PENDAHULUAN
kaidah eti dan tanggung jawab moral tinggi, serta terlibat aktif dalam
pengembangan
dan pendidikan berlanjut ( Jones and Beck, 1996 ).
Fungsi ini di implementasikan melalui berbagai kegiatan antara lain :
1. Menyusun standar praktek dan pendidikan keperawatan.
2. Menyusun kode etik yang mengatur tindakan dan perilaku perawat.
3. Menginisasi dan mempengaruhi legislasi, kebijakan kesehatan nasional dan
internasional.
4. Mendukung penelitian dan evaluasi keperawatan.
5. Berperan sebagai pusat informasi keperawatan dan mendesiminasikannya.
6. Meningkatkan dan memproteksi kesejahteraan perawat.
7. Menunjukan kepemimpinan dalam keperawatan nasional dan internasional.
8. Memberikan kesempatan bagi perawat untuk mengembangkan kemampuan
profesionalmelalui pendidikan keperawatan berlanjut.
9. Memastikan collective bergaining bagi perawat.
10. Memelihara komunikasi dengan anggota melalui publikasi resmi.
11. Berperan aktif sebagai perwalian (advokat ) konsumer.
12. Mewakili dan berbicara atas nama profesi keperawatan dengan tenaga
kesehatan
lain, organisasi nasional dan internasional, lembaga pemerintah dan badan
pemerintahan.
V. KESIMPULAN
Keberhasilan PPNI untuk memaksimalkan peran organisasi dalam praktek
profesional sangat tergantung pada pilihan kita, masyarakat keperawatan dalam
bersikaf, bukan hanya mengurus PPNI saja.
Pertama ; Apakah kita memilih untuk menolak perubahan dan terus tergantung
pada
apa yang kita ketahui dan terus bersikaf negatif dan reaktif., tetapi terus
mengeluh
tanpa upaya nyata untuk mengubah keadaan dan memanfaatkan peluang.
Kedua ; Bersikaf positif, proaktif dan jelas tentang tujuan dan strategi yang kita
pilih,
bagaimana kita berkontribusi dan bagaimana kita menyampaikannya kepada
pihak
yang berkepentingan dengan pelayanan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Achir Yani S. Hamid, DN Sc. Tahun 2000. Peran PPNI dalam ( mempersiapkan )
Penerapan Legislasi Keperawatan dan Model Keperawatan Profesional di
Indonesia