*)
Oleh : FakhrunaziAbbas
Abstrak
Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui hubungan strategi pemasarai^l dengan
kepuasan konsumen. Metode penuiisan menggunakan melode library research. Dari hasil pembahasan
dapat disimpulkan bahwa mengingat sebagian besar para pelaku bisnis di lndonesia saai ini berperasi di
industri yang tingkat persaingan dan perubahannya cukup tinggi, maka paling tidak tnad<eting philosophy
yang mendasari produknya adalah konsep pemasaran. Perusahaan yang menggunakan konsep inidalam
falsafah bisnisnya berasumsi bahwa perkembangan dan kontinjuitas perusahaannya sangat tergantung
seberapa jauh mereka dapat memuaskan para konsumennya.
kita yang sudah berusia lebih dari 5C tahun ini tertentu 4ar tetap bertahan atau
nampak cukup pesat, khususnya dalam 25 tahun mengembangkan usahanya dalam industri yang
terakhir. Hal ini bisa kita lihat dengan semakin. sudah dipilihnya. Dalam kondisi seperti ini
banyaknya pendirian perusahaan oleh para kepuasan konsunen mempunyai perman yang
investor dan semakin beragamnya produk yang cukup penting bryi perusahaan. Karena
ditawarkan di pasar oleh para pelaku bisnis. secanggih atau sebagus produk yang dihasilkan
Perkembangan ini cukup menyenangkan bagi oleh perusahaan. jika konsumen tidak
kila semua, sebagai konsumen. Mengingat, rnenyukainya, baik karena terlalu mahal atau
dengan emakin beragamnya macam dan ienis tedalu rumit dalam penggunlannya, maka
produk yang ditawarkan memberikan peluang produk tersebut tidak ada artinya.
pada kita untuk membeli produk yang sesuai Pada kenyataan lain mungkin saja
dengan keinginan kita. Tetapi perkembangan konsumen enggan membelirnerk tertenfu karena
yang demikian ihr, bisa dirasakan sebagai pmduknya kurang berkualihs, tetapi mungkin
sebuah beban bagi para pelaku bisnis. Mereka mereka pemah dikecewakan dalam pelayanan
tidak bisa lagi menjalankan bisnisnya tanpa pada saat atau pasca pembelian, atau karena
perencanaan dan perhitungan yang matang, merk tersebut hanya tersedia di tempat lertentt
karena semakin bertambahnya pelaku bisnis saia, atau mungkin saja karena sistem
dalam industri dapat berarti bertambahnya pembayaran yang sangat kaku. Fenomena ini
141
r
melakukan pemasaran. Dengan kata lain, hal ini biasanya tidak akan membeli produk-produk
sangat tergantung dari falsafah pemasaran yang ditawarkan. Untuk itu dia/mereka akan
(ma*eting philosophy) yang mereka gunakan. berusaha rrelakukan kegiatan penjualan yang
Untuk ini, Kofler mengajukan 5 macam agresif dan promosi yang gencar. Selanjuhya
pemasaran yaifu konsep pruduksi, prduk, nencapai fujuan-tujuan oqanisasi terdiri dari
penjualan, pemasamn, dan konsep pemasaran dan keinginan pasar
penentuan kebutuhan
yang bersifat kemasyarakatan (social marketing sasaran dan penyerahan produk yang
conceptl. memuaskan secara lebih efektif dan lebih efisien
Bagi perusahaan yang menggunakan dibandingkan para pesaingnya. Dengan kata lain
akan berpendapat bahwa para pelanggan akan tergantung pada kemampuan mereka dalam
mereka akan berusaha unfuk mencapai efisiensi menggunakan konsep ini akan berusaha unfuk
produksi yang tinggi dan pendistribusian produk mengetahui dan memonitor perubahan
yang luas. Sementara bagi mereka yang kebutuhan dan keinginan pasamya untuk
menggunakan konsep produk beranggapan kemudian dijabarkan dalam bentuk produk yang
bahwa para konsumen akan menyukai produk- didukung oleh sebuah pemasaran secara
produk yang mempunyai kualitas, penampilan terpadu agar dapat memuaskan kebufuhan
dan ciri+iri yang baik. Oleh karenanya para tersebut secara lebih baik dari pada para
pengelola perusahaan tenebut akan pesaingnya. Oleh karcna itu, perusahaan yang
Pengusaha yang falsafah pemasarannya Konsep ini berpegang pada asumsi bahwa tugas
bahwa konsumen, jika dibiarkan sendiri, keinginan, dan minat dari pasar sasaran serta
142
I
memb€rikan kepuasan yang diharapkan dengan mulai meningkat maka konsep penjualan yang
cara lebih efektif dan lebih eftsien daripada paling baik untuk dipergunakan. Namun
pesairqnya sehingrga dapat menjamin dan demikian, kondisi indusfi seperti itu sangat
mendorong kesejahteraan konsumen dan sedikit kita jumpai ddam kenyataan. Dengan kaa
masyarakat. Bagi perusahaan yang lain, hampir sebagian besar para pelaku bisnis di
ini dalam melakukan
menggunakan konsep era lndonesia Emas ini berada dalam industri
pemasaffin nseka akan memperhaiikan yang tingkat persaingan dan perubahan yang
keseimbangan tiga hal pokok yaitu pencapaian tinggi. CXeh karena itu, tdak ada konsep lain
laba perusahaan, kepuasan dari kebutuhan dan yang bisa dipergunakan dalam memasarkan
keinginan, dan kepentingan masyarakat. produknya selain konsep Fmasaran, paling
Setelah mengetahui dmar falsafah tidak.
pemasann yang bisa dipergunakan oleh para
pengusaha, maka muncul pertanyaan konsep 3.2. Perilaku Pasar dan iJlanfaatnya
manakah yang paling rebvan untuk dijadikan Seperti halnya pada pemmamn, orang
pedoman dalam menjalankan usaha. Untuk sering remahami kata pasar dalam artian yang
menenfukan konsep yang paling relevan tidak sangat sempit yaitu tempat bertemunya penjual
ditentukan oleh waktu dan zaman. Artinya, dan pembeli. Sernentara, kita tahu bahwa untuk
karena sekarang sudah zaman modem atau melakukan transaksi peniualan dizaman higech
rnenielang abad ke 21 maka kansep produksi ini produsen tidak perlu brtemu secara fisik.
atau penjualan tidak bisa dipergunakan. yang Sehingga pengertian pasar seperti itu merupakan
menentukan relevan dan tidaknya penggunaan pemahaman yang sudah out of date.
suatu konsep ditentukan oleh dua hal yaihr Pasar, seperti yang dikemukakan oleh
tingkat persaingan dan perubahan dalam suatu Kotler, merupakan sekunrBulan lembaga yang
indusbi sangat rcndah bahkan tidak ada maka mempunyai kebufuhan tertentu, tenaga beli
tidak perlu perusahaan tersebut menggunakan (uang), dan keinginan untuk membelanjakan
konsep pemasaran dalam memasarkan uangnya untuk memuaskan kebufuhannya. Jadi
poduknya. Perusahaan yang berada dalam untuk dapat dikatakan sebagai pasarkonsumen,
sem€rcarn itu o*up menggunakan konsep maka seorang individu atau sebuah lembaga
produksi. Karena konsumen tidak mempunyai harus mempunyaitiga unsur pokok tersebut. Jika
altematif pilihan produk lain di pasar. Jika kondisi rnereka tidak mempunyai tiga un$,r pkok
fingkd persaingan dan perubdran dalam industri tersebut maka masih dikatakan sebagai
143
pasar/konsumen potensial. Oleh karena itu, sampai pada bagaimana perasaan konsumen
dalam merealisir target penjualannya, dalam memiliki proses pengambilan keputusan
perusahaan harus tahu unsur yang mana yang pembelian, konsumen dipengaruhi oleh banyak
belum ada pada pasar sasarannya. Jika temyata, faktor baik yang berasal dari dalam dirinya
pasar sasarannya kesulitan dalam hal tenaga seperti persepsi, motivasi, emosi, dan
beli, maka perusahaan sebaiknya menawarkan kepribadian, maupun yang berasal daii luar
dengan sistem kredit. Jika kebutuhan terhadap dirinya seprti, budaya, nilai, status social,
produk perusahaan belum ada, maka kelompok, rumah tangga, dan kegiatan
perusahaan sebaiknya menawa*an dengan pemasaran. Faktor intemal dan ekstemal
sistem kredit. Jika kebutuhan terhadap produk tersebut mempengaruhi sikap dan gaya hidup
perusahaan belum ada, maka perusahaan harus konsumen yarg pada akhimya mempengaruhi
produk tersebut akan muncul, dan seterusnya. Untuk mencapai pemahaman perilaku
Usaha'usaha yang demikian ini dapat dikatakan konsumen yang begitu komplek tersebut harus
sebagai usaha untuk memahami perilaku diiakukan rnelalui suafu penelitian pemasaftn.
pasar/konsumennya. Dengan penelitian tersebut perusahaan akan
Pada dasamya, usaha memahami memperoleh gambaran tentang : sikap
perilaku konsumen perusahaan yang merupakan konsumen yang sebenarnya dari produk yang
kunci sukses pemasaran, tidak sesederhana dipasarkan; bagaimana persepsi konsumen atas
memahami tiga unsur pokok di atas. Ketiga penampilan produk perusahaan baik dalam
unsur tersebut merupakan suatu simplifikasi kaitannya dengan keinginan konsumen sendiri
yang komplek dari konsumen. Karcna untuk maupun dalam kaitannya dengan produk
mengetahui kebutuhan dan kemauan untuk pesaing. Gambaran yang diperoleh dari
membelanjakan uang dari konsumen, penelitian temebut, merupakan modal dasar
perusahaan harus menelitijumlah produk, kapan, perusahaan untuk menetapkan kebijakan
dengan siapa, dan bagaimana produk tersebut pemasaran yang akan dijalankan seperti
dibeli dan dikonsumsioleh konsumen. Selain iht penempatan produk di pasar (pud/ud
perusahaan harus meneliti kegiatan konsumen positioningl, segmentasi pasar, pengembangan
yang tidak kasat mata seperti nilai, keinginan, produk atau pasar baru, dan kebijakan bauran
persepsi, bagaimana mereka memproses pemasaran serta kebijakan untuk go
informasi dan mengevaluasi altematff produk, internatianal.
1M
E
3.3. Strategi ilemuaskan Kebutuhan konsumen dalam membelisuatu produk. Apakah
Konsumen
konsumen memkli produk untuk memperoleh
Seperti yang diuraikan di depan bahwa manfaat inti dari produk ataukah mereka
kunci kebertrasilan perusahaan yang hrda membeli produk tersebut akan memperoleh
dalam industri yang tingkat persaingan dan tambahan manfaat dari produk yarq dibelinya.
perubahan lingkungan yang tinggi terletak pada
Umpamanya, mungkin seorang ibu rumah
seberapa jauh perusahaan tersehrt dapat tangga dalam membeli sabun deterjen memilih
rnemuaskan kebutuhan dan keinginan pasar
merk tertentu bukan karena debrien tersebut
sasarannya. Konsumen yang puas tertradap
dapat mencuci tetapi karena deterjen tersebut
merUproduk tertentu cenderung untuk membeli
dapat menruci tetapi karena deteden temebut
kembali merUproduk tersebut pada saat ditempa$<an dalam sebuah gelas, yang dapat
kebutuhan yang sama muncul di kemudian hari.
rnenambah koleksi gelasnya setelah sabunnya
Hal ini menunjukkan bahwa kepuasan konsumen
habis.
merupakan faktor kunci bagi konsumen dalam
Perlu disadari bahwa tidak selamanya
melakukan pembelian ulang. Sementara konsumen mau dan mampu rnengungkapkan
pembelian ulang merupakan porsi terbesar
dari motif pembelian suatu produk. Contohnya, jika
volume penjualan perusahaan. Selanjufrya kita menanyakan kepada seorang wanita
konsumen yang puas tersebut sangat mengapa membeli lipstik merk terkenal dan
dimungkinkan unfuk nempengaruhi (biasanya) mahal. Biasanya dia akan nrenjawab
lingkungannya untuk mengkonsumsi "agar bibir saya tidak kelihatan pucaf.
Sangat
merUproduk yang telah memuaskannya. jarang dia secara terbuka menjawab "agar
lebih
Keadaan ini akan sangat membanfu perusahaan
kelihatan sexy" atau "agar saya kelihatan elif.
dalam rnempmmosikan produknya. Dari Motif yang demikian itu disebut sebagai tafenf
kenyataan di atas nampak bahwa kepuman mofill Sedangkan motif yang secafia terbuka
konsumen merupakan faktor yang penting b4i diungkapkan oleh konsumen dikenal sebagai
kelangsungan hidup perusahaan untuk bertahan
manifes nrofrf. Dengan mengetahui apa yang
dalam persaingan.
diinginkan oleh konsumen atas suatu produk,
Untuk dapat memuaskan konsumennya,
akan memudahkan perusdraan dalam
perusahaan dapat memulai dari mencari
tahu mengkomunikasikan atau mengkampanyekan
kebutuhan dan keinginan itu sendiri. Atau produk tensebut kepada target konsumennya.
dengan kata lain perusahaan harus tahu rnofif
145
T
Langkah berikutnya adalah mencari tahu konsumen mencari informasi secara intemal dan
dalam membeli suatu prduk. Proses ini pembelian. Jika pada saat pencarian informasi
segera dipnuhi, maka mereka akan melanjutkan brand loyatty atau konsumen mempertimbangkan
pada proses pencarian informasi, baik secara beberapa me* maka tip kepufusannya
intemal maupun secara ekstemal. Dari pencaran diklasifikasikan sebagai rcWat purchases. Jadi
informasi tersebut akan muncul criteria evaluasi untuk modelkeputusan yang pertama ini, apakah
yang akan dipakai mengevaluasi altematif brand loyafty atau repeat purchaxs, sangat
produk yang dipe*irakan dapat memenuhi tergantung pada kepuasan atas pembelian
kebutuhan tersebut. Proses berikutnya adalah sebelumnya dan keadaan pada saat melakukan
evaluasidan pemilihan altematif, Pada proses ini pembelian, terutama kegiatan pemasaran
konsumen mengevaluasi karakteristik masing- perusahaan sepertidiskn, hadiah dan lainlain.
masing altematif produk dan memilih salah satu Selanjutnya, dalam pengambilan
produk yang dianggap paling baik untuk kepufusan terbatas (imited), konsumen
memenuhi kebutuhannya. Setelah itu konsumen , melakukan semua tahap meskipun secara
akan melakukan pemilihan toko dan melakukan simple. Sedangkan untuk pengambilan
pembelian. Proses yang terakhir adalah evaluasi kepufusan yang luas {extended), konsumen baru
pasca pembelian. Namun demikian, tidak semua pertama kali melakukan pembelian, atau
pembelian yang dilakukan oleh konsumen akan konsumen tidak menghadapi risiko tidak
melalui tahapan pengambilan kepulusan yang berfungsinya prcduk yang dipilih. Sehingga
seperti di atas. Hal ini sangat tergantung pada konsumen melakukan pencarian inbrmasi yang
seberapa jauh tingkat keterlibatan konsumen sangat lengkap, mengevaluasi dan menyeleksi
tersebut dalam pengambilan keputusan. Jika altematif produk secara hati-hati, dan memilih
dilihat pada tingkat keterlibatan konsumen, maka toko/outlet yang memberikan jaminan atas
pengambilan keputusan dapat diklasifikasikan produk yang akan dibelinya,
menjadi tiga yaitu pengambilan keputusan rutin Dengan mengetahui tipe pengambilan
(habitual1, terbatas (limttedl, dan luas @rtended|. keputusan konsumen dalam membeli produk
Dalam pengambilan keputusan yang bemifat yang ditawarkan, perusahaan dapat memprediksi
kebiasaan/rutin maka ketika muncul kebutuhan, faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
146
memutuskan pembelian, memilih cara pelayanan perusahaan melakukan promosi penjuatan. Jika
penjualan yang tepat, dan menentukan saluran setelah mencoba produk tersebut, konsumen
dishibusi yang akan dipergunakan. mempunyai pengalarnan yang pcsitiflpuas, maka
baik citra merk atau citra perusahaan. Unfuk |Jamun demikian terciptanya persepsi
dapat membangun citra merUperusahaan yang terhadap pmduUnrerk tidaklah semata-rnata
baik ini, perlu memprtratikan pru$es informasi berasal dari pengalaman langsung konsumen.
yang mernhntuk persepsi konsumen tentang Persepsi tersebut bisa muncul ebagai akibat
produk perusahaan. Terbentuknya persepsi dari adanya komunikasi dengan orangorang di
tersebut dimulai oleh adanya rangsangan yang sekitamya. Dengan kata lain, informasi atau
dikeluarkan oleh perusahaan, baik berupa iklan, pengalaman orang lain dapat membentuk
penampilan produk, ataupun packagingnya. Jika persepsi konsumen terhadap suatu produU
rangsangan tersebut dapat menarik perhatian merk. Apakah persepsi yang muncul adalah
taryet konsumen, maka mereka akan persepsi yang psitif atau negatif sangat
memproses lebih lanjut dengan melakukan tergantung pada informasi yang dia terima. Jika
interpretasi atas rangsangan yang diterima. seseorang mempunyai pengalaman yang
Persepsi baik, dan sebaliknya. Kemudian memuaskan dalam mengkonsumsi suatu
rangsangan tersebut dapat bertahan lama dalam produUmerk tertentu dia akan memberikan
benak konsumen sangat tergantung pada kesan informasi yang positif tentang produk/merk
mereka atas rangsangan itu sendiridan frekuensi tersebut kepada orang lain (posrfive word to
perusahaan dalam memapaftan modhl. Sebaliknya, orang tersebut akan
rangsangan/inbrmasi tersebut kepada memberikan infurmasi yang negafrf jika mereka
konsumen. tidak puas terhadap suatu produUmerft (negative
Konsumen yang sudah mempunyai word of modh). Positive word of mouth dapat
persepsi yang sudah baik tersebut masih harus membentuk persepsi yang baik, sedangkan
dimotivasi untuk mencoba menggunakan produk negative word of mouttt akan rnembentuk
perusahaan untuk memunculkan pengalaman penepsiyang kurang baik terhadap produUmeri<
konsumsi secara riil, apakah dengan yang diinformasikan. Dalam beberapa hal, word
memberikan pruduk sample, pembelian dengan of mouttr (informasi getok tular) febih dipercaya
diskon, atau n€ncoba menggunakan pada saat oleh konsumen daripada informasi yang
147
disediakan oleh produsen. Sehingga sangal p€masar. Dengan kata lain tugas pemasaran
nampunyai persepsi yang baik akan menyadi oleh bagian pemasaran saja, tetapi meniadi
netral atau bahkan menjdi tidak baik setelah tanggung jawab semua unit yang da. Jika
mendapat informasi negatif dari lingkungannya pemuasan konsumen tidak menjadi misi yang
tentang penampilan riil dari suatu produUmerk. memotivasi setiap bagian organisasi, maka
Dari uraian di atas, nampak bahwa pernbentukan citra tidak akan maksimal.
usaha promosi yang dilakukan perusahaan tidak Umpama, konsumen yang sudah tahu bahwa
hanya untuk menginformasikan tentang kualitas suatu merklproduk tersebut bisa menjadi
melainkan untuk membangun citra posifrf pelayanan pada saat bansaksi dilakukan. Atau
sehingga produk perusahaan tersebut dapat kepuasan konsumen terhdap merUproduk dan
menjadi altematif ;emenuhan kebutuhannya, Hat pelayanan penjualan bisa rnenjadi pudar jika
ini sangat penting bagi perusahaan, karena yang bersangkutan mengalami kekecewaan
persepsi konsumen terhadap produk adalah lebih dalam pelayanan pasca pembelian.
penting daripda kenyataan yang melekat pada Namun demikian, bukanlah berarti
produk itu sendiri, Mengingat, dalam beberapa bahwa jika semua unit dalam perusahaan sudah
karena merk tersebut mempunyai persepsi yang dihindari perusahaan. Hal ini karena
baik dalam benaknya. Umpamanya Sony untuk keber4aman keinginan dan selera konsumen
produk audio dan audio visual, National untuk yang tidak mungkin dapat dipenuhi seluruhnya
@n$mer elec'.honic. Langkah terakhir untuk oleh perusahaan. Oleh karena itu, untuk
dapat memuaskan kebutuhan konsumen adalah meminimalkan penurunan citra yang diakibatkan
adanya kesadaran bagi semua unit yang ada dari kekecewaan konsumen terhadap
dalam perusahaan akan pentingnya kepuasan penampilan prduk atau pelayanan yang
konsumen bagi kelangsungan hitlup perusahaan. diterima, maka perusahaan perlu menangani
Kesadaran semacam ini harus komplain konsumen (oonsumer complain secara
diimplementasikan dengan tindakan nyata bahwa serius dan hati-hati. Keseriusan dan kehati-
semua unit dalam perusahaan merupakan hatian ini perlu dilakukan untuk rnengurangi
148
,
penyebaran informasi negatif negative word of saat yang bersamaan mereka {para karyawan}
mauth communicationsl yang pda akhimya merasa tidak puas atas apa yang mereka terima
dapat menurunkan citra merUpiduk batkan dad perusahaan. Atau sebaliknya, tidak akan ada
citra perusahaan secara keseluruhan. Sehingga artinya bagi perusahaan yang mampu
tidak mengherankan jika banyak perusahaan di memuaskan para karyawan dan investomya, jika
negara-negara maju yang menyediakan mereka gagal dalam memuaskan para
d){ts1tfllrur lof lines yaitu nomor telpon bebas plangEannya, yang notabene nya merupakan
pulsa sebagai sarana untuk menerima komplain sumber penghasilan bqi perusahaan.
atau kekecewaan konsumen. Filosofi yang
149
netode dan media komunikmi yang tepat dan Dalam konsep ini perusahaan berusaha unfuk
sesuai derqan pasar sasarannya dan memuaskan semua sfakelnldarnya.
150
DAFTAR KEFU$TAffiAil
Hawkin, D.l; R.J. Best, & K.A. Coney. 1992. 'ConssrRar fuhavbr Implbatkn for frta*eting SfrefeglP.
Texas, Business Publication lnc., EdisiLima
Engel, J.F; R.D. Bld<crdl, & P.lrV. Miniard. 1S3. Corsurer &mvbr. Fbrkla, The Drydm Prcs, Etlisi
Tujuh
Assel, H. 1S2. Gonsrmer Behavisr & Maicetirry Sfrafegy Boston, Massdlussetts, PWS-KENT
Publishing Company, Edisi Empat.
Mulydi. 2001. Alat manaienen kontempoer untuk pelipdgandaan kinaia keuangan perusahaan: Balance
srecard, Jakarta, Salemba
151
ISSN: 1907-3135
Majalah llmiah
KATA PENGAhITAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Syukur alhamdulillah, dengan rakhmat dan karunia Allah SIIYT, telah terbit UKHUWAH majalah
ilmiah Universitas Alwashliyah {UNIVA} Medan Volurne 7 l{o 2 Edisi April - Juni 2012.
Pada edisi ini ditayangkan 17 {tujuh belas) tulisan ilmiah yang terdiri atas I {delapan} hasil
penelitian dan I (Sembilan)karya llmiah
Kami mengharapkan untuk terbitan pada edisi mendatang para staf pengajar di lingkungan
Univetsitas Alwashliyah, Perguruan tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta turut berpartisipasi
dalam menyumbangkan karya tulisnya sehingga dapat meniadi wahana inbrmasi yang up to date
Tim redaksi pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada staf pengajar yang telah
Wassalamu'alaikum l{r.tlh.
Wassalam
Redaksi
ISSN: 1907-3135
Majalah llmiah
{NKHII NMM+ry
Volume 7 No. 1 Januari - Maret 2012
Pembina:
Rektor UNIVA
Ketua:
Dr. M. ldris
l{akilKetua:
SultoniTrikusumah, MA
lr. Rena Adfah. S
M. Nasir, Mn
Sekretaris:
lr. Syarifa MayliBD, SP, MP
Penyunting:
Drs. Akhmad Mukyar
lr. Zulkifli., MT
Drs. Ahmad Adib, MM
Junaidi, SH
lllustrator:
M. Yusuf Dibisono, SP
M. Syaf i, SE
ErlyTiurlan, SP
lr. Arlen. S
MAIALI\H ILMIAH
UruUMH
UNIVERSITAS At TIIASIIIIYAII
MEIIAN