Anda di halaman 1dari 12

Public Health and Medicine Journal (PAMA) Vol. 1, No.

1, Februari 2023

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX)


TERHADAP PENGGUNAAN PELAYANAN RAWAT JALAN DI RSUD HAJI
MAKASSAR TAHAUN 2021

Sriyani Windarti1, Mohammad Ardani Samad2, Reski Dewi Pratiwi3

1,2,3AdministrasiRumah Sakit, Institut Ilmu Kesehatan Pelamonia Kesdam


XIV/Hasanuddin, Makassar, Indonesia
Public Health and Medicine Journal (PAMA)
Februari 2023. Vol. 1(1), 1-12

* E-mail: sriyaniwindarti@gmail.com https://www.jurnal.ilrscentre.or.id/index.php/phmj

Abstrak
Meningkatnya permintaan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari
menyebabkan kompetisi di dunia usaha saat ini juga semakin tinggi. Untuk mencapai
tujuan dan keuntungan yang maksimal maka rumah sakit perlu membuat rencana yang
akan dilakukan dimana ini biasanya disebut dengan strategi pemasaran agar konsumen
dalam hal ini bisa dikatakan sebagai pasien, tertarik untuk menggunakan pelayan rumah
sakit tersebut. Kegiatan pemasaran sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi pelayanan
kesehatan/rumah sakit atau perusahaan sebagai ujung tombak bagi kehidupannya.
Berkurangnya kunjungan Poliklinik RSUD Haji Makassar mengalami penurunan jumlah
kunjungan pasien lama mulai tahun 2018 sampai tahun 2020. Bauran pemasaran
mencakup aspek product, price, place, promotion, people, physical evidence, process.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap
penggunaan pelayanan rawat jalan di RSUD Haji Makassar. Jenis penelitian ini adalah
kuantitatif dengan pendekatan Cross sectional study, sampel pada penelitian ini adalah
385 responden di rawat jalan RSUD Haji Makassar. Data di olah dengan menggunakan
aplikasi SPSS dengan uji regresi linear sederhana Hasil iji statistik menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara product (p=0.00), place (p=0.000), price
(p=0.000), promotion (p=0.00), people (p=0.000), physical evidence (p=0.00), process
(p=0.00) Terhadap penggunaan pelayanan. Disarankan kepada pihak rumah sakit dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan yang akan dipromosikan melalui marketing mix agar
lebih menarik minat kunjungan pasien untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Kata kunci: Bauran Pemasaran; Penggunaan Pelayanan Rawat Jalan; Rumah Sakit

PENDAHULUAN meliputi pelayanan promotif, preventif,


kuratif dan rehabilitative (Permenkes No
Latar Belakang 44 Tahun 2009).
Rumah sakit merupakan salah satu sarana
pelayanan kesehatan masyarakat yang Rumah Sakit sebagai salah satu sarana
memiliki peran yang sangat penting dalam kesehatan yang memberikan pelayanan
meningkatkan derajat kesehatan kesehatan kepada masyarakat memiliki
masyarakat. Rumah sakit adalah sarana peran yang sangat strategis dalam
kesehatan yang menyelenggarakan mempercepat peningkatan derajat
pelayanan Kesehatan perorangan yang kesehatan masyarakat. Oleh karena itu

Windarti, Samad & Pratiwi


1
Public Health and Medicine Journal (PAMA) Vol. 1, No. 1, Februari 2023

rumah sakit dituntut untuk memberikan layanan sehingga dapat mendatangkan


pelayanan yang bermutu sesuai dengan banyak konsumen untuk berobat ke rumah
standar yang ditetapkan dan dapat sakit(Asrianti, 2007). Setiap rumah sakit
menjangkau seluruh lapisan masyarakat. harus dapat membuat suatustrategi
Selain itu, dalam UUD 1954 juga pemasaran yang tepat dan dapat
ditegaskan bahwa “Setiap orang berhak membuat suatu perencanaan untuk dapat
hidup sehat serta memperoleh pelayanan bersaing dimasa sekarang dan akan
kesehatan”. Jaminan asuransi kesehatan datang. Strategi tersebut diperlukan
sosial meningkatkan penggunaan untuk dapat meningkatk andaya saing di
pelayanan kesehatan oleh masyarakat. antara perusahaan yang sejenis. Salah
Ketentuan Tersebut menunjukkan bahwa satu upaya untuk mengetahui strategi
kesehatan sangat penting artinyabagi pemasaran yang tepat bagi rumah sakit
pembentukan sumber daya manusia adalah dengan melakukan analisis pada
Indonesia, bagi peningkatan ketahanan sistem Manajemennya. Analisis dapat
dan daya saing bangsa dalam digunakan untuk menyebarkan strategi
pembangunan Kesehatan nasional. yang dikembangkan dalam rangka untuk
(Suryani & Heriyanto, 2015). menjadi sukses di lingkungan global di
masa depan. (Lita, 2018).
Meningkatnya permintaan masyarakat
dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari Untuk mencapai tujuan dan keuntungan
menyebabkan kompetisi di dunia usaha yang maksimal maka rumah sakit perlu
saatini juga semakin tinggi. Bagi membuat rencana yang akan dilakukan
perusahaan jasa, alat utama yang menjadi dimana ini biasanya disebut dengan
senjata dalam bersaing adalah sistem strategi pemasaran agar konsumen dalam
pelayanan yang berkualitas. Kualitas hal ini bisa dikatakan sebagai pasien,
pelayanan menjadi kunci keberhasilan tertarikuntuk menggunakan pelayan
dalam mendapatkan penilaian yang baik rumah sakit tersebut. Pemasaran adalah
dari konsumen. Namun tingginya proses penyusunan komunikasi terpadu
permintaan terhadap sektor jasa yang bertujuan untuk memberikan
menyebabkan jumlah konsumen menjadi informasi mengenai barang atau jasa
terus meningkat sedangkan jumlah dalam kaitannya dengan memuaskan
penyedia layanan yangada tidak kebutuhan dan keinginan manusia. (Rizma
bertambah. (Wihdaniah et al., 2018). & Budhiarta, 2019).

Dengan perkembangan yang ada, rumah Pada masa ini banyak rumah sakit yang
sakit telah masuk kedalam suatu industri sedang berkembang, salah satunya adalah
pelayanan kesehatan yang kompetitif rumah sakit yang juga menggunakan
sehingga rumah sakit harus berusaha strategi pemasaran untuk memasarkan
untuk selalu mengetahui posisi dirinya jasa kesehatan yang mereka tawarkan
dalam persaingan, dengan demikian para kepada konsumen. Keberhasilan suatu
pengelolarumah sakit harus merespon rumah sakit, ditentukan oleh kemampuan
terhadap perubahan lingkungan dengan manajemennya dalam memanfaatkan
menggunakan pendekatan manajemen peluang yang terdapat di masyarakat dan
pemasaran strategis. Seiring dengan mengelola bauran pemasaran yang ada.
perubahan ini mulai menerapkan strategi Dalam perusahaan jasa bauran pemasaran
pemasaran pada orgainisasi mereka. berupa: “Produk, harga,
(Rinaldi, 2018). promosi,distribusi/tempat, proses,
orang/partisipan dan sarana fisik
Saat ini, banyak rumah sakit yang bersaing merupakan faktor-faktor yang dapat
dan berlomba-lomba untuk memberikan mempengaruhi dan mendorong seorang
pelayanan yang terbaik bagi konsumen untuk mengkonsumsi jasa yang
parakonsumen yang membutuhkan ditawarkan.

Windarti, Samad & Pratiwi


2
Public Health and Medicine Journal (PAMA) Vol. 1, No. 1, Februari 2023

pelayanan kesehatan rumah sakit telah


Menurut gitosudarmo, 1979 kegiatan menjadi masalah mendasar yang dihadapi
pemasaran sering disalahartikan dengan sebagian besar rumah sakit di berbagai
pemasangan iklan ataupun dengan Negara. Oleh karena itu, rumah sakit
promosi, dimana pengertian tersebut memerlukan pemasaran untuk
sangatlah berbeda dengan menciptakan nilai unggul. Hal ini karena
falsafahnya.Konsep penjualan adalah rumah sakit harus menggunakan analisis
bagian kecil dari konsep pemasaran pemasaran agar posisi organisasinya dapat
dimana penjualan menitikberatkan pada lebih baik danbisa mempertahankan
keinginan perusahaan untuk mencari laba eksistensinya di lingkungan yang sangat
dengan memproduksi barang ataupun jasa kompetitif. Disamping itu, beberapa pakar
dankemudian menyakinkan konsumen pemasaran menyatakan dalam
untuk membeli. Sedangkan pada konsep pengelolaan rumah sakit dari waktu ke
pemasaran adalah mencakup kegiatan waktu semakin terasaakan kebutuhan
yang sangat luas meliputi perumusan pentingnya pemasaran rumah sakit.
produk yang digunakan oleh konsumen, Namun, kenyataan yang terjadi saat ini
berapa kebutuhan yang digunakan oleh kebanyakan pemasaran di rumahsakit
konsumen, berapa hargadan bagaimana masih dianggap sebagai proses penjualan
menyampaikan kepada konsumen, atau hanya diartikan sebagai sebuah
sehingga tujuanuntuk melayani dan proses kegiatan promosi. Timbulnya
keinginan untuk mendapatkan laba dapat penafsiran yang tidak tepat tentang
tercapai, untuk itu manajer hendaknya pemasaran disebabkan karena masih
menentukan terlebih dahulu kebutuhan banyaknya yang belum mengetahui
konsumen dan kemudian berupaya untuk dengan tepat definisi dari pemasaran.
memuaskanmelalui keterlibatan seluruh Kesalahan pengertian ini menimbulkan
karyawan dalam kegiatan pemasarannya. pandangan atau persepsi yang keliru tidak
hanya tentang kegiatan pemasaran, tetapi
Pemasaran rumah sakit sangat kompleks, juga tentang tugas seorang tenaga
karena tidak hanya melayani pasien dan pemasaran (Lupiyoadi,2010).
keluarganya, tetapi juga melayani dokter
staf medis, jejaring perujuk dan Kebutuhan dan tuntutan masyarakat
menerima rujukan sebagaimitra, supplier, terhadap pelayanankesehatan yang
karyawan, dan masyarakat pada optimal dari rumah sakit cenderung
umumnya. Rumah sakit harus secara terus meningkat danterus menerus mengalami
menerus mengetahui apa yang dipikirkan, perubahan. Fenomena ini menjadi sebuah
diharapkan, oleh para konsumennya dan tantangan bagi pihak rumah sakit secara
mengganggap berharga seluruh masukan terus menerus melakukan pengembangan
yang didapatkan untuk mengembangkan kualitas layanan, membuat inovasi dan
produk, baik melakukan spesialisasi dan strategi untuk mendapatkan atau
eksklusifitas kepada pelanggan lama atau mempertahankan pelanggan/pasien.
berinovasi terhadap produk dan target Untuk mengatasi dampak dari persaingan
pemasaran yangbaru (Suryani & rumah sakit dimasa yang akan datang
Heriyanto, 2015). sebuah organisasi harus mampu
menciptakan jasa dan produk baru dengan
Semakin banyaknya jumlah rumah sakit menggunakan teknologi terkini, inovatif
dengan layanan beragam yang dan kreatif, disamping organisasi juga
menawarkan bermacam keunggulan, baik harus mampu fleksibel dan mudah
dari segiteknologi, harga maupun beradaptasi. (made adi Pranata,2018).
pelayanan membuat rumah sakit harus Adapun dampak yang terjadi bila sebuah
memiliki strategi yang efektif dalam organisasi pelayanan kesehatan tidak
menciptakan nilai unggul. Disamping itu, menerapkan sistem pemasaran bagi
tuntutan masyarakat terhadap kualitas rumasakitnya adalah mengakibatkan

Windarti, Samad & Pratiwi


3
Public Health and Medicine Journal (PAMA) Vol. 1, No. 1, Februari 2023

kurang responsifnya rumah sakit adalam sebesar 0,000 dimana nilai tersebut < 0,05
memenuhi tuntutan eksternal dan internal yang menunjukkan adanya pengaruh
bagi rumahsakit. Dengan semakin kuatnya bauran pemasaran terhadap keputusan
persaingan dalam menjaringpangsa pasar, pemilihan jasa poliklinik rawat jalan RSIS
rumah sakit dituntut untuk harus mampu Jemursari.Dari ketujuh elemen bauran
mengetahui apa yang menyebabkan pemasaran yang memiliki pengaruhpaling
timbul minat dari pasien pada pelayanan rendah terhadap keputusan pemilihan
tertentu, kemudian berusaha untuk dapat jasa adalah elemenbauran harga sebesar
memenuhinya (Yesserie,2015)/ 47,1%, sedangkan elemen bauran
pemasaran yang paling berpengaruh
Menurut Kotler, P. (2002), bahwa bauran adalah elemen bauran sumber daya
pemasaran (marketing mix) adalah salah manusia dengan presentase sebesar
satau sarana pemasaran yang 68,6%. Berdasarkan hasil tersebut dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan secara disimpulkan bahwa semakin baik bauran
simultan untuk mewujud kantujuan di pemasaran yang diberikan atau
pasar sasaran. Strategi marketing mix ditawarkan maka akan semakin baik atau
atau bauran pemasaran, adalah tinggi pula keputusan pemilihan jasa
pengabungan dari beberapa faktor poliklinikrawat jalan RSI Jemursari
penting yang ada dalam pasar sasaran. Surabaya (Wihdaniah et al., 2018).
Faktor penting tersebut terdiri
atas:product (produk), price (harga), Tujuan Penelitian
promotion (promosi), place(tempat), Tujuan umum dalam penelitian ini adalah
people (orang), process (proses), dan untuk menganalisis pengaruh bauran
physical facility(fasislitas fisik) (Arismen pemasaran (marketing mix) terhadap
et al., 2019). penggunaan pelayanan rawat jalan di
RSUD HajiMakassar.
Bauran pemasaran merupakan salah satu
strategi pemasaran untuk menyampaikan METODE
informasi secara luas,memperkenalkan
suatu produk barang dan jasa, Jenis penelitian yang digunakan dalam
merangsang konsumen untuk memberi penelitian ini adalah penelitian deskriptif
bahkan menciptakan preferensi pribadi kuantitatif dengan menggunakan
terhadap image suatu produk. Upaya- rancangan penelitian cross sectional
upaya untuk memuaskan kebutuhan study. Studi Deskriptif Kuantitafif
konsumen dilakukan oleh setiap merupakan metode yang digunakan untuk
perusahaan dengan berbagai strategi dan menggambarkan masalah yang terjadi
cara dengan harapan konsumen merasa sekarang atau yang sedang
puas dan akan melakukan pembelian berlangsung,bertujuan untuk
ulang. Apabila seorang konsumen telah mendeskripsikan apa-apa yang terjadi
berubah menjadi pelanggan yang loyal sebagaimana mestinya selama penelitian
karena kepuasannya terpenuhi, maka berlangsung. (Sudjana,2004:53).
konsumen tersebut tidak akan beralih ke Penelitian dilaksanakan di RSUD Haji
produk atau jasa perusahaan lain yang Makassar Jl. Dg.Ngeppe No.14, Balang
sejenis.(Lestari,Puji, 2018). Baru, Kec. Tamalate, Kota Makassar.

Hasil penelitian Dyan Angesti dan Ainnur HASIL


Farida Azmi (2019)mengenai pengaruh
bauran permasaran terhadap keputusan Dalam hal ini, RSUD Haji Makassar mampu
pemilihan jasa poliklinik rawat jalan memberikan rasa kepuasan terhadap
rumah sakit islam SurabayaJemursari. pelayanan yang diberikan. Sebagian
Adanya pengaruh positif yang dapat responden (96.9%) menyatakan bahwa
diketahui melalui hasil signifikansi yaitu product yang ada diRSUD Haji Makassar

Windarti, Samad & Pratiwi


4
Public Health and Medicine Journal (PAMA) Vol. 1, No. 1, Februari 2023

dalam kategori baik. Dalam penelitian ini Dari jawaban responden didapatkan
(84.9%) memberikan pernyataan bahwa bahwa price diRSUD Haji Makassar dalam
pemeriksaankesehatan yang mereka kategori baik (62,1%). Mayoritas
butuhkan tersedia di RSUD Haji Makassar responden memberikan pernyataan bahwa
dan juga peralatan yang tersedia sudah tarif pemeriksaan kesehatan yang
sesuai dengan standar yang berlaku dibayarkan sesuai dengan pelayanan
(82,9%). Hal ini dikarenakan konsumen yangdiberikan (91%) karena ditanggung
banyak mendapatkan pengalaman dari oleh BPJS. Namun ada jugayang
produk. RSUD Haji selalu berinovasi mengatakan bila harga yang ditawarkan
dengan mengikuti perkembangan zaman oleh rumah sakitkurang baik, tetapi masih
dan juga selalu memperbaharui menggunakan pelayanan (loyal)karena
produknya. Pada saatini RSUD Haji tidak menggunakan BPJS, sehingga
Makassar terus melakukan pembangunan mengeluarkan sendiri biaya dengan
baik itu dari segi infrastruktur maupun tingkat penggunaan pelayanan yang
perbaikan layanan-layanan yang telah diterima.
disediakan.Peneliti berasumsi bahwa
pelayanan yang diberikan oleh petugas Promosi perlu dilakukan, kegiatan promosi
rumah sakit sudah dijalankan secara bukan sajaberfungsi sebagai alat
maksimal kepada pasien ataupun keluarga komunikasi antara perusahaan dengan
pasien. Peningkatan keterampilan tenaga konsumen, melainkan juga untuk
kesehatan sangat perlu dilakukan sehingga mempengaruhi konsumen dalam kegiatan
dapat memberikan banyak manfaat, baik pembelian atau penggunaan jasa sesuai
itu kepada rumah sakit maupun kepada dengan keinginan dan kebutuhannya
pengguna pelayanan. (Sinta Listani, 2016). Sebagian besar
pengguna pelayanan yang menyatakan
Mayoritas responden yang memberikan bahwa promotion tidak baik (83,4%).
pernyataanbahwa lokasi RSUD Haji Banyak dari responden yang mengatakan
Makassar sangat strategis dan mudah bahwa mereka tidak pernah melihat
dijangkau oleh transportasi umum (90%) rumah sakit haji dalam melakukan
dan juga mudah dalam menemukan lokasi promosi diluar dari rumah sakit.
ruangan (78%). Hal ini menunjukkan
bahwa bauran lokasi RSUD Haji Makassar Sebagian besar responden mengatakan
berada pada kategori baik(56,6%). bahwa people RSUD Haji Makassar baik.
Meskipun lokasi RSUD Haji Makassar Berdasarkan jawaban kuesioneryang
terbilang sudah sangat strategis karena disebar diperolah data bahwa RSUD Haji
sudah berada pada pusat kota dan dilalui Makassar mampu memberikan rasa puas
oleh kendaraan umum tetapi masih terhadap pelayanan yang diberikan,
banyak keluhan dari pasien yang mampu memberikan image positif di
menggunakan jasa pelayanan di RSUD Haji masyarakat (69,4%), dan juga mampu
Makassar perihal tentang tempat parkir memberikan rasa kepuasan atas
kendaaraan yang dinilaisangat sempit dan pelayanan yang diberikan (61%). Hal ini
juga banyak pasien atau pun membuktikan bahwa people yang ada di
keluargapasien yang merasa kurang RSUD Haji Makassar ini dalam kategori
nyaman berada di instalasi rawatjalan, baik(64,4%, Sebagian besar responden
karena pada saat penelitian berlangsung mengatakan bahwa physicalevidence baik
RSUD HajiMakaassar sedang melakukan (60,3%). Berdasarkan jawaban dari
perbaikan/renovasi.Peneliti berasuamsi pesondendari kuesioner yang disebar,
bahwa lokasi rumah sakit berpengaruh diperoleh hasil bahwa untuk perlengkapan
bagi pasien untuk memanfaatkan medis yang ada di RSUD Haji Makassar
pelayanan yang disediakan oleh rumah saat ini mampu menumbuhkan rasa puas
sakit. terhadap pasien. Bentuk bangunan dan
desain yang ada di rumah sakit serta

Windarti, Samad & Pratiwi


5
Public Health and Medicine Journal (PAMA) Vol. 1, No. 1, Februari 2023

kemudahan dalam menemukan ruangan Marketing Association (AMA)


terbilang mudah ditemukan., Sebagian mendefinisikan manajemen pemasaran
besar responden mengatakan bahwa sebagai berikut: “Manajemen pemasaran
processdalamkategori baik (88,8%), sebagai seni dan ilmu memilih
berdasarkan jawaban respondendari pasarsasaran dan mendapatkan, menjaga,
kuesioner yang disebar diperoleh data dan menumbuhkan pelanggan dengan
bahwa penerimaan pelayanan pasien di menciptakan, menyeraahkan dan
RSUD Haji Makassar sangat praktis mengomunikasikan nilai pelanggan yang
dancepat (75,3%) dan juga antrian nomor unggul. Menurut definisi di atas, dapat
pasien dilayani dengantepat dan tidak dikatakan bahwa manajemen pemasaran
perlu menunggu lama (73,8%) hal merupakan suatu proses yang dimulai dari
inimembuktikan bahwa petugas di RSUD proses perencanaan, pengarahan, dan
Haji Makassar telah memberikan pengendalian produk atau jasa,
pelayanan sesuai dengan standar, baik penetapan harga, distribusi dan
dalam hal penerimaan pasien, pemberian promosinya dengan tujuan membantu
informasi kepada pasien ataupun kelaurga organisasi dalam mencapai sasarannya.
pasien, agar pengguna pelayanan merasa (ChristianA.D, 2016).
puas dengan pelayanan yang disediakan.
Menurut Zeithaml, Bitner & Gremler
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa (2013), bauran pemasaran didefinisikan
terdapat pengaruh yang signifikan antara sebagai elemen suatu kontrol organisasi
product (p=0.00), place (p=0.000), price yang dapat digunakan untuk memenuhi
(p=0.000), promotion (p=0.00), people atau untuk berkomunikasi dengan
(p=0.000), physical evidence (p=0.00), konsumen. bauran pemasaran terdiridari
process (p=0.00) Terhadap penggunaan empat P (4P): product, place, promotion,
pelayanan. Disarankan kepada pihak dan harga. Namun, strategi untuk empat P
rumah sakit dapat meningkatkan memerlukan beberapa modifikasi bila
pelayanan kesehatan yang akan diterapkan ke layanan. Selain Empat Ps,
dipromosikan melalui marketing mix agar layanan bauran pemasaran meliputi
lebih menarik minat kunjungan pasien orang, bukti fisik, dan proses (Supriyanto
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. & Taali, 2018).

PEMBAHASAN Marketing mix ternyata memiliki peranan


penting terhadap keputusan pasien
Kegiatan pemasaran sangat dibutuhkan memilih rumah sakit. Tinggi rendahnya
oleh setiap organisasi atau perusahaan keinginan konsumen atau masyarakat
sebagai ujung tombak bagi kehidupannya. memakai suatu produk jasa pada rumah
Adanya kegiatan pemasaran diharapkan sakit berdasarkan penerapan marketing
dapat mendukung tercapainya kemajuan mix yang ada. Bagaimanapun
dan tujuan perusahaan, serta memberikan berkualitasnya suatu produk, harga
kepuasan kepada konsumen. Manajemen maupun tempat yang ada pada rumah
rumah sakit harus dapat merumuskan sakit jika penyampaian informasi pada
bauran pemasaran dengan tepat. masyarakat masih kurang informatif tentu
(Rahmawati, 2018) akan berpengaruh terhadap keputusan
Menurut Kotler dan Keller, 2007 pasien memilih rumah sakit karena
Pengertian bauran pemasaran merupakan kurangnya informasi yangdidapatkan
satu perangkat yang terdiri dari produk, (Sabran dkk, 2014).
harga, promosi dan distribusi, yang
didalamnya akan menentukan tingkat Penggunaan jasa pelayanan Kesehatan
keberhasilan pemasaran dan semua itu oleh masyarakat erat kaitannya dengan
ditujukan untuk mendapatkan respon yang keputusan yang akan diberikan oleh
diinginkan dari pasar sasaran. American masyarakat dalam mendapatkan

Windarti, Samad & Pratiwi


6
Public Health and Medicine Journal (PAMA) Vol. 1, No. 1, Februari 2023

pelayanan yang sesuai denganyang memilih layanan kesehatan di rumah sakit


diinginkan. Menurut (Marquis & Huston, tersebut (Kafa, 2013).
2010) Pengambilan keputusan merupakan
proses kognitif yang kompleks dan sering Menurut (Lestari, Puji, 2018) kebutuhan
didefinisikan sebagai suatu upaya Pelayana jasa kesehatan untuk
memutuskan serangkaian tindakan meningkatkan mutu produk/jasa semakin
tertentu. Pengambilan keputusan sering besar karena perdagangan bebas yang
dianggap sinonimdengan manajemen. terbuka dalam era globalisasi. Oleh sebab
(Bismar, 2020). itu, pelayanan jasa kesehatan didalam
negeri diharapkan mempersiapkan diri
Menurut (Brannan, 1998) Proses keputusan untuk membina organisasi terutama
konsumen dalam melakukan pemilihan sumber daya dan sistem untuk
suatu jasa pelayanan merupakan salah menghadapi kedatangan pesaing industri
satu pendekatan dalam usaha sejenis dan industrilainnya. Rumah sakit
mempelajari perilaku konsumen. merupakan salah satu perusahaan yang
pendekatan ini menitik beratkan pada dituntut mampu memenangkan
pandangan bahwa dalam mencapai suatu persaingan. Untuk itu,rumah sakit harus
keputusan pembelian seorang konsumen mampu menyediakan dan memberikan
melalui suatu proses tahapan tertentu. jasa layanan kesehatan yang bermutu bagi
kombinasi antara unsur emosi dan rasio pasien. Pelayanan jasa kesehatan yang
dalam keputusan pembelian dengan bermutu merupakan isu untuk
tekanan luar yang luas menunjukkan memenangkan persaingan bagi rumah
bahwa setiap keputusan pembelian adalah sakit. Selain itu,sebagai upaya rumah
sangat kompleks, dan mungkin masing- sakit untuk menghindari danmencegah
masing bersifat unik (Leksodimulyo, 2015) tuntutan masyarakat sesuai dengan
Menurut McCarthy dalam Malau (2017:10), Undang-Undang No. 8 Tahun 1999 tentang
“Bauran Pemasaran(Marketing Mix) Perlindungan Konsumen (Lestari, Puji,
terdapat 4 (empat) bauran yaitu product, 2018).
price, promotion,dan place (4P).
(Supriyanto & Taali,2018). Kotler, Boom & b. Place (Tempat)
Bitner (Kotler & Armstrong, 1997) Lokasi atau tempat seringkali ikut
diatas,Yazid (1999), menegaskan bahwa menentukan kesuksesan rumah sakit,
marketing mix untuk jasa terdiri dari 7P, karena lokasi erat kaitannya dengan pasar
yakni: product (produk), price (harga), potensial sebuah rumah sakit. Disamping
place(tempat), promotion (promosi), itu,lokasi juga berpengaruh terhadap
people (orang), physicalevidence (bukti dimensi-dimensi strategi seperti
fisik), dan process (proses). (Supriyanto & flexibility, competitive, positioning, dan
Taali,2018) focus. Fleksibelitas suatu lokasi
a. Product (Pelayanan) merupakan ukuran sejauh mana suatu
Product atau Produk menurut Kotler dan perusahaan dapat bereaksi terhadap
Amstrong (2001) adalah segala sesuatu perubahan situasi ekonomi. Keputusan
yang ditawarkan ke pasar untuk pemilihan lokasi berkaitan dengan
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan komitmen jangka panjang terhadap
dan yang dapat memuaskan keinginan aspek-aspek yang sifatnya kapital intensif,
konsumen. Untuk jasa rumah sakit dapat maka perusahaan benar-benarharus
diartikan sebagai upaya-upaya jasa yang mempertimbangkan dan menyeleksi lokasi
ditawarkan untuk mencapai harapan yang responsif terhadap situasi ekonomi,
sembuh pada pasien. Sehingga semakin demografi, budaya, danpersaingan di
baik dan semakin lengkap fasilitas produk masa mendatang (Christian A.D, 2016).
suatu rumah sakit, maka akan semakin
banyak pasien yang memutuskan untuk Pentingnya lokasi untuk jasa pelayanan
jasa tergantung pada jenis dan tingkat

Windarti, Samad & Pratiwi


7
Public Health and Medicine Journal (PAMA) Vol. 1, No. 1, Februari 2023

interaksi yang terlibat. Interkasi antara sakit, karena dengan pemberian informasi
penyedia jasa pelayanan tersebut terdiri tarif, pasien bisa membandingkan antara
dari pelanggan yang mendatangi penyedia pelayanan dengan besarnya tarif. Semakin
jasa, penyedia jasa mendatangi pelanggan murah tarif rumah sakit, maka pasienpun
atau penyedia jasa dan pelanggan cenderung memilih rumah sakit
mentransaksikan bisnis dalam jarak jauh tersebut.(Kafa, 2013).
(Umi Kalsum, 2008).
Dalam penetapan harga pelayanan
c. Promotion kesehatan hendaknya dilakukan secara
Promotion atau Promosi merupakan rasional dengan mempertimbangkan
kegiatan-kegiatan yang secara aktif pengeluaran dengan pelayanan yang
dilakukan perusahaan untuk mendorong didapatkan. Bagi rumah sakit penetapan
konsumen membeli produk yang harga mempunya itujuan. Manfaat
ditawarkan. Dalam melakukan promosi penetapan harga dapat dipelajari dari
perusahaan atau lembaga harus sudut kepentingan perusahaan atau rumah
memperhatikan nilai-nilai kejujuran dan sakit dan pembeli ataupasien. Pendapatan
menjahui penipuan. Media dan sarana rumah sakit adalah penjumlahan
yang digunakan harus sesuai dengan totalharga Yang dibebankan kepada
syariah. Menurut Basu Swasta “Promosi pasien. Keuntungan atau profit
adalah arus informasi atau persuasi satu merupakan pendapatan setelah dikurangi
arah yang dibuat untuk mengarahkan pengeluaran. Sedangkan harga menurut
seseorang atau organisasi kepada tindakan pembeli yaitu pengorbanan yang harus
yang menciptakan pertukaran dalam dikeluarkan untuk mendapatkan
pemasaran. (Rostana, 2016). pelayanan (Aprilianti,2018)

Menurut (Rachmawati et al., 2011) e. People (Orang/SDM)


Langkah kecil berupa promosi dalam People (Orang/SDM) adalah elemen
berbagai cara untuk meraih target esensial yang penting dalam produksi dan
pemasaran yang belum di raih. Promosi penyelenggaraan pelayanan kesehatan
adalah aktivitas yang dilakukan rumah yang dapat menjadi nilai tambah dan
sakit untuk mencari konsumen, bukan lebih kompetitif (Ika and Hari, 2009).
hanya untuk sekali datang, tetapi juga Menurut Zeithalm dan Bitner(2000),
konsumen yang akan melakukan People merupakan Semua orang yang
pembelian berulang (pelanggan). Tujuan terlibat dalam pemberian jasa dan mampu
dari promosi adalah meningkatkan mempengaruhi suatu persepsi pembelian
awareness meningkatkan persepsi jasa. Semua orang yang berpartisipasi
konsumen, menarik pembeli pertama, dalam pemberian jasa akan
mencapai persentase yang lebih tinggi mengisyaratkan kepada pasien mengenai
untuk konsumen yang berulang, jasa itu sendiri. Bagaimana orang itu
menciptakan loyalitas merek, berpakaian, bagaimana penampilan
meningkatkan average check, mereka, semua sikap dan tingkah laku
meningkatkan penjualan pada pelayanan mereka mempengaruhi konsumen
tertentu, dan mengenalkan pelayanan terhadap jasa itu (Wahyuni, 2019)
baru. Lupioyadi (2001), menyatakan bahwa
“dalam hubungannya dengan pemasaran
d. Price (Harga) jasa, maka people yang berfungsi sebagai
Tarif adalah sejumlah uang yang service provider sangat mempengaruhi
dibebankan atas produk, atau jumlah dari kualitas jasa yang diberikan”. Keputusan
nilai yang ditukar konsumen atas manfaat dala people inisangan berhubungan
tertentu, karena menggunakan jasa. Tarif dengan seleksi, training, motivasi dan
merupakan salah satu informasi yang sumber daya manusia.(Umi Kalsum, 2008)
harus disampaikan kepada pasien rumah

Windarti, Samad & Pratiwi


8
Public Health and Medicine Journal (PAMA) Vol. 1, No. 1, Februari 2023

Menurut pyne (2001), bahwa “pentingnya dalam elemen proses ini,terutama dalam
orang dalam pemasaran mengarah pada melayani segala kebutuhan dan keinginan
minat yang lebih besar dalam pemasaran kosumen. Jika dilihat dari sudut pandang
internal”. Ini menyadari pentingnya konsumen, makakualitas jasa dapat
menarik, memotivasi, melatih dan dilihat dari bagaimana jasa menghasilkan
mempertahankan kualitas karyawan fungsinya (Sinabutara, 2014)
dengan mengembangkan pekerjaan-
pekerjaan untuk memuaskan kebutuhan- SIMPULAN
kebutuhan individu (Umi Kalsum,2008).
Berdasarakan penelitian ini dapat
f. Physical Evidence (bukti fisik) disimpulkan bahwa Ada pengaruh
Menurut Zeithaml dan Bitner (2000) bukti signifikan antara bauran pemasaran
fisik adalah suatu hal yang secara nyata product dengan penggunaan pelayanan
turut memengaruhi keputusan konsumen rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah
untuk membeli dan menggunakan produk Haji Makassar (sig=0.000), Tidak ada
jasa yang ditawarkan. Bukti fisik pengaruh signifikan antara bauran
merupakan lingkungan fisik perusahaan pemasaran place dengan penggunaan
pelayanan rawat jalan di Rumah
jasa dimana layanan diciptakan dan
SakitUmum Daerah Haji Makassar
dimana penyedia jasa dan pelanggan
(sig=0.000), Tidak ada pengaruh signifikan
berinteraksi, ditambah unsurunsur
antara bauran pemasaran price dengan
berwujud yang ada dan dipakai untuk
penggunaan pelayanan rawat jalan di
berkomunikasi atau mendukung peran Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar
jasa. Dalam bisnis jasa, pemasaran harus (sig=0.000), Tidak ada pengaruh signifikan
berusaha mengimbangi dimensi ketidak antara bauran pemasaran promotion
terwujudannya dengan menyediakan dengan penggunaan pelayanan rawat
petunjuk-petunjuk fisik untuk menguatkan jalan diRumah Sakit Umum Daerah Haji
positioning dan citra dan mengembangkan Makassar (sig=0.000), Ada pengaruh
product surround. signifikan antara bauran pemasaran
people dengan penggunaan pelayanan
Menurut Zeithaml, Bitner, dan Gremler, rawat jalan di Rumah SakitUmum Daerah
2006 physicalevidence merupakan Haji Makassar (sig=0.000), Ada pengaruh
lingkungan dimana sebuah rumah signifikan antara bauran pemasaran
sakitmemberikan layanannya dan lokasi physicalevidence dengan penggunaan
dimana rumah sakit dapat berinteraksi pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit
dengan pasien, serta berbagi komponen Umum Daerah Haji Makassar (sig=0.000),
yang tampak (tangible) dalam menunjang Ada pengaruh signifikan antara bauran
kinerja dan kelancaran pelayanan pemasaran process dengan penggunaan
(Adhaghassani, 2016). pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit
Umum Daerah Haji Makassar (sig=0.000).
g. Process (Proses)
Menurut Zeithaml dan Bitner (2000) DAFTAR PUSTAKA
”Proses adalah semua prosedur aktual,
mekanisme, dan aliran aktivitas yang Adhaghassani, F. S. (2016). Strategi
digunakan untuk menyampaikan jasa. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) 7p
Elemen proses ini mempunyai arti suatu (Product, Price, Place, Promotion,
upaya perusahaan dalam menjalankan dan People, Process, Physical Evidence) Di
melaksanakan aktivitasnya untuk Cherryka Bakery.
memenuhi kebutuhandan keinginan
konsumennya. Afrilianti, A. N. (2016). Kepuasan Pasien
terhadap Mutu Pelayanan Rawat Inap
Untuk perusahaan jasa, kerjasama antara Berdasarkan Metode Servqual Di RSU
pemasaran dan operasional sangat penting Cilegont Tahun 2014. 4(4).

Windarti, Samad & Pratiwi


9
Public Health and Medicine Journal (PAMA) Vol. 1, No. 1, Februari 2023

Alamsyah. (2017). Faktor-Faktor Yang Leksodimulyo, M. (2015). Bauran Promosi


Mempengaruhi Pasien Dalam Pemanfaatan Berdasarkan Analisis faktor Yang Menjadi
Layanan Rawat Jalan Rumah Sakit Pertimbangan Pasien Luar Dalam
Universitas Hasanuddin. 11(1), 92–105. Keputusan Menggunakan Jasa Pelayanan
Jasa laboratorium Rumah sakit Adihusada
Amin, M. Al, & Juniati, D. (2017). Undaan Wetan Surabaya.
Klasifikasi Kelompok Umur Manusia.
MATHunesa, 2(6), 34. Lestari, Puji, R. (2018). Hubungan
Pemasaran Rumah Sakit (Marketing Mix
Aprilianti, P. P. (2018). Pengaruh Persepsi 7P) terhadap Tingkat Kunjungan Pasien.
Responden Tentang Markeing Mix Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 7(02),
Terhadapp Alasan Dalam Memilih Layanan 120–130.
Kesehatan Rawat Jalan Di Poli Syaraf
Rumah Sakit Widodo Ngawi Tahun 2018 https://doi.org/10.33221/jikm.v7i02.114
(Issue 201403081). Listiyono, R. A. (2015). Studi Deskriptif
Tentang Kuaitas Pelayanan di Rumah Sakit
Arismen, Sulistiadi, W., & Chalik, A. Umum Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota
(2019). Srategi Bauran Pemasaran Mojokerto Pasca Menjadi Rumah Sakit
Pelayanan Kesehatan RSD Kol. Abundjani Tipe B. Jurnal Kebijakan Dan Manajemen
Bangko di Era Jaminan Kesehatan Nasional Publik, 1(1), 2–7.
(JKN). Jurnal Administrasi Rumah Sakit
Indonesia, 5(2), 97–103. Lita, Dkk. (2018). Analisis Swot Sebagai
Penetu Strategi Pemasaran Pada Rumah
Baros, W. A. (2015). Pemanfaatan Sait Gigi Dan Mulut Baiturrahim Padang.
Pelayanan Kesehatan Masyarakat 7(Supplement 4), 6– 11.
Indonesia Analisa Data Susenas-Modul
Kesehatan dan Perumahan Triwulan IV Lupiyoadi, R. (2010). Dinamika Bisnis Jasa
Tahun 2013. Jurnal Kebijakan Kesehatan dan Pentingnya Pemasaran Jasa Rambat.
Indonesia, 04(2), 73–78. Veterinary Pathology, 47(2), 202–213.

Bismar, M. (2020). Faktor-Faktor made adi Pranata, I. gede sri D. (2018).


Pengambilan Keputusan Di Rumah Sakit. Jurnal Manajemen dan Bisnis. Jurnal
http://dx.doi.org/10.31219/osf.io/w34zp Manajemen Dan Bisnis, 15(1), 15–18.
Christian A.D, S. (2016). Bauran
Pemasaran ( Marketing Mix) Pengaruhnya Manurung, W. A. (2015). Penerapan Low
Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Fresh Cost Hospital System pada Perancangan
Mart Bahu Mall Manado Oleh: Christian Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) kelas C
A.D Selang. Jurnal EMBA, 1(3), 71–80. Nonpendidikan di Kota Tanjungbalai
Melalui Pendekatan Perancangan Low
Ika, D., & Hari, S. (2009). Analisis Energy Building Tema : Low Energy. 1–12.
Pengaruh Persepsi Pasien Tentang Bauran
Pemasaran Terhadap Loyalitas Pasien Di Nugroho, R., & Japarianto, E. (2013).
Poliklinik Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Pengaruh People , Physical Evidence ,
Kediri. Product , Promotion , Coffee Cozies
Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran
Kafa, R. (2013). Pengaruh Bauran Petra, 1(2), 1–9.
Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan
Pasien Dalam Memilih Jasa Rumah Sakit Nurseha, M. I. (2019). Tinjauan Umum
(Studi Pada Pasien Rumah Sakit PKU Rumah Sakit Kelas D Kecamatan Pasar
Muhammadiyah Kotagede). Bisnis Islam |, Minggu Jakarta Selatan. 01(02), 59–69.
VIII(1), 105– 121.

Windarti, Samad & Pratiwi


10
Public Health and Medicine Journal (PAMA) Vol. 1, No. 1, Februari 2023

Parendreng, Tasnim, & Kamalia, L. O. Manado Glady Ester Sendow Riane Johnly
(2019). Kontribusi Bauran Pemasaran Pio. 1–9.
Terhadap Keputusan Pasien Untuk Memilih
Layanan Kesehatan Di Rumah Sakit Umum Sinabutara, E. R. (2014). Pengaruh bauran
Daerah Kabupaten Kolaka Timur Pemasaran Terhadap Pemanfaatan
Contribution of Marketing Mix To Patient ’ Ruangan Rawat Inap Di RSI Malahhayati
s Decision To Choose Health Ser- vices in Medan.
Regional General Hospitals East Ko. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 9(2), 159–169. Sinta Listani. (2016). Pengaruh Bauran
Pemasaran Terhadap Penggunaan
Permenkes No 44 Tahun 2009. (2009). Pelayanan Bagi Konsumen. 147, 11–40.
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009. Sriwardani. (2017). Pengaruh Bauran
http://dx.doi.org/10.1016/B978-0-12- Pemasaran Jasa dan Kualitas Pelayanan
849873-6.00001- Terhadap Kepuasan Pasien di Lasik Center
Rumah Sakit Mata Cidendong Bandung. Vol
Purba, S. O. (2018). Analisis Pengambilan .1, 1(3), 47–56.
Keputusan Di Kalangan Etnik Batak Untuk
Memilih jasa Pelayanan Kesehatan Supriyanto, M., & Taali, M. (2018).
Disemenanjung Malaysia Tahun 2018. Pengaruh Bauran Pemasaran (Marketing
Mix) Terhadap Pengambilan Keputusan
Rachmawati, R., Jasa, J. T., Produksi, D., Menginap di The Sun Hotel Madiun.
& Semarang, U. N. (2011). Peranan Epicheirisi, 2(1), 13–21.
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
terhadap Peningkatan Penjualan (Sebuah Suryani, S. P., & Heriyanto, M. (2015).
Kajian terhadap Bisnis Restoran). Jurnal Analisis Implementasi Strategi Pemasaran
Kompetensi Teknik, 2(2), 143–150. Pada Rumah Sakit Lancang Kuning
Pekanbaru. Jurnal AKK, 4.
Rahmawati. (2018). Analisis Produk
Layanan Rumah Sakit dalam Lingkup Tresnanda, D. (2014). Pengaruh Bauran
Bauran Pemasaran. Administrasi Rumah Pemasaran Terhadap Keputusan
Sakit, 5(1), 37–41. Pembelian Jasa Pelayanan (Survei pada
Konsumen RSUD Sidoarjo). Jurnal
Rinaldi, E. A. (2018). Analisis hubungan Administrasi Bisnis S1 Universitas
bauran pemasaran terhadap loyalitas Brawijaya, 8(1), 79221.
pasien di unit pelayanan rawat jalan
Rumah Sakit Kartini Tahun 2018. Jurnal Umi Kalsum, E. (2008). Analisis Pengaruh
Bidang Ilmu Kesehatan, 12(2), 1–14. Strategi Bauran Pemasaran Terhadap
http://ejournal.urindo.ac.id/index.php/J Keputusan Mahasiswa Memilih Fakultas
BIK/article/view/296/264 Ekonomi Universitas Al-Azhar Medan. USU
Repository.
Rizma, D. A., & Budhiarta, I. (2019).
Analisis Implementasi Strategi Pemasaran Wahyuni, S. (2019). Hubungan Bauran
Pada Rumah Sakit Meuraxa Banda Aceh. Pemasaran (Marketing Mix) 10P dengan
Journal of Economics Science, 5(2), 84–89. Loyalitas Pasien Rawat Inap di Rumah
Rostana, F. S. (2016). Pengaruh Bauran Sakit Ibu dan Anak Ananda Makassar.
Pemasaran Terhadap Keputusan Pasien
Berobat di Rumah Sakit Roemani Wihdaniah, S., Pono, M., & Munizu, M.
Muhammadiyah Semarang. (2018). Queue System Performance
Sendow, Dkk. (2012). Pengaruh Bauran Analysis in Optimizing. Bisnis, Manajemen
Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Dan Informatika, 228–238.
Berbelanja Pada PT Jumbo Swalayan

Windarti, Samad & Pratiwi


11
Public Health and Medicine Journal (PAMA) Vol. 1, No. 1, Februari 2023

Yesserie. (2015). Pengaruh Staregi


Pemasaran Terhadap Minat Pasien Pada
Rumah Sakit Syafira Pekan Baru. 151, 10–
17.
https://doi.org/10.1145/3132847.313288
6

Yuliara, & I Made. (2016). Regresi Linier


Sederhana. In Fisika.

Windarti, Samad & Pratiwi


12

Anda mungkin juga menyukai