PENGENALAN ORGANISASI PROFESI DAN ENTERPRENEUR MASING-
MASING PROFESI
KEPERAWATAN
1. ORGANISASI PROFESI : PPNI ( Persatuan Perawat Nasional Indonesia)
Disampaikan oleh Wakil Ketua Bidang Diklat DPW PPNI, bapak Ns. Lalu M. Harmain Siswanto, M.Kep Isi materi : PPNI lahir pada tanggal 17 Maret 1974 yang merupakan hasil rundingan dari tokoh tenaga keperawatan dari berbagai organisasi keperawatan yang berdiri sendiri. Kepengurusan terdiri dari 1 pengurus Pusat, 34 pengurus Provinsi, 358 pengurus Kabupaten/Kota dan lebih dari 2500 pengurus komisariat yang menghimpun seluruh perawat Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri. Misi PPNI : a. Penguatan kepengurusan di setiap level b. Mengupayakan dan mengutamakan kepentingan anggota dalam pelaksanaan prakti professional c. Membangun jejaring yang luas dan efektif d. Bekerjasama dan berkoordinasi dengan pemerintah dalam kebiajakn yang berkaitan dengan perawat
Tujuan PPNI :
a. Meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan
praktek keperawatan, martabat, kesejahteraan dan etika profesi b. Mempererat persatuan kesatuan dan memberdayakan perawat dalam rangka menunjang pembangunan kesehatan c. Memantapkan persatuan dan kesatuan antar perawat
Peran dan fungsi PPNI :
a. Sebagai wadah perawat yang mendorong lahirnya kebijakan bagi
kepentingan keperawatan di Indonesia b. Sebagai pemersatu, Pembina, pengembang dan pengawas keperawatan di Indonesia
Struktur organisasi PPNI :
- Dewan pengurus (Pusat, Wilayah, Daerah, Komisariat)
- Dewan pertimbangan (Pusat, Provinsi, Kabupaten)
2. ENTERPRENEUR PERAWAT oleh owner J-group Corporation bapak
Putu Artawan Isi materi : Seorang entrepreneur digambarkan seperti seseorang/beberapa orang yang memiliki bisnis, memiliki system, punya karyawan yang pro aktif (paling penting) dan autopilot. Cara yang paling cepat untuk bisa menjadi entrepreneur adalah dengan selalu percaya pada mimpi kita sendiri (asal jangan terus-terusan bermimpi), tetap focus pada tujuan, selalu belajar dari lingkungan sekitar serta upayakan diri seperti gelas yang kosong, jangan mengeluh dan jangan kebanyakan gaya serta berani untuk “hajar saja” dalam mencoba peluang. Selain itu sebagai seorang entrepreneur juga jangan takut gagal serta terbiasa dengan penolakan. Dan yang paling penting adalah adanya superteam. Superteam harus mengikuti visi misi si entrepreneur. Namun tidak semua orang cocok menjadi entrepreneur karena jalan profesi setiap orang berbeda. Dalam keadaan pandemic Covid-19 saat ini, seorang entrepreneur dibidang klinik diharapkan mampu mengembangkan ide jangka panjang untuk bisa bertahan dalam memberikan pelayanan medis.
KEBIDANAN
1. ORGANISASI PROFESI: IBI (Ikatan Bidan Indonesia) disampaikan oleh
Wakil Ketua I PKBI Lombok Tengah Ibu Ni Wayan Mujungasih, SST.S.Sos Isi materi : Organisasi IBI lahir pada tanggal 24 Juni 1951 didasarkan atas hasil konferensi bidan pertama yang diselenggarakan di Jakarta. Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan kebidanan di masyarakat, bidan diberi wewenang oleh pemerintah sesuai dengan wilayah pelayanan yang diberikan. Wewenang tersebut berdasarkan Permenkes RI no. 900/Menkes ISK/VII//2002 tentang registrasi dan praktek bidan. Azas IBI adalah Pancasila. Sedangkan tujuan organisasi ini adalah : a. Menggalang persatuan dan persaudaraan antar sesama bidan serta kaum wanita pada umumnya, dalam rangka memperkokoh persatuan bangsa b. Membina pengetahuan dan keterampilan anggota khususnya dalam pelayanan KIA dan kesejahteraan keluarga c. Membantu pemerintah dalam pembangunan nasional, terutama dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat d. Meningkatkan martabat dan kedudukan bidan dalam masyarakat Visi IBI adalah mewujudkan bidan professional berstandar global
Misi IBI :
a. Meningkatkan kekuatan organisasi
b. Meningkatkan peran IBI dalam meningkatkan mutu pendidikan bidan dan mutu pelayanan c. Meningkatakn kesejahteraan anggota d. Mewujudkan kerjasama
Kepengurusan organisasi IBI dimulai dari Pengurus Pusat, Pengurus
Wilayah (provinsi), pengurus daerah (PD) ampai dengan pengurus ranting.
Syarat menjadi anggota IBI antara lain :
a. Harus setia dan loyalitas pada pengurus dan organisasi
b. Merupakan warga Negara Indonesia c. Perempuan yang memiliki ijazah D3 kebidanan d. Keanggotaan berdasarkan tempat domisili
Hak anggota IBI :
- Berhak mendapatkan pengayoman dari organisasi dan mengikuti
kegiatan yang dilakukan organisasi - Berhak mengemukakan pendapat, saran dan usul pada saat menghadiri rapat/pertemuan untuk kepentingan organisasi, baik lisan maupun tertulis - Berhak memilih dan dipilih, dengan ketentuan harus memiliki KTA, lencana IBI, buku anggaran dasar, anggaran rumah tangga dan seragam IBI
Kewajiban anggota IBI :
- Tunduk pada anggran dasar dan anggaran rumah tangga organisasi
- Memahami dan menghayati serta mengamalkan kode etik bidan - Membayar uang pangkal anggota baru - Membayar iuran secara teratur - Menjaga IBI tidak terpengaruh dengan politik manapun - 2. ENTERPRENEUR BIDAN oleh pemilik Winda Baby Spa, Ibu Sulis Dwi Endang Windari, STr.Keb Isi materi : Latar belakang bidan Winda membuat baby spa didasarkan atas KMK no.369 tahun 2007 tentang standar profesi bidan yang menjelaskan tentang ruang lingkup pelayanan kebidanan yaitu yang berfokus kepada upaya pencegahan, promosi kesehatan, pertolongan persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, melaksanakan tindakan asuhan sesuai dengan kewenangan atau bantuan lain jika diperlukan srta melaksanakan tindakan kegawatdaruratan. Menurut direktur pelayanan kesehatan tradisional kemenkes menyatakan bahwa gerakan pijat bayi nasional merupakan salah satu program kemenkes yang dapat mencegah bayi stunting. Hal ini disebabkan karena bayi stunting masih banyak kasusnya di Indonesia. Winda baby spa membuka pelayanan home care untuk masyarakat. Untuk ibu-ibu yang jarang keluar rumah sementara anak masih bayi. Manfaat baby spa ini antara lain pertumbuhan bayi akan bagus/tidak terhambat, peningkatan berat badan bayi, bayi nyaman tidur dan makan juga enak. Dasar motivasi berdirinya winda baby spa adalah adanya dukungan pemerintah dengan memberikan praktek kebidanan untuk mendukung pelayanan berbasis ibu dan anak. Selain itu tingginya angka bayi stunting di Lombok juga merupakan alasan berdirinya baby spa ini. Selain itu, juag karena adanya peluang usaha baby spa dengan mendapatkan pendapatan tambahan. GIZI
1. ORGANISASI PROFESI : PERSAGI (Persatuan Ahli Gizi Indonesia)
disampaikan oleh DPD Persagi NTB Ibu Dian Novita Sari , SST. Isi materi : Persagi didirikan di Jakarta pada 13 Januari 1957 dan memiliki struktur organisasi mulai Pengurus Pusat di Jakarta, Pengurus Daerah dan pengurus Cabang. Oleh karena itu diharapakan anggota PERSAGI dapat : - Mengembangkan pelayanan yang unik pada masyarakat - Memiliki pengetahuan ilmiah - Menjalankan profesi sesuai kode etik dan menjunjung tinggi nama baik profesi - Jujur, tulus, adil berdasar prinsip keilmuan, informasi terkini dan obyektif
2. ENTERPRENEUR oleh perwakilan Livo Diet Center Ibu Inneke Andi
Tabita, R.D.MPH Isi materi : Livo Diet Center merupakan perusahaan klinik diet dengan terapi berbasis makanan dan edukasi kesehatan. Menjadi seorang entrepreneur gizi kita harus seperti kertas putih, atau gelas kosong, artinya kita harus banyak menyerap ilmu dari dosen, jurnal, buku dll. Perlu diperhatikan juga adalah kita harus berusaha memiliki kreatifitas dengan ide out of the box. Ingat : mastering the art of learning (and fun with it)
TLM (TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK)
1. ORGANISASI PROFESI : PATELKI (Persatuan Ahli Teknologi
Laboratorium Medik Indonesia) oleh Ketua DPW Patelki NTB Bapak Haerozi, S.TR Isi Materi : Patelki merupakan satu-satunya organisasi profesi yang diakui sebagai wadah utk kita yang bekerja di laboratorium medik. Visi Patelki : menjadi organisasi profesi TLM yang mandiri, professional, peduli serta aktif dalam peningkatan mutu pelayanan laboratorium kesehatan bagi peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Misi Patelki: a. Meningkatkan kekuatan kepemimpinan Patelki dalam mewujudkan OP yang madiri, professional, dengan jejaring yang kuat baik di dalam maupun luar negeri. b. Meningkatkan kemampuan tenaga TLM sebagai tenaga professional serta berdaya saing internasional c. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam meningkatkan mutu hasil dan pelayanan laboratorium kesehatan d. Pengembangan system renumerasi, penghargaan dan jenjang karir professional
Tujuan Patelki :
a. Menghimpun seluruh ATLM kesehatan di Indonesia untuk bersatu
dalam meningkatakan peran serta aktif, terarah dan terpadu bagi pembangunan nasional b. Mengadakan upaya dan peran serta dalam perkembangan iptek bidang laboratorium kesehatan c. Mengusahakan pembinaan dan meningkatkan mutu status para tenaga TLM sebagai tenaga professional dan kader pembangunan nasional d. Membina komunikasi dan kerjasama antar anggota e. Membantu pemerintah dalam mempersiapkan perencanaan dan mensukseskan program pembangunan nasional
Anggota Patelki terdiri dari :
a. Anggota biasa : lulusan D3, D4, S1
b. Anggota luar biasa : mempunyai profesi yang menunjang pelayanan laboratorium kesehatan yang menyatakan diri sebagai anggota c. Anggota kehormatan : pejabat pemerintah, swasta, masyarakat yang berjas atau diperlukan jasanya bagi organisasi
Struktur organisasi Patelki :
a. Dewan Pimpinan Pusat (DPP), syarat : sudah mengikuti munas,
rakernas dan rapimnas b. Dewan Pimpina Wilayah (DPW), syarat : sudah pernah mengikuti muswil, rakerwil, rapimwil c. Dewan Pimpinan Cabang (DPC), Syarat : sudah pernah mengikuti muscab, rakercab
2. ENTERPRENEUR TLM oleh Andri Alfian, AMd.AK
Isi materi : Belajar jangan hanya karena ingin IPK tinggi. Belajar itu 50%, 40% gunakan untuk mencari jejaring demi masa depan (bergaul dengan kawan banyak), 10 % gunakan untuk senang-senang (geluti hobby, olahraga, dll). Jangan belajar sampai stress, santayyyy.. Jangan jadi orang paling pintar, jadilah orang yang berbeda. Karena orang yang berbeda lebih cepat diingat dan lebih banyak pengalaman. Berbeda bukan yang jelek-jelek. Tunjukkan bedamu!