Anda di halaman 1dari 23

TUGAS KELOMPOK 1

MATERI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MENENGAH


“AL-QUR’AN HADIST KELAS X”

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Materi PAI Menengah


Dosen Pengampu: Dra. Hj. Noor Alwiyah, M.Pd.
Disusun Oleh :
Kelompok 1

1. Adhimas Alifian Y (193111124)


2. Rizqita S.I (193111132)
3. Erni Susilowati (193111133)
4. Lusia Rohmah (193111145)

KELAS D
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA
2021
MATERI : AL-QUR’AN HADIST
KELAS :X
KOMPETENSI DASAR : 3.1 Menganalisis Q.S. Al-Hujurat (49): 10 ; dan Q.S.
Al-Hujurat (49): 12; serta hadits tentang kontrol diri
( mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzhan),
dan persaudaraan (ukhuwah)

INDIKATOR : 3.1.1. Siswa mampu membaca Q.S Al-Hujurat (49) :


10
3.1.2. Siswa mampu menyebutkan mufrodat Q.S .
Al-Hujurat (49): 10
3.1.3. Siswa mampu menterjemahkan Q.S. Al-
Hujurat (49): 10
3.1.4. Siswa mampu menjelaskan Asbabun nuzul
Q.S Al-Hujurat (49):10
3.1.5. Siswa mampu menjelaskan isi kandungan Q.S
Al-Hujurat (49):10
3.1.6. Siswa mampu menyebutkan Hukum tajwid
Q.S Al-Hujurat (49): 10
3.1.7. Siswa mampu membaca Q.S Al- Hujurat (49):
12
3.1.8. Siswa mampu menyebutkan mufrodat Q.S .
Al-Hujurat (49): 12
3.1.9. Siswa mampu menterjemahkan Q.S. Al-
Hujurat (49): 12
3.1.10. Siswa mampu menjelaskan Asbabun
Nuzul Q.S Al-Hujurat (49): 12
3.1.11. Siswa mampu menjelaskan isi kandungan
Q.S . Al-Hujurat (49): 12
3.1.12. Siswa mampu menyebutkan Hukum tajwid
Q.S Al-Hujurat (49): 12
3.1.13. Siswa mampu membaca Hadist tentang
kontrol diri (Mujahadah an-Nafs)
3.1.14. Siswa mampu menjelaskan isi kandungan
hadis tentang kontrol diri (mujahadah an-
nafs).
3.1.15. Siswa mampu memberikan contoh tentang
kontrol diri (Mujahadah an-nafs)
3.1.16. Siswa mampu menyebutkan hikmah tentang
kontrol diri (Mujahadah an-Nafs)
3.1.17. Siswa mampu membaca hadist tentang
prasangka baik (husnuzzan)
3.1.18. Siswa mampu menjelaskan isi kandungan
hadist tentang prasangka baik (husnuzzan)
3.1.19. Siswa mampu memberikan contoh
prasangka baik (husnuzzan)
3.1.20. Siswa mampu menyebutkan hikmah hadist
tentang prasangka baik (husnuzzan)
3.1.21. Siswa mampu membaca hadist tentang
persaudaraan (ukhuwah)
3.1.22. Siswa mampu menjelaskan isi kandungan
hadist tentang persaudaraan (ukhuwah)
3.1.23. Siswa mampu memberikan contoh
persaudaraan (Ukhuwah)
3.1.24. Siswa mampu menyebutkan Hikmah
persaudaraan (Ukhuwah)

URAIAN RUMUSAN MATERI :


A. Lafal Q.S Al-Hujurat (49) : 10
B. Mufrodat Q.S Al-Hujurat (49) : 10
C. Terjemah Q.S Al-Hujurat (49) : 10
D. Asbabun Nuzul Q.S Al-Hujurat (49) : 10
E. Isi Kandungan Q.S Al-Hujurat (49) : 10
F. Hukum Tajwid Q.S Al-Hujurat (49) : 10
G. Lafal Q.S Al-Hujurat (49) : 12
H. Mufrodat Q.S Al-Hujurat (49) : 12
I. Terjemah Q.S Al-Hujurat (49) : 12
J. Asbabun Nuzul Q.S Al-Hujurat (49) : 12
K. Isi Kandungan Q.S Al-Hujurat (49) : 12
L. Hukum Tajwid Q.S Al-Hujurat (49) : 12
M.Hadist Tentang Kontrol Diri (Mujahadah an-Nafs)
N. Isi Kandungan Hadist Tentang Kontrol Diri (Mujahadah an-Nafs)
O. Contoh Kontrol Diri (Mujahadah an-Nafs)
P. Hikmah Kontrol Diri (Mujahadah an-Nafs)
Q. Hadist Tentang Prasangka Baik (Husnudzan)
R. Isi Kandungan Hadist Tentang Prasangka Baik (Husnudzan)
S. Contoh Prasangka Baik (Husnudzan)
T. Hikmah Prasangka Baik (Husnudzan)
U. Hadist Tentang Persaudaraan (Ukhuwah)
V. Isi Kandungan Hadist Tentang Persaudaraan (Ukhuwah)
W. Contoh Persaudaraan (Ukhuwah)
X. Hikmah Persaudaraan (Ukhuwah)

PEMBAHASAN MATERI :

A. Lafal Q.S Al-Hujurat (49) : 10

َ‫صلِ ُح ْوا بَيْنَ اَ َخ َو ْي ُك ْم َواتَّقُوا هّٰللا َ لَ َعلَّ ُك ْم ت ُْر َح ُم ْون‬


ْ َ ‫اِنَّ َما ا ْل ُمؤْ ِمنُ ْونَ اِ ْخ َوةٌ فَا‬
innamal-mu`minuuna ikhwatun fa ashlihuu baina akhowaikum wattaqulloha
la’allakum tur-hamuun1
B. Mufrodat Q.S Al-Hujurat : 10
NO Arti Lafal
1 Sesungguhnya hanyalah ‫إِنَّ َما‬
2 Orang-orang yang beriman َ‫ا ْل ُمؤْ ِمنُون‬
1
Q.S Al-Hujurat (49) : 10
3 Bersaudara ٌ‫إِ ْخ َوة‬
4 Maka damaikanlah ْ َ ‫فَأ‬
‫صلِ ُحوا‬
5 Antara َ‫بَيْن‬
6 Kedua saudara kalian ‫أَ َخ َو ْي ُك ْم‬
7 Dan bertaqwalah ‫َواتَّقُوا‬
8 (Pada) Allah ‫هَّللا‬
9 Supaya kalian ‫لَ َعلَّ ُكم‬
10 Kalian dirahmati َ‫ت ُْر َح ُمون‬

C. Terjemahan Q.S Al-Hujurat (49) : 10


Artinya: “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu
damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada
Allah agar kamu mendapat rahmat.” (Q.S Al-Hujurat (49) : 10
D. Asbabun nuzul Q.S Al-Hujurat (49) : 10
Sebab turunya ayat 10 adalah gabungan dari ayat 9 yang menjelaskan
bahwa diriwayatkan dari Qatadah, diinformasikan kepada kami bahwa ayat ini
diturunkan berkenaan dengan dua orang laki-laki Anshar yang diantara
keduanya terjadi persengketaan dalam hak tertentu. Salah seorang dari mereka
lalu berkata ”Sungguh saya akan merebutnya darimu, walaupun dengan
kekerasan.” Laki-laki ini berkata seperti itu karena banyaknya jumlah kaumnya.
Lali-laki kedua mencoba untuk mengajaknya meminta keputusan kepada
Rasulullah, tetapi ia menolaknya,. Persengketaan itu terus berlangsung hingga
akhirnya terjadi perkelahian antara kedua pohak. Merekapun saling memukul
dengan dangan dan terompah. Untung saja perkelahian tersebut tidak berlanjut
menggunakan pedang.
Selain itu, ada sebuah riwayat dari Ibnu Jarir yang bersumber dari Al-
Hasan, bahwa dalam perkelahian tersebut terjadi antara dua suku. Mereka semua
dipanggil ke pengadilan, tetapi mereka membengkang. Maka Allah turunkan
ayat ini, sebagai peringatan kepada orang-orang yang bertengkar agar segera
damai. 2
E. Isi Kandungan Q.S Al-Hujurat (49) : 10
2
Jalaludin as-Suyuthi, sebab turunnya ayat Al-Qur’an. Terj. Tim Abdul Hayyi. Depok: Gema Insani, 2008.,
cet-I. hkm. 527
Sejarah telah mencatat manfaat positif dari persaudaran, sebagaimana Nabi
Muhammad mempersatukan kaum muhajirin dan kaum anshar. Salah satu kunci
sukses dalam melestarikan serta menciptakan kehidupan masyarakat yang baik,
martabat, serta terhormat. Salah satunya harus mempunyai persaudaraan yang
kuat. Adapun isi kandungan dari surat Al-Hujurat diantaranya sebagai berikut:
1. Perselisian, pertengkaran, serta perpecahan akan menjauhka dari rahmat
Allah yang maha Esa. Sehingga ayat ini mengisyaratkan kesatuan dan
persatuan akan melahirkan rahmat dan nikmat bagi mereka semua.
2. Wajib bagi orang muslim untuk memperdamaikan mereka yang berselisih,
walaupun yang berselisih hanya dua orang, apalagi banyak.
3. Semua orang muslim walaupun mereka bukan saudara kandung, mereka
secara otomatis akan terikat dengan persaudaraan iman. Mengapa?
Karna ukhuwah Imaniyah bagaikan saudara kandung, bahkan lebih.
4. Orang-orang mukmin harus menjadikan taqwa sebagai landasan dalam
seluruh amal kebaikannya. Salah satunya mendamaikan dua orang yang
berselisih. Dengan taqwa seseorang akan mendapatkan rahmat Allah serta
bisa Ini adalah beberapa isi kandungan surat Al-Hujurat ayat 10.

F. Hukum Tajwid Q.S Al-Hujurat (49) : 10

N LAFAL HUKUM PENJELASAN


O TAJWID
1 ‫أنما‬ Gunnah Karena terdapat huruf nun
yang bertasydid,adapun cara bacanya
dengan mendengung serta ditahan
sesaat.
2 ‫ا ْل ُمو‬ Alif qomariyah Karena alif lam bertemu dengan salah
satu huruf qamariyah yaitu mim.
Adapun cara bacanya cukup dibaca
dengan jelas.
3 ‫منُ ْون‬ Mad thabi’i Karena ada wau sukun yang diawali
dengan huruf berharakat dhammah,
cara bacanya, dibaca panjang dua
harakat
4 ْ َ ‫اِ ْخ َوةٌ فَا‬
‫صلِ ُح ْوا‬ Ikhfa; haqiqi, Karena dhammah tanwin yang
bertemu dengan huruf fa’, cara
bacanya disamarkan dan degung serta
ditahan selama 2 harakat.
5 ‫ـح ْوا‬
ُ Mad thabi’i Karena wau sukun didahului oleh
huruf berharakat dhammah, cara
bacanya sama dua harakat
6 ‫َب ْين‬ Mad layyin Karena ya’ sukun didahului oleh huruf
berharakat fathah, cara bacanya
panjang selama dua harakat
7 ‫خ َو ْيكـ‬ Mad layyin Karena terdapat huruf berharakat
fathah diikuti ya; sukun, bacaannya
sama dua harakat.
8 ‫ـك ْم َو‬ Idhar syafawi, Karena mim sukun bertemu dengan
wau, cara bacanya dengan jelas.
9 َ ‫ـقُوا هَّللا‬  Bacaan tafkhim, Karena lafal Allah didahului oleh
huruf berharakat dhammah, cara
bacanya harus tebal.
10 ‫ك ْم تُر‬ Idhar syafawi, Karena mim sukun bertemu dengan
huruf tha, cara bacanya cukup dengan
jelas.
11 ‫مون‬ Mad arid Karena huruf mad wau didahului oleh
lissukun, huruf berharakat dhammah, yang
berada di akhir kalimat. Cara bacanya
4 harakat.

G. Lafal Q.S Al-Hujurat (49) : 12

ُ ‫ض الظَّنِّ اِ ۡث ٌۖ‌م َّواَل ت ََج َّسس ُۡوا َواَل يَ ۡغتَبْ ب َّۡع‬


ً ‫ض ُكمۡ بَ ۡع‬
ُّ‫ضا‌ ؕ اَ يُ ِحب‬ َ ‫اجتَنِب ُۡوا َكثِ ۡيرًا ِّمنَ الظَّنِّ اِ َّن بَ ۡع‬ ۡ ‫ٰۤيـاَيُّهَا الَّ ِذ ۡينَ ٰا َمنُوا‬
‫اَ َح ُد ُكمۡ اَ ۡن ي َّۡا ُك َل لَ ۡح َم اَ ِخ ۡي ِه َم ۡيتًا فَ َك ِر ۡهتُ ُم ۡو ‌هُ ؕ َواتَّقُوا هّٰللا ‌َ ؕ اِ َّن هّٰللا َ تَوَّابٌ َّر ِح ۡي ٌم‬
(Yaa ayyuhal ladziina aamanuj tanibuu katsiirom minadh dhonni inna ba’dlodh
dhonni itsm. Walaa tajassasuu walaa yaghtab badlukum ba’dloo. Ayuhibbu
ahadukum ay ya’kula lahma akhiihi maitan fakarihtumuuhu wattaqullooha
innallooha tawwaabur rohiim)3

H. Mufrodat Q.S Al-Hujurat (49) : 12


NO Arti Lafal
1 Wahai ‫يَا أَيُّ َها‬

2 orang-orang yang َ‫الَّ ِذين‬

3 Beriman ‫آ َمنُوا‬

4 Jauhilah ‫اجتَنِبُوا‬
ْ

5 Kebanyakan ‫َكثِي ًرا‬

6 Dari َ‫ِمن‬

7 Prasangka ِّ‫الظَّن‬

8 Sesungguhnya َّ‫إِن‬

9 Sebagian ‫ض‬
َ ‫بَ ْع‬

10 Prasangka ِّ‫الظَّن‬

11 (adalah) Dosa ‫إِ ْث ٌم‬

12 Dan ‫َو‬

13 Jangan ‫اَل‬

14 kalian memata-matai, mencari


‫سوا‬
ُ ‫س‬
َّ ‫ت ََج‬
kesalahan orang lain

15 Dan ‫َو‬

16 Jangan ‫اَل‬

17 kalian menggunjing ‫يَ ْغت َْب‬

18 Salah seorang diantara kalian ‫ض ُك ْم‬


ُ ‫َب ْع‬

19 (terhadap) sebagian yang lain ‫ضا‬


ً ‫بَ ْع‬
3
Q. S Al-Hujurat (49) : 12
20 Apakah ada menyukai ‫أَيُ ِح ُّب‬
21
salah seorang di antara kalian ‫أَ َح ُد ُك ْم‬

22 Bahwa ْ‫أَن‬

23 Memakan ‫يَأْ ُك َل‬

24 Daging ‫لَ ْح َم‬

25 Saudaranya ‫أَ ِخي ِه‬

27 bangkai, mati ‫َم ْيتًا‬

28 maka kalian benci/jijik


ُ‫فَ َك ِر ْهتُ ُموه‬
padanya

29 dan bertaqwalah ‫َواتَّقُوا‬

30 (pada) Allah َ ‫هَّللا‬

31 Sesungguhnya َّ‫إِن‬

32 Allah َ ‫هَّللا‬

33 Maha Penerima taubat ٌ ‫تَ َّو‬


‫اب‬

34 Maha Penyayang ‫َر ِحي ٌم‬

I. Terjemah Q.S Al-Hujurat (49) : 12


Artinya: Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah
mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain.
Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha
Penyayang. (QS. Al Hujurat : 12)4
4
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya, (Jakarta : Widya Cahaya, 2011), hal 412
J. Asbabun nuzul Q.S Al-Hujurat (49) : 12
Asbabun-Nuzul surah Al Hujurat ayat 12 dikisahkan dalam suatu riwayat
tentang 2 orang sahabat Nabi SAW yang menggunjing seorang temannya.
Peristiwa itu bermula dari kebiasaan Nabi SAW saat melakukan perjalanan,
dimana Baginda selalu menggabungkan seorang lelaki miskin kepada dua orang
lelaki kaya, dimana lelaki miskin ini bertugas untuk melayani mereka.

Dalam kasus ini, Baginda kemudian menggabungkan Salman kepada dua


orang lelaki kaya. Singkat cerita, pada saat 2 orang lelaki kaya tersebut lapar
(tidak ada lauk maupun makanan yang dpt dimakan) maka mereka menyuruh
Salman untuk meminta makan kepada Nabi SAW. Setelah bertemu Nabi,
Baginda berkata kepada Salman, "Pergilah engkau kepada Usamah bin Zaid,
katakanlah padanya, jika dia mempunyai sisa makanan, maka hendaklah dia
memberikannya kepadamu".5

Setelah bertemu dengan Usamah, beliau mengatakan bahwa beliau tidak


memiliki apapun. Akhirnya Salman kembali kepada kedua lelaki kaya tersebut
dan memberitahukan hal itu (tidak adanya makanan). Namun kedua lelaki
tersebut berkata, "Sesungguhnya Usamah itu mempunyai sesuatu, tapi dia itu
kikir" Selanjutnya mereka mengutus Salman ketempat sekelompok sahabat,
namun Salman tidak menemukan apapun di tempat mereka. Akhirnya kedua
lelaki tersebut memata-matai Usamah untuk melihat apakah Usamah memiliki
sesuatu atau tidak. Tindakan mereka ini akhirnya terlihat oleh Nabi SAW, dan
Baginda bersabda, "Mengapa aku melihat daging segar di mulut kalian berdua?"
Mereka berkata, "Wahai Nabi Allah, demi Allah, hari ini kami tidak makan
daging atau yang lainnya." Baginda SAW bersabda, "Tapi, kalian sudah
memakan daging Usamah dan Salman". Maka turunlah ayat ini.6

K. Isi kandungan Q.S Al-Hujurat (49) : 12


Isi kandungan Q.S Al-Hujurat (49) : 12 diantaranya :
1. Isi kandungan surat Q.S Al Hujurat ayat 12 yang pertama adalah Allah Swt
memerintahkan orang beriman untuk menjauhi prasangka buruk.
Kata ijtanibu dalam al Hujurat ayat 12 berasal dari kata janbun, yang artinya

5
Jalaluddin As-Suyuthi, Sebab Turunnya Al-Qur’an (Kairo : Darut-Takwa, 2008), Hal 528.
6
Ali Abdul Halim, Mahmud, Akhlak Mulia (Jakarta : Gema Insani Press, 2004), hal 30.
adalah samping. Mengesampingkan sesuatu berarti menjauhkan dari
jangkauan tangan. Penambahan huruf ta’ berfungsi penekanan sehingga
artinya bersungguh-sungguhlah menjauhi.
Kata katsiran artinya banyak. kemudian kata dhan artinya dugaan. Namun
dalam al hujurat ayat 12 ini dhan yang dilarang dan menjadi dosa adalah
dugaan yang buruk.
Tafsir Ibnu Katsir menyebutkan bahwa surat al Hujurat ayat 12 ini Allah
melarang hamba-hamba-Nya yang beriman untuk berprasangka buruk
kepada yang lainnya. Yaitu mencurigai seasamanya dengan tuduhan yang
tidak ada dasarnya. Sebagian dari dugaan adalah dosa maka harus dijauhi.
2. Isi kandungan Q.S Al- Hujurat ayat 12 selanjutnya adalah Allah melarang
untuk mencari-cari keburukan orang lain. Kata tajassasuu berasal dari
kata jassa yang artinya upaya mencari tahu dengan cara tersembunyi.
Tafsir fi Zilalil Quran disebutkan kata tajassasuu merupakan kegiatan yang
mengringi dugaan dan kadang sebagai respon awal untuk menyingkap aib
dan mengetahui keburukan orang lain. Al Quran memberantas praktik yang
hina ini dari segi akhlak, untuk membersihkan hati dari kecenderungan
berprasangka buruk membicarakan aib orang lain.
3. Isi kandungan surat Q.S Al- Hujurat ayat 12 selanjutnya adalah bahwa Allah
melarang manusia untuk ghibah. Ghibah merupakan membicarakan orang
lain yang tidak hadir yang mana jika orang tersebut mengetahuinya maka dia
tidak suka. Ghibah dalam ayat 12 ini diibaratkan memakan bangkai
saudaranya sendiri.7
Di masa Rasulullah Saw, kadang bau busuk ghibah benar-benar tercium.
Imam Ahmad meriwayatkan ketika Jabir bin Abdullah dan sejumlah sahabat
bersama Rasulullah Saw, terciumlah bau bangkai yang sangat busuk. Maka
Rasulullah Saw bersabda : “ Tahukah kaliah bau apakah ini? Ini adalah bau
orang-orang yang suka menggungjingkan orang lain.” (HR. Ahmad)8

7
Abuddin Nata, Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan (Tafsir At-Tarbawi), ( Jakarta : Rajawali Press, 2012), hal 232
8
https://www.dream.co.id/your-story/kandungan-surat-al-hujurat-ayat-12-perintah-menjauhi-ghibah-
dan-prasangka-2101040.html diakses pada Minggu, 28 Februari pukul 14.44
L. Hukum Tajwid Q.S Al-Hujurat (49) : 12

No Lafadz Hukum Tajwid Penjelasan

Alasannya karena ada mad


thobi’i bertemu dengan
hamzah tidak dalam satu
kalimah/kata. Cara
bacanya dibaca panjang 2-
1 ‫ٰيٓا َيُّهَا‬ mad jaiz munfashil 6 harakat.

alasannya karena ada


kasrah bertemu dengan ya
mati dan setelahnya tidak
bertemu sukun, tasydid,
2 َ‫الَّ ِذ ْين‬ mad thobi’i hamzah serta waqaf.

alasannya karena ada


hamzah berharakat fathah
bertemu alif,
dituliskan
3 ‫ٰا َمنُوا‬ mad badal dengan fathah berdiri ‫ٰا‬

alasannya karena ada jim


mati tidak di akhir
4 ‫اجْ تَنِبُوْ ا‬ qolqolah shughro ayat/tempat waqaf

alasannya karena ada


dhommah bertemu dengan
wawu mati dan setelahnya
tidak bertemu sukun,
tasydid, hamzah serta
5 ‫اجْ تَنِبُوْ ا‬ mad thobi’i waqaf.
alasannya karena ada
kasrah bertemu dengan ya
mati dan setelahnya tidak
bertemu sukun, tasydid,
6 ‫َكثِ ْيرًا‬ mad thobi’i hamzah serta waqaf.

karena ada fathah tanwin


bertemu dengan mim tidak
dalam satu kalimah. cara
bacanya tanwin
dimasukkan ke huruf nun
7 َ‫َكثِ ْيرًا ِّمن‬ idgham bighunnah dan dibaca berdengung.

karena ada alif lam


idgham bertemu dengan dzo’, lam
syamsiyah atau alif mati dimasukkan ke huruf
8 ِّ‫الظَّن‬ lam syamsiyah dzo.

ada nun bertasydid, cara


ghunnah bacanya dibaca
9 ِّ‫الظَّن‬ musyaddadah berdengung

ghunnah
10 ‫اِ َّن‬ musyaddadah nun bertasydid

karena ada alif lam


idgham syamsiyah bertemu dengan dzo’, lam
atau alif lam mati dimasukkan ke huruf
11 ِّ‫الظَّن‬ syamsiyah dzo.

ghunnah nun bertasydid,


12 ِّ‫الظَّن‬ musyaddadah bacaan ghunnah
ada dhommah tanwin
bertemu dengan huruf
wawu dan tidak berada
13 ‫اِ ْث ٌم َّو‬ idgham bighunnah dalam satu kalimah

alasannya karena ada


fathah bertemu dengan alif
dan setelahnya tidak
mad thobi’i atau mad bertemu sukun, tasydid,
14 َ ‫اَل‬ ashli hamzah serta waqaf.

alasannya karena ada


dhammah bertemu dengan
wawu mati dan setelahnya
tidak bertemu sukun,
mad thobi’i atau mad tasydid, hamzah serta
15 ‫ت ََج َّسسُوْ ا‬ ashli waqaf.

karena ada fathah bertemu


dengan alif dan setelahnya
tidak bertemu sukun,
mad thobi’i atau mad tasydid, hamzah serta
16 ‫َواَل‬ ashli waqaf.

karena ada huruf ghain


17 ْ‫يَ ْغتَب‬ isti’la sukun/mati

ada ba’ mati/sukun


idgham bertemu dengan ba
18 ُ ‫يَ ْغتَبْ بَّ ْع‬
‫ض ُك ْم‬ mutamatsilain berharakat fathah

ada mim mati bertemu


19 ‫ض ُك ْم بَ ْعضًا‬
ُ ‫بَّ ْع‬ ikhfa syafawi dengan ba’
ada dhad berharakat fathah
tanwin dan waqaf, cara
bacanya tanwinnya
dihilangkan dan dibaca
20 ‫بَ ْعضًا‬ Mad ‘iwadh panjang dua harakat.

ada mim mati bertemu


21 ‫اَ َح ُد ُك ْم اَ ْن‬ idzhar syafawi hamzah

ada nun mati bertemu ya’


dan tidak dalam satu
22 ‫اَ ْن يَّأْ ُك َل‬ idgham bighunnah kalimah

karena ada kasrah bertemu


dengan ya mati dan
setelahnya tidak bertemu
mad thobi’i atau mad sukun, tasydid, hamzah
23 ‫اَ ِخ ْي ِه‬ asli serta waqaf.

ada fathah tanwin bertemu


24 ُ‫َم ْيتًا فَ َك ِر ْهتُ ُموْ ه‬ ikhfa haqiqi dengan huruf fa’

ada huruf ra’ berharakat


25 ُ‫فَ َك ِر ْهتُ ُموْ ه‬ tarqiq kasrah

ada mad thobi’i


(dhommah bertemu alif)
dan berada di tempat
26 ُ‫فَ َك ِر ْهتُ ُموْ ه‬ mad ‘aridh lissukun waqaf.

lafadz Allah didahului


oleh huruf berharakat
‫هّٰللا‬
27 َ  ‫َواتَّقُوا‬ tafkhim dhommah
ghunnah
28 ‫اِ َّن‬ musyaddadah ada nun bertasydid

ada lafadz Allah didahului


‫هّٰللا‬
29 َ  ‫اِ َّن‬ Tafkhim huruf berharakat fathah

ada fathah bertemu alif


dan setelahnya tidak
mad thobi’i atau mad bertemu sukun, tasydid,
30 ٌ‫تَ َّواب‬ asli hamzah serta waqaf.

ada dhommah tanwin


31 ‫تَ َّوابٌ َّر ِح ْي ٌم‬ idgham bilaghunnah bertemu dengan huruf ra’

32 ‫َّر ِح ْي ٌم‬ Tafkhim ra berharakat fathah

ada kasrah bertemu ya


mati dan berada di tempat
33 ‫َّر ِح ْي ٌم‬ mad ‘aridh lissukun waqaf9

‫ت‬

M. Hadist Tentang Kontrol Diri (Mujahadah an-Nafs)


Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw bersabda:

9
https://www.jumanto.com/surat-al-hujurat-ayat-12/ Diakses pada Ahad, 28 Februari 2021 Pukul 15.02
Artinya : “Orang yang perkasa bukanlah orang yang menang dalam perkelahian,
tetapi orang yang perkasa adalah orang yang mengendalikan dirinya ketika
marah.” (H.R. Bukhari dan Muslim) 10

N. Isi kandungan hadist tentang Kontrol Diri (Mujahadah an-Nafs)


Isi kandungan hadis tentang control diri ( mujahadah an-nafs)
1. Didalam Islam kuat bukan selalu menang saat bertarung, bekelahi atau
bergulat namun mampu mengendalikan dirinya ketika sedang marah.
2. Keberhasilan dan kemenangan hanya mampu diraih oleh orang orang yang
mampu mengendalikan dirinya, meredam hawa nafsunya ketika sedang
marah dan selalu sabar ketika diuji dengan masalah,ditimpa musibah.
3. Pentingnya kontrol atau mawas diri ketika meniti kehidupan. 11

O. Contoh Kontrol Diri (Mujahadah an-nafs)


1. Merenungkan jika setiap melalukan perbuatan dosa yang selalu ingat Allah
SWT dalam kondisi apapun.
Merenungkan akibat jika berbuat dosa, karena setiap perbuatan dosa dan
maksiat akan berakibat buruk bagi diri sendiri, seperti hati menjadi resah,
hidup menjadi tidak tenang, dan merasa tidak memiliki tujuan hidup. Namun
jika senantiasa melakukan amal kebaikan, hidupnya merasa lebih tenang dan
bahagia, merasa lebih percaya diri, merasa dekat dengan Allah SWT.
2. Bersabar saat menghadapi masalah dan berusaha mencari solusinya.
Bersabar dalam menghadapi ujian dari Allah, tetap merasa yakin atau
optimistis bahwa akan datang pertolongan dari Allah. Dengan berserah diri
kepada Allah, akan menjadi tenang sehingga dapat menerima apa pun hasil
ikhtiar dengan lapang dada. Masalah-masalah tidak akan ada habisnya.
Namun bagaimana usaha dan beribadah kepadaNya. Untuk memperoleh
pertolongan dari setiap permasalahan.
3. Memelihara lisan dari perkataan bohong, gunjingan, dan fitnah.

10
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud,Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti,
(Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017) hal 96
11
http://kurindurosul.blogspot.com/2016/11/bab-i-mujahadah-nafs-husnudzan-dan_20.html?m=1
diakses pada 1 maret 2021 pukul 09:56
Menjaga lisan dari ucapan memfitnah, menggunjing, dan perkataan bohong
merupakan salah satu wujud dari menjaga hati. Lisan merupakan dari hati
dan pikiran. Ketika hati dan pikiran buruk, ucapanpun yang keluar juga
berwujud keburukan. Namun ketika hati dan pikiran baik,maka ucapanpun
akan berbentuk kebaikan juga. Maka dari itu harus menjaga lisan agar
mengucapkan kebaikan, tidak berbicara sesuatu yang tidak ada manfaatnya,
dan menjaga rahasia orang lain..
P. Hikmah Kontrol Diri (Mujahadah an-Nafs)
Hikmah Kontrol Diri diantaranya :
1. Hati semakin bersih dan tenang
2. Memperoleh kebahagiaan lahir dan batin
3. Diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam mengerjakan amal shaleh
4. Dijauhkan dari sifat-sifat tercela, seperti iri, dengki dan sombong

Q. Hadist tentang Prasangka Baik (Husnuzzan)


Hadist tentang prasangka baik (husnuzzan)
Rasulullah saw bersabda:

“Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk, karena sesungguhnya prasangka itu


adalah perkataan yang paling dusta.” (H.R. Bukhari) 12

R. Isi kandungan hadist tentang prasangka baik (Husnuzzan)


Suatu sikap atau perilaku yang memiliki prasangka baik, berpikiran positif,
berpandangan mulia terhadap apa yang ada di hadapannya.Selalu berprasangka
baik terhadap apa yang sedang menimpanya baik itu masalah yang berat atau
yang tidak. Husnuzan termasuk akhlakul karimah atau bagian dari perilaku
terpuji. Untuk menjauhi prasangka buruk, agar umat Islam mengedepankan
prasangka baik. Seorang muslim tidak boleh memiliki prasangka buruk. Seorang
muslim harus mengembangkan prasangka baik pada dirinya dalam kehidupan
sehari-hari.
12
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti (Jakarta : Direktorat Jenderal ,Pendidikan Islam Kementerian Agama, 2019)
S. Contoh Prasangka Baik (Husnuzzan)
Contoh Prasangka baik atau Husnudzon.
1. Husnudzon kepada allah
a. Ikhlas ketika mendapat cobaan atau ujian sebab meyakini bahwa aka
nada hikmah dibalik cobaan dan ujian yang allah datangkan kepada
setiap umatnya.
b. Selalu bersyukur atas rezeki yang allah berikan seberapa besar atau
sedikit. Dan selalu yakin bahwa rezeki bagi allah tersebut adalah yang
terbaik untuk kita dan terdapat keberkahan didalamnya.
2. Husnudzon pada diri sendiri
a. Menjemput takdir dari allah dengan belajar giat dan tawakal. Belajar giat
adalah contoh husnudzon pada diri sendiri yang optimis kesuksesan diri
harus ditempuh dengan ikhtiar doa dan tawakal.
b. Apabila menerima kegagalan tidak menyalahakan dirisendiri dan
senantiasa berpikiran positif sehingga tidak berputus asa.
3. Husnudzon pada orang lain.
a. Ketika mendengar kabar buruk maka tidak buru-buru menghakimi
seseorang sebelumkita mencari tau kebenaranya.
b. Tidak sembarangan menuduh ibadah orang lain yang Nampak sebagai
riya’, sebab bisa jadi ibadah tersebut ditampakkan agar bisa menjadi
kebaikan dan motivasi bagi oranglain untuk berbuat yangsama atau lebih.
13

T. Hikmah Prasangka Baik (Husnuzzan)


Hikmah Prasangka baik atau Husnudzan.
1. Menumbuhkan perasaan cinta kepada allah, karena didalam diri kita selalu
berfikiran positif terhadap takdir Allah awt, sehingga men jadikan kita umat
yang selalu bersyukur.
2. Menumbuhkan sikap sabar dan tawakal.
3. Membawa hidup dalam ketenangan dan keberkahan.
4. Akan menjadi pribadi yang disenangi oleh orang lain, karena selalu berfikir
positif dan tidak berburuk sangka terhadap oranglain.
13
https://kumparan.com/berita-hari-ini/huznuzan-penertian-dan-manfaatnya-bagi-umat-muslim-
1v8UQI3sxcZ/Full 28_02_ Diakses pada Senin, 01 Maret 2021 Pukul 13.00
U. Hadist Tentang Persaudaraan (Ukhuwah)

Dari Abu Hurairah Rodiallahu anhu berkata, Rasullullah sholallahu alaihi


wasalam bersabda. “janganlah kalian saling dengki, jangan saling menipu,
jangan saling membenci, jangan saling membelakangi,dan jangan kalian
membeli suatu barang yang (akan) dibeli orang. Jadilah kamu hamba-hamba
Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya,
Tidak layak untuk saling mendzolimi, berbohong kepadanya dan acuh
kepadanya. Taqwa itu ada disini(Beliau menunjuk dadanya 3 kali). Cukuplah
seseorang dikatakan jahat jika ia menghina saudaranya sesame muslim. Haram
bagi seseoarang dari muslim yang lainnya, darahnya, hartanya, dan harga
dirinya.(HR. Muslim) 14

V. Isi Kandungan Hadist Tentang Persaudaraan (Ukhuwah)


Isi kandungan Hadist persaudaraan diantaranya :

1. Islam menyuruh dengan sungguh-sungguh agar seluruh umat muslim


menjaga persaudaraan atau ukuwah dengan baik diantara mereka.
2. Didalam islam diharapkan semuat umat islam menjauhi dan jangan sampai
terjadi peperangan, bentrokan,bercerai-berai dan bermusuhan diantara
sesama umat muslim.
3. Jangan sampai terjadi diskriminasi antara umat muslim, membedakan antara
yang kaya dan miskin, yang tua dengan yang muda, yang berpangkat
dengan yang tidak memiliki pangkat, karena didalam islam, islam
memandang bahwa semua umat muslim dimata allah itu memiliki
kedudukan yang sama kecuali dalam hal keimanan, dan sama-sama
bernaung dibawah bendera tauhid. 15

14
Anwar Shaleh Shabri, Tanggug Jawab Pendidikan dalam Perspektif Psikologi Agama, Psympathic,
Jurnal Ilmiah Psikologi Juni 2014, Vol. 1, No.1, Hal 19

15
Uswatun Hasanah. “Persaudaraan”, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten. Hal,3
W. Contoh Persaudaraan (Ukhuwah)
1. Ikut serta dalam kegiatan gotong royong
Kegiatan gotong royong adalah contoh perilaku ukuwah yang akan
menjadikan persaudaraan semakin kuat anatara sesama. Karena gotong-
royong menjadikan orang berkumpul bersama dengan tujuan menyelesaikan
suatu kegiatan yg tidak bisa dilakukan sendiri. misalnya membersihakan
selokan dan lingkungan tempat tinggal, karena kegiatan semacam ini sudah
jarang ditemukan diera modern terutama didaerah perkotaan yang
masyarakat nya memiliki sifat individualis dan rendahnya sikap empati
terhadap sesama. Namun takjarang juga masih banyak ditemukan di
masyarakat pedesaan karena mereka masih memiliki rasa empati yang kuat
juga rasa persaudaraan atau ukuwah antara sesama.
2. Menjenguk kerabat atau saudara yang sedang sakit
Saat kita menjenguk saudara yang sedang sakit meskipun tidak menjamin
membuat nya menjadi sembuh namun orsng yang sakit akan merasa senang
dan dihargai diperhatiakan dan merasa mendapat perhatian lebih dari orang
lain, hal tersebut juga bisa memperkuat persaudaraan antara sesama, bukan
hanya itu kita juga bisa membantu meringankan bebanya dengan memberi
makanan, uangyang mungkin itu sangat bertmanfaat untuk orang yang sakit
tersebut.
3. Saling Menghormati
Sesama muslim adalah bersaudara tentunya rasa saling menghormati dan
menghargai ditengah perbedaan itu merupakan suatu hal yang penting dalam
kehidupan bermasyarakat, sikap menghormati sangat penting kita terapkan
dalam kehidupan agar terhindar dari perbedaan pendapat yang nantinya akan
menimbulkan sikap permusuhan dan perpecahan. Saling menghormati bukan
hanya dilakukan terhadap sesama muslim namun kepada non muslim pun
kita juga wajib menghormatinya, sikap saling menghormati harus kita
lakukan kapan saja dan dimana saja, apalagi terhadap orang yang kebih tua,
perlunya kita menjaga sopan santun, pun dengan orang yang lebih kecil kita
juga harus mampun menghargainya.
4. Mendamaikan Saudara Yang Berselisih
Jika kita melihat saudara yang berselisih. Kita memiliki kewajiban untuk
mendamaikanya agar tidak ada lagi perselisihan diantara mereka dan
persaudaraan teetap terjaga. Dengan persaudaraan ynag kuat akan
menimbulkan sebuah kekompakan dalam melakukan kebaikan, saat
mengalami kesusahan tentunya kita membutuhkan bantuan dari saudara kita.
5. Membantu Oranglain
Setiap orang memiliki masalah dalam kehidupanya, dalam hal ekonomi,
sosial atau masalah individu. Dan tentunya setiap orang membutuhkan
bantuan dari orang lain karena sejatinya manusia tidak bisa hidup sendiri dan
butuh bantuan dari manusia lain, dengan meringankan beban orang lain,
berarti kita telah melakukan salah satu contoh dari ukhuwah dalam
kehidupan. Membantu tidak harus dengan hal yang banyak berat mewah
namun bantuan sekecil apapunitu sangat berarti pada orang sedang
mengalami kesusahan, dan itu juga akan mempengaruhi dan menguatkan
nilai persaudaraan atau ukuwah. 16

X. Hikmah Persaudaraan (Ukhuwah)


1. Memperbanyak Rezeki
Dalam hadis juga telah dijelaskan bahwasanya bersilaturahmi bisa
memperbanyak Rezeki. Rezeki ini juga bukan hanya berbentuk uang namun
namun banyak macamnya, namun tentu saja kita harus niatkan dengan iklas
lillahitaala mengaharap ridha allah swt, bukan hanya mengaharap imbalan
atau pemberian orang lain. Orang yang berniat ibadah, insyaallah akan Allah
berikan berlipat ganda, sedangkan saat kita melakukannya dengan tidak iklas
dan tidak tulus untuk beribadah hanya akan mendapat apa yg dia ingginkan
saja tanpa imbalan dan ridho dari allah swt.
2. Menambah Ilmu dan hikmah hidup
Setiap orang memiliki ilmu dan pengalaman hidup yang berbeda anatara
orang satu dengan yang lainnya, dengan kita banyak bersilaturahmi dengan
orang banyak tentu saja akan menambah ilmu dan hikmah hidup yang
banyak dari berbagai orang. Menjalin silaturahmi akan menambah dan

16
https://www.academicindonesia.com/contoh-ukhuwah/ Diakses pada 28 Februari 2021 Pukul 13.00
memperluas ilmu pengetahuan dan berbagai pelajaran hidup. Sehingga kita
bisa memperluas pandangan menambah empati dan juga mendapat
pencerahan yang bermacam-macam , dan juga mampu menjadikan kita lebih
bijak dalam menghadapi persoalan kehidupan.
3. Mewujudkan solidaritas yang kuat antara umat muslim.
Ketika kita merasakan oranglain bahagia dan merasakan kesedihan ketika
saudara kita terkena musiba, hal itu akan menumbuhkan rasa solidaritas yng
baik antara sesame muslim. Dengan sikap saling peduli, saling membantu
dan memberi perhatian antara sesama muslim ini akan memeperkuat
persaudaraan atau ukuwah diantaranya.
4. Terciptanya Kesatuan dan Persatuan bangsa.
Ketika seorang muslim mampu memberikan kasih sayang kepedulian
terhadap muslim lainnya. Dan hal itu diwujudkan dalam berbagai aspek
kehidupan, dari situ kita dapat merasakan betapa nikmatnya kebersamaan
sebgai umat islam, dan bangsa yang kuat, kokoh dan tidak mudah untuk
diadu domba sehingga akan menimbulkan suatu perpecahan.
5. Terciptanya kerukunan antara anggota masyarakat.
Dengan rasa saling menghargai, tingginya sikap kepedulian sikap saling
tolong menolong antar sesama itu akan menumpuhkan rasa empati dan
persaudaraan yang kuat antar masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai