1. TEOREMA 1.7.7
Jika dua ruas garis kongruen, maka titik tengahnya memisahkan ruas-ruas ini
menjadi empat ruas kongruen.
´ ≅ MB
BUKTIKAN : AM ´ ≅ DN
´ ≅ NC
´
´ ≅ ḾB ≅ DN
JADI, AM ´ ≅ NC
´
2. TEOREMA 1.7.8
BUKTIKAN : ∠ 1 ≅ ∠2 ≅ ∠3 ≅ ∠ 4
JADI, ∠ 1 ≅ ∠2 ≅ ∠3 ≅ ∠ 4
3. Teorema 2.1.3
Jika dua garis sejajar dipotong tranversal, maka pasangan sudut luar bersebrangan
saling kongruen
BUKTIKAN : ∠ 1 ≅ ∠ 8
4. Teorema 2.1.5
Jika dua garis sejajar dipotong tranversal, maka pasangan sudut luar sehadap
saling berpelurus
BUKTI :
´ dipotong tranversal ŔS, jika dua garis sejajar dipotong tranversal maka
´ ∥ WY
TV
sudut luar bersebrangan kongruen ∠ 6 ≅ ∠ 4. Jika kongruen maka m∠ 6=m ∠ 4.
∠ WXY lurus, sehingga m∠WXY =180 °. Postulat-Penjumlahan Sudut
m∠1+ m∠ 4=m ∠WXY . Subtitusi m∠1+ m∠ 4=180 °. Subtitusi
m∠1+ m∠6=180°. JADI ∠ 1 dan ∠ 6 berpelurus.
5. Teorema 2.3.3
Jika dua garis dipotong secara transversal sehingga dua sudut bagian luar
bersebrangan kongruen,maka garis-garis ini sejajar.
maka l ∥ m
6. Teorema 2.3.5
Jika dua garis dipotong secara melintang sehingga dua sudut luar sehadap bersifat
pelurus, maka garis-garisnya sejajar.
DIKETAHUI : garis l dan m ; garis melintang t
∠2 berpelurus dengan ∠8
BUKTIKAN : l ∥ m
BUKTI : karena ∠2 berspelurus dengan ∠8 maka jika
sudut yang berdekatan membentuk garis lurus maka dua
sudut tersebut berpelurus ∠2 berpelurus dengan ∠4. ∠4 ≅
∠8 karena bersesuaian dengan teorema sebelumnya. JADI jika dua garis dipotong
secara melintang , sudutnya kongruen, maka l ∥ m.
7. DIKETAHUI : ∠ 1 ≇ ∠ 5
BUKTIKAN : r ∦ s
9. DIKETAHUI : m∠ 3> m∠ 4
BUKTIKAN : FH tidak ⊥ EG
BUKTI : Misalkan
, maka
FH ⊥ EG