Disusun Oleh:
Aziz Rizky Muhdiyanto (190311867203)
1
Kurikulum hendaknya mencakup keterampilan, pengethuan, dan sikap
yang dapat digunakan anak dalam pengalamannya sekarang dan berguna untuk
menghadapi kebutuhannya pada masa yang akan datang. Materi yang dipelajari
anak harus mengikuti minat dan keinginan anak sesuai dengan taraf
perkembangannya dan bukan menurut keputusan orang dewasa (Elfahmi, 2016).
2. Aspek Instruksional
IGI Global Desseminator of Knowledge mengartikan “intruction means
education, which refers to the teaching and learning of knowledge, skills and
attitudes” intruksi merupakan pendidikan, yang mengacu pada pengajaran dan
pembelajaran pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Berdasarkan vocabulary.com “Instruction is vital for education, as it is the
transfer of learning from one person to another”. instruksi sangat penting dalam
pendidikan, karena hal itu merupakan transfer pembelajaran dari satu orang ke
orang lain.
Aspek intruksional dalam pendidikan mecakup lebih dari sekedar
pembelajaran pada suatu lembaga pendidikan atau sekolah. Intruksional disini
dimaksudkan dengan intruksi pendidikan yang berkaitan dengan peraturan atau
keputusan menteri atau lembaga yang berkuasa mengatur jalannya proses
pendidikan di suatu daerah/negara. Aspek intruksional mempunyai pengaruh
langsung terhadap kelancaran dan pemerataan proses pendidikan dalam
mencapai tujuan pendidikan yang seutuhnya.
3. Aspek Guidance/Counseling
Berdasarkan American Counseling Association, konseling dapat diartikan
sebagai "a professional relationship that empowers diverse individuals, families,
and groups to accomplish mental health, wellness, education, and career goals",
hubungan profesional yang memberdayakan beragam individu, keluarga, dan
kelompok untuk mencapai kesehatan mental, kesejahteraan, pendidikan, dan
tujuan karier".
Konseling dalam bidang psikologi diartikan sebagai spesialisasi psikologis
yang meliputi penelitian dan pekerjaan terapan dalam beberapa domain luas:
proses dan hasil konseling; supervisi dan pelatihan; pengembangan karir dan
konseling; dan pencegahan dan kesehatan (Gelso, 2014).
2
Dalam pendidikan sekolah di Indonesia, counseling disebut dengan
bimbingan dan konseling yang didefinisikan sebagai upaya sistematis, objektif,
logis, dan berkelanjutan serta terprogram yang dilakukan oleh konselor untuk
memfasilitasi perkembangan konseli untuk mencapai kemandirian dalam
kehidupannya. Bimbingan koseling pada sekolah dasar dan menengah diatur
dalam Permendikbud Nomor 111 Tahun 2014.
Bimbingan atau konseling diharapkan dapat membantu dalam upaya
peningkatkan kualitas lembaga pendidikan (sekolah), pendidik, dan peserta didik
sehingga dapat tercipta sumber daya manusia Indonesia yang lebih unggul dan
mampu bersaing dalam kancah internasional.
4. Aspek Administrasi
Menurut Elfahmi (2016) administrasi pendidikan adalah segenap kegiatan
yang berkenaan dengan penataan sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban
dana pendidikan di sekolah atau lembaga pendidikan. kegiatan yang ada di
dalam administrasi pembiayaan pendidikan meliputi tiga hal, yaitu penyusunan
anggara, pembukuan, dan pemeriksaan. Oleh karena itu, aspek administrasi
berpengaruh secara langsung dalam peningkatan kualitas pendidikan.
5. Aspek Evaluasi
Evaluasi mutu pendidikan sekolah dilakukan berdasarkan Permendiknas
No 20 Tahun 2007 tentang standar penilaian pendidikan. Standar penilaian
tersebut adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme,
prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Evaluasi
pendidikan secara sederhana diartikan sebagai penilaian proses pendidikan yang
berkaitan dengan pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui
pencapaian hasil belajar peserta didik.
Kesimpulan
Kelima aspek yang telah dijabarkan tersebut memiliki pengaruh yang nyata
dalam setiap proses pendidikan, termasuk pendidikan di Indonesia. Pencapaian
tujuan pendidikan nasional tidak terlepas dari keberhasilan kelima aspek tersebut.
Apabila terdapat aspek yang tidak optimal maka dapat dipastikan bahwa hasil
pendidikan tidak akan seperti yang diharapkan. Oleh karena itu, untuk menciptakan
kualitas pendidikan yang baik di Indonesia maka perlu adanya dukungan dari
3
berbagai elemen bangsa ini, baik itu pemerintah, masyarakat, sekolah, dan pendidik
maupun peserta didik.
Daftar Referensi
Elfahmi, Amin Kineifi. 2016. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Erlangga
Gelso, C.J., Williams, E.N. & Fretz, B. (2014). Counseling Psychology (3rd ed.).
Washington, D.C.: American Psychological Association.
IGI Globlal Desseminator of Knowledge. “What is Curriculum”. IGI Globlal
Desseminator of Knowledge. Diakses pada 20 Agustus 2019.
(https://www.igi-global.com/chapter/curriculum-development-
models-for-quality-educational-system/133818)
Menteri Pendidikan Nasional. 2007.Peraturan menteri Pendidikan Nasional
Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 2014
Sthephen F. Austin State University. “What is Counseling?”. Sthephen F. Austin
State University. Diakses pada 21 Agustus 2019.
(http://www.sfasu.edu/counselingservices/182.asp)
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003