OLEH :
DIAN SAPUTRI
A1A1 16 023
KENDARI
2019
PERGERAKAN KOPERASI DALAM MENGHADAPI ERA INDUSTRI 4.0
DAN TANTANGANNYA
Akibatnya, setiap negara di dunia kini tengah berbenah guna menyiapkan diri
menghadapi era industri 4.0 ini. Beragam kebijakan guna mengadopsi digital
dalam pembangunan nasional dan khususnya pembangunan perekonomian,
menjadi suatu hal yang penting. Sedemikian pentingnya kemajuan teknologi
sehingga pemerintah juga telah menetapkan tahun 2020 sebagai tahun dimana
Indonesia diproyeksi menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di Asia
Tenggara. Didukung oleh besarnya jumlah penduduk serta dengan tingginya
tingkat pengguna internet, maka Indonesia memang memiliki potensi yang cukup
besar sebagai salah satu negara dengan kekuatan ekonomi digital yang harus
diperhitungkan.
Terlebih di era industri 4.0 seperti sekarang ini, tantangan yang dihadapi oleh
Koperasi semakin kompleks. Di era milenial saat ini, banyak sekali masyarakat
dan pelaku usaha meninggalkan Koperasi. Padahal kita sadari bersama bahwa
Koperasi merupakan soko guru perekonomian kita. Bilamana dikelola dengan
baik, maka Koperasi bisa menjadi kekuatan ekonomi yang besar. Tantangannya
kini adalah bagaimana menarik kembali minat para pengusaha muda agar
bergabung dengan koperasi.
Kuncinya ada dua. Pertama, di era kemajuan teknologi seperti sekarang ini,
Koperasi harus berbenah secara serius. Koperasi harus mampu menjadi Koperasi
zaman now dengan memanfaatkan teknologi informasi di dalam pengelolaan
bisnisnya. Dengan sistem aplikasi yang berbasis teknologi tersebut diharapkan
pelayanan terhadap anggota menjadi lebih cepat, aman dan nyaman. Bilamana
para pelaku usaha muda dapat melihat manfaat yang lebih luas dengan adanya
Koperasi zaman now, maka diharapkan mereka akan bergabung dalam Koperasi
berbasis digital ini.
Kedua, selain dari sisi internal, diperlukan pula keberpihakan pemerintah kepada
perkembangan Koperasi. Pasal 33, UUD 1945 jelas mengamanatkan peran aktif
negara. Implementasi dari pasal ini akan menentukan atau sekurang-kurangnya
mempengaruhi tingkat keberpihakan negara kepada siapa, lembaga apa, atau
kemana arahnya. Kita tidak perlu takut untuk lebih mengutamakan kepentingan
nasional ketimbang asing. Kecenderungan deglobalisasi atau kembali ke ekonomi
nasional juga sedang ditunjukkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Kebijakan ini
bukan tidak mungkin akan semakin disenangi oleh negar-negara maju lainnya.
Oleh karena itu, Pemerintah harus terus menerus menujukkan komitmennya untuk
membangun perekonomian bangsa ini berdasarkan pemerataan dan keberpihakan
terhadap UKM dan Koperasi.