Anda di halaman 1dari 3

TIGA PENGORBANAN RASULULLAH YANG MENGHARUKAN

Momentum Maulid Nabi seharusnya menjadikan kita lebih mencintai Nabi Muhammad
SAW, lalu kecintaan itu membuat kita mengikuti beliau dan meneladaninya. Jangan sampai
Maulid Nabi justru membuat kita semakin jauh dari sunah-sunahnya. Untuk lebih mencintai
Nabi , menyambut tanggal 12 Rabiul’awal yang kita kenal sebagai hari kelahiran
Rasululloh,yakni Maulid Nabi perlu kita putar kembali ingatan kita kepada kasih sayang dan
pengorbanan beliau untuk umatnya. Kasih sayang itu bahkan menjadi sifat Rasululloh.

Anak-anak yang saya banggakan….

Tiga hal bentuk kasih sayang dan pengorbanan Rasululloh adalah :

1. SELALU MENGINGINKAN KESELAMATAN DAN KEBAIKAN BAGI UMATNYA.

Rasululloh senantiasa menginginkan keselamatan dan kebaikan bagi umatnya,meskipun pada


saat itu mereka masih menentang dakwah Rasululloh bahkan memusuhi dan menyakiti hati
sang Nabi.

Hari itu Rasululloh berdarah-darah kakinya terluka oleh lemparan batu penduduk Thoif.
Bukannya menerima dakwah Rasululloh,mereka justru mengusir Rasululloh dengan cacian dan
lemparan batu. Betapa sedih hati Rasululloh saat itu. Kesedihannya bukan karena sakitnya
darah yang mengalir,tetapi karena umatnya belum mendapat hidayah. Jika airmata Rasululloh
berlinang pada saat itu ,itu bukan karena perihnya luka,tetapi karena sayangnya beliau kepada
umatnya.

Rasululloh kemudian bersimpuh, berdoa yang menyayat hati,” Ya Allah… kepadamu juga aku
mengadukan kelemahan kekuatanku,kekurangan siasatku,dan kehinaanku di hadapan
manusia.” Engkau yang paling pengasih,Engkau adalah Tuhannya orang-orang yang lemah….
Engkaulah Tuhanku…. Kepada siapa hendak kau serahkan diriku??? Kepada orang jauh yang
bermuka masam padaku??? Ataukah musuh yang akan menguasai urusanku??? Aku tidak
peduli asalkan Engkau tidak murka kepadaku. Aku berlindung dengan dzatMu yang menyinari
segala kegelapan dan karenaMu urusan dunia dan akhirat menjadi baik. Engkaulah yang berhak
menegurku hingga Engkau ridha tidak aa daya kekuatan selain denganMu.

Saat itulah malaikat datang kepada beliau dengan menawarkan bantuan untuk menghukum
penduduk Thoif. “ Wahai Rasululloh berilah aku perintah mu jika engkau mau,aku
akan menghimpit kan kedua bukit inipun niscaya aku akan lakukan.” Rasululloh
menjawab,” Jangan…jangan! Bahkan aku berharap Alloh akan mengeluarkan dari tulang sulbi
mereka keturunan yang akan menyembah Alloh semata,tidak disekutukannya dengan
apapun …!

Berkat doa Rasululloh ini, beberapa tahun kemudian penduduk Thoif merupakan salah satu
daerah yang setiril dari kemurtadan.

Jadi setiap Rasululloh berdakwah banyak umatnya yang menentang dan mencaci
makinya,tetapi beliau membalasnya dengan berdo’a ,” Allohummahdi qaumii fainnahum ha
ya’lamuun.” (ya Alloh,ampunilah kaumku,sesungguhnya mereka belum mengetahui)

2. MEMBERI SYAFAAT BAGI KAUMNYA

Inilah kasih sayang dan pengorbanan nabi Muhammad SAW yang kedua,yang tidak dimiliki
oleh para nabi sebelumnya yakni syafaat untuk umatnya. Sebenarnya setiap nabi diberikan
doa yang mustajab oleh Alloh. Namun nabi-nabi sebelumnya telah menggunakan doa
tersebut sebagiannya sebagai senjata pamungkas untuk menghancurkan orang-orang kafir
dengan adzab Alloh. Adapun nabi Muhammad SAW,beliau menyimpan doa tersebut sebagai
syafaat bagi umatnya kelak di hari hisab.

3. MERINGANKAN SAKARATUL MAUT UMATNYA

Kasih sayang dan pengorbanan nabi Muhammad SAW yang tidak kalah besarnya terjadi pada
akhir hayat beliau. Saat itu malaikat maut ditemani JIBRIL datang kepada beliau
mengabarkan hendak mencabut nyawa beliau.

“” Bolehkah aku masuk?”” Kata seorang yang mengetuk pintu rumah Rasululloh , saat itu
Fatimah menunggui sang Nabi. “” Maaf ayahku sedang demam.”” Jawab Fatimah.

Tetapi Rasululloh yang tahu bahwa tamu itu adalah malaikat,beliau menyuruh Fatimah
mempersilahkan, “” Ketahuilah anakku,dialah yang menghapuskan kenikmatan
sementara,Dialah malaikat Maut.”” Fatimah menahan tangis,sadar akan berpisah dengan
ayah tercinta.

Malaikat maut datang menghampiri Rasululloh ,lalu mengajak JIBRIL untuk mendekat. Dan
Rasululloh bertanya kepada Jibril,”” Jibril…. Jelaskan apa hakku nanti dihadapan Alloh?””
Tanya Rasululloh dengan suara yang lemah. “” Pintu-pintu langit telah dibuka,para malaikat
telah menanti ruhMu. Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganMu wahai kekasih
Alloh…”” Kata Jibril””

Disaat seperti itu Rasululloh tetap memikirkan umatnya. Beliau tidak puas dengan jawaban
Jibril untuk beliau saja.
“”Engkau tidak senang mendengar khabar ini wahai kekasih Alloh?”” Tanya Jibril””.

“”Wahai Jibril ….bagaimana dengan nasib umatku kelak?””

“” Jangan khawatir wahai Rasululloh, aku pernah mendengar Alloh berfirman kepadaku,””
Kuharamkan surge bagi siapa saja,kecuali umat Muhammad telah berada di dalamnya,””kata
Jibril””.

Setelah itu sesuai perintah Alloh,malaikat maut perlahan-lahan mencabut ruh Rasululloh.
Fatimah dan Ali yang duduk didekat nabi tak kuasa menahan air mata,bahkan Jibril juga tidak
tega. Namun Rasululloh justru meminta agar beliau menanggung sakaratul maut umatnya.

“” Ya Alloh …. Dahsyat nian sakaratul maut ini…birlah aku menanggung sakaratul maut ini,
jangan beratkan sakaratul maut ini pada umatku””. Pinta Rasululloh setelah berwasiat
ummatiii…ummatiii…ummatii..” beliaupun menghembuskan nafasnya untuk yang terakhir.

Sang nabi terakhir yang sangat mencintai umatnya itupun menghadap Alloh untuk selamnya,
Fatimah dan Ali tak kuasa menahan duka dan kesedihan. Kitapun pantas bersedih bahkan
disaat kita belum melakukan apapun untuk islam,Rasululloh telah menanggung sebegitu
sakitnya sakaratul maut kita.

Nah anak-anak yang saya banggakan…

Pertanyaannya apakah kita kemudian terpanggil untuk lebih mencintai nabi??? Mengikuti
dan meneladaninya???

Baiklah semoga momentum Maulid Nabi membuat kita sadar kasih sayang dan pengorbanan
Rasululloh,lalu kitapun mencintai nabi,mengikuti dan meneladani nya.

Tak ada salahnya marilah kita kirimkan shalawat nariyah untuk beliau nabi Alloh Nabi
Muhammad SAW. Semoga kita mendapat syafaatnya di Yaumil kiyamah aamiin ya
Robbal’alamin…

Anda mungkin juga menyukai