PENDAHULUAN
Sinonim : 1,3-dimetilxantina
Farmakodinamik
Farmakokinetik
Efek Samping
Organoleptis
Warna : Putih
Rasa : Pahit
a. Kelarutan
Teofilin 1 bagian larut dalam lebih kurang 180 bagian air, lebih mudah larut
dalam air panas, larut dalam lebih kurang 120 bagian etanol(95%) P, mudah
larut dalam larutan alkali hidroksida dan amonia encer P (FI IV tahun 1995).
b. Mikroskopis
Bentuk kristal yakni hablur atau serbuk hablur (FI III, 1979).
c. Titik Lebur
Antara 270° - 274℃ (FI IV tahun 1995).
d. Stabilitas
Teofilin untuk sediaan oral 5mg/ml (untuk suspensi komersial), stabil pada
suhu 230-250C dalam penyimpanan botol plastik ≥ 90 hari (Martindale Ed. 36
ha. 1140).
BAHAN AKTIF TERPILIH : Teofilin
Alasan :
Alasan :
a. Teofilin tidak mudah larut dalam air sehingga perlu dibuat sediaan
suspensi.
b. Homogenitas tinggi
c. Absorbsi lebih cepat.
d. Mudah penggunaanya untuk bayi, anak-anak dan orang yang sulit
menelan.
e. Dapat menutupi rasa dan bau tidak enak dari bahan aktif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. PERHITUNGAN DOSIS
1. Dosis literature (FI III, hal 990) :
1 x h = 500 mg
1 8,1
2 9,6
3 11,4
4 13,0
5 14,0
6 15,8
7 18,9
8 20,9
9 22,0
10 23,9
11 26,9
12 29,0
13 33,0
14 40,0
15 42,3
PERTIMBANGAN KEMASAN
2 tahun = 5 mg × 9,6 = 48 mg
Pemakaian sekali
𝑥 48
= 600
60
2880
𝑥= = 4,8 𝑚𝑙
600
3 tahun = 5 mg × 11,4 = 57 mg
Pemakaian sekali
𝑥 57
= 600
60
3420
𝑥= = 5,7 𝑚𝑙
600
4 tahun = 5 mg × 13 = 65 mg
Pemakaian sekali
𝑥 65
= 600
60
3900
𝑥= = 6,5 𝑚𝑙
600
5 tahun = 5 mg × 14 = 70 mg
Pemakaian sekali
𝑥 70
= 600
60
4200
𝑥= = 7𝑚𝑙
600
6 tahun = 5 mg × 15,8 = 79 mg
Pemakaian sekali
𝑥 79
= 600
60
4740
𝑥= = 7,9 𝑚𝑙
600
9 tahun = 5 mg × 22 = 110 mg
Pemakaian sekali
𝑥 110
=
60 600
6600
𝑥= = 11 𝑚𝑙
600
12 tahun = 5 mg × 29 = 145 mg
Pemakaian sekali
𝑥 145
= 600
60
8700
𝑥= = 14,5 𝑚𝑙
600
13 tahun = 5 mg × 33 = 165 mg
Pemakaian sekali
𝑥 165
= 600
60
9900
𝑥= = 16,5 𝑚𝑙
600
14 tahun = 5 mg × 40 = 200 mg
Pemakaian sekali
𝑥 200
= 600
60
12000
𝑥= = 20 𝑚𝑙
600
c. Aturan pakai
1 – 3 tahun = 1 sendok teh
4 – 6 tahun =1 1⁄2 sendok teh
7 – 9 tahun = 2 sendok teh
10 – 11 tahun = 2 1⁄2 sendok teh
≥ 12 tahun = 1 sendok makan
D. RANCANGAN FORMULA
SENYAWA EFEK / KHASIAT EFEK SAMPING
AKTIF
1. Karakteristik Fisika
Kelarutan : Digunakan untuk
Sukar dalam air, mudah larut dalam air panas, mudah peroral
larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam
amonium hidroksida, agak sukar larut dalam etanol,
kloroform dan ether(FI IV tahun 1995).
a. Bentuk : Serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa
pahit, stabil di udara.
b. Tahan pemanasan
c. Mudah terbasahi
d. TL : 270° - 274℃
e. BJ : 1,21 – 1,23 g/cm3
2. Karakteristik Kimia
a. Stabil pada suhu 230C – 250C
b. pH larutan = 4,3-4,7 (USP30 NF25,p. 3323)
F. FORMULASI SEDIAAN
Pemilihan Bahan Tambahan
RENTANG % YANG
NO NAMA BAHAN KEGUNAAN DIPILIH
PEMAKAIAN
1. Organoleptis
Mencakup : a. Konsistensi sediaan
a. Bau sediaan
b. Warna sediaan
Alat : secara visual dengan panca indera
Cara kerja : a) Menggunakan subjek/responden (dengan kriteria tertentu).
b) Menetapkan kriteria pengujian.
c) Menghitung presentasi kriteria.
d) Mengambil keputusan.
Hasil :
No Kriteria Hasil
2. Penentuan pH Sediaan
Alat : pH universal
Cara kerja : a) Menimbang 5 g sediaan (5 ml).
b) Mengambil pH universal.
c) Ph universal dimasukkan dalam sediaan, di tunggu sebentar.
d) Ukur pH sediaan.
Hasil :
Replikasi pH Hasil
Replikasi 1 4,8
3. Viskositas
Alat : Viskometer
Cara kerja : a) Masukkan alat uji dalam wadah viscometer.
b) Pasang alat pemutar viscometer.
c) Letakkan wadah viscometer di tengah alat.
d) Usahakan alat pemutar “mengembang” di dalam wadah
viscometer sehingga bagian bawah alat tidak menyentuh
permukaan wadah dan bagian atas alat sudah terendam
seluruhnya.
e) Tekan tombol “on” kemudian membaca skala yang ditunjuk.
4. Berat Jenis
Alat : Piknometer
Cara kerja :
1. Piknometer dibersihkan dengan dibilas aquadest ,keringkan kemudiaan
dikalibrasi dengan menetapkan bobot piknometer setelah menunjukan
bobot alir baru dididihkan pada suhu 700C
2. Piknometer kosong ditimbang pada timbangan analitik
3. Kemudiaan piknometer diisi dengan air terisi jenuh dan ditimbang beserta
isinya
4. Membuang air dari dalam piknometer, Kemudiaan isi piknometer sediaan
Prosedur :
Bersihkan piknometer, bilas dengan aquadest, keringkan kemudian
isi piknometer dengan larutan sirup dan timbang
Timbang (p)Cairan dalam (P) sediaan ( Farmakope Indonesia edisi
IV, 1030)
Hasil :
Bobot piknometer kosong : 19,52 g
Bobot piknometer + aquadest : 44,68 g
Bobot piknometer + sediaan : 47,05 g
25,16 𝑔
: 𝑔
1( )
𝑚𝑙
: 25,16 ml
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛(𝑔)
Bobot jenis zat :
𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑝𝑖𝑘𝑛𝑜𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟(𝑚𝑙)
27,53 (𝑔)
: 25,16 (𝑚𝑙)
: 1,09 g/ml
5. Uji Sedimentasi
Alat : Gelas ukur tertutup
Cara kerja :
1. Memasukkan 100 ml sediaan ke dalam gelas ukur bertutup.
2. Amati volume pengendapan yang terjadi.
3. Lakukan pengamatan 7 hari.
4. Mengukur volume sedimentasi dengan rumus
𝑉𝑢(𝑣𝑜𝑙. 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖)
𝐹=
𝑉0 (𝑣𝑜𝑙. 𝑎𝑤𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑑𝑖𝑚𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑖)
2,6 𝑚𝑙
=
0,0 𝑚𝑙
= 0,0 ml
1 hari 0,0 ml
2 hari 0,0 ml
3 hari 0,0 ml
4 hari 0,0 ml
5 hari 0,0 ml
6 hari 2,6 ml
7 hari 2,6 ml
BAB IV
PEMBAHASAN
Teofilin memiliki kelarutan sukar larut dalam air, mudah larut dalam air
panas, dan larut dalam alkali hidroksida (FI IV, 1995). Alasan teofilin dapat
diabsorpsi dengan baik dalam bentuk dosis oral, pendistribusian luas dalam tubuh.
Teofilin memiliki aktivitas peningkatan kapasitas vital (sebagai bronkodilator) untuk
penyakit asma. Dari sifat kelarutan teofilin dibuat sediaan suspensi untuk
meningkatkan kelarutan. Penggunaan dosis lazim untuk 1 x pakai 200 mg dengan
dosis maksimal 500 mg, Dosis kekuatan Teofilin yang diformulasikan sebesar 50
mg/5ml. Penentuan dosis disesuaikan antara umur 1- 15 tahun dengan berat badan
yang berbeda.
Bahan dalam formulasi suspensi yang digunakan selain bahan aktif teofilin,
digunakan bahan exipient berupa suspending agent (PGA), pengaroma (OMP), perasa
(sukrosa ), Na benzoat sebagai pengawet, dan pewarna (Klorofil). Alasan pemilihan
bahan suspending agent PGA yaitu memilki sifat larut dalam air dan tidak toksik,
sukrosa yaitu memiliki kelarutan dalam air, dan dapat membantu kerja suspending
agent, Oleum Mentae Pip yaitu menimbulkan perasa sejuk karena sediaan suspensi
teofilin ini digunakan untuk penyakit asma sehingga diharapkan dapat membantu
melegakan bronkus, dan Klorofil sebagai zat pewarna yang sesuai dengan
pengaroma OMP.
Sediaan suspensi teofilin ini saat disimpulkan bahawa sediaan suspensi teofilin
dari uji evaluasi sediaan terbentuk 2 lapisan dimana terdapat lapisan yang mengendap
dibagian bawahnya sedangkan sediaan tampak bening tidak sesuai dengan sediaan
suspensi biasanya. Hal tersebut disebabkan oleh ketidakstabilan sediaan, kecepatan
yang tinggi saat mixing dan terlalu lama sehingga sistem suspensi rusak dan tidak
begitu bagus.