Anda di halaman 1dari 3

MANAJEMEN PRAKTIK

Manajemen menurut G.R Terry adalah suatu proses tertentu yang terdiri atas
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya. Seorang manajer atau pemimpin hendaknya mampu
menjalankan fungsi-fungsi manajemen sebagaimana mestinya agar dapat dicapai tujuan
secara berdaya guna dan berhasil guna (Rintoko, 2012).
Manajemen diperlukan dalam perkembangan kedokteran gigi agar dapat
didayagunakan kemampuan professional hingga mencapai tingkat produktifitas yang optimal.
Manajemen merupakan suatu proses untuk menjalankan fungsi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Fungsi manajemen dijalankan untuk
mengelola perangkat manajemen yang terdiri atas sumberdaya manusia, dana, material,
peralatan, metode, dan pasar (Rintoko, 2012)
Peran manajemen bagi kebanyakan dokter gigi adalah sebagai metode untuk
meningkatkan pendapatan. Pada dasarnya manajemen praktek kelompok harus dapat
menciptakan praktik yang efektif agar timbul suatu komunikasi yang terbuka dan baik antara
personal yang terlibat dalam praktik dan pasien. Dengan adanya keramahan, keharmonisan,
dan fasilitas yang memadai diharapkan dapat memberikan pelayanan yang optimal terhadap
pasien (Rintoko, 2012).
Dengan menjalankan peran manajemen di dalam praktik kedokteran gigi diharapkan
dapat mendayagunakan kemampuan profesional dokter gigi untuk mencapai hasil yang
optimal. Manajemen sumberdaya manusia merupakan pengelolaan serta pengembangan
seluruh personal yang terlibat dalam praktik kedokteran gigi. Mengenai sistem pembiayaan,
selama ini yang banyak dikenal dan umumnya dilakukan adalah melalui sistem pembayaran
berdasarkan pelayanan yang dikerjakan (fee for service). Manajemen praktik dokter gigi
kelompok harus dapat menciptakan praktik yang efektif agar timbul suatu komunikasi yang
terbuka dan baik antara personal yang terlibat dalam praktik dan pasien (Rintoko, 2012).
Dalam praktik kedokteran gigi peran manajemen sangat penting dijalankan. Dengan
menjalankan peran manajemen di dalam praktik kedokteran gigi diharapkan dapat
mendayagunakan kemampuan profesional dokter gigi untuk mencapai hasil yang optimal
(Rintoko, 2012).
Di Indonesia, yang merupakan negara berkembang, Dokter Praktek Swasta yang juga
disebut sebagai DPS dianggap semata-mata hanya memiliki fungsi sosial dan seringkali
mengingkari fungsi ekonominya. Seiring dengan perkembangannya, masyarakat semakin
menuntut pelayanan kesehatan yang berkualitas dan pelayanan DPS juga semakin terbuka.
Hal ini dapat menyediakan bentuk pelayanan kesehatan yang bermutu dalam iklim
persaingan yang sehat.
Munculnya tuntutan profesionalisme dalam pelayanan kesehatan mengacu pada
keperluan manajemen yang profesional dalam penyelenggaraan jasa pelayanan kesehatan.
Oleh karena itu, diharapkan DPS dapat menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan secara
menyeluruh. Sehingga DPS dapat membantu masyarakat untuk memperoleh pelayanan,
pengobatan, dan rujukan secara cepat dan tepat.
Dalam kondisi persaingan yang ketat, masalah yang dihadapi DPS adalah bagaimana
DPS dapat secara efektif dan efisien dapat merebut hati masyarakat dengan menciptakan citra
positif dalam pelayanannya. Sehingga, selain kemampuan medis yang profesional, strategi
pemasaran atau marketing juga diperlukan. Apabila strategi pemasaran tidak dilakukan secara
tepat, DPS akan terjebak dalam citra negatif seperti hanya mencari keuntungan material
semata.
Sebelum DPS menjalankan pelayanannya, perencanaan yang matang sangatlah
diperlukan untuk menghindari resiko yang timbul. Ada delapan langkah yang dapat menjadi
dasar untuk perencanaan strategis bisnis DPS. Perencanaan ini merupakan pedoman untuk
melakukan upaya memasuko pasar dan pengembangan pelayanan. Perencanaan ini tidak
hanya dilakukan saat DPS akan didirikan, tapi juga dilakukan sebagai dasar evaluasi dari
waktu ke waktu. Kedelapan langkah tersebut adalah:
1. Menetapkan tujuan usaha
2. Menetapkan target usaha
3. Melakukan studi kelayakan
4. Menganalisis lingkungan usaha
5. Merumuskan pasar sasaran
6. Menetapkan strategi pemasaran
7. Menetapkan dan implementasi program
8. Umpan balik dan pengendalian

2.1 Tujuan dan Target Usaha Praktik Dokter Gigi


Tujuan dan target usaha adalah dua hal yang paling penting yang harus ditetapkan
sebelum usaha mulai direncanakan. Dalam penyelenggaraan dokter praktik swasta,
bagaimanapun haruslah menonjolkan tujuan pelayanan kesehatan yang diemban PDGI
sebagai organisasi profesi dokter gigi di Indonesia sedangkan penetapan target kemajuan
pelayanan kesehatan haruslah disesuaikan dengan kondisi objektif masing-masing daerah.

a. Tujuan Pelayanan Kesehatan


Tiga kriteria keberhasilan yang dapat digunakan sebagi tolak ukur tercapainya tujuan
adalah mampu tetap bertahan (survival), pertumbuhan (growth), dan menghasilkan
keuntungan (profitability). Survival adalah kemampuan organisasi untuk mencari alternatif
untuk mempelopori bentuk pelayanan kesehatan yang profesional. Growth adalah
kemampuan organisasi untuk mengembangkan usahanya untuk bertahan dalam persaingan
dan peningkatan mutu pelayanan. Sedangkan profitability adalah kemampuan usaha
organisasi mendukung peningkatan kesejahteraan.
Tercapainya ketiga tujuan tersebut merupakan suatu rencana jangka panjang yang
dapat dicapai dalam waktu tertentu. Secara berturut-turut tujuan yang harus dicapai adalah
survival, growth, profitability.
Sekalipun ketiga tujuan diatas merupakan pendekatan ekonomis, PDGI sebagai
organisasi profesi dokter gigi di Indonesia harus mampu mnjadi pelindung dan penyaring
agar seluruh pengembangan usaha tersebut tetap mengedepankan prinsip-prinsip etika dan
moral yang menjadikan pelayanan kesehatan tetap bernuansa sosial. Untuk itu pelayanan
kesehatan DPS ini harus mampu menanggulangi masalah-masalah kesehatan primer termasuk
pelayanan keluarga berencana, dengan diantaranya:
1. Memberikan pelayanan kesehatan primer secara menyeluruh bagi anggota keluarga.
2. Memberikan pelayanan pencegahan, pengobatan dan rujukan.
3. Memberikan pelayanan keluarga berencana dengan menyediakan pelayanan kontrasepsi
yang bervariasi.

b. Target dan Hasil yang Diharapkan


Penetapan target pelayanan kesehatan mengacu pada kondisi objektif masing-masing
daerah dan kemampuan sumber daya klinik. Oleh karena itu penetapan target waktu
pencapaiannya tidaklah harus sama.
Target dan hasil yang diharapkan dari pelayanan DPS adalah sebagai berikut:
1. Memasyarakatkan DPS dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang dimiliki
dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang profesional.
2. Mencapai tingkat survival, dimana DPS berhasil menempatkan diri sebagai pilihan
tempat pelayanan kesehatan pasien sesuai jenis pelayanan yang dibutuhkan.
3. Mencapai tingkat growth dalam kondisi persaingan usaha yang terbuka dan sehat,
sehingga mampu mandiri dalam mengembangkan usaha pelayanan kesehatan.
4. Mencapai taraf profitability dalam jangka waktu yang ditetapkan berdasarkan kondisi
objektif dan kemampuan sumber daya yang dimiliki di daerah masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai