BAB 1
PENDAHULUAN
mekanisme akreditasi.
Bustami. 2018. Menurut penlitian menyatakan Mutu pelayanan
kesehatan saat ini sudah sangat sering dibicarakan, baik dari pihak penyedia
jasa pelayanan kesehatan itu sendiri, maupun dari pihak masyarakat sebagai
kesehatan telah menjadi suatu kiat yang sistemik serta terus menerus
1
2
langsung melayani pasien. Mutu pelayanan tidak terlepas dari satu profesi
memenuhi kebutuhan manusia dan social dan salah satu definisi yang baik dan
mengguntunBpan.
Untuk menjalankan kegiatan pemasaran dengan baik, dan sesuai dengan
pukesmas merasa penting untuk melakukan pemasaran. Salah satu hal penting
Kabupaten Kediri.
Menurut Kotler (2008:5) “Pemasaran adalah mengidentifikasi dan
menguntunBpan”.
Selanjutnya Alma (2009:2) mengemukakan bahwa “Pemasaran adalah
yaitu:
Bauran pemasaran menurut Kotler dan Keller yang diterjemahkan
tujuan pemasarannya.
Menurut William J.Stanston ( 2006 ; 30 ) Bauran pemasaran adalah
sosial dan manajerial dari individu dan kelompok untuk memenuhi kebutuhan
dengan pihak lain, dimana hal ini juga diharapkan mampu memberikan
terhadap suatu produk atau jasa. Bila persepsi konsumen terhadap mutu
loyality) yang merupakan perilaku konsumen sebagai akibat dari layanan yang
pressure, dan proses), maupun dari faktor eksternal, yaitu kebutuhan dan
sakit.
Berdasarkan penulisan yang dilakukan Probosuci, (2014) juga
dalam tiga tahun terakhir, jumlah kunjungan pasien Rawat Inap tahun 2018
sebanyak 550 orang, tahun 2018 sebanyak 748, tahun 2018 sebanyak 809
orang. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah kunjungan pasien Rawat Inap
tahun ke tahun.
Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 19- 20
keterbatasan ruang rawat inap yang berjumlah 20 tempat tidur dan tidak
di Instalasi Rawat Inap tidak dilakukan secara berkala dan pencatatan atau
evaluasi tidak direkap seperti pada instalasi/ bagian yang lain di Puskesmas
ini. Pada bagian Instalasi rawat inap hanya disediakan buku kesan. Dari buku
tersebut, dapat diketahui keluhan pasien tentang ruang rawat inap yang belum
terdapat pemisah antara laki-laki dan perempuan serta anak-anak dan dewasa.
Selain itu, dokter jaga dan laborat pada sore dan malam yang masih belum
sesuai dengan harapan pasien maka pasien akan merasa tidak puas (Tjiptono,
keperawatan.
Untuk meningkatkan kepuasan pasien rawat inap di Puskesmas
Puskesmas Kandangan.
7
Kabupaten Kediri.
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai referensi dalam upaya peningkatan dan pengembangan
Kabupaten Kediri.
8
2. Manfaat Empiris
Dapat memberikan kontribusi tentang mutu pelayanan dan Bauran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.2.1 Pemasaran
suatu produk yang diperjual belikan oleh perusahaan dan ditujukan kepada para
konsumen. Namun jika dilihat makna sebenarnya pemasaran bukan hanya sekedar
menjual produk saja, akan tetapi pemasaran juga memiliki aktvitas penting dalam
mengatakan bahwa :
“The process by which companies create value for customer and build strong
harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan
“Pemasaran adalah penekanan pada analisis struktur pasar, orientasi dan dukungan
yang sama dan dapat disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu proses
perusahaan agar mendapatkan suatu penilaian yang baik dalam benak konsumen
keinginan dari target pasar dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih
Gambar : 1
Empat Pilar Konsep Pemasaran
Dimulai dengan menentukan pasar yang akan dituju (target market), lalu fokus pada
berdasarkan nilai dan kepuasan konsumen atas usaha – usaha pemasaran yang telah
klasik meliputi empat langkah utama: analisis pasar, perencanaan pasar, implementasi,
dan kontrol. Analisis pasar meliputi pencarian peluang di dalam pangsa pasar.
untuk menyediakan manfaat bagi pelanggan. Program pemasaran yang berhasil harus
Pemasaran tidak akan berhasil tanpa keterlibatan dua pihak dalam kegiatan
pertukaran. Pembeli dapat menukar waktu, uang, atau jasa, sementara penjual harus
Dalam jangka panjang perusahaan harus memiliki aliran kas yang positif atau
(Marketing mix) yang memiliki peranan penting dalam mempengaruhi konsumen agar
dapat membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Elemen-
elemen bauran pemasaran terdiri dari semua variabel yang dapat dikontrol perusahaan
dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan tamu dan untuk
memuaskan tamu”
target market”
merupakan alat pemasaran yang baik yang berada dalam suatu perusahaan, dimana
memuaskan. Marketing mix terdiri atas empat komponen atau disebut 4P yaitu product,
istilah 4P, yaitu product ( produk), price (harga), place(tempat atau saluran distribusi),
pemasaran jasa yaitu product, price, place, promotion, people, physical evidence, and
1. Product
Produk adalah mengelola unsur produk termasuk perencanaan dan pengembangan
produk atau jasa yang tepat untuk dipasarkan dengan mengubah produk atau jasa yang
ada dengan menambah dan mengambil tindakan yang lain yang mempengaruhi
yang tepat bagi produk atau jasa dan harus menentukan strategi yang menyanBput
potongan harga, pembayaran onBpos anBput dan berbagi variabel yang bersanBputan.
3. Place
Distribusi yakni memilih dan mengelola saluran perdagangan yang dipakai
untukmenyalurkan produk atau jasa dan juga untuk melayani pasar sasaran, serta
fisik.
4. Promotion
Promosi adalah suatu unsur yang digunakan untuk memberitahukan dan membujuk
pasar tentang produk atau jasa yang baru pada perusahaan melalui iklan, penjualan
Sarana fisik merupakan hal nyata yang turut mempengaruhi keputusan konsumen
untuk membeli dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Unsur yang
termasuk dalam sarana fisik antara lain linBpungan atau bangunan fisik, peralatan,
perusahaan, konsumen, dan konsumen lain. Semua sikap dan tindakan karyawan, cara
untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini memiliki arti sesuatu untuk
menyampaikan jasa. Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran
pemasaran jasa seperti pelanggan jasa akan senang merasakan sistem penyerahan jasa
dari 4 p yaitu
1. Product
tujuan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Produk disini bisa
berupa apa saja (baik yang berwujud fisik maupun tidak) yang dapat ditawarkan
kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keingina tertentu. Produk
15
digunakan atau dikonsumsi untuk dapat memnuhi kebutuhan dan keinginan yang
2. Price
Bauran harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti Tingkat
harga, struktur diskon, syarat pembayaran dan Tingkat diskriminasi harga diantara
dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya
3. Promotion
4. Place
bagi para pelanggan. Tempat dimana produk tersedia dalam sejumlah saluran
distribusi dan outlet yang memunBppkan konsumen dapat dengan mudah memperoleh
suatu produk.
Berikut Gambar Bauran Pemasaran menurut Kotler dan Keller ( 2012 :25 )
Gambar 2.
Bauran Pemasaran ( Marketing Mix )
Sumber Kotler dan Keller ( 2012 :25 )
PRODUCT
PLACE
Product variety
Chanels
Quality MARKETING MIX
Design Coverage
Features Assortment
Brand Name Locations
Packaging
Inentory
Size
Services Tranpot
Warranties
Returns
16
PRICE PROMOTION
List Price Sales promotion
Discount Advertising
Allwances Sales force
Payment Public reations
Period Direct
Credit term Marketing
kualitas jasa pelayanan yang didapat dengan keinginan, kebutuhan, dan harapan.
Kepuasan Pasien Rawat Inap (hasil) yang dirasakan dengan harapannya, kepuasan
pelanggan merupakan tujuan utama pelayanan prima sehingga setiap aparatur pelayanan
walaupun subyektif tetap ada dasar objektifnya, artinya penilaian itu dilandasi oleh hal
2. Pendidikan.
mutu pelayanan (Indikator Kepuasan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit, Depkes RI Tahun
2005 ). Kepuasan pasien dipertimbangkan sebagai salah satu dimensi kualitas yang paling
penting dan merupakan kunci sukses dalam organisasi kesehatan seperti Rumah Sakit.
Kepuasan pasien dapat diteliti dalam konteks pengalaman keseluruhan pasien terhadap
Menurut widayat (209), mutu pelayanan adalah Mutu adalah nilai kepatutan yang
sebenarnya ( proper value) terhadap unit pelayanan tertentu, baik dari aspek technical
( ilmu, ketrampilan, dan teknologi medis atau kesehatan ) dan interpersonal yaitu tata
hubungan dokter – pasien : komunikasi, empati dan kepuasan pasien ( Widayat, 2009 ).
Mutu yang baik adalah tersedia dan terjangkau, tepat kebutuhan, tepat sumber daya,tepat
standar profesi / etika profesi, wajardan aman, mutu memuaskan bagi pasien yang
merupakan unsur dalam mencapai tujuan pemasaran yang efektif baik dalam memuaskan
sekelompok variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh Pukesmas untuk
dengan penambahan unsur yang telah berkembang. Pemasaran jasa dikatakan sebagai
salah satu bentuk produk yang berarti setiap tindakan atauperbuatan yang ditawarkan
dari satu pihak ke pihak lainnya dan bersifat tidak berwujud. Sedangkan alat pemasaran
yang bisa digunakan pada jasa antara lain (Supriyanto dan Ernawaty 2010), Hamdani
Gambar 3.
Hubungan antara Mutu Pelayanan Kesehatan dan Bauran Pemasaran Terhadap
Kepuasan Rawat Inap di Pukesmas Kandangan Kabupaten Kediri.
Hipotesis adalah sebuah pernyataan tentang sesuatu yang diduga atau hubungan
yang diharapkan antara dua variabel atau lebih yang dapat diuji secara empiris, biasanya
hipotesis terdiri dari pernyataan terhadap adanya atau tidak adanya hubungan antara dua
variabel yaitu variabel bebas (independent variables) dan variabel terikat (dependent
gambaran,karakteristik langsung dari suatu produk. Kualitas bisa diketahui dari segi
bentuk,penampilan, performa suatu produk, dan juga bisa dilihat dari segi fungsinya serta
segi estetisnya. Dening dalam Mubarak (2009 : 135 ) mendefinisikan mutu atau kualitas
kesehatan saat ini sudah sangat sering dibicarakan, baik dari pihak penyedia jasa
19
pelayanan kesehatan itu sendiri, maupun dari pihak masyarakat sebagai pemakai jasa
pelayanan kesehatan. Pendekatan jaminan mutu layanan kesehatan telah menjadi suatu
kiat yang sistemik serta terus menerus dievaluasi dan disempurnakan sebagai salah satu
perangkat yang sangat berguna bagi mereka yang mengelola dan merencanakan layanan
kesehatan.
Berdasarkan pada teori dan hash penulisan tersebut, maka dalam penulisan
(Marketing mix) yang memiliki peranan penting dalam mempengaruhi konsumen agar
dapat membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Elemen-elemen
bauran pemasaran terdiri dari semua variabel yang dapat dikontrol perusahaan untuk
dapat memuaskan para konsumen. Pengertian bauran pemasaran menurut Zeithaml dan
yang dapat dikontrol oleh perusahaan dalam melakukan komunikasi dengan tamu dan
Berdasarkan pada teori dan hash penulisan tersebut, maka dalam penulisan
kelompok besar yang disebut 4P dalam pemasaran : produk (product), harga (price),
tempat (place), dan promosi (promosion). Colwell dalam Supriyadi dan Ernawaty
process) sedangkan Simon Majaro mengganti physical evident menjadi costumer service.
20
merupakan unsur dalam mencapai tujuan pemasaran yang efektif baik dalam memuaskan
Berdasarkan pada teori dan hash penulisan tersebut, maka dalam penulisan
Kabupaten Kediri.
BAB III
METODA PENULISAN
(2005:3) merupakan penulisan yang mengambil sampel dari populasi dan menggunakan
kuisioner sebagai alat dalam mencari data. Adapun obyek penulisan yang digunakan
dalam penulisan ini adalah Pasien Rawat Inap di Pukesmas Kandangan Kabupaten
Kediri.Jenis penulisan ini adalah kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk
angka atau data kualitatif yang diangkakan.Data kualitatif yang diangkatkan misalnya
Subyek penulisan yang diteliti adalah hubungan antara Mutu Pelayanan dan Bauran
3.1.3 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
penulisan ini adalah pasien rawat inap Puskesmas Kandangan sampai bulan Desember
3.1.4 Sampel
merupakan bagian dari jumlah dan karakteriktis yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sample merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. (Sugiyono, 2013:81). Pada penulisan ini jumlah sampel yang
n= N
1 + Ne2
Dimana :
n : Ukuran sampel
N : Ukuran Populasi
22
Berdasarkan rumus tersebut, sampel yang diambil dalam penulisan ini adalah
sebagai berikut :
n= 150 .
1+(150 X 0,052)
n= 150 .
2
1+(150 X 0,05 ) = 1 + ( 0,375 )
n= 150
1 + 0,375
n = 150
1,375
n = 109 orang
kebetulan/Aksidental yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti
dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu
Variabel adalah objek penulisan, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu
penulisan (Suharsimi, 2006: 1 18). Variabel dalam penulisan ini terdiri dari variabel bebas
organisasi yang relevan. Indikator Mutu Pelayanan diukur dengan Reliability (dapat
2. Bauran Pemasaran ( X2 )
1. Produk ( Product )
2. Price ( Harga )
3. Place ( Tempat )
4. Pomotion ( Promosi )
adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seorang Pasien Rawat Inap dalam
Indikator penulisan untuk Kepuasan Pasien Rawat Inap dari Sistem keluhan dan
Kepuasan Pelanggan.
Hubungan dari ketiga variabel tersebut dapat dilihat pada desain penulisan
sebagai berikut:
X1
X2
Keterangan:
24
X1 = Mutu Pelayanan
X2 = Bauran Pemasaran
variabel akan diukur dan dijabarkan melalui operasional variabel. Variabel yang
dianalisis dalam penulisan ini terdiri dari: (1) Mutu Pelayanan Kesehatan X1 (2)
a. Data Primer
Data Primer adalah dat yang dikumpulkan secara langsung oleh penulisan
atau pihak pertama (Usman dan Akbar, 2006: 20). Data primer dalam penulisan
Kabupaten Kediri.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui pihak
kedua atau tangan kedua (Usman dan Akbar, 2006: 20). Data sekunder dalam
penulisan ini adalah Pasien rawat inap, lokasi dan struktur organisasi serta tugas-
Instrumen pada penulisan ini berupa angket, dimana terdapat tiga variabel
yaitu mutu pelayanan, bauran pemasaran dan kepuasan pasien rawat inap.
berikut.
Tabel : 3
Kisi-kisi Instrumen
8. Efficiency (Kemudahan) 8
Mutu Pelayanan 1
( Bustami,2011 ) 1. Realibility
2
2. Assuransi
3
3. Tangible
4
4. Empati dan
5
5. sikap responsive
Bauran 1. Produk ( Product ) 1
Pemasaran
Kotler dan 2. Price Price ( Harga ) 2
Keller ( 2012 ;
25 ) 3. Place ( Tempat ) 3
26
4. Pomotion ( Promosi 4
2. Hasil Pengukuran
Skala yang digunakan dalam penulisan ini adalah skala Likert. Skala Liker
pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Dalam penulisan fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti
yang selanjutnya disebut sebagai variabel penulisan. Dalam skala Likert, variabel
dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item instrumen yang dapat berupa
Tabel: 4
Bobot kriteria jawaban skala Likert
a. Uji Normalitas
(Santosa dan Ashari, 2005). Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui sebuah
data berdistribusi normal atau tidak. Dalam penulisan ini, menggunakan Uji
1) Ho diterima jika nilai p-value pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) > level of
b. Uji Liniearitas
Uji linieritas adalah untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan
variabel terikat linier atau tidak. Uji ini biasanya digunakan sebagai prasyarat dalam
analisis korelasi atau regresi liniear. Pengujian pada SPSS dengan menggunakan test
c. Uji Multikolinearitas
independen model regresi. Adapun prasyarat yang harus terpenuhi dalam model
regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Dalam penulisan ini model pengujian
yang digunakan yaitu dengan melihat nilai Variance Inflation Factor (VIF).
Menurut Santoso (2005), pada umumnya jika VIF lebih besar dari lima, maka
angket penulisan ini diuji coba terlebih dahulu. Menurut Arikunto (2002) uji coba
instrumen yang disusun berpengaruh pada besar tidaknya dan sangat menentukan
tidaknya digunakan untuk pengumpulan data pada Pasien Rawat Inap Pukesmas
Kandangan.
Responden yang digunakan dalam penulisan ini adalah Pasien Rawat Inap
terakhir, lama bekerja, dan status perkawinan. Untuk menentukan jumlah pertanyaan
yang valid dilakukan dengan 2 tahap dengan jumlah awal sebanyak 17 pertanyaan
dengan item gugur sebanyak 2 pertanyaan. Uji validitas ini dapat dilihat dengan hasil
Tabel : 5
Hasil Loading Factor tahap 1
Variabel 1 2 3
Kepuasan Pasien KP 1 0,851
rawat inap KP 2 0,664
KP 3 0,636
KP 4 0,837
KP 5 0,754
KP 6 0,523
KP 7 0,491
KP 8 0,325
Mutu Pelayanan MP1 0,700
MP2 0,728
MP3 0,750
MP4 0,687
MP5 0,766
Bauran BP1 0,857
Pemasaran BP2 0,846
BP3 0,809
BP4 0,740
Sumber : Data primer yang diolah 2018
Dari tabel di atas diketahui pada kolom KP7 dan KP8 dibawah 0.5, maka
Tabel : 6
Hasil Loading Factor tahap 2
1 2 3
KP4 0,861
KP5 0,726
KP6 0,505
Mutu pelayanan MP1 0,672
MP2 0,748
MP3 0,772
MP4 0,721
MP5 0,802
Bauran Pemasaran BP1 0,869
BP2 0,859
BP3 0,814
BP4 0,730
Sumber : Data Primer yang diolah 2018
instrumen penulisan.
melalui faktor loading dengan bantuan computer SPSS 20. Jika nilai faktor
loading lebih besar atau sama dengan 0,5 (≥0,5) maka indikator yang dimaksud
valid. Untuk menguji apakah terdapat korelasi antar variabel digunakan Uji
Bartlett Test of Spericity. Jika hasilnya signifikan ≥0,5 berarti matrik korelasi
1) Convergent Validity
menguji apakah satu konstruk dan konstruk yang lain adalah sama. Nilai
convergent validity diterima jika nilai AVE diatas 0.5 (Fornell dan Larcker,
Tabel : 7
Mean, Standard Deviation (SD), AVE, Cronbach`s value and Correlations
2) Divergent validity
dia antara dua konstruk yang digunakan untuk menaksir konstruk mana yang
saling tumpah tindih Nilai mdiscriminant validity harus kurang dari 0.85
Tabel : 8
Average Variance Extracted, Square Correlation and Discriminant Validity
No Variabel AVE 1 2 3
1. Kepuasan Pasien 0,713 0,713 0,236 0,042
2. Mutu Pelayanan 0,743 0,586 0,743 0,095
3. Bauran Pemasaran 0,818 0,245 0,370 0,818
Sumber: Data diolah tahun 2018
Nilai AVE ditunjukkan pada angka bercetak tebal
Discriminant validity ditunjukkan pada sisi kiri nilai AVE
konsisten lintas waktu dan lintas beragam item dalam instrumen (Sekaran,
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa variabel Kepuasan Pasien, Mutu Pelayanan,
dan Bauran Pemasaran memiliki reliabilitas yang baik dengan nilai cronbach`s alpha
antara 0,80-1,0.
Agar mendapatkan hasil penulisan yang sesuai dengan tujuan penulisan, maka
diperlukan metode analisis data yang benar. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
bantuan software SPSS 20. SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) adalah
1. Analisis Deskriptif
penulisan. Dengan menggunakan statistik deskriptif maka dapat diketahui nilai rata-
32
rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan
skewness (Ghozali, 2011). Adapun berdasarkan kriteria yang dipakai pada kategori
tinggi, sedang, dan rendah. Cara pengategorian data berdasarkan rumus dari Azwar,
Tabel: 10
Kategorisasi Jawaban Responden
Tinggi : X ≥ M + SD
Sedang : M – SD ≤ X < M + SD
Rendah : X < M – SD
Sumber: Azwar (2009)
2. Uji hipotesis
Uji hipotesis bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang jelas
dan dapat dipercaya antara variabel independen terhadap variabel dependen. Melalui
langkah ini akan diambil suatu kesimpulan untuk menerima atau menolak hipotesis
yang diajukan. Penulisan ini menggunakan variabel kontrol yaitu variabel yang
mengendalikan agar hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi
oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol dalam penulisan ini menghasilkan
apakah positif atau negatif. Analisis regresi sederhana dalam penulisan ini
Y= C + β X + R
∑Y = C +β ∑X
Keterangan
R = Residual
Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh yang ada antara Mutu
berganda dalam penulisan ini menghasilkan model 4 dalam tabel Hasil Analisis
Y= a+ bX1+ bX2
Keterangan :
X1 = Mutu Pelayanan
X2 = Bauran Pemasaran
Y = Kepuasan Pasien
a = konstanta
b dan c = konstanta regresi
2 2
c. Uji Koefisien Determinasi (R ) dan (∆R )
34
2
terletak diantara nol dan satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan variabel-
2
Nilai R yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan
2
dependen. Sedangkan nilai ∆R merupakan selisih atau hasil pengurangan dari nilai
2 2
R dari setiap variabel dikurangi dengan nilai R dari variabel kontrol.
BAB IV
Tujuan Umum :
35
Tujuan Khusus :
Visi :
Lintas Sektor.
Motto :
Puskesmas Kandangan siapa melayani dengan 3 K : Kebersamaan, komitmen dan
kekeluargaan
Status Kepegawaian
NO JENIS SDM Sukwa TOTAL
PNS PTT
n
1 Dokter Umum 2 - - 2
2 Dokter Gigi 1 - - 1
3 Sarjana Kesehatan Masyarakat) - - - -
4 S1 Keperawatan+Ners 3 - - 3
5 D3 Kebidanan 12 4 14
6 D3 Keperawatan 3 - 5 10
7 D3 Rekam Medik - - - -
8 D4 Kebidanan - - - -
9 Perawat Gigi 1 - - 1
10 Analis Kesehatan 1 - - 1
11 Nutrisionis 1 - - 1
12 Apoteker 1 - - 1
13 Sanitarian 1 - - 1
14 Sopir - - - -
15 Administrasi 2 - 3 5
16 Cleaning Service - - 1 1
17 Security - - 1 1
TOTAL 26 2 10 42
7 Panti Asuhan 2
9 Posyandu 62
37
a. Pratama 0
b. Madya 7
c. Purnama 5
d. Mandiri 0
10 Polindes 8
a. pratama 0
b. madya 2
c. Purnama 2
d. Mandiri 4
Tabel: 13
Data Penduduk Dan Sasaran
38
Jumlah Rata-
Luas Jumlah Jumlah Rata Kepadatan
No Desa Wilayah Pendudu Rumah Jiwa/ Penduduk
Dsn RW RT
(km2) k Tangga rumah per km2
Tangga
1 2 3 4 5 6 7 8 9=7/8 10
1 Kandangan 4,580 6 26 31 12,151 3,499 3.47 2.65
2 Kemiri 1,910 2 6 7 2,519 529 4.76 1.32
3 Klampisan 4,390 5 15 20 7,227 1,890 3.82 1.65
4 Karangtengah 7,880 8 23 31 6,709 1,886 3.56 0.85
5 Banaran 2,270 2 8 10 3,577 915 3.91 1.58
6 Jerukgulung 2,300 3 7 10 2,142 697 3.07 0.93
7 Jerukwangi 1,360 2 6 8 2,261 568 3.109 1.66
8 Medowo 4,740 4 14 18 3,266 1,029 3.17 0.69
9 Mlancu 8,200 5 16 21 4,704 1,374 3.42 0.57
10 Jlumbang 720 1 1 2 376 111 3.39 0.52
11 Bukur 1,130 2 4 6 1,068 299 3.57 0.95
12 Kasreman 2,210 3 7 10 2,971 818 3.63 1.34
17
Jumlah 41,690.0 41 133 43.553 13,615 3.60 1
4
1 0-1 th 749
2 1-4 th 3017
3 5-9 th 3686
4 10-14 th 3568
5 15-19 th 3666
6 20-24 th 3323
7 25- 29 3253
39
8 30-34 th 3379
9 35-39 th 3473
10 40-44 th 3494
11 45-49 th 3346
12 50-54 th 2940
13 55- 59 th 2421
14 60-64 th 1803
15 65-69 th 1352
16 70-74 th 994
17 75 + th 1303
Jumlah 43.553
pendekatan kuantitatif. Penulisan asosiatif kausal adalah penulisan yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh antara dua variabel atau lebih (Umar, 2005). Penulisan ini
Pasien Rawat Inap. Penulisan ini dilakukan di Pukesmas Kandangan Kabupaten Kediri.
Penulisan ini dilaksanakan pada bulan September 2018 sampai selesai. Penulisan ini
menggunakan teknik simple random sampling, karena peneliti mengambil subyek sampel
dari populasi secara acak, sehingga semua subyek dianggap sama tanpa memperhatikan
strata yang ada dalam populasi. Sampel dalam penulisan ini berjumlah 109 orang.
Adapun hasil penulisan yang diperoleh dari lapangan disajikan sebagai berikut.
1. Analisis Deskriptif
Rawat Inap Pukesmas Kandangan Kabupaten Kediri, analisis statisitik deskriptif yang
terdiri dari: nilai maksimal, minimal, mean, dan standar deviasi, serta kategorisasi
berikut:
1) Umur
Tabel: 14
Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa mayoritas Pasien Rawat Inap Pukesmas
Kandangan berumur antara 26-50 tahun sebanyak 56 orang (52%) dan paling
2) Jenis Kelamin
Tabel: 14
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Persentase
Jenis Kelamin Frekuensi
(%)
Laki-laki 49 42,3
Perempuan 60 57,7
Total 109 100,0
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
41
3) Pendidikan
Deskripsi karakteristik responden berdasarkan pendidikan disajikan pada
tabel berikut ini:
Tabel : 15
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Frekuensi Persentase
Pendidikan
(%)
SMA/SMK 23 22,1
Diploma D1/D2/D3 49 42,3
D4/S1 37 35,6
Total 109 100,0
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
Tabel: 16
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menjadi Karyawan
Tabel diatas menunjukan bahwa pasien rawat inap pukesmas kandangan yang
sudah bekerja selama 1-5 tahun sebanyak 27 orang (26%), karyawan yang sudah
bekerja antara 6-10 tahun sebanyak 37 orang (36,5%), dan karyawan yang sudah
5) Status Perkawinan
Tabel: 17
Karakteristik Responden Berdasarkan StatusPerkawinan
Status Frekuensi
Perkawinan Persentase
(%)
Kawin 75 70,2
Belum Kawin 29 27,9
Cerai 5 1,9
Total 109 100,0
Sumber: Data Primer Diolah, 2018
orang (70,2%), Pasein rawat inap Pukesmas Kandangan orang (27,9%) dan
responden terhadap variabel. Variabel yang terdapat pada penulisan ini adalah
Kepuasan Pasien (Y), Mutu Pelayanan (Xı) dan Bauran Pemasaran (X2).
A. Kepuasan Pasien
Hasil deskriptif pada variabel ini memiliki nilai minimum sebesar 2,64
dan maksimum sebesar 4,28 dengan mean sebesar 3,46 dan standar deviasi
menggunakan skor rata-rata (M) dan simpangan baku (SD). Jumlah butir
43
Tabel: 18
Katergorisasi Kepuasan Pasien
Dari table diatas dapat dilihat bahwa mayoritas kepuasan Pasien rawat
inap pukesmas dalam kategori ada 67,30 % Sedangkan untuk kategori tinggi ada
16,35% dan kategori rendah ada16,35%. Hal ini menunjukkan bahwa Tingkat
B. Mutu Pelayanan
Hasil deskriptif pada variabel ini memiliki nilai minimum sebesar 2,91
dan maksimum sebesar 4,43 dengan mean sebesar 3,67 dan standar deviasi
menggunakan skor rata-rata (M) dan simpangan baku (SD). Jumlah butir
Tabel: 19
Katergorisasi Mutu Pelayanan
Pelayanannya berada dalam kategori sedang yaitu ada 69,23%. Sedangkan untuk
kategori tinggi ada 16,35% dan kategori rendah ada 14,42%. Hal ini
C. Bauran Pemasaran
Hasil deskriptif pada variabel ini dibagi kedalam tiga kategori yaitu
cukup baik tetapi masih kurang maksimal dan kategori rendah yang berarti
Bauran Pemasaran yang diterapkan buruk. Hasil deskriptif pada variabel ini
memiliki nilai minimum sebesar 3,14 dan maksimum sebesar 4,64 dengan mean
sebesar 3,89 dan standar deviasi sebesar 0,75. Selanjutnya data Bauran
baku (SD). Jumlah butir pertanyaan untuk variabel Bauran Pemasaran sebanyak 4
Tabel:19
Katergorisasi Bauran Pemasaran
Dari tabel di atas dapat dikatakan bahwa mayoritas pasien rawat Inap
69,24%.Sedangkan untuk kategori tinggi ada 17,30% dan kategori rendah ada
meliputi uji normalitas, uji linieritas, dan uji multikolineritas. Uji prasyarat
analisis menggunakan SPSS 20.00 for Windows. Hasil uji prasyarat analisis
a. Uji Normalitas
sebagai berikut:
Tabel: 20
Hasil Uji Normalitas
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua variabel adalah normal.
Hal ini dapat dilihat dari Tingkat signifikansi semua di atas 0,05.
b. Uji Linearitas
lebih dari 0,05 (Ghozali, 2009). Hasil dari Uji Linearitas dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel :21
Hasil Uji Linearitas
linear terhadap variabel dependen. Hal ini dapat dilihat dari Tingkat signifikansi
c. Uji Multikolinearitas
adalah nilai tolerance tidak kurang dari 0.10 yang berarti tidak ada korelasi antar
variabel independen yang nilainya lebih besar dari 95% atau sama dengan nilai
VIF ≥ 10. Hasil uji multikolonieritas dapat dilihat pada Tabel berikut ini:
Tabel 22.
Hasil Uji Multikolinieritas
b. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penulisan ini terkait variabel Mutu Pelayanan,
untuk menganalisis pengajuan hipotesis dalam penulisan ini. Berikut ini hasil
Tabel 23.
Rangkuman Hasil Analisis Regresi, Mutu Pelayanan dan
Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap.
Kepuasan pasien
Independent Variabel rawat inap
Model 1 Model 2 Model 3 Model 4
(β) (β) (β) (β)
Variabel Kontrol
Jenis kelamin 0,011 -0,033 0,044 -0,004
Umur 0,008 0,035 -0,027 0,005
Lama Bekerja -0,374* 0,332* -0,339* -0,304*
Pendidikan 0,035 0,061 0,070 0,090
Status Kawin -0,244* 0,193 -0,241* -0,191
MP 0,464** 0,452**
BP 0,210* 0,178*
A. Uji Hipotesis 1
48
2
kerja untuk menjelaskan Kepuasan pasien rawat inap karyawan sebesar (∆R )
B. Uji Hipotesis 2
2
menjelaskan Kepuasan Pasien sebesar (∆R ) 0,041. Maka hipotesis yang
C. Uji Hipotesis 3
2
Pasien sebesar (∆R ) 0,238. Maka hipotesis yang menyatakan bahwa “Mutu
4.3 Pembahasan
bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan baik secara parsial maupun simultan
49
Mutu Pelayanan dan Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Pasien. Berikut ini
terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Pukesmas Kandangan. Hal ini dibuktikan
2
menjelaskan Kepuasan pasien rawat inap sebesar (∆R ) 0,209. Dengan jawaban
tertinggi yang terletak pada kategori sedang (3,79) yang berada pada indikator
konservasi aturan. Salah satu faktor yang mempengaruhi Kepuasan Pasien Rawat Inap
Pelayanan adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi
dengan Pasien Rawat Inap agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta
sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang menaati
semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku (Rivai, 2004).
Mutu Pelayanan dapat dipengaruhi oleh semangat Pasien Rawat Inap, tingkat
Pukesmas bisa lebih memperhatikan Pasien Rawat Inap, dan pengawasan yang lebih
ketat dalam upaya meningkatkan atau memperbaiki Kepuasan Pasien Rawat Inap.
dalam meningkatkan Kepuasan Pasien Rawat Inap. Dengan adanya Mutu Pelayanan
pengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Pukesmas
Kandangan. Mutu Pelayanan dapat dipengaruhi oleh semangat Pasien Rawat Inap,
tingkat kompensasi yang diberikan, serta Bauran Pemasaran Pasien Rawat Inap..
Pukesmas bisa lebih memperhatikan Pasien Rawat Inap, dan pengawasan yang lebih
ketat dalam upaya meningkatkan atau memperbaiki Kepuasan Pasien Rawat Inap.
dalam meningkatkan Kepuasan Pasien Rawat Inap. Dengan adanya Mutu Pelayanan
pengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap di Pukesmas
Kandangan.
Kepuasan Pasien Rawat Inap di Pukesmas Kandangan. Hal ini dibuktikan dengan
2
Kepuasan Pasien rawat Inap sebesar (∆R ) 0,041. Dengan jawaban tertinggi yang
Hasil ini memiliki hasil dengan Hasil penelitihan menurut Nurlia, 2012
dengan judul Hubungan Bauran pemasaran dengan keputusan pasien rawat inap
memilih layanan kesehatan di Pukesmas islam Faisal Makasar tahun 2012 dengan
51
bauran pemasaran dan variable bebas keputusan memilih layanan kesehatan dengan
hasil penulisan yaitu terdapat hubungan antara bauran pemasaran dengan keputusan
pasien rawat inap memilih layanan kesehatan di Pukesmas Islam Faisal Makasar.
Rawat Inap Pukesmas Kandangam. Hal ini dibuktikan dengan Mutu Pelayanan
2
Kepuasan Pasien sebesar (∆R ) 0,238.Hasil penulisan ini menunjukkan bahwa Mutu
Meta (2013) juga berpendapat bahwa adanya pengaruh positif antara Mutu Pelayanan
dan Bauran Pemasaran terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Pukesmas Kandangan.
52
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.1 Saran
Berdasarkan hasil penulisan, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh, maka saran
masalah yang terjadi pada Pasien Rawat Inap. Saran untuk perusahaan antara lain:
a. Mengacu pada tingkat Mutu Pelayanan yang masuk dalam kategori sedang,
Rawat Inapnya agar Pasien Rawat Inap tidak merasa terbebani dengan peraturan
yang baru.
b. Mengacu pada tingkat Bauran Pemasaran yang masuk dalam kategori sedang,
c. Mengacu pada tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap yang masuk dalam kategori
tersebut dapat dilakukan dengan cara pemberian reward kepada Pasien Rawat
Inap yang rajin dan Pasien Rawat Inap yang sering telat di berikan punishment
misal setiap terlambat 5 menit di potong gaji sesuai peraturan yang di tentukan.
54
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, S.P dan H. Usman. 2006. Metode Penulisan Sosial. Bumi Aksara. Jakarta.
.
Anjaryani,. 2009. Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan Perawat di RSU
Tugurejo Semarang. Tesis.Semarang: UNDIP. Diakses 14 Maret 2012.
http//eprints.undip.ac.id/23824/1/WIKE_DIAH_ANJARYANI. Pdf
Arikunto, S. 2007. Prosedur Penulisan Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi VI.
Leonard Berry. (1985). A Conceptual Model Of Service Quality And Its Implication For
Future Research. Journal Of Marketing, Volume 49.
Susi dan Sunarto. 2009. Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dan Kepuasan Pasien
Rawat Inap di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kab.
Magelang. Jurnal Kesehatan. Yogyakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat.
Universitas Islam Indonesia
Teori dan Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika.
Trihono. 2005. Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma Sehat. Jakarta: CV Sagung Seto
Direktorat Jend
55
Wibowo, (2012). Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Kepuasan Konsumen Restoran Soto
di Tanggerang Selatan.
Widayat, R.2009. Being a great and sustainable hospital: beberapa pitfall manajemen yang
harus dihadapi. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta