menolak seluruh
ajaran ibunya.
d. Setelah itu dia mengaku dirinya adalah Jibril.
e. Dia mengaku mendapat wahyu dalam bahasa Indonesia dan setiap wahyu itu turun
ditulis oleh seorang penulis wahyu yang senantiasa siap di depan komputer rumahnya di
Bungur. Begitu selesai ditulis, diprint-out lahwahyu-wahyu itu dan dikirimkan kepada
seluruh organisasi Islam dan Pondok Pesantren diseluruhIndonesia.
f. Berganti nama menjadi Lia Eden yang bersuamikan Malaikat Jibril yang tinggal di Surga
Eden dan senantiasa berhubungan suami istri (seperti manusia) dengan Malaikat Jibril
di rumahnya di Bungur Jakarta.
g. Untuk mengetahui suci atau kotornya tamu yang datang di Surga Eden (rumah Lia
Aminuddin), maka anjing yang suka sekamar dengannya yang akan menentukannya.
Yaitu: Apabila si anjing diam, berarti tamu tersebut adalah orang suci dan apabila si
anjing menggonggongnya, maka tamu tersebut adalah orang kotor. Pada saat rumah Lia
Aminuddin digerebek oleh polisi karena diprotes oleh masyarakat atas kegiatannya yang
menyesatkan tersebut, maka anjingnya tersebut tersebut termasuk yang diangkut dan
dibawa ke POLDA METRO JAYA. (copy koran-koran terlampir).
h. eLia Edan divonis 2 tahun penjara dan selesai menjalani masa tahanan 2 tahun dan dia
bebas tetapi karena mengulangi lagi perbuataannya akhirnya ditangkap lagi dan diadili
dan dihukum lagi 2,5 penjara. Sampai saat ini dia masih menjalani hukuman penjara.-
MUHAMMAD ABDURRAHMAN
Muhammad Abdurrahman yang diklaim sebagai nabi ini telah divonis 3 tahun penjara
oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan dakwaan telah melakukan penodaan terhadap
agama Islam, dengan PNPS No. 1 Tahun 1965 tersebut.
VI.Rasul Ahmad Moshaddeq
Nama aslinyaadalahAbdul Salam. Dia mengaku dirinya sebagai rasul dan mengganti
namanya menjadi: AHMAD MOSHADDEQ. Dia juga mengaku dirinya sebagai AL-MASIH
AL-MAWUD (Al-Masih yang dijanjikan). Mushaddeq membuat syahadat baru untuk para
pengikutnya, yaitu:
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang disembahmelainkan Allah dan aku bersaksi bahwa
Al-Masih Al-Mawud adalah utusan Allah.
Dia mengaku menerima wahyu dari Allah di Gunung Bunder, Bogor, Jawa Barat.
Pokok-pokokAjarannya:
Ahmad Moshaddeqdan para pengikutnya sedang berjuang ingin mendirikan Negara
Islam versi mereka dengan menggunakan 6 tahap, yaitu:
1. SIRRUN = Gerakkan rahasia. Berdakwah secara rahasia, mengaji secara rahasia,
merekrut anggota secara rahasia. Pendeknya semuanya serba rahasia.
2. JAHRUN = Terang-terangan. Berdakwah secara terang-trangan, mengaji secara
terang-terangan, merekrut anggota secara terang-terangan. Karena mereka sudah
mempunyai kekuatan untuk menghancurkan orang-orang kafir. Dalam ajaran
Moshaddeq, orang-orang yang tidak mau bersyahadat kepada nabi Mushadeq,
maka mereka dicap sebagai orang-orang kafir, dan kalau sudah mempunyai
kekuatan, maka mereka harus diperangi dan ditumpas.
3. HIJRAH = Berpindah dari Makkah ke Madinah. Indonesia ini Makkah (dianggap
kafir) dan wajib pindah ke Madinah (negara Islam). Ibu kota negara mereka
dinamakan Ummul Qura.
4. QITAL = Perang terbuka antara pasukan Islam versi mereka dengan orang-orang
kafir (orang-orang Makkah = Indonesia)
5. FUTUH = Menang dari peperangan melawan orang-orang kafir.
6. KHILAFAH=Membentuk pemerintahan Negara Islam versi mereka setelah orang-
orang kafir dilumpuhkan (dihancurkan).
Ahmad Moshaddeq menafsirkan Al-Qur`an dengan cara yang sangat menyimpang serta
sesat-menyesatkan.
Komisi Pengkajian MUI Pusat, yaitu Prof. Dr. Utang Ranuwijaya (Ketua), Dr.
Amirsyah (Sekretaris), dan saya, M. Amin Djamaluddin (anggota), sudah dua kali
mengadakan penelitian di Gunung Bundar serta vila tempat Ahmad Moshaddeq menerima
wahyu.
Akhirnya dengan data-data yang kami peroleh tersebut, Komisi Fatwa MUI Pusat pada
tanggal3 Oktober 2007 mengeluarkan fatwa bahwa ajaran yang disiarkan/dikembangkan
oleh Ahmad Moshaddeq adalah sesat danmenyesatkan sertamurtad (keluar dari Islam).
Ada sebuah pengalaman, tepatnya terjadi pada tanggal5 Oktober 2007, pada saat
itusaya sedangdi dalam kendaraanmenuju kantor MUI Pusatdi Masjid Istiqlal. Tiba-tiba
sahabat utamanya nabi Moshaddeq yang bernama Agus (menurut mereka ia itu setingkat
dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a.), menelepon ke HP saya. Berikut cuplikan pembicaraan
yang terjadi pada saat itu:
Pak Agus: Pak Amin, rasul saya mau bertemu dengan Pak Amin, di kantor LPPI!
Saya jawab: Boleh, kita bertemu di kantor LPPI, dengan syarat buku-buku aslinya Al
Qiyadah Al-Islamiyah diberikan kepada saya!
Pak Agus:BaikPak Amin,akansaya rundingkanterlebih dahulu dengan rasul saya!
Kira-kira satu jam lebih sesudah itu, Pak Agus menelepon ke HP saya lagi.
Pak Agus: Baik Pak Amin, rasul saya akan memberikan buku-buku asli tersebut di
kantor LPPI!
Saya jawab:Baiklah, silahkandatangpada tanggal7 Oktober 2007
sekitarpukul12:00WIBdi kantor LPPI!
Ternyata padatanggal7 Oktober 2007, benar-benarrasul Ahmad Moshaddeq beserta
rombongannya itu datang ke kantor LPPI padapukul12:30 dan menyampaikan
dakwahnya sampai tiba adzan Ashar. Begituadzan Ashar, mereka langsung pulang.
Kedatangan rasul Moshaddeqkekantor LPPIbak seorang presiden. Dikawal dan pintu
mobilnya dibukakan oleh seorang pengikutnya.
Selama rasul Ahmad Moshaddeq menyampaikan dakwahnya di kantor LPPI, saya
hanya diam saja mendengarkan isi materi ceramahnya. Sebab, apabila saya
membantah/mendebatnya, kemungkinan besar buku-buku asli Al-Qiyadah Al-Islamiyyah
yang saya harapkan itu tidak akan saya dapatkan. Selama pertemuan rasul Ahmad
Moshaddeq dengan saya di gedung LPPI Jakarta, seluruh pengikutnya memanggilnya
dengan kalimat: Ya Rasul!
Akhirnya, padatanggal24 Oktober 2007 setelah buku yang dia berikan itu saya teliti
dan saya kaji, saya laporkan kasusnya ini ke MABES POLRIdengan pasal Penodaan Agama,
yaitu berdasarkanUndang-undang No. 1/PNPS/1965 tentang Pencegahan Penyalahgunaan
dan/atau Penodaan Agama yang sekarang ini sedang dilakukan uji materil di Mahkamah
Konstitusi) atas desakan dariAliansiKebangsaan untuk KekebebasanBeragama dan
Berkeyakinan (AKKBB).
VII. Rasul SabdaKusuma dari Kudus
Artinya :
1 Aku Meyakinkan dalamItikadku bahwa tidak ada lagi Tuhan selain Allah SWT,
2
3 Dan Aku meyakinkan dalamItikadkubahwa Sabda Kusumaitu utusan Allah,
4
5 Yang bakal MIMPINPengaturan-Nya Tuhan. (copy terlampir).
6
Bidadari-bidadari itu bebas disetubuhi oleh tuhan Ahmad Tantowi. Para bidadari
yang sudah disetubuhinya itu dinamakan keluarga Maryam, seperti yang tercantum di dalam
Al-Qur`an. Kemudian, apabila ada di antara para bidadari yang telah disetubuhinya itu
melahirkan anak, maka para bidadari itu merasa bangga karena mereka telah melahirkan
anak tuhan dan anak anak tuhan ini dinamakan keluarga Imran (seperti yang tercantum
di dalam Al-Qur`an).
Terbongkarnya kerajaan Surga Eden ini, dikarenakan ada salah seorang pengikutnya
yang sudah menikah resmi, akan tetapi oleh tuhan Ahmad Tantowi sepasang suami istri
yang sudah menikah secara resmi ini dilarang berhubungan intim sebagai suami istri selama
6 bulan. Setelah 6 bulan, baru diperbolehkan untuk berhubungan suami-istri.
Akan tetapi, sejak pernikahannya itu dan sejak dia dilarang berhubungan intim dengan
istri sahnya tersebut, ternyata tuhan Ahmad Tantowi-lah yang selalu menyetubuhi istrinya.
Akhirnya si suami itu berpikir: Saya sudah menikah secara resmi dan sah, akan tetapi
dilarang melakukan hubungan suami istri dengan istri saya, dan justru Ahmad Tantowi-
lah yang selalu menyetubuhi istri saya. Akhirnya keduanya keluar dari kelompok Surga
Eden tersebut dan melaporkan kasus pelecehan seksual yang dilakukan tuhan Ahmad
Tantowi ini kepada Ketua GARIS Jawa Barat.
Akhirnya, setelah saya mendengarkan laporan serta permintaandari Ketua GARIS atas
kasus yang menimpa pasangan suami istri tersebut, maka disepakatilah bahwa
sayaakanberangkat ke Cirebonpadahari Ahad 10 Januari 2010, dan di Cirebon, saya bertemu
dengan Pengurus GARIS Jawa Barat serta beberapa pemuda Islam di salah satu ruangan di
gedung IslamicCenter Cirebon.
Pada hari Selasa, 12 Januari 2010 mereka melaporkanaliran Surga Eden inikePOLDA
Jawa Barat. Setelah laporan dari GARIStersebut diterima aparat POLDA Jawa Barat, maka
aparatPOLDA Jawa Barat segera mengadakan investigasi ke sebuah rumah yang dijadikan
sebagai markasSurga Eden tersebut.
Ternyata, aparat Kepolisian dari POLDA Jawa Barat menemukan bukti sesuai dengan
laporan Ketua GARIS. Akhirnya, pada hari Kamis, 14 Januari 2010 pukul 05:00 dini hari,
markas Surga Eden digerebek oleh aparat kepolisian dari POLDA Jawa Barat.Makatuhan
paramalaikatdan seluruhbidadari ditanggap dan diangkut ke POLDA Jawa Barat dengan
mobil tahanan dari POLDA Jawa Barat.
Ia mengaku suatu hari didatangi oleh dua makhluk yang mengaku malaikat yang
melakukan proses pembersihan hatinya dengan cara dibelah seperti yang pernah dialami
oleh Nabi Muhammad SAW sewaktu beliau kecil. Semenjak itu, ia mengaku bisa melihat
alam gaib dan bahkan pernah diajak jalan-jalan kealam Barzakh dan diajak melihat-lihat
neraka dan surga yang masih kosong belum berpenghuni. Ia juga mengaku bahwa Allah telah
memberinya sebuah mukjizat berupa kitab suci Al-Qur`an yang ditanamkan ke dalam
dadanya dan doanya sangatmustajab.
Singkat cerita, pada tahun 1974, ia bertemu dengan seseorang yang bernama
Muhammad Ali bin Abdullah yang biasa dipanggil Mudjoni yang akhirnya kitab suci Al-
Qur`an yang telah ditanamkan ke dalam dadanya itu yang berbentuk sebuah kitab
diserahkan kepadanya (Muhammad Ali) dengan memberikan wasiat sebagai berikut: Kalau
kamu nanti sudah tua, serahkanlah kitab ini kepada orang yang kamu percaya, karena
ilmu ini bagus dan haq dan merupakan kunci keselamatan ke negeri akhirat. Maka
jagalah baik-baik dan jangan dibuat main-main!
Selanjutnya untuk memberikan gambaran yang jelas tentang ilmu dan pengetahuan
yang dimiliki Pak Kusnan serta misi yang dibawanya, ikutilah rangkuman tanya jawab antara
Muhammad Ali yang kita singkat dengan hurufA dengan Pak Kusnan yang kita singkat
dengan hurufK, berikut ini:
1.Miraj danBarzakh
A: Tadi Bapak mengatakan pernah bertanya langsung kepada Nabi Muhammad,
padahal Nabi Muhammad sudah meninggal, bagaimana caranya?
K: Meninggal itu adalah berpisahnya jasmani dan rohani, jadi jasmaninya dikubur atau
dimakamkan, sedangkan rohaninya ada diBarzakh. Jadi Bapak pergi keBarzakh
dengan rohani dan yang berbicara tentu saja rohani dengan rohani.
A: Apakah Bapak pernah bertemu dengan nabi yang lain?
K: Ya, semua nabi termasuk Nabi Adam.
A: Apakah Bapak pernah bertemu malaikat?
K: Ya, semua malaikat, bahkanngobrol setiap hari.
A: Apakah Bapak pernah ke alam Baqa?
K: Ya, sering jalan-jalan ke sana.
A: Bagaimana keadaannya?
K: Di sana ada 7 planet surga dan 7 planet neraka dan belum ada penghuninya.
A: Tadi Bapak mengatakan pergi ke alamBarzakh dengan rohani, bagaimana dengan
alam Baqa?
K: Sama saja, seperti halnya Nabi Muhammad keSidratul Muntaha.
ADi manaSidratul Muntaha itu?
K: Salah satu bangunan yang ada di surga.
A: Tadi Bapak mengatakan bahwa meninggal itu perpisahan antara jasmani dan rohani.
Pada waktu Bapak pergi keBarzakh atau ke alam Baqa, apakah Bapak meninggal?
K: Tidak meninggal, bahkan dengan penuh kesadaran dan itu ada uraiannya tersendiri
serta sangat luas.
Akhirnya, aliran HDH ini dinyatakan sesatmenyesatkan oleh Majelis Ulama Indonesia
Kabupaten Cirebon dengan fatwanya tanggal 01 Desember 2009. (Copy terlampir)
XI. AHMADIYAH
Aliran sesat Ahmadiyah mempunyai nabi dan rasul sendiri yaitu Mirza Ghulam Ahmad
di India. Nabinya mengaku menerima wahyu di Qadian dan Rabwah. Kumpulan wahyu-
wahyu yang dia terima tersebut menjadi kitab suci Tadzkirah. Kitab suci Ahmadiyah
Tadzkirah ini lebih tebal dari kitab suci umat Islam Al Quran. Juga Ahmadiyah mempunyai
tempat suci sendiri yaitu Qadian di India) dan Rabwah (di Pakistan).
Ulama no.1 Ahmadiyah Indonesia, Syafi R. Batuah membikin pernyataan pada koran
Jayakarta, Jumat 1 Juli 1988 memuat berita berjudul : AHMADIYAH MENCARI NABI
DARI INDIA. (copy terlampir)
Foto nabi Mirza Ghulam Ahmad (copy terlampir)
Copy kitab suci Ahmadiyah selengkapnya (copy terlampir)
Pernyataan Syafi R.Batuah: AHMADIYAH MENCARI NABI DARI INDIA inilah yang
menimbulkan reaksi keras dari para ulama serta seluruh umat Islam Sek. Parung Bogor dan
sekitarnya. Akhirnya ketika pihak Ahmadiyah memperingati 100 tahun Ahmadiyah (100
tahun kelahir nabi Mirza Ghulam Ahmad pada bulan Nopember 1988) yang dihadiri oleh
cabang-cabang Ahmadiyah seluruh Indonesia serta utusan dari luar negeri, maka acara
tersebut dibubarkan secara paksa oleh seluruh masyarakat Islam sekacamatan Parung serta
daerah sekitarnya dengan meneriakkan: KAMI PENGIKUT NABI MUHAMMAD DARI
MAKKAH, KITAB SUCI KAMI ADALAH ALQURAN, AHMADIYAH PENGIKUT NABI
MIRZA GHULAM AHMAD DARI INDIA DAN KITAB SUCINYA TADZKIRAH. ADA NABI
DAN KITAB SUCI DARI INDIA ??? TIDAK BISA-TIDAK BISA, YANG ADA BONEKA DARI
INDIA, tetapi itu nyanyian, teriak mereka.
Pendeknya seluruh umat Islam Parung Bogor dan sekitarnya marah betul setelah
mendengar ada nabi baru serta kitab suci baru dari India, sehingga mereka sangat kompak
menghadapi pengikut nabi dari India ini. Perseteruan yang telah terjadi dari tahun 1988
antara umat Islam pengikut Nabi Muhammad SAW dari Makkah dengan pengikut nabi
Mirza Ghulam Ahmad dari India ini klimaksnya sewaktu pihak pengikut nabi Mirza dari
India ini secara besar-besaran mengadakanJalsah salanah (hari ulang tahun) pada tahun
2005 yang lalu yang dihadiri oleh sekitar 11.000 (sebelas ribu) orang Ahmadiyah dari
cabang-cabang seluruh Indonesia serta yang datang dari luar negeri.
Akhirnya acara tersebut dikepung dan dibubarkan paksa oleh umat Islam Parung dan
datanglah mobil kepolisian Bogar untuk mengangkut mereka keluar dari kampus Mubarak.
Karena tidak ada orang Parung yang menjadi pengikut nabi Mirza dari India ini, maka
masyarakat Parung meminta kepada PEMDA BOGOR untuk menutup serta melarang Pusat
Ahmadiyah Indonesia tersebut dan akhirnya dilarang.(foto copy koran-koran terlampir)
XI. Jaringan Islam Liberal (JIL)
Jaringan Islam Liberal menggugat keaslian kitab Suci Al Quran. Ratusan ayat Al Quran
yang disalahkan oleh mereka. Mereka berjuang untuk memperbaharui kitab Suci Al Quran
versi mereka. Ayat Al Quran yang berbunyi : INNADDINA INDALLAHIL ISLAM disalahkan
oleh mereka. Yang benarnya ayat tersebut berbunyi : INNADDINA INDALLAHIL
HANAFIYYAH. (copy ayat-ayat Al Quran yang digugat dan disalahkan terlampir).
Di antara bentuk penghinaan JIL adalah seperti yang dikatakan olehSumanto Al-
Qurtubi di dalam bukunyaLubang Hitam Agama(penerbit Rumah Kata dengan Ilham
Institute, Maret 2005) dia mengatakan,
Oleh karena itu, Nabi, sahabat dan pengalaman komunitas Makkah dan Madinah
(tajribatul madinah wa makkah) pada hakikatnya adalah co-author, karena ikut
menciptakan Al-Qur`an. Dengan demikian, wahyu sebetulnya ada dua: wahyu
verbal (wahyu eksplisit dalam bentuk redaksional bikinan Muhammad) dan
wahyu non verbal (wahyyu implisit berupa konteks sosial waktu itu). Proses
penulisan Al-Qur`an dengan sendirinya telah mereduksi Al-Qur`an hanya
sebagai teks mati belaka. (Lubang Hitam Agama, hal. 43).
Kita tahu Al-Qur`an yang dibaca oleh jutaan umat Islam saat ini adalah teks hasil
kodifikasi untuk tidak menyebut kesepakatan terselubung- antara khalifah
Utsman (644 -656 M) dengan panitia pengumpul yang dipimpin oleh Zaid bin
Tsabit, sehingga teks ini disebut Mushaf Utsmani. (BukuLubang Hitam Agama,hal.
65).