KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudu l”Tauhid dan Akidah”.penyusunan
Makala ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agama Islam.kami berharap dapat
menambah wawasan dan pengetahuan tentang akidah dan tauhid.Serta pembaca dapat mengetahui
Makala yang akan disampaikan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu selama proses
penyusunan Makala ini.
DAFTAR ISI
JUDUL……………..................................………........……….......……………………….i
KATA PENGANTAR……................................................……………….…………….ii
DAFTAR ISI…………………………………………................................................……iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................
A…Latar Belakang........................................................................................
B…Rumusan Masalah...................................................................................
C…Tujuan Pembahasan................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................
A.KESIMPULAN…………………….......................................................................
B.SARAN………………………………......................................................................
C.DAFTAR PUSTAKA………………......................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG MASALAH
Tauhid merupakan landasan islam yang paling penting.ALLAH SWT berfirman dalam
Alquran surat An-Nisa ayat 48,’’sesungguhnya ALLAH tidak akan mengampuni dosa syirik, dan
mengampuni yang lebih ringan dari pada itu bagi orang-orang yang ALLAH kehendaki’’.(Alquran
tarjamah tafsiryah,2013;101)
Mengajarkan tauhid kepada anak,mengesakan ALLAH dalam hal beribadah
kepadanya,menjadikannya lebih mencintai Allah dari pada selainnya,tidak ada yang di takutinya
selain ALLAH merupakan hal pokok yang harus di lakukan seorang pendidik.Seorang pendidik
harus menekankan bahwa setiap Langkah manusia selalu dalam pengawasan ALLAH SWT.
Penerapan konsep tersebut adalah dengan berusaha menaati peraturan dan menjauhi laranganya.
Rasulullah SAW memberikan contoh penerapan aqidah yang kokoh Ketika beliau
mengajari anak paman beliau.Abdullah bin Abbas ra.hadist yang di riwayatkan oleh Al-imam At-
tirmizi dengan senad yang hasad, ibnu abas bercerita ‘’pada suatu hari aku pernah berboncengan
di belakang nabi ( di atas kendraan),beliau berkata kepadaku : ‘’wahai anak, aku akan mengajari
engkau beberapa kalimat: jagalah ALLAH,niscaya allah akan menjagamu.jagalah ALLAH niscaya
engkau akan dapati allah di hadapanmu. Jika engkau memohon, memohonlah kepada allah.jika
engkau meminta tolong, meminta tolonglah kepada allah’’( Shahih At-tirmidzi nomor 2516)
Uraian di atas menjelaskan pentingnya tauhid.tauhid di peruntukan bagi anak anak dan
dewasa, sementara dasar-dasarnya di ajarkan pada masa anak anak . thalba hisman dkk
(2010:155) menjelaskan bahwa pembelajaran di waktu kecil akan sulit di lupakan, bahkan tidak
akan di tinggalkan sampai menjadi guru besar di universitas yang paling tekemukah
sekalipun( lukluk simiyati,2012:2).
2 RUMUSAN MASALAH
3 TUJUAN PEMBAHASAN
Makalah ini ditulis dengan tujuan agar kita lebih memahami apa itu aqidah dan ruang lingkup
aqidah, bukti-bukti wujud Tuhan, implementasi tauhid dalam kehidupan dan pemurnian tauhid.
BAB ll PEMBAHASAN
Perkataan tauhid berasal dari bahasab arab yaitu, ( َوهَّ َدWahhada) ( ي َُو ِه ُدyuwahhidu). Secara
etimologis, tauhid berarti keesaan. Maksudnya itikad atau keyakinan bahwa Allah swt adalah esa,
tunggal, satu. Dan secara terminologi tauhid berarti “keesaan Allah”; mentauhidkan berarti
mengakui keesaan Allah; mengesakan AAllah
Secara umum tauhid dibagi menjadi 3 yaitu: tauhid rububiyah dan tauhid uluhiyah Tauhid Asma Wa
sifaat. Namun masalah tauhid pada dasarnya berkisar pada persoalan-persoalan yang berhubungan
Allah, Rasul dan Nabi dan hal-hal yang berkenan dengan kehidupan manusia sesudah mati. Dengan
kata lain ruang lingkup pembahsan dalam ilmu tauhid meliputi mabda (persoalan yang berhubungan
dengan Allah), wasitah (masalah yang berkaitan dengan perantara atau penghubung antara manusia
dan Tuhan) dan ma’ad (hal-hal yang berkenan dengan hari yang akan datang atau kiamat)
Ilmu tauhid memiliki beberapa nama. Penamaan itu muncul sesuai dengan aspek pembahasan yang
ditonjolkan oleh tokoh yang memberikan nama tersebut.
Ilmu ini dinamakan ilmu tauhid karena pokok bahasannya dititikberatkan kepada keesaan Allah swt
Ilmu tauhid dinamakan ilmu kalam karena pembahasannya mengenai eksistensi Tuhan dan hal-hal
yang berhubungan dengan-Nya digunakan argumentasi-argumentasi filosofis dengan menggunakan
logika
Ilmu tauhid dinamakan ilmu usluhuddin karena objek bahasan utamanya adalah dasar-dasar agama
yang meupakan masalah esensial dalam ajaran IIsla
Meskipun nama yang diberikan berbeda-beda, namun inti pembahasan ilmu tauhid adalah sama,
yaitu wujud Allah swt dan hal-hal yang berkaitan dengan-Nya. Karena itu aspek penting dalam ilmu
tauhid adalah keyakinan adanya Allah yang maha sempurna, maha kuasa, dan memiliki sifat-sifat
kemahasempurnaan lainnya. Keyakinan yang demikian pada gilirannya akan membawa kepada pada
keyakinan terhadap adanya malaikat, kitab-kitab, Nabi dan rasul, hari akhir, dan melahirkan
kesadaran akan tugas dan kewajiban terhadap penciptaan
B. BAGIAN BAGIAN AQIQAH
1. Akidah Uluhiyah
Akidah Uluhiyah adalah keyakinan atass segala macam ibadah hanya dilakukan untuk Allah SWT.
Akidah ini merepresentasikan rukun iman yang pertama, yaitu iman kepada Allah SWT. Seperti
firman Allah dalam surah Al-Anbiyaa ayat 92 yang artinya:
Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu dan Aku adalah
Rabb-mu, maka beribadahlah kepada-Ku (semata-mata)” (QS al-Anbiyaa’:92).
2. Akidah Ruhanniyah
Akidah Ruhanniyah adalah keyakinan atas satu-satunya pencipta di dunia ini hanyalah Allah SWT.
Mulai dari alam semesta, malaikat, jin, iblis, setan, dan roh. Semuanya tunduk dan patuh terhadap
perintah Allah.
Akidah ini merepresentasikan rukun iman yang kedua, yakni iman kepada malaikat Allah.
Sebagaimana firman Allah dalam surah Maryam ayat 65 yang artinya:
“Rabb (yang menguasai) langit dan bumi dan segala sesuatu yang ada di antara keduanya, maka
sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadah kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada
seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?” (QS Maryam: 65).
3. Akidah Nubuwwah
Akidah Nubuwwah adalah keyakinan yang berhubungan dengan nabi dan rasul serta termasuk kitab-
kitab yang diturunkan kepada mereka, mukjizat, serta karamahnya. Akidah ini menunjukkan bagian
dari rukun iman yang ketiga dan keempat, yaitu iman kepada Kitab dan Rasul Allah.
Sebagaiman firman Allah yang tercantum dalam surah Al Baqarah ayat 285 yang artinya:
“Rasul (Muhammad) beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya,
kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka berkata), “Kami tidak membeda-bedakan seorang pun
dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka berkata, “Kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya Tuhan
kami, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali.” (QS. Al Baqarah ayat 285)
4. Akidah Sam’iyyah
Akidah sam’iyyah adalah keyakinan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat dalil Al-
Qur'an dan Assunah. Seperti alam barzah, akhirat, azab kubur, hari kiamat, surga, dan neraka.
Hal tersebut juga sebagaimana rukun iman yang kelima dan keenam, yaitu iman kepada hari akhir
dan iman kepada Qada dan Qadar. Hal ini telah dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Al Araf ayat 187
yang artinya:
Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah,
“Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang
dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi
makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka
bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya
pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
(QS. Al Araf:
C.TAUHID RUBUBIYAH ULUHIYAH ASMA WASIFAT
Pertama: Tauhid rububiyyah adalah mengesakan Allah dalam perbuatan Allah, yaitu Allah itu satu-
satunya Pencipta (Al-Khaliq), Pengatur Jagat Raya (Al-Mudabbir), Yang Maha Merajai (Al-Malik), dan
Pemberi Rezeki (Ar-Razzaq).
Kedua: Tauhid uluhiyyah adalah mengesakan Allah dalam perbuatan hamba, yaitu kita selaku hamba
hanya beribadah kepada Allah saja, tidak boleh satu pun ibadah diserahkan kepada selain Allah.
Ibadah seperti berdoa, thawaf, menyembelih kurban, bernadzar hanya boleh ditujukan kepada Allah
semata.
Ketiga: Tauhid asma wa sifat adalah mengesakan Allah dalam nama dan sifat-Nya. Kita menetapkan
nama dan sifat bagi Allah sebagaimana yang Allah dan Rasul-Nya tetapkan. Beriman dalam hal nama
dan sifat ini tanpa melakukan
Iman dalam Islam merupakan dasar atau pokok kepercayaan yang harus diyakini setiap muslim. Jika
tak memiliki iman, seseorang dianggap tidak sah menganut Islam.
6.Iman pada qada dan qadar, adanya takdir baik dan buruk ciptaan Allah SWT.
Iman dalam Islam merupakan dasar atau pokok kepercayaan yang harus diyakini setiap muslim. Jika
tak memiliki iman, seseorang dianggap tidak sah menganut Islam.
Iman kepada Allah SWT dilakukan dengan mempercayai dan meyakini bahwa Allah itu benar-benar
ada, kendati seseorang tidak pernah melihat wujud-Nya atau mendengar suaraIslam
Untuk percaya kepada-Nya, seorang muslim harus mengetahui sifat-sifat-Nya, baik itu sifat-sifat
wajib , jaiz , atau mumkin , atau dapat juga dilakukan dengan mengenal 99 Asmaul Husna yang
tertuang dalam Alquran atau hadis.
Iman kepada para malaikat Allah SWT dilakukan dengan mempercayai bahwa malaikat itu benar-
benar ada. Seorang muslim harus yakin adanya malaikat kendati tidak pernah melihat wujudnya,
mendengar suaranya, atau menyentuhnya.
Perintah mengimani malaikat ini tertera dalam Alquran surah Al-Baqarah ayat 285:
" Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya ," (QS.
Al-Baqarah [2]: 285).
Iman kepada kitab-kitab Allah SWT dilakukan dengan mempercayai bahwa Allah menurunkan kitab
kepada utusan-Nya. Kitab ini merupakan pedoman, petunjuk kebenaran dan kebahagiaan, baik itu di
dunia maupun akhirat.Dalam buku Rukun Iman (2007) yang diterbitkan Universitas Islam Madinah,
disebutkan bahwa beriman kepada kitab Allah dapat dilakukan dengan dua hal, yaitu beriman secara
umum dan detail.
Pertama , percaya secara umum artinya Allah SWT menurunkan kitab-kitab kepada rasul-Nya.
Jumlahnya, tiada yang tahu kecuali Allah SWT sendiri.
, yakin secara terperinci artinya mengimani kitab-kitab yang disebutkan Allah SWT secara spesifik
dalam Alquran, seperti Taurat, Zabur, Alquran, Suhuf Ibrahim dan Musa .
4. Iman kepada Rasul-rasul Allah SWT
Iman kepada rasul-rasul Allah SWT dilakukan dengan mempercayai bahwa Allah benar-benar
menurunkan rasul-Nya kepada suatu masyarakat tertentu untuk menyampaikan ajaran-Nya.
Siapa saja yang mengikuti rasul-rasul itu akan memperoleh hidayah dan petunjuk. Sebaliknya, yang
mengingkari Rasul-Nya akan tersesat.
keberadaan rasul Allah SWT ini tertera dalam Alquran surah Al-Hajj ayat 75:
“ Allah memilih utusan-utusan-Nya dari malaikat dan dari manusia, sesungguhnya Allah Maha
Mendengar lagi Maha Melihat ” (QS.Al-Haj [22]:75).
Iman kepada hari ini dilakukan dengan mempercayai bahwa suatu hari kehidupan di semesta akan
musnah. Selepas itu, manusia akan dibangkitkan dari kubur, dikumpulkan di padang mahsyar, dan
diputuskan ke surga atau neraka.
“ Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. Mereka masuk ke
dalamnya pada hari pembalasan [hari hari] ,” (QS. Al-Infithar [82]:14-15).
Iman kepada qada dan qadar dilakukan dengan mempercayai bahwa Allah SWT telah menetapkan
takdir manusia, baik itu yang buruk maupun yang baik.
Pertama , qada merupakan takdir atau ketetapan yang tertulis di lauh al- mahfuz sejak zaman azali.
seperti, menginginkan suatu rezeki yang melimpah atau banyak, dan berkah maka seseorang perlu
untuk berusaha secara sungguh-sungguh dengan diiringi berdoa, Lalu berikhtiar, dan kemudian
bertawakal kepada Allah SWT.
Kedua , qadar adalah realisasi dari qada itu sendiri. Artinya, adalah ketetapan atau keputusan Allah
SWT yang memiliki sifat Maha Kuasa (qudrah dan qadirun ) atas segala ciptaan-Nya, baik takdir yang
baik, maupun takdir yang buruk.
Jika qada itu ketetapan yang belum terjadi, maka qadar adalah terwujudnya ketetapan yang sudah
ditentukan sebelum nya.
E.RUKUN ISLAM
Rukun Islam yang pertama adalah mengucapkan dua kalimat syahadat wajib hukumnya bagi
seseorang yang ingin menjadi muslim.
ِ َأ ْش َه ُد َأنْ اَل ِإلَ َه ِإاَّل هللاُ َوَأ ْش َه ُد َأنَّ م َُح َّم ًدا َرس ُْو ُل
هللا
"Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan aku bersaksi bahwa
Nabi Muhammad adalah utusan Allah".
Di dalam dua kalimat syahadat tersebut yang patut disembah hanyalah Allah, tidak ada yang lain.
Dan tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah yang menguasai seluruh isi alam semesta.
2. Mendirikan Salat
Setelah menjadi seorang muslim tentu harus mengejarkan rukun Islam yang kedua. Salat wajib
disebut juga sebagai salat 5 waktu.
- Salat Subuh
Salat yang dikerjakan sebelum terbitnya fajar (antara jam 04.00). Salat ini berjumlah 2 raka'at.
Setiap muslim diwajibkan berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan. Tujuannya untuk
mencapai ketakwaan kepada Allah SWT.
Di antara hikmah berpuasa adalah melatih kesabaran, menumbuhkan rasa empati terhadap orang
yang kelaparan sehingga terdorong hati kita untuk membantu orang yang kurang mampu.
4. Menunaikan Zakat
Zakat merupakan kewajiban yang dikeluarkan pada harta orang yang memiliki kelebihan. Ada
beberapa jenis zakat yaitu zakat fitrah yang dikeluarkan pada bulan Ramadan, ada juga zakat mal
yaitu zakat yang dikeluarkan berdasarkan hasil niaga atau penghasilan
Pergi Haji ke Mekkah adalah kewajiban umat muslim yang mampu secara fisik dan finansial. Pergi
haji wajibnya dilakukan satu kali seumur hidup
F.25 NABI DAN ULUL AZMI
1. Nabi Adam As
Nabi Adam AS adalah manusia dan khalifah pertama yang diciptakan oleh Allah SWT.
2. Nabi Idris As
Nabi Idris adalah keturunan Nabi Adam yang dieknal dengan kecerdasannya. Ia adalah nabi pertama
yang dapat menulis dan membaca.
3. Nabi Nuh As
Nabi Nuh masuk ke dalam golongan Ulul Azmi yang artinya memiliki cobaan berat namun mampu
menghadapinya dengan penuh kesabaran. Nuh mendapatkan mulkjizat yaitu mempu membuat
perahu yang besar untuk menyelamatkan manusia dan hewan dari banjir bandang.
4. Nabi Hud As
Mukjizat Nabi Hud yakni mampu menurunkan hujan atas izin Allah, di saat kaum 'Ad dilanda
kekeringan hingga tanaman mati dan tak ada sumber air.
5. Nabi Shaleh As
Salah satu mukjizat Nabi Shaleh yakni memunculkan unta betina yang hamil 10 bulan dari batu besar
yang terbelah.
6. Nabi Ibrahim As
Nabi Ibrahim juga memiliki mukjizat tetap hidup meski dibakar dengan api, setelah menghancurkan
berhala dan tak ingin mengakui Raja Namrud sebagai Tuhan.
7. Nabi Luth As
Nabi Luth As merupakan keponakan Nabi Ibrahim As. Allah SWT mengutusnya untuk kaum Sodom
dan Gomorrah yang memiliki perilaku seks yang menyimpang.
8. Nabi Ismail As
Nabi Ismail pernah menerima perintah Allah untuk disembelih ayahnya sendiri. Namun ketika Nabi
Ibrahim mengarahkan benda tajam untuk menyembelihnya, Allah menggantikan Nabi Ismail dengan
kambing. Ini menjadi awal mula qurban pada Hari Raya Idul Adha.
9. Nabi Ishaq As
Dalam Alquran disebutkan Nabi Ishaq memiliki ilmu, akhlak, dan perbuatan yang baik.
Nabi Yaqub As digambarkan pribadi yang memiliki karakter yang kuat dan keimanan yang luar biasa.
Nabi tersabar ini diuji oleh Allah SWT melalui penderitaan panjang dengan penyakit kulit hingga
hartanya habis namun tetap taat kepada Allah SWT.
Nabi Syuaib As diutus untuk kaum Madyan, kaum ini ingkar dan menolak ajakan Nabi Syuaib As
untuk menyembah kepada Allah SWT. Karena tetap ingkar dan tak mengikuti Nabi Syuaib, maka
Allah memberikan ujian berupa badai panas, mendatangkan awan hitam, hingga gempa bumi yang
membinasakan.
Kisah Nabi Musa yang paling terkenal ketika tongkatnya mampu membelah lautan ketika dikejar Raja
Fir'aun.
Nabi Zulkifli As adalah anak satu-satunya dari Nabi Ayyub As yang selamat dari reruntuhan rumah.
Nabi Daud memiliki mukjizat kitab Zabur. Nabi Daud juga bisa berkomunikasi dengan burung,
memiliki suara merdu dan bisa melunakkan besi dengan tangan kosong.
Nabi Sulaiman As terkenal sebagai raja yang kaya raya dan berkuasa. Salah satu mukjizat Nabi
Sulaiman As adalah bisa bicara dengan binatang, serta memiliki bala tentara dari kalangan manusia,
jin, dan hewan.
Nabi Ilyas As merupakan utusan Allah SWT bagi kaum Bani Israil yang gemar menyembah patung
yang diberi nama Ba'al.
Meski telah menerima dakwah dari Nabi Ilyas, akan tetapi mereka tetap ingkar hingga Allah
menurunkan azab berupa kekeringan yang panjang.
Nabi Ilyasa As diberikan tugas untuk melanjutkan dakwah Nabi Ilyas untuk Bani Israil. Salah satu
mukjizat Nab Ilyasa As adalah menghidupkan orang mati atas izin Allah SWT.
Mukjizat Nabi Yunus As adalah tetap selamat ketika ditelan ikan Paus.
Nabi Yahya As adalah anak dari Nabi Zakaria As yang lahir ketika usianya sudah sangat tua. Nabi
Yahya As ialah seorang yang berprinsip, integritasnya tinggi serta benar-benar menegakkan
kebenaran.
Nabi Isa As terlahir dengan mukjizat Allah SWT dari seorang perempuan suci bernama Maryam.
Beliau mendapatkan mukjizat kitab Injil dan menjadi nabi dari umat Nasrani.
Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir sekaligus penutup. Mukjizat Nabi Muhammad SAW
adalah kitab suci Al-Qur'an, sebagai penyempurna kitab-kitab sebelumnya yang diturunkan oleh
Allah SWT
Ulul ‘azmi adalah sebuah gelar khusus bagi golongan rasul pilihan yang mempunyai ketabahan luar
biasa. Terdapat lima rasul yang mendapatkan gelar ulul ‘azmi, yakni Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan
Muhammad. Gelar ulul ‘azmi dijelaskan dalam Surah Al-Ahqaf ayat ke-35 dan Asy-Syura ayat ke-
13.Ulul ‘azmi adalah sebuah gelar khusus bagi golongan rasul pilihan yang mempunyai ketabahan
luar biasa. Terdapat lima rasul yang mendapatkan gelar ulul ‘azmi, yakni Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan
Muhammad. Gelar ulul ‘azmi dijelaskan dalam Surah Al-Ahqaf ayat ke-35 dan Asy-Syura ayat ke-13
1. Nabi Nuh AS
Dalam kisah Nabi Nuh AS, selama hampir 100 tahun usianya, jumlah pengikutnya tidak lebih dari 200
orang. Dia tetap teguh dalam menyebarkan ajaran tauhid meski mendapat hinaan dari kaumnya.
2. Nabi Ibrahim AS
Nabi Ibrahim AS harus diasingkan sejak bayi karena hampir dibunuh, akibat kebijakan Raja Namrud.
Saat berdakwah dia dibakar hidup-hidup para kaum kafir dan selamat atas izin Allah SWT. Putranya
Nabi Ismail AS nyaris dikorbankan sebelum diganti domba, saat turun perintah berkorban.
3. Nabi Musa AS
Nabi Musa AS harus berhadapan dengan raja Firaun dan bala tentaranya. Raja Firaun menganggap
dirinya adalah Tuhan yang wajib disembah masyarakatnya. Atas izin Allah SWT, Nabi Musa AS
berhasil mengatasi serangan Raja Firaun dan menyelamatkan kaumnya.
4. Nabi Isa AS
Ada banyak hal yang menunjukkan kesabaran dan keteguhan Nabi Isa AS Dia harus menerima
cobaan sebagai orang yang miskin, menghadapi fitnah penolakan, hingga hendak diusir dan dibunuh
kaum Bani Israil. Nabi Isa AS juga membela ibunya, yang dituduh hamil tanpa suami setelah
melahirkan dirinya.
Ketabahan dan keteguhan hati Nabi Muhammad SAW telah dimulai sejak ia berada dalam
kandungan. Ia mengalami masa-masa sulit dalam keluarganya. Sejak kecil ia sudah yatim piatu.
Sementara itu, tantangan terberat yang dihadapi Nabi Muhammad SAW adalah setelah diangkat
menjadi rasul. Ia harus berhadapan dengan orang-orang yang membangkang. Bahkan, ia harus
melihat kaumnya disiksa dan diasingkan.
A.KESIMPULAN
B.SARAN
Untuk menghadapi zaman yang semakin krisis keagamaan ini, setiap umat islam harus slalu
mengupayakan menanam aqidah yang kuat dalam hatinya. Aqidah bukan hanya di ucapkan saja atau
di niat kan saja, namun aqidah perlu kita niatkan dalam hati, ucapkan melalui lisan, dan
mengaplikasikan aqidah yang telah diniatkan tadi kedalam hidup kita. Maka dari itu sangat
diharapkan mahasiswa islam mampu menbentuk fondasi mental tentang pemahaman aqidah yang
kokoh dalam menghadapi krisis keagamaan saat ini.
C.DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Mal An. 2018. Syaikh Abdus Samad al-Palimbani: Biografi dan
Agama RI, Departemen. 2009. Al-Qur‟an dan Asbabun Nuzul. Surakarta: AlHanan.
Pustaka.
…………..2012. Sairus Salikin, Perjalanan Orang yang Salik Kepada Allah. Terj.
Al-Hanafi, Imam Ibnu Abil Izz,. 2016. Al-Minhah al-Ilahiyah fi Tahdzib Syarah