“Akidah Islam”
Disusun Oleh:
Dosen Pengampu :
2024
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................................i
A. Kesimpulan ................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan aqidah?
2. Apa saja ruang lingkup aqidah ?
3. Apa sajakah dalil-dalil tentang aqidah islam ?
4. Bagaimana kedudukan Aqidah islam ?
C. Tujuan
1. Memahami apa itu Aqidah
2. Mengetahui apa saja ruang lingkup Aqidah
3. Untuk mengetahui dalil-dalil Aqidah islam
4. Memahami keduduka Aqidah islam
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aqidah
Pengertian aqidah dalam bahasa arab berasal dari kata al-‘aqdu yang
berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat,
al-‘ihkaamu yang artinya mengokohkan, dan ar-rabthu buqw-wah yang berarti
mengikat yang kuat. Pengertian aqidah secara istilah adalah iman teguh dan
pasti, yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi orang yang menyakitinya.
Pengertian aqidah dalam syara’ yaitu iman kepada allah, para malaikat-nya, para
raulnya, dan hari akhir serta pada qada dan qadar.
Jadi aqidah islam adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada
Allah dangan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepadanya,
beriman kapada malaikatnya dan rasul-rasulnya, hari akhir, tardik baik dan
buruk dan mengmani apa-apa yang telah shahih tentang prinsip-prinsip agama,
perkara-perkara yang ghaib.
2
B. Ruang Lingkup
Selain ruang lingkup yang di atas aqidah juga bisa mengikuti sistematis
arkanul iman yaitu :
3
5) Iman kepada hari akhir
6) Iman kepada Qada’ dan Qadar
C. Dalil-dalil Aqidah islam
Maka, aqidah yang benar merupakan landasan (asas) bagi tegak agama
(din) dan diterimanya suatu amal. Aqidah Islam juga menuntut hanya nabi
Muhammad saw sebagai satu-satunya panutan di antara semua makhluk yang
ada. Tidak boleh mengikuti selain Rasulullah Muhammad, dan tidak diterima
selain dari beliau. Beliaulah yang telah menyampaikan syari’at Rabbnya. Tidak
diperkenankan mengambil syari’at selain dari beliau (siapapun orangnya), atau
dari agama dan ideologi selain Islam, atau dari para pakar hukum. Seorang
muslim wajib mengikuti dan mengambil hukum hanya dari Rasul saw
berdasarkan firman Allah Swt:
َّ ع
ّللا َ َ سو َل فَقَد أ
َ طا ُ الر
َّ َمن يُطِ ِع
“barangsiapa yang taat kepada rasul maka sungguh dia telah taat
kepada Allah.” (QS.An-nisaa:80)
Dan firman-Nya:
4
Dan firman-Nya Jalla wa’alaa:
علَي ُكم َما ُح ِملتُم َوإِن تُطِ يعُوهُ ت َهتَدُوا َو َما َ سو َل فَإِن ت ََولَّوا فَإِنَّ َما
َ علَي ِه َما ُح ِم َل َو َّ ّللاَ َوأَطِ يعُوا
ُ الر َّ قُل أَطِ يعُوا
سو ِل ِإ َّّل البَ ََلغُ ال ُمبِي ُن َّ علَى
ُ الر َ
“Katakanlah: “Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling
Maka Sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya,
dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu.
dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. dan tidak lain
kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”.
(QS.An-Nuur:54)
Kita tidak boleh membeda-bedakan hukum yang satu dengan hukum yang
lainnya. Seluruh hukum Allah adalah sama dalam hal kewajiban pelaksanaannya.
Oleh karena itu Abubakar dan para sahabat telah memerangi orang-orang yang
tidak mau membayar zakat, karena mereka menolak melaksanakan salah satu
hukum, yaitu hukum zakat. Disamping itu Allah Swt mengancam orang-orang yang
membeda-bedakan antara satu hukum dengan hukum yang lain, atau orang-orang
yang beriman terhadap sebagian dari Kitabullah dan kufur terhadap sebagian
lainnya. Mereka diancam dengan kehinaan di dunia dan siksa yang pedih di akhirat.
5
D. Keduudakan Aqidah islam
1) Argumen ontology
Terdiri dari susunan dua kata: ontos = sesuatu yang berwujud, dan logos :
logika atau pemikiran maka ontologi adalah teori tentang wujud, tentang
hakikat yang ada. Ringkasanya argument ini adalah bahwa semua yang
berwujud (ada) dapat dikelompokkan dalam dua kategori. Pertama, wujud yang
bersifat mutlak (wajibul wujud), wujud mutlak berarti satu tidak bergantuk
dengan yang lain. Kedua wujud yang bersifat relatif (mumkinul wujud), wujud
relative berarti keberadaannya bergantung kepada yang lain.
2) Argumen Cosmologi
Kata cosmos menurut makna asalnya adalah teratur, harmoni dan tersusun
rapi. Argumen cosmologi ini disebut juga dengan argumen sebab akibat (sabab
wal musabbab). Menurut argumen ini segala sesuatu di alam ini terjadi melalui
proses sebab dan akibat. Misalnya, adanya banjir disebabkan adanya hujan,
hujan turun disebabkan adanya awan tebal yang mengandung air, awan
disebabkan adanya penguapan air laut.
6
3) Argumen Moral
Dikemukakan pertama kali oleh Immanuel Kant (1724 1804 M). Inti dalam
argumen ini adalah : "wujud tuhan hannya dapat ditetapkan dengan tanda-tanda
dalam jiwa manusia. Tanda-tanda tersebut berbentuk "laranggan moral" (al-
wasi'ul akhlaqi) atau tanda wajib (Al Akkad, Ketuhanan ...,1981:191).
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakikatnya filsafat dalam bahasan aqidah tetap bersumber pada Al-
Qur’an dan Sunnah. Allah menganugerahkan kebijakan dan kecerdasan berfikir
kepada manusia untuk mengenal adanya Allah dengan memperhatikan alam
sebagai bukti hasil perbuatan-Nya Yang Maha Kuasa. Hasil perbuatan Allah itu
serba teratur, cermat dan berhati-hati.
8
DAFTAR PUSTAKA
Jawas, Yazid bin Abdul Qadir. 2011. Syarah Aqidah Ahlus Sunah wal Jama’ah.
Pustaka Imam Asy Syafi’i. Jakarta
Rohman, Roli Abdur. 2008. Menjaga Aqidah dan Akhlaq 1. Erlangga. Jakarta
iv