Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara .
Dengan hal tersebut instansi pemerintah senantiasa mewajibkan
penyelenggaraan pendidikan dalam lingkup otonomi daerah dan satuan
pendidikan baik formal ataupun non-formal. Adapun implementasi dari
pendidikan yaitu terjadinya interaksi dua arah yang melibatkan guru dan
peserta didik untuk menjalankan tugasnya.
Jika di satuan pendidikan formal seperti sekolah, maka semua pihak
terlibat di dalamnya terutama peserta didik. Kehadiran peserta didik
merupakan hal yang penting dalam sebuah lembaga pendidikan. Oleh sebab
itu, pengelolaan serta pelayanan pendidikan yang diutamakan yakni untuk
peserta didik. Berdirinya sebuah sekolah yang megah dengan sarana
prasarana yang memadai sekalipun, jika tanpa peserta didik tidak akan dapat
mewuujudkan visi dan misi dari pendidikan sekolah tersebut. Maka peserta
didik harus disambut dengan antusias dan besar harapan demi mewujudkan
tujuan pendidikan sekolah.
Peserta didik dalam UU Sisdiknas tahun 2003 adalah anggota
masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses
pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Untuk proses pengembangannya dengan diadakannya sebuah pengaturan dan
pengelolaan peserta didik dalam sebuah pemanajemenan peserta didik yang
dilaksanakan di sekolah tertentu dengan harapan semua lulusan yang di cetak
dalam satuan pendidikan menjadi generasi ynag tangguh, religius, jujur serta
bertanggung jawab. Dalam makalah ini, kami akan menjelaskan secara rinci
tentang manajemen peserta didik.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan rumusan masalah
sebagai berikut:
a. Apa definisi manajemen peserta didik?
b. Apa yang menjadi dasar menajemen peserta didik?
c. Apa saja tujuan dan fungsi manajemen peserta didik?
d. Apa ruang lingkup manajemen peserta didik?

1.3 Tujuan
Untuk mengetahui dan memahami materi dasar menejemen peserta
didik berbasis sekolah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Manajemen Peserta Didik


Manajemen Peserta Didik adalah kegiatan pencatatan peserta didik
mulai dari proses penerimaan hingga peserta didik tersebut lulus dari sekolah
yang disebabkan karena tamat atau karena sebab lain. Namun, tidak semua
hal yang berhubungan dengan peserta didik termasuk dalam Manajemen
peserta didik. Pekerjaan mengenai peserta didik kadang-kadang termasuk
dalam manajemen peserta didik, tetapi adakalanya termasuk dalam
manajemen lain. Mengelompokkan peserta didik untuk membentuk kelompok
belajar termasuk kedalam manajemen kurikulum, tetapi mencatat hasil belajar
peserta didik dapat dikelompokkan kedalam manajemen peserta didik.
(Suharsimi Arikunto, 2008:57).

2.2 Dasar Menejemen Peserta Didik


Menurut Ali Imron (2016:7-11) dalam bukunya, dasar hukum
manajemen peserta didik secara hierarkis dikemukakan sebagai berikut:
A. Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 dan perubahan pada alinea
keempat yang mengamanatkan mencerdaskan kehidupan bangsa.

B. Batang tubuh Undang-Undang Dasar 1945 dan perubahanya pasal 31 ayat


(1), (2) dan (3) yang menyatakan:
1. Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan (A4).
2. Tiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah
wajib membiayainya (A-4).
3. Pemerintah menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-
undang (A4).

3
C. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan
Nasional, yang menyatakan:
1. Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu (pasal 5 ayat (1)).
2. Setiap warga negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus (pasal 5 ayat (4)).
3. Setiap warga negara berhak mendapat kesempatan meningkatkan
pendidikan sepanjang hayat (pasal 5 ayat (5)).
4. Setiap warga negara yang berusia tujuh sampai lima belas tahun wajib
mengikuti pendidikan dasar (pasal 6 ayat (1)).
5. Setiap warga negara bertanggung jawab terhadap keberlangsungan
penyelenggaraan pendidikan (pasal 6 ayat(1)).
6. Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak (pasal 12
ayat(1)):
a) Mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang
dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.
b) Mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya.
c) Mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi bagi siswa yang orang
tuanya tidak mampu.
d) Mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak
mampu.
e) Pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan
lainnya yang setara.
f) Menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar
masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu
yang ditentukan.
7. Setiap peserta didik berkewajiban (pasal 12 ayat (2)):
a) Menjaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan
proses pendidikan.

4
b) Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali bagi
peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.

D. Peraturan pemerintah RI Nomor 28 Tahun 1990 tentang pendidikan Dasar


yang menyatakan:
1. Untuk dapat diterima sebagai siswa sekolah dasar seseorang harus
berusia sekurang-kurangnya enam tahun ( pasal 15 ayat(1)).
2. Untuk dapat diterima sebagai siswa sekolah lanjutan pertama seseorang
harus tamat sekolah dasar atau satuan pendidikan dasar yang sederajat
dan setara (pasal 15 ayat (2)).
3. Siswa mempunyai hak:
a) Mendapat perlakuan sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan.
b) Memperoleh pendidikan agama sesuai dengan agama yang
dianutnya.
c) Mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas dasar
pendidikan berkelanjutan, baik untuk mengembangkan kemampuan
diri, maupun untuk memperoleh pengakuan tingkat pendidikan
tertentu yang telah dibekukan.
d) Mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa atau bantuan lain sesuai
dengan pesyaratan yang berlaku.
e) Pindah ke sekolah yang sejajar atau yang tingkatnya lebih tinggi
sesuai dengan pesyaratan penerimaan siswa pada sekolah yang
hendak dimasuki.
f) Memperoleh penilaian hasil belajar.
g) Menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang telah
ditentukan.
h) Mendapat pelayanan khusus bilamana siswa sebagai penyandang
cacat.
4. Siswa berkewajiban untuk:

5
a) Ikut menaggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali siswa
dibebaskan dari kewajibantersebut sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b) Mematuhi ketentuan perturan yang berlaku.
c) Menghormati tenega kependidikan.
d) Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan,ketertiban,
dan keamanan sekolah yang bersangkutan.

E. Peraturan pemerintahan RI Nomor 29 Tahun 1990 Tentang Pendidikan


menengah yang Menyatakan :
1. Untuk dapat diterima sebagai siswa sekolah menengah seseorang harus
(Pasal 16) :
a) Tamat pendidikan dasar.
b) Memiliki kemampuan yang disyaratkan oleh sekolah menengah
yang bersangkutan.
2. Siswa mempunyai hak hak (Pasal 17) :
a) Mendpatkan perlakuan sesuai dengan bakat, minat dan
kemampuannya.
b) Memperoleh pendidikan agama sesuai dengan agama yang
dianutnya.
c) Mengikuti program pendidikan yang bersangkutan atas dasar
pendidikan yang berkelanjutan, baik untuk mengembangkan
kemampuan diri maupun untuk memperoleh pengakuan tingkat
pendidikan tertentu yang telah dilakukan.
d) Mendapat bantuan fasilitas belajar, beasiswa atau bantuan lain sesuai
dengan persyaratan yang berlaku.
e) Pindah kesekolah yang sejajar atau yang tingkatnya lebih tinggi
sesuai dengan persyaratan penerimaan siswa pada sekolah yan g
hendak dimasuki.
f) Memperoleh penilaian hasil belajar.
g) Menyelesaikan program pendidikan lebih awal dari waktu yang telah
ditentukan.

6
h) Mendapatkan pelayanan khusus bilamana siswa sebagai penyandang
cacat.
3. Setiap siswa berkewajiban untuk (Pasal 18) :
a) Ikut menaggung biaya penyelenggaraan pendidikan, kecuali siswa
dibebaskan dari kewajibantersebut sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b) Mematuhi ketentuan perturan yang berlaku.
c) Menghormati tenega kependidikan.
d) Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan,ketertiban,
dan keamanan sekolah yang bersangkutan.

2.3 Tujuan dan Fungsi Manajemen Peserta Didik


Tujuan manajemen peserta didik adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.
b. Menyalur dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat
dan minat peserta didik.
c. Menyalur aspirasi, harapan dan memenuhi peserta didik.
d. Dengan terpenuhinya 1, 2 dan diatas diharapkan peserta didik dapat
mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidup yang lanjut dapat belajar
dengan baik dan tercapai cita-cita mereka.
Fungsi manajemen peserta didik sebagai beriku :
a. Fungsi yang berkenaan dengan perkembangan individualitas peserta didik
adalah agar mereka dapat mengembangkan potensi-potensi
individualitasnya (kemampuan umum dan kemampuan khusus serta
kemampuan yang lainnya) tanpa banyak terhambat.
b. Fungsi yang berkenaan dengan pengembangan fungsi sosial peserta didik
adalah agar peserta didik dapat mengadakan sosialisasi dengan sebayanya,
orang tua dan keluarganya, lingkungan sosial sekolahnya dan lingkungan
sosial masyarakatnya. Fungsi ini berkaitan dengan hakikat peserta didik
sebagai makhluk sosial.
c. Fungsi yang berkenaan dengan penyaluran aspirasi dan harapan peserta
didik adalah agar peserta didik tersalur hobi, kesenangan, dan minatnya.

7
Hobi, kesenangan dan minat peserta didik demikian patut disalurkan. Oleh
karena ia juga dapat menunjang terhadap perkembangan diri peserta didik
secara keseluruhan.
d. Fengsi yang berkenaan dengan pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan
peserta didik adalah agar peserta didik sejahtera dalam hidupnya.
Kesehteraan demikian ia akan juga turut memikirkan kesejahteraan
sebayanya (Ali Imron, 2016:11-13).

2.4 Ruang Lingkup Manajemen Peserta Didik


Menurut Ali Imron (2016:11-13) dalam bukunya, secara rinci, ruang
lingkup peserta didik adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan peserta didik, termasuk didalamnya adalah school census,
school size, class size, dan efektive class.
b. Penerimaan peserta didik, meliputi penentuan: kebijaksanaan penerimaan
peserta didik, sistem penerimaan peserta didik, kriteria penerimaan peserta
didik, prosedur penerimaan peserta didik, pemecahan problema-problema
penerimaan peserta didik.
c. Orientasi peserta didik baru, meliputi pengaturan: hari-hari pertama
peserta didik disekolah, pekan orientasi peserta didik, pendekatan yang
dipergunakan dalam orientasi peserta didik, dan teknik-teknik orientasi
peserta didik.
d. Mengatur kehadiran dan ketidak hadiran peserta didik disekolah.
Termasuk didalamnya adalah peserta didik yang membolos, terlambat
datang dan meninggalkan sekolah sebelum waktunya.
e. Mengatur pengelompokan peserta didik, baik yang berdasarkan pada
fungsi persamaan, maupun yang berdasarkan fungsi pembedaan.
f. Mengatur evaluasi peserta didik, baik dalam rangka memperbaiki proses
belajar mengajar, bimbingan dan penyuluhan maupun untuk kepentingan
promosi peserta didik.
g. Mengatur kenaikan tingkat peserta didik.
h. Mengatur peserta didik yang mutasi dan drop out.
i. Mengatur kode etik, pengadilan dan peningkatan disiplin peserta didik.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen Peserta Didik adalah kegiatan pencatatan peserta didik
mulai dari proses penerimaan hingga peserta didik tersebut lulus. Dasar
hukum manajemen peserta didik dikemukakan pembukaan Undang-undang
Dasar 1945 pada alinea keempat yang mengamanatkan “mencerdaskan
kehidupan bangsa”.
Manajemen peserta didik bertujuan untuk mengatur kegiatan-kegiatan
peserta didik dalam menunjang proses belajar-mengajar di sekolah. Ruang
lingkup manajemen peserta didik secara umum, meliputi: penerimaan peserta
didik, pengelolan peserta didik dan Mengatur evaluasi peserta didik.

3.2 Saran
Dari pembuatan makalah, penulis dapat memberikan sumbangan saran
bagi semua pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Mari kita
bersama-sama meningkatkan ketekunan kita dalam belajar dan lebih
memahami materi manajemen peserta didik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media.


Imron, Ali. 2016. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: PT Bumi
Aksara.

10

Anda mungkin juga menyukai