Dosen Pengampu:
Oleh kelompok 10 :
2019
KATA PENGANTAR
Puji beserta syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan segala nikmat,
sehingga kami dapat menyelesaikan salah satu tugas makalah "Tidak meratanya pendidikan di
daerah terpencil" yang diampu oleh Ibu Yeni Erita M. Pd ini tepat waktu sesuai dengan yang
telah ditentukan.
Makalah ini kami susun dengan semaksimal mungkin, tetapi kami menyadari bahwa
makalah ini jauh dari kata sempurna, baik dari penulisan ataupun rangkaian kata per kata serta
kalimat. Oleh karena itu, di perlukannya kritik dan saran di pengakhiran nanti.
Semoga, makalah ini dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya, dan dapat memberikan kita
wawasan baru mengenai hakikat manusia
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Pendidikan adalah ilmu pengetahuan empiris dengan objek situasi pendidikan yang ada.
Pendidikan juga merupakan ilmu pengetahuan rohani karenapendidikan berdasarkan pada
tujuan hidup manusia, dan merupakan ilmu pengetahuan normatif karena berdasarkan pada
pemilahan antara yang baik dan yang tidak baik untuk menjadi manusia yang baik. Dengan itu
pendidikan sangat dibutuhkan untuk menambah pola pikir dan wawasan individu sebab itu
pendidikan harus merata didapat, karena di Indonesia anak wajib mendapatkan pendidikan 12
tahun, lain cerita dengan pendidikan di daerah terpencil bahwa kurang meratanya pendidikan
di daerah terpencil diakibatkan sulit tersalurkannya tenaga pendidik dan kurang mencukupinya
fasilitas pendidikan yang ada di daerah terpencil.
2.Rumusan Masalah
3. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu berubah mengikuti
perkembangan zaman, ilmu pengetahuan teknologi dan budaya masyarakat. Pendidkan dirasa
sangat penting karena pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hayat. Pendidikan
dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan yang akan terus berkembang mengikuti
perkembangan zaman karena pandidkan merupakan bekal mas depan bagi anak-anak. Anak
merupaka penerus bangsa maka dari itu pendidikan itu penting untuk membentuk anak-anak
menjadi penerus bangsa yang siap untuk menghadapi situasi apapu. Dengan demikian
pendidikan anak-anak dapat bersaing dengan Negara lain untuk memajukan bangsa Indonesia
(Pujianti 2012:11)
Pendidikan merupakan hal pokok dalam kehidupan. Oleh karena itu pembangunan dan
pemerataan pendidikan perlu dilaksanakan secara sinergis dan berkualitas. Hal ini perlu
didukung dengan komitmen yang kuat untuk meningkatkan pembangunan sumber daya
manusia yang bermutu dan kompetitif. Oleh karena itu, potensi wilayah alam dan potensi
sumber daya manusia perlu dikelola dengan baik, jelas dan terarah. Karena hal ini akan menjadi
investasi jangka panjang pembangunan manusia dan peradaban bangsa yang besar.
Dengan itu peran pemerintah dalam pemerataan pendidikan harus bijak, karena di daerah
pedesaan banyak sekolah-sekolah yang belum terperhatikannya saran dan prasarananya,
kurangnya tenaga pendidik. Ini mengakibatkan banyak anak-anak di daerah pedesaan yang
tidak mendapatkan pendidikan sedangkan di Indonesia anak wajib mendapatkan pendidikan
selama dua belas tahun. Selama ini pemerintah hanya lebih memerhatikan pendidikan di kota
disbanding dengan pendidika di desa.
Salah satu faktor tidak meratanya pendidkan di Indonesia khususnya daerah terpecil yaitu
dikarenakan letak geografis Indonesia, dimana yang kita ketahui bahwa wilayah Indonesia itu
sangat luas , karena itu pemerintah sulit dalam menyalurkan atau memberi informasi mengenai
pendidikan di daerah terpencil.
Denagan itu pemerintah tidak boleh lengah dalam menyikapi permasalah tersebut, karena
anak-anak di daerah tersebut membutuhkan yang namanya pendidikan yang layak untuk bisa
menuntut ilmu dan menambah wawasan anak.
Minimnya akses pendidikan ini sangat berpengaruh terhadap pola hidup masyarakat,
seperti kurang bersih, petani yang tidak berkembang, mudah dibodohi dan tidak kreatif (Made
Sulastri 2016:5). Hal ini menunjukkan bahwa pemerataan pendidikan sangat sulit untuk
diujudkan.
Menurut Idrus (2012:4) bahwa ada empat hal yang menjadi titik focus kajian pendidikan,
yaitu:
1. Pemerataan pendidikan
2. Mutu pendidikan
3. Relevansi pendidikan
4. Efesiensi pengelolaan pendidikan.
Pemerataan pendidikan adalah suatu proses, cara dan perbuatan melakukan pemerataan
terhadap pelaksanaan pendidikan, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan
pelaksanaan pendidikan. Mutu pendidikan adalah kualitas atau ukuran baik atau buruk proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia untuk mendekatkan diri kepada Tuhan melalui upaya bimbingan pengajaran dan
pelatihan. Relevansi pendidikan adalah kesesuaian antara kemampuan / skill yang diperoleh
melalui jenjang pendidikan dengan kebutuhan pekerjaan. Dan pelaksanaan proses pendidikan
yang efisien adalah apabila pendayagunaan sumber daya seperti waktu, tenaga dan biaya tepat
sasaran, dengan lulusan dan produktifitas pendidikan yang optimal.
Keempat titik fokus pemasalahan pendidikan tersebut, pada akhirnya juga menjadi sebuah
kebijakan untuk menangani pendidikan, sehingga pada akhirnya banyak upaya yang dilakukan
oleh pemerintah untuk mengatasi keempat persoalan tersebut.
Masyarakat yang umumnya berada didaerah terpencildengan ekonomi lemah dan kurang
terdidk akan mengalami keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan. Aspirasi pendidikan
pada masyarakat sangat berpegaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan di Indonesia
terutama pada daerah terpencil, yang menunjukka bahwa sebenarnay daerah terpencil juga
memiliki kesadan dan kepedulian terhadap pendidikan. Hal ini yang membuat asyarakat daerah
terpencil berniat untuk bersekolah dengan keterbatasan yang ada. Begitu juga sebaliknya
apabila aspirasi pendidikan pada masyarakat terpencil masih kurang, partisipasi pendidikan di
daerah terpencil juga akan berkurang ( Kalismaya 2017:4)
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dapat diambil kesimpulan bahwa pemerataan pendidikan di Indonesia belum tercapai, selain
sarana dan prasarana yang belum memadai diberbagai daerah-daerah juga kesadaran
masyarakat Indonesia tentang pendidikan masih kurang. Padahal, pemerataan pendidikan di
Indonesia itu sangatlah penting. Padahal telah banyak cara yang ditempuh agar pendidikan
merata di setiap daerah. Tentunya, kita semua berharap bahwa Indonesia menjadi negara yang
memiliki SDM berkualitas, berpendidikan serta berpotensi. Karena bangsa yang kuat adalah
bangsa yang memiliki generasi yang cerdas dan berpotensi.Berdasarkan hasil pemaparan dari
makalah ”di atas” dapat disimpulkan bahwa misi pendidikan ialah menyiapkan sumber daya
manusia untuk pembangunan, karena itu pendidikan selalu menghadapi masalah. Penyebabnya
adalah pembangunan sendiri selalu mengikuti perkembangan zaman yang selalu berubah.
Pertama karena sifat sasarannya adalah manusia yang merupakan makhluk yang kompleks.
Kedua, karena pendidikan harus mengantisipasi hari depan dan banyak mengundang
pertanyaan. Oleh karena itu agar masalah-masalah pendidikan dapat dipecahkan, maka
diperlukan rumusan tentang masalah-masalah pendidikan yang bersifat pokok yang dapat
dijadikan acuan bagi pemecahan-pemecahan masalah praktis yang timbul dalam praktek
pendidikan di lapangan.
Pemerataan Pendidikan merupakan sebuah tantangan sekaligusmasalah serius bagi pemerinta
h. Hal ini tidak terlepas dari kesadaranakan pentingnya pendidikan bagi kemajuan bangsa. Ke
butuhanpemerataan pendidikan menjadi suatu pokok permasalahan pendidikandi Indonesia.
Banyak hal yang dapat mempengaruhi ketidakmerataanpendidikan di Indonesia,mulai dari m
ayoritas masyarakat hidup padatingkat ekonomi rendah sampai ketidakmerataan pembanguna
ninfrastruktur yang menjadi penunjang terciptanya pemerataanpendidikan. Dalam menangani
kondisi atau permasalahantersebut,pemerintah selaku pihak yang bertanggung jawab tentu te
lahmemberikan sebuah solusi seperti pemberian beasiswa bagi siswa yangkurang mampu,Da
na BOS dan perbaikan sitem pendidikan
B. SARAN
DAFTAR RUJUKAN
Refi Pujianti. 2012. Upaya pemerataan pendidikan tingkat sekolah menengah. skripsi.
Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.
Idrus Muhammad. 2012. Mutu Pendidikan dan Pemerataan Pendidikan di Daerah
Terpencil. Psikopedagogi. 1 (2): 5.
Sulastri made. 2016. Program ipteks bagi masyarakat pendidikan di desa terpencil.
Jurnal widya laksana. 5(2): 6-7.
Dirjen Dikti. 2003. “Peran Fungsi dan Kebijakan Pemerintah Pusat pada Pembanguna
Pendidikan Tinggi 2003-2010” Consolidated Report. 11 November 2003. ( ARTIKEL)
http://imaaulia.blogs.uny.ac.id/2017/10/10/penyebab-dan-solusi-permasalahan-
kurangnya-pemerataan-pendidikan-di-indonesia/ (BLOG)
https://republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/17/05/09/opoqav384-pendidikan-
berkualitas-belum-merata ( SURAT KABAR ONLINE)