SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sarjana Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
i
ini hanya bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran yang layak
digunakan oleh para pendidik. Adapun perangkat pembelajaran yang
dikembangkan adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD), dan Tes Hasil Belajar. Perangkat pembelajaran yang
dikembangkan telah diuji kelayakannya oleh dosen ahli atau validator.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata validitas Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan tes
hasil belajar secara keseluruhan yaitu 3,36 dengan kategori sangat tinggi dan
dinyatakan valid. Hasil validitas masing-masing perangkat pembelajaran
memperoleh hasil validitas RPP Pertemuan 1, Pertemuan 2 dan Pertemuan 3
yaitu (3,48, 3,47 dan 3,39) dengan kategori sangat tinggi dan dinyatakan valid.
Hasil validitas LKPD 01, LKPD 02 dan LKPD 03 yaitu (3,33, 3,23 dan 3,31)
dengan kategori LKPD 01 dan LKPD 03 sangat tinggi, kategori LKPD 02 tinggi
dan dinyatakan valid. Hasil validitas tes hasil belajar yaitu 3,33 dengan kategori
sangat tinggi dan dinyatakan valid .
ii
KATA PENGANTAR
1. Bapak Prof. Dr. Nur Islami, S.Si., MT dan Ibu Dr. Yennita, S.Si., M.Si
sebagai pembimbing I dan pembimbing II yang senantiasa meluangkan
waktu, memberikan saran, dan masukan serta membimbing penulis sejak
awal penulisan proposal hingga penyelesaian tugas akhir.
2. Bapak Dr. Fakhruddin, S.Si. MT selaku Koordinator Prodi Pendidikan Fisika
FKIP UNRI yang telah memberikan izin dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNRI yang
telah membimbing penulis untuk menimba ilmu dan memberikan kritik dan
saran yang membangun bagi penulis.
4. Bapak dan Ibu validator yang bersedia memberikan penilaian terhadap
perangkat pembelajaran yang dikembangkan dan memberikan saran untuk
perbaikan produk (perangkat pembelajaran) yang dirancang.
5. Orang tua, keluarga, sahabat serta teman-teman yang senantiasa memberikan
dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.
iii
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini,
namun penulis juga menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
RINGKASAN ....................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL.............................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 5
1.5 Defenisi Operasional .............................................................................. 5
BAB II KAJIAN TEORITIS
2.1 Hakikat Pembelajaran Fisika di SMA..................................................... 7
2.2 Model Pembelajaran Kooperatif ............................................................. 8
2.3 Tipe Course Review Horay (CRH) ....................................................... 11
2.4 Teori Belajar Konstruktivisme .............................................................. 15
2.5 Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika.................................... 16
2.6 Model Pengembangan 4D ..................................................................... 22
2.7 Validitas ................................................................................................ 25
2.8 Materi Momentum dan Impuls ............................................................. 26
2.9 Kajian Hasil Penelitian yang Relevan................................................... 29
2.10 Kerangka Konseptual ............................................................................ 30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 32
3.2 Model Pengembangan ........................................................................... 32
3.3 Prosedur Pengembangan ....................................................................... 32
3.4 Subjek Uji Coba .................................................................................... 37
3.5 Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 37
3.6 Instrumen Pengumpulan Data ............................................................... 37
3.7 Teknik Analisis Data............................................................................. 38
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian ..................................................................................... 39
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................ 53
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ............................................................................................... 58
5.2 Rekomendasi ......................................................................................... 58
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 59
v
LAMPIRAN ....................................................................................................... 65
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus ............................................................................................................ 66
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .................................................... 70
3. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) ............................................................. 82
4. Kisi-Kisi Soal ................................................................................................. 92
5. Soal Ulangan Momentum dan Impuls .......................................................... 103
6. Lembar Instrumen Validasi .......................................................................... 109
7. Data Hasil Penilaian Perangkat Pembelajaran Berbasis Kooperatif Tipe
Course Review Horay (CRH) ....................................................................... 116
8. Data Validator Penelitian ............................................................................. 136
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
bahwa mata pelajaran fisika itu sulit dan menjemukan oleh sebagian besar
siswa karena fisika banyak memuat rumus-rumus matematis. Siswa
mengganggap bahwa pembelajaran fisika hanya berisi teori dan rumus-rumus
yang dihapal, akan tetapi fisika memiliki banyak konsep yang harus dipahami
dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari (Darly Hanna, Sutarto,
dan Alex Harijanto, 2016).
Hal yang harus dipersiapkan guru sebelum kurikulum 2013 diterapkan
dalam pembelajaran adalah perangkat pembelajaran yang dapat mendukung
tercapainya tujuan pembelajaran (Melva Yola dkk, 2016). Perangkat
pembelajaran dapat berupa Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan Tes Hasil Belajar.
Perangkat pembelajaran berupa silabus telah disediakan oleh pemerintah
sedangkan RPP, LKPD dan Tes Hasil Belajar belum disediakan oleh
pemerintah. Guru harus merancang perangkat pembelajaran sesuai dengan
pembelajaran dan kebutuhan peserta didik. Perangkat pembelajaran harus
disusun sebaik mungkin oleh guru agar proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik sehingga dapat meningkatkan prestasi dan keaktifan peserta
didik.
Fakta yang terjadi di lapangan menunjukkan pengembangan perangkat
pembelajaran di setiap sekolah belum terlaksana dengan maksimal karena
banyak guru yang masih kebingungan dan cenderung apa adanya (Wahyu
Sekti dkk, 2017). Perangkat pembelajaran yang digunakan guru masih kurang
memadai dan terbatas. Perangkat pembelajaran yang digunakan guru saat
mengajar hanya berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). RPP yang
dirancang oleh guru masih menampilkan kegiatan pembelajaran yang
berpusat pada guru (teacher center). Pembelajaran yag berpusat pada guru
membuat siswa menjadi lebih pasif di sekolah karena guru tidak
menggunakan perangkat pembelajaran seperti LKPD yang dapat membuat
siswa menjadi lebih tertarik dalam belajar. Oleh karena itu, guru harus
membuat perangkat pembelajaran yang menarik agar pembelajaran tidak
3
(2015), Muhammad Tawil (2007) dan Ali (dalam I Putu Eka Wiilantara,
2005) menemukan bahwa kemampuan berpikir formal mempunyai korelasi
positif dengan hasil belajar fisika. Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi kemampuan berpikir formal siswa, makin tinggi hasil belajar fisika.
Lely Safitri Ritonga dan Ratna Tanjung (2014) juga menemukan bahwa ada
perbedaan hasil belajar siswa pada kelas kontrol dan kelas eksperimen akibat
pengaruh dari penerapan model pembelajaran kooperatif tipe CRH.
Rukmanda Dias Aksiwi dan Endra Murti Sanggoro (2014) menunjukkan
bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe CRH dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dilihat dari meningkatnya jumlah siswa
yang memperoleh nilai postest minimal sama dengan kriteria ketuntasan
minimal (KKM).
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, peneliti tertarik
melakukan penelitian dan pengembangan perangkat pembelajaran denga
judul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Kooperatif Tipe
Course Review Horay (CRH) Pada Materi Momentum dan Impuls di Kelas X
SMA”.
7
8
akibat dari rasa ingin tahu manusia tentang segala sesuatu yang dapat diamati
atau dirasakan oleh panca indra (Depdiknas, 2006).
Berdasarkan Depdiknas (2006) tujuan dan fungsi adanya mata pelajaran
fisika di SMK adalah agar peserta didik memiliki kemampuan berupa :
1. Membentuk sikap positif terhadap fisika dengan menyadari aturan dan
keindahan alam serta mengagungkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa.
2. Memupuk sikap ilmiah yaitu jujur, objektif, terbuka, ulet, kritis, dan dapat
bekerja sama dengan orang lain.
3. Mengembangkan pengalaman untuk dapat merumuskan masalah,
mengajukan dan menguji hipotesis melalui percobaan, merancang dan
merakit instrumen percobaan, mengumpulkan, mengolah dan menafsirkan
data, serta mengkomunikasikan hasil percobaan secara lisan dan tertulis.
4. Mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan
deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk
menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik
secara kualitatif maupun kuantitatif.
Menguasai konsep dan prinsip fisika serta mempunyai keterampilan
mengembangkan pengetahuan dan sikap percaya diri sebagai bekal untuk
melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi serta mengembangkan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
jawaban atau tanda dari jawaban yang benar terlebih dahulu harus
berteriak “horay” atau menyanyikan yel-yel kelompoknya.
Dalam aplikasinya model pembelajaran tipe CRH tidak hanya
menginginkan siswa untuk belajar keterampilan dan isi akademik.
Course Review Horay sebagai salah satu proses “learning to know,
learning to do, learning to be and learning to live together” untuk
mendorong terciptanya kebermaknaan belajar bagi peserta didik
(Suprijono, 2010). Melalui pembelajaran CRH diharapkan dapat
melatih siswa dalam menyelesaikan masalah dengan pembetukan
kelompok kecil.
Dari teori diatas maka pembelajaran yang dilakukan untuk menguji
pemahaman konsep siswa maka dipilih menggunakan soal dimana
jawaban soal dituliskan pada kartu atau kotak yang telah dilengkapi
nomor dan untuk siswa atau kelompok yang mendapatkan jawaban atau
tanda dari jawaban yang benar terlebih dahulu harus berteriak “horay”
atau menyanyikan yel-yel kelompoknya.
Dalam setiap model pembelajaran pasti memiliki kelemahan ataupun
kelebihannya masing-masing. Kelebihan tipe CRH yaitu:
a. Pembelajaran lebih menarik
Artinya, dengan menggunakan model pembelajaran tipe CRH siswa
akan lebih bersemangat dalam menerima materi yang akan
disampaikan oleh guru karena banyak diselingi dengan games
ataupun simulasi lainnya.
b. Mendorong siswa untuk dapat terjun kedalam situasi pembelajaran
Artinya, siswa diajak ikut serta dalam melakukan suatu games atau
simulasi yang diberikan guru kepada peserta didiknya yang berkaitan
dengan materi yang akan disampaikan guru.
c. Pembelajaran tidak monoton karena diselingi dengan hiburan atau
game, dengan begitu siswa tidak akan merasakan jenuh yang bisa
menjadikannya tidak berkonsentrasi terhadap apa yang dijelaskan
oleh guru.
14
Ada tiga syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan LKPD, yaitu:
a. Syarat didaktik, yaitu berhubungan dengan pemakaian LKPD yang
bersifat universal, dapat digunakan peserta didik yang mudah dan susah
mengerti dalam pembelajaran. LKPD menekankan pada proses untuk
menemukan konsep dan mampu mengembangkan kemampuan
komunikasi sosial, moral, dan estetika peserta didik. Pengalaman
belajar peserta didik ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi
peserta didik (intelektual, emosional, dan sebagainya), bukan
ditentukan oleh materi bahan pelajaran.
b. Syarat konstruktif, yaitu berhubungan dengan penggunaan bahasa,
struktur kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam
penyusunan LKPD.
c. Syarat teknis, yaitu berhubungan dengan penulisan kalimat,
penggunaan gambar, dan penampilan desain LKPD yang didesain
semenarik mungkin untuk peserta didik.
f. Mencipta (C6)
Mencipta adalah kemampuan menggeneralisasikan ide baru, produk
atau cara pandang yang baru dari suatu kejadian. Mencipta berarti
meletakkan beberapa elemen dalam satu kesatuan yang menyeluruh
sehingga terbentuklah dalam satu bentuk yang koheren atau fungsional.
c. Analisis tugas
Pada tahap ini menganalisis tugas-tugas pokok yang harus dikuasai
peserta didik agar peserta didik dapat mencapai indikator pencapaian
kompetensi.
d. Analisis tujuan
Analisis tujuan dilakukan untuk menentukan indikator pencapaian
pembelajaran yang didasarkan analisis materi dan analisis kurikulum.
Dengan adanya analisis tujuan ini peneliti dapat mengetahui apa saja
yang akan ditampilkan, menentukan kisi-kisi soal, dan menentukan
tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
2. Design (Perancangan)
Setelah mendapatkan permasalahan dari tahap pendefenisian, langkah
selanjutnya yaitu tahap perancangan. Tahap perancangan bertujuan untuk
merancang perangkat pembelajaran. tahap perancangan menjadi 4 langkah,
yaitu penyusunan tes, pemilihan media, pemilihan format, dan
perancangan awal.
a. Penyusunan tes
Penyusunan tes dilakukan berpatokan dengan menghubungkan tahap
pendefenisian dengan tahap perancangan. Acuan patokan disusun
berdasarkan spesifikasi tujuan pembelajaran kemudian selanjutnya
disusun kisi-kisi Tes Hasil Belajar. Tes dikembangkan disesuaikan
dengan jenjang kemampuan kognitif peserta didik.
b. Pemilihan media
Pemilihan media pembelajaran disesuaikan dengan tujuannya untuk
menyampaikan materi pembelajaran. Selain itu faktor kemudahan di
dalam penyediaan peralatan yang diperlukan juga harus
dipertimbangkan dan dapat disesuaikan dengan hasil dari tahap define
(pendefenisian) sehingga memudahkan tercapainya tujuan
pembelajaran.
24
c. Pemilihan format
Pemilihan formaat dimaksud untuk mendesain atau merancang isi
pembelajaran, pemilihan strategi, pendekatan, metode pembelajaran,
dan sumber belajar. Format yang dipilih adalah yang memenuhi kriteria
menarik, memudahkan, dan membantu dalam pembelajaran.
d. Rancangan awal
Rancangan awal adalah rancangan seluruh perangkat pembelajaran
yang harus dikerjakan sebelum uji coba dilaksanakan. Dalam tahap
rancangan ini, peneliti sudah membuat produk awal (prototype) atau
rancangan produk.
3. Develop (Pengembangan)
Tahap pengembangan ini dibagi menjadi dua kegiatan, yaitu penilaian
ahli dan uji pengembangan. Penilaian ahli adalah teknik untuk
memvalidasi atau menilai kelayakan rancangan produk. Dalam kegiatan
ini dilakukan evaluasi oleh ahli bidangnya dan saran-saran yang diberikan
oleh validator direvisi sebagai perbaikan produk. Sedangkan uji
pengembangan kegiatan uji coba rancangan produk pada sasaran subjek
yang sesungguhnya. Pada uji coba ini dicari data respon, reaksi atau
komentar dari sasaran penggunaan produk. Setelah produk diperbaiki
kemudian diujikan kembali sampai memperoleh hasil yang efektif.
4. Disseminate (Penyebaran)
Tahap penyebaran merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah
dikembangkan pada lebih luas. Tahap penyebaran ini dibagi menjadi 4
fase, yaitu pengujian validitas, pengemasan, difusi, dan adopsi.
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari model 4D. Dibawah ini
adalah kelebihan dari model 4D.
a. Lebih tepat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan perangkat
pembelajaran bukan untuk mengembangkan sistem pembelajaran.
b. Uraiannya tampak lebih lengkap dan sistematis.
25
2.7 Validitas
Menurut Sugiyono (2015), instrumen yang valid berarti alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti
istrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yamh seharusmya
diukur. Proses kegiatan untuk menilai rancangan produk disebut validitas.
Validasi produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar
atau tenaga ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang
dirancang tersebut.
Menurut Sugiyono (2015), ada 3 cara pengujian validitas yang digunakan
untuk penelitian, yaitu pengujian validitas konstrak, pengujian validitas isi,
dan pengujian validitas eksternal.
a. Pengujian Validitas Konstrak (Construct Validity)
Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari ahli.
Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang
akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya
dikonsultasikan dengan ahli. Setelah pengujian konstrak dari ahli dan
berdasarkan pengalaman empiris di lapangan selesai, maka diteruskan
dengan uji coba instrumen. Instrumen tersebut dicoba pada sampel dari
mana populasi diambil. Setelah data ditabulasikan, maka pengujian
validitas konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan
mengkorelasikan antar skor item instrument dalam suatu faktor dan
mengkorelasikan skor faktor dengan skor total.
26
Peta konsep materi momentum dan impuls kelas X seperti pada Gambar 2.1.
28
Gaya
ditentukan
oleh faktor
Misalnya
pada
Massa Kecepatan
Materi Hakikat
Momentum Pembelajaran
dan Impuls Fisika
Perangkat Pembelajaran
Fisika Berbasis Kooperatif
Tipe CRH
Teori
Teori
Konstruktivisme
Perangkat
Pembelajaran
Model 4D
Validitas
32
33
Analisis Awal
Pemilihan Media
Design
Pemilihan Format
Validasi Ahli
Disebarluaskan Dissemination
1. Define (Pendefinisian)
Pada tahap ini ada 5 langkah yang dilakukan, yaitu:
a. Analisis Awal
Analisis awal ini bertujuan menetapkan masalah dasar yang
dihadapi dalam pembelajaran fisika di SMA, meliputi kurikulum
yang dipakai pada saat sekarang yaitu Kurikulum 2013 revisi dan
permasalahan lapangan yang sehingga dibutuhkan pengembangan
perangkat pembelajaran. Dengan analis ini didapatkan gambaran
fakta, harapan, dan alternatif penyelesaian masalah dasar yang
memudahkan dalam pemilihan bahan pembelajaran yang
dikembangkan dengan masalah yang dihadapi.
b. Analisis Konsep
Analisis konsep merupakan identifikasi konsep-konsep utama
yang akan diajarkan, disusun secara sistematis, dan merincikan
konsep-konsep yang relevan sehingga membentuk peta konsep pada
materi momentum dan impuls.
c. Analisis Tugas
Analisis tugas yaitu analisis menentukan isi dalam rencana
pembelajaran dengan merincikan tugas sesuai materi ajar
berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang
dikembangkan dari Kompetensi Dasar (KD) yang sesuai dengan
Kurikulum 2013. Pada penelitian ini materi pembelajaran yang
dianalisis untuk dikembangkan yaitu KD 3.10 KD 4.10 materi
momentum dan impuls untuk kelas X SMA. Perangkat yang
dikembangkan dari KD tersebut adalah RPP, LKPD, dan Tes Hasil
Belajar berbasis model kooperatif tipe CRH.
d. Spesifikasi tujuan pembelajaran
Spesifikasi tujuan pembelajaran yaitu perumusan tujuan
pembelajaran didasarkan pada KI dan KD yang tercantum dalam
Kurikulum 2013 mengenai materi pokok momentum dan impuls dan
disesuaikan dengan model kooperatif tipe CRH. Dari KD
35
4. Dissemination (Penyebaran)
Pada tahap ini merupakan penggunaan dari perangkat yang
dikembangkan sudah dinyatakan valid. Namun pada penelitian ini,
tahap dissemination (penyebaran) tidak dilakukan, hanya sampai tahap
pengembangan saja.
39
40
Momentum
Pertemuan dan Impuls
pertama
Hukum
Momentum Pertemuan 3
kekekalan
dan Impuls kedua jam
momentum
Pertemuan
ketiga Jenis-jenis
Tumbukan
Tabel 4.1 Pemetaan KI, KD, dan IPK Materi Momentum dan Impuls
Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian
Kompetensi
KI 3: KD 3.10: 1. Menjelaskan pengertian
Memahami, menerapkan, Menerapkan konsep momentum.
menganalisis momentum dan 2. Menjelaskan pengertian
pengetahuan faktual, impuls, serta hukum impuls.
konseptual, prosedural kekekalan momentum 3. Menerapkan konsep
berdasarkan rasa ingin dalam kehidupan momentum untuk
tahunya tentang ilmu sehari-hari. penyelesaian
pengetahuan, teknologi, permasalahan fisika.
seni, budaya, dan 4. Menerapkan konsep
humaniora dengan impuls dalam kehidupan
wawasan kemanusiaan, sehari-hari.
kebangsaan, kenegaraan, 5. Menerapkan hubungan
dan peradaban terkait impuls dan momentum
penyebab fenomena dan untuk menyelesaikan
kejadian, serta menerap- permasalahan fisika.
kan pengetahuan 6. Memecahkan
prosedural pada bidang permasalahan dalam
kajian yang spesifik kehidupan sehari-hari
sesuai dengan bakat dan yang berkaitan dengan
minatnya untuk momentum dan
memecahkan masalah. tumbukan.
7. Mengamati peristiwa
tumbukan.
8. Menerapkan persamaan
hukum kekekalan
momentum untuk kasus
tumbukan lenting
sempurna.
9. Menerapkan hukum
kekekalan momentum
untuk kasus tumbukan
lenting sebagian.
10. Menerapkan hukum
kekekalan
momentum untuk kasus
tumbukan tidak lenting
sama sekali.
KI 4: KD 4.10: 1. Menentukan koefisien
Mengolah, menalar, dan Menyajikan hasil restitusi berdasarkan
menyaji dalam ranah pengujian penerapan praktikum bola jatuh
konkrit dan ranah abstrak hukum kekekalan bebas ke lantai.
terkait dengan momentum, misalnya
43
Kod
e
LKP
D
Asimilasi, Akomodasi,
Ekuilibrasi
PENDAHULUAN PENDAHULUAN
1. ........ 1. ........
2. ........ 2. ........
3. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan 3. Guru mengajukan pertanyaan yang berkaitan
dengan pembelajaran sebelumnya. “Jika suatu dengan pembelajaran sebelumnya. “Jika suatu
benda bergerak, mka ad du besaran yang bekerja benda bergerak, maka ada dua besaran yang
pada benda tersebut” bekerja pada benda tersebut”
perbaiki
4
3,
5
3
2,
5
Rata-rata
Validitas
2
1,
5
1 Perangkat
0, RP LKPD TES HASIL BELAJAR
5 P Pembelajaran
0
Gambar Grafik 4.5. Hasil Penilaian Perangkat Pembelajaran Fisika
Berbasis Kooperatif Tipe Course Review Horay
(CRH)
5.1 Simpulan
Adapun kesimpulan pada penelitian ini adalah:
1. Berdasarkan hasil penelitian telah dihasilkan perangkat pembelajaran
berbasis kooperatif tipe CRH yang telah memenuhi unsur kevalidan
sebagai perencanaan pembelajaran pada materi momentum dan impuls
untuk siswa kelas X SMA.
2. Berdasarkan penilaian validator dan analisis data yang telah dilakukan,
perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), dan Tes Hasil
Belajar dinyatakan valid dengan kategori sangat tinggi (ST).
5.2 Rekomendasi
Perangkat pembelajaran fisika berbasis model kooperatif tipe Course
Review Horay (CRH) ini dibuat peneliti hanya sampai tahap pengembangan
(development) saja. Maka dari itu penulis merekomendasikan agar penelitian
ini bisa dilanjutkan dalam pembelajaran di sekolah terkhusus materi
momentum dan impuls di kelas X SMA.
58
DAFTAR PUSTAKA
Adi Wijaya, 2007. Makalah pada Diklat Guru Pengembangan Matematika SMP.
P4TK Matematika: Yogyakarta
Agus Suprijono, 2009. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Edisi
Pertama. Ar-Ruzz Media: Jogjakarta.
Anderson, L. W., & Krathwohl, D.R. (2010). A Texonomy for Learning, Teaching
and Assesing: a Revision of Bloom’s Taxonomy. New York:
Longman Publishing
Darly Hanna, Sutarto, dan Alex Harijanto, 2016. Model Pembelajaran Tema
Konsep Disertai Media Gambar pada Pembelajaran Fisika di SMA.
Jurnal Pembelajaran Fisika 5(1): 23-29. Prodi Pendidikan Fisika
FKIP Universitas Jember.
Eli Pri Maharani, Suhito, S & Mashuri, M. 2013. Keefektifan Model Course
Review Horay Berbantuan Power Point Pada Kemampuan
Pemecahan Masalah Siswa. Unnes Journal Of Mathematics
Education, 2(3). 22. ISSN: 2252-6927
59
60
Endang Widjajanti, 2010. Kualitas Lembar Kerja Siswa. (Online), diakses dari
staff.uny.ac.id/system/file/pengabdian/ending../kualitas-lks.pdf.
Diakses pada tanggal 24 Agustus 2020.
Giancoli D.C. 2005. Physics: Principles with Aplication, Sixth Edition. Printice
Hall: New Jersey.
Isnaini Rizqi Sari dan Puput Wanarti Rusimamto, 2012. Pengembangan Perangkat
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Course Review Horay Pada
Standar Kompetensi Merawat Peralatan Rumah Tangga Listrik Di
SMK Negeri 2 Surabaya. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro 1(2).
Lely Safitri Ritonga dan Ratna Tanjung, 2014. Pengaruh Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Course Review Horay (CRH) Terhadap Hasil
Belajar Fisika Paada Materi Suhu dan Kalor Kelas X MAN Kisaran
T.P 2013/2014. Jurnal Inpati. Vol II, No 4.
61
Martin, M. O., Mullis, V. S., Foy P., &. Stanco, G., M. 2012. International
Association for the Evaluation of Educational Achievement (IEA)
Timss 2011 International Results in Science. Boston: TIMSS &
PIRLS International Study Center.
Melva Yola, Zuhri, dan Sakur, 2016. Pengembangan RPP dan LKPD Matematika
dengan Penerapan Pembelajaran Berdasarkan Masalah Pada Materi
Prisma dan Limas Kelas VIII SMP. Jurnal Matematika dan
Pendidikan Matematika.
Nana Sudjana. 2002. Penilaian hasil Proses Belajar Mengajar.PT Remaja Rosda
Karya. Bandung.
Nuzula Dwi Astuti, 2017. Perbedaan Hasil Belajar Fisika Siswa yang
Menggunakan Model Course Review Horay dan Model Direct
Instruction.Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas
62
Riyanti Rizki, Maizora Syafdi, dan Hanifah, 2017. Uji Validitas Pengembangan
Tes untuk Mengukur Kemampuan Pemahaman Relasional pada
Materi Persamaan Kuadrat Siswa Kelas VII SMP. Jurnal Penelitian
Pembelajaran Matematika Sekolah 1(1).
Rukmanda Dias Aksiwi dan Endra Murti Sagoro, 2014. Implementasi Metode
Pembelajaran Course Review Horay untuk Meningkatkan Aktivitas
dan Hasil Belajar Jurnal Penyesuaian. Jurnal Pendidikan Akuntansi
Indonesia, Volume XII Nomor 1. Yogyakarta: Universitas Negeri
Yogyakarta
Syaipul Bahri Djamarah dan Aswan Zain 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Rineka Cipta. Jakarta.
Tsabit Bisma Yunas dan Mira Aliza Rachmawati, 2018. Kemampuan Mengajar
Guru dan Motivasi Belajar Fisika pada Siswa di Yogyakarta. Jurnal
Psikologi 1(2): 60-75. Prodi Psikologi, FPSB Universitas Islam
Indonesia. Yogyakarta.
Wahyu Sekti, Elsje Theodora, dan Didimus, 2017. Analisis Permasalahan Guru
dan Siswa Terkait Perangkat Pembelajaran IPA Biologi Berbasis
Inquiry dan Keterampilan Penulisan Laporan Ilmiah. Jurnal
Pendidikan. Vol 2. No. 4. ISSN: 2502-471X.
Widy Anggraini, Yeni Anwar, dan Kodri Madang, 2016. Pengembangan Lembar
Kerja Peserta Didik (LKPD) Berbasis Learning Cycle 7E Materi
Sistem Sirkulasi pada Manusia untuk Kelas XI SMA. Jurnal
Pembelajaran Biologi, Universitas Sriwijaya. Volume 3 Nomor 1.
Zulhelmi. 2007. Penilaian Hasil Belajar Mata Pelajaran Fisika. Cendikia Insani:
Pekanbaru
L
65
66
Lampiran 1 Silabus
SILABUS PEMBELAJARAN
Mengasosiasi
• Menganalisis data
untuk mendapatkan
konsep tumbukan
berdasarkan koefisien
restitusi.
Mengkomunikasikan
• Membuat lapoan
eksperimen
• Mempresentasikan
hasil diskusi
eksperimen,
Mengetahui,
Kepala Sekolah
.....................................................
69
Lampiran 2 RPP
A. Kompetensi Inti
KI 1 :Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (toleransi, gotong royong) santun, dan percaya diri
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
KI 3 :Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, sebi, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI 4 :Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif Tipe Course Review Horay (CRH) peserta didik mampu
memahami konsep-konsep momentum dan impuls, mengidentifikasi dan
menerapkan hukum kekekalan momentum, mengamati peristiwa tumbukan
serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, dan menentukan besar
koefisien restitusi pada tumbukan.
D. Materi Pembelajaran
1. Fakta
➢ Bola yang semula diam setelah ditendang akan bergerak. Bola
bergerak karena memiliki momentum.
➢ Bola yang lebih keras sulit dihentikan daripada bola yang ditendang
pelan.
➢ Jika memukul bola kasti dengan kuat maka bola melesat kencang.
71
G. Langkah-Langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama : 3 JP (Momentum dan Impuls)
Model Tahap Tipe Course Deskripsi Tahap Teori Alokasi Waktu
Pembelajaran Review Horay (CRH) Belajar
Kooperatif Konstruktivisme
PENDAHULUAN
1. Guru membuka pertemuan
pembelajaran dengan
mengucapkan salam, lalu
menunjuk ketua kelas untuk
memimpin doa, memeriksa
kehadiran peserta didik.
2. Guru menanyakan kabar kabar
peserta didik.
3. Guru mengajukan pertanyaan
yang berkaitan dengan
pembelajaran sebelumnya. “Jika
suatu benda bergerak, maka ada 10 menit
dua besaran yang bekerja pada
benda tersebut. Besaran apa
sajakah yang dimaksud?”
4. Guru meminta peserta didik
membandingkan “Mana yang
lebih mudah menangkap bola
dengan mengikuti arah gerak
bola atau menahannya?”
Fase 1 : Present 1. Guru menyampaikan 5. Guru menyampaikan tujuan Asimilasi
goals and set. kompetensi yang pembelajaran.
73
INTI
Fase 2 : Present 2. Guru 1. Guru menyampaikan cakupan
information. mendemonstrasikan materi dan demontrasi tentang
Menyajikan informasi atau menyajikan hukum kekekalan momentum dan 115 menit
materi. jenis-jenis tumbukan.
Fase 3 : Organize 2. Guru membagi peserta didik dalam
student info learning. beberapa kelompok, kemudian
Mengorganisir peserta membagikan LKPD hukum
didik ke dalam tim- kekekalan momentum untuk
tim belajar. dikerjakan secara berkelompok.
Fase 4 : Assist team 3. Guru membimbing peserta didik
work and study. untuk bekerjasama mengerjakan
Membimbing kerja LKPD hukum kekekalan
tim dan belajar. momentum.
Fase 5 : Test on the 4. Guru meminta salah satu Akomodasi
materials. perwakilan dari masing-masing
Mengevaluasi. kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi LKPD hukum
kekekalan momentum satu persatu,
dan membandingkan dengan hasil
yang mereka buat.
3. Memberikan 5. Guru memberikan penjelasan
kesempatan siswa tentang LKPD hukum kekekalan
tanya jawab. momentum yang sudah mereka
kerjakan, dan memberikan
kesempatan peserta didik untuk
bertanya mengenai hal-hal yang
belum dipahami pada materi
78
3. Pertemuan Ketiga : 3 JP (Tumbukan Lenting Sebagian & Tumbukan Tidak Lenting Sama Sekali)
Model Pembelajaran Tahap Tipe Course Deskripsi Tahap Teori Alokasi
Kooperatif Review Horay (CRH) Belajar Waktu
Konstruktivisme
PENDAHULUAN
1. Guru membuka pertemuan dengan
mengucapkan salam, menunjuk
ketua kelas untuk memimpin doa, 10 menit
dan memeriksa kehadiran peserta
didik.
2. Guru menanyakan kabar peserta
80
didik.
3. Guru mengajukan pertanyaan yang
berkaitan dengan pembelajaran
sebelumnya yaitu materi hukum
kekekalan momentum dan jenis-
jenis tumbukan.
4. Guru meminta peserta didik Asimilasi
memperhatikan dan menjawab
pertanyaan yang diberikan “Apa
yang terjadi jika kelereng
bertumbukan dengan plastisin?
Dan apa yang terjadi jika kelereng
bertumbukan dengan lantai?”
Fase 1 : Present goals 1. Guru menyampaikan 5. Guru menyampaikan tujuan
and set. kompetensi yang pembelajaran.
Menyampaikan tujuan ingin dicapai.
dan mempersiapkan
peserta didik.
INTI
Fase 2 : Present 2. Guru 1. Guru menyampaikan cakupan
information. mendemonstrasikan materi dan demontrasi tentang
Menyajikan informasi atau menyajikan tumbukan lenting sebagian dan
materi. tumbukan tidak lenting sama
sekali.
Fase 3 : Organize 2. Guru membagi peserta didik dalam 115 menit
student info learning. beberapa kelompok, kemudian
Mengorganisir peserta membagikan LKPD jenis-jenis
didik ke dalam tim- tumbukan untuk dikerjakan secara
81
ditentukan guru.
............................. .......................................
85
b. Jurnal
Pos/Neg Tindak
No Waktu Nama Kejadian/Perilaku Aspek sikap
Lanjut
1.
2.
3.
Dst.
86
B. Kompetensi Dasar
1.10 Menerapkan konsep momentum dan impuls serta hukum kekekalan momentum dalam kehidupan sehari-hari
4.10 Menyajikan hasil pengujian penerapan hukum kekekalan momentum, misalnya bola jatuh bebas ke lantai dan roket sederhana
87
d. 200 Ns I = 20 Ns
e. 500 Ns
Menerapkan Sebuah mobil bermassa 700 kg bergerak dengan 30 Dik : m = 700 kg
hubungan impuls kecepatan 36 km/jam, kemudian menabrak sebuah v1 = 36 km/jam = 10 m/s
dan momentum pohon dan berhenti setelah 0,4 sekon. Hitunglah v2 = 0 (karena diam)
untuk besar gaya rata-rata yang bekerja pada mobil Δt = 0,4 s
menyelesaikan selama tumbukan.... Dit : F..?
permasalahan a. 16000 N kekanan Penyelesaian : I = F Δt
fisika. b. 16000 N kekiri m (v1 – v2) = F Δt
c. 17000 N kekanan 700 (10 – 0) = F (0,4)
d. 17000 N kekiri 0,4F = -7000
e. 17500 N kekiri F = -17500 N
m1 m2
10 = v1’ + v2’
10 = (v2’ – 15) + v2’
25 = 2v2’
v2’ = 12,5 m/s
v1’ = v2’ – 15
v1’ = 12,5 – 15 = -2,5
Menerapkan Dua buah benda A dan B massanya masing-masing 5 kg 15 Dik : ma = 5 kg
persamaan hukum dan 3 kg bergerak brlawanan arah pada bidang datar mb = 3 kg
kekekalan licin dengan kelajuan sama 2 m/s. Jika terjadi tumbukan va = vb = 2 m/s
momentum untuk tidak lenting sama sekali, besar kecepatan kedua benda dit : v’
sesaat setelah tumbukan adalah...
kasus tumbukan
a. 0,1 m/s ma.va + mb.vb = (ma + mb) v’
tidak lenting sama b. 0,2 m/s 5 (2) + 3 (-2) = (5 +3) v’
sekali. c. 0,3 m/s 10 – 6 = 8 v’
d. 0,4 m/s v' = ½ m/s
e. 0,5 m/s = 0,5 m/s
Ek2’ = mv2’²
Ek2’ = (6) (-8)²
Ek2’ = joule
Menyebutkan Jika dua benda bertumbukan, maka selalu berlaku 15 Hukum Kekekalan Momentum
syarat untuk hukum...
berbagai peristiwa a. Kekekalan momentum dan energi potensial
tumbukan. b. Kekekalan mometum dan energi mekanik
c. Kekekalan mometum dan energi kinetik
d. Kekekalan energi mekanik
e. Kekekalan momentum
93
Rubrik Presentasi
Rubrik Presentasi
No Nama Kemampuan Kemampuan Memberi Nilai
Peserta Bertanya (*) Menjawab/Arg Masukan/Saran Keterampilan (**)
Didik umentasi (*) (*)
1. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2.
3.
4.
Pedoman Penskoran
No Aspek Pedoman Peskoran
1. Kemampuan bertanya Skor 4, apabila selalu bertanya
Skor 3, apabila sering bertanya
Skor 2, apabila kadang-kadang bertanya
Skor 1, apabila tidak pernah bertanya
2. Kemampuan Skor 4, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
menjawab/argumentasi jelas
Skor 3, apabila materi/jawaban benar, rasional, dan
tidak jelas
Skor 2, apabila materi/jawaban benar, tidak rasional,
dan jelas
Skor 1, apabila materi/jawaban tidak benar, tidak
rasional, dan tidak jelas
3. Kemampuan memberi Skor 4, apabila selalu memberi masukan/saran
masukan/saran Skor 3, apabila sering memberi masukan/saran
Skor 2, apabila kadang-kadang memberi masukan/saran
Skor 1, apabila tidak pernah memberi masukan/saran
(*) diisi sesuai dengan perolehan skor sesuai dengan pedoman penskoran
NAMA KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA : 1.
2.
3.
4.
TujuAN PembelAJAran
1. Siswa mampu menjelaskan konsep momentum dan impuls
2. Siswa mampu menjelaskan hubungan antara perubahan momentum dan impuls.
PernAHkAH KAMU ?
Pada Aktivitas 1 ini, terdapat beberapa kegiatan yang akan menuntunmu menemukan
konsep momentum dan impuls.
AktivitAS 1
1 Amatilah gambar berikut!
Kerbau Kambing
Jika kerbau dan kambing berlari dengan kecepatan yang sama, manakah yang
lebih sulit untuk dihentikan?
Alasan:
LKPD 1
LembAR KerjA Momentum dan
PeserTA Didik 1
3.10/X/II/01 Impuls
2 Amatilah gambar berikut!
B
A
Kambing A Kambing B
Dua ekor kambing A dan B berlari dengan kecepatan sama dengan berat kambing B
lebih besar dari kambing A, kambing manakah yang lebih sulit untuk dihentikan?
Alasan:
AktivitAS 2
1 Sebuah benda bermassa m sedang bergerak dengan kecepatan v1. Kemudian tiba-tiba benda
tersebut diberi gaya sebesar F, setelah selang waktu ∆t, kecepatannya berubah dari menjadi v2.
Lihat pada gambar dibawah ini :
v1 v2
Sehingga apabila benda yang bergerak mengalami perubahan kecepatan dari v1 ke v2, maka benda
tersebut mengalami perubahan momentum. Berapakah perubahan momentum nya?
∆p ⋯ ⋯
∆p ⋯ … ⋯ (persamaan 1)
F ∆t ⋯ … ⋯
F ∆t ................ ⋯ … (persamaan 2)
F ∆t ⋯ ⋯ (persamaan 3)
4
Jika F ∆t I , maka persamaan F ∆t dapat diubah menjadi ...
I ⋯ ⋯
NAMA KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA : 1.
2.
3.
4.
TujuAN PembelAJAran
1. Siswa mampu menjelaskan hukum kekekalan momentum
PernAHkAH KAMU ?
Pada Aktivitas 1 ini, terdapat beberapa kegiatan yang akan menuntunmu menemukan
hukum kekekalan momentum.
AktivitAS 1
1 Amatilah gambar berikut!
v1 v2
m1 m2
Pada Aktivitas 2 ini, terdapat beberapa pertanyaan yang berkaitan hukum kekekalan
momentum.
1
Sebuah senapan bermassa 1 kg digunakan untuk menembakkan peluru
bermassa 0,02 kg dengan kecepatan 800 m/s. Berapa kecepatan senapan
mendorong bahu penembak dan kemanakah arahnya ?
Jawab:
NAMA KELOMPOK :
NAMA ANGGOTA : 1.
2.
3.
4.
TujuAN PembelAJAran
1 Siswa mampu menjelaskan jenis-jenis tumbukan
2 Siswa dapat menentukan koefisien restitusi berdasarkan percobaan
PernAHkAH KAMU ?
AktivitAS 1
Pada Aktivitas 1 ini, terdapat beberapa kegiatan yang akan menuntunmu mengetahui
jenis-jenis tumbukan.
m1 m2
LKPD 3
LembAR KerjA Jenis-Jenis
PeserTA Didik 3
4.10/X/II/03 Tumbukan
2 Amatilah gambar berikut!
m1 m2
KesimpulAN
Ayo LAkuKAN!
Alat dan bahan
1. Bola pingpong
2. kelereng
3. Penggaris
4. Perlengkapan video dokementer
Prosedur
eksperimen
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan untuk eksperimen!
2. Jatuhkan bola pingpong dari ketinggian tertentu (h=150 cm).
3. Ukur tinggi pantulan pertama sebagai h1.
4. Ulangi langkah 2-3 dengan memvariasikan ketinggian awal bola.
5. Data hasil pengamatan dimasukkan dalam tabel 1.a.
6. Ulangi langkah 2-4 dengan mengganti bola pingpong dengan
kelereng. Masukkan data hasil pengamatan pada tabel 1.b.
Hasil Pengamatan
Tabel 1.a. Hasil ketinggian pantulan bola pingpong
1 150
2 ...
3 ...
1 150
2 ...
3 ...
LKPD 3
LembAR KerjA Jenis-Jenis
PeserTA Didik 3
4.10/X/II/03 Tumbukan
1. Buatlah grafik antara akar tinggi bola sebelum dijatuhkan (√h)
dengan akar tinggi bola pantulan ( √h ) untuk kelereng dan bola
pingpong !
Lampiran 4 Kisi-Kisi Soal dan Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar Kognitif
b. 20 kg m/s
c. 30 kg m/s
d. 40 kg m/s
e. 50 kg m/s
e==
1=
v1’ + v2’ = 0
111
0,5 = √
(0,5)² =
a. 80 m
b. 75 m
c. 50 m h2 = 100 (0,25) = 25 m
d. 25 m
e. 20 m
15 Menentukan Arya melakukan percobaan Semakin tinggi pantulan kedua C5 B
koefisien restitusi menjatuhkan bola dari ketinggian bola maka makin besar restitusi
113
SOAL ULANGAN
MATERI MOMENTUM DAN IMPULS
Sekolah : ....................
Kelas : X/2
Waktu : 3 x 90 menit
Hari/Tanggal :
Nama :
Kelas :
Petunjuk
1. Isilah identitas di lembar soal yang telah disediakan.
2. Berilah tanda silang jawaban pada lembaran soal.
3. Tidak ada jawaban 2x. Apabila terdapat jawaban 2x, maka jawaban
dianggap salah.
4. Apabila terdapat soal menggunakan rumus, maka kerjakan dengan jalan
pengerjaan yang benar dan rapi di samping soal atau di lembar belakang
soal karena akan menambah poin nilai.
5. Selesaikan soal dengan tepat waktu.
Dua buah benda bergerak saling mendekati seperti terlihat pada gambar.Besar
momentum benda 1 adalah...
a. 10 kg m/s
b. 20 kg m/s
c. 30 kg m/s
d. 40 kg m/s
e. 50 kg m/s
9. Dua buah bola masing-masing
bermassa m1 = 2 kg dan m2 = 1 kg
menggelinding berlawanan arah dengan
118
kelajuan v1 = 2 m/s dan v2 = 4 m/s seperti pada gambar. Kedua bola kemudian
bertumbukan dan setelah tumbukan keduanya saling menempel. Kecepatan
kedua bola setelah tumbukan adalah....
a. 0 m/s
b. 1 m/s
c. 0,5 m/s
d. 1,5 m/s
e. -1 m/s
10. Perhatikan gambar berikut!
v=5
A m/s B
Dua bola identik dijatuhkan bersamaan dari ketinggian yang sama pada
bidang licin berbentuk setengah lingkaran dengan jari-jari 1,8 m. jika
tumbukan antara kedua bola lenting sempurna, kecepatan kedua bola sesaat
sesudah tumbukan adalah.....
a. 0
b. 3 m/s
c. 6 m/s
d. 9 m/s
e. 11 m/s
12. Benda bermassa 500 gram bergerak kebarat dengan kecepatan 10 m/s dan
benda bermassa200 gram bergerak ketimur dengan kecepatan 12 m/s. Kedua
benda bergerak saling mendekati dan bertumbukan. Jika setelah
bertumbukan, kelajuan benda bermassa 500 gram adalah 6 m/s maka kelajuan
benda bermassa 200 gram adalah....
a. -28 m/s
b. 28 m/s
c. -25 m/s
d. 26 m/s
e. -22 m/s
13. Sebutir peluru bermassa 30 gr bergerak dengan kecepatan sebesar 30 m/s
menumbuk balok kayu bermassa 1 kg yang sedang diam. Tentukan kelajuan
balok jika peluru tertanam di dalam balok...
a. 8,7 m/s
b. 0,87 m/s
c. 0,08 m/s
d. 8,07 m/s
120
e. 87 m/s
14. Sebuah benda jatuh bebas dari ketinggian 100 m. Jika koefisien restitusi
antara bola dengan lantai 0,5 maka ketinggian pantulan bola adalah...
a. 80 m
b. 75 m
c. 50 m
d. 25 m
e. 20 m
15. Arya melakukan percobaan menjatuhkan bola dari ketinggian tertentu,
kemudian diukur ketinggian pantulan kedua bola. Data hasil percobaan
tampak sebagai berikut:
Jenis h1 (m) h2 (m) e
Bola
Bola 1,5 0,9 0,77
Kasti
Bola 1,5 1,2 0,89
Pingpong
Bola 1,5 0,75 ....
Bekel
Berdasarkan tabel di atas, kesimpulan yang tepat dari percobaan yang
dilakukan Arya adalah....
a. Semakin rendah pantulan kedua bola maka makin besar restitusi bola.
b. Semakin tinggi pantulan kedua bola maka makin besar restitusi bola.
c. Semakin besar restitusi bola maka semakin rendah pantulan kedua bola.
d. Semakin tinggi pantulan kedua bola maka semakin energi bola yang
hilang.
e. Semakin rendah pantulan kedua bola maka energi bola semakin
bertambah.
121
Petunjuk:
1. Bacalah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan cermat dan bertahap.
2. Lembar validasi ini dimaksudkan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu
tentang Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sehingga
dapat diketahui layak atau tidaknya RPP tersebut digunakan dalam
pembelajaran fisika.
3. Mohon Bapak/Ibu memberikan tanda (✓) didalam kotak sesuai dengan
penilaian atau pendapat Bapak/Ibu!
Skor 1 = TIDAK BAIK
Skor 2 = KURANG BAIK
Skor 3 = BAIK
Skor 4 = SANGAT BAIK
4. Mohon Bapak/Ibu memberikan saran dan komentar pada tempat yang telah
disediakan.
5. Atas kesediaan Bapak/Ibu dalam mengisi lembar penilaian ini, saya ucapkan
terima kasih.
Tabel 1. Kesesuaian KD, Indikator, dan Alokasi Waktu
Skor
No ITEM
1 2 3 4
Rumusan indikator selaras dengan Kompetensi
1.
Dasar (KD).
Alokasi waktu sesuai dengan cakupan
2.
kompetensi.
Ketepatan penggunaan kata kerja operasional
3.
pada indikator pembelajaran.
122
Divalidasi Oleh,
Validator
(…………………..)
124
SKALA
NO ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN SARAN
1 2 3 4
I Teknis
1 LKPD disusun secara sistematis
2 Tulisan tersusun rapi dan terbaca
3 Perpaduan warna dan desain
tampilan LKPD materi ....
menarik
II Konstruktif
125
Divalidasi Oleh,
Validator
(........................)
126
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Divalidasi Oleh,
Validator
(.........................)
128
(KD).
2 Rumusan tujuan pembelajaran 2 2 2 2 R 4 4 3 3,67 T
selaras dengan materi momentum
dan impuls.
Jumlah rata-rata 2,5 R Jumlah rata- 3,34 ST
rata
sebelumnya.
2 Kegiatan pendahuluan 2 3 4 3 T 4 3 4 3,67 ST
membangun pengetahuan awal
peserta didik.
3 Kegiatan pendahuluan 3 3 3 3 T 3 3 4 3,33 ST
menyampaikan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai.
4 Kegiatan inti dituliskan secara 2 2 2 2 R 4 3 3 3,33 ST
rinci untuk menjabarkan tahapan
pencapaian KD disertai alokasi
waktu dan sesuai dengan
indikator.
5 Inti pembelajaran yang dirancang 3 2 3 2,67 T 3 4 4 3,67 ST
berfokus pada peserta didik.
6 Inti pembelajaran memberi 4 3 3 3,33 ST 4 4 3 3,67 ST
kesempatan peserta didik
bekerjasama dengan teman
kelompok.
7 Langkah-langkah pembelajaran 3 3 3 3 T 3 4 3 3,33 T
dijabarkan dengan jelas.
8 Langkah-langkah pembelajaran 2 2 3 2,33 R 4 4 4 4 ST
menggambarkan kegiatan
Asimilasi.
9 Langkah-langkah pembelajaran 2 2 3 2,33 R 4 4 3 3,67 ST
menggambarkan kegiatan
Akomodasi.
10 Langkah-langkah pembelajaran 2 2 3 2,33 R 4 4 3 3,67 ST
menggambarkan kegiatan
132
Equilibrasi.
11 Rumusan langkah-langkah 3 2 3 2,67 T 4 4 4 4 ST
pembelajaran menggambarkan
pembelajaran Model Kooperatif
tipe Course Review Horay
(CRH).
12 Penutup pembelajaran berisi 3 3 3 3 T 3 3 3 3 T
kesimpulan materi.
13 Penutup pembelajaran berisi 3 3 3 3 T 3 3 3 3 T
informasi materi selanjutnya.
Jumlah rata-rata 2,74 T Jumlah rata- 3,49 ST
rata
2. RPP Pertemuan 2
Tabel 1. Kesesuaian KD, Indikator, dan Alokasi Waktu
Skor Validasi 1 Rata- Kategor i Skor Valid asi 2 Rata- Kategori
No Item
V1 V2 V3 rata V1 V2 V3 rata
dan impuls.
Jumlah rata-rata 2,5 R Jumlah rata- 3,16 T
rata
pembelajaran.
Jumlah rata-rata 2,67 T Jumlah rata- 3,67 ST
rata
kesimpulan materi.
13 Penutup pembelajaran berisi 3 3 3 3 T 3 3 3 3 T
informasi materi selanjutnya.
Jumlah rata-rata 2,85 T Jumlah rata- 3,43 ST
rata
3. RPP Pertemuan 3
Tabel 1. Kesesuaian KD, Indikator, dan Alokasi Waktu
Skor Validasi 1 Rata- Kategor i Skor Valid asi 2 Rata- Kategori
No Item
V1 V2 V3 rata V1 V2 V3 rata
indikator.
5 Inti pembelajaran yang dirancang 3 3 3 3 T 3 3 4 3,33 ST
berfokus pada peserta didik.
6 Inti pembelajaran memberi 4 3 3 3,33 ST 4 4 3 3,66 ST
kesempatan peserta didik
bekerjasama dengan teman
kelompok.
7 Langkah-langkah pembelajaran 3 3 3 3 T 4 4 3 3,66 T
dijabarkan dengan jelas.
8 Langkah-langkah pembelajaran 4 4 3 3,66 ST 4 4 4 4 ST
menggambarkan kegiatan
Asimilasi.
9 Langkah-langkah pembelajaran 4 4 3 3,66 ST 4 4 3 3,66 ST
menggambarkan kegiatan
Akomodasi.
10 Langkah-langkah pembelajaran 4 4 3 3,66 ST 4 4 3 3,66 ST
menggambarkan kegiatan
Equilibrasi.
11 Rumusan langkah-langkah 4 4 3 3,66 ST 4 4 4 4 ST
pembelajaran menggambarkan
pembelajaran Model Kooperatif
tipe Course Review Horay
(CRH).
12 Penutup pembelajaran berisi 3 3 3 3 T 3 3 3 3 T
kesimpulan materi.
13 Penutup pembelajaran berisi 3 3 3 3 T 4 3 3 3,33 ST
informasi materi selanjutnya.
Jumlah rata-rata 3,17 T Jumlah rata- 3,45 ST
142
rata
2. LKPD 02
NO ASPEK YANG DINILAI Skor Validasi 1 Rata- Kategori Skor Validasi 2 Rata- Kategori
V1 V2 V3 rata V1 V2 V3 rata
I Teknis
1 Perpaduan warna dan desain 3 2 2 2,33 R 3 3 4 3,33 ST
tampilan LKPD materi
momentum dan impuls menarik.
2 LKPD disusun secara sistematis 3 2 3 2,67 T 3 3 3 3 T
3 Tulisan tersusun rapi dan terbaca 3 3 3 3 T 3 3 3 3 ST
4 Ilustrasi dan gambar disajikan 2 3 2 2,33 R 4 3 4 3,67 ST
dengan baik
II Konstruktif
1 Kalimat yang digunakan sesuai 3 3 3 3 T 3 3 3 3 T
dengan kaidah bahasa Indonesia
2 Kalimat yang digunakan 3 3 3 3 T 3 3 4 3,33 ST
komunikatif
3 Bahasa yang digunakan jelas dan 3 3 3 3 T 3 3 4 3,33 ST
mudah dipahami peserta didik
III Didaktif
1 Kesesuaian materi dengan silabus 3 3 4 3,33 ST 3 3 4 3,33 ST
kurikulum 2013
2 Kedalaman materi sesuai dengan 3 3 3 3 T 3 3 3 3 T
taraf berpikir siswa
145
3. LKPD 03
NO ASPEK YANG DINILAI Skor Validasi 1 Rata- Kategori Skor Validasi 2 Rata- Kategori
V1 V2 V3 rata V1 V2 V3 rata
I Teknis
1 Perpaduan warna dan desain 3 2 2 2,33 R 3 4 4 3,67 ST
tampilan LKPD materi
momentum dan impuls menarik.
2 LKPD disusun secara sistematis 3 2 3 2,67 T 3 4 3 3,33 ST
3 Tulisan tersusun rapi dan terbaca 3 3 3 3 T 3 3 3 3 ST
4 Ilustrasi dan gambar disajikan 2 3 2 2,33 R 3 3 4 3,33 ST
dengan baik
II Konstruktif
1 Kalimat yang digunakan sesuai 3 3 3 3 T 3 3 3 3 T
146
Validator-1
Nama : Prof. Dr. Nur Islami, S.Si., M.T
Jabatan : Dosen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNRI
Validator-2
Nama : Dr. Yennita, S.Si.,M.Si
Jabatan : Dosen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNRI
Validator-3
Nama : M. Nor, S. Si., M.T
Jabatan : Dosen Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNRI