Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“Akidah Islam”

Disusun Oleh:

Khelzi Novita Zakia 23329012

Dosen Pengampu :

Yulizar Bila, M.Ed

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas


segala limpahan karunia dan rahmat-Nya sehingga saya mampu untuk
menyusun makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kami curahkan
shalawat serta salam kepada junjungankita Nabi besar Muhammad Shallallahu
`alaihi Wa Sallam, beserta keluarganya, para sahabatnya dan semua ummatnya
yang selalu istiqomah sampai akhir zaman.
Penulisan makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas mata
pelajaran pendidikan agama islam dengan tema “AQIDAH ISLAM ”
Namun, saya sadar bahwa makalah ini penuh dengan
kekurangan,mungkin dari segi penulisan susunan paragraf dan lainnya. Oleh
karena itu, saya sangat berharap kritik dan saran dari pembaca atau pendengar
demi penyempurnaan makalah ini,karena manusia tidak pernah luput dari
kesalahan. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi
sumber ilmu pengetahuan bagi semua pihak.

Padang, 03 April 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang ..........................................................................................1


B. Rumusan Masalah .....................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................2

A. Pengertian Akidah .....................................................................................2


B. Ruang Lingkup ..........................................................................................3
C. Dalil-dalil ....................................................................................................4
D. Kedudukan Akidah Islam ........................................................................6

BAB III PENUTUP ...............................................................................................8

A. Kesimpulan ................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aqidah Islam berpangkal pada keyakinan “Tauhid” yaitu keyakinan tentang


wujud Allah, Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada yang menyekutuinya, baik dalam
zat, sifat-sifat maupun perbuatannya. Akhlak mulia berawal dari aqidah, jika
aqidahnya sudah baik maka dengan sendirinya akhlak mulia akan terbentuk.
Iman yang teguh pasti tidak ada keraguan dalam hatinya dan tidak tercampuri
oleh kebimbangan. Beriman kepada Allah pasti akan melaksanakan segala
perintahnya dan menjauhi larangannya. Beriman kepada Allah juga harus
beriman kepada Malaikat, Nabi, kitab, hari akhir, qada dan qadar Allah.

Aqidah memiliki peranan penting dalam mendidik siswa, ruang lingkup


aqidah yang dapat membentuk akhlak mulia akan mengantarkan manusia
Indonesia sebagai manusia yang mumpuni dalam segala aspek kehidupan.
Ruang lingkup dari aqidah yaitu: Ilahiyat, nubuwat, ruhaniyat, dan sam’iyyat.
Dari ruang lingkup aqidah yang dijadikan rujukankan terbentuknya manusia
berakhlakul karimah, berarti manusia dapat menghindari akhlak tercela sebagai
manifestasi dari ajaran-ajaran aqidah Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan aqidah?
2. Apa saja ruang lingkup aqidah ?
3. Apa sajakah dalil-dalil tentang aqidah islam ?
4. Bagaimana kedudukan Aqidah islam ?
C. Tujuan
1. Memahami apa itu Aqidah
2. Mengetahui apa saja ruang lingkup Aqidah
3. Untuk mengetahui dalil-dalil Aqidah islam
4. Memahami keduduka Aqidah islam

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aqidah

Pengertian aqidah dalam bahasa arab berasal dari kata al-‘aqdu yang
berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat,
al-‘ihkaamu yang artinya mengokohkan, dan ar-rabthu buqw-wah yang berarti
mengikat yang kuat. Pengertian aqidah secara istilah adalah iman teguh dan
pasti, yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi orang yang menyakitinya.
Pengertian aqidah dalam syara’ yaitu iman kepada allah, para malaikat-nya, para
raulnya, dan hari akhir serta pada qada dan qadar.

Menurut M Hasbi Ash Shiddiqi mengatakan aqidah menurut ketentuan


bahasa (bahasa arab) ialah sesuatu yang dipegang teguh dan terhunjam kuat di
dalam lubuk jiwa dan tak dapat beralih dari padanya.

Aqidah menurut Syaikh Mahmoud Syaltout adalah segi teoritis yang


dituntut pertama-tama dan terdahulu dari segala sesuatu untuk dipercayai
dengan suatu keimanan yang tidak boleh dicampuri oleh syakwasangka dan
tidak dipengaruhi oleh keragu-raguan.

Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy Aqidah adalah sejumlah kebenaran


yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan
fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini
keshahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang
bertentangan dengan kebenaran itu.

Jadi aqidah islam adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada
Allah dangan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepadanya,
beriman kapada malaikatnya dan rasul-rasulnya, hari akhir, tardik baik dan
buruk dan mengmani apa-apa yang telah shahih tentang prinsip-prinsip agama,
perkara-perkara yang ghaib.

2
B. Ruang Lingkup

Kajian aqidah menyangkut keyakinan umat Islam atau iman. Karena


itulah, secara formal, ajaran dasar tersebut terangkum dalam rukun iman yang
enam. Oleh sebab itu, sebagian para ulama dalam pembahasan atau kajian
aqidah, mereka mengikuti sistematika rukun iman yaitu: iman kepada Allah,
iman kepada malaikat (termasuk pembahasan tentang makhluk ruhani seperti
jin, iblis, dan setan), iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Nabi dan rasul
Allah, iman kepada hari akhir, dan iman kepada qadha dan qadar Allah swt.
Sementara Ulama dalam kajiannya tentang aqidah islam menggunakan
sistematika sebagai berikut:

a) Ilahiyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan


dengan ilah (Tuhan, Allah), seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-
sifat Allah,perbuatan-perbuatan (af’al) Allah dan sebagainya.
b) Nubuwat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan nabi dan Rasul, termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah,
mukjizat, karamat dan sebagainya.
c) Ruhaniyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan alam metafisik seperyi Malaikat, Jin, Iblis, Setan, Roh dan lain
sebaginya.
d) Sam’iyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa
diketahui lewat sama’, yaitu dalil naqli berupa al-qur’an dan as-sunnah,
seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga, neraka
dan sebaginya.

Selain ruang lingkup yang di atas aqidah juga bisa mengikuti sistematis
arkanul iman yaitu :

1) Iman kepada Allah SWT


2) Iman kepada malaikat-malaikat Allah
3) Iman kepada kitab-kitab Allah
4) Iman kepada Nabi dan Rasul

3
5) Iman kepada hari akhir
6) Iman kepada Qada’ dan Qadar
C. Dalil-dalil Aqidah islam

Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting.


Ibarat suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang
lain, seperti ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya.
Rumah yang dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh.
Tidak usah ada gempa bumi atau badai, bahkan untuk sekedar menahan atau
menanggung beban atap saja, bangunan tersebut akan runtuh dan hancur
berantakan.

Maka, aqidah yang benar merupakan landasan (asas) bagi tegak agama
(din) dan diterimanya suatu amal. Aqidah Islam juga menuntut hanya nabi
Muhammad saw sebagai satu-satunya panutan di antara semua makhluk yang
ada. Tidak boleh mengikuti selain Rasulullah Muhammad, dan tidak diterima
selain dari beliau. Beliaulah yang telah menyampaikan syari’at Rabbnya. Tidak
diperkenankan mengambil syari’at selain dari beliau (siapapun orangnya), atau
dari agama dan ideologi selain Islam, atau dari para pakar hukum. Seorang
muslim wajib mengikuti dan mengambil hukum hanya dari Rasul saw
berdasarkan firman Allah Swt:

َّ ‫ع‬
‫ّللا‬ َ َ ‫سو َل فَقَد أ‬
َ ‫طا‬ ُ ‫الر‬
َّ ‫َمن يُطِ ِع‬

“barangsiapa yang taat kepada rasul maka sungguh dia telah taat
kepada Allah.” (QS.An-nisaa:80)

Dan firman-Nya:

َ‫سو َل لَعَلَّ ُكم تُر َح ُمون‬ َّ ‫َوأَطِ يعُوا‬


ُ ‫الر‬

“Taatlah kalian kepada rasul semoga kalian dirahmati.” (QS.An-Nuur:56)

4
Dan firman-Nya Jalla wa’alaa:

‫علَي ُكم َما ُح ِملتُم َوإِن تُطِ يعُوهُ ت َهتَدُوا َو َما‬ َ ‫سو َل فَإِن ت ََولَّوا فَإِنَّ َما‬
َ ‫علَي ِه َما ُح ِم َل َو‬ َّ ‫ّللاَ َوأَطِ يعُوا‬
ُ ‫الر‬ َّ ‫قُل أَطِ يعُوا‬
‫سو ِل ِإ َّّل البَ ََلغُ ال ُمبِي ُن‬ َّ ‫علَى‬
ُ ‫الر‬ َ

“Katakanlah: “Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling
Maka Sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya,
dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu.
dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. dan tidak lain
kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”.
(QS.An-Nuur:54)

Akidah Islam juga menuntut kewajiban menerapkan Islam secara sempurna


dan totalitas. Diharamkan menjalankan (hukum Islam) sebagian dan meninggalkan
sebagian lainnya, atau menerapkannya secara bertahap.

Kita tidak boleh membeda-bedakan hukum yang satu dengan hukum yang
lainnya. Seluruh hukum Allah adalah sama dalam hal kewajiban pelaksanaannya.
Oleh karena itu Abubakar dan para sahabat telah memerangi orang-orang yang
tidak mau membayar zakat, karena mereka menolak melaksanakan salah satu
hukum, yaitu hukum zakat. Disamping itu Allah Swt mengancam orang-orang yang
membeda-bedakan antara satu hukum dengan hukum yang lain, atau orang-orang
yang beriman terhadap sebagian dari Kitabullah dan kufur terhadap sebagian
lainnya. Mereka diancam dengan kehinaan di dunia dan siksa yang pedih di akhirat.

Beberapa ulama telah membahas berbagai perkara tentang akidah, antara


lain pembuktian adanya Allah Sang Pencipta, pembuktian kebutuhan akan adanya
Rasul dan pembuktian bahwa al-Qur’an berasal dari Allah Swt dan Muhammad saw
adalah seorang Rasul. Semua itu dibahas berdasarkan dalil ‘aqli dan naqli yang
berasal dari al-Qur’an dan Hadits mutawatir. Meraka telah membahas pula perkara
qadar, qadha dan rizki, ajal, tawakal kepada Allah, serta perkara hidayah (petunjuk)
dan dlalalah (kesesatan).

5
D. Keduudakan Aqidah islam

Aqidah merupakan akar bagi setiap perbuatan manusia. Aqidah


memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ajaran Islam. Ibarat suatu
bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti
ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah yang
dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Para Nabi
dan Rasul mendahulukan dakwah dan pengajaran Islam dari aspek aqidah,
sebelum aspek yang lainnya.

Argumen tentang wujud tuhan:

1) Argumen ontology

Terdiri dari susunan dua kata: ontos = sesuatu yang berwujud, dan logos :
logika atau pemikiran maka ontologi adalah teori tentang wujud, tentang
hakikat yang ada. Ringkasanya argument ini adalah bahwa semua yang
berwujud (ada) dapat dikelompokkan dalam dua kategori. Pertama, wujud yang
bersifat mutlak (wajibul wujud), wujud mutlak berarti satu tidak bergantuk
dengan yang lain. Kedua wujud yang bersifat relatif (mumkinul wujud), wujud
relative berarti keberadaannya bergantung kepada yang lain.

2) Argumen Cosmologi

Kata cosmos menurut makna asalnya adalah teratur, harmoni dan tersusun
rapi. Argumen cosmologi ini disebut juga dengan argumen sebab akibat (sabab
wal musabbab). Menurut argumen ini segala sesuatu di alam ini terjadi melalui
proses sebab dan akibat. Misalnya, adanya banjir disebabkan adanya hujan,
hujan turun disebabkan adanya awan tebal yang mengandung air, awan
disebabkan adanya penguapan air laut.

6
3) Argumen Moral

Dikemukakan pertama kali oleh Immanuel Kant (1724 1804 M). Inti dalam
argumen ini adalah : "wujud tuhan hannya dapat ditetapkan dengan tanda-tanda
dalam jiwa manusia. Tanda-tanda tersebut berbentuk "laranggan moral" (al-
wasi'ul akhlaqi) atau tanda wajib (Al Akkad, Ketuhanan ...,1981:191).

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam keseluruhan bangunan Islam, aqidah dapat diibaratkan sebagai


fondasi. Di mana seluruh komponen ajaran Islam tegak di atasnya. Aqidah
merupakan beberapa prinsip keyakinan. Dengan keyakinan itulah seseorang
termotivasi untuk menunaikan kewajiban-kewajiban agamanya. Karena
sifatnya keyakinan maka materi aqidah sepenuhnya adalah informasi yang
disampaikan oleh Allah Swt. melalui wahyu kepada nabi-Nya, Muhammad
Saw.

Pada hakikatnya filsafat dalam bahasan aqidah tetap bersumber pada Al-
Qur’an dan Sunnah. Allah menganugerahkan kebijakan dan kecerdasan berfikir
kepada manusia untuk mengenal adanya Allah dengan memperhatikan alam
sebagai bukti hasil perbuatan-Nya Yang Maha Kuasa. Hasil perbuatan Allah itu
serba teratur, cermat dan berhati-hati.

Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Akal pikiran


tidaklah menjadi sumber aqidah, tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash
yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan mencoba –kalau diperlukan –
membuktikan secara ilmiah kebenaran yang disampaikan Al-Qur’an dan
Sunnah. Itupun harus didasari oleh suatu kesadaran bahwa kemampuan akal
sangat terbatas. Sesuatu yang terbatas/akal tidak akan mampu menggapai
sesuatu yang tidak terbatas. Jadi aqidah berfungsi sebagai ruh dari kehidupan
agama, tanpa ruh/aqidah maka syari’at/jasad kita tidak ada guna apa-apa.

8
DAFTAR PUSTAKA

Daudy, Ahmad. 1997. Kuliah Aqidah Islam. Bulan Bintang. Jakarta

Jawas, Yazid bin Abdul Qadir. 2011. Syarah Aqidah Ahlus Sunah wal Jama’ah.
Pustaka Imam Asy Syafi’i. Jakarta

Rohman, Roli Abdur. 2008. Menjaga Aqidah dan Akhlaq 1. Erlangga. Jakarta

iv

Anda mungkin juga menyukai