Disusun Oleh :
Kelompok 11
Hafidhah Maghfira (T20184045)
Noor Aliza Fauziah (T20184063)
Shofiyatul Munawwaroh (T20184079)
Imroatul Hasanah (T20184082)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai
pembawa kabar gembira bagi umat yang bertaqwa. Makalah yang berjudul
“PENGEMBANGAN RENCANA PERSIAPAN PEMBELAJARAN (RPP) AL-QUR’AN
HADITS di MI” disusun dalam rangka guna memenuhi tugas “Pembelajaran Qur’an Hadits
MI”. Dalam pembuatan makalah ini, kami mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Muhammad Junaidi, M.Pd.I. selaku Dosen Pengampu Pembelajaran Al-Qur’an Al-
Hadits MI.
2. Orang tua dan keluarga tercinta yang telah memberikan dukungan, motivasi,
dorongan, serta bantuan, baik secara materi maupun moral.
3. Teman-teman program studi PGMI kelas D2 angkatan 2018 yang telah
memberikan dorongan semangat agar makalah ini dapat kami selesaikan.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih belum sempurna dan
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat, khususnya pada mata kuliah “Pembelajaran Al-Qur’an Al-
Hadits MI”.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ....................................................................................................... 21
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka mengimplementasikan program pembelajaran yang sudah
dituangkan dalam silabus, maka guru harus menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan
pembelajaran yang efektif. Oleh karena itu, apa yang tertuang di dalam RPP memuat
hal-hal yang langsung berkaitan dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya
pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar. Dalam menyusun RPP guru harus
mencantumkan Standar Kompetensi yang memayungi Kompetensi Dasar yang akan
disusun dalam RPP nya. Di dalam RPP secara rinci harus termuat tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan
pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian.
RPP ini dapat digunakan oleh setiap guru sebagai pedoman umum untuk
melaksanakan pembelajaran kepada peserta didiknya, karena di dalamnya termuat
petunjuk secara rinci, pertemuan demi pertemuan, mengenai tujuan, ruang lingkup
materi yang diajarkan, dan lainnya. Sehingga, para guru tanpa merasa khawatir bahwa
pembelajaran yang disampaikan keluar dari tujuan, ruang lingkup materi, dan
lainnya.
Proses pengembangan perencanaan pembelajaran terkait erat dengn unsur-
unsur dasar kurikulum yaitu tujuan materi pelajaran, pengalaman belajar dan
penilaian hasil belajar. Perangkat yang harus dipersiapkan dalam perencanaan
pembelajaran adalah : (a) memahami kurikulum; (b) menguasai bahan ajar; (c)
menyusun program pengajaran; (d) melaksanakan program pengajaran dan (e) menilai
program pengajaran dan hasil proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan.
Dalam perencanaan pembelajaran sampai saat ini masih mempergunakan pendekatan
sistem, artinya perencanaan pembelajaran merupakan kesatuan utuh yang memiliki
komponen (tujuan, materi, pengalaman belajar dan evaluasi) yang satu sama lain
saling berinteraksi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian RPP ?
2. Apa saja Tujuan dan manfaat penyusunan RPP ?
1
3. Apa Pengertian pembelajaran Qurdis ?
4. Bagaimana Langkah-langkah pengembangan RPP QURDIS ?
5. Apa saja Standar kompetensi dan kompetensi dasar MI ?
6. Apa saja Prinsip pengembangan kurikulum ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian RPP
2. Untuk mengetahui Tujuan dan manfaat penyusunan RPP
3. Untuk mengetahui Pengertian pembelajaran Qurdis
4. Untuk mengetahui Langkah-langkah pengembangan RPP QURDIS
5. Untuk mengetahui Standar kompetensi dan kompetensi dasar MI
6. Untuk mengetahui Prinsip pengembangan kurikulum
2
BAB II
PEMBAHASAN
Dari berbagai pendapat diatas disimpulkan bahwa RPP merupakan suatu rencana
yang disusun secara sistematis, dengan mengacu pada silabus, yang bertujuan untuk
menginformasikan segala aspek dari berbagai kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menjadi pegangan yang sangat
membantu guru untuk melakukan proses pembelajaran secara tertata. Berdasarkan RPP
inilah seorang guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran secara terprogram.
Sebuah RPP harus mempunyai daya serap yang tinggi. Tanpa perencanaan yang matang,
target pembelajaran akan sulit tercapai secara maksimal. Oleh karena itu, kemampuan
membuat RPP merupakan langkah awal yang harus dimiliki guru dan calon guru, serta
sebagai muara dari segala pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang
mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran.
Rencana pembelajaran disusun untuk kebutuhan guru dalam melaksanakan tugas
mengajarnya. Dengan demikian , perencanaan merupakan kegiatan menerjemahkan
kurikulum sekolah ke dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Perencanaan program
pembelajaran dapat berupa perencanaan untuk kegiatan sehari-hari, kegiatan mingguan,
bahkan rencangan untuk kegiatan tahunan sesuai dengan tujuan kurikulum yang hendak
dicapai. Dengan demikian, isinya bisa terdiri dari tujuan khusus yang spesifik, prosedur
kegiatan belajar mengajar, materi pelajaran, waktu yang diperlukan sampai pada bentuk
evaluasi yang akan digunakan.1
Walaupun perencanaan pembelajaran berkaitan dengan desaian pembelajaran,
keduanya memiliki posisi yang berbeda. Perencanaan lebih menekankan pada proses
pengembangan atau penerjemahan suatu kurikulum sekolah, sedangkan desain
menekankan pada proses merancang program pembelajaran untuk membantu proses
belajar siswa, seperti yang dikemukakan Zook bahwa desain instruksional adalah a
systematic thinking processto help learners learn.2
B. Tujuan dan Fungsi RPP
1
Ruslan, SP.d., M.Ed., Dr. Rusli Yusuf, M.Pd., Rencana Pembelajara, (Banda Aceh: Syiah Kuala University Press
2017)233-235.
2
Ibid., hlm. 70.
4
2. Fungsi rencana pembelajaran adalah sebagai acuan bagi guru untuk
melaksanakan kegiatan belajar-mengajar (kegiatan pembelajaran) agar lebih
terarah dan berjalan secara efektif dan efisien
Al-Qur’an Hadist adalah bagian dari mata pelajaran pendidikan agama islam
yang diberikan untuk emahami dan mengamalkan Al-Qur’an sehingga mampu
membaca dengan fasih, menerjemahkan, menyimpulkan isi kandungan, menyalin dan
menghafal ayat-ayat yang terpilih serta memahami dan mengamalkan hadist-hadist
pilihan sebagai pendalaman dan perluasan kajian dari pelajaran Al-Qur’an Hadist
dari Madrasah Ibtidaiyah dan sebagai bekal untuk mengikuti jenjang pendidikan
berikutnya.
3
Journal Ar Rasikh, Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di Madrasah Ibtidaiyah studi Multisitus pada MIN Model
Sesela dan Madrasah IbtidaiyahAt Tahzib, Universitas Islam Negeri Mataram, Vol. 15 No. 1 (2019)., 14-28
5
dirumuskan kegiatan siswa secara umum dalam pembelajaran berdasarkan standar
proses. Kegiatan siswa ini merupakan rincian dari eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi, yakni: mengamati (observing), menanya (questioning), mengolah
(associating) dan menyajikan.
b. Menentukan tujuan
6
konfirmasi, yakni: mengamati (observing) menanya (questioning),
mengasosiasikan (associating) dan menyajikan”.
7
keluasan, kedalaman, tigkat kesulitan, dan tingkat kepentingan kompetensi dasar
Penentuan alokasi waktu dalam RPP harus sesuai dengan tingkat kesulitan
kompetensi dasar yang akan di capai, sehingga dapat menentukan perkiraan waktu
untuk mencapai kompetensi dasar tersebut dan disesuaikan dengan kemampuan
peserta didik yang beragam.
8
1. Menulis huruf hijaiyah 1.1. Menulis huruf-huruf hijaiyah secara
secara terpisah dan terpisah dengan benar
bersambung 1.2. Menulis huruf-huruf hijaiyah secara
bersambung dengan benar
9
7. Memahami hadits tentang 7.1. Menghafal hadits tentang
Persaudaraan secara benar persaudaraan
dan fasih 7.2. Menerapkan perilaku persaudaraan
dengan sesame/
1. Menghafal surah –surah 1.1. Membaca surah al-‘Adiyat dan surat
pendek secara benar dan al-insyirah secara benar dan fasih
fasih 1.2. Menghafal surah al-adiyat secara
benar dan fasih
2. Memahami arti surah – 2.1. mengartikan surah an-naser dan surah
surah pendek al-kautsar
IV / 1 2.2. Memahami isi kandungan surah an-
naser dan surah al-kautsar secara
sederhana
3. Memahami kaidah ilmu 3.1. memahami bacaan idhar halq dan
tajuid ikfaq haqiqi
3.2. menerapkan hukum bacaan idhar halq
dan ikfaq haqiqi
4. Memahami arti surat pendek 4.1. Mengartikan surat al-lhab
dan hadist tentang niat 4.2. Menjelaskan isi kandungan surah al-
lahab secara benar
5. Menerapkan ilmu kaidah 5.1. Menjelaskan isi kandunagn hadist
kaidah ilmu tajuid tentang niat secara sederhana
IV / 2 5.2. Menjelaskan isi kandunagn tentang
silaturahmi hadis secara sederhana
10
orang munafik 5.2. Menjelaskan isi kandungan hadits
tentang menyayangi anak yatim
secara sedarhana
1. Menghafal surat pendek 1.1. Membaca surat ad-Duha secara benar
secara benar dan fasih dan fasih
1.2. Menghafal surat ad-Duha secara benar
dan fasih
2. Memahami arti surat pendek 2.1. Menterjemahkan surat Ad-Duha
pilihan 2.2. Menjelaskan isi kandungan surat Ad-
VI /1 Duha tentang meyakini kehidupan
akhirat lebih baik daripada kehidupan
dunia dengan sederhana
3. Memahami hadits tentang 3.1. Menterjemahkan hadist tentang
keutamaan memberi keutamaan memberi
3.2. menjelaskan hadist tentang keutamaan
memberi secara sederhana
4. Menghafal surah pendek 4.1. Membaca surah bayyinah dengan baik
secara benar dan fasih dan fasih
4.2. Menghafal surah al bayyinah denagn
baik dan fasih
VI / 2 5. Memahami arti arti hadits 5.1. Menterjemahkan hadits tentang amal
tentang amal shalih shalih
5.2. Menjelaskan isi kandungan hadits
tentang amal salih secara sederhana
5.3. Menerapkan isi kandungan hadits
tentang amal salih kaitannya dengan
berakhlak dengan sesama
11
berbangsa, bernegara dan peradaban dunia (Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013).
Sedangkan aspek utama pada Kurikulum 2013 yaitu Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), Kompetensi inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), dan indikator yang berbasis
scientific approach dan authentic assessment. Kurikulum 2013 juga memiliki
beberapa karakteristik yang lebih menekankan pada pencapaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.Struktur kelompok mata pelajaran PAI di Madrasah
Ibtidaiyah terdiri dari al-Qur’an Hadits, Akidah Akhlak, Fikih dan Sejarah
Kebudayaan Islam dan Bahasa Arab yang saling terkait dan saling melengkapi, meski
masing masing memiliki karakteristik. Al-Qur’an Hadits sebagai salah satu mata
pelajaran PAI memiliki karakteristik penekanan pada kemampuan membaca dan
menulis al-Qur’an dan hadits dengan benar serta hafalan surat-surat pendek dalam al-
Qur'an, pengenalan arti atau maknanya secara sederhana dan hadits-hadits tentang
akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan
pembiasaan.
1. Pengetahuan dasar membaca dan menulis al-Qur'an yang benar sesuai dengan
kaidah ilmu tajwid,
2. Hafalan surat-surat pendek dalam al-Qur'an dan pemahaman sederhana tentang
arti dan makna kandungannya serta pengamalannya melalui keteladanan dan
pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari,
3. Pemahaman dan pengamalan melalui keteladanan dan pembiasaan mengenai
hadits-hadits yang berkaitan dengan kebersihan, niat, menghormati orang tua,
persaudaraan, silaturahmi, takwa, menyayangi anak yatim, salat berjamaah, ciri-
ciri orang munafik, dan amal salih.
12
Secara substansial mata pelajaran al-Quran Hadits memiliki kontribusi dalam
memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempraktikkan nilai-nilai yang
terkandung dalam al-Qur’an dan hadits Nabi dalam kehidupan sehari-hari sebagai
manifestasi dari keimanannya kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya,
rasul-rasul-Nya, hari akhir, serta Qada dan Qadar. Nilai-nilai Qur’ani dan sunnah
Rasul ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan sejak dini oleh peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak
negatif era globalisasi dan krisis multidimensi yang melanda bangsa dan negara
Indonesia.
Prinsip pembelajaran yang digunakan dalam Pendidikan Agama Islam dan
Bahasa Arab, sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi adalah dari
peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu, dari pendidik sebagai
satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar, dari
pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah,
dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi, dari
pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu (integral), dari pembelajaran yang
menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang
kebenarannya multi dimensi, dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan
aplikatif, peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hard skills)
dengan keterampilan mental (soft skills), pembelajaran yang mengutamakan
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat,
pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip dengan memberi
keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun
karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut
wuri handayani), pembelajaran yang berlangsung di rumah (informal), di sekolah
(formal), dan di masyarakat (non-formal), pembelajaran yang menerapkan prinsip
bahwa siapa saja adalah pendidik, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja
adalah kelas tempat pembelajaran, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan pengakuan atas
perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik (Permenag 2013).4
Sesuai dengan kerangka pikir diatas, Kurikulum al-Qur’an dan Hadits Madrasah
Ibtidaiyah (MI) dikembangkan dengan pendekatan sebagai berikut:
4
Salmah Fa’atin, “Pembelajaran Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah dengan Pendekatan Integratif
Multidisipliner”, Elementary, Vol. 5, 2 (Juli-Desember, 2017), 394-399.
13
a. Lebih menitikberatkan target kompetensi dari penguasaan materi.
b. Lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya pendidikan
yang tersedia.
c. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan dilapangan
untuk mengembangkan dan melaksanakan program pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan.
5
Mansur, “Pengembangan Kurikulum Mata Pelajaran Qur’an Hadits di MI, MTs, dan MA”,
https://menzour.blogspot.com/2018/05/makalah-pengembangan-kurikulum-mata.html (13 Mei 2018).
14
• Contoh RPP
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses mengamati, menanyakan, mencoba, mengasosiasikan dan
mengkomunikasikan pembelajaran, siswa dapat mengartikan hadits tetang shalat
berjamaah dengan benar
15
Artinya : Shalat berjamaah lebih utama dari shalat sendirian dengan dua puluh
tujuh derajat.
Shalat berjamaah lebih baik dari shalat sendirian, karena Allah akan
menaikkan 27 derajat (kemulyaan) bagi yang melaksanakan shalat berjamaah,
dari pada sendirian hanya dapat 1 derajat. Shalat berjamaah hukumnya sunah
muakkad, artinya sunah yang dianjurkan atau diutamakan
F. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan :Sientifik
2. Metode :
a) Observasi
b) Diskusi
c) Presentasi
d) Demontrasi
G. Sumber Belajar
1. Buku Al-Qur’an Hadis Madrasah Ibtidaiyah .
2. Lingkungan sekitar.
H. Langkah-langkah Pembelajaran
2. Kegiatan Inti
• Mengamati 40
➢ Guru menyiapkan dan meberikan motivasi terkait manfaat bagi menit
orang yang memahami hadist tentang sholat berjamaah. Di
dalam buku teks diawali dengan kalimat amati dan ceritakan
gambar berikut.
• Menanya
16
➢ Peserta didik menjawab pertanyaan mengapa kita perlu
mengartikan hadits tentang sholat berjamaah.
• Mengekplorasi/menalar.
➢ Bagaimana cara mengartikan hadits tentang sholat berjamaah?
Jika ada yang bisa, mintalah untuk menjelaskan kepada teman-
temannya. Jika tidak ajaklah peserta didik untuk mengamati
arti mufrodatnya.
• Mengasosiasi/mencoba.
➢ Guru memberikan motivasi agar peserta didik bersemangat
mengartikan perkalimat hadits tentang sholat berjamaah.
• Komunikasi/demonstrasi/Networking
➢ Pada kolom aku bisa menterjemahkan, peserta didik diminta
untuk membaca arti perkalimat hadits tentang sholat
berjamaah.
3. Penutup
1. Setiap akhir pembelajaran kompetensi mengartikan hadist, guru 15
selalu memberikan penguatan, terutama bagi peserta didik yang Menit
tergolong lambat. Dan jangan lupa untuk selalu member motivasi
belajar.
2. Guru melaksanakan penilaian secara lisan
3. Merencanakan kegiatan tindak lanjut
4. Pembelajaran ditutup dengan membaca hamdalah dan do’a
kafaratul majelis serta salam
1. Pertanyaan Uraian
Guru melakukan penilaian terhadap peserta didik dalam kegiatan individu secara
Tertulis
Soal :
1. Apa arti
17
5. Sebutkan terjemahan hadis tentang sholat jamaah berikut ini.
Kunci jawaban :
1. Sholat berjamaah
2.
3.
5. Artinya : Shalat berjamaah lebih utama dari shalat sendiri dengan 27 derajat.
Rubrik Penilaian
Pedoman Penilaian
Skor maksimal 15
Skor diperoleh
Nilai Akhir = --------------- x 100
Skor maksimal
Saran :
2. Penilaian kinerja
18
Format penilaian hafalan lafal dan terjemahan hadist tentang sholat berjamaah
Nama : ……………….
Kelas : …………….....
Berilah tanda centang (√) pada kolom hafal atau belum hafal sesuai dengan
hasil belajar peserta didik
Catatan :
1. Guru dapat mengembangkan soal berikut rubrik dan penskorannya sesuai dengan
kebutuhan peserta didik.
2. Guru diharapkan untuk memiliki catatan sikap atau nilai-nilai karakter yang
dimiliki peserta didik selama dalam proses pembelajaran. Catatan terkait dengan
sikap atau nilai-nilai karakter yang dimiliki oleh peserta didik dapat dilakukan
dengan tabel berikut ini:
J. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah menguasai bahan pelajaran hadis tentang sholat berjamaah
mereka diminta mencari referensi lain yang terkait hadis tentang keutamaan sholat
berjamaah
K. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi mengartikan hadist, diberi kesempatan untuk
belajar. Remedial dengan kegiatan mengartikan hadist di rumah dan di dampingi oleh
orang tuanya untuk Memberi tanggapan dan uji kemampuanya.
19
buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf.
....................................... ……………………..
NIP. …………………..
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu
kompetensi dasar. RPP paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang meliputi
1 (satu) atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
Pengembangan RPP harus memperhatikan minat dan perhatian peserta didik terhadap
materi standar dan kompetensi dasar yang dijadikan bahan kajian.
Untuk menyusun sebuah RPP ada beberapa hal yang menjadi prinsipnya, yang
mana prinsip tersebut harus diperhatikan ketika seorang guru menyusun sebuah RPP.
Tujuan penyusunan RPP adalah untuk memudahkan guru dan juga peserta didik di
dalam proses pembelajaran. Yang tentunya pembelajaran yang telah terencana
sebelumnya itu sangat bermanfaat, baik bagi guru maupun peserta didik. Komponen
RPP setidak terdiri dari Materi Pelajaran, Materi Pokok , Kelas/Semester, Alokasi
Waktu, Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SK/KD), Indikator Hasil Belajar,
Materi Pelajaran, Kegiatan Pembelajaran, Alat, Media, dan Sumber Belajar, serta
Evaluasi.
21
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Yusuf Rusli, M.Pd., Ruslan, SP.d., M.Ed. 2017. Rencana Pembelajara. Banda
Aceh: Syiah Kuala University Press.
Fa’atin Salma. 2017. Pembelajaran Qur’an Hadits di Madrasah Ibtidaiyah dengan
Pendekatan Integratif Multidisipliner. Elementary, Vol. 5.
Journal Ar Rasikh. 2019. Pembelajaran Al-Qur’an Hadist di Madrasah Ibtidaiyah
studi Multisitus pada MIN Model Sesela dan Madrasah IbtidaiyahAt Tahzib.
Universitas Islam Negeri Mataram, Vol. 15 No. 1.
Mansur. 2018. Pengembangan Kurikulum Mata Pelajaran Qur’an Hadits di MI, MTs,
dan MA.https://menzour.blogspot.com/2018/05/makalah-pengembangan-
kurikulum mata.html.
22