BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia saat ini terdapat banyak masalah.Masalah yang
terkait dengan pendidikan, diantaranya berkaitan dengan kurikulum, sarana dan
prasarana, pengelolaan maupun kebijakan pendidikan. Salah satu bagian penting
dalam proses pembangunan merupakan pendidikan. Menurut Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik aktif dalam masyarakat, bangsa dan negara. Salah satu upaya
pemerintah untuk mencapai keberhasilan pendidikan nasional yaitu dengan
membentuk kurikulum.
Adanya transformasi kebijakan dalam pendidikan merupakan bagian dari
solusi pemerintah untuk memberikan terobosan baru demi menyelesaikan
persoalan pendidikan yang semakin kronis.Lebih lanjut, progress pendidikan
yang mampu memberikan bukti pendidikan yang bermutu masih sangat
minim.Oleh karenanya, mutu pendidikan adalah suatu konsekuensi langsung dari
suatu perubahan dan perkembangan berbagai aspek kehidupan.Tuntutan terhadap
mutu pendidikan tersebut menjadi syarat terpenting untuk dapat menjawab
tantangan perubahan dan perkembangan zaman di abad 21 ini. Hal tersebut
diperlukan untuk mendukung terwujudnya manusia Indonesia yang cerdas dan
berwawasan luas, serta mampu bersaing secara terbuka di era modern ini.
Pembenahan dan penyempurnaan kinerja pendidikan pendidikan menjadi hal
utama, terutama dalam aspek mendasar yang mendukungnya; yaitu berupa
kurikulum yang menjadi salah satu dominasi solusi yang diberikan oleh
pemerintah dalam mengembangkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Perubahan dan penyempurnaan kurikulum menjadi hal biasa dilakukan di
Negara mana pun di Dunia, sebagai wujud dari responsifnya sebuah kurikulum
dengan adanya perubahan dan perkembangan dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Perubahan tersebut menjadi alasan utama yang
kemudian digunakan oleh perancang kurikulum untuk melakukan perubahan
kurikulum tersebut (Sam M. Chan, Tuti T. Sam. 2007).Sama halnya dengan
2
1.3.4 Mengetahui daya beda hasil tes Biologi untuk mengukur prestasi belajar
siswa kelas X SMA ISLAM Malang, KD 3.9, 3.10, 3.11.
1.3.5 Mengetahui reliabilitas instrmen tes tes Biologi untuk mengukur
prestasi belajar siswa kelas X SMA ISLAM Malang, KD 3.9, 3.10,
3.11.
1.3.6 Mengetahui validitas konstruk instrument tes Biologi untuk mengukur
prestasi belajar siswa kelas X SMA ISLAM Malang, KD 3.9, 3.10,
3.11.
1.3.7 Mengetahui validitas isi instrument tes Biologi untuk mengukur prestasi
belajar siswa kelas X SMA ISLAM Malang, KD 3.9, 3.10, 3.11.
1.4.6 Butir soal pilihan ganda yang dikembangkan terdiri atas 5 pilihan
jawab
1.5 Manfaat penelitian
1.5.1 Bagi Sekolah
Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan khususnya
dalam bidang penilaian sesuai dengan Kurikulum 2013.
1.5.2 Bagi Guru
Diharapkan penelitian ini dapat menambah bank soal pada guru
mata pelajaran Biologi dan menambah penegtahuan penyusunan
instrument penilaian kinerja
1.5.3 Bagi Siswa
Diharapkan dapat mengukur sejauh mana pemahaman konsep
siswa melalui instrument yang valid.
1.5.4 Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
khususnya dalam bidang pendidikan biologi
Sebagai pengembangan teori yang sudah didapatkan dibangku
kuliah mulai pembuatan instrument sampai dengan analisis
instrument dan mempersiapkan mengajar nantinya.
1.7.2 Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi
inti yang harus dikuasai peserta didik.
1.7.3 Instrumen tes adalah suatu tes tertulis berbentuk pilihan ganda,
instrumen ini digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa pada aspek
kognitif.
1.7.4 Instrumen penilaian kinerja adalah suatu lembar isntrumen yang
berbentuk rubrik penilaian digunakan untuk mengukur hasil kinerja
siswa pada aspek psikomotorik.
1.7.5 Tingkat Kevalidan Produk Pengembangan adalah suatu enilaian yang
dilakukan oleh validator ahli pembelajaran, ahli materi, dan praktisi
lapangan yang memberikan penilaian terhadap produk pengembangan
yang memenuhi criteria sangat valid, valid, cukup valid, kurang valid,
dan tidak valid.
1.7.6 Kognitif adalah perilaku-perilaku yang menekankan aspe intelektual
seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Dimana
didalamnya terdapat mengingat, memahami, mengaplikasi,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
1.7.7 Animalia, Ekosistem ,Perubahan Lingkungan merupakan materi Biologi
Kelas X SMA Semester genap.
9
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Kurikulum
2.1.1 Pengertian Kurikulum
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1, menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan perndidikan tertentu.Hal yang sama
juga ditegaskan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
19 Tahun 2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan,
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu.
2.1.2 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan upaya
pembaharuan atau penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya, yaitu
KBK yang diterapkan mulai tahun 2004. Lahirnya KTSP ini didasari
oleh adanya UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Pada
dasarnya, KTSP adalah kurikulum yang dikembangkan oleh dan
dilaksanakan pada tiap-tiap satuan pendidikan. Pengembangan
kurikulum ini harus sesuai dengan prinsip-prinsip dan rambu-rambu
operasional standar yang ditentukan oleh pemerintah, serta merujuk pada
Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang yang
ditetapkan melalui Permendiknas No. 22 dan 23 Tahun 2006, serta
Panduan Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh Bada Standar
Nasional Pendidikan (BSNP) (Karsidi, 2007).
2.1.3 Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 atau Pendidikan Berbasis Karakter adalah
kurikulum baru yang dicetuskan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan RI untuk menggantikan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan.Kurikulum 2013 merupakan sebuah kurikulum yang
10
Pheronema sp Demospongia
Spongila sp
haliclona
Peranan Porifera
Tubuh Porifera yang sudah mati dapat dimanfaatkan sebagai penggosok
ketika mandi ataupun mencuci.Selain itu, dapat juga dimanfaatkan sebagai
hiasan yang ada pada akuarium.
16
b. Ciri-ciri Coelenterata
Tubuh simetri radial.
Diploblastik (tubuh terdiri atas dua lapisan jaringan).
Memiliki rongga tubuh.
Habitat di perairan, baik perairan tawar maupun laut.
Pencernaan makanan dengan sistem gastrovaskuler.
Memiliki lengan (tentakel) yang dilengkapi dengan sel beracun atau
cnidoblast.
Memiliki 2 tipe tubuh, yaitu:
o Tipe polip, yaitu tipe tubuh yang hidupnya tak bebas atau
menempel pada substrat tertentu.
o Tipe medusa (seperti payung ), yaitu tipe yang dapat hidup
bebas karena memiliki kemampuan untuk berenang.
Struktur tubuh :
Tubuh Coelenterata juga terdiri atas lapisan ektoderm atau lapisan
luar dan endoderm atau lapisan dalam.Antara kedua lapisan tersebut
terdapat rongga yang disebut sebagai mesoglea.Untuk
mempertahankan diri terhadap musuhnya, pada lengan atau tentakel
memiliki kemampuan untuk menghasilkan racun.Selain itu, tentakel
juga berfungsi untuk menangkap makanan.
Contoh hewan yang termasuk coelenterata
Ubur-ubur Hydra sp
Peranan coelenterata
Dalam kehidupan, peranan Coelenterata
antara lain:
a. Dalam perairan berperan sebagai plankton.
b. Penyusun terumbu karang yang ada di lautan.
c. Sebagai hiasan.
c. Ciri-ciri Plathyhelminthes
Tubuh pipih dan tidak berbuku-buku.
Sistem pencernaan dengan gastrovaskuler.
Sistem pencernaan tidak sempurna (tidak memiliki anus).
17
d. Ciri-ciri Nemathelminthes
Tubuh tak beruas.
Bentuk gilig (bulat panjang).
Alat pencernaan sempurna (sudah memiliki mulut dan anus).
Belum punya alat respirasi (pertukaran gas berlangsung difusi).
Struktur tubuh
Hewan ini memiliki susunan triploblastik
pseudoselomata.Tubuhnya terdiri atas 3 lapisan (triploblastik),
yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan
lapisan dalam (endoderm).Pada lapisan luar tubuhnya dilapisi oleh
lapisan lilin atau kutikula.Rongga yang terdapat pada tubuhnya
merupakan rongga semu atau tidak sejati (pseudoselomata).Cacing
ini memiliki simetri tubuh bilateral.Cacing ini bersifat dioesius,
yaitu cacing jantan dan cacing betina.Nemathelminthes memiliki
18
Peranan Nemathelminthes
1. menyebabkan penyakit karena hidup sebagai parasit
e. Ciri-ciri annelida
Bentuk gilig dan bersegmen.
Tiap segmen mengandung alat pengeluaran, reproduksi, saraf.
Tiap segmen yang sama disebut metameri.
Sistem saraf tangga tali.
Sistem sirkulasi terbuka (darah beredar melalui pembuluh darah
yang tidak seluruhnya terhubung).
Struktur tubuh
Annelida termasuk hewan yang .Euselomata artinya sudah terdapat
selom sejati, sistem peredaran darahnya berupa sistem sirkulasi
terbuka, memiliki sistem saraf tangga tali.Tubuh hewan ini
memiliki segmen dan setiap segmen tersebut (disebut metameri)
memiliki sistem saraf, pencernaan, reproduksi serta memiliki
sistem ekskresi.
Contoh hewan yang termasuk filum annelida
19
Cacing
Lintah
tanah
Peranan annelida
1. menggemburkan tanah
2. sumber protein hewani
3. bahn baku pembuatan obat
4. media terapi pengobatan
f. Ciri-ciri Mollusca
Mollusca berarti hewan yang bertubuh lunak.
Memiliki sifat kosmopolit
Hewan ini sebagian besar dilindungi oleh cangkang meskipun ada
juga yang tidak memiliki cangkang.
Memiliki sistem pencernaan, peredaran darah, respirasi, ekskresi,
reproduksi, dan juga sistem saraf.
Contoh hewan yang termasuk filum mollusca
Bekicot Chiton
Peranan mollusca
1. sebagai sumber protein hewani
2. menghasilkan perhiasan (mutiara)
3. dapat menjadi hama bagi pertanian
4. sebagai perantara larva cacing Fasciola hepatica
g. Ciri-ciri echinodermata
Echinodermata merupakan hewan yang memiliki habitat di laut,
Memiliki simetri radial.
Memiliki sistem pencernaan yang sempurna
Sistem gerak dengan menggunakan kaki ambulakral, selain itu kaki
juga digunakan untuk menangkap mangsa.
Memiliki kemampuan autotomi
Bernapas dengan insang.
20
Peranan echinodermata
1. Berperan sebagai pembersih di laut karena merupakan
pemakan kotoran dan sisa makhluk hidup yang lain, contohnya
Holothuria Sp. (teripang).
2. Sebagai sumber protein hewani
h. Ciri-ciri artropoda
Tubuh Arthropoda beruas-ruas, dan terbagi atas caput atau kepala,
thorax atau dada, dan abdomen atau perut.
Memiliki eksoskeleton (rangka luar) yang tersusun atas zat kitin.
Sistem peredaran darah terbuka
Bernapas dengan trakea, insang, paru-paru buku, dan difusi melalui
seluruh permukaan tubuh.
Alat ekskresi berupa badan malphigi dan nefridia.
Reproduksi secara seksual dengan peleburan gamet jantan (sperma)
dan gamet betina (ovum).
Memiliki simetri tubuh bilateral
Contoh hewan yang termasuk filum artropoda
Peranan artropoda
1. Sebagai sumber protein hewani (kepiting, udang)
2. Membantu penyerbukan alami tumbuhan
3. Menghasilkan madu (lebah)
i. Ciri-ciri chordata
Mempunyai chorda dorsalis.
Mempunyai celah insang dan batang saraf dorsal.
Bentuk tubuh simetri bilateral.
Mempunyai coelom.
Contoh hewan yang termasuk filum chordata
Kelinci Sapi
Peranan chordata
1. sebagai bahan makanan
2. bahan obat-obatan dan kesehatan
3. dapat menjadi hama bagi pertanian
4. kulitnya dapt dijadikan sebagai bahan baku pakaian
5. dapat dijadikan hewan peliharaan
klasifikasi filum Chordata
Berdasar ada tidaknya kranium (tengkorak), Chordata dibagi
menjadi:
a. Acraniata (tidak berkranium)
Acraniata dibagi menjadi 3 subfilum:
22
1) Hemichordata
Tubuh bagian depan terdapat probocis atau belalai untuk
membuat lubang pada lumpur atau pasir. Di dasar probosis
terdapat leher, mengelilingi coelom, bentuk seperti krah
baju.Badan (trunchus) berbentuk panjang agak pipih dan
terdapat celah insang.Tubuh lunak, berbentuk silindris
menyerupai cacing.Tempat hidup di laut.Chorda dorsalis hanya
terdapat pada bagian anterior tubuh. Contoh: Balanoglossus,
Cephalodiscus sp.
2) Urochordata atau Tunicata
Chorda dorsalis terdapat di dalam ekor pada waktu larva
selanjutnya chorda dorsalis dan ekor mereduksi.Hidup di
laut.Hewan dewasa hidup menempel pada suatu tempat, larva
dapat berenang dan hidup bebas. Tunicata dibagi menjadi 3
kelas:
a) Ascidiaceae, contoh: Ascidia intertinalis.
b) Thallasea, contoh: Doliolum denticulatum.
c) Larvaceae, contoh: Appendicularia sp.
3) Cephalochordata
Ciri-ciri:
a) Chorda dorsalis ada sepanjang hidup.
b) Bentuk memanjang dari ujung anterior sampai ujung
posterior.
c) Pembuluh dorsal berkembang biak, sampai dewasa punya
celah faring.
d) Hidup di laut, hidup bebas.
e) Ujung-ujung tubuh meruncing.
f) Tubuh transparan sehingga alat-alat dalam tubuh kelihatan.
g) Pada mulut dilengkapi tentakel halus atau sirri.
h) Sirri terdapat pada suatu membran atau velum yang
mengelilingi mulut. Contoh: Amphioxus.
b. Craniata (berkranium)
Berdasar alat gerak, vertebrata dibagi menjadi 2 kelompok:
1) Pisces, alat gerak berupa sirip, meliputi:
a) Kelas Agnatha
Rangka terdiri atas tulang rawan, sirip tidak
berpasangan.Di bagian ventral tubuh terdapat mulut dan
lubang hidung.Celah faring 5 pasang. Jantung 2 ruang: atrium
23
Apabila antara rantai makanan yang satu dengan yang lainnya terdapat
hubungan (ada komponen yang sama), maka beberapa rantai makanan akan
membentuk jaring-jaring makanan.
Piramida Ekologi
26
Dikenal ada tiga macam piramida ekologi antara lain piramida jumlah,
piramida biomassa dan piramida energi. Gambaran ideal suatu piramida
ekologi adalah sebagai berikut.
Piramida Energi
Piramida Biomassa
Piramida Jumlah
dan konsumen tertier. Artinya jumlah tumbuhan dalam taraf trofik pertama
lebih banyak dari pada hewan (konsumen primer) di taraf trofik kedua, jumlah
organisme kosumen sekunder lebih sedikit dari konsumen primer, serta jumlah
organisme konsumen tertier lebih sedikit dari organisme konsumen sekunder.
a. Netral
b. Predasi
c. Parasitisme
d. Komensalisme
e. Mutualisme
28
Mutualisme adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang
saling menguntungkan kedua belah pihak.Contoh, bakteri Rhizobium yang
hidup pada bintil akar kacang-kacangan.
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama
dan saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan
sungai.Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya
padi, belalang, burung, ular, dan gulma.Komunitas sungai terdiri dari ikan,
ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer.Antara komunitas
sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air
sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas
tersebut.Interaksi antarkomunitas cukup komplek karena tidak hanya
melibatkan organisme, tapi juga aliran energi dan makanan. Interaksi
antarkomunitas dapat kita amati, misalnya pada daur karbon. Daur karbon
melibatkan ekosistem yang berbeda misalnya laut dan darat.
Keseimbangan Ekosistem
Ekosistem terbentuk dari komponen hidup dan tak hidup di suatu tempat yang
berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur.Keteraturan itu terjadi
oleh adanya siklus materi dan aliran energi yang terkendalikan oleh arus
informasi antar komponen dalam ekosistem. Masing-masing komponen
memiliki fungsi yang berbeda- berbeda. Selama masing-masing komponen itu
melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik, keteraturan ekosistem
itupun terjaga. Keteraturan itu menunjukkan bahwa ekosistem berada dalam
keseimbangan tertentu.
Biogeokimia
Fungsi
Fungsi Daur Biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengembalikan
semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi
baik komponen biotik maupun komponen abiotik, sehingga kelangsungan
hidup di bumi dapat terjaga.
Daur Nitrogen
a. Daur Fosfor
Ekosistem
Komponen Ekosistem
Komponen autotrof
Komponen heterotrof
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air,
udara, sinar matahari.Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat
tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
Pengurai (dekomposer)
Macam-macam Ekosistem
a. Ekosistem darat
33
1. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang
berbatasan dengan padang rumput.
Bioma padang rumput membentang mulai dari daerah tropis sampai dengan
daerah beriklim sedang, seperti Hongaria, Rusia Selatan, Asia Tengah,
Amerika Selatan, Australia.
Ciri-ciri:
Lingkungan biotik:
Fauna: bison dan kuda liar (mustang) di Amerika, gajah dan jerapah di
Afrika, domba dan kanguru diAustralia. Karnivora : singa, srigala, anjing liar,
cheetah.
b. Bioma Sabana
Sabana murni : bila pohon-pohon yang menyusunnya hanya terdiri atas satu
jenis tumbuhan saja.
Ciri-ciri:
Curah hajannya tinggi, merata sepanjang tahun, yaitu antara 200 225
cm/tahun.
Dari bulan satu ke bulan yang lain perubahan suhunya relatif kecil
Di bawah kanopi atau tudung pohon, gelap sepanjang hari, sehingga tidak
ada perubahan suhu antara siang dan malam hari.
35
Epifit adalah tumbuhan yang menempel pada batang-batang pohon, dan tidak
merugikan pohon tersebut, contoh: Anggrek, paku Sarang Burung.
Fauna: di daerah tudung yang cukup sinar matahari, pada siang hari
hidup hewan-hewan yang bersifat diurnal yaitu hewan yang aktif pada siang
hari, di daerah bawah kanopi dan daerah dasar hidup hewan- hewan yang
bersifat nokfurnal yaitu hewan yang aktif pada malam hari, misalnya: burung
hantu, babi hutan,kucing hutan, macan tutul.
5. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah
tropik.Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga
merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap
sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali.Hewannya antara lain
moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan
pada musim gugur.
6. Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub
utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi.Pertumbuhan tanaman di
36
Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada
musim panas, semuanya berdarah panas.Hewan yang menetap memiliki
rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub,
dan insekta terutama nyamuk dan lalat hitam.
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi
cahaya kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang
terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji.Hampir
semua filum hewan terdapat dalam air tawar.Organisme yang hidup di air
tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya
kuat seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga
maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti
teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan
dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama
dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
Adaptasi hewan
Ekosistem ini umumnya terdapat di pantai daerah pesisir yang terbuka dan
jauh dari pengaruh sungai besar, tetapi ada juga yang terletak di antara dua
dinding batu terjal. Komunitas di habitat ini biasanya didominasi oleh
beberapa jenis rumput laut dan beberapa macam alga seperti Enhalus
acoroides, Halodule tridentata (rumput laut), Sargassum, danGracillaria (alga
laut).
Ekosistem ini merupakan hasil kegiatan dan interaksi antara berbagai jenis
organisme, di antaranya Colenterata, cacing laut, siput laut, kerang, dan alga
berkapur (Halimeda). Polip karang merupakan organisme kecil pembentuk
cangkang kapur. Cangkang ini terus bertumpuk menjadi bentuk yang padat
dan massif yang disebut terumbu karang. Terumbu karang merupakan salah
satu ekosistem yang produktif di bumi, dengan produktivitas fotosintesis yang
besarnya 3000 kali lipat dari produktivits perairan di sekelilingnya. Kekayaan
terumbu karang bertumpu pada hubungan yang khusus antara karang dan
batuan. Dalam setiap polip terdapat puluhan ribu tumbuhan bersel satu yang
disebutzooxanthellae, yang menyediakan tambahan energi bagi karang melalui
proses fotosintsis. Tumbuhan ini juga mendaur ulang zat-zat makanan. Karang
menangkap zooplankton dan mangsa lainnya, kotoran yang dikeluarkan
karang digunakan olehzooxanthellae. Terumbu karang terdapat di perairan
yang jernih yang merupakan habitat bagi berbagai jenis ikan yang bernilai
ekonomi.
39
Ekosistem jenis ini banyak dijumpai di pantai selatan Jawa, Bali, pulau-pulau
sebelah barat Sumatra, Nusa Tenggara, dan Maluku.
Ekosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah
pasang surut, dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut.Organisme yang
hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat erat di
substrat keras.
Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik tinggi.Daerah ini
dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang menjadi
konsumsi bagi kepiting dan burung pantai.
Daerah tengah pantai terendam saat pasang tinggi dan pasang rendah.Daerah
ini dihuni oleh ganggang, porifera, anemon laut, remis dan kerang, siput
40
herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut, bintang laut, dan ikan-ikan
kecil.
Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang maupun surut.Daerah ini
dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput laut.
Formasi pes caprae karena yang paling banyak tumbuh di gundukan pasir
adalah tumbuhan Ipomoea pes caprae yang tahan terhadap hempasan
gelombang dan angin; tumbuhan ini menjalar dan berdaun tebal. Tumbuhan
lainnya adalah Spinifex littorius (rumput angin), Vigna, Euphorbia atoto, dan
Canaualia martina. Lebih ke arah darat lagi ditumbuhi Crinum
asiaticum (bakung), Pandanus tectorius (pandan), dan Scaeuola
Fruescens (babakoan).
Bila tanah di daerah pasang surut berlumpur, maka kawasan ini berupa hutan
bakau yang memiliki akar napas.Akar napas merupakan adaptasi tumbuhan di
daerah berlumpur yang kurang oksigen.Selain berfungsi untuk mengambil
oksigen, akar ini juga dapat digunakan sebagai penahan dari pasang surut
gelombang.Yang termasuk tumbuhan di hutan bakau antara lain Nypa,
Acathus, Rhizophora, dan Cerbera.
Jika tanah pasang surut tidak terlalu basah, pohon yang sering tumbuh
adalah: Heriticra, Lumnitzera, Acgicras, dan Cylocarpus.
hanya tumbuh di pantai berlumpur. Ikan gurami hanya di air tawar, tidak akan
hidup di laut. Mengapa hal itu dapat terjadi ? Apakah yang menentukan
keberadaan suatu organisme dalam daerah tertentu ?
Apapun tipe ekosistemnya, pada dasarnya memiliki struktur yang sama yaitu
adanya interaksi antara sumber energi, produsen, konsumen dan pengurai.
Letak perbedaanya hanyalah jenis organisme yang menempatkan diri pada
komponen fungsionalnya. Coba kamu bandingkan jenis organisme yang
berperan sebagai konsumen primer pada ekosistem kolam dan ekosistem
sawah ? Untuk mengenali tipe-tipe ekosistem pada umumnya kita
menggunakan ciri-ciri komunitas yang menonjol. Khusus untuk ekosistem
daratan yang kita gunakan adalah komunitas vegetasinya, karena wujud
vegetasi merupakan penampakan luarinteraksi antara tumbuhan, hewan dan
lingkungannya.
a. Vegetasi Pamah
42
Ekosistem jenis ini merupakan bagian terbesar dari hutan di Indonesia, yaitu
di Sumatra, Kalimantan, dan Irian. Terletak pada ketinggian antara 0 1.000
di atas permukaan laut (dpl).
Ditinjau dari segi vegetasinya dapat dibagi lagi menjadi vegetasi hutan rawan
dan vegetasi darat, contohnya hutan bakau, hutan sagu dan hutan rawa
gambut. Beberapa contoh vegetasi pamah di antaranya ialah:
Fauna hutan bakau umumnya dari jenis moluska, kepiting, dan ular air.
Dapat dibedakan atas begetasi yang berbentuk terna (formasi pescaprae) dan
vegetasi yang berbentuk perdu dan pohon (formasi Barringtonia). Kedua
macam vegetasi ini banyak terdapat di tepi pantai yang berpasir atau
berkarang tetapi tidak terlalu jauh dari pantai ke arah darat.
Vegetasi di daerah ini tinggi-tinggi tetapi kurus dan tidak lebart karena
tanahnya mengandung timbunan gambut yang bersifat asam dengan
kandungan zat hara sangat rendah. Dari tepi sampai ke bagian tengah hutan
gambut dapat dibedakan tiga tipe, yaituhutan rawa gambut campuran, hutan
rawa gambut campuran transisi, dan padang yang terentang. Ketiga tipe hutan
ini selalu lengkap pada setoap lokasi hutan rawa gambut dan banyak terdapat
di Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur.
Ada dua tipe hutan sagu, yaitu hutan sagu murni dan hutan sagu
campuran dengan pohon atau vegetasi lain di mana populasinhya rapat dan
berkembang di daerah di mana aliran air tawarnya teratur. Banyak terdapat di
Irian Jaya dan Maluku.
Ekosistem semacam ini terdapat di sepanjang aliran tepi sungai besar dan
terdiri atas tumbuhan rawa musiman yang berbeda.
Merupakan habitat transisi dengan hutan rawa air tawar. Floranya sebagian
besar terdiri atas tumbuhan berkayu yang hidup di celah-celah batu dengan
perakarann yang kuat, daunnya sempit dan bijinya dapat disebarkan oleh air
atau ikan.
b. Vegetasi Pegunungan
1. Hutan Pegunungan
2. Padang rumput
Padang rumput-semak tepi hutan, terdapat di Irian Jaya pada lereng batu kapur
dengan tanah yang dangkal di Dataran Tinggi Kemabu. Daerah ini
ketinggiannya antara 3.300 3.800 m.
yang masih rendah masih mampu menyediakan kebutuhan dasar untuk hidup.
Peradaban manusia terus berkembang, jumlah penduduk makin banyak,
tingkat kebutuhan makin beragam, perkembangan budaya manusia semakin
kompleks, dan lingkungan tidak lagi mampu memenuhi kebutuhan manusia.
Terjadi berbagai bentuk pergeseran cara hidup manusia. Manusia tidak lagi
hanya sekedar mengandalkan alam, lebih dari itu mulai menggunakan ilmu
dan teknologi untuk memanfaatkan dan mengelola lingkungan hidup
Polusi air
47
1. Macam-macam Polusi
a. Polusi air
b. Polusi tanah
c. Polusi udara
d. Polusi Suara
50
Tanaman langka yang sering digunakan oleh manusia harus dilestarikan. Cara
melestarikan tumbuhan tersebut antara lain sebagai berikut. :
ETIKA LINGKUNGAN
baik bagi flora, faunda dan manusia yang hidup di dalamnya.Untuk itu kita
memerlukan orang-orang yang sadar lingkungan.
Orang yang sadar lingkungan adalah orang-orang yang sudah memahami dan
menerapkan prinsip-prinsip ekologi serta etika lingkungan dalam menghadapi
masalah dan akibat perbuatan yang berkaitan dengan lingkungan.
53
BAB III
METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
3.1 Model Penelitian dan Pengembangan
Model penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang
merupakan suatu proses penelitian yang mengembangkan suatu produk
berupa pengembangan instrumen penilaian. Model pengembangan
instrumen penilaian pada penelitian ini menggunakan model Thiagarajan
yang juga dikenal dengan model 4D. menurut Thiagarajan (1974) dalam
Supandi (2013) menyatakan model ini terdiri dari 4 tahap yaitu: define
(pendefinisian ), design (perancangan), develop (pengembangan), dan
disseminate (penyebaran). Model 4D dipilih karena sistematis dan cocok
untuk mengembangkan atau memvalidasi produk instrumen pembelajaran.
Penelitian ini hanya sampai pada tahap pengembangan karena keterbatasan
waktu untuk tahapan disseminate (penyebaran) akan dilakukan pada
penelitian selanjutnya.
Adapun langkah-langkah pengembangan terdapat pada bagan
berikut ini :
Analisis permasalahan
Menganalisis KD
57
Develop/ Pengembangan
Validitas ahli instrumen materi dan lapanga
Revisi
c. Ahli Lapangan
Penetapan validator guru sekolah berdasarkan krirteria sebagai
berikut.
- Sebagai guru Pembina mata pelajaran Biologi kelas X
- Memiliki latar belakang Pendidikan Sarjana di Pendidikan
Biologi.
- Bersedia sebagai validator produk pengembangan instrument
penilaian materi Virus, kingdom Monera dan Kingdom Protista
Rumus pembelahan
ganjil genap
c. Tingkat kesukaran
Suatu tes tidak boleh terlalu rendah dan tidak juga terlalu
sukar.Menurut Arifin (2009) indeks kesukaran soal adalah seberapa besar
derajat atau tingkat kesukaran suatu soal.Artinya jika suatu soal tersebut
dapat dijawab benar semua oleh siswa maka soal tersebut bukan soal yang
61
baik.Begitu pula jika suatu soal terlalu sulit yang tidak di jawab benar
semua oleh siswa maka bukan soal yang baik juga.
Tingkat kesukaran suatu soal dinyatakan dalam suatu bilangan
yang disebut indeks kesukaran (difficulty index) dan diberi simbol P
singkatan dari kata proporsi.Angka indeks kesukaran berkisar antara 0.00-
1.00.semakin mudah soal maka semakin besar pula bilangan indeksnya
(Arikunto, 2009).
Berdasarkan Arikunto (2009) analisis butir soal untuk taraf
kesukaran dihitung menggunakan rumus :
B
Rumus = P = JS
P : Indeks kesukaran
d. Daya Beda
BaBb
Rumus : D= JaJb = PA-PB
62
Daftar Pustaka
Haryati, M. 2008. Model dan teknik Penilaian pada Tingkat Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta. Depdiknas
Karsidi. 2007. Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD/MI. Solo: Tiga
Serangkai.
Permendikbud Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pendidik Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.Permendikbud
Nomor 65, 2013.
Sam, M. Chan, Tuti T. Sam. 2007. Analisis SWOT : Kebijakan Pendidikan Era
Otonomi Daerah.Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Supandi, dkk. 2013. Pengembangan Soal Evaluasi Interaktif Mata Pelajaran IPA
Materi Hubungan Makhluk Hidup dengan Lingkungan Kelas IV Sekolah
Dasar. Skripsi tidak diterbitkan.Malang : FIP UM