Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“BAHASA DAN PESAN KOMUNIKASI BISNIS”


Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Mata :
Kuliah Komunikasi Bisnis
Dosen Pengampu : Mail Hilian Batin, S.E.I, M.E

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Evy Puji Setianingsih 1770603310
Laeli Mufliha 1770603311
Nutri santika 1730603263
Pina fatmala dewi 1730603266
Putri listian dewi 1730603269

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2019
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT, Tuhan pencipta dan
pemelihara alam semesta alam. Sholawat dan salam semoga senantiasa Allah
limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, sahabat-sahabatnya, dan
para pengikutnya yang setia hingga hari pembalasan. Puji syukur Alhamdulillah
penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan amal. Dan berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah Kominikasi Bisnis
yang insyaAllah tepat pada waktunya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan tuntas
tanpa adanya bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak MAIL HILIAN
BATIN, S.E.I, M.E selaku Dosen pembimbing kami yang telah memberikan tugas
ini kepada kami, sehingga kami mendapatkan banyak tambahan pengetahuan
khususnya dalam masalah Bahasa dan Pesan Komunikasi Bisnis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan.


Kritik, saran, dan masukan yang membangun, sangat penulis butuhkan untuk
dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi. Semoga
makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua, Aamiin.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan masalah.................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Bahasa Dan Pesan Komunikasi Bisni 3
B. Pentingnya Bahasa Dan Pesan 3
C. Perencanaan Pesan Bisnis 5
D. Komunikasi Tertulis ........................................................................... 6
E. Komunikasi Lisan ............................................................................. . 8
F. Komunikasi Non verbal ..................................................................... .11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ........................................................................................ 13
B. Saran ................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam dunia bisnis, komunikasi sangatlah diperlukan dan penting.
Sebab, Seorang pemimpin harus berkomunikasi dengan bawahan, pelanggan
atau pihak manapun yang berhubungan dengan lembaganya seperti
pemerintah dan dinas pajak. Kemampuan berkomunikasi jelas merupakan
suatu hal mendasar yang harus dipunyai oleh pelaku bisnis. Dalam usaha
bisnis ada yang namanya etika bisnis dan cara penulisan pesan bisnis. kerap
sekali pengusaha ataupun pembisnis tidak melakukan pembuatan pesan bisnis
secara tepat.maka dari tu pembuatan bisnis itu ada tahapan perencanaan,
pengorganisasian dan pembuatan pesan-pesan bisnis, dilakukan langkah
selanjutnya adalah melakukan perbaikan (revisi) terhadap pesan-pesan bisnis.
Revisi ( Perbaikan ) pesan merupakan tahap terakhir dalam proses
penyusunan pesan bisnis. Pada tahap ini, dilakukan kegiatan menyunting
(editng), menulis ulang pesan dan mencetak pesan. Tahap revisi itu perlu
dilakukan untuk memastikan bahwa pesan yang direncanakan dan disusun
sudah bebas dari kesalahan. Beberapa hal yang harus ditelaah ulang adalah isi
maupun pengorganisasiannya, gaya bahasa yang dipakai, susunan bahasanya
serta format penulisannya. Untuk penggunaan kata hendaknya memilih kata
yang sudah dikenal, singkat dan menghindari kata-kata yang bermakna ganda.
Revisi sangat diperlukan agar pesan bisnis yang telah direncanakan dan
dibuat dapat sesuai dengan yang dikehendaki. Revisi ini berlaku terhadap
seluruh komunikasi ‘menulis’ maupun untuk komunikasi ‘berbicara’ terutama
yang memerlukan persiapan tertulis seperti presentasi

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu Bahasa Dan Pesan Komunikasi Bisnis?
2. Bagaimana Pentingnya Bahasa Dan Pesan ?

1
3. Bagaimana Perencanaan Pesan Bisnis?
4. Apa yang di maksud dengan Komunikasi Tertulis?
5. Apa yang di maksud dengan Komunikasi Lisan?
6. Apa yang di maksud dengan Komunikasi Non Verbal?

C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mengetahui bahasa dan pesan komunikasi bisnis.
2. Untuk mengetahui pentingnya bahasa dan pesan.
3. Untuk mengetahui perencanaan pesan bisnis.
4. Untuk mengetahui komunikasi tertulis.
5. Untuk mengetahui komunikasi lisan.
6. Untuk mengetahui komunikasi non verbal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. BAHASA DAN PESAN KOMUNIKASI BISNIS


Bahasa memegang peranan penting dalam proses komunikasi dalam
karyanya communication research in the USA, komunikasi akan berhasil
apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator sesuai dengan kerangka
acuan (frame of reference) paduan pengalaman dan pengertian (collection of
experiences and meanings) yang pernah diperoleh komunikan.1
Proses komunikasi selalu berurusan dengan pesan (message) yang
dikirim dan diterima. Pesan merupakan informasi yang kita
komunikasikan.Tetapi pesan, tidak ada alasan untuk berkomunikasi.Akan
tetapi, semua pesan dalam komunikasi bisnis tidak boleh sembarangan
diproduksi (ditulis maupun diucapkan).Setiap pesan harus dibuat dengan jelas
sehingga dapat dipahami oleh penerimanya dan mengurangi peluang
terjadinya distorsi informasi.
Dalam komunikasi bisnis, sebuah pesan sebaiknya dibuat lebih
sederhana (meski tidak menutup kemungkinan untuk memproduksi pesan
yang lebih konfleksi. Akan tetapi pesan yang bersifat kompleks mensyaratkan
lapisan-lapisan informasi yang dibangun satu demi satu agar pesan tersebut
dapat diterima dan dipahami secara efektif.Setiap pesan yang diproduksi
selalu membutuhkan instrumen bahasa. Bahasa (language) sangat
mempengaruhi aktifitas.2

B. PENTINGNYA BAHASA DAN PESAN


Komunikasi bisnis yang efektif selalu berhubungan dengan kemampun
bahasa, baik menulis maupun berbicara (writing and speaking kills). Bahasa
memiliki peran yang sangat penting karena merupakan suatu sistem yang

1
Siska Marlina, komunikasi bisnis, (Palembang : Noerfikri Palembang, 2017,) hlm. 3
2
Suwatno, Komunikasi bisnis, (Jakarta selatan : Salemba empat, 2019), hlm. 29

3
berfungsi untuk menciptakan dan bertukar makna (to create and exchange
meanings) antara satu orang dengan yang lain. Oleh karaena itu, fungsi
bahasa tidak seharusnya reduksi hanya sebagai alat untuk berkomunikasi,
tetapi juga sebagai instrument dalam rangka saling memahami antara orang
yang satu dengan orang lain. 3
Bahkan, Federico Fellini, seorang sutradara Italia peraih dominasi
Academic Awards pernah mengatakan:” a different language is a different
vision of life” (jika kita memiliki bahasa yang berbeda maka kita akan
memiliki visi hidup yang berbeda pula).
Menurut Scott MCLean dan Murray Moman, bahasa (language)
merupakan “a system of symbol, Words, and or gesture used to communicate
meaning” (sebuah sistem simbol, kata, dan atau gesture yang digunakan
untuk mengomunikan makna). Di Indonesia sendiri, perbedaan bahasa daerah
sudah menjadi realitas antropologi yang disadari oleh semua warganya.
Bahasa Indonesia memang menjadi bahasa resmi dalam komunikasi
bisnis formal, tetapi dalam komunikasi nonformal di tempat kerja (kantor
atau pabrik), yang digunakan oleh sesama karyawan atau pekerja biasanya
adalah bahasa daerahnya masing-masing (bagi berbahasa daerah sama,
misalnya, sesame orang Jawa atau Sunda).
Setelah memahami peran bahasa dalam aktivitas komunikasi,
selanjutnya mengetahui perihal jenis pesan. Menurut Scott McLean dan
Murray Moman, ada tiga pesan dalam komunikasi, yaitu pesan utama
(primary messages), pesan sekunder (secondary massages), dan pesan bantu
(auxiliary masseges).
Pesan utama (primary massage) adalah konten yang dikirim dengan
sengaja, baik verbal maupun nonverbal.Pesan ini berupa kata-kata yang kita
pilih untuk mengekspresikan diri dan menyampaikan pesan kita.
Sementara pesan sekunder (secondary massage) mengacu pada konten
yang dikirim dengan tidak sengaja, naik verbal maupun nonverbal. Adapun

3
Ibid 30

4
pesan bantu (auxiliary massages) merujuk pada cara-cara yang disengaja dan
tidak disengaja saat pesan utama dikomunikasikan.
Pesan jenis ini mencakup infleksi vocal, gerak tubuh (gesture), postur,
dan tingkat bicara (rate of speech) yang mempengaruhi interpretasi atau
persepsi penerima (receivers) terhadap pesan.4
Ketika kita menyampaikan sebuah pesan, kita perlu mengetaui lima
bagian dari pesan tersebut: 5
1. Attention statement (pernyataan atensi)
Attention statement lebih berfungsi untuk mengambil perhatian
audiens.
2. Introduction (pendahuluan)
Pada bagian ini, buatlah pernyataan yang jelas (clear) tantang topic
yang diangkat.
3. Body (inti pesan)
Pada bagian ini tugas kita adalah mempresentasikan pesan secara
lebih detail menggunakan sistematika pesan yang lebih terorganisasi.
4. Conclusion (kesimpulan)
Disini kita bertugas untuk memahamkan audiens dengan bahasa
penutup yang berisi rangkuman poin-poin penting yang berhubungan
dengan keseluruhan topic.
5. Residual massage (pesan residu)
Sebuah pesan yang tetap menghubungkan antara pengirim (main
element) dan penerima (receivers) pesan setelah aktivitas komunikasi
selesai dilakukan.

C. PERENCANAAN PESAN BISNIS


1. Penentuan Tujuan
Mengapa tujuan harus jelas? Yaitu sebagai berikut :
a. Keputusan untuk meneruskan pesan

4
Ibid hlm. 31
5
Ibid hlm. 33

5
b. Keputusan untuk menanggapi audience
c. Keputusan untuk memusatkan isi pesan
d. Keputusan untuk menetapkan media yang akan digunakan
2. Analisis audience
a. Kembangkan pofil audience
b. Memuaskan kebutuhan informasi audience
c. Memuaskan kebutuhan motivasional audience
3. Penentuan ide pokok
4. Seleksi saluran dan media 6

D. KOMUNIKASI TERTULIS (WRITTEN COMMUNICATION)


Komunikasi tertulis dapat dilakukan ketika komunikator dan penerima
berada diluar media komunikasi lisan. Para eksekutif pada berbagai
organisasi atau perusahaan dapat melakukan tidakan komunikasi antar bagian
atau antar departemenmelalui kata-kata tertulis. Komunikasi tertulis ini
mencakup berbagai bentuk, seperti pemberitahuan (notices), memo, laporan
keuangan, surat bisnis, dan sejenisnya. Bentuk-brntuk komunikasi tertulis ini
berguna untuk mengurangi dan menyederhanakan jenis pesan-pesan lainnya
dalam organisasi. 7
Selain itu, komunikasi formal dalam organisasi juga harus dilakukan
secara tertulis, seperti aturan-aturan (rules), manual, kebijakan perusahaan
dan semacamnya.
Berikut penjelasan tentang tiga jenis gaya tulisan (writing styles) dalam
komunikasi tertulis.
1. Colloquial (tulisan sehari-hari)
Colloquial atau bahasa percakapan sehari-hari (daily language)
merupakan gaya penulisan dalam komunikasi informal. Gaya tulisan
semacam ini berbeda dengan bahasa bisnis standar yang umumnya
digunakan secara formal.Bahasa percakapan sering kali menggunakan

6
Aryanti, komunikasi bisnis, (Palembang : Noerfikry Palembang, 2017), hlm. 6
7
Suwatno, Komunikasi bisnis, (Jakarta selatan : Salemba empat, 2019), hlm. 34

6
ekspresi, dialog, dan frasa yang cenderung lokal atau kedaerahan, seperti
khas betawi, jawa, suda, batak, British style, American style, dan
sebagainya.
Bahasa colloquial biasanya dapat ditemukan dalam teks SMS dan
sejenisnya. Bahasa ini sering kali meenggunakan singkatan dan kode
serta tidak semua orang dapat memahaminya, kecuali bagi mereka yang
sudah terbiasa dengan gaya komunikasi semacam ini. Dalam konteks
komunikasi bisnis, gaya penulisan teks sehari-hari umumnya hanya
cocok untuk komunikasi internal person to person diantara rekan kerja
yang sudah mengenal satu sama lain dengan baik. Sementara itu
komunikasi dengan ruang lingkup yang lebih besar, gaya penulisan
semacam ini tidak dianjurkan.

2. Casual (Tulisan Kasual)


Gaya bahasa kasual berupa kata-kata dan ekspresi sehari-hari
dalam konteks kelompok yang sudah dikenal dekat (familiar group
context), seperti percakapan dengan keluarga, saudara atau teman
dekat.Penekananya adalah pada interaksi komunikasi itu sendiri dan tidak
cocok dipraktikkan dalam budaya komunikasi social dari individu-
individu yang berkomunikasi.
Dalam konteks komunikasi bisnis formal, bahasa kasual tidak
direkomendasikan untuk digunakan karena tidak sesuai dengan tempat
dan porsinya. Tulisan kasual pun kurang cocok diaplikasikan dalam
situasi profesional .sebaiknya gunakan bahasa tertulis yang menunjukkan
sikap hormat.8

3. Formal (Tulisan Resmi)


Dalam komunikasi bisnis, gaya penulisan yang paling sesuai
adalah menggunakan bahasa formal. Bahasa formal lebih menunjukkan
ekspresi professional dengan menaruh perhatian terhadap etika protocol

8
Suwatno, Komunikasi bisnis, (Jakarta selatan : Salemba empat, 2019), hlm. 37

7
dan penampilan.Bahasa yang digunakan biasanya sesuai dengan aturan
grametikal yang besar, sintakis yang dipakai lebih kompleks, dan
menghasilkan kalimat yang lebih panjang.
Gaya tulisan untuk dokumen bisnis tertentu bias sangat formal
maupun tidak terlalu formal. Dokumen-dokumen seperti proposal atau
lapaoran tahunan mungkin mengharuskan penggunaan bahasa tulis yang
sangat formal.Hal ini bertujuan untuk menunjukkan citra profesionalisme
perusahaan dimata stakeholders.

E. KOMUNIKASI LISAN (ORAL COMMUNICATION)


Menurut Bisen dan Priya, komunikasi lisan merupakan “the
communication where the massege of information exchanges by spoken
word” (komunikasi yang pesan atau informasinya diganti dengan kata-kata
yang diucapkan). Komunikasi ini dapat dilakukan dengan tatap muka atau
bantuan alat mekanis. Kedua cara ini memiliki peran penting dalam
organisasi. Komunikasi tatap muka dapat dilakukan melalui konferensi,
seminar, diskusi kelompok, wawancara pribadi dan semacamnya. Sementara
perangkat mekanis adalah penggunaan alat-alat seperti telepon, ponsel, surel,
faks, dan sejenisnya yang memainkan peran penting dalam proses komunikasi
bisnis modern.
Komunikasi lisan memiliki beberapa kelebihan :
1. Sekali kita melakukan kontak dengan audiens maka tidak ada lagi jeda
waktu antara proses pengiriman dan penerimaan pesan (cepat)
2. Pembicara dapat memperoleh atensi personal dari pendengar. Kita
mungkin menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyusun memo, surat,
atau laporan tertulis. Akan tetapi, pengorbanan ini belum tentu mampu
meraih perhatian dari pembaca, bahkan mungkin tidak dibaca sama sekali.
Sementara melalui komunikasi langsung (lisan), kita lebih
berpotensimendapatkan banyak perhatian dari penerima.

8
3. Ketika mesti melakukan sesuatu, komunikasi lisan akan memudahkan
sehingga kita bisa menghemat waktu.9
4. Berkomunikasi dengan lebih dari satu orang secara lisan dapat menghemat
uang dibandingkan komunikasi tertulis didalam organisasi.
5. Kita dapat menanggapi atau menjawab pertanyaan dengan segera serta
memperbaiki atau merevisi dengan cepat jika ada kesalahan atau
membingungkan audiens.
6. Orang yang menerima komunikasi lisan dapat menggabungkannya dengan
ekspresi dan petunjuk nonverbal sehingga pesan dapat dipahami. Dengan
lebih efektif.
7. Komunikasi lisan sangat berguna dalam berkomunikasi dengan
sekelompok, seperti dalam acara pertemuan,majelis dan sejenisnya.
Selain memiliki keuntungan, komunikasi lisan juga memiliki beberapa
kelemahan dan keterbatasan :
1. Tidak ada bukti documenter tentang komunikasi lisan.
2. Pesan yang penjang tidak cocok untuk jenis komunikasi lisan karena
kemampuan ingatan manusia yang rendah
3. Berpotensi berbiaya mahal dan memakan waktu jika orang-orang yang
berkomunikasi dipisahkan oleh jarak yang jauh.
4. Kurang tepat untuk membicarakan masalah yang mengandung kontroversi.
5. Kurang cocok diterapkan dalam persoalan yang serius karena penerima
harus mengambil keputusan dengan segera dalam merespon komunikasi
yang diterima
6. Pesan lisan memiliki kemungkinan terdistorsi yang lebih besar karena
keributan saat berbicara ditambah lagi jika ada pengganggu dalam
komunikasi.
7. Pesan secara lisan tidak memiliki validitas yang legal kecuali ada yang
merekam dan menjadikannya sebagai dokumentasi yang permanen.
Komunikasi lisan dapat membuat umpan balik dari penerima pesan
(receivers) dilakukan secara langsung dan segera. Dalam konteks komunikasi

9
Suwatno, Komunikasi bisnis, (Jakarta selatan : Salemba empat, 2019), hlm. 39

9
bisnis, selain pengirim pesan yang harus menyampaikan kata-kata yang
efektif, penerima pesan pun perlu memberikan respon yang tepat
(appropiate). Jika umpan balik mengandung muatan kritik atau keluhan maka
disarankan untuk tidak melakukan serangan secara personal, apalagi
membunuh karakter pembicara (speakers).
Pendengar (listeners) dalam konteks komunikasi lisan sebaiknya
berperan sebagai pendengar yang aktif (active listeners). Proses ini bersifat
aktif karena menggabungkan keterampilan mendengarkan (listening) dan
menanggapi (responding) tanpa membatalkan (invalidating) apa yang
disampaikan oleh pembicara (speakers). Di sini pendengar dapat memberikan
pendapat atau saran pribadi kepada pembicara sehingga menciptakan kondisi
pendengar yang juga ikut terlibat dalan persoalan yang sedang dibicarakan
oleh pembicara.
Dalam komunikasi bisnis, berikut beberapa sikap yang perlu
dikembangkan oleh penerima pesan (pendengar) yang baik yaitu :
1. Deskriptif
Sebaiknya kita jelaskan apa yang telah kita amati dari hal-hal yang sudah
disampaikan oleh pembicara, bukan memberikan penilaian terhadap
presentasi yang sudah dilakukan oleh pembicara.
2. Spesifik
Sebaiknya kita berikan informasi yang cukup kepada pembicara agar ia
dapat meningkatkan presentasi berikutnya.
3. Positif
Mulailah berkomentar positif dengan memberikan saran perbaikan dan
diakhiri dengan komentar positif.
4. Konstruktif
Sebaiknya kita memberikan saran khusus untuk perbaikan ketimbang
hanya memberi tahu pembicara bahwa apa yang ia lakukan adalah salah.

10
5. Sensitif
Gunakanlah bahasa yang bijaksana dalam memberikan umpan balik.
Jangan memberikan saran atau komentar yang keras atau terlampau
berterus terang.
6. Bersikap realistis
Berikanlah umpan balik kepada pembicara berupa hal-hal yang benar-
benar dpat ia ubah. Jangan memberikan saran yang tidak mungkin bisa
diubah olehnya.

F. KOMUNIKASI NONVERBAL
Komunikasi nonverbal erat kaitannya dengan kekuatan observasi atau
pengamatan. Penerima pesan komunikasi (receivers) harus dalam posisi
melihat, mendengar, bahkan merasakan pembicara. Mereka harus dalam
posisi melihat wajah, gerakan isyarat, nada, pakaian, penampilan, dan
mendengarkan suara dari pembicara yang jelas.
Berikut beberapa bentuk komunikasi nonverbal:
1. Bahasa Tubuh (Body Language)
Bahasa tubuh berarti perubahan yang terjadi pada posisi tubuh dan
gerakan yang menunjukan apa yang dirasakan atau dipikirkan orang
tersebut. Sebagian besar bahasa tubuh tidak disengaja dan tidak disadari
oleh pelakunya. Kebanyakan orang tidak sadar akan bahasa tubuh mereka,
tetapi bahasa tersebut memberikan dampak yang kuat kepada orang lain.
Secara umum bahasa tubuh dapat dibagi menjadi gerakan sadar dan tidak
sadar.
a. Gerakan tidak sadar (unconscious movemen)t: gerakan asli yang
bersifat biologis, kebiasaan, dan budaya.
b. Gerakan sadar (conscious movement): postur dan modulasi suara
yang senagaja digunakan. Dalam hal ini, biasanya para aktor dilatih

11
secara khusus untuk melakukan gerakan ini. Presenter yang baik juga
menggunakan bahasa tubuh secara sadar.10
Bahasa tubuh memiliki beberapa contoh:
a. Penampilan (Appearance)
b. Ekspresi wajah (facial expression)
c. Kontak mata (eye contact)
d. Senyum (smile)
e. Posisi tubuh (posture atau body position)
f. Gesture
g. Pakaian dan aksesoris
h. Energi
i. Waktu
j. Jarak ruang (space distance)

2. Bahasa Paragraf (Paragraph Language)


Bahasa paragraf adalah aspek nonverbal dari kata-kata yang
diucapkan. Bahasa tersebut mencakup kualitas suara, cara kita
menggunakan suara, serta suara yang kita buat tanpa mengucapkan kata-
kata. Hal ini memungkinkan kita untuk mengontrol dan menggunakan
bahasa paragraf secara efektif dan memperhatikan suara atau ucapan
seseorang.
a. Suara (Voice)
b. Kecepatan berbicara (Speed)
c. Pengucapan (Pronunciation)
d. Logat (Accent)
e. Penekanan (Stress)
f. Diam (Silence)

10
Suwatno, Komunikasi bisnis, (Jakarta selatan : Salemba empat, 2019), hlm. 42

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa memegang peranan penting dalam proses komunikasi dalam
karyanya communication research in the USA, komunikasi akan berhasil
apabila pesan yang disampaikan oleh komunikator sesuai dengan kerangka
acuan (frame of reference) paduan pengalaman dan pengertian (collection of
experiences and meanings) yang pernah diperoleh komunikan.
Proses komunikasi selalu berurusan dengan pesan (message) yang dikirim
dan diterima. Pesan merupakan informasi yang kita komunikasikan.Tetapi
pesan, tidak ada alasan untuk berkomunikasi.Akan tetapi, semua pesan dalam
komunikasi bisnis tidak boleh sembarangan diproduksi (ditulis maupun
diucapkan).Setiap pesan harus dibuat dengan jelas sehingga dapat dipahami
oleh penerimanya dan mengurangi peluang terjadinya distorsi informasi.
Ada berbagai jenis komunikasi yaitu komunikasi tertulis, komunikasi
lisan, dan komunikasi nonverbal.

B. Saran
Dalam komunikasi bisnis, sebuah pesan sebaiknya dibuat lebih sederhana
(meski tidak menutup kemungkinan untuk memproduksi pesan yang lebih
konfleksi. Akan tetapi pesan yang bersifat kompleks mensyaratkan lapisan-
lapisan informasi yang dibangun satu demi satu agar pesan tersebut dapat
diterima dan dipahami secara efektif.Setiap pesan yang diproduksi selalu
membutuhkan instrumen bahasa. Bahasa (language) sangat mempengaruhi
aktifitas

13
DAFTAR PUSTAKA

Aryanti. 2017. Komunikasi Bisnis. Palembang : Noerfikry Palembang


Marlina, Siska. 2017. Komunikasi Bisnis. Palembang : Noerfikri Palembang
Suwatno. 2019 Komunikasi Bisnis. Jakarta selatan : Salemba Empat

14

Anda mungkin juga menyukai