Anda di halaman 1dari 9

[6/7 21.

49] Muthi MA: Sebagai seorang guru tentunya membutuhkan kompetensi dan kualitas yang
mampu dalam bidangnya. Hal ini diperlukan untuk memudahkan pendidik dalam menjalankan peran
dan tugasnya mendidik anak anak didik. Guru yang berkualitas dapat mendukung lahirnya seseorang
yang berkualitas pula. Begitu pula halnya seorang guru yang berkompeten dapat mendorong anak
didiknya menjadi orang yang berkompeten pula. Untuk mengetahui kompetensi diri seorang guru dapat
melakukan dengan beberapa cara yakni dengan survei dan refleksi hasil belajar siswa.

1. Survei

Para pendidik dapat melakukan survei kepada anak didik dengan cara tanya jawab tentang metode
pembelajaran sudah baik atau belum, pemahaman siswa dalam memahami penjelasan guru sudah baik
atau belum dan masih banyak lagi. Hasil dari jawaban responden atau siswa dapat digunakan sebagai
bahan analisa untuk mengetahui kemampuan seorang guru.

2. Refleksi hasil belajar siswa

Kemampuan mengajar seorang guru atau keberhasilan mengajar seorang guru dapat diketahui melalui
hasil ujian siswa. Apabila sebagian besar siswa mendapat hasil kurang memuaskan bisa jaddi cara
mengajar belum sesuai dengan cara belajar siswa. Namun apabila hanya beberapa siswa yang belum
memuaskan maka dapat dilakukan pendekatan terhadap siswa tersebut mengenai kendala-kendala
belajarnya. Agar guru dapat mengatasi kendala belajar dari ssiswa tersebut dengan kemampuan guru.

[6/7 21.49] Muthi MA: B1

[6/7 21.49] Muthi MA: B2

[6/7 21.49] Muthi MA: Guru merupakan elemen penting dalam keberhasilan sebuah sistem pendidikan.
Tanpa guru yang kompeten, proses pembelajaran akan sulit mencapai tujuan yang diinginkan. Oleh
karena itu, guru harus senantiasa mengembangkan kualitas dan kompetensinya. Setelah guru
mempelajari kempuannya, kurang dan lebihnya, maka guru bisa mengembangkan kemampuannya lagi
dengan beberapa tindakan, misalnya : 1. Melanjutkan pendidikan

Dalam rangka mendukung proses pendidikan yang baik, salah satu hal yang harus dipenuhi seorang guru
adalah terkait kualifikasi dan persyaratan jenjang pendidikan. Oleh karena itu, dengan melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,guru bisa menambah pengetahuan serta memperoleh informasi
baru dalam hal pendidikan. Dalam hal ini, pemerintah juga sering mengadakan program-program
pendidikan yang dapat mendukung pengembangan kompetensi guru, sehingga nantinya guru dapat
menjalankan tugas dan fungsinya secara maksimal.

2. Mengikuti Pelatihan Non Formal

Tidak hanya melanjutkan pendidikan secara formal, guru juga bisa melanjutkan pendidikan secara non
formal. Saat ini, banyak sekali pelatihan-pelatihan yang ditujukan untuk meningkatkan kompetensi guru
dalam mengajar, mulai dari pemanfaatan teknologi untuk pendidikan hingga peningkatan pengetahuan
pedagogig. Terlebih di era yang serba online seperti saat ini, kegiatan lokakarya, webinar, dan pelatihan
bisa diakses dengan mudah dari mana saja.

3. Menambah Wawasan

Hal yang tidak kalah penting untuk mengembangkan kompetensi guru adalah menambah wawasan guru
dengan cara bergabung dalam komunitas guru. Dengan bergabung dalam komunitas guru, guru mampu
bertukar informasi dengan sesama rekan guru yang lain serta berdiskusi terkait hal-hal pendidikan
secara lebih mudah. Selain itu, untuk menambah wawasan, guru juga harus banyak membaca. Dengan
banyak membaca buku dan karya tulis lainnya seperti artikel blog, jurnal, atau hasil penelitian yang
membahas tentang metode-metode pembelajaran. Maka guru akan mendapatkan banyak inspirasi
tentang pembelajaran.

[6/7 21.49] Muthi MA: Dalam proses pengembangan diri tentunya tidaklah mudah, pasti dalam proses
tersebut terdapat hambatan atau kesulitan kesulitan yang di lalui. Adapun beberapa hambatan atau
kesulitan yang di lalui adalah :

1. Tidak mengelola waktu secara efektif

Tidak mengelola waktu secara efektif merupakan hambatan yang berasal dari faktor internal kita sendiri.
Sebagian besar orang berpikir bahwa waktu sehari tidak cukup untuk melakukan semua yang harus
mereka lakukan. Alasan mereka gagal memanfaatkan waktu secara efektif adalah bahwa mereka
cenderung menunda mengerjakan suatu tugas sampai benar-benar dibutuhkan. Akhirnya pekerjaan jadi
menumpuk. Adapun cara mengatasi hambatan ini adalah dengan membuat rencana. Tuliskan apa yang
harus Anda lakukan setiap hari dan pastikan Anda mengerjakan itu semua. Jangan sampai jatuh ke
perangkap kemalasan dan pikirkan bahwa dengan menyelesaikan apa yang perlu diselesaikan, Anda
akan punya lebih banyak waktu luang untuk orang yang Anda cintai atau Anda bisa melakukan relaksasi
juga.

2. Tidak Fokus

Banyak sekali gangguan yang bisa membuat kita kehilangan fokus. Ketika hal itu terjadi, kita bisa
melupakan tujuan dan menyerah pada gangguan yang ada. Padahal, itu artinya kita tengah menunda
kesuksesan kita sendiri. Adapun cara mengatasi hambatan ini adalah dengan mengidentifikasi semua
gangguan dan belajar untuk bisa terbebas dari gangguan tersebut. Lalu kita juga harus memberi diri
Anda ketegasan kepada diri sendiri untuk lebih memprioritaskan diri, karena tidak ada yang bisa
menolong Anda kecuali diri Anda sendiri.

3. Kurangnya pendukung

Orang-orang di sekitar kita biasanya sumber kekuatan dan inspirasi kita. Namun, banyak orang yang
tidak melingkupi diri mereka dengan orang-orang tepat yang akan selalu mendukung mereka. Padahal
dukungan ini sangat dibutuhkan, khususnya ketika Anda merasa jatuh dan kehilangan gairah. Ingat,
keluarga dan teman adalah harta yang paling berharga dan mereka akan selalu mendukung Anda.Cara
mengatasi hambatan ini adalah dengan mencoba membagikan dan menceritakan semua mimpi Anda ke
orang-orang terdekat. Dan Anda akan terkejut mengetahui bahwa akan banyak motivasi dan dukungan
yang Anda terima. Kadang-kadang kita hanya perlu vokal sehingga orang-orang yang mencintai kita tahu
bagaimana caranya membantu kita. Selain itu, Anda juga harus mulai membangun rasa percaya diri
sebagai salah satu bentuk pengembangan diri Anda.

[6/7 21.49] Muthi MA: B3

[6/7 21.49] Muthi MA: Dalam pengembangan potensi diri pasti banyak sekali hal-hal baru yang di dapat,
dan di rasakan. Dengan pengembagan potensi diri ini kita dapat lebih mengenal kemampuan diri kita,
dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan diri, dapat memotivasi kita menjadi lebih baik dari yang
sebelumnya. Maka, hasil yang saya rasakan dengan mengembangkan perilaku tersebut adalah
menambah pengetahuan dan wawasan saya sehingga mengetahui hal-hal yang sebelumnya tidak tau
ataupun tidak dikuasai, menjadi paham dan dapat diterapkan dalam peran saya khusunya sebagai
seorang guru. Salah satu contohnya menjadi lebih paham mengenai proses pembelajaran yang baik dan
benar, dimana dapat memilih pendekatan pembelajaran yang tepat sehingga dapat diaplikasikan sesuai
berdasarkan materi yang akan disampaikan. Selain itu, menjadi tau beberapa metode pembelajaran
yang baik dan menarik sehingga menarik minat murid/anak didik saat proses belajar mengajar

[6/7 21.49] Muthi MA: Tentunya hidup tidak akan lepas dari suatu kesalahan, tetapi dengan adanya hal
itu kita bisa untuk memperbaiki menjadi lebih baik lagi. Bahkan dalam kehidupan saya sendiri, banyak
hal-hal yang terjadi. Entah itu pengalaman yang baik ataupun sebaliknya. Ada beberapa pengalaman
saya yang bertentangan dengan nilai, etika, pedoman kerja, ataupun aturan yang berlaku mulai dari saya
menjadi anak didik hingga saya menjadi seorang guru. Salah satu pengalaman yang menurut saya
sebagai seorang guru tidak sesuai dengan nilai, etika, pedoman kerja, ataupun aturan yang berlaku
adalah meluluskan murid/anak didik yang gagal diujian/ulangan atau memberikan nilai lebih kepada
murid/anak didik yang nilainya dibawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM yang ditentukan
sekolah. Dimana seharusnya murid/anak didik jika tidak lulus ujian atau ulangan dapat diberikan
remidial atau ulangan kembali untuk memperbaiki nilai sebelumnya, sehingga dapat membantu
perubahan nilai menjadi lebih baik. Tentunya tindakan ini bertentangan dengan nilai, etika, dan aturan
yang berlaku, karena hal ini saya melakukan perbuatan tidak jujur dan diskriminasi bagi murid/anak
didik yang sungguh-sungguh belajar. Selain itu tindakan ini mengajarkan murid/anak didik untuk tidak
jujur dan berusaha untuk berubah menjadi lebih baik.

[6/7 21.49] Muthi MA: B4

[6/7 21.49] Muthi MA: C1

[6/7 21.49] Muthi MA: Tindakan yang saya lakukan dalam meluluskan murid/anak didik yang gagal
diujian/ulangan atau memberikan nilai lebih atau mengkatrol nilai kepada murid/anak didik yang
nilainya dibawah standar Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM yang ditentukan sekolah, dikarenakan
saya kurang dalam mengatur waktu untuk melakukan ujian ulang bagi murid/anak didik yang tidak lulus
ujian/ulangan. Padahal saya tau bahwa perbuatan/tindakan tersebut tidak terpuji dan disktrimininasi
bagi murid/anak didik yang sudah belajar dan persiapan untuk ujian/ulangan hingga lulus ujian/ulangan
tersebut, selain itu tindakan ini mengajarkan murid/anak didik untuk tidak jujur dan berlaku adil, serta
berusaha untuk berubah. Maka agar adil, saya memberikan nilai lebih juga kepada murid/anak didik
yang lulus ujian/ulangan. Namun, saat saya mengkatrol nilai ujian murid, saya juga menilai dari segi
sikap murid, dan nilai-nilai tugas. Baik nilai tugas harian, ulangan harian, ataupun nilai praktek.

[6/7 21.49] Muthi MA: C2

[6/7 21.49] Muthi MA: Hasil akhirnya, murid/anak didik lulus ujian/ulangan dikarenakan penambahan
nilai ujian yang saya berikan. Sehingga remidial ditiadakan dikarenakan murid/anak didik saya luluskan
untuk ujian/ulangan yang sudah diadakan. Padahal saya tau bahwa perbuatan ini melanggar aturan yang
berlaku dan perilaku tidak terpuji. Tetapi perbuatan ini mengajarkan perbuatan yang tidak terpuji
kepada murid/anak didik, salah satunya tidak mau berusaha untuk berubah.

[6/7 21.49] Muthi MA: C3

[6/7 21.49] Muthi MA: D1

Pengalaman saya yang paling terasa saat berkerja sama dengan orang lain yang memiliki beragam
perbedaan adalah pada saat masa kuliah, dimana pada saat itu berbagai macam perbedaan dari usia,
agama, pola pikir, cara pandang hingga latar belakang. Tentunya dengan perbedaan itu dapat
menimbulkan perdebatan jika tidak adanya rasa toleransi, seperti saat pengerjaan tugas kuliah. Dimana
pada saat itu, semua memiliki cara pandang dan pola pikir yang berbeda selain itu umur dan
pengalaman juga mempengaruhi proses pengerjaan tugas ataupun pada saat forum diskusi. Orang yang
memiliki umur lebih dari saya dan lebih berpengalaman dalam bidang pendidikan, pasti kadang mereka
merasa bahwa lebih unggul dibandingkan dengan saya yang masih belum ada pengalaman langsung
mengajar disekolah, dan tentunya orang yang memiliki pengalaman langsung dengan saya yang belum
akan berbeda akan cara pandang dan pola pikirnya. Bahkan yang sama-sama sudah memiliki
pengalaman juga memiliki pola pikir yang berbeda. Setiap individu selalu mempertahankan argumennya
masing-masing karena merasa bahwa apa yang mereka katakan adalah benar.

D2

Langkah yang saya lakukan agar kerja sama tetap terjalin bagus adalah toleransi yang paling pertama,
dimana harus saling memahami dan menghargai akan perbedaan baik seperti pola pikir ataupun cara
pandang tiap individu. Kedua, menjain komunikasi yang baik agar tidak adanya kesalahpahaman antar
tiap anggota. Ketiga, memahami karakter tiap individu. Keempat, saling mengingatkan apa yang menjadi
tujuan utama dalam kerja sama tersebut. Keempat langkah itu yang saya gunakan agar tujuan kerja
sama tercapai, karena dengan toleransi, menjalin komunikasi yang baik antar anggota, memahami
karakter tiap individu, dan saling mengingatkan akan apa yang menjadi tujuan utama dari kerja sama
dapat membantu terhindarnya perdebatan antar anggota. Cara saya memastikan langkah-langkah
tersebut sesuai dengan kebutuhan semua pihak adalah tentunya sebagaiamana yang dijelaskan
sebelumnya, tiap individu pasti berbeda-beda maka untuk menghargai dan memahami perbedaan antar
individu dengan sikap toleransi. Melalui toleransi maka tiap anggota akan memahami karakter tiap
individu, selanjutnya komunikasi yang baik dipilih karena dengan saling komunikasi antar anggota
membantu terbentuknya rasa menghormati, empati, saling mengerti, dan sikap rendah hati.

D3

Hasil yang dicapai pada saat itu adalah tujuan utama dari kerja sama tersebut tercapai,dimana tugas
dapat diselesaikan dengan lancar tanpa banyaknya hambatan. Tentunya setiap pilihan atau langkah yang
dilakukan ada komentar atau respon lingkungan, hal ini juga terjadi pada pemilihan langkah yang saya
lakukan agar tujuan kerja sama tercapai. Respon atau komentar yang saya peroleh tentu ada dua sisi,
yaitu respon positif dan respon negatif baik dari rekan anggota ataupun dari pihak luar. Salah satu
respon positif yaitu beberapa orang dari pihak luar mengapresiasi kekompakan akan kerja sama yang
dilakukan oleh kelompok saya, sedangkan respon negatif yaitu adanya ketidaksetujuan diterapkan
beberapa langkah yang saya ambil. Biasaya hal ini terjadi karena adanya permasalahan secara personal
antar individu.Dampak dari kedua respon tersebut tentu mempengaruhi kerja sama, tetapi karena tiap
anggota sudah saling memahami antar anggota tentunya jika dalam bentuk respon positif mendorong
anggota untuk lebih bekerja lebih giat dan aktif, sedangkan respon negatif menjadi masukan bagi saya
untuk mencari lebih banyak lagi langkah yang efektif agar kerja sama tetap terjalin baik dan tujuan
utama kerja sama tercapai.

[6/7 21.49] Muthi MA: E1

Salah satu pegalaman saya saat mengembangkan kemampuan dan keterampilan dari orang lain adalah
pada saat saya mengajarkan data anlisis dan menulis artikel ilmiah kepada beberapa rekan sejawat.
Kejadian ini terjadi pada saat rekan saya yang kuliah mendapatkan tugas untuk membuat artikel ilmiah
sebagai tugas akhir untuk pendidikan S1. Tetapi masih kurang memahami bagaimana cara penulisan
artikel ilmiah yang baik dan nopenggunaan data analisis, sehingga membutuhkan bantuan agar segera
dapat dikerjakan dan diselesaikan. Kebetulan saya memahami cara penulisan artikel ilmiah dan data
analisis dikarenakan suka membaca beberapa artikel ilmiah. Pengalaman yang diperoleh langsung dari
submit atau publis artikel ilmiah ini saya jadikan bahan ajaran kepada rekan saya yang membutukan
bantuan dalam menulis artikel ilmiah.

E2

Fokus utama pada pengembangan kemampuan dan keterampilan pada rekan atau anak didik saya
adalah setidaknya paling minimal tau basic atau dasar dari cara menulis yang baik dan benar, serta tau
pengetahuan dan cara pengolahan dasar data analisis. Sebab dengan tau basic dari keduanya akan
mudah untuk memahami pemahaman ketingkat yang lebih tinggi. Kesepakatan yang dibangun untuk
mencapai hasil yang diharapkan dengan membuat perencanaan yang disepakati oleh kedua belah pihak,
dimana perencanaan itu berisi dimulai dari hal apa saja yang paling utama ingin dipahami hingga apa
saja yang dibutuhkan selama proses pengembangan kemampuan dan keterampilan tersebut.
Selanjutnya membuat aturan yang diberlakukan dan disepakati kedua belah pihak juga agar tidak
terjadinya merasa dirugikan.

E3

Guna proses pengembangan kemampuan dan keterampilan rekan saya dalam menulis artikel ilmiah dan
pengolahan data analisis dapat tercapai hasil yang diharapkan, ada beberapa langkah yang saya gunakan
pertama dibuat dahulu perencanaan atau skema apa yang perlu dibutuhkan untuk rekan saya pelajari,
kedua tentunya langsung pengaplikasian dari pengetahuan yang telah disharing. Pengaplikasian ini
merupakan paling penting karena pemahaman saja tidak cukup, dengan terjun langsung dapat melihat
sejauh mana pemahaman akan pengetahuan yang telah saya share dengan mereka. Apalagi pengolahan
data analisis diperlukannya praktek langsung, karena tanpa adanya praktek tentu akan membuat
bingung pada saat pengaplikasian pemahaman teori dari dana analisis itu sendiri. Banyak hambatan
yang diperoleh pada saat proses pengembangan tersebut, diantaranya waktu pelatihan yang kadang
terganggu dikarenakan adanya acara mendadak baik dari kedua belah pihak. Cara mengatasinya
mengganti jadwal yang telah ditentukan sebelumnya dengan disesuikan waktu senggang dari kedua
belah pihak ataupun bisa dengan menggunakan via video call.

E4

Hasil yang diperoleh dari upaya saya dalam membantu mengembangkan kemampuan dan keterampilan
mereka adalah mereka menjadi paham bagaimana cara penulisan artikel ilmiah yang benar dan cara
pengolahan data analisis baik data kualitatif ataupun data kuantitatif sehingga dapat disesuaikan dengan
kebutuhan mereka dalam menganalisis data dari artikel yang dibuat. Sehingga mereka mampu untuk
pengaplikasiannya dalam membuat artikel ilmiah sendiri.

[6/7 21.49] Muthi MA: F1

Salah satu keputusan penting dalam suatu kegiatan yang saya ambil adalah pada saat masa akhir
perkuliahan, dimana saya harus segera menyelesaikan tugas akhir perkuliahan atau skripsi. Saat
pengajuan judul skripsi saya ingin menggunakan metode kualitatif, tetapi saat menghadap Ibu ketua
jurusan ternyata judul saya lebih mengarah untuk menggunakan metode kuantitatif. Dari sini saya
mendapat dua pilihan lanjut dengan judul itu dengan metode kuantitatif atau mencari judul lain dengan
metode kualitatif. Tentu saja pilihan itu sangat sulit bagi saya, karena sebenarnya saya kurang
memahami metode kuantitatif dan lebih memahami kualitatif, tapi di sisi lain di waktu pengajuan judul
sudah akan ditutup. Dan akhirnya saya memilih menggunakan judul tersebut dengan mengganti metode
penelitian kuantitatif sesuai saran dari ibu ketua jurusan. Dengan menggambil keputusan itu tentunya
banyak sekali pertimbangan, sebab jika saya harus mengganti judul pasti saya harus menunggu
pengajuan judul di semester depan. Namun saya yakin dengan pilihan saya, saya harus bisa, dengan
bimbingan pembimbing skripsi, banyak membaca, dan menonton youtobe akhirnya saya banyak
menambah wawasan saya tentang metode kuantitatif.

F2

Cara saya mengidentifikasi dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang permasalahan
tersebut adalah dengan melihat kondisi antara apa yang ada tapi tidak sesuai keinginan dan apa yang
tidak ada tapi sesuai keinginan. Tentu dengan mengidentifikasi permasalahan tersebut dapat
mengetahui bagaimana cara agar mengatasi permasalahan yang terjadi sehingga bisa menentukan
keputusan yang tepat berdasarkan beberapa pertimbangan hasil dari identifikasi masalah. Berkat
pertimbangan tersebut, saya menjadi memahami bagaimana penyelesaian permasalahaan saya dan
lebih memahami apa yang lebih saya butuhkan sehingga tidakterjadinya kekecewaan yang berat pada
saat mengambil keputusan. Pertimbangan dalam pengambilan keputusan tentunya terbentuk dari
informasi yang diperoleh dan dianalisis, informasi ini diperoleh untuk melihat bagaimana
manfaat/kegunaannya bagisaya kedepannya. Informasi dapat diperoleh dari orang sekitar yang memiliki
hubungan atau pemahaman dengan permasalahan yang dihadapi ataupun bersumber dari buku-buku.

F3

Hal yang menjadi pertimbangan saya dalam mengambil keputusan adalah melihat dan mengidentifikasi
keputusan yang diambil, seperti apa keuntungan dan manfaat bagi saya kedepannya, seberapa saya
membutuhkan hal tersebut, serta ingat apa yang menjadi tujuan utama saya dan apakah pilihan
tersebut sesuai dengan tujuan utama yang ingin dicapai. Alasanya mengapa hal tersebut dijadikan bahan
pertimbangan adalah tentunya tidak ingin adanya kekecewaan terhadap pilihan keputusan yang saya
pilih nanti. Sebab mengambil suatu keputusan tentu harus mempertimbangkan kedua sisinya baik sisi
positifnya yang dapat menguntungkan bagi saya ataupun sisi negatif yang dapat merugikan bagi saya.
Kedua hal ini yang menjadi tolak ukur dalam memilih dan mengambil suatu keputusan. Langkah-langkah
yang saya lakukan saat mengambil keputusan tersebut adalah pertama, mengidentifikasi permasalahan
saya seperti apa yang sebenarnya terjadi, apa yang sebenarnya saya butuhkan, dan bagaimana saya
mengatasi permasalahan ini agar dapat memilih keputusan yang benar. Kedua, mengumpulkan
informasi dan menganalisis informasi data yang dibutuhkan. Informasi ini dapat diperoleh dari orang-
orang yang bersangkutan ataupun bersumber dari referensilainnya seperti buku. Ketiga,
mempertimbangkan pilihan mana yang benar-benar saya butuhkan dan lebih menguntungkan bagi saya.
Pertimbangan ini terbentuk berdasarkan informasi yang diperoleh dan dianalsis. Keempat, terakhir
menimplementasi keputusan yang akan diambil.

F4
Hasil dari keputusan yang saya ambil tentu ada dua sisi, yaitu sisi positifnya saya merasa pilihan saya
tepat guna untuk kelanjutan pendidikan saya karena sangat bermanfaat dan menguntungkan bagi saya
sehingga saya menjadi lebih paham akan metode yang saya pilih. Sisi negatifnya banyak sekali tantangan
yang harus saya lalui saat penulisan skripsi saya, suka duka saya lalui namum dengan banyak dukungan
dari orang orang tersayang alhamdulillah saya bisa melewati semuanya dengan lancara. Tetapi saya
selalu meyakinkan diri untuk tidak menyesali pilihan yang diambil karena masa depan tidak dapat
diperdiksi dengan tepat. Sebagaimana dari pertimbangan pemilihan keputusan pasti dan plus-minusnya.

[6/7 21.49] Muthi MA: G1

Situasi dimana saya dihadapkan dengan beberapa tugas dalam waktu yang sama adalah pada saat
dimasa perkuliahan. Saat itu saya sedang mengerjakan tugas akhir yang harus dikumpulkan untuk
diperiksa, secara bersamaan saya juga diberikan tugas menyelesaikan laporan hasil magang. Awalnya
saya ragu karena ditakutkan tidak mampu menyelesaikan secara bersamaan sebab waktu untuk
pengumpulan yang singkat. Tetapi dengan tekad yang kuat dan fokus akan tujuan saya, saya pasti bisa
menyelesaikan semuanya sesuai waktu yang sudah ditentukan. Dengan itu tentu saja, saya harus pintar
untuk mengatur waktu, tidak menunda-nunda pekerjaan saya, dan fokus pada tujuan saya agar semua
tugas dapat dikerjakan dan selesai tepat waktu.

G2

Maka agar masing-masing tugas saya dapat diselesaikan tepat waktu, saya harus mengatur waktu
dengan membandingkan tenggang waktu pengumpulan tugas. Mana yang lebih penting dan mana yang
harus lebih dahulu diselesaikan dan diserahkan, setelah itu buat skema atau perencanaan jadwal
pengerjaan masing-masing tugas agar tidak tercampur dan tidak ada satupun tugas terselesaikan.
Tentunya setelah skema dibuat saya langsung mengerjakan tugas sesuai jadwal yang telah dibuat.
Walaupun pengerjaan tugas sudah dibuat, pastinya dalam pengerjaan tugas tersebut saya
membutuhkan bantuan. Oleh karena itu, sama meminta rekan saya dalam membantu pengerjaan dan
pengecekan laporan hasil magang agar tugas tersebut dapat terselesaikan. Sedangkan untuk tugas
akhir, saya tidak memperlukan bantuan sebab tugas itu akan dicek dan direvisi langsung oleh dosen
pembimbing saya.

G3

Penyelesaian tugas agar cepat selesai, tentu membutuhkan sumber daya bantuan seperti bantuan rekan
sebagai pengecekan, sumber referensi. Dan alat bantu lainnya yaitu laptop atau notebook, internet dan
alat tulis lainnya. Karena tanpa bantuan itu, tugas juga tidak akan terselesaikan khusunya laptop atau
notebook karena alat tersebut digunakan untuk pengerjaan tugas sebab ketiga tugas tersebut tidak
dikerjakan oleh tulisan tangan tetapi diketik dan setelahnya dibentuk dalam bentuk hardfile atau print
out. Banyak hambatan yang ditemui selama proses pengerjaan tugas, seperti halnya file tugas yang
tersimpan tiba-tiba hilang, pengerjaan tugas kadang tidak sesuai dengan waktu yang dijadwalkan
dikeranakan ada acara mendadak, laptop atau notebook yang tiba-tiba tidak bisa menyala dan masih
banyak lagi hambatan lainnya. Cara mengatasi hal tersebut, saya menyimpan file atau data tugas saya
tidak hanya di laptop atau di notebook saya tetapi bisa di flashdisk, google drive, chat whatsapp, dan
ditempat penyimpanan lainya agar jika file atau data hilang di laptop atau notebook ataupun notebook
yang tidak bisa dinyalakan, saya memiliki salinan data tugas sehingga tidak perlu panik dan mengerjakan
tugas dimulai dari awal kembali. Sedangkan untuk waktu, saya menggantinya ke waktu lainnya atau
mengerjakan dihari berikutnya menjadi dua kali lipat capaian harian yang harus dikerjakan.

G4

Bagaimana pun hasilnya, saya bangga akan capaian yang saya peroleh karena mampu menyelesaikan
masing-masing tugas, walaupun selama proses pengerjaan ada bantuan dari rekan saya. Karena hal ini
merupakan pengerjaan tugas individu dengan tenggang waktu penyerahan tugas yang begitu sempit,
tentunya menjadi suatu tantangan bagi saya dan menjadikan pengalaman berarti dalam hidup saya
sebab biasanya jika saya mendapatkan tugas yang datang disaat bersamaan saya memiliki tenggang
waktu yang lama untuk menyelesaikan dan menyerahan tugas tersebut. Dari situ saya mendapatkan
pengalaman untuk bisa lebih baik lagi dalam mengatur waktu agar saya mampu mengerjakan dan
menyelesaikan tepat waktu.

Anda mungkin juga menyukai