Sejak tahun
tahun 1996,
1996, pengembangan
pengembangan pencegahan
pencegahan dan
dan penanggulangan
penanggulangan
anemia
anemia pada
pada rematri
rematri dan
dan calon
calon pengantin
pengantin dilakukan
dilakukan secara
secara mandiri
mandiri didi
beberapa
beberapa daerah
daerah untuk
untuk meningkatkan
meningkatkan status
status kesehatan
kesehatan dan
dan gizi
gizi pra
pra
hamil
hamilsebagai
sebagaipersiapan
persiapanuntuk
untukseorang
seorangibu,
ibu,agar
agaribu
ibuhamil
hamiltidak
tidakanemia
anemia
dan
danmelahirkan
melahirkanbayi
bayiyang
yangsehat.
sehat.
Dalam
Dalam rangka
rangka Gerakan
Gerakan Nasional
Nasional Percepatan
Percepatan Perbaikan
Perbaikan Gizi
Gizi yang
yang
tertuang
tertuang pada
pada Peraturan
Peraturan Presiden
Presiden Nomor
Nomor 42
42 Tahun
Tahun 2013,
2013, upaya
upaya
kesehatan
kesehatan dan
dan gizi
gizi diprioritaskan
diprioritaskan pada
pada 1000
1000 Hari
Hari Pertama
Pertama Kehidupan
Kehidupan
(HPK)
(HPK) untuk
untuk meningkatkan
meningkatkan pertumbuhan
pertumbuhan dan
dan perkembangan
perkembangan anak.
anak.
Upaya
UpayaPercepatan
PercepatanPerbaikan
PerbaikanGizi
Gizidilakukan
dilakukanmelalui
melaluiintervensi
intervensispesifik
spesifik
dan
dan sensitif
sensitif yang
yang antara
antara lain
lain terintegrasi
terintegrasi dengan
dengan program
program
penanggulangan
penanggulangananemia
anemiakepada
kepadakelompok
kelompoksasaran
sasaranrematri
rematridan
danWUS.
WUS.
Sesuai
Sesuai rekomendasi
rekomendasi WHO
WHO tahun
tahun 2011,
2011, upaya
upaya penanggulangan
penanggulangan anemia
anemia
pada
pada rematri
rematri dan
dan WUS
WUS difokuskan
difokuskan pada
pada kegiatan
kegiatan promosi
promosi dan
dan
pencegahan,
pencegahan, yaitu
yaitu peningkatan
peningkatan konsumsi
konsumsi makanan
makanan kaya
kaya zat
zat besi,
besi,
suplementasi
suplementasi TTD,
TTD, serta
serta peningkatan
peningkatan fortifikasi
fortifikasi bahan
bahan pangan
pangan dengan
dengan
zat
zat besi
besi dan
dan asam
asam folat.
folat. Organisasi
Organisasi profesi
profesi dan
dan sektor
sektor swasta
swasta
diharapkan
diharapkan dapat
dapat berkontribusi
berkontribusi mendukung
mendukung kegiatan
kegiatan komprehensif
komprehensif
Promotif
Promotifdan
danPreventif
Preventifuntuk
untukmenurunkan
menurunkanprevalensi
prevalensianemia
anemiapada
pada
rematri
rematridan
danWUS.
WUS.
Pedoman
Pedoman ini
ini disusun
disusun sebagai
sebagai acuan
acuan dalam
dalam melaksanakan
melaksanakan keterpaduan
keterpaduan
diantara
diantaraprogram
programkesehatan
kesehatandan
dangizi,
gizi,serta
serta dapat
dapatmemberikan
memberikanwawasan
wawasan
bagi
bagi pemegang
pemegang program
program lintas
lintas sektor
sektor dalam
dalam mengimplementasikan
mengimplementasikan
kegiatan
kegiatan seperti
seperti ketahanan
ketahanan pangan
pangan keluarga,
keluarga, Keluarga
Keluarga Berencana
Berencana dan
dan
pemberdayaan
pemberdayaan perempuan,
perempuan, pola
pola asuh
asuh ibu
ibu dan
dan anak,
anak, penyediaan
penyediaan air
air
bersih,
bersih, pemukiman
pemukimandan
dansanitasi
sanitasilingkungan.
lingkungan.
ii
Kata
Kata
Pedoman
program
Pengantar
Pengantar
Pedoman ini
ini menjadi
program pada
menjadi panduan
panduan bagi
pada fasilitas
bagi pemangku
fasilitas pelayanan
pemangku kebijakan
pelayanan kesehatan,
kebijakan dan
kesehatan, SMP/
dan pelaksana
SMP/ SMA/
pelaksana
SMA/ sekolah
sekolah
sederajat
sederajat lainnya
lainnya dan
dan pesantren,
pesantren, Kantor
Kantor Urusan
Urusan Agama
Agama (KUA)/
(KUA)/ tempat
tempat
Anemia
Anemia merupakan
merupakan salahsalah satu
satu masalah
masalah kesehatan
kesehatan masyarakat
masyarakat didi
ibadah
ibadah lainnya,
lainnya, tempat
tempat kerja,
kerja, LSMLSM dandan institusi
institusi terkait
terkait di
di Tingkat
Tingkat
Indonesia
Indonesiayang
yangdapat
dapatdialami
dialamioleholehsemua
semuakelompok
kelompokumur umurmulai
mulaidari
dari
Kabupaten
Kabupaten dandan Kota.
Kota. Pedoman
Pedoman ini ini terdiri
terdiri dari
dari 22 bagian.
bagian. Bagian
Bagian II memuat
memuat
balita
balita sampai
sampai usiausia lanjut.
lanjut. Riskesdas
Riskesdas 2013 2013 menunjukkan
menunjukkan bahwabahwa
tentang
tentang kajian
kajian akademis
akademis terkait
terkait pencegahan
pencegahan dan dan penanggulangan
penanggulangan anemia
anemia
prevalensi
prevalensianemia
anemiapada
padaperempuan
perempuanusia usia≥15 ≥15tahun
tahunsebesar
sebesar22,7%
22,7%
pada
pada rematri
rematri dan
dan WUS.
WUS. Bagian
Bagian IIII memuat
memuat tentang
tentang manajemen
manajemen pencegahan
pencegahan
sedangkan
sedangkanprevalensi
prevalensianemia
anemiapada
padaibu ibuhamil
hamilsebesar
sebesar37,1%.
37,1%.
dan
dan penanggulangan
penanggulangan anemia
anemia pada
pada rematri
rematri dandan WUS.
WUS.
Remaja putri
Remaja putri (rematri)
(rematri) rentan
rentan menderita
menderita anemia
anemia karena
karena banyak
banyak
Ucapan
Ucapan terima
terima kasih
kasih dan
dan penghargaan
penghargaan yang
yang tinggi
tinggi kami
kami sampaikan
sampaikan
kehilangandarah
kehilangan darahpada
padasaat
saatmenstruasi.
menstruasi.Rematri
Rematriyang
yangmenderita
menderitaanemia
anemia
kepada
kepada semua
semua pihak
pihak yang
yang telah
telah memberikan
memberikan masukan
masukan dandan saran
saran serta
serta
berisikomengalami
berisiko mengalamianemia
anemiapadapadasaat
saathamil.
hamil.Hal
Haliniiniakan
akanberdampak
berdampak
terlibat
terlibat aktif
aktif dalam
dalam penyusunan
penyusunan bukubuku pedoman
pedoman ini.
ini. Kami
Kami mohon
mohon kritik
kritik
negatif terhadap
negatif terhadap pertumbuhan
pertumbuhan dan dan perkembangan
perkembangan janinjanin dalam
dalam
dari
dari pengguna
pengguna bukubuku ini
ini untuk
untuk perbaikan
perbaikan selanjutnya.
selanjutnya.
kandungan serta
kandungan serta berpotensi
berpotensi menimbulkan
menimbulkan komplikasi
komplikasi kehamilan
kehamilan dandan
persalinan, bahkan
persalinan, bahkan menyebabkan
menyebabkan kematian
kematian ibu
ibu dan
dan anak.
anak. Angka
Angka
KematianIbu
Kematian Ibu(AKI)
(AKI)menurut
menurutSurvei
SurveiPenduduk
PendudukAntar
AntarSensus
Sensus(SUPAS)
(SUPAS)
Jakarta,
Jakarta, Agustus
Agustus 2016
2016
2015 sebesar
2015 sebesar 305
305 per
per 100.000
100.000 kelahiran
kelahiran hidup
hidup dan
dan penyebab
penyebab utama
utama
Direktur
Direktur Jenderal
Jenderal Kesehatan
Kesehatan Masyarakat
Masyarakat
kematian ibu
kematian ibu adalah
adalah pre-eklampsia
pre-eklampsia dan
dan eklampsia
eklampsia (32,4%)
(32,4%) serta
serta
perdarahanpaska
perdarahan paskapersalinan
persalinan(20,3%)
(20,3%)(Sensus
(SensusPenduduk,
Penduduk,2010).
2010).
Program pencegahan
Program pencegahan dan
dan penanggulangan
penanggulangan anemia
anemia gizi
gizi ini
ini untuk
untuk
mencapai sasaran
mencapai sasaran Wanita
Wanita Usia Suburdr.
Usia Subur dr. Anung
Anung
(WUS)
(WUS) Sugihantono,
Sugihantono,
terutama
terutama M.Kes
M.Kes
pada pekerja
pada pekerja
wanitamelalui
wanita melaluiGerakan
GerakanPekerja
PekerjaWanita
WanitaSehat
Sehatdan
danProduktif
Produktif(GPWSP)
(GPWSP)
yangdimulai
yang dimulaipada
padatahun
tahun1990-an,
1990-an,dengan
dengansuplementasi “TTDMandiri”
suplementasi“TTD Mandiri”
cakupannya masih
cakupannya masih terbatas.
terbatas. Gerakan
Gerakan tersebut
tersebut hingga
hingga saat
saat ini
ini masih
masih
berlanjutdengan
berlanjut dengannama
namaGerakan
GerakanPekerja
PekerjaPerempuan
PerempuanSehat
Sehatdan
danProduktif
Produktif
(GP2SP).
(GP2SP).
ii
iiiiii
Sejak
Sejak tahun
tahun 1996,
1996, pengembangan
pengembangan pencegahan
pencegahan dan
dan penanggulangan
penanggulangan
anemia
anemia pada
pada rematri
rematri dan
dan calon
calon pengantin
pengantin dilakukan
dilakukan secara
secara mandiri
mandiri didi
beberapa
beberapa daerah
daerah untuk
untuk meningkatkan
meningkatkan status
status kesehatan
kesehatan dan
dan gizi
gizi pra
pra
hamil
hamilsebagai
sebagaipersiapan
persiapanuntuk
untukseorang
seorangibu,
ibu,agar
agaribu
ibuhamil
hamiltidak
tidakanemia
anemia
dan
danmelahirkan
melahirkanbayi
bayiyang
yangsehat.
sehat.
Dalam
Dalam rangka
rangka Gerakan
Gerakan Nasional
Nasional Percepatan
Percepatan Perbaikan
Perbaikan Gizi
Gizi yang
yang
tertuang
tertuang pada
pada Peraturan
Peraturan Presiden
Presiden Nomor
Nomor 42
42 Tahun
Tahun 2013,
2013, upaya
upaya
kesehatan
kesehatan dan
dan gizi
gizi diprioritaskan
diprioritaskan pada
pada 1000
1000 Hari
Hari Pertama
Pertama Kehidupan
Kehidupan
(HPK)
(HPK) untuk
untuk meningkatkan
meningkatkan pertumbuhan
pertumbuhan dan
dan perkembangan
perkembangan anak.
anak.
Upaya
UpayaPercepatan
PercepatanPerbaikan
PerbaikanGizi
Gizidilakukan
dilakukanmelalui
melaluiintervensi
intervensispesifik
spesifik
dan
dan sensitif
sensitif yang
yang antara
antara lain
lain terintegrasi
terintegrasi dengan
dengan program
program
penanggulangan
penanggulangananemia
anemiakepada
kepadakelompok
kelompoksasaran
sasaranrematri
rematridan
danWUS.
WUS.
Sesuai
Sesuai rekomendasi
rekomendasi WHO
WHO tahun
tahun 2011,
2011, upaya
upaya penanggulangan
penanggulangan anemia
anemia
pada
pada rematri
rematri dan
dan WUS
WUS difokuskan
difokuskan pada
pada kegiatan
kegiatan promosi
promosi dan
dan
pencegahan,
pencegahan, yaitu
yaitu peningkatan
peningkatan konsumsi
konsumsi makanan
makanan kaya
kaya zat
zat besi,
besi,
suplementasi
suplementasi TTD,
TTD, serta
serta peningkatan
peningkatan fortifikasi
fortifikasi bahan
bahan pangan
pangan dengan
dengan
zat
zat besi
besi dan
dan asam
asam folat.
folat. Organisasi
Organisasi profesi
profesi dan
dan sektor
sektor swasta
swasta
diharapkan
diharapkan dapat
dapat berkontribusi
berkontribusi mendukung
mendukung kegiatan komprehensif
komprehensif
kegiatan komprehensif
komprehensif
Promotif
Promotifdan
Promotif
Promotifdan
danPreventif
danPreventif
Preventifuntuk
Preventifuntuk
untukmenurunkan
untukmenurunkan
menurunkanprevalensi
menurunkanprevalensi
prevalensianemia
prevalensianemia
anemiapada
anemia pada
pada
pada
rematri
rematridan
rematri
rematridan
danWUS.
danWUS.
WUS.
WUS.
Pedoman
Pedoman ini
ini disusun
disusun sebagai
sebagai acuan
acuan dalam
dalam melaksanakan
melaksanakan keterpaduan
keterpaduan
diantara
diantaraprogram
programkesehatan
kesehatandan
dangizi,
gizi,serta
serta dapat
dapatmemberikan
memberikanwawasan
wawasan
bagi
bagi pemegang
pemegang program
program lintas
lintas sektor
sektor dalam
dalam mengimplementasikan
mengimplementasikan
kegiatan
kegiatan seperti
seperti ketahanan
ketahanan pangan
pangan keluarga,
keluarga, Keluarga
Keluarga Berencana
Berencana dan
dan
pemberdayaan
pemberdayaan perempuan,
perempuan, pola
pola asuh
asuh ibu
ibu dan
dan anak,
anak, penyediaan
penyediaan air
air
bersih,
bersih, pemukiman
pemukimandan
dansanitasi
sanitasilingkungan.
lingkungan.
iiii
Pedoman
Pedoman ini
ini menjadi
menjadi panduan
panduan bagi
bagi pemangku
pemangku kebijakan
kebijakan dan
dan pelaksana
pelaksana
program
program pada
pada fasilitas
fasilitas pelayanan
pelayanan kesehatan,
kesehatan, SMP/
SMP/ SMA/
SMA/ sekolah
sekolah
sederajat
sederajat lainnya
lainnya dan
dan pesantren,
pesantren, Kantor
Kantor Urusan
Urusan Agama
Agama (KUA)/
(KUA)/ tempat
tempat
ibadah
ibadah lainnya,
lainnya, tempat
tempat kerja,
kerja, LSM
LSM dan
dan institusi
institusi terkait
terkait di
di Tingkat
Tingkat
Kabupaten
Kabupaten dan
dan Kota.
Kota. Pedoman
Pedoman ini
ini terdiri
terdiri dari
dari 22 bagian.
bagian. Bagian
Bagian II memuat
memuat
tentang
tentang kajian
kajian akademis
akademis terkait
terkait pencegahan
pencegahan dan
dan penanggulangan
penanggulangan anemia
anemia
pada
pada rematri
rematri dan
dan WUS.
WUS. Bagian
Bagian IIII memuat tentang manajemen
memuat tentang manajemen pencegahan
pencegahan
dan
dan penanggulangan
penanggulangan anemia
anemia pada
pada rematri
rematri dan
dan WUS.
WUS.
Ucapan
Ucapan terima
terima kasih
kasih dan
dan penghargaan
penghargaan yang
yang tinggi
tinggi kami
kami sampaikan
sampaikan
kepada
kepada semua
semua pihak
pihak yang
yang telah
telah memberikan
memberikan masukan
masukan dan
dan saran
saran serta
serta
terlibat
terlibat aktif
aktif dalam
dalam penyusunan
penyusunan buku
buku pedoman
pedoman ini.
ini. Kami
Kami mohon
mohon kritik
kritik
dari
dari pengguna
pengguna buku
buku ini
ini untuk
untuk perbaikan
perbaikan selanjutnya.
selanjutnya.
Jakarta,
Jakarta, Agustus
Agustus 2016
2016
Direktur
Direktur Jenderal
Jenderal Kesehatan
Kesehatan Masyarakat
Masyarakat
dr.
dr. Anung
dr.
dr. Anung
Anung Sugihantono,
Anung Sugihantono,
Sugihantono, M.Kes
Sugihantono, M.Kes
M.Kes
M.Kes
iii
iii
Daftar Isi
KATA
KATA PENGANTAR
PENGANTAR ii
DAFTAR
DAFTAR ISI
ISI iv
iv
DAFTAR
DAFTAR TABEL
TABEL vii
vii
DAFTAR
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR viii
viii
DAFTAR
DAFTAR BAGAN
BAGAN ix
ix
DAFTAR
DAFTAR ISTILAH
ISTILAH xx
BAGIAN
BAGIAN II PROGRAM
PROGRAM PENCEGAHAN
PENCEGAHAN DAN
DAN
PENANGGULANGAN
PENANGGULANGAN ANEMIA
ANEMIA
PADA
PADA REMAJA
REMAJA PUTRI
PUTRI DAN
DAN WUS
WUS
BAB
BAB II PENDAHULUAN
PENDAHULUAN 22
A.
A. Latar
Latar Belakang
Belakang 22
B.
B. Tujuan
Tujuan 44
C.
C. Sasaran
Sasaran 55
D.
D. Landasan
Landasan Hukum
Hukum 55
BAB
BAB II
II KONSEP
KONSEP DASAR
DASAR 77
A.
A.Pengertian
Pengertian Anemia
Anemia 11
11
B.
B. Kekurangan
Kekurangan Gizi
Gizi Besi
Besi 12
12
C.
C. Diagnosis
Diagnosis Anemia
Anemia 13
13
D.
D.Penyebab
Penyebab Anemia
Anemia 14
14
E.
E. Gejala
Gejala Anemia
Anemia 16
16
F.
F. Mengapa
Mengapa Rematri
Rematri dan
dan WUS
WUS Lebih
Lebih Rentan
Rentan
Menderita
Menderita Anemia?
Anemia? 16
16
G.
G.Dampak
Dampak Anemia
Anemia 17
17
H.
H.Cara
Cara Pencegahan
Pencegahan dan
dan Penanggulangan
Penanggulangan
Anemia
Anemia pada
pada Rematri
Rematri dan
dan WUS
WUS 18
18
I.I. Dasar
Dasar Pendekatan Blanket
Blanket Approach
Pendekatan Blanket
Blanket Approach
Approach
Approach 22
22
J.J. Kerangka
Kerangka Pikir
Pikir Penanggulangan
Penanggulangan Anemia
Anemia
pada
pada Rematri
Rematri dan
dan WUS
WUS 23
23
iv
iv
BAB
BABIII
III STRATEGI
STRATEGIPENCEGAHAN
PENCEGAHANDAN DAN
PENANGGULANGAN
PENANGGULANGANANEMIA ANEMIA
PADA
PADAREMAJA
REMAJAPUTRI PUTRIDANDANWUSWUS 24
24
A.
A. Pedoman
PedomanGiziGiziSeimbang
Seimbang 24
24
B.
B. Fortifikasi
FortifikasiMakanan
Makanan 24
24
C.
C. Suplementasi
SuplementasiTablet
TabletTambah
TambahDarah
Darah(TTD)
(TTD) 25
25
D.
D. Pengobatan
PengobatanPenyakit
PenyakitPenyerta
Penyerta 25
25
BAB
BABIV
IV MONITORING
MONITORINGDAN DANEVALUASI
EVALUASI 27
27
A.
A. Indikator
IndikatorKeberhasilan
Keberhasilan 27
27
B.
B. Pencapaian
PencapaianProgram
Program 28
28
BAGIAN
BAGIANIIII MANAJEMEN
MANAJEMENPENCEGAHAN
PENCEGAHANDAN
DAN
PENANGGULANGAN
PENANGGULANGANANEMIA
ANEMIAPADA
PADA
REMAJA
REMAJAPUTRI
PUTRIDAN
DANWUS
WUS
BAB
BABII PENCEGAHAN
PENCEGAHANDAN DANPENANGGULANGAN
PENANGGULANGAN
ANEMIA
ANEMIAPADA PADAREMAJA
REMAJAPUTRI
PUTRIDAN
DANWUS
WUS 30
30
A.
A.Pencegahan
PencegahandandanPenanggulangan
PenanggulanganAnemia
Anemia
didiKelompok
KelompokMasyarakat
Masyarakat 32
32
B.
B.Pencegahan
PencegahandandanPenanggulangan
PenanggulanganAnemia
Anemia
didiSekolah
Sekolah 33
33
C.
C.Pencegahan
PencegahandandanPenanggulangan
PenanggulanganAnemia
Anemia
didiTempat
Tempatkerja
kerja 34
34
D.
D.Pencegahan
PencegahandandanPenanggulangan
PenanggulanganAnemia
Anemia
untuk
untukCalon
CalonPengantin
Pengantin 35
35
BAB
BABIIII MANAJEMEN
MANAJEMENSUPLEMENTASI
SUPLEMENTASITTD TTD 36
36
A.
A. Perencanaan
PerencanaanKebutuhan
Kebutuhan 37
37
B.
B. Mekanisme
MekanismePenyediaan
PenyediaanTTD
TTD 38
38
C.
C. Penyimpanan
PenyimpanandandanPendistribusian
Pendistribusian 41
41
D.
D. Cara
CaraPemberian
PemberianTTD
TTD 41
41
E.
E. Pencatatan
Pencatatandan
danPelaporan
Pelaporan 42
42
F.F. Pemantauan
Pemantauandan
danEvaluasi
Evaluasi 49
48
49
vv
BAB
BAB III
III INTEGRASI
INTEGRASI SUPLEMENTASI
SUPLEMENTASI TTD
TTD 51
50
51
BAB
BAB IV
IV PROMOSI
PROMOSI DANDAN PEMBERDAYAAN
PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT
MASYARAKAT 52
53
53
A.
A. Promosi
Promosi 53
53
52
B.
B. Pemberdayaan
Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat 55
55
54
BAB
BAB V
V PENUTUP
PENUTUP 56
57
57
DAFTAR
DAFTAR PUSTAKA
PUSTAKA 57
58
58
DAFTAR
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 61
59
61
vi
vi
Daftar Tabel
Tabel
Tabel 1.
1. Klasifikasi
Klasifikasi
KlasifikasiAnemia
Anemia
AnemiaMenurut
Menurut
MenurutKelompok
Kelompok
KelompokUmur
Umur
Umur 13
13
Tabel
Tabel 2.
2. Perhitungan
Perhitungan Cakupan
Cakupan di
Matriks Keberhasilandi Sekolah
Sekolah 48
48
Tabel
Tabel 3.
3. Perhitungan
Perhitungan
Peran LintasCakupan
Cakupan
Sektor di
di Tempat
Tempat Kerja
Kerja dan
dan 50
Calon
Calon Pengantin
Pengantin di
di Puskesmas
Puskesmas 48
48
Tabel 4. Sasaran Promosi 52
Tabel
Tabel 4.
4. Matriks
Matriks Keberhasilan
Keberhasilan 49
49
Tabel 5. Jenis Media 53
Tabel
Tabel 5.
5. Peran
Peran Lintas
Lintas Sektor
Sektor 51
51
Tabel 6. Sasaran Pemberdayaan Masyarakat 55
Tabel
Tabel 6.
6. Sasaran
Sasaran Promosi
Promosi 53
53
Tabel
Tabel 7.
7. Jenis
Jenis Media
Media 54
54
Tabel
Tabel 8.
8. Sasaran
Sasaran Pemberdayaan
Pemberdayaan Masyarakat
Masyarakat 56
56
vii
vii
Daftar Gambar
Gambar 1. Intervensi Kesehatan dan Gizi Berkelanjutan
pada Tahap Siklus Kehidupan 7
Gambar 2. Dampak Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Akibat Gangguan Gizi pada 1000 HPK 9
Gambar 3. Akar Trans-generasi Penyakit Kronis 10
Gambar 4. Diagram Konseptual Hubungan Kekurangan
Gizi Besi dan Anemia pada Populasi Hipotesis 12
Gambar 5. Dampak Anemia 17
Gambar 6. Kerangka Pikir Program Pencegahan dan
Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS 23
Gambar 7. Indikator Pemantauan dan Evaluasi Program 27
Gambar 8. Manajemen Suplementasi TTD 37
Gambar 9. Alur Penyediaan TTD Mandiri 40
Gambar 10. Pencatatan dalam Buku Rapor Kesehatanku 43
Gambar 11. Kolom Pencatatan Pemberian TTD dalam
Buku Catatan Kesehatan 44
viii
viii
Daftar Bagan
Bagan
Bagan 1.
1. Pathway
Pathway Pencegahan
Pencegahan &
& Penanggulangan
Penanggulangan
Anemia
Anemia di
di Kelompok
Kelompok Masyarakat
Masyarakat 32
32
Bagan
Bagan 2.
2. Pathway
Pathway Pencegahan
Pencegahan &
& Penanggulangan
Penanggulangan
Anemia
Anemia di
di Sekolah
Sekolah 33
33
Bagan
Bagan 3.
3. Pathway
Pathway Pencegahan
Pencegahan &
& Penanggulangan
Penanggulangan
Anemia
Anemia di
di Tempat
Tempat Kerja
Kerja 34
34
Bagan
Bagan 4.
4. Pathway
Pathway Pencegahan
Pencegahan && Penanggulangan
Penanggulangan
Anemia
Anemia untuk
untuk Calon
Calon Pengantin
Pengantin 35
35
Bagan
Bagan 5.
5. Alur
Alur Permintaan
Permintaan &
& Distribusi
Distribusi TTD
TTD Program
Program 39
39
Bagan
Bagan 6.
6. Alur
Alur Pelaporan
Pelaporan dan
dan Penyampaian
Penyampaian Umpan
Umpan Balik
Balik 47
47
ixix
Daftar
Daftar Istilah
Istilah
Anemia
Anemia Suatu
Suatukondisi
kondisitubuh
tubuhdimana kadarhemoglobin
dimanakadar hemoglobin(Hb)
(Hb)
dalam
dalamdarah
darahlebih
lebihrendah
rendahdari
darinormal
normal
TTD
TTD Suplemen
Suplemengizi
gizidengan
dengankandungan
kandunganzat
zatbesi
besisetara
setara60
60
mg
mgbesi
besielemental
elemental dan
dan 400
400mcg
mcgasam
asamfolat
folat
TTD
TTDProgram
Program TTD
TTD yang
yang merupakan
merupakan program
program pemerintah
pemerintah baik
baik
yang
yang diadakan
diadakan untuk
untuk APBD
APBD maupun
maupun APBN
APBN dan
dan
didistribusikan
didistribusikan kepada
kepada kelompok
kelompok sasaran
sasaran melalui
melalui
fasilitas
fasilitaspelayanan
pelayanankesehatan
kesehatanpemerintah
pemerintah
TTD
TTDMandiri
Mandiri Suplemen
Suplemengizi
gizidengan
denganjenis
jenisdan
dankandungan
kandunganzat zatgizi
gizi
yang
yangsama
sama dengan
dengan TTD
TTD program
programtetapi
tetapi disediakan
disediakan
pihak
pihak swasta
swasta dan
dan memperolehnya
memperolehnya melalui
melalui fasilitas
fasilitas
kesehatan
kesehatan swasta
swasta atau
atau membeli
membeli langsung
langsung dari
dari
apotek,
apotek,toko
tokoobat,
obat,dll.
dll.
Remaja
RemajaPutri
Putri Masa
Masa peralihan
peralihan dari
dari anak
anakmenjadi
menjadi dewasa,
dewasa, ditandai
ditandai
dengan
denganperubahan
perubahanfisik
fisikdan
danmental.
mental.Perubahan
Perubahanfisik
fisik
ditandai
ditandaidengan
denganberfungsinya
berfungsinyaalat
alatreproduksi
reproduksiseperti
seperti
menstruasi
menstruasi(umur
(umur10-19
10-19tahun)
tahun)
Wanita
WanitaUsia
Usia Wanita
Wanita yang
yang masih
masih dalam
dalam usia
usia reproduktif,
reproduktif, yaitu
yaitu
Subur
Subur antara
antarausia
usia15
15––49
49tahun.
tahun.
BBLR
BBLR Berat
Berat Bayi
Bayi Lahir
Lahir Rendah
Rendah (bayi
(bayi dengan
dengan berat
berat lahir
lahir
kurang
kurangdari
dari2.500
2.500gram)
gram)
xx
Bagian 1 Program
Program Pencegahan
Pencegahan
dan
dan Penanggulangan
Penanggulangan
Anemia
Anemia Pada
Pada Remaja
Remaja
Putri
Putri dan
dan Wanita
Wanita Usia
Usia
Subur
Subur (WUS)
(WUS)
11
Bagian
Bagian11
B
BAB
AB 1
1 PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
A. Latar
Latar Belakang
Belakang
Masalah
Masalah kesehatan
kesehatan dan
dan gizi
gizi di
di Indonesia
Indonesia pada
pada periode
periode 1000
1000 Hari
Hari
Pertama
Pertama Kehidupan
Kehidupan (HPK)
(HPK) menjadi
menjadi fokus
fokus perhatian
perhatian karena
karena tidak
tidak hanya
hanya
berdampak
berdampak pada
pada angka
angka kesakitan
kesakitan dan
dan kematian
kematian pada
pada ibu
ibu dan
dan anak,
anak,
melainkan
melainkan juga
juga memberikan
memberikan konsekuensi
konsekuensi kualitas
kualitas hidup
hidup individu
individu yang
yang
bersifat
bersifat permanen
permanen sampai
sampai usia
usia dewasa.
dewasa. Timbulnya
Timbulnya masalah
masalah gizi
gizi pada
pada
anak
anakusia
usiadi
dibawah
bawahdua
duatahun
tahunerat
eratkaitannya
kaitannyadengan
denganpersiapan
persiapankesehatan
kesehatan
dan
dangizi
giziseorang
seorangperempuan
perempuanuntuk
untukmenjadi
menjadicalon
calonibu,
ibu,termasuk
termasukrematri.
rematri.
Keadaan
Keadaan kesehatan
kesehatan dan
dan gizi
gizi kelompok
kelompok usia
usia 10-24
10-24 tahun
tahun di
di Indonesia
Indonesia
masih
masih memprihatinkan.
memprihatinkan. Data
Data Riskesdas
Riskesdas 2013
2013 menunjukkan
menunjukkan bahwa
bahwa
prevalensi
prevalensi anemia
anemia pada
pada WUS
WUS usia
usia 15
15 tahun
tahun ke
ke atas
atas sebesar
sebesar 22,7%,
22,7%,
sedangkan
sedangkanpada
padaibu
ibuhamil
hamilsebesar
sebesar37,1%.
37,1%.
Data
Data SKRT
SKRT tahun
tahun 2001
2001 menunjukkan
menunjukkan bahwa
bahwa prevalensi
prevalensi anemia
anemia pada
pada
rematri
rematri (usia
(usia 10-19
10-19 tahun)
tahun) sebesar
sebesar 30%.
30%. Data
Data penelitian
penelitian di
di berbagai
berbagai
daerah
daerah di
di Indonesia
Indonesia menunjukkan
menunjukkan bahwa
bahwa prevalensi
prevalensi anemia
anemia pada
pada
rematri
rematriberkisar
berkisarantara
antara32,4
32,4––61%
61%(WHO-VNIS,
(WHO-VNIS,2005;
2005;Kurniawan
KurniawanYAI
YAI
dan
danMuslimatun,
Muslimatun,2006;
2006;Marudut,
Marudut,2012).
2012).
22
ProgramPencegahan
ProgramPencegahan
Program
Program Pencegahan
Pencegahan &Penanggulangan
&&Penanggulangan
Penanggulangan
& Penaggulangan Anemia
Anemia
Anemia pada
padapadaRematridan
Rematridan
Rematri
Rematri dandanWUS
WUSWUS
Rematri
Rematri yang
yang menderita
menderita anemia
anemia ketika
ketika menjadi
menjadi ibu
ibu hamil
hamil berisiko
berisiko
melahirkan
melahirkanBerat
BeratBayi
BayiLahir
LahirRendah
Rendah(BBLR) danstunting.
(BBLR)dan stunting.Anemia
Anemiagizi
gizi
besi
besi menjadi
menjadi salah
salah satu
satu penyebab
penyebab utama
utama anemia,
anemia, diantaranya
diantaranya karena
karena
asupan
asupan makanan
makanan sumber
sumber zat
zat besi
besi yang
yang kurang.
kurang. Hasil
Hasil penelitian
penelitian di
di
Tangerang
Tangerang tahun
tahun 2004
2004 (Kurniawan
(Kurniawan YAI
YAI dan
dan Muslimatun,
Muslimatun, 2005)
2005)
menunjukkan
menunjukkan bahwa
bahwa asupan
asupan total
total zat
zat besi
besi pada
pada anak
anak perempuan
perempuan usia
usia
10–12
10–12 tahun
tahun yang
yang menderita
menderita anemia
anemia hanya
hanya sebesar
sebesar 5,4
5,4 mg/hari,
mg/hari, lebih
lebih
rendah
rendah daripada
daripada kebutuhan
kebutuhan perhari
perhari sebesar
sebesar 20
20 mg/hari
mg/hari sesuai
sesuai dengan
dengan
Angka
Angka Kecukupan
Kecukupan Gizi
Gizi (AKG)
(AKG) 2013.
2013. Angka
Angka ini
ini menunjukkan
menunjukkan bahwa
bahwa
asupan
asupantotal
totalzat
zatbesi
besipada
pada remaja
remajatersebut
tersebuthanya
hanyasekitar
sekitar25%
25%dari
dariAKG.
AKG.
Penelitian
Penelitian tersebut
tersebut juga
juga menunjukkan
menunjukkan konsumsi besi heme
konsumsi besi heme sebesar
sebesar 0,8
0,8
mg/hari
mg/haridan besinon-heme
danbesi non-hemesebesar
sebesar4,6
4,6mg/hari.
mg/hari.
Rematri
Rematri pada
pada masa
masa pubertas
pubertas sangat
sangat berisiko
berisiko mengalami
mengalami anemia
anemia gizi
gizi
besi.
besi. Hal
Hal ini
ini disebabkan
disebabkan banyaknya
banyaknya zat
zat besi
besi yang
yang hilang
hilang selama
selama
menstruasi.
menstruasi. Selain
Selain itu
itu diperburuk
diperburuk oleh
oleh kurangnya
kurangnya asupan
asupan zat
zat besi,
besi,
dimana
dimana zat
zat besi
besi pada
padarematri
rematri sangat
sangat dibutuhkan
dibutuhkan tubuh
tubuh untuk
untukpercepatan
percepatan
pertumbuhan
pertumbuhan dan
dan perkembangan.
perkembangan. Pada
Pada masa
masa hamil,
hamil, kebutuhan
kebutuhan zat
zat besi
besi
meningkat
meningkat tiga
tiga kali
kali lipat
lipat karena
karena terjadi
terjadi peningkatan
peningkatan jumlah
jumlah sel
sel darah
darah
merah
merah ibu
ibu untuk
untuk memenuhi
memenuhi kebutuhan
kebutuhan pembentukan
pembentukan plasenta
plasenta dan
dan
pertumbuhan
pertumbuhan janin.
janin. Suplementasi
Suplementasi zat
zat besi
besi berkaitan
berkaitan secara
secara signifikan
signifikan
dengan
denganpenurunan
penurunanrisiko
risikoanemia
anemia[WHO,
[WHO,2011;
2011;2016].
2016].
Rekomendasi
Rekomendasi WHO pada World
WHO pada World Health
Health Assembly
Assembly (WHA)
(WHA) ke-65
ke-65 yang
yang
menyepakati
menyepakati rencana
rencana aksi
aksi dan
dan target
target global
global untuk
untuk gizi
gizi ibu,
ibu, bayi,
bayi, dan
dan
anak,
anak, dengan
dengan komitmen
komitmen mengurangi
mengurangi separuh
separuh (50%)
(50%) prevalensi
prevalensi anemia
anemia
33
Bagian
Bagian11
pada
pada WUS
WUS pada
pada tahun
tahun 2025.
2025. Menindaklanjuti
Menindaklanjuti rekomendasi
rekomendasi tersebut
tersebut
maka
maka pemerintah
pemerintah Indonesia
Indonesia melakukan
melakukan intensifikasi
intensifikasi pencegahan
pencegahan dan
dan
penanggulangan
penanggulangan anemia
anemia pada
pada rematri
rematri dan
dan WUS
WUS dengan
dengan
memprioritaskan
memprioritaskanpemberian
pemberianTTD
TTDmelalui
melaluiinstitusi
institusisekolah.
sekolah.
Rencana
Rencana Strategis
Strategis Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan RI
RI tahun
tahun 2015-2019
2015-2019
menargetkan
menargetkancakupan
cakupanpemberian
pemberianTTD
TTDpada
padarematri secarabertahap
rematrisecara bertahapdari
dari
10%
10% (2015)
(2015) hingga
hingga mencapai
mencapai 30%
30% (2019).
(2019). Diharapkan
Diharapkan sektor
sektor terkait
terkait di
di
tingkat
tingkat pusat
pusat dan
dan daerah
daerah mengadakan
mengadakan TTD
TTD secara
secara mandiri
mandiri sehingga
sehingga
intervensi
intervensi efektif
efektif dengan
dengan cakupan
cakupan dapat
dapat dicapai
dicapai hingga
hingga 90%
90%
(TheLancet
(The LancetSeries
SeriesMaternal
Maternaland
andChild
ChildNutrition,
Nutrition,2013).
2013).
B.
B. Tujuan
Tujuan
Tujuan
Tujuan
TujuanUmum
Tujuan Umum
UmumProgram
Umum Program
ProgramPenanggulangan
Program Penanggulangan
PenanggulanganAnemia
Penanggulangan Anemia
Anemiapada
Anemia pada
padarematri
pada rematri
rematridan
rematri dan
danWUS
dan WUS
WUS
WUS
Menurunkan
Menurunkanprevalensi
prevalensianemia
anemiapada
padarematri
rematridan
danWUS.
WUS.
Tujuan
Tujuan
TujuanKhusus
Tujuan Khusus
KhususProgram
Khusus Program
ProgramPenanggulangan
Program Penanggulangan
PenanggulanganAnemia
Penanggulangan Anemia
Anemiapada
Anemia pada
padaRematri
pada Rematri
Rematri dan
dan
Rematridan WUS
WUS
danWUS
WUS
1.1. Meningkatkan
Meningkatkancakupan
cakupanpemberian
pemberianTTD
TTDpada
padarematri
rematridan
danWUS
WUS
2.2. Meningkatkan
Meningkatkankepatuhan
kepatuhanmengonsumsi
mengonsumsiTTD
TTDpada
padarematri
rematridan
danWUS
WUS
3.3. Meningkatkan
Meningkatkan pengetahuan,
pengetahuan, sikap,
sikap, dan
dan perilaku
perilaku tenaga
tenaga kesehatan
kesehatan
dalam
dalampenanggulangan
penanggulangananemia
anemiapada
padarematri
rematridan
danWUS
WUS
4.4. Meningkatkan
Meningkatkanmanajemen
manajemensuplementasi
suplementasiTTD
TTDpada
padarematri
rematridan
danWUS
WUS
5.5. Meningkatkan
Meningkatkan kinerja
kinerja tenaga
tenaga kesehatan
kesehatan dalam
dalam pemberian
pemberian TTD
TTD pada
pada
rematri
rematridan
danWUS
WUS
44
ProgramPencegahan
ProgramPencegahan
Program
Program Pencegahan
Pencegahan &Penanggulangan
&&Penanggulangan
Penanggulangan
& Penaggulangan Anemia
Anemia
Anemia pada
padapadaRematridan
Rematridan
Rematri
Rematri dandanWUS
WUSWUS
6.6. Meningkatkan
Meningkatkan komitmen
komitmen pengambil
pengambil kebijakan
kebijakan dari
dari tingkat
tingkat pusat
pusat
sampai
sampaidaerah
daerahkabupaten
kabupatendan
dankota
kota
7.7. Meningkatkan
Meningkatkan komitmen
komitmen dan
dan peran
peran serta
serta lintas
lintas program
program dan
dan lintas
lintas
sektor,
sektor, organisasi
organisasi profesi,
profesi, swasta,
swasta, LSM,
LSM, dan
dan masyarakat.
masyarakat. (TP
(TP UKS,
UKS,
GP2SP/Perusahaan,
GP2SP/Perusahaan,dan
danKUA/tempat
KUA/tempatibadah
ibadahlainnya).
lainnya).
C.
C. Sasaran
Sasaran
1.1. Pengelola
Pengelolaprogram,
program,terdiri
terdiridari:
dari:
a.a. Tenaga
Tenagakesehatan
kesehatan
b.b. Kepala
Kepalasekolah
sekolahdan
danguru
guruUKS
UKS
c.c. Pengelola
Pengelolaklinik
klinikkesehatan
kesehatandi
ditempat
tempatkerja
kerja
2.2. Penerima
Penerimaprogram,
program,terdiri
terdiridari:
dari:
a.a. Rematri
Rematridan
danWUS
WUS
b.b. Orang
Orangtua
tuadan
danmasyarakat
masyarakat
D.
D. Landasan
Landasan Hukum
Hukum
1.1. Undang-undang
Undang-undang Nomor
Nomor 36
36 Tahun
Tahun 2009
2009 tentang
tentang Kesehatan
Kesehatan disebut
disebut
bahwa
bahwa upaya
upaya perbaikan
perbaikan gizi
gizi dilakukan
dilakukan pada
pada seluruh
seluruh siklus
siklus
kehidupan
kehidupan dengan
dengan prioritas
prioritas pada
pada kelompok
kelompok rawan
rawan gizi,
gizi, yaitu
yaitu bayi,
bayi,
anak
anakbalita,
balita,remaja
remajaperempuan,
perempuan,ibu
ibuhamil
hamildan
danmenyusui.
menyusui.
2.2. Peraturan
Peraturan Presiden
Presiden Nomor
Nomor 42
42 Tahun
Tahun 2013
2013 tentang
tentang Gerakan
Gerakan
Nasional
Nasional Percepatan
Percepatan Perbaikan
Perbaikan Gizi
Gizi yang
yang menitikberatkan
menitikberatkan pada
pada
penyelamatan
penyelamatan1000
1000HPK.
HPK.
55
Bagian
Bagian11
3.3. Peraturan
Peraturan Bersama
Bersama antara
antaraMenteri
Menteri Pendidikan
Pendidikan dan Kebudayaan RI,
danKebudayaan RI,
Menteri
Menteri Kesehatan
Kesehatan RI,
RI, Menteri
Menteri Agama
Agama RI
RI dan
dan Menteri
Menteri Dalam
Dalam
Negeri
NegeriRI
RINomor
Nomor 6/X/PB/2014;
6/X/PB/2014;Nomor
Nomor 73
73Tahun
Tahun2014;
2014;Nomor
Nomor 41
41
Tahun
Tahun 2014;
2014; Nomor
Nomor 81
81 Tahun
Tahun 2014
2014 tentang
tentang Pembinaan
Pembinaan dan
dan
Pengembangan
PengembanganUsaha
UsahaKesehatan
KesehatanSekolah/Madrasah.
Sekolah/Madrasah.
4.4. Peraturan
Peraturan Menteri
MenteriKesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia Nomor
Nomor 75
75 Tahun
Tahun
2013
2013tentang
tentangAngka
AngkaKecukupan
KecukupanGizi
Giziyang
yangDianjurkan
Dianjurkanbagi
bagiBangsa
Bangsa
Indonesia.
Indonesia.
5.5. Peraturan
Peraturan Menteri
MenteriKesehatan
Kesehatan Republik
Republik Indonesia
Indonesia Nomor
Nomor 88 Tahun
88 Tahun
2014
2014 tentang
tentang Standar
Standar Tablet
Tablet Tambah
Tambah Darah
Darah bagi
bagi Wanita
Wanita Usia
Usia
Subur
Suburdan
danIbu
IbuHamil.
Hamil.
66
ProgramPencegahan
ProgramPencegahan
Program
Program Pencegahan
Pencegahan &Penanggulangan
&&Penanggulangan
Penanggulangan
& Penaggulangan Anemia
Anemia
Anemia pada
padapadaRematridan
Rematridan
Rematri
Rematri dandanWUS
WUSWUS
B
BAB
AB 2
2 KONSEP
KONSEP DASAR
DASAR
Intervensi
Intervensi gizi
gizi dan
dan kesehatan
kesehatan harus
harus dilakukan
dilakukan pada
pada setiap
setiap tahap
tahap siklus
siklus
kehidupan
kehidupan untuk
untuk mencapai
mencapai kesehatan
kesehatan yang
yang optimal,
optimal, dilakukan
dilakukan secara
secara
berkelanjutan
berkelanjutanpada
padamasa
masaprakonsepsi,
prakonsepsi,hamil,
hamil,neonatal,
neonatal,bayi,
bayi,balita,
balita,anak
anak
usia
usia sekolah
sekolah dan
dan remaja.
remaja. Intervensi
Intervensi pada
pada rematri
rematri dan
dan WUS
WUS sangat
sangat
penting
penting dilakukan
dilakukan karena
karena akan
akan menentukan
menentukan kualitas
kualitas sumber
sumber daya
daya
manusia
manusiagenerasi
generasiberikutnya.
berikutnya.Rematri
Rematriyang
yangsehat
sehatdan
dantidak
tidakanemia
anemiaakan
akan
tumbuh
tumbuh dan
dan berkembang
berkembang menjadi
menjadi calon
calon ibu
ibu yang
yang sehat
sehat dan
dan melahirkan
melahirkan
bayi
bayisehat.
sehat.Upaya
Upayaini
inimendukung
mendukungGerakan
Gerakan1000
1000HPK.
HPK.
Gambar
Gambar1.1.
Intervensi
IntervensiKesehatan
Kesehatandan
danGizi
GiziBerkelanjutan
Berkelanjutanpada
padaTahap
TahapSiklus
SiklusKehidupan
Kehidupan
Sumber:
Sumber:Modifikasi
Modifikasidari
dariNutrition
Nutritionchallenges
challengesininthe
thenext
nextdecade,
decade,food
foodand
andnutrition
nutritionBulletin,
Bulletin,2003
2003
77
Bagian
Bagian11
Dr.
Dr. David
David Barker
Barker (penggagas
(penggagas Hypotesis
Hypotesis Barker)
Barker) menyatakan
menyatakan bahwa
bahwa
banyak
banyak orang
orang membicarakan
membicarakan tentang
tentang anak
anak yang
yang tumbuh
tumbuh mengikuti
mengikuti
potensi
potensi genetiknya,
genetiknya, padahal
padahal yang
yang sesungguhnya
sesungguhnya terjadi
terjadi adalah
adalah anak
anak
tumbuh
tumbuh menyesuaikan
menyesuaikan diri
diri dengan
dengan lingkungannya.
lingkungannya. Pernyataan
Pernyataan tersebut
tersebut
dengan
dengantegas
tegasmenyatakan
menyatakanbahwa
bahwadari
dari gen
gen yang
yangditurunkan
diturunkankepada
kepadakita,
kita,
masih
masih terbentang
terbentang luas
luas peluang
peluang untuk menciptakan jalan
untuk menciptakan jalan kita
kita masing-
masing-
masing
masing agar
agar dapat
dapat tumbuh
tumbuh dan
dan berkembang
berkembang secara
secara optimal,
optimal, apabila
apabila
periode
periode 1000
1000 HPK
HPK (yaitu
(yaitu 270
270 hari
hari di
di dalam
dalam kandungan
kandungan dan
dan 730
730 hari
hari
dalam
dalam 22 tahun
tahun pertama
pertama setelah
setelah lahir) tertangani dengan
lahir) tertangani dengan baik.
baik. Berbagai
Berbagai
penelitian
penelitian meyakinkan
meyakinkan bahwa
bahwa periode
periode 1000
1000 HPK
HPK berkaitan
berkaitan dengan
dengan 33
jalur
jalurpertumbuhan
pertumbuhandan
danperkembangan
perkembanganjanin/
janin/fetus
fetusyang
yangselanjutnya
selanjutnyaakan
akan
menentukan
menentukan pertumbuhan
pertumbuhan linier
linier (tinggi
(tinggi badan),
badan), kemampuan
kemampuan kognitif
kognitif
(kecerdasan)
(kecerdasan) dan
dan risiko
risiko terjadinya
terjadinya Penyakit
Penyakit Tidak
Tidak Menular
Menular (PTM),
(PTM),
seperti
seperti Penyakit
Penyakit Jantung,
Jantung, Diabetes
Diabetes Mellitus
Mellitus tipe
tipe 2,2, Hipertensi
Hipertensi dan
dan
Stroke.
Stroke.
Mekanisme
Mekanisme keterkaitan
keterkaitan pertumbuhan
pertumbuhan dan
dan perkembangan
perkembangan pada
pada 1000
1000
HPK
HPK dengan
dengan ketiga
ketiga dampak
dampak jangka
jangka panjang
panjang tersebut
tersebut dijelaskan
dijelaskan dengan
dengan
konsep “Developmental plasticity
konsep “Developmental plasticity ““ (plastisitas
(plastisitas saat
saat perkembangan),
perkembangan),
yaitu
yaitu suatu
suatu fenomena
fenomena dimana
dimana satu
satu genotipe
genotipe dapat
dapat meningkatkan
meningkatkan status
status
fisiologis
fisiologis dan
dan morfologis
morfologis dalam
dalam rentang
rentang yang
yang berbeda,
berbeda, sebagai
sebagai respons
respons
terhadap
terhadap kondisi
kondisi lingkungan
lingkungan yang
yang berbeda
berbeda selama
selama masa
masa perkembangan.
perkembangan.
Esensinya adalah suatu
Esensinya adalah suatu periode
periode kritis
kritis saat
saat suatu
suatu sistem
sistem bersifat
bersifat
plastis
plastis dan
dan sensitif
sensitif terhadap
terhadap lingkungannya,
lingkungannya, diikuti
diikuti dengan
dengan
hilangnya
hilangnya plastisitas
plastisitas dan
dan kapasitas
kapasitas fungsional
fungsional yang
yang menetap.
menetap.
88
ProgramPencegahan
ProgramPencegahan
Program
Program Pencegahan
Pencegahan &Penanggulangan
&&Penanggulangan
Penanggulangan
& Penaggulangan Anemia
Anemia
Anemia pada
padapadaRematridan
Rematridan
Rematri
Rematri dandanWUS
WUSWUS
Sebagian
Sebagian besar
besar organ
organ dan
dan sistem,
sistem, masa
masa kritisnya
kritisnya terjadi
terjadi saat
saat periode
periode di
di
dalam
dalam kandungan.
kandungan. Plastisitas
Plastisitas tidak
tidak hanya
hanya untuk
untuk keadaan
keadaan kekurangan
kekurangan
gizi,
gizi, tetapi
tetapi mencakup
mencakup semua
semua rentang
rentang lingkungan,
lingkungan, termasuk
termasuk lingkungan
lingkungan
dengan
dengan keadaan
keadaan gizi
gizi yang
yang berlebihan
berlebihan (excessive)
(excessive) yang
yang berhubungan
berhubungan
dengan
dengan obesitas
obesitas maternal
maternal atau
atau diabetes
diabetes gestasional.
gestasional. Keadaan
Keadaan ini
ini bisa
bisa
menggiring
menggiringpada
padasiklus
sikluspenyakit
penyakityang
yangbersifat
bersifatmulti-generasi.
multi-generasi.
Gambar
Gambar2.2.
Dampak
DampakJangka
JangkaPendek
Pendekdan
danJangka
JangkaPanjang
PanjangAkibat
AkibatGangguan
GangguanGizi
Gizi
pada
pada1000
1000HPK
HPK
Sumber
Sumber::Modifikasi
ModifikasiEEAchadi
Achadidari
dariRajagopalan,
Rajagopalan,S,S,Nutrition
Nutritionand
andchallenges
challengesininthe
thenext
nextdecade,
decade,
Food
Foodand
andBulletin
Bulletinvol
vol24
24no.3,
no.3,2003.
2003.
99
Bagian 1
Gambar .3
Akar Trans-generasi Penyakit Kronis
Secara umum, bayi tidak tergantung dari diet ibunya selama kehamilan.
Yang terjadi adalah, bayi mengambil zat gizi dari simpanan ibunya, dan
pergantian protein dan lemak didalam jaringan, yang berhubungan
dengan komposisi tubuh ibu. Oleh karena itu keadaan status gizi selama
kehidupan sebelum kehamilannya menjadi sangat penting untuk
10
ProgramPencegahan
Program
Program Pencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan
& Penaggulangan Anemia
Anemia padapada Rematridan
Rematri
Rematri dandan
WUSWUS
A. Pengertian Anemia
11
Bagian 1
Gambar 4.
Diagram Konseptual Hubungan Kekurangan Gizi Besi dan Anemia
pada Populasi Hipotesis
Anemia
Kekurangan
Gizi Besi
Anemia
Sumber : Ray Yip. Iron Nutritional Status Defined. In: Filer IJ, ed. Dietary Iron :
birth to two years. New York, Rven Press, 1989: 19-6.
12
ProgramPencegahan
Program
Program Pencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan
& Penaggulangan Anemia
Anemia padapada Rematridan
Rematri
Rematri dandan
WUSWUS
C. Diagnosis Anemia
Tabel 1.
Klasifikasi Anemia menurut Kelompok Umur
Non Anemia (g/dL)
Populasi Anemia
Ringan Sedang Berat
(g/dL)
Anak 6 – 59 bulan 11 10.0 – 10.9 7.0 – 9.9 < 7.0
Anak 5 – 11 tahun 11.5 11.0 – 11.4 8.0 – 10.9 < 8.0
Anak 12 – 14 tahun 12 11.0 – 11.9 8.0 – 10.9 < 8.0
Perempuan tidak hamil
12 11.0 – 11.9 8.0 – 10.9 < 8.0
(≥ 15 tahun)
Ibu hamil 11 10.0 – 10.9 7.0 – 9.9 < 7.0
Laki-laki ≥ 15 tahun 13 11.0 – 12.9 8.0 – 10.9 < 8.0
Sumber : WHO, 2011
13
Bagian 1
D. Penyebab Anemia
Anemia terjadi karena berbagai sebab, seperti defisiensi besi, defisiensi
asam folat, vitamin B12 dan protein. Secara langsung anemia terutama
disebabkan karena produksi/kualitas sel darah merah yang kurang dan
kehilangan darah baik secara akut atau menahun.
3. Hemolitik
Perdarahan pada penderita malaria kronis perlu diwaspadai
karena terjadi hemolitik yang mengakibatkan penumpukan zat
besi (hemosiderosis) di organ tubuh, seperti hati dan limpa.
14
ProgramPencegahan
Program
Program Pencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan
& Penaggulangan Anemia
Anemia padapada Rematridan
Rematri
Rematri dandan
WUSWUS
15
Bagian 1
E. Gejala Anemia
16
ProgramPencegahan
Program
Program Pencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan
& Penaggulangan Anemia
Anemia padapada Rematridan
Rematri
Rematri dandan
WUSWUS
G. Dampak Anemia
Sumber : Effect of Iron and Zinc Supplementation on Iron, Zinc and Morbidity Status of
Anemic Adolescent School Girls (10-12 years) in Tangerang District, 2004.
17
Bagian 1
Dampak anemia pada rematri dan WUS akan terbawa hingga dia
menjadi ibu hamil anemia yang dapat mengakibatkan :
1. Meningkatkan risiko Pertumbuhan Janin Terhambat (PJT),
prematur, BBLR, dan gangguan tumbuh kembang anak diantaranya
stunting dan gangguan neurokognitif.
2. Perdarahan sebelum dan saat melahirkan yang dapat mengancam
keselamatan ibu dan bayinya.
3. Bayi lahir dengan cadangan zat besi (Fe) yang rendah akan
berlanjut menderita anemia pada bayi dan usia dini.
4. Meningkatnya risiko kesakitan dan kematian neonatal dan bayi.
18
ProgramPencegahan
Program
Program Pencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan
& Penaggulangan Anemia
Anemia padapada Rematridan
Rematri
Rematri dandan
WUSWUS
unggas, sedangkan dari nabati yaitu sayuran berwarna hijau tua dan
kacang-kacangan. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi dari sumber
nabati perlu mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C,
seperti jeruk, jambu. Penyerapan zat besi dapat dihambat oleh zat lain,
seperti tanin, fosfor, serat, kalsium, dan fitat.
19
Bagian 1
20
ProgramPencegahan
Program
Program Pencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan
& Penaggulangan Anemia
Anemia padapada Rematridan
Rematri
Rematri dandan
WUSWUS
21
Bagian 1
22
ProgramPencegahan
Program
Program Pencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan
& Penaggulangan Anemia
Anemia padapada Rematridan
Rematri
Rematri dandan
WUSWUS
Gejala di atas (nyeri/perih di ulu hati, mual, muntah, dan tinja berwarna
hitam) tidak berbahaya. Untuk mengurangi gejala di atas sangat
dianjurkan minum TTD setelah makan (perut tidak kosong) atau
malam sebelum tidur. Bagi rematri dan WUS yang mempunyai
gangguan lambung dianjurkan konsultasi kepada dokter.
23
Bagian 1
Prinsip Gizi Seimbang terdiri dari 4 (empat) pilar yang pada dasarnya
merupakan rangkaian upaya untuk menyeimbangkan antara zat gizi
yang keluar dan zat gizi yang masuk dengan memantau berat badan
secara teratur. Prinsip gizi seimbang tersebut yaitu:
1. Mengonsumsi aneka ragam pangan
2. Membiasakan perilaku hidup bersih
3. Melakukan aktivitas fisik
4. Memantau Berat Badan (BB) secara teratur untuk mempertahankan
berat badan normal
Pedoman gizi seimbang untuk remaja putri dan WUS mengacu pada
buku PGS yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan.
B. Fortifikasi Makanan
Salah satu upaya untuk mengatasi kekurangan zat gizi mikro, khususnya
zat besi dan asam folat adalah melalui fortifikasi makanan. Contoh
bahan makanan yang difortifikasi adalah tepung terigu dan beras dengan
zat besi, seng, asam folat, vitamin B1 dan B2.
24
ProgramPencegahan
Program
Program Pencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan
& Penaggulangan Anemia
Anemia padapada Rematridan
Rematri
Rematri dandan
WUSWUS
C. Suplementasi TTD
2. Kecacingan
Apabila ditemukan rematri dan WUS yang menderita kecacingan, maka
dirujuk ke puskesmas dan ditangani sesuai dengan Pedoman
Pengendalian Kecacingan di Indonesia. Rematri dan WUS yang tinggal
didaerah endemik kecacingan, dianjurkan minum 1 tablet obat cacing
setiap 6 bulan.
3. Malaria
Rematri dan WUS yang tinggal di daerah endemik malaria dianjurkan
menggunakan kelambu dan dilakukan skrining malaria. Apabila positif
malaria, maka ditangani sesuai dengan Pedoman Penatalaksanaan Kasus
25
Bagian 1
4. Tuberkulosis (TBC)
Rematri dan WUS yang menderita TBC dilakukan pengobatan dengan
Obat Anti Tuberkulosis (OAT) sesuai Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksanaan Tuberkulosis di Indonesia.
5. HIV/AIDS
Pada rematri dan WUS yang dicurigai menderita HIV/AIDS dilakukan
Voluntary Counselling and Testing (VCT) untuk diperiksa ELISA. Bila
positif menderita HIV/AIDS mendapatkan obat Antiretroviral (ARV)
sesuai Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan HIV/AIDS di Indonesia.
26
ProgramPencegahan
Program
Program Pencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan
& Penaggulangan Anemia
Anemia padapada Rematridan
Rematri
Rematri dandan
WUSWUS
A. Indikator Keberhasilan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun
2015-2019 diarahkan untuk lebih memantapkan pembangunan secara
menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pada pencapaian
daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber
daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan
IPTEK yang terus meningkat.
Gambar 7.
Indikator Pemantauan dan Evaluasi Program
27
Bagian 1
B. Pencapaian Program
Untuk memantau dan mengevaluasi program diperlukan indikator yang
meliputi:
1. Indikator Input
Secara umum, indikator input adalah Kebijakan dan Program Nasional,
komitmen yang kuat di semua tingkatan, sumber daya (man, money,
material) yang tersedia. Indikator input termasuk peraturan yang
relevan, alokasi dana, tenaga kesehatan di fasilitas pendidikan/sekolah,
industri/perusahaan, dan fasilitas kesehatan primer dan sekunder.
2. Indikator Proses
Indikator proses mencakup advokasi dan sosialisasi, jejaring yang
efektif dan komunikasi optimal, pengelolaan program, peningkatan
kapasitas petugas, peningkatan kegiatan kelompok sasaran, integrasi
dalam surveilans, penelitan dan pengembangan dalam program
pencegahan dan penanggulangan anemia pada rematri dan WUS.
3. Indikator Output
Indikator output terdiri dari cakupan program anemia pada rematri dan
WUS serta kepatuhan rematri dan WUS yang mengonsumsi TTD.
28
Bagian 2 Manajemen
Pencegahan dan
Penanggulangan
Anemia Pada Remaja
Putri dan Wanita Usia
Subur (WUS)
29
Bagian 2
30
Manajemen
ManajemenPencegahan
Manajemen Pencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan
& Penaggulangan Anemia
Anemia padaRematri
pada Rematridan
danWUS
WUS
31
Bagian 2
Bagan 1.
Pathway Pencegahan & Penanggulangan Anemia
di Kelompok Masyarakat
32
Manajemen
ManajemenPencegahan
Manajemen Pencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan
& Penaggulangan Anemia
Anemia padaRematri
pada Rematridan
danWUS
WUS
Bagan 2.
Pathway Pencegahan & Penanggulangan Anemia di Sekolah
33
Bagian 2
Bagan 3.
Pathway Pencegahan & Penanggulangan Anemia di Tempat Kerja
34
Manajemen
ManajemenPencegahan
Manajemen Pencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan
& Penaggulangan Anemia
Anemia padaRematri
pada Rematridan
danWUS
WUS
Bagan 4.
Pathway Pencegahan & Penanggulangan Anemia untuk
Calon Pengantin
35
Bagian 2
36
Manajemen
ManajemenPencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
Gambar 8.
Manajemen Suplementasi TTD
A. Perencanaan Kebutuhan
1. Perhitungan sasaran
a. Institusi Pendidikan (SMP dan SMA atau yang sederajat)
Sasaran kegiatan suplementasi TTD di institusi sekolah adalah remaja
putri usia 12-18 tahun sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal
Kesehatan Masyarakat dengan nomor HK.03.03/V/0595/2016.
Perhitungan sasaran rematri di tingkat pusat maupun tingkat kabupaten
dan kota menggunakan Data Sasaran Program Pembangunan Kesehatan
2015-2019. Sedangkan perhitungan di tingkat puskesmas dan sekolah
menggunakan Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) terbaru dari SMP
dan SMA atau yang sederajat
b. Tempat Kerja
Perhitungan sasaran di tempat kerja bisa menggunakan data tenaga kerja
wanita dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans)
37
Bagian 2
c. Calon Pengantin
Perhitungan kebutuhan dilakukan oleh puskesmas setempat.
38
Manajemen
ManajemenPencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
39
Bagian 2
b. TTD Mandiri
Sektor-sektor lain diharapkan dapat berpartisipasi dalam pengadaan
TTD, misalnya Kementerian yang membawahi ketenagakerjaan
diharapkan menjalin kerja sama dengan perusahaan untuk menyediakan
TTD bagi tenaga kerja wanita. Sedangkan masyarakat dan pihak swasta
dapat menyediakan TTD yang sesuai dengan standar yang ditentukan.
Gambar 9.
Alur Penyediaan TTD Mandiri
Rematri dan
WUS Perusahaan
Kelompok lainnya
Apotek/ (Karang Taruna,
Toko obat KUA/tempat
ibadah, LSM, dll)
UKBM
(Sekolah/UKS, Pos
Upaya Kesehatan
Kerja (UKK),
Poskesdes,
Posyandu)
40
Manajemen
ManajemenPencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
2. Pendistribusian
a. TTD Program
Ditjen Kefarmasian dan Alkes mendistribusikan TTD sesuai dengan
usulan kebutuhan ke Instalasi Farmasi Provinsi. Instalasi Farmasi
Provinsi mendistribusikan ke Instalasi Farmasi Kabupaten dan Kota
(IFK). IFK mendistribusikan ke gudang farmasi puskesmas, dan
selanjutnya puskesmas mendistribusikan TTD ke sekolah melalui
pengelola program gizi. Perhitungan kebutuhan di sekolah didasarkan
pada data riil yang berasal dari Data Pokok Pendidikan (DAPODIK)
terbaru dari SMP dan SMA atau yang sederajat.
b. TTD Mandiri
Remaja putri dan WUS dapat memperoleh TTD secara mandiri melalui
UKBM, klinik perusahaan, apotek/toko obat, dan kelompok lainnya
(karang taruna, tempat ibadah, LSM, dll).
41
Bagian 2
1. TTD Program
TTD program diberikan kepada rematri usia 12-18 tahun di sekolah
dengan frekuensi 1 tablet setiap minggu sepanjang tahun. Pemberian
TTD pada rematri di sekolah dapat dilakukan dengan menentukan hari
minum TTD bersama setiap minggunya sesuai kesepakatan di masing-
masing sekolah. Saat libur sekolah TTD diberikan sebelum libur sekolah.
2. TTD Mandiri
Pemberian TTD Mandiri dilakukan di tempat kerja dilakukan melalui
klinik perusahaan, UKBM, dan kelompok lainnya seperti karang taruna,
LSM, dan lain-lain. TTD dapat diperoleh secara mandiri dari apotek/
toko obat. TTD dikonsumsi 1 tablet setiap minggu sepanjang tahun.
1. Pencatatan
a. Institusi Pendidikan melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
Pencatatan dilakukan oleh tim pelaksana UKS di sekolah (guru UKS)
sesuai dengan tugas tambahan. Pemberian TTD dicatat pada Kartu
Suplementasi Gizi dan Buku Rapor Kesehatanku.
42
Manajemen
ManajemenPencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan Anemia pada
padaRematri
Rematri dan WUS
43
Bagian 2
Gambar 11.
Kolom Pencatatan Pemberian TTD dalam Buku Catatan Kesehatan
44
Manajemen
ManajemenPencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
b. Tempat kerja
Pemberian TTD pada pekerja perempuan merupakan salah satu program
pencegahan dan penanggulangan anemia pada WUS melalui Gerakan
Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP). Pencatatan pemberian
TTD di perusahaan dilakukan oleh tenaga kesehatan di klinik perusahaan.
c. Calon Pengantin
c. Calon Pengantin
Pencatatan pemberian TTD untuk calon pengantin dilakukan oleh
Pencatatan pemberian TTD untuk calon pengantin dilakukan oleh
petugas di puskesmas.
petugas di puskesmas.
2. Pelaporan
Pelaporan pemberian TTD dan kepatuhan konsumsi TTD direkapitulasi
2. Pelaporan
dan dilaporkan oleh:
Pelaporan pemberian TTD dan kepatuhan konsumsi TTD direkapitulasi
1) Sekolah
dan dilaporkan oleh:
Data pemberian TTD dan kepatuhan konsumsi TTD direkapitulasi oleh
1) Sekolah
guru pembina UKS untuk dilaporkan ke Puskesmas dengan
Data pemberian TTD dan kepatuhan konsumsi TTD direkapitulasi oleh
menggunakan formulir sekolah. (Lampiran 2)
guru pembina UKS untuk dilaporkan ke Puskesmas dengan
2) Tempat kerja
menggunakan formulir 1a dan 1b. (Lampiran 2)
Pelaporan pemberian TTD di perusahaan dikirimkan kepada
2) Tempat kerja
Puskesmas dengan menggunakan formulir perusahaan. (Lampiran 3)
Pelaporan pemberian TTD di perusahaan dikirimkan kepada Puskesmas
3) Puskesmas
dengan menggunakan formulir 2. (Lampiran 3)
Puskesmas mencatat pemberian TTD untuk calon pengantin
3) Puskesmas
dengan menggunakan formulir calon pengantin. (Lampiran 4).
Puskesmas mencatat pemberian TTD untuk calon pengantin dengan
Selanjutnya petugas puskesmas merekap laporan dari sekolah, tempat
menggunakan formulir 3 (Lampiran 4). Selanjutnya petugas puskesmas
kerja dan calon pengantin dan melaporkan ke dinas kesehatan
merekap laporan dari sekolah, tempat kerja dan calon pengantin dan
kabupaten dan kota dengan menggunakan formulir 1 dan 2 puskesmas.
(Lampiran 5 dan 6)
45
Bagian 2
melaporkan
4) ke dinas
Dinas Kesehatan kesehatan
Kabupaten kabupaten
dan Kota dan kota dengan
menggunakan
Laporan dari formulir 4. (Lampiran
Puskesmas 5) pengelola program gizi dan
direkap oleh
4) Dinas Kesehatan
dilaporkan Kabupatenprovinsi
ke dinas kesehatan dan Kotadengan menggunakan formulir
Laporan (Lampiran
kab/kota. dari Puskesmas
7) direkap oleh pengelola program gizi dan
dilaporkan
5) ke dinas kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi provinsi dengan menggunakan formulir
5. (Lampiranrekapitulasi
Melakukan 6) dan analisis semua laporan dinas kesehatan
5) Dinas
kota Kesehatan Provinsi
dan kabupaten yang ada di wilayah kerjanya menggunakan
Melakukan
formulir rekapitulasi
provinsi dan analisis
dan hasilnya semua laporan
dilaporkan dinas kesehatan
ke Kementerian kota
Kesehatan.
dan kabupaten
(Lampiran 8) yang ada di wilayah kerjanya menggunakan formulir 6
dan hasilnya
6) dilaporkan
Kementerian ke Kementerian Kesehatan. (Lampiran 7)
Kesehatan
6) Kementerian
Melakukan Kesehatan dan analisis semua laporan dinas
rekapitulasi
Melakukanprovinsi.
kesehatan rekapitulasi dan analisis semua laporan dinas kesehatan
provinsi menggunakan formulir 7. (Lampiran 8)
Frekuensi pelaporan dari semua tingkatan dilakukan setiap 3 bulan
sekali. Masing-masing
Frekuensi tingkatan
pelaporan dari semua administrasi yang menerima
tingkatan dilakukan setiap 3laporan
bulan
berkewajiban menganalisis laporan yang diterima dan menyampaikan
sekali. Masing-masing tingkatan administrasi yang menerima laporan
umpan balik penerimaan
berkewajiban menganalisislaporan
laporandan hasil
yang analisisnya
diterima dalam rangka
dan menyampaikan
penilaian
umpan balikdan pengembangan
penerimaan program
laporan dan serta untuk
hasil analisisnya dalammemacu
rangka
kesinambungan
penilaian dan pelaporan.
pengembangan program serta untuk memacu
kesinambungan pelaporan.
Masing-masing tingkatan administrasi juga berkewajiban untuk
memberikan
Masing-masingumpan balik administrasi
tingkatan sebagai informasi hasil pelaksanaan
juga berkewajiban untuk
pemberian
memberikanTTDumpan
yang telah dilakukan
balik sebagaipada wilayah kerja.
informasi hasil pelaksanaan
pemberian TTD yang telah dilakukan pada wilayah kerja.
46
Manajemen
ManajemenPencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
Alur pelaporan dan penyampaian umpan balik dan hasil analisis laporan
di masing-masing tingkatan administrasi dapat digambarkan seperti
bagan di bawah ini:
Bagan 6.
Alur Pelaporan dan Penyampaian Umpan Balik
47
Bagian 2 Manajemen Pencegahan & Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
F.
4) Pemantauan
melaporkan ke dinas
Dinas Kesehatan dankesehatan
Evaluasi
Kabupaten kabupaten
dan Kota dan kota dengan
menggunakan
Laporan dari formulir
Puskesmas4. (Lampiran 5) pengelola program gizi dan
direkap oleh
Pemantauan dilakukan dengan sistem pencatatan dan pelaporan,
4) Dinas Kesehatan
dilaporkan Kabupatenprovinsi
ke dinas kesehatan dan Kota
dengan menggunakan formulir
pembinaan oleh tim teknis, dan kunjungan lapangan. Berdasarkan alur
Laporan (Lampiran
kab/kota. dari Puskesmas
7) direkap oleh pengelola program gizi dan
yang sudah disajikan, berikut adalah matriks keberhasilan yang dapat
dilaporkan
5) ke dinas kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi provinsi dengan menggunakan formulir
digunakan untuk memantau program.
5. (Lampiranrekapitulasi
Melakukan 6) dan analisis semua laporan dinas kesehatan
5) Dinas
kota Kesehatan Provinsi
dan kabupaten yang ada di wilayah kerjanya menggunakan
Tabel 2.
Melakukan
formulir rekapitulasi
provinsi dan analisis
dan hasilnya
Matriks semua laporan
dilaporkan dinas kesehatan
ke Kementerian
Keberhasilan kota
Kesehatan.
dan kabupaten
(Lampiran 8) yang ada di wilayah kerjanya menggunakan formulir 6
KUA dan
Kab
dan
6) hasilnya
Kementerian
Indikator dilaporkan ke Kementerian
Kesehatan
Pusat Provinsi dan Kesehatan.
Pus (Lampiran
Sekolah
Tempat7) tempat
Kesmas Kerja ibadah
Kota
6) Kementerian Kesehatan
Melakukan rekapitulasi dan analisis semua laporan dinas lainnya
Kebijakan dan
Melakukan
kesehatan
Program rekapitulasi dan analisis semua laporan dinas kesehatan
Nasionalprovinsi.
(Ketersediaan
provinsi
pedoman menggunakan formulir 7. (Lampiran 8)
dan tata
laksana)
Frekuensi pelaporan dari semua tingkatan dilakukan setiap 3 bulan
sekali.
Komitmen Masing-masing tingkatan administrasi yang menerima laporan
yang
di semua pelaporan dari semua tingkatan dilakukan setiap 3 bulan
Frekuensi
kuat
tingkatan
berkewajiban menganalisis laporan yang diterima dan menyampaikan
sekali. Masing-masing tingkatan administrasi yang menerima laporan
umpan
Sumberdaya balik
(man, penerimaan laporan dan hasil analisisnya dalam rangka
berkewajiban menganalisis laporan yang diterima dan menyampaikan
money, material)
yang tersedia;
penilaian dan pengembangan program serta untuk memacu
umpan balik penerimaan laporan dan hasil analisisnya dalam rangka
kesinambungan
Advokasi dan
penilaian danpelaporan.
pengembangan program serta untuk memacu
sosialisasi
kesinambungan
Jejaring yang pelaporan.
Masing-masing
efektif dan tingkatan administrasi juga berkewajiban untuk
komunikasi optimal
memberikan
Masing-masingumpan balik administrasi
tingkatan sebagai informasi hasil pelaksanaan
juga berkewajiban untuk
Pengelolaan
pemberian
memberikan
program TTDumpan
yang telah dilakukan
balik sebagaipada wilayah
informasi kerja.
hasil pelaksanaan
pemberian TTD
Peningkatan yang telah dilakukan pada wilayah kerja.
kapasitas petugas
Peningkatan
kegiatan kelompok
48
46
Bagian 2 Manajemen
ManajemenPencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
Cakupan program
anemia pada
rematri dan WUS
Kepatuhan rematri
dan WUS yang
mengonsumsi TTD
Menurunnya angka
prevalensi anemia
pada rematri dan
WUS
49
47
Bagian 2 Manajemen Pencegahan & Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
50
46
Bagian 2 Manajemen
ManajemenPencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
Alur
No. pelaporan
Tempat dan penyampaian umpan balik dan hasilSektor
Kegiatan analisis laporan
3 KUA/tempat 1. Kegiatan penyuluhan - Dinas Kesehatan
di masing-masing
ibadah tingkatan administrasi
dan promosi gizi dapat digambarkan
Kabupaten dan Kotaseperti
baganlainnya
di bawah ini: seimbang - Kantor Wilayah Agama
2. Kegiatan penyuluhan
Kabupaten dan Kota
Bagan
atau promosi 6.
lainnya
- KUA/tempat ibadah
lainnya Balik
Alur Pelaporan dan Penyampaian Umpan
- Tenaga kesehatan di
Puskesmas (antara lain
dokter, perawat, bidan,
promkes, sanitarian, ahli
gizi (nutrisionis-dietisien))
51
47
Bagian 2 Manajemen Pencegahan & Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
kesinambungan
Institusi pelaporan.
Remaja Putri/WUS Guru, Kader Kepala sekolah,
Masing-masing tingkatan administrasi
Pendidikan Kesehatan juga berkewajiban untuk
Komite Sekolah,
memberikan Sekolah, Orang Dinas Pendidikan
Masing-masingumpan balik administrasi
tingkatan sebagai informasi hasil pelaksanaan
juga berkewajiban
tua/ wali murid untuk
pemberian
memberikanTTDumpan
yang telah dilakukan
balik pada
/keluarga
sebagai wilayah kerja.
informasi hasil pelaksanaan
pemberian TTD
Tempat yang telah dilakukan
Pekerja pada
Atasan wilayah kerja.
langsung, Pimpinan
Kerja Perempuan/WUS tokoh bisnis, kader perusahaan, Dinas
pos UKK Ketenagakerjaan
52
46
Bagian 2 Manajemen
ManajemenPencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
Tabel 5.
Jenis Media
Jenis Manfaat
Media cetak: Sebagai sarana informasi, membantu
Poster, Flyer, Leaflet, mengkomunikasikan perhatian dan peringatan serta
banner, brosur, buku saku, mengkampanyekan suatu isu, bisa sebagai bahan
booklet, gambar, komik referensi/bacaan.
Media luar ruang: Billboard Penempatan media relatif fleksibel pada lokasi
strategis seperti perempatan jalan, ukuran yang
besar dan pencahayaan akan menarik perhatian
sehingga mampu mempengaruhi langsung bagi
yang melihatnya
Media audio visual: spot tv, Media yang memiliki unsur suara dan gambar,
running text, televisi, cepat menyebarkan berita dan menjangkau
bioskop masyarakat secara luas terutama pada media
elektronik televisi.
53
47
Bagian 2 Manajemen Pencegahan & Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
melaporkan
4) Jenis
Dinas ke dinas
Kesehatan kesehatan
Kabupaten kabupaten
dan Kota Manfaatdan kota dengan
Media Audio: Media hanya memiliki unsur suara, tapi dapat
menggunakan
Laporan dari formulir 4. (Lampiran
Puskesmas 5) daerah
direkap oleh
menjangkau pengelola
yang program gizi dan
luas menyebarkan
4) Spot
Radio Dinas Kesehatan
dilaporkan informasi
Kabupaten
ke dinas kesehatan danpraktis.
Kota
provinsi dengan menggunakan formulir
Laporan (Lampiran
Pameran
kab/kota. dari Puskesmas
7) direkappameran
Media oleh pengelola program gizi
bisa merangsang dan
terjadinya
interaksi, melihat, menguji, menyaksikan secara
dilaporkan
5) ke dinas kesehatan
Dinas Kesehatan Provinsi provinsi dengan menggunakan formulir
langsung.
5. (Lampiranrekapitulasi
Melakukan 6) dan analisis semua laporan dinas kesehatan
Media Sosial: Facebook, Lebih cepat mendapat informasi, dapat digunakan
5) Dinas
Twitter,
kota dan Kesehatan
Google+, path, Provinsi
kabupaten yangajang
ada promosi,
di wilayah dan kerjanya
dapat menambah
menggunakanilmu
instagram, line. pengetahuan, dan lain-lain.
Melakukan
formulir rekapitulasi
provinsi dan analisis
dan hasilnya semua laporan
dilaporkan dinas kesehatan
ke Kementerian kota
Kesehatan.
Media Tradisional: lenong, Cerita prosa rakyat (mite, legenda, dongeng),
dan kabupaten
(Lampiran 8) yang ada di wilayah kerjanya menggunakan formulir 6
wayang kulit ungkapan rakyat (peribahasa, pameo, pepatah),
dan hasilnya dilaporkan ke puisi rakyat, nyanyian
Kementerian rakyat,
Kesehatan. teater rakyat,
(Lampiran 7) alat
6) Kementerian Kesehatan
bunyi-bunyian (kentongan, gong, bedug dll)
6) Kementerian
Melakukan Kesehatan dan analisis semua laporan dinas
rekapitulasi
Melakukanprovinsi.
kesehatan rekapitulasi dan analisis semua laporan dinas kesehatan
provinsi menggunakan formulir 7. (Lampiran 8)
B. Pemberdayaan Masyarakat
Frekuensi pelaporan dari semua tingkatan dilakukan setiap 3 bulan
sekali.
Dalam
FrekuensiMasing-masing
promosi
pelaporan tingkatan
kesehatan,
dari administrasi
pemberdayaan
semua yang menerima
tingkatan (empowerment)
dilakukan 3laporan
merupakan
setiap bulan
berkewajiban
proses
sekali. di menganalisis
mana masyarakat
Masing-masing laporan yang
“diposisikan”
tingkatan diterima
mempunyai
administrasi dan menyampaikan
peran yang
yang menerima besar
laporan
umpan
dalam balik penerimaan
pengambilan
berkewajiban laporan
keputusan
menganalisis dandan
laporan hasil
menetapan
yang analisisnya dalam rangka
kegiatan/tindakan
diterima yang
dan menyampaikan
penilaian
umpan balikdan
mempengaruhi pengembangan
kesehatan
penerimaan mereka. program
laporan dan serta untuk
hasil analisisnya dalammemacu
rangka
kesinambungan
penilaian dan pelaporan.
pengembangan program serta untuk memacu
Prinsip dasar pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan
kesinambungan pelaporan.
Masing-masing anemia
penanggulangan tingkatan
yangadministrasi jugayaitu
perlu dipahami berkewajiban untuk
: pengorganisasian
memberikan
masyarakat umpan
(community
Masing-masing balik
tingkatan sebagai dan
organization) informasi
administrasi hasil pelaksanaan
pengembangan
juga masyarakat
berkewajiban untuk
pemberian
(community
memberikanTTD yang telah
development).
umpan dilakukan
balik sebagaipada
Keduanya wilayah kerja.
berorientasi
informasi hasil pada proses
pelaksanaan
pemberdayaan
pemberian TTDmasyarakat menuju tercapainya
yang telah dilakukan pada wilayahkemandirian
kerja. melalui
keterlibatan dan peran serta aktif dari keseluruhan anggota masyarakat.
54
46
Bagian 2 Manajemen
ManajemenPencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
55
47
Bagian 2 Manajemen Pencegahan & Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
56
46
Manajemen
ManajemenPencegahan
Pencegahan &&Penanggulangan
Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
Daftar Pustaka
Alur pelaporan dan penyampaian umpan balik dan hasil analisis laporan
di masing-masing tingkatan administrasi dapat digambarkan seperti
bagan
Barker,diDJP.
bawah ini:Developmental Origins of Chronic Disease. Public Health
2012.
126(2012), 185-189.
Bagan 6.
Alur Pelaporan
Biro Pusat Statistik. dan
2001. Survei Penyampaian
Kesehatan Rumah Umpan Balik
Tangga (SKRT).
Marudut. Efikasi Bubuk Tabur Gizi terhadap Status Zat Besi Santri Remaja
Putri di Pondok Pesantren (Disertasi). Bogor: Fakultas Ekologi
Manusia – InstitutPertanian Bogor.
57
47
Bagian 2
Ray
4) Yip. 1989.
Dinas Iron Nutritional
Kesehatan Kabupaten Status
danDefined.
Kota In: Filer IJ, ed. Dietary Iron:
Birth to Two Years. 19-6. New York: Raven Press.
Laporan dari Puskesmas direkap oleh pengelola program gizi dan
State Institute of Health & Family Welfare. 2011. Weekly Iron & Folic Acid
dilaporkan ke dinas kesehatan provinsi dengan menggunakan formulir
Supplement Program for Adolescents. Jaipur: State Institute of Health
kab/kota.&(Lampiran
Family Welfare.
7)
5) Lancet
The DinasSeries
Kesehatan Provinsi
Maternal and Child Nutrition, 2013.
Melakukan rekapitulasi dan analisis semua laporan dinas kesehatan
WHO. 2011. Guideline: Intermittent Iron and Folic Acid Supplementation in
kota dan kabupatenWomen.
Menstruating yang Geneva:
ada diWorld
wilayah
Healthkerjanya menggunakan
Organization.
formulir
WHO. provinsi
2011. dan hasilnya
Haemoglobin dilaporkan
Concentrations ke Diagnosis
for the Kementerian Kesehatan.
of Anaemia and
Assessment
(Lampiran 8) of Severity. Geneva: World Health Organization.
58
60
ManajemenPencegahan &Penanggulangan Anemia pada Rematri dan WUS
Alur pelaporan dan penyampaian umpan balik dan hasil analisis laporan
Daftar
di masing-masing tingkatan administrasi dapat digambarkan seperti
Lampiran
bagan di bawah ini:
Bagan 6.
Alur Pelaporan dan Penyampaian Umpan Balik
59
47
Lampiran 1
Lampiran 2
Formulir Pemantauan Program TTD Remaja Putri di Sekolah
Kelas : Triwulan :
Nama Sekolah : Tahun :
Nama Puskesmas Pembina :
Nama Kabupaten/Kota :
Bulan
Nomor Induk
No. Nama Ramaja Putri Januari Februari Maret Desember
Siswi
I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Keterangan:
Kolom I, II, III, IV, dan V diisi dengan tanda centang (√) jika remaja putri menerima TTD
Kolom I, II, III, IV, dan V diisi dengan tanda silang (x) jika remaja putri tidak menerima TTD
Kolom I, II, III, IV, dan V diisi dengan tanda strip (-) jika remaja putri tidak menerima TTD karena tidak masuk dalam rentang umur 12-18 tahun
Catatan :
Lampiran 3
Formulir Pemantauan Program TTD WUS di Perusahaan
Bulan
No. Nama NIK Januari Februari Maret Desember
I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V I II III IV V
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Keterangan:
Kolom I, II, III, IV, dan V diisi dengan tanda centang (√) jika WUS menerima TTD
Kolom I, II, III, IV, dan V diisi dengan tanda silang (x) jika WUS tidak menerima TTD
Catatan :
Lampiran 4
Formulir Pemantauan Program TTD WUS di Perusahaan
Formulir Pemantauan Program TTD Calon Pengantin
TW 1 TW 1 - TW 2 TW 1 - TW 3 TW 1 - TW 4
Nomor Induk
No. Nama Remaja Putri Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Siswi % % % %
Minggu Tablet Minggu Tablet Minggu Tablet Minggu Tablet
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Catatan :
an 6
Lampiran 6
FormulirFormulir 2 Pemantauan
2 Pemantauan Program TTD
Program TTDRemaja
Remaja di Puskemas
PutriPutri di Puskemas
Nama Puskesmas Pembina : Triwulan :
Pembina Nama Kabupaten/Kota : : Tahun Triwulan : :
Kota : Tahun :
TW 1 TW 1 - TW 2 TW 1 - TW 3 TW 1 - TW 4
Jumlah
No. Nama Sekolah
Siswi 0TW %
- 50 1 51 - 80 % 81 - 99 % ≥ 100 % 0 - 50 % 51
TW- 801%- TW812- 99 % ≥ 100 % 0 - 50 % 51 - 80 % 81 - 99
TW% 100 %
1 - ≥TW 3 0 - 50 % 51 - 80 % 81 - 99 % ≥ 100 % TW 1 - TW 4
Jumlah
kolah 1
Siswi
2 0 - 50 % 51 - 80 % 81 - 99 % ≥ 100 % 0 - 50 % 51 - 80 % 81 - 99 % ≥ 100 % 0 - 50 % 51 - 80 % 81 - 99 % ≥ 100 % 0 - 50 % 51 - 80 % 81 - 99
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Total
Catatan stok:
rsentase (0-50%, 51-80%, 81-99%, dan ≥100%) diisi dengan jumlah rematri umur 12-18 tahun yang masuk kategori tersebut
1. Jumlah TTD Sisa bulan lalu : tablet
2. Jumlah TTD yang diterima : tablet
3. Jumlah total stok : tablet
4. Jumlah TTD yang dipakai : tablet
5. Jumlah TTD Sisa : tablet
ran 7
Lampiran 7
FormulirFormulir Pemantauan
Pemantauan Program TTD Remaja
ProgramTTD Remaja Putri di Kabupaten/Kota
Putri di Kabupaten/Kota
Nama Kabupaten/Kota : Triwulan : Tahun :
n/Kota : Triwulan : Tahun :
TW 1 TW 1 - TW 2 TW 1 - TW 3 TW 1 - TW 4
Jumlah
No. Nama Puskesmas TW 1 TW 1 - TW 3 TW 1 - TW 4
Siswi 0 - 50 % 51 - 80 % 81 - 99 % ≥ 100 % 0 - 50 % 51 - 80 %
TW 1 - TW812- 99 % ≥ 100 % 0 - 50 % 51 - 80 % 81 - 99 % ≥ 100 % 0 - 50 % 51 - 80 % 81 - 99 % ≥ 100 %
Jumlah
skesmas
1
Siswi 0 - 50 % 51 - 80 % 81 - 99 % ≥ 100 % 0 - 50 % 51 - 80 % 81 - 99 % ≥ 100 % 0 - 50 % 51 - 80 % 81 - 99 % ≥ 100 % 0 - 50 % 51 - 80 % 81 - 99
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Total
Catatan stok:
e (0-50%, 51-80%, 81-99%, dan ≥100%) diisi dengan jumlah rematri umur 12-18 tahun yang masuk kategori tersebut
1. Jumlah TTD Sisa bulan lalu : tablet
2. Jumlah TTD yang diterima : tablet
3. Jumlah total stok : tablet
4. Jumlah TTD yang dipakai : tablet
5. Jumlah TTD Sisa : tablet
Susunan Tim
PENGARAH
Ir. Doddy Izwardy, MA
PENANGGUNG JAWAB
dr. Marina Damajanti, MKM
PENYUSUN
dr. Dini Latief, MSc., SpGK
Prof. dr. Endang L. Achadi, MPH, Dr.PH
Prof. Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN
Dr. dr. Yustina Anie, MSc., SpGK
Dr. Ir. Basuki Budiman, MSPH
Dr. Ir. Anies Irawati, SKM
Dr. Fitrah Ernawati, M.Sc
Dr. Efriwati, M.Si
Dr. Marudut, MPS
Ir. Siti Muslimatun, MSc, PhD
Dr. Elvina Karyadi, MSc, PhD, SpGK
dr. Arietta Pusponegoro, SpOG(K)
dr. Drupadi HS. Dillon, PhD
Nurfi Afriansyah, SKM, MScPH
Otte Santika, SP, MSc
dr. Nasaruddin M. Sheldon, MD
dr. Yetty Mindo P. Silitonga
Dr. Sugeng Eko Irianto, MPS
Eriana Kartika Asri, S.Si., Apt., MPH
Mardewi, SKM, MPH
Airin Roshita, PhD
Rabiatun
Syamsudin, M.Pd
Erni Novalisa
Setijono
Nurgina Arsyad
Heni Rudiyanti, SKM, M.Kes
drg. Ery Heryati Zulkifli, MMR
dr. Fitria Maulina
dr. Guntur Argana, M.Kes
I Dewa Gde Gandi Widi Pramana, SKM
dr. Maria Sondang Margaret
dr. Stefani Christanti
Maya Raiyan, MPsi
Arif Awaludin Ashar, S.Gz
dr. Angga Januarsa Suryadi
dr. Anindita Vidya Destiani
dr. Muhammad Dwi Priangga
Intan Apriyani, S.Gz
TIM EDITOR
Muhammad Adil, SP, MPH
Ir. Titin Hartini, M.Sc
Yosnelli, SKM, MKM
Evi Firna, SKM
Marlina Rully W., S.Gz
Rian Anggraini, SKM, MKM
Arti Widiodari Y., SE, MKM
Yemima Ester, S.Sos, MKM
Lia Rahmawati S., SKM
Dewanti Alwi Rachman, SM
Nanda Indah Permatasari, S.Gz