KELAS D
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2021
MATERI : AL-QUR’AN HADIST
KELAS :X
KOMPETENSI DASAR : 3.1 Menganalisis Q.S. Al-Hujurat (49): 10 ; dan Q.S.
Al-Hujurat (49): 12; serta hadits tentang kontrol diri
( mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan),
dan persaudaraan (ukhuwah)
PEMBAHASAN MATERI :
3 Beriman آ َمنُوا
4 Jauhilah اجتَنِبُوا
ْ
6 Dari َِمن
7 Prasangka ِّالظَّن
8 Sesungguhnya َّإِن
9 Sebagian ض
َ بَ ْع
10 Prasangka ِّالظَّن
12 Dan َو
13 Jangan اَل
15 Dan َو
16 Jangan اَل
22 Bahwa ْأَن
31 Sesungguhnya َّإِن
32 Allah َ هَّللا
5
Jalaluddin As-Suyuthi, Sebab Turunnya Al-Qur’an (Kairo : Darut-Takwa, 2008), Hal 528.
6
Ali Abdul Halim, Mahmud, Akhlak Mulia (Jakarta : Gema Insani Press, 2004), hal 30.
adalah samping. Mengesampingkan sesuatu berarti menjauhkan dari
jangkauan tangan. Penambahan huruf ta’ berfungsi penekanan sehingga
artinya bersungguh-sungguhlah menjauhi.
Kata katsiran artinya banyak. kemudian kata dhan artinya dugaan. Namun
dalam al hujurat ayat 12 ini dhan yang dilarang dan menjadi dosa adalah
dugaan yang buruk.
Tafsir Ibnu Katsir menyebutkan bahwa surat al Hujurat ayat 12 ini Allah
melarang hamba-hamba-Nya yang beriman untuk berprasangka buruk
kepada yang lainnya. Yaitu mencurigai seasamanya dengan tuduhan yang
tidak ada dasarnya. Sebagian dari dugaan adalah dosa maka harus dijauhi.
2. Isi kandungan Q.S Al- Hujurat ayat 12 selanjutnya adalah Allah melarang
untuk mencari-cari keburukan orang lain. Kata tajassasuu berasal dari
kata jassa yang artinya upaya mencari tahu dengan cara tersembunyi.
Tafsir fi Zilalil Quran disebutkan kata tajassasuu merupakan kegiatan yang
mengringi dugaan dan kadang sebagai respon awal untuk menyingkap aib
dan mengetahui keburukan orang lain. Al Quran memberantas praktik yang
hina ini dari segi akhlak, untuk membersihkan hati dari kecenderungan
berprasangka buruk membicarakan aib orang lain.
3. Isi kandungan surat Q.S Al- Hujurat ayat 12 selanjutnya adalah bahwa Allah
melarang manusia untuk ghibah. Ghibah merupakan membicarakan orang
lain yang tidak hadir yang mana jika orang tersebut mengetahuinya maka dia
tidak suka. Ghibah dalam ayat 12 ini diibaratkan memakan bangkai
saudaranya sendiri.7
Di masa Rasulullah Saw, kadang bau busuk ghibah benar-benar tercium.
Imam Ahmad meriwayatkan ketika Jabir bin Abdullah dan sejumlah sahabat
bersama Rasulullah Saw, terciumlah bau bangkai yang sangat busuk. Maka
Rasulullah Saw bersabda : “ Tahukah kaliah bau apakah ini? Ini adalah bau
orang-orang yang suka menggungjingkan orang lain.” (HR. Ahmad)8
7
Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan (Tafsir At-Tarbawi), ( Jakarta : Rajawali Press, 2012), hal 232
8
https://www.dream.co.id/your-story/kandungan-surat-al-hujurat-ayat-12-perintah-menjauhi-ghibah-
dan-prasangka-2101040.html diakses pada Minggu, 28 Februari pukul 14.44
L. Hukum Tajwid Q.S Al-Hujurat (49) : 12
ghunnah
10 اِ َّن musyaddadah nun bertasydid
ت
9
https://www.jumanto.com/surat-al-hujurat-ayat-12/ Diakses pada Ahad, 28 Februari 2021 Pukul 15.02
Artinya : “Orang yang perkasa bukanlah orang yang menang dalam perkelahian,
tetapi orang yang perkasa adalah orang yang mengendalikan dirinya ketika
marah.” (H.R. Bukhari dan Muslim) 10
10
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud,Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,
(Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017) hal 96
11
http://kurindurosul.blogspot.com/2016/11/bab-i-mujahadah-nafs-husnudzan-dan_20.html?m=1
diakses pada 1 maret 2021 pukul 09:56
Menjaga lisan dari ucapan memfitnah, menggunjing, dan perkataan bohong
merupakan salah satu wujud dari menjaga hati. Lisan merupakan dari hati
dan pikiran. Ketika hati dan pikiran buruk, ucapanpun yang keluar juga
berwujud keburukan. Namun ketika hati dan pikiran baik,maka ucapanpun
akan berbentuk kebaikan juga. Maka dari itu harus menjaga lisan agar
mengucapkan kebaikan, tidak berbicara sesuatu yang tidak ada manfaatnya,
dan menjaga rahasia orang lain..
P. Hikmah Kontrol Diri (Mujahadah an-Nafs)
Hikmah Kontrol Diri diantaranya :
1. Hati semakin bersih dan tenang
2. Memperoleh kebahagiaan lahir dan batin
3. Diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam mengerjakan amal shaleh
4. Dijauhkan dari sifat-sifat tercela, seperti iri, dengki dan sombong
14
Anwar Shaleh Shabri, Tanggug Jawab Pendidikan dalam Perspektif Psikologi Agama, Psympathic,
Jurnal Ilmiah Psikologi Juni 2014, Vol. 1, No.1, Hal 19
15
Uswatun Hasanah. “Persaudaraan”, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten. Hal,3
W. Contoh Persaudaraan (Ukhuwah)
1. Ikut serta dalam kegiatan gotong royong
Kegiatan gotong royong adalah contoh perilaku ukuwah yang akan
menjadikan persaudaraan semakin kuat anatara sesama. Karena gotong-
royong menjadikan orang berkumpul bersama dengan tujuan menyelesaikan
suatu kegiatan yg tidak bisa dilakukan sendiri. misalnya membersihakan
selokan dan lingkungan tempat tinggal, karena kegiatan semacam ini sudah
jarang ditemukan diera modern terutama didaerah perkotaan yang
masyarakat nya memiliki sifat individualis dan rendahnya sikap empati
terhadap sesama. Namun takjarang juga masih banyak ditemukan di
masyarakat pedesaan karena mereka masih memiliki rasa empati yang kuat
juga rasa persaudaraan atau ukuwah antara sesama.
2. Menjenguk kerabat atau saudara yang sedang sakit
Saat kita menjenguk saudara yang sedang sakit meskipun tidak menjamin
membuat nya menjadi sembuh namun orsng yang sakit akan merasa senang
dan dihargai diperhatiakan dan merasa mendapat perhatian lebih dari orang
lain, hal tersebut juga bisa memperkuat persaudaraan antara sesama, bukan
hanya itu kita juga bisa membantu meringankan bebanya dengan memberi
makanan, uangyang mungkin itu sangat bertmanfaat untuk orang yang sakit
tersebut.
3. Saling Menghormati
Sesama muslim adalah bersaudara tentunya rasa saling menghormati dan
menghargai ditengah perbedaan itu merupakan suatu hal yang penting dalam
kehidupan bermasyarakat, sikap menghormati sangat penting kita terapkan
dalam kehidupan agar terhindar dari perbedaan pendapat yang nantinya akan
menimbulkan sikap permusuhan dan perpecahan. Saling menghormati bukan
hanya dilakukan terhadap sesama muslim namun kepada non muslim pun
kita juga wajib menghormatinya, sikap saling menghormati harus kita
lakukan kapan saja dan dimana saja, apalagi terhadap orang yang kebih tua,
perlunya kita menjaga sopan santun, pun dengan orang yang lebih kecil kita
juga harus mampun menghargainya.
4. Mendamaikan Saudara Yang Berselisih
Jika kita melihat saudara yang berselisih. Kita memiliki kewajiban untuk
mendamaikanya agar tidak ada lagi perselisihan diantara mereka dan
persaudaraan teetap terjaga. Dengan persaudaraan ynag kuat akan
menimbulkan sebuah kekompakan dalam melakukan kebaikan, saat
mengalami kesusahan tentunya kita membutuhkan bantuan dari saudara kita.
5. Membantu Oranglain
Setiap orang memiliki masalah dalam kehidupanya, dalam hal ekonomi,
sosial atau masalah individu. Dan tentunya setiap orang membutuhkan
bantuan dari orang lain karena sejatinya manusia tidak bisa hidup sendiri dan
butuh bantuan dari manusia lain, dengan meringankan beban orang lain,
berarti kita telah melakukan salah satu contoh dari ukhuwah dalam
kehidupan. Membantu tidak harus dengan hal yang banyak berat mewah
namun bantuan sekecil apapunitu sangat berarti pada orang sedang
mengalami kesusahan, dan itu juga akan mempengaruhi dan menguatkan
nilai persaudaraan atau ukuwah. 16
16
https://www.academicindonesia.com/contoh-ukhuwah/ Diakses pada 28 Februari 2021 Pukul 13.00
memperluas ilmu pengetahuan dan berbagai pelajaran hidup. Sehingga kita
bisa memperluas pandangan menambah empati dan juga mendapat
pencerahan yang bermacam-macam , dan juga mampu menjadikan kita lebih
bijak dalam menghadapi persoalan kehidupan.
3. Mewujudkan solidaritas yang kuat antara umat muslim.
Ketika kita merasakan oranglain bahagia dan merasakan kesedihan ketika
saudara kita terkena musiba, hal itu akan menumbuhkan rasa solidaritas yng
baik antara sesame muslim. Dengan sikap saling peduli, saling membantu
dan memberi perhatian antara sesama muslim ini akan memeperkuat
persaudaraan atau ukuwah diantaranya.
4. Terciptanya Kesatuan dan Persatuan bangsa.
Ketika seorang muslim mampu memberikan kasih sayang kepedulian
terhadap muslim lainnya. Dan hal itu diwujudkan dalam berbagai aspek
kehidupan, dari situ kita dapat merasakan betapa nikmatnya kebersamaan
sebgai umat islam, dan bangsa yang kuat, kokoh dan tidak mudah untuk
diadu domba sehingga akan menimbulkan suatu perpecahan.
5. Terciptanya kerukunan antara anggota masyarakat.
Dengan rasa saling menghargai, tingginya sikap kepedulian sikap saling
tolong menolong antar sesama itu akan menumpuhkan rasa empati dan
persaudaraan yang kuat antar masyarakat.