Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

PEMASARAN FARMASI

Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Pemasaran Farmasi & Kewirausahaan

DISUSUN OLEH:

Sri Widyawati A
516 011 232
Kelas B/2016

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PANCASAKTI

MAKASSAR

2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
kemudahan dan kesempatan bagi kami untuk dapat menyelesaikan tugas makalahini, yang
berjudul “Komix”.

Makalah ini dibuat semaksimal mungkin dengan berusaha menghindarkan dari kesalahan
dan kekurangan. Tetapi, kami menyadari, bahwasanya manusia tidak akan pernah luput dari
kesalahan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan kamian makalah selanjutnya.

Akhirnya, semoga makalah ini dapat memberikan wawasan kepada para pembaca. Terima
kasih.

Makassar, 21 November 2019

Penulis

BAB I

2
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Pekerjaan kefarmasian pada zamannya akan selalu berkembang mengikuti
tuntutan masyarakat. Sehingga terbentuk lah paradigma baru yaitu
paradigma Asuhan Kefarmasian atau dikenal dengan Pharmaceutical Care  yang
merupakan tanggung jawab seorang apoteker yang harus dipertimbangkan untuk
penerapannya pada Pekerjaan Kefarmasian. Pharmaceutical Care adalah Patient
Centered Practice  yang mana merupakan praktisi yang bertanggung jawab
terhadap kebutuhan terapi obat pasien dan memegang tanggung jawab terhadap
komintmen.
Salah satu manajemen farmasi yang diterapkan di apotek adalah
manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran berkaitan dengan pengelolaan dan
teknik pemasaran untuk meraih pelanggan sebanyak-banyaknya. Manajemen
pemasaran ini tampak padaapotek modern, tetapi jarang diterapkan pada apotek-
apotek konvensional.
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan  hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan karena
pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung
berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai
kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan  pasar. Dalam era
persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang
ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan memberikan
perhatian penuh pada strategi pemasaran yang dijalankannya . Produk – produk
yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki
sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas
penggunaan produk tersebut. Dengan demikian pelanggan mau dan rela untuk
kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan
yang setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk dapat mendistribusikan kualitas
dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah. Oleh karena itu, dalam proses

3
pendistribusian barang kepada konsumen harus ada perhatian penuh dari
manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level bawah.

Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah
banyaknya saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari
produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus
dimenangkan oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam persaingan
bisnis. Persaingan yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang terus
terjadi harus dapat dijadikan pelajaran oleh manajemen pemasaran agar dapat
secara proaktif mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa
sekarang dan akan datang.
Pemasaran farmasi merupakan sub bagian dasar pemasaran dimana nilai
pelayanan kefarmasian atau yang lebih dikenal dengan (Pharmaceutical care)
diaplikasikan. Orientasipemasaran farmasi tidak hanya terbatas pada produk tetapi justru
memberikan perhatian yang berlebih pada layanan farmasi yang prima. Sehingga
pemasaran dan praktek pelayanan kefarmasian memiliki sejarah hidup
panjangberdampingan satu sama lain. Alat pemasaran telah digunakan untuk membantu
farmasis menangani banyak isu-isu dalam berbagai rung lingkup praktik, seperti berapa
tarifnya untuk satu resep obat, apakah perlu untuk mendapatkan pelayanan monitoring
farmakokinetik atau satelit peracikan di rumah sakit, yang produk bebasnya (OTC)
dibawa, dan apakah akan menggunakan perantara untuk semua produk atau memesan
langsung dari produsen.

Aspek pokok pemasaran meliputi enam hal, anatara lain :

1. Pemasaran berkenaan dengan upaya memuaskan kebutuhan dan keinginan


pelanggan. Untuk itu, pemahaman atas perilaku konsumen, berserta
kebutuhan, keinginan mereka yang merupakan kunci sukses pemasaran.
2. Pemasaran mencakup pertukaran, dimana pasar dan pelanggan saling
memberikan sesuatu yang bernilai, sehingga masing-masing pihak
mendapatkan manfaat spesifik.Pemasar menyediakan produk atau jasa,
kemudian mengkomunikasikan dan memfasilitasi pengiriman atau
penyampaian kepada pelanggan. Sedangkan pelanggan melengkapi pertukaran
tersebut dengan membayar uang senilai tertentu yang disepakati dan

4
memberikan informasi berharga yang berpotensi digunakan untuk
menfasilitasi pertukaran dimasa datang.
3. Pemasaran membutuhkan keputusan menyangkut 4 P (product, place, price
and promotion) untuk produk fisik misal seperti obat, alat kesehatan,
kosmetik, dan lain-lain dan 7 P (product, price, place, promotion, people,
process and physical evidence untuk jasa, misal pelayanan informasi obat,
penyuluhan obat, dan lain sebagainya. 4P dan 7P ini dikenal dengan istilah
bauran pemasaran (marketing mix), yakni serangkaian aktivitas terkendali
yang digunakan perusahaan untuk merespon keinginan pasar sasaran.
4. Pemasaran dapat dilakukan oleh individu maupun organisasi.
5. Pemasaran berlangsung dalam berbagai setting atau konteks. Diantaranya
perusahaan bisnis (profit-oriented) dan organisasi nirlaba; online dan offline:
barang fisik, jasa, maupun non tradtional marketing (person, place, cause
event, dan organization marketing).
6. Pemasaran membantu proses menciptakan nilai (value) bagi pelanggan.
Konsep nilai mengacu pada hubungan antra manfaat (benefit) dan biaya
(cost), atau apa yang diterima sesorang dibandingkan apa yang ia berikan.
Sebuah produk dipersepsikan memberikan nilai positif apabila manfaat yang
diterima lebih besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan.
Secara garis besar, peran penting pemasaran diwujudkan melalui delapan fungsi universal
yang meliputi:

a) Pembelian (buying), yaitu memastikan bahwa produk yang dijual tersedia dalam
jumlah jumlah memadai agar dapat memenuhi permintaan pelanggan. Bagi
pengecer, misalnya kemampuan memahami perilaku konsumen bermanfaat
dalam mengantisipasi preferensi konsumen dimasa datang.
b) Penjualan (selling), yakni menggunakan periklanan, personal selling dan promosi
penjualan untuk menyelaraskan produk dengan kebutuhan pelanggan.
c) Pengangkutan (transporting), berkaitan dengan memindahkan produk dari lokasi
produksi ke lokasi yang nyaman diakses oleh para pembeli.
d) Penyimpanan (storing), berkaitan dengan aktivitas menyimpan produk sampai
dibutuhkan untuk dijual.

5
e) Standarisasi dan Pengelompokan (standardizing and grading), yakni memastikan
bahwa produk sesuai dengan pengendalian kualitas dan kuantitas dalam hal
ukuran, berat dan variabel lainnya.
f) Keuangan (financing) yaitu menyediakan fasilitas kredit kepada anggota saluran
distribusi (PBF) dan konsumen.

I.2 Rumusan Masalah


Masalah yang ada dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah sebagai
berikut :
1. Apa definisi dari pemasaran itu sendiri ?
2. Bagaimana konsep pemasaran?
3. Bagaimana strategi pemasaran?
4. Bagaimana studi kasus dari pemasaran?
I.3 Tujuan
Tujuan dari makalah ini sebagai berikut :
1. Definisi dari pemasaran
2. Konsep pemasaran
3. Strategi pemasaran
4. Studi kasus dari pemasaran

6
BAB II
ISI

II.1 Definisi Pharmacetical Care


Pharmaceutical Care adalah Patient Centered Practice  yang mana
merupakan praktisi yang bertanggung jawab terhadap kebutuhan terapi obat pasien
dan memegang tanggung jawab terhadap komintmen (Cipole dkk, 1998). Menurut
American Society of Hospital Pharmacist (1993), Asuhan Kefarmasian
(Pharmaceutical Care) merupakan tanggung jawab langsung apoteker pada
pelayanan yang berhubungan dengan pengobatan pasien dengan tujuan mencapai
hasil yang ditetapkan yang memperbaiki kualitas hidup pasien. Asuhan
kefarmasian tidak hanya melibatkan terapi obat tapi juga keputusan tentang
penggunaan obat pada pasien. Termasuk keputusan untuk tidak menggunakan
terapi obat, pertimbangan pemilihan obat, dosis, rute, dan metode pemberian,
pemantauan terapi obat dan pemberian informasi dan konseling pada pasien.
Asuhan kefarmasian adalah konsep yang melibatkan tanggung jawab farmasis
yang menuju keberhasilan outcome tertentu sehingga pasien membaik dan kualitas
hidupnya meningkat (Heppler and Strand, 1990).
Outcome yang dimaksud adalah (Heppler and Strand, 1990):
1.      Merawat Penyakit;
2.      Menghilangkan atau menurunkan gejala;
3.      Menghambat atau memeperlama proses penyakit;
4.      Mencegah penyakit atau gejala.
II.2 Fungsi Pharmaceutical Care
Fungsi dari pharmaceutical care adalah (Heppler and strand, 1990):
1. Identifikasi aktual dan potensial masalah yang berhubungan dengan obat.
2.      Menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan obat.
3.      Mencegah terjadinya masalah yang berhubungan dengan obat.
4.      Implementasi dari asuhan kefarmasian di rumah sakit dapat dilakukan pada
pasien rawat jalan melalui informasi, konseling, dan edukasi untuk obat bebas dan
obat yang diresepkan, pemberian label, leaflet, brosur, buku edukasi, pembuatan

7
buku riwayat pengobatan pasien, serta jadwal minum obat. Untuk pasien rawat
inap melalui informasi dan konseling pasien masuk/keluar, DIS (Drug Information
Service), TDM (Terapeutic Drug Monitoring), TPN (Total Parenteral Nutrition),
Drug-Therapy Monitoring, Drug Therapy Management, dsb.
II.3 Definisi Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan  hidup usahanya, untuk mendapatkan laba dan
untuk berkembang. Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah
satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung berhubungan dengan
konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan manusia
yang berlangsung dalam kaitannya dengan  pasar.
Selain itu ada pula tiga  pendapat tentang pemasaran  (marketing) yaitu:
1. Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
diajukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan, baik kepada
pembeli yang ada maupun pembeli potensial. (William j.Stanton, 1978 )
2. Pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan dunia usaha yang mengakibatkan
aliran barang dan jasa dari para produsen ke para  konsumen. ( The Amirican
Marketing Association )
3. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan
menciptakan, menawarkan, dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. (
Philip Kotler, 1995 )
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut berarti pemasaran terdiri dari
tindakan-tindakan yang menyebabkan berpindahnya hak milik atas barang serta
jasa dan yang menimbulkan distribusi fisik mereka. Proses pemasaran meliputi
aspek fisik dan non fisik. Aspek fisik menyangkut perpindahan barang-barang
ketempat dimana mereka dibutuhkan. Sedangkan aspek nonfisik dalam arti bahwa
para penjual harus mengetahui apa yang diinginkan oleh para pembeli dan pembeli
harus pula mengetahui apa yang dijual.

8
II.4 KONSEP PEMASARAN
Adapun beberapa pengertian dari beberapa tokoh tentang konsep
pemasaran. Menurut Swastha (1979:17) “Konsep pemasaran adalah sebuah
falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen
merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”.
Sedangkan definisi lain menyatakan bahwa   konsep pemasaran adalah menjadi
lebih efektif dari pada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna
menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran
(Kotler,1997:17).
Ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara perusahaan melakukan
kegiatan pemasarannya yaitu:
1.      Konsep berwawasan Produksi
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah
didapat dan murah harganya sehingga fokus utamanya adalah meningkatkan
efisiensi produksi dan memperluas cakupan distribusi.
2.      Konsep berwawasan Produk
Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan
mutu, kinerja terbaik dan hal-hal inovative lainnya sehingga fokus utamanya
adalah membuat produk yang lebih baik dan berusaha terus menerus untuk
menyempurnakannya.
3.      Konsep berwawasan Penjualan
Konsep ini berpendapat bahwa kalau konsumen dibiarkan saja maka konsumen
tidak akan membeli produk perusahaan dalam jumlah cukup.oleh karena itu,
perusahaan harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.
4.      Konsep berwawasan Pemasaran
Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan
yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada persaingannya. Konsep

9
ini didasarkan pada empat sendi utama, yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan,
pemasaran yang terkoordinasi, serta keuntungan.
5.      Konsep berwawasan Pemasaran bermasyarakat
Konsep ini berpendapat bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan
dan keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya dengan lebih
efektif dan efisiensi dari pada saingannya dengan cara mempertahankan atau
meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.
II.5 Strategi  Pemasaran
Perencanaan sangat diperlukan  untuk mengikuti perkembangan dan
menghadapi persaingan yang semakin ketat dimasa yang akan datang. Tanpa
perencanaan sebuah organisasi mungkin akan melakukan cara-cara ekstrem untuk
menghindari kerugian atau mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perencanaan
dapat mencakup suatu  periode waktu yang panjang atau pendek. Perencanaan
jangka panjang ( multi tahun : 3, 5, 10, atau bahkan 25 tahun ) biasanya
melibatkan peranan dari manajemen puncak dan atau staf perencanaan khusus.
Masalah yang dihadapi sangat kompleks dan memiliki cakupan yang luas, seperti
masalah perluasan pabrik, pasar, atau produk.
Perencanaan jangka pendek  ( sampai dengan 1 tahun ) biasanya dilakukan
oleh manajemen menengah atau bawah ( middle or bottom management ) masalah
yang dapat dimasukkan dalam perencanaan jangka pendek ini, antara lain
kampanye periklanan untuk periode yang akan datang, pembelian pada musim
yang akan datang, atau menyangkut daerah operasi dari tenaga pemasaran.
Dalam hal ini, kita harus mengetahui dan membedakan ketiga konsep
perencanaan, yaitu sebagai berikut :
1.      Perencanaan perusahaan secara keseluruhan.
Hal ini mencakup penentuan tujuan umum perusahaan dalam jangka panjang dan
pengembangan strategi jangka panjang untuk mencai tujuan tersebut. Tujuan dan
straregi jangka panjang ini kemudian menjadi suatu kerangka dasar untuk
mengembangkan rencana yang tercakup didalamnya. Masalah utama yang ada
dalam perencanaan perusahaan ini adalah masalah keuangan, produksi, kebutuhan
tenaga kerja, penelitian, dan pengembangan ( research and development ),serta

10
penentuan sasaran pasar dan program pemasarannya. Pertimbangan pemasaran ini
cenderung mempengaruhi kebijakan dalam perusahaan, baik jangka pendek
maupun jangka panjang . oleh karena itu perencanaan perusahaan dan perencanaan
pemasaran sering dijadikan satu. 
2.      Perencanaan pemasaran
Hal ini mencakup pengembangan program jangka panjang  untuk masalah-
masalah yang luas dalam bauran pemasaran ( Marketing mix ), yaitu produk
( product), harga ( price), tempat ( place) dan promosi ( promotion). Perencanaan
pada masing-masing variabel tersebut harus dikoordinasikan dan ditangani dengn
baik, sebab setiap variabel bauran pemasaran selalu saling berinteraksi dengan
variabel lainnya.
3.      Rencana Pemasaran Tahunan
Rencana ini mencerminkan proses perencanaan yang berjalan untuk  satu periode
waktu. Dalam hal ini, manajemen akan mengembangkan suatu rencana induk yang
mencakup kegiatan pemasaran setiap tahunnya.  Contoh : perencanaan pemasaran
jangka panjang menentukantujuan untuk memperkenalkan produk baru. Rencana
pemasaran tahun berikutnya, bagaimana pun harus  dapat membuat keseimbangan
dalam persediaan dengan cara mempromosikan jenis produk yang sedang
mengalami tahap penurunan dalam daur kehidupan produk ( product life cycle ).
Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan produk tersebut sehingga
persediaan berkurang. 
II.6 Studi kasus
Pencitraan sebuah produk lebih mudah terlihat melalui penampilan
fisiknya, dibandingkan melalui penelitian mengenai target pasar dari sebuah
produk. Misalnya, bagaimana shampoo Sunsilk menunjukkan target pasarnya,
melalui design botol shampoo Sunsilk yang berwarna-warni. Jika kita melihat
kemasan shampoo Sunsilk pada tahun 2008  silam, setiap kemasan memiliki
gambar seorang wanita. Terlihat dengan jelas bahwa Sunsilk mengincar
perempuan muda sebagai target pasar mereka.
Sekarang mari kita bandingkan dengan salah satu produk kosmetik
Indonesia yang terkenal di kalangan remaja, RedA. Dengan menonjolkan

11
kelebihan produknya, yaitu komposisi bahan yang cocok untuk kulit wanita Asia,
produk ini dapat menarik konsumen dalam jumlah besar dan dapat bersaing
dengan produk-produk luar negeri. Terlebih lagi mereka memiliki target market
yang jelas, yaitu remaja Indonesia. Hal ini bisa dilihat melalui produk RedA yang
memang dikhususkan untuk orang Indonesia dan menekankan bahwa produk ini
dibuat di Indonesia. Dengan kata lain, made in Indonesia menjadi salah satu trade
mark produk kosmetik ini. Persamaan dari kedua produk di atas adalah variabel
demografi yang mereka gunakan, yaitu remaja dan wanita Indonesia. Tahap kedua
adalah targeting. Mengevaluasi target yang sudah dibentuk sehingga kedepannya
produk ini dapat menerapkan cara-cara marketing yang tepat untuk segmen yang
dituju. Dimulai dengan segmenting, evaluasi segmen, pengembangan segmen,
hingga pemilihan strategisegmenting yang tepat.
Pada kasus Sunsilk, mereka menentukan bahwa segmen pasarnya adalah
untuk kalangan perempuan. Kunci sukses Sunsilk adalah melalui kemasan yang
disesuaikan dengan target marketnya. Ada perbedaan aksen warna pada tiap-tiap
kemasan, yang bertujuan untuk memberikan perbedaan terhadap masing-masing
varian. Hal itu berdasarkan riset pada konsumen sebab warna menjadi representasi
dari manfaat yang diberikan masing-masing varian untuk konsumen. Sebagai
contoh, Sunsilk dengan warna hijau menunjukkan bahwa sampo tersebut
memberikan rasa segar terhadap pemakainya. Karena Sunsilk memposisikan diri
sebagai brand yang mengerti kebutuhan perempuan, setiap elemen di kemasan
harus disesuaikan dengan psikografis perempuan. Selain kemasan yang bagus,
lokasi penempatan produk turut mendorong konsumen melakukan pembelian.
Sunsilk menjual produk mereka di supermarket- supermarket besar di Indonesia.
Perkembangan produk Sunsilk pun disesuaikan dengan perkembangan
zaman. Sunsilk juga melihat beberapa faktor yang patut diperhatikan dalam
konsep kemasan yang akan diperbaharui. Faktor utamanya adalah positioning dan
target dari brand tersebut. Sedangkan, faktor keduanya adalah faktor fungsional,
yang tercermin melalui bentuk-bentuk kemasan seperti botol, sachet,
maupun pouch. Terkait dengan hal ini, kemudahan dan kepraktisan pemakaian
serta penyimpanan juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi. Faktor lain

12
adalah faktor emosional yang tercermin dalam dekorasi kemasan seperti estetika
bentuk, desain dekorasi kemasan, penulisan produk dengan bentuk yang dapat
menarik perhatian konsumen, dan warna kemasan. Strategi targeting yang dipakai
oleh Sunsilk adalah usaha Sunsilk untuk berusaha memahami bahwa setiap wanita
ingin bahagia. Hal tersebut ditunjukkan dalam kemasan sunsilk terdapat cameo
(berupa gambar perempuan dalam kesehariannya) yang bertujuan mendekatkan
diri dengan target marketnya. Untuk mengikuti perkembangan zaman, kemasan
Sunsilk senantiasa diubah supaya terlihat up-to-date.
Pada kasus RedA, mereka memilih remaja sebagai target pasar karena pola
konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Pengetahuan akan sifat-sifat
remaja yang biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka terpengaruh teman, aktif
mengikuti perkembangan tren, dan ada pula beberapa faktor lainnya inilah yang
dimanfaatkan oleh Vitapharm sebagai perusahaan RedA untuk mengenal
pasarnya. Segmentasi diukur lewat SES (socio economic status) yang biasanya
digunakan untuk mengelompokkan nilai pendapatan rumah tangga penduduk
Indonesia. Untuk produk RedA, karakteristik SES yang dipilih berkisar di ranah
B, C, dan D yang berarti berada di kelas menengah. Sesuai dengan SES itu pula,
produk-produk RedA yang diluncurkan memiliki hargayang boleh dibilang cukup
terjangkau, khususnya bagi para remaja. Perkembangan produk Red-A pun
disesuaikan dengan perkembangan remaja, yang diselaraskan dengan kondisi yang
sedang berlangsung. Untuk membangun profil segmen tersebut, agar tercitra dan
jelas dimata masyarakat bahwa RedA merupakan produk yang menyasar anak
remaja.
Strategi targeting yang dipakai oleh RedA yaitu menyatakan bahwa
produknya cukup unik, khususnya mengenai kandungan-kandungan yang terdapat
di dalamnya. Produk skincare RedA cosmetics memiliki kandungan Red Algae
yang mampu menjaga kadar air di kulit, sedangkan kandungan produk make up-
nya bersifat ringan dan dinamis, disesuaikan dengan target marketnya—kulit
wajah remaja belum mampu menerima bahan-bahan make up yang terlau berat.
Selain itu, mereka juga melakukan riset sebelum mengeluarkan produk.

13
Strategi menambahkan value tersebut yang digunakan oleh RedA dalam
rangka mengambil dan merebut hati para konsumen  agar konsumen lebih memilih
RedA dibandingkan produk lainnya. Sehinggga RedA bisa tetap eksis dan maju
walaupun banyak kompetitor di ranah kosmetik Indonesia. Saran kami untuk
Sunsilk, jika Sunsilk ingin menjadi market leader, sudah sepantasnya mereka
mempertimbangkan kompetitor yang ada. Sunsilk harus lebih memikirkan
strategi- strategi untuk mengalahkan kompetitor yang semakin hari semakin
banyak. Dengan pemilihan model yang tepat, strategi marketing yang berkembang
sesuai jaman yang sekarang ini Sunsilk harus selalu up-to-date meilihat pasar yang
selalu berubah-ubah. Mereka harus tau apa yang kaum wanita inginkan saat ini.
Sedangkan saran untuk RedA harus mempertimbangkan situasi persaingan
yang ada di saat ini juga untuk menjadi  market leader. Tentu saja red a harus lebih
memikirkan strategi untuk mengalahkan kompetitor yang semakin banyak.
Dengan pemilihan model yang tepat, strategi marketing yang berkembang sesuai
jaman yang sekarang ini remaja menyukai gaya dari negara asing contoh korea.
Dan membuat diferensiasi produk yang beragam dan unik. Mungkin akan lebih
jika red a mempelajarinya dari brand brand korea yang sudah lebih unggul dalam
hal tersebut. Apabila red a berhasil saya rasa red a akan menjadi semakin marak di
indonesia.
2.1. Marketing Mix
a. Pengertian Marketing Mix
Beberapa ahli di bidang ilmu pemasaran pernah menjelaskan tentang definisi marketing mix,
diantaranya adalah:
1. Kotler dan Armstrong
Pengertian marketing mix atau bauran pemasaran menurut kotler dan Armstrong adalah
perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, produk, harga, distribusi, dan
promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan
dalam target market.
2. Alma
Pengertian marketing mix menurut Alma adalah strategi mengkombinasikan kegiatan-kegiatan
marketing, agar tercipta kombinasi maksimal sehingga akan muncul hasil paling memuaskan.

14
3. Sumarmi dan Soeprihanto
Pengertian marketing mix menurut Sumarmi dan Soeprihanto adalah kombinasi dari variabel
atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan
distribusi. Dengan kata lain definisi marketing mix adalah kumpulan dari variabel yang dapat
digunakan oleh perusahaan untuk dapat mempengaruhi tanggapan konsumen.
4. Assauri
Definisi marketing mix menurut Assauri adalah kombinasi variabel atau kegiatan yang
merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat di kendalikan oleh pemasaran
untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.

5. Kismono
Pengertian marketing mix atau bauran pemasaran menurut Kismono adalah kombinasi dari
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari pemasaran yang terdiri dari strategi produk
(product), harga (price), promosi (promotion), dan tempat (place).
6. Dhaimesta dan Irwan
Pengertian marketing mix menurut Dhaimesta dan Irwan adalah variabel-variabel yang dipakai
oleh perusahaan sebagai sarana untuk memenuhi atau melayani kebutuhan dan keinginan
konsumen.

Jadi dapat disimpulkan bahwa marketing mix strategi pemasaran yang dilaksanakan
secara terpadu atau strategi pemasaran yang dilakukan secara bersamaan. Strategi tersebut
digunakan dengan menerapkan elemen strategi yang ada dalam marketing mix itu sendiri.

b. Kegiatan dan Tujuan Marketing Mix


1. Periklanan (Advertising)
Periklanan merupakan salah satu kegiatan penting dalam marketing mix. Tujuan utama dari
periklanan ini adalah untuk memberikan informasi tentang produk (barang/ jasa) kepada
target konsumen dan untuk meningkatkan penjualan.
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan adalah kumpulan berbagai alat intensif yang dirancang untuk mendorong
pembelian suatu barang/ jasa. Kegiatan inti sebagian besar berjangka pendek dan tidak
dilakukan secara berulang. Tujuan sales promotion ini adalah untuk meningkatkan penjualan.

15
Kegiatan ini bisa dilakukan dengan cara pemberian diskon, pengadaan kontes, pemberian
kupon atau sampel produk.
3. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Direct marketing adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media
iklan untuk menghasilkan tanggapan dan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi.
Tujuan direct marketing adalah untuk mengkomunikasikan produk atau jasa secara langsung
kepada konsumen yang dianggap target market potensial.

.2. Komponen Marketing Mix


1. Produk (Product)
Produk disini bisa berupa apa saja (baik yang berwujud fisik semacam makanan dan buku
maupun yang bersifat digital berupa aplikasi dan sebagainya). Produk ini juga termasuk jasa
maupun layanan yang dapat ditawarkan oleh perusahaan. Intinya produk adalah segala bentuk
penawaran yang produsen lakukan kepada klien atau customer, yang sesuai dengan keinginan
atau kebutuhan dari pelanggan itu sendiri.Secara teori, produk merupakan segala bentuk yang
ditawarkan ke pasar untuk digunakan atau dikonsumsi sehingga bisa memenuhi kebutuhan
dan keinginan pasar. Keinginan pasar tersebut bisa berupa fisik, jasa, orang, organisasi dan ide.
Produk adalah hasil dari kegiatan produksi perusahaan yang nantinya akan di jual oleh
perusahaan itu sendiri. Produk juga bisa jadi berupa barang yang dibeli oleh perusahaan untuk
kemudian dijual kembali kepada konsumen atau customernya.Produk atau jasa yang dihasilkan
haruslah memiliki kualitas dan keunikan yang mampu meningkatkan daya saing produk atau
jasa tersebut di pasaran.
2. Harga (Price)
Harga yang dimaksud adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh user atau klien untuk
mendapatkan produk yang produsen tawarkan. Dengan kata lain, seseorang akan membeli
barang jika pengorbanan yang dikeluarkan (yaitu uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang
ia ingin dapatkan dari produksi barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
Jadi fokus terkait poin ini adalah bagaimana caranya agar perusahaan dapat membuat
pelanggan atau calon pembeli potensial merasa pengeluarannya sesuai dengan apa yang dia
dapat, atau dalam istilah bahasa Inggris yang biasa dipakai “worth it”. Jika calon pembeli
potensial telah memiliki pemikiran bahwa ia merasa pengeluaran yang akan dikeluarkan
tersebut sebanding dengan apa yang ia dapatkan, mereka akan segera datang ke toko atau

16
mengunjungi product page perusahaan di website (bagi perusahaan yang bergerak di bisnis e-
commerce atau online shop). Mereka akan segera memesan produk atau jasa apapun
yangditawarkan pada mereka. Ada beberapa pertanyaan mendasar sebelum perusahaan
mematok berapa harga dari produk dan jasa yang akan ditawarkan. Berikut adalah beberapa p
ertanyaan tersebut:
 Berapa biaya produksi yang harus tanggung untuk membuat produk atau melaksanakan
layanan yang ditawarkan tersebut?
 Kira-kira seberapa nilai dari produkyang dihargai oleh customer nantinya?
 Apakah sedikit pengurangan harga jual bisa meningkatkan jumlah keinginan pasar?
 Apakah harga dari suatu produk tersebut bisa tetap dalam jangkauan seperti pada kompetitor
bisnis?
3. Saluran Distribusi (Place)
Saluran distribusi yang tepat juga menentukan berhasil tidaknya strategi marketing. Oleh
karena itu, saluran distribusi menempati posisi yang krusial dalam marketing mix. Adapun
definisi dari saluran distribusi ini sendiri adalah berbagai kegiatan atau upaya apapun yang
dilakukan oleh perusahaan untuk membuat produk atau jasanya mudah diperoleh atau
tersedia di tangan konsumen maupun pelanggannya. Karena tujuan dari distribusi adalah
menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada waktu dan
tempat yang tepat, maka kemudahan akses maupun ketersediaan produk pada outlet yang
tepat juga harus diperhatikan oleh setiap perusahaan.Ada beberapa pertanyaan mendasar
sebelum perusahaan mengembangkan eksekusi distribusi Anda. Berikut adalah pertanyaan-
pertanyaan tersebut:
 Di mana klien atau potential buyer biasa mendapat atau mencari produk yang mereka
inginkan?
 Bagaimana cara yang bisa dilakukan untuk mengakses berbagai saluran distribusi yang ada dan
ingin dipakai?
 Apa perbedaan atau keunggulan strategi saluran distribusi yang digunakan bila dibandingkan
dengan para kompetitor bisnis?
4. Promosi (Promotion)
Promosi yang dimaksud adalah sebuah upaya persuasi (bujukan atau dorongan) untuk
mengajak para konsumen maupun calon konsumen untuk membeli (atau menggunakan)

17
produk maupun jasa yang dihasilkan oleh suatu perusahaan.Ada beberapa elemen yang dapat
perusahaan optimalkan terkait promosi. Berikut adalah beberapa elemen tersebut:
 Salesperson. Salesperson ini adalah orang-orang yang melakukan penawaran produk maupun
jasa yang ditawarkan oleh perusahaan Anda ke target pasar atau orang-orang).
 Public relation. Public relation adalah orang-orang yang bertanggungjawab untuk menjaga
nama baik perusahaan, sekaligus menjalankan fungsi branding bagi perusahaan sehingga
brand perusahaan dikenal oleh banyak orang secara positif.
 Periklanan. Periklanan maksudnya adalah segala macam promosi yang dipublikasikan melalui
berbagai saluran media. Perusahaan dapat menentukan saluran media apa yang tepat sesuai
karakter produk dan kebutuhan pasar baik itu televisi, koran, radio atau baliho.

2.3.Analisis SWOT
a. Pengertian SWOT
Menurut Freddy Rangkuti, analisisSWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan
dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).
Analisis SWOT menurut Sondang P. Siagian merupakan salah satu instrumen analisis yang
ampuh apabila digunakan dengan tepat. Telah diketahui pula secara luas bahwa “SWOT
merupakan akronim untuk kata-kata strengths (kekuatan), weaknesses (kelemahan),
opportunities (peluang) dan threats (ancaman).
Analisis SWOT menurut Philip Kotler diartikan sebagai evaluasi terhadap keseluruhan
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis SWOT merupakan salah satu instrumen
analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang dikenal luas. Analisis ini didasarkan
pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan meminimalkan kelemahan dan ancaman.
Bila diterapkan secara akurat, asumsi sederhana ini mempunyai dampak yang besar atas
rancangan suatu strategi yang berhasil.
b. Fungsi SWOT
Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari analisis SWOT adalah untuk mendapatkan
informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok persoalan internal (kekuatan
dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal (peluang dan ancaman).Analisis SWOT
tersebut akan menjelaskan apakah informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan

18
membantu perusahaan mencapai tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat
rintangan yang harus dihadapi atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang
diinginkan.

c. Faktor-Faktor Strategis dalam Analisis SWOT


1. Faktor berupa kekuatan
Yang dimaksud dengan faktor-faktor kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan termasuk
satuan-satuan bisnis didalamnya, antara lain kompetisi khusus yang terdapat dalam organisasi
yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif oleh unit usaha dipasaran. Dikatakan
demikian karena satuan bisnis memilki sumber keterampilan, produk andalan dan sebagainya
yang membuatnya lebih kuat dari pada pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang
sudah dan direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.
2. Faktor kelemahan
Yang dimaksud dengan kelemahan ialah keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber,
keterampilan, dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja
organisasi yang memuaskan.
3. Faktor peluang
Definisi peluang secara sederhana peluang ialah berbagai situasi lingkungan yang
menguntungkan bagi suatu satuan bisnis.
4. Faktor ancaman
Pengertian ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang yaitu faktor-faktor lingkungan
yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis jika jika tidak diatasi ancaman akan menjadi
bahaya bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik unutk masa sekarang maupun dimasa
depan.
d. Model Pendekatan dalam Menganalisa SWOT
1. Matrik SWOT
Matrik ini dapat mengambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang
dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilki
perusahaan.
2. Matrik Boston Consulting Group
Matrik BCG diciptakan oleh Boston Consulting Group (BCG) yang mempunyai beberapa tujuan
diantaranya adalah untuk mengembangkan strategi pangsa pasar untuk portofolio produk

19
berdasarkan karakteristik cash-flownya, serta untuk memutuskan apakah perlu meneruskan
investasi produk yang tidak menguntungkan. Matriks BGC juga dapat digunakan untuk
mengukur kinerja manajemen berdasarkan kinerja produk di pasaran.
3. Matrik Internal dan Eksternal
Matrik ini dapat dikembangkan dari model Boston Consulting Group (GE-Model) parameter
yang digunakan meliputi parameter kekuatan internal parusahaan dan pengaruh eksternal
yang dihadapi. Tujuan penggunaan model ini adalah untuk memperoleh strategis bisnis
ditingkatkan korporat yang lebih detail.
4. Matrik Space
Matrik space adalah untuk mempertajam analisis agar perusahaan dapat melihat posisi dan
arah perkembangan dimasa akan datang. Matrik space dapat memperlihatkan denga jelas
kekuatan keuangan dan kekuatan industry pada suatu perusahaan. Hal ini menunjukkan
bahwa perusahaan tersebut secara financial relative cukup kuat untuk mendayagunakan
keuntungan kompetitif secara optimal melalui tindakan agresif dalam merebut pasar.
5. Matrik Grand Strategy
Matrik ini biasa digunakan untuk memecahkan masalah yang sering dihadapi dalam
penggunaan analisis SWOT yaitu untuk menentukan apakah perusahan ingin memanfaatkan
posisi yang kuat atau mengatasi kendala yang ada dalam perusahaan.

II.4 KONSEP PEMASARAN

Adapun beberapa pengertian dari beberapa tokoh tentang konsep pemasaran.


Menurut Swastha (1979:17) “Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang
menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan
sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan”. Sedangkan definisi lain menyatakan
bahwa   konsep pemasaran adalah menjadi lebih efektif dari pada para pesaing dalam
memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan
keinginan pasar sasaran (Kotler,1997:17).

20
Ada lima konsep pemasaran yang mendasari cara perusahaan melakukan
kegiatan pemasarannya yaitu:

1.      Konsep berwawasan Produksi

Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah didapat
dan murah harganya sehingga fokus utamanya adalah meningkatkan efisiensi produksi
dan memperluas cakupan distribusi.

2.      Konsep berwawasan Produk

Konsep ini berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan
mutu, kinerja terbaik dan hal-hal inovative lainnya sehingga fokus utamanya adalah
membuat produk yang lebih baik dan berusaha terus menerus untuk
menyempurnakannya.

3.      Konsep berwawasan Penjualan

Konsep ini berpendapat bahwa kalau konsumen dibiarkan saja maka konsumen tidak
akan membeli produk perusahaan dalam jumlah cukup.oleh karena itu, perusahaan
harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.

4.      Konsep berwawasan Pemasaran

Konsep ini berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari
penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang
diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada persaingannya. Konsep ini
didasarkan pada empat sendi utama, yaitu pasar sasaran, kebutuhan pelanggan,
pemasaran yang terkoordinasi, serta keuntungan.

5.      Konsep berwawasan Pemasaran bermasyarakat

Konsep ini berpendapat bahwa tugas perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan
keinginan serta kepentingan pasar sasaran dan memenuhinya dengan lebih efektif dan
efisiensi dari pada saingannya dengan cara mempertahankan atau meningkatkan
kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

21
II.5 Strategi  Pemasaran

Perencanaan sangat diperlukan  untuk mengikuti perkembangan dan


menghadapi persaingan yang semakin ketat dimasa yang akan datang. Tanpa
perencanaan sebuah organisasi mungkin akan melakukan cara-cara ekstrem untuk
menghindari kerugian atau mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perencanaan
dapat mencakup suatu  periode waktu yang panjang atau pendek. Perencanaan jangka
panjang ( multi tahun : 3, 5, 10, atau bahkan 25 tahun ) biasanya melibatkan peranan
dari manajemen puncak dan atau staf perencanaan khusus. Masalah yang dihadapi
sangat kompleks dan memiliki cakupan yang luas, seperti masalah perluasan pabrik,
pasar, atau produk.

Perencanaan jangka pendek  ( sampai dengan 1 tahun ) biasanya dilakukan oleh


manajemen menengah atau bawah ( middle or bottom management ) masalah yang
dapat dimasukkan dalam perencanaan jangka pendek ini, antara lain kampanye
periklanan untuk periode yang akan datang, pembelian pada musim yang akan datang,
atau menyangkut daerah operasi dari tenaga pemasaran.

Dalam hal ini, kita harus mengetahui dan membedakan ketiga konsep perencanaan,
yaitu sebagai berikut :

1.      Perencanaan perusahaan secara keseluruhan.

Hal ini mencakup penentuan tujuan umum perusahaan dalam jangka panjang dan
pengembangan strategi jangka panjang untuk mencai tujuan tersebut. Tujuan dan
straregi jangka panjang ini kemudian menjadi suatu kerangka dasar untuk
mengembangkan rencana yang tercakup didalamnya. Masalah utama yang ada dalam
perencanaan perusahaan ini adalah masalah keuangan, produksi, kebutuhan tenaga
kerja, penelitian, dan pengembangan ( research and development ),serta penentuan
sasaran pasar dan program pemasarannya. Pertimbangan pemasaran ini cenderung
mempengaruhi kebijakan dalam perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka
panjang . oleh karena itu perencanaan perusahaan dan perencanaan pemasaran sering
dijadikan satu. 

2.      Perencanaan pemasaran

22
Hal ini mencakup pengembangan program jangka panjang  untuk masalah-masalah yang
luas dalam bauran pemasaran ( Marketing mix ), yaitu produk ( product), harga ( price),
tempat ( place) dan promosi ( promotion). Perencanaan pada masing-masing variabel
tersebut harus dikoordinasikan dan ditangani dengn baik, sebab setiap variabel bauran
pemasaran selalu saling berinteraksi dengan variabel lainnya.

3.      Rencana Pemasaran Tahunan

Rencana ini mencerminkan proses perencanaan yang berjalan untuk  satu periode
waktu. Dalam hal ini, manajemen akan mengembangkan suatu rencana induk yang
mencakup kegiatan pemasaran setiap tahunnya.  Contoh : perencanaan pemasaran
jangka panjang menentukantujuan untuk memperkenalkan produk baru. Rencana
pemasaran tahun berikutnya, bagaimana pun harus  dapat membuat keseimbangan
dalam persediaan dengan cara mempromosikan jenis produk yang sedang mengalami
tahap penurunan dalam daur kehidupan produk ( product life cycle ). Hal ini
dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan produk tersebut sehingga persediaan
berkurang. 

II.6 Studi kasus


Pencitraan sebuah produk lebih mudah terlihat melalui penampilan
fisiknya, dibandingkan melalui penelitian mengenai target pasar dari sebuah
produk. Misalnya, bagaimana shampoo Sunsilk menunjukkan target pasarnya,
melalui design botol shampoo Sunsilk yang berwarna-warni. Jika kita melihat
kemasan shampoo Sunsilk pada tahun 2008  silam, setiap kemasan memiliki
gambar seorang wanita. Terlihat dengan jelas bahwa Sunsilk mengincar
perempuan muda sebagai target pasar mereka.
Sekarang mari kita bandingkan dengan salah satu produk kosmetik
Indonesia yang terkenal di kalangan remaja, RedA. Dengan menonjolkan
kelebihan produknya, yaitu komposisi bahan yang cocok untuk kulit wanita Asia,
produk ini dapat menarik konsumen dalam jumlah besar dan dapat bersaing
dengan produk-produk luar negeri. Terlebih lagi mereka memiliki target market
yang jelas, yaitu remaja Indonesia. Hal ini bisa dilihat melalui produk RedA yang
memang dikhususkan untuk orang Indonesia dan menekankan bahwa produk ini

23
dibuat di Indonesia. Dengan kata lain, made in Indonesia menjadi salah satu trade
mark produk kosmetik ini. Persamaan dari kedua produk di atas adalah variabel
demografi yang mereka gunakan, yaitu remaja dan wanita Indonesia. Tahap kedua
adalah targeting. Mengevaluasi target yang sudah dibentuk sehingga kedepannya
produk ini dapat menerapkan cara-cara marketing yang tepat untuk segmen yang
dituju. Dimulai dengan segmenting, evaluasi segmen, pengembangan segmen,
hingga pemilihan strategisegmenting yang tepat.
Pada kasus Sunsilk, mereka menentukan bahwa segmen pasarnya adalah
untuk kalangan perempuan. Kunci sukses Sunsilk adalah melalui kemasan yang
disesuaikan dengan target marketnya. Ada perbedaan aksen warna pada tiap-tiap
kemasan, yang bertujuan untuk memberikan perbedaan terhadap masing-masing
varian. Hal itu berdasarkan riset pada konsumen sebab warna menjadi representasi
dari manfaat yang diberikan masing-masing varian untuk konsumen. Sebagai
contoh, Sunsilk dengan warna hijau menunjukkan bahwa sampo tersebut
memberikan rasa segar terhadap pemakainya. Karena Sunsilk memposisikan diri
sebagai brand yang mengerti kebutuhan perempuan, setiap elemen di kemasan
harus disesuaikan dengan psikografis perempuan. Selain kemasan yang bagus,
lokasi penempatan produk turut mendorong konsumen melakukan pembelian.
Sunsilk menjual produk mereka di supermarket- supermarket besar di Indonesia.
Perkembangan produk Sunsilk pun disesuaikan dengan perkembangan
zaman. Sunsilk juga melihat beberapa faktor yang patut diperhatikan dalam
konsep kemasan yang akan diperbaharui. Faktor utamanya adalah positioning dan
target dari brand tersebut. Sedangkan, faktor keduanya adalah faktor fungsional,
yang tercermin melalui bentuk-bentuk kemasan seperti botol, sachet,
maupun pouch. Terkait dengan hal ini, kemudahan dan kepraktisan pemakaian
serta penyimpanan juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi. Faktor lain
adalah faktor emosional yang tercermin dalam dekorasi kemasan seperti estetika
bentuk, desain dekorasi kemasan, penulisan produk dengan bentuk yang dapat
menarik perhatian konsumen, dan warna kemasan. Strategi targeting yang dipakai
oleh Sunsilk adalah usaha Sunsilk untuk berusaha memahami bahwa setiap wanita
ingin bahagia. Hal tersebut ditunjukkan dalam kemasan sunsilk terdapat cameo

24
(berupa gambar perempuan dalam kesehariannya) yang bertujuan mendekatkan
diri dengan target marketnya. Untuk mengikuti perkembangan zaman, kemasan
Sunsilk senantiasa diubah supaya terlihat up-to-date.
Pada kasus RedA, mereka memilih remaja sebagai target pasar karena pola
konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Pengetahuan akan sifat-sifat
remaja yang biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka terpengaruh teman, aktif
mengikuti perkembangan tren, dan ada pula beberapa faktor lainnya inilah yang
dimanfaatkan oleh Vitapharm sebagai perusahaan RedA untuk mengenal
pasarnya. Segmentasi diukur lewat SES (socio economic status) yang biasanya
digunakan untuk mengelompokkan nilai pendapatan rumah tangga penduduk
Indonesia. Untuk produk RedA, karakteristik SES yang dipilih berkisar di ranah
B, C, dan D yang berarti berada di kelas menengah. Sesuai dengan SES itu pula,
produk-produk RedA yang diluncurkan memiliki hargayang boleh dibilang cukup
terjangkau, khususnya bagi para remaja. Perkembangan produk Red-A pun
disesuaikan dengan perkembangan remaja, yang diselaraskan dengan kondisi yang
sedang berlangsung. Untuk membangun profil segmen tersebut, agar tercitra dan
jelas dimata masyarakat bahwa RedA merupakan produk yang menyasar anak
remaja.
Strategi targeting yang dipakai oleh RedA yaitu menyatakan bahwa
produknya cukup unik, khususnya mengenai kandungan-kandungan yang terdapat
di dalamnya. Produk skincare RedA cosmetics memiliki kandungan Red Algae
yang mampu menjaga kadar air di kulit, sedangkan kandungan produk make up-
nya bersifat ringan dan dinamis, disesuaikan dengan target marketnya—kulit
wajah remaja belum mampu menerima bahan-bahan make up yang terlau berat.
Selain itu, mereka juga melakukan riset sebelum mengeluarkan produk.
Strategi menambahkan value tersebut yang digunakan oleh RedA dalam
rangka mengambil dan merebut hati para konsumen  agar konsumen lebih memilih
RedA dibandingkan produk lainnya. Sehinggga RedA bisa tetap eksis dan maju
walaupun banyak kompetitor di ranah kosmetik Indonesia. Saran kami untuk
Sunsilk, jika Sunsilk ingin menjadi market leader, sudah sepantasnya mereka
mempertimbangkan kompetitor yang ada. Sunsilk harus lebih memikirkan

25
strategi- strategi untuk mengalahkan kompetitor yang semakin hari semakin
banyak. Dengan pemilihan model yang tepat, strategi marketing yang berkembang
sesuai jaman yang sekarang ini Sunsilk harus selalu up-to-date meilihat pasar yang
selalu berubah-ubah. Mereka harus tau apa yang kaum wanita inginkan saat ini.
Sedangkan saran untuk RedA harus mempertimbangkan situasi persaingan
yang ada di saat ini juga untuk menjadi  market leader. Tentu saja red a harus lebih
memikirkan strategi untuk mengalahkan kompetitor yang semakin banyak.
Dengan pemilihan model yang tepat, strategi marketing yang berkembang sesuai
jaman yang sekarang ini remaja menyukai gaya dari negara asing contoh korea.
Dan membuat diferensiasi produk yang beragam dan unik. Mungkin akan lebih
jika red a mempelajarinya dari brand brand korea yang sudah lebih unggul dalam
hal tersebut. Apabila red a berhasil saya rasa red a akan menjadi semakin marak di
indonesia.

26
BAB III
PENUTUP

III.1 Kesimpulan
1. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan  hidup usahanya, untuk mendapatkan laba
dan untuk berkembang.
2. Konsep pemesaran terdiri dari lima, yaitu konsep berwawasan produksi,
konsep berwawasan produk, konsep berwawasan penjualan, konsep
berwawasan pemasaran, konsep berwawasan pemasaran bermasyarakat.
3. Strategi pemasaran ada tiga, yaitu perencanaan perusahaan secara
keseluruhan, perencanaan pemasaran dan rencana pemasaran tahunan.
III.2 Saran
Disarankan kepada mahasiswa agar lebih banyak membaca dan mencari
literature untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta lebih kreatif lagi
dalam penulisan karya tulis ilmiah.

27
DAFTAR PUSTAKA

Hepler, C.D., & Strand L.M. 1990. Opportunities and Responsibilities in


Pharmaceutical Care Am J Hosp Pharm. 47(3): 533-543.
Charles W.L. 2001. Pemasaran. Jakarta: Salemba empat
Cipole, R., Strand, L.M., Morley, P.C., 1998, Pharmaceutical Care Practice, McGraw-
Hill, New York
Rovers.J.P., Currie.J.D., Hagel.H.P., Mc Donaugh. R.P., Sabotta. J.L., 2003, Practical
Guide to Pharmaceutical Care, 2nd ed American Pharmaceutical Association,
Washington DC

28

Anda mungkin juga menyukai