Anda di halaman 1dari 2

A.

Konsep Iklan
Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung yang didasari pada informasi tentang
keunggulan atau keuntungan suatu produk yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan
rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian (Tjiptono,
1995).
Konsep iklan merupakan suatu rancangan dasar ide-ide atau gagasan suatu periklanan
dalam memberikan fungsi dan tujuannya terhadap suatu produk yang akan dipasarkan. Konsep iklan
akan memudahkan suatu produk melakukan penetrasi pasar dengan tujuan utama adalah menarik
minat dan meningkatkan permintaan konsumen terhadap produk. Konsep iklan juga akan bersinergi
dengan strategi dan bauran pemasaran yang akan ditetapkan dari produk. Konsep iklan yang disusun
secara rapi dan sistematis akan memberikan hasil yang baik juga. Oleh karena itu, suatu produk baru
akan mudah diterima masyarakat apabila memiliki konsep iklan yang baik.
Secara konseptual, periklanan pada umumnya dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) bagian,
yaitu : (Kotler dan Armstrong, 2001).
1. Informative Advertising (Periklanan Informatif)
Digunakan habis-habisan pada saat suatu kategori produk yang baru mulai
diperkenalkan, tujuannya adalah membangun permintaan awal.
2. Persuasive Advertising (Periklanan Persuasif)
Periklanan yang digunakan untuk membangun permintaan selektif akan suatu merek
dengan cara meyakinkan konsumen bahwa merek tersebut adalah merek terbaik di
kelasnya.
3. Reminder Advertising (Iklan Pengingat)
Iklan yang digunakan untuk menjaga agar konsumen tetap berpikir mengenai suatu
produk.

Produk Oyamyam kami mengunakan kombinasi dari konsep iklan informative, reminder dan
persuasif advertising. Kombinasi konsep iklan tersebut diyakini mampu membuka mata konsumen
tentang produk baru dengan memberikan informasi yang lengkap dan jelas tentang produk baru
meliputi keunggulan, kelemahan, komposisi, deskripsi singkat, dll, serta juga akan membangun
persepsi konsumen tentang produk baru yang dibandingkan dengan produk lain sekelasnya.
Secara detail, konsep iklan tersebut memiliki fungsi sebagai berikut:
Untuk menginformasikan :
a. Memberitahukan pasar tentang produk Oyamyam,
b. Mengusulkan kegunaan baru tentang produk Oyamyam,
c. Menjelaskan cara kerja produk Oyamyam,
d. Menjelaskan pelayanan yang tersedia,
e. Mengurangi kecemasan pembeli,
f. Membangun citra perusahaan.
Untuk membujuk :
a. Membentuk preferensi merk Oyamyam,
b. Mendorong alih merk Oyamyam,
c. Mengubah persepsi tentang atribut produk Oyamyam,
d. Membujuk pembeli untuk membeli sekarang,
Untuk mengingatkan:
a. Mengingatkan pembeli bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan
kemudian,
b. Mengingatkan pembeli dimana dapat membelinya,
c. Membuat pembeli tetap ingat produk itu walau sedang tidak musimnya,

Tujuan utama dari konsep iklan tersebut adalah untuk memberikan informasi dan mengajak
atau mempengaruhi konsumen untuk memberi kesan dan membeli produk Oyamyam. Untuk
mencapai tujuan tersebut, konsep iklan tersebut dirancang dengan strategi iklan berdasarkan
konsep bauran pemasaran produk yaitu 4P (Product, Price, Place, Promotion).
Strategi iklan yang dimaksudkan adalah bagaimana iklan dari suatu produk tersebut dapat
menarik minat konsumen dan memposisikan diri diantara kompetitor lainnya. Strategi dalam
perencanaan iklan dapat disampaikan ke konsumen secara menyeluruh bila telah memenuhi
beberapa kriteria atau ketentuan iklan tersebut. Menurut (Lee, 2007), agar iklan berhasil
merangsang tindakan pembeli harus memenuhi kriteria AIDCDA yaitu Attention (mengandung daya
tarik), Interest (mengandung perhatian dan minat, Desire (memunculkan keinginan untuk mencoba
atau memiliki), Conviction (menimbulkan keyakinan terhadap produk), Decision (menghasilkan
kepuasan terhadap produk), dan Action (mengarah tindakan untuk membeli).
Pada strategi iklan produk Oyamyam dilakukan melalui metode iklan secara langsung
maupun tidak langsung dengan beberapa media iklan dalam memenuhi kriteria AIDCDA. Metode
secara langsung dilakukan melalui interaksi langsung dengan konsumen seperti menjajakan produk
oleh SPG ke tempat titik keramaian konsumen seperti mall, food court, dll, memberikan brosur ke
konsumen, dan mendistribusikan ke retail-retail secara global, sedangkan metode secara tidak
langsung dapat dilakukan dengan mengiklankan melalui media cetak, seperti majalah dan koran,
media elektronik seperti televisi dan radio dan media internet seperti sosial media, web ataupun
blogspot.
Media periklanan adalah sebuah lembaga yang mempunyai kegiatan usaha menciptakan dan
menyelenggarakan media (alat komunikasi / penerangan) yang ditujukan kepada orang banyak atau
masyarakat umum. Beberapa contoh media dari media adalah : televisi, radio, majalah, dan surat
kabar (Swastha, 1990).
DAPUS
Swastha. B, T. H. Handoko. (1990). Manajemen Pemasaran: Analisa Perilaku Konsumen. Edisi
Pertama. Yogyakarta: Liberty
Tjiptono, Fandy, 1995. Periklanan yang Efektif, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Kotler, P dan Armstrong, G, 2001. Prinsip-prinsip Pemasaran, Erlangga, Jakarta
Lee, Monle dan Carla Johnson, 2007. Prinsip-prinsip Periklanan Dalam Perspektif Global, Kencana,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai