Anda di halaman 1dari 10

Muh.

Syahrul Padli
NPM 239031485296
KELAS IPA 005

Tugas 1: Refleksi Pengalaman Bersekolah

 Pengalaman apa yang membuat Anda menjadi rindu bersekolah, atau, pengalaman apa yang
membuat Anda kehilangan motivasi untuk bersekolah?

Pengalaman yang membuat saya rindu bersekolah:

a. Lingkungan belajar yang positif: Saya rindu suasana kelas yang ramai dan penuh tawa
bersama teman-teman. Saya juga rindu berdiskusi dan belajar bersama mereka,
memecahkan masalah bersama melalui diskusi di dalam dan di luar kelas, dan saling
mendukung.
b. Guru yang menginspirasi: Saya rindu guru-guru yang telah mengajarkan saya banyak hal,
tidak hanya pelajaran sekolah, tetapi juga nilai-nilai kehidupan. Guru-guru saya telah
membantu saya tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.
c. Kegiatan ekstrakurikuler: Saya rindu mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang saya sukai,
seperti futsal, karate, Rohis, klub debat Bahasa Inggris, dan berpartisipasi dalam
perlombaan-perlombaan lintas sekolah dan lintas kabupaten. Kegiatan ekstrakurikuler
telah membantu saya mengembangkan bakat dan minat saya, serta menambah
pengalaman hidup saya.

Pengalaman yang membuat saya kehilangan motivasi untuk bersekolah:

a. Tekanan yang berlebihan: Saya pernah merasa kehilangan motivasi untuk bersekolah
karena merasa terlalu tertekan untuk memenuhi ekspektasi guru. Saya juga pernah merasa
tertekan karena merasa tidak mampu bersaing dengan teman-teman saya. Apalagi saya
tergabung dalam kelas khusus yang otomatis membuat kelas kami jadi pusat perhatian.
b. Metode pembelajaran yang membosankan: Saya pernah merasa kehilangan motivasi
untuk bersekolah karena metode pembelajaran yang membosankan dan tidak menarik.
Hal ini membuat saya sulit untuk memahami materi pelajaran dan merasa tidak
bersemangat untuk belajar.
c. Bullying: Saya pernah merasa kehilangan motivasi untuk bersekolah karena pernah
mengalami bullying dari salah satu guru. Maksud guru tersebut mungkin baik untuk
memotivasi saya belajar lebih giat. Hanya saja, saya memaknainya dengan keliru pada
waktu. Hal itu sempat membuat saya merasa tidak aman dan tidak nyaman di sekolah.
 Peristiwa apa yang membuat Anda merasa berkembang dan belajar sebagai seorang
pembelajar?

Peristiwa yang membuat saya merasa berkembang dan belajar sebagai seorang pembelajar
adalah peristiwa di mana saya telah menemukan hal-hal berikut:

a. Menemukan tujuan belajar. Saya merasa puas dan termotivasi ketika menentukan dan
dapat mencapai tujuan belajar yang telah saya cetuskan di awal.
b. Menemukan hal-hal baru yang menarik. Saya merasa senang dan bersemangat ketika
menemukan hal-hal baru yang menarik untuk dipelajari.
c. Menerapkan pengetahuan dan keterampilannya. Saya merasa bangga dan percaya diri
ketika mereka dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang saya dapat dalam
pembelajaran kedalam kehidupan nyata.
d. Bekerja sama dengan orang lain. Saya belajar banyak hal ketika bekerjasama dengan
orang lain untuk menyelesaikan tugas atau proyek.
e. Mendapatkan umpan balik dari guru atau teman. Umpan balik yang konstruktif dapat
membantu saya untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan saya.

Selain itu, saya juga merasa termotivasi belajar karena hal berikut:

a. Menjuarai lomba atau kompetisi.


b. Mendapatkan nilai bagus dalam ujian.
c. Berhasil menyelesaikan proyek atau tugas yang sulit.
d. Menemukan solusi kreatif untuk masalah.
e. Membuat presentasi yang menarik dan informatif.
f. Membantu teman atau orang lain untuk belajar.
g. Menerima umpan balik positif dari guru atau teman.

 Siapa sosok guru yang menginspirasi Anda?

Di SD ada Bu Baji, di SMP ada Bu Khadijah dan Bu Andiana. Di SMA ada Bu Yupriana
Asis. Di kampus ada Prof Tasrief Surungan, almarhum Prof Dadang Ahmad, Prof Dahlang.

.Apa pengalaman yang berkesan bersama guru tersebut?

a) Guru yang menginspirasi saya ada banyak dan selalu ada di setiap jenjang pendidikan.
Waktu SD, ada guru bernama Bu Baji yang sangat saya suka gaya mengajarnya pada
mata pelajaran Matematika. Beliau menunjukkan bagaimana cara menyederhanakan akar
dengan cara paling tidak tertebak. Sejak saat itu saya merasa bahwa Matematika
menghargai apapun cara yang dipilih selama benar secara logika dan aturan.
b) Di SMP, saya terinspirasi belajar Bahasa Inggris karena dua guru saya yakni Bu Andiana
dan Bu Khadijah mengapresiasi siswa walaupun salah grammar dan salah vocabulary.
Dari hal sesederhana itu kemudian saya terus belajar Bahasa Inggris hingga di level bisa
menulis dan membaca dengan lancar dalam English.
c) Di SMA, saya terinspirasi dari guru Kimia saya bernama Bu Yupriana Asis. Beliau
percaya bahwa saya punya potensi untuk masuk di kelas akselerasi, atau kelas khusus.
Sejak itu, saya terus belajar untuk membuktikan kepada beliau bahwa saya memang
layak berada di sana.
d) Di kampus, saya terinspirasi dari banyak dosen mulai dari Prof Tasrief Surungan,
almarhum Prof Dadang Ahmad Suriamiharja, Prof Dahlang Tahir yang menunjukkan
cara belajar total inquiry dan metode Feynmann. Otak saya seperti ditata ulang untuk
penasaran dengan segala sesuatu. Mereka inilah yang memberi saya landasan awal untuk
terus mengembangkan diri belajar apapun.

 Pernahkah Anda menduplikasi atau mengadaptasi yang dilakukan oleh guru tersebut di kelas
yang Anda ampu? Apa yang Anda lakukan?

Pernah. Saya mengajr sejak SMA kelas 3. Saya juga lanjut mengajar sebagai guru bimbingan
belajar di semester empat sekaligus asisten laboratorium Fisika Dasar sewaktu kuliah. Saya
juga mengajar di platform belajar online.

Yang saya lakukan adalah mengambil inti dari yang diajarkan para guru saya tersebut
kemudian memodifikasinya sesuai dengan karakter perserta didik yang saya hadapi. Menurut
saya, perlu banyak penyesuaian dengan generasi Z dan post gen-Z.

Di masa saya, terdapat keterbatasan bahan belajar dan fasilitas internet. Gen-Z dan post gen-
Z sekarang sejak lahir telah terbiasa dengan internet dan telah sering mengakses banyak
situs. Mereka mudah sekali teralihkan. Sehingga saat menerapkan apa yang dulu diajarkan
oleh guru-guru, saya menyesuaikan diri dengan kecenderunan para peserta didik.
Tugas 2: Panggilan Menjadi Guru

1. Siapa saya saat ini?

Saya adalah mahasiwa Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang berupaya jadi guru profesional.
Saya terus belajar hal baru untuk menunjang peran sebagai guru yang akan saya jalani nanti.
Bagi saya, identitas atau konsep diri adalah proses yang berlangsung sepanjang hidup.
Konsep diri saya akan terus berkembang seiring perubahan ruang dan waktu, bertambahnya
pengalaman dan semakin banyaknya kombinasi informasi.

2. Mengapa saya memilih menjadi guru?

Ada beberapa alasan saya memilih jadi guru:

a. latar belakang keluarga

Saya tumbuh dan berkembang di keluarga besar yang meyoritas berprofesi sebagai guru.
Mulai dari nenek, bapak, ibu, paman, dan tante saya adalah guru. Sejak usia balita, ayah telah
membawa saya ke sekolah tempatnya mengajar sehingga muncul kedekatan batin saya
dengan lingkungan sekolah. Bahkan sejak kecil saya menganggap bahwa guru adalah profesi
yang keren.

b. Terinspirasi dari guru-guru di semua jenjang pendidikan

Saya terinspirasi oleh banyak guru di setiap jenjang pendidikan yang telah saya lalui. Mereka
menginspirasi saya untuk coba melakukan hal yang sama.

c. Suka mengajar

Saya mulai coba mengajar ketika di SMA. Saya tergabung dalam tim pengajar olimpiade.
Bermula dari sana saya sadar bahwa mengajar dan berinteraksi dengan manusia lain ternyata
punya sisi menyenangkan. DI bangku kuliah, saya jadi asisten Laboratorium Fisika Dasar
dan mengajar di bimbingan belajar. Bahkan ketika kerja kantoran pun saya masih
menyempatkan diri menulis skrip video sains populer karena kesenangan mengajar ingin
tetap saya rasakan walaupun dalam bentuk yang berbeda.

d. Berbagi pengetahuan

Menurut saya, salah satu cara terbaik untuk lebih paham terhadap apa yang dipejari adalah
dengan mengajarkanna atau membaginya kepada orang lain. Dalam bahasa teknis, itu disebut
sebagai metode Feynmann.

Dengan berbagi pengetahuan, mau tak mau saya juga harus terus belajar ilmunya dan
meningkatkan efektivitas dari komunikasi.
e. Mewujudkan visi besar

Saya ingin mewujudkan dunia yang sedikit lebih baik daripada sebelumnya melalui jalur
pendidikan. Salah satu upaya kecil tersebut adalah dengan menunjukkan thinking skills
dalam pembelajaran. Growth mindset, chritical thinking, creative thinking perlu diasah dan
dilatih sebagai bekal bagi beberapa siswa yang ada daam jangkauan say auntuk hidup yang
lebih baik kelak.

f. Balas dendam positif

Saya pernah merasa bodoh dan tanpa harapan karena tidak mengerti Matematika dan Fisika.
Cara saya membalas dendam ke kondisi menyedihkan itu adalah dengan jadi guru yang
berusaha menjelaskan sebuah topic yan dianggap sulit jadi relative lebih mudah dipahami.
Yaitu dengan memaksimalkan teknologi, model, metode secara kreatif dan efektif.

3. Bagaimana saya bisa menjadi guru yang berpihak pada peserta didik?

Ada beberapa hal yang akan saya tempuh:

a. Saya akan melakukan pembelajaran berdiferensiasi agar siswa bsia tumbuh dan
berkambang sesuai dengan kapasitas masing-masing.

b. Memilih pendekatan pembelajran yang bisa diserap secara maksimal berdasarkan latar
belakang, letak georafis dan keadaan zamannya.

c. Tidak memberi cap dan menghakimi siswa. Saya berusaha memberi motivasi dan
meyakinkan siswa bahwa mereka punya potensi. Akademik penting tapi bukan penentu satu-
satunya atas masa depan.

d. Melatih peserta didik untuk mandiri dalam berpikir, belajr dan mengembangkan bidang
apa yang mereka tempuh sebagai passion atau cita-cita.

e. Saya akan terus merefleksi diri untuk memperbaiki kualitas diri sebagai guru. Menurut
saya, guru yang berpihak terhadap murid adalah guru yang terus juga belajar sepanjang
hayat. Mustahil memihak pada peserta didik tanpa keinginan terus memperbaiki diri tanpa
keingian terus memperbaiki diri dalam segala aspek.

f. mengapresiasi peserta didik sebagai manusia merdeka yang melalui proses salah, gagal,
berhasil dan beragam fase normal lainnya.
Tugas 3
Menulis Komitmen Diri dalam Mata Kuliah Filosofi Nasional

Lingkaran Emas Pribadi


(Golden Circle)

Nama: Muh. Syahrul Padli


Asal Kota/Kabupaten: Takalar
Provinsi: Sulawesi Selatan

Why (tujuan: alasan, keyakinan, motivasi)


Ada beberapa alasan mengapa belajar mata kuliah filosofi pendidikan nasional penting, yaitu:

 Untuk memahami tujuan dan dasar pendidikan nasional. Mata kuliah ini akan
memberikan pemahaman tentang tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk membentuk
manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, berkepribadian, mandiri, dan demokratis serta bertanggungjawab.
Mata kuliah ini juga akan menjelaskan dasar-dasar pendidikan nasional, yaitu Pancasila
dan UUD 1945.
 Untuk mengembangkan wawasan dan pemikiran kritis tentang pendidikan. Mata kuliah
ini akan membantu mahasiswa untuk mengembangkan wawasan dan pemikiran kritis
tentang pendidikan. Mahasiswa akan belajar untuk menganalisis berbagai aliran dan
teori pendidikan, serta menerapkannya dalam praktik pendidikan.
 Untuk menjadi pendidik yang profesional. Mata kuliah ini akan membantu mahasiswa
untuk menjadi pendidik yang profesional. Mahasiswa akan belajar tentang peran dan
fungsi pendidik, serta bagaimana menerapkan filosofi pendidikan nasional dalam
praktik pendidikan.

Secara lebih spesifik, berikut adalah beberapa manfaat belajar mata kuliah filosofi pendidikan
nasional menurut saya:

 Untuk memahami dan mengimplementasikan tujuan pendidikan nasional.


 Untuk memacu dalam berpikir kritis dan reflektif tentang pendidikan.
 Untuk mengembangkan kurikulum dan pembelajaran yang sesuai dengan filosofi
pendidikan nasional.
 Mampu menerapkan berbagai pendekatan dan metode pembelajaran yang efektif.
 Menjadi pendidik yang berkarakter dan berakhlak mulia.
Oleh karena itu, mata kuliah filosofi pendidikan nasional merupakan mata kuliah yang penting
bagi saya yang akan menjadi pendidik. Mata kuliah ini akan membantu saya untuk membekali
diri untuk mengenal diri sendiri dan mengenal sistem pendidikan dari beragam perspektif.

How (strategi dan kebutuhan)


Strategi belajar mata kuliah filosofi pendidikan nasional

Ada beberapa strategi yang saya gunakan untuk belajar mata kuliah filosofi pendidikan
nasional dengan efektif, yaitu:

 Memahami tujuan dan dasar pendidikan nasional. Hal ini penting untuk dilakukan agar
mahasiswa dapat memahami apa yang menjadi tujuan dan dasar dari pendidikan nasional.
 Mengembangkan wawasan dan pemikiran kritis tentang pendidikan. Mahasiswa perlu
mengembangkan wawasan dan pemikiran kritis tentang pendidikan agar dapat memahami
berbagai aliran dan teori pendidikan, serta menerapkannya dalam praktik pendidikan.
 Menjadi pendidik yang profesional. Mahasiswa perlu memahami peran dan fungsi
pendidik, serta bagaimana menerapkan filosofi pendidikan nasional dalam praktik
pendidikan.

Berikut adalah cara saya menerapkan strategi belajar tersebut:

 Membaca materi kuliah dengan cermat dan catatlah poin-poin penting.


 Mendiskusikan materi kuliah dengan teman-teman atau dosen.
 Mengikuti kegiatan diskusi atau seminar yang berkaitan dengan filosofi pendidikan
nasional.
 Mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari dalam mata kuliah ini baik
dalam pembelajaran langsung di kelas maupun dalam pembuatan perangkat pembelajaran.

Kebutuhan dalam belajar mata kuliah filosofi pendidikan nasional

Ada beberapa kebutuhan yang diperlukan untuk belajar mata kuliah filosofi pendidikan nasional,
yaitu:

 Kemampuan berpikir kritis dan reflektif. Kemampuan ini diperlukan agar mahasiswa
dapat memahami dan menganalisis berbagai aliran dan teori pendidikan, serta
menerapkannya dalam praktik pendidikan.
 Kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi. Kemampuan ini diperlukan agar
mahasiswa dapat berdiskusi dan bertukar pikiran dengan teman-teman atau dosen, serta
menerapkan filosofi pendidikan nasional dalam praktik pendidikan.
 Kemampuan menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam praktik. Kemampuan ini
diperlukan agar mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
mereka pelajari dalam mata kuliah ini dalam praktik pendidikan.

Berikut adalah langkah yang saya ambil untuk memenuhi kebutuhan tersebut:

 Melatih kemampuan berpikir kritis dan reflektifdengan cara membaca, berdiskusi, dan
menulis.
 Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan berkolaborasi Anda dengan cara aktif
mengikuti diskusi kelas, bergabung dengan kelompok belajar, dan mengikuti kegiatan
kerja kelompok.
 Mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan yang Anda pelajari dalam mata kuliah ini
dengan cara menjadi tutor, mengikuti kegiatan mengajar di sekolah, atau melakukan
penelitian tentang pendidikan.

Dengan memahami strategi dan kebutuhan dalam belajar mata kuliah filosofi pendidikan
nasional, saya berharap dapat belajar dengan efektif dan mendapatkan manfaat yang maksimal.

What (langkah-langkah konkrit dan waktu yang dibutuhkan)


Langkah-langkah konkrit dan waktu yang dibutuhkan dalam belajar mata kuliah filosofi
pendidikan nasional

Berikut adalah langkah-langkah konkrit dan waktu yang dibutuhkan dalam belajar mata kuliah
filosofi pendidikan nasional menurut saya:

Langkah 1: Memahami tujuan dan dasar pendidikan nasional

 Waktu yang dibutuhkan: 1 minggu

Langkah ini penting untuk dilakukan agar dapat memahami apa yang menjadi tujuan dan
dasar dari pendidikan nasional. Ibaratnya, ini adalah pondasinya. Saya perlu membaca
materi kuliah dengan cermat dan mencatat poin-poin penting. Selain itu, saya juga dapat
berdiskusi dengan teman-teman atau dosen untuk memahami materi kuliah dengan lebih
baik.

Langkah 2: Mengembangkan wawasan dan pemikiran kritis tentang pendidikan

 Waktu yang dibutuhkan: 1 minggu

Pada langkah ini, saya perlu mengembangkan wawasan dan pemikiran kritis tentang
pendidikan. Saya perlu memahami berbagai aliran dan teori pendidikan, serta
menerapkannya dalam praktik pendidikan. Saya akan membaca buku, artikel, atau jurnal
tentang pendidikan untuk mengembangkan wawasan dan pemikiran kritis. Selain itu, saya
juga dapat mengikuti kegiatan diskusi atau seminar yang berkaitan dengan filosofi
pendidikan nasional.

Langkah 3: Menjadi pendidik yang profesional

 Waktu yang dibutuhkan: selama perkuliahan di kelas dan selama PPL

Pada langkah ini, saya perlu memahami peran dan fungsi pendidik, serta bagaimana
menerapkan filosofi pendidikan nasional dalam praktik pendidikan. Saya akan membaca
materi kuliah tentang peran dan fungsi pendidik, serta mengikuti kegiatan praktik mengajar
di sekolah.

Langkah 4: Praktikkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari

 Waktu yang dibutuhkan: selama perkuliahan di kelas dan selama PPLPada langkah ini,
saya perlu mempraktikkan pengetahuan dan keterampilan yang telah dipelajari dalam mata
kuliah ini. Saya akan menjadi tutor, mengikuti kegiatan mengajar di sekolah, atau
melakukan penelitian tentang pendidikan.

Total waktu yang dibutuhkan: 4 bulan atau sekitar 16 minggu

Langkah-langkah konkrit yang disebutkan di atas menjadi panduan bagi saya untuk belajar
mata kuliah ini dengan efektif.

Berikut beberapa langkah-langkah kongkrit tambahan untuk belajar mata kuliah filosofi
pendidikan nasional:

 Membuat jadwal belajar yang realistis dan patuhi jadwal tersebut.


 Mencari lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif.
 Tidak ragu untuk bertanya kepada dosen atau teman jika mengalami kesulitan dalam
memahami materi kuliah.
 Berlatih dengan tekun untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah
dipelajari.

Anda mungkin juga menyukai