Anda di halaman 1dari 165

PENDAHULUAN

Pengertian Pancasila
Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama
dari dasar negara kita, Negara Republik Indonesia.
Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit
pada abad XIV yang terdapat dalam buku Nagara
Kertagama karangan Mpu Prapanca dan buku
Sutasoma karangan Mpu Tantular, dalam buku
Sutasoma ini, selain mempunyai arti Berbatu sendi
yang lima (dari bahasa Sansekerta) Pancasila juga
mempunyai arti Pelaksanaan kesusilaan yang lima
(Pancasila Krama), yaitu sebagai berikut:

1.Tidak boleh melakukan kekerasan


2.Tidak boleh mencuri
3. Tidak boleh berjiwa dengki
4. Tidak boleh berbohong
5. Tidak boleh mabuk minuman keras / obat-obatan
terlarang
Dasar-dasar Penyelenggaraan
Pendidikan Pancasila
Pancasilamempunyaiartiyangsangatdalamdanluhur

yaitu:
1.pancasilasebagaidasarfilsafatnegara.

fisafat adalah mendekati usaha pemikiran 2.pancasilasebagaidasarkerohanian


untuk mencari kebenaran, sehingga mendekati danpandanganhidupbangsa
kebenaran yang sesunguhnya. indonesia.

Pancasila adalah suatu hasil usaha pemikiran Artinya pola pikir bangsa/negara tidak
manusia Indonesia untuk mencari kebenaran, boleh dipenaruhi segala sesuatu perbedaan
kemudian sampai mendekati kebenaran yang seperti keagamaan, kesukuan,
sesungguhnya yang seirama dengan kewarganegaraan, golongan dan
perkembanan luang lingkup dan waktu. sebagainya dan juga perubahan yang
terjadi seperti :
Hasil usaha pemikiran manusia indonesia yang
sesungguh ini kemudian dituangankan dalam - Perubahan keadaan
satu perumusan yang mengandung satu - Waktu
pengertian yang bulat untuk dijadikan dasar, - Susunanan masyarakat.
pedoman dan norma hidup dan kehidupan
bersama dalam rangka perumusan negara
indonesia merdeka yang diberi nama pancasila.
Dasar-dasar Penyelenggaraan
Pendidikan Pancasila
4.sebagaikepribadianbangsa

3.pancasila persatuan seluruh bangsa Kepribadian artinya ciri-ciri tanda-tanda


indonesia seorang atau bangsa. Bila teliti sila-sila
pancasila itu satu demi satu, maka dapatlah
Artinya pancasila sebagai satu rangkaian disimpulkan bahwa pancasila itu dapat
kesatuan pengertin yang bulat dan hasilnya isimpulkan bahwa pancasila itu merupakan
masing-masing tidak mengenal batas-batas kepribadian bangsa indonesia.
peredaan agama, kesukuan, golongan, Ciri-ciri kepribadian bangsa indonesia
aliran-aliran kekayaaan, politik, kedaeraan tersebut antara lain :
dasebagainya masyarkat bansa indonesia.
(pancasila merupakan suatu ideologi 1. Bangsa indonesia adlah bangs yang
universalisme, ideologi kesatuan dan bertuhan
persatuan). 2. Bangsa indonesia bangs yang
berkemanusiaan yang adil dan beradap.
3. Bangsa indonesia adalah bangsa yang
selalu suka rukun dan bersatu.
4. Bangsa indonesia adalah bangsa yang
bersikap keadilan sosial.
Dasar-dasar Penyelenggaraan
Pendidikan Pancasila
DasarHukumPenyelenggaraanPendidikanPancasila

1. UU No.2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional


Berdasarkan ketentuan UU No.2 Tahun 1989 Pasal 39 dinyatakan bahwa :

1)Isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan
penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian
tujuan pendidikan nasional.

2)Isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikah wajib memuat :
Pendidikan Pancasila;
Pendidikan agama; dan
Pendidikan kewarganegaraan

2. PP No.60 Tahun 1999 Tentang Pendidikan Tinggi,


Berdasarkan ketentuan ini, khususnya pada Pasal 13 ayat (2) ditetapkan bahwa kurikulum
yang berlaku secara nasional diatur oleh menteri pendidikan dan kebudayaan.

3. Surat Keputusan Dirjen DIKTI Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.
38 / DIKTI / Kep./2002 yang merupakan penyempurnaan lebih lanjut dari Keputusan Dirjen
DIKTI No. 265/ DIKTI/ Kep/ 2000 dan Surat Keputusan Dirjen DIKTI No. 356/ DIKTI/ Kep/
1995
Dasar-dasar Penyelenggaraan
Pendidikan Pancasila

TujuanPendidikanPancasila
Tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di
perguruan tinggi adalah agar mahasiswa mampu :

1. Memahami, menganalisis dan menjawab


masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat
bangsanya dan konsisten dengan cita-cita yang
digariskan dalam Undang-Undang Dasar Republik
Indonesia 1945

2. Menghayatii filsafat dan tata nilai filsafat


Pancasila, sehingga menjiwai tingkah lakunya
selaku warga negara Republik Indonesia.

3. Menjadi warganegara yang memiliki kesadaran


kebangsaan yang tinggi dan sikap tanggungjawab
sebagai Warga Negara Indonesia.
Dasar-dasar Penyelenggaraan
Pendidikan Pancasila
4. Membentuk watak bangsa yang kukuh, juga
untuk memupuk sikap dan perilaku yang
sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma
Pancasila

5. Agar mahasiswa memahami, menghayati


dan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945
dalam kehidupan sehari-hari sebagai warga
negara RI

6. Juga menguasai pengetahuan dan


pemahaman tentang beragam masalah
dasar kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara yang hendak diatasi dengan
pemikiran yang berlandaskan Pancasila dan
UUD 1945.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Sejarah Lahirnya Pancasila

Pancasilaadalahideologidasarbaginegara
Indonesia.Namainiterdiridariduakatadari
Sansekerta:pacaberartilimadanlaberarti
prinsipatauasas.Pancasilamerupakan
rumusandanpedomankehidupanberbangsa
danbernegarabagiseluruhrakyatIndonesia.
LimasendiutamapenyusunPancasilaadalah
Ketuhanan Yang Maha Esa,kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,dan
tercantumpadaparagrafke-4Preambule
(Pembukaan)Undang-undangDasar1945.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

Sejarah Perumusan
Daribeberapasumber,setidaknyaadabeberaparumusanPancasilayangtelahatau
pernahmuncul.RumusanPancasilayangsatudenganrumusanyanglainadayang
berbedanamunadapulayangsama.Secaraberturutturutakandikemukakanrumusan
dariMuhYamin,Sukarno,PiagamJakarta,HasilBPUPKI,HasilPPKI,KonstitusiRIS,UUD
Sementara,UUD1945(DekritPresiden5Juli1959),VersiBerbeda,danVersipopuler
yangberkembangdimasyarakat.

Rumusan I: Muh. Yamin


PadasesipertamapersidanganBPUPKIyang
dilaksanakanpada29Mei1Juni1945beberapa
anggotaBPUPKIdimintauntukmenyampaikan
usulanmengenaibahan-bahankonstitusidan
rancanganblueprintNegaraRepublikIndonesia
yangakandidirikan.Padatanggal29Mei1945Mr.
Muh.Yaminmenyampaikanusuldasarnegara
dihadapansidangplenoBPUPKIbaikdalampidato
maupunsecaratertulisyangdisampaikankepada
BPUPKI.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Selain usulan lisan Muh Yamin tercatat
menyampaikan usulan tertulis mengenai
rancangan dasar negara. Usulan tertulis
yang disampaikan kepada BPUPKI oleh
Muh Yamin berbeda dengan rumusan
kata-kata dan sistematikanya dengan yang
dipresentasikan secara lisan, yaitu:

1.Ketuhanan Yang Maha Esa


Rumusan Pidato
2.Kebangsaan Persatuan Indonesia
3.Rasa Kemanusiaan yang Adil dan
Baik dalam kerangka uraian
Beradab
pidato maupun dalam presentasi
4.Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
lisan Muh Yamin mengemukakan
kebijaksanaan dalam permusyawaratan
lima calon dasar negara yaitu:
perwakilan
5.keadilan sosial bagi seluruh rakyat
1.Peri Kebangsaan
Indonesia
2.Peri Kemanusiaan
3.Peri ke-Tuhanan
4.Peri Kerakyatan
5.Kesejahteraan Rakyat
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

Rumusan II: Ir. Soekarno


SelainMuhYamin,beberapaanggotaBPUPKIjugamenyampaikan
usuldasarnegara,diantaranyaadalahIrSukarnoUsulini
disampaikanpada1Juni1945yangkemudiandikenalsebagaihari
lahirPancasila.

UsulSukarnosebenarnyatidakhanyasatumelainkantigabuah
usulancalondasarnegarayaitulimaprinsip,tigaprinsip,dan
satuprinsip.Sukarnopula-lahyangmengemukakandan
menggunakanistilahPancasila(secaraharfiahberartilima
dasar)padarumusannyainiatassaranseorangahlibahasa(Muh
Yamin)yangdudukdisebelahSukarno.Olehkarenaiturumusan
SukarnodiatasdisebutdenganPancasila,Trisila,danEkasila.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Rumusan Trisila
Rumusan Pancasila :
1.Socio-nationalisme
1.Kebangsaan Indonesia
2.Socio-demokratie
2.Internasionalisme,-atau
3.ke-Tuhanan
peri-kemanusiaan
3.Mufakat,-atau demokrasi
4.Kesejahteraan sosial
5.ke-Tuhanan yang
berkebudayaan

Rumusan Ekasila

1.Gotong-Royong
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Rumusan III: Piagam Jakarta
Usulan-usulanblueprintNegaraIndonesiatelahdikemukakananggota-anggotaBPUPKIpada
sesipertamayangberakhirtanggal1Juni1945.Selamaresesantara2Juni9Juli1945,
delapanoranganggotaBPUPKIditunjuksebagaipanitiakecilyangbertugasuntukmenampung
danmenyelaraskanusul-usulanggotaBPUPKIyangtelahmasuk.

Pada22Juni1945panitiakeciltersebutmengadakanpertemuandengan38anggotaBPUPKI
dalamrapatinformal.Rapattersebutmemutuskanmembentuksuatupanitiakecilberbeda
(kemudiandikenaldengansebutanPanitiaSembilan)yangbertugasuntukmenyelaraskan
mengenaihubunganNegaradanAgama.

DalammenentukanhubungannegaradanagamaanggotaBPUPKIterbelahantaragolongan
IslamyangmenghendakibentukteokrasiIslamdengangolonganKebangsaanyang
menghendakibentuknegarasekulerdimananegarasamasekalitidakdiperbolehkanbergerak
dibidangagama.PersetujuandiantaraduagolonganyangdilakukanolehPanitiaSembilan
tercantumdalamsebuahdokumenRancanganPembukaanHukumDasar.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Dokumen ini pula yang disebut Piagam
Jakarta (Jakarta Charter) oleh Mr. Muh Alternatif pembacaan
Yamin. Adapun rumusan rancangan dasar
negara terdapat di akhir paragraf keempat Alternatif pembacaan rumusan kalimat
dari dokumen Rancangan Pembukaan rancangan dasar negara pada Piagam Jakarta
Hukum Dasar (paragraf 1-3 berisi dimaksudkan untuk memperjelas
rancangan pernyataan persetujuan kedua golongan dalam BPUPKI
kemerdekaan/proklamasi/ declaration of sebagaimana terekam dalam dokumen itu
independence). dengan menjadikan anak kalimat terakhir
dalam paragraf keempat tersebut menjadi
Rumusan ini merupakan rumusan pertama sub-sub anak kalimat.
sebagai hasil kesepakatan para Pendiri
Bangsa. dengan berdasar kepada: ke-Tuhanan
Rumusan kalimat [A] dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut
dengan berdasar kepada: ke-Tuhanan, dasar,
dengan kewajiban menjalankan syariat [A.1] kemanusiaan yang adil dan beradab,
Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut [A.2] persatuan Indonesia, dan
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, [A.3] kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang kebijaksanaan dalam permusyawaratan
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam perwakilan[;] serta
permusyawaratan perwakilan serta dengan [B] dengan mewujudkan suatu keadilan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
seluruh rakyat Indonesia.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

Rumusandenganpenomoran Rumusanpopuler
(utuh)
Versi populer rumusan rancangan
1.Ketuhanan dengan kewajiban Pancasila menurut Piagam Jakarta
menjalankan syariat Islam bagi yang beredar di masyarakat adalah:
pemeluk-pemeluknya.
2.Menurut dasar kemanusiaan yang 1.Ketuhanan dengan kewajiban
adil dan beradab. menjalankan syariat Islam bagi
3.Persatuan Indonesia. pemeluk-pemeluknya
4.Dan kerakyatan yang dipimpin 2.Kemanusiaan yang adil dan
oleh hikmat kebijaksanaan dalam beradab
permusyawaratan perwakilan. 3.Persatuan Indonesia
5.Serta dengan mewujudkan 4.Kerakyatan yang dipimpin oleh
keadilan sosial bagi seluruh rakyat hikmat kebijaksanaan dalam
Indonesia permusyawaratan perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Rumusan IV: BPUPKI

PadasesikeduapersidanganBPUPKIyangberlangsungpada10-17Juli1945,dokumenRancangan
PembukaanHukumDasar(bacaPiagamJakarta)dibahaskembalisecararesmidalamrapatpleno
tanggal10dan14Juli1945.

DokumenRancanganPembukaanHukumDasartersebutdipecahdandiperluasmenjadiduabuah
dokumenberbedayaituDeclarationofIndependence(berasaldariparagraf1-3yangdiperluas
menjadi12paragraf)danPembukaan(berasaldariparagraf4tanpaperluasansedikitpun).

RumusanyangditerimaolehrapatplenoBPUPKItanggal14Juli1945hanyasedikitberbedadengan
rumusanPiagamJakartayaitudenganmenghilangkankatasertadalamsubanakkalimatterakhir.
RumusanrancangandasarnegarahasilsidangBPUPKI,yangmerupakanrumusanresmipertama,
jarangdikenalolehmasyarakatluas.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Rumusan kalimat

denganberdasarkepada:ke-Tuhanan,dengankewajibanmenjalankansyariatIslambagi
pemeluk-pemeluknya,menurutdasarkemanusiaanyangadildanberadab,persatuanIndonesia,
dankerakyatanyangdipimpinolehhikmat-kebijaksanaandalampermusyawaratanperwakilan,
denganmewujudkansuatukeadilansosialbagiseluruhrakyatIndonesia.

Rumusandenganpenomoran(utuh)

1.Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya


2.Menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab
3.Persatuan Indonesia
4.Dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat-kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5.Dengan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Rumusan V: PPKI
MenyerahnyaKekaisaranJepangyangmendadakdandiikutidenganProklamasiKemerdekaan
IndonesiayangdiumumkansendiriolehBangsaIndonesia(lebihawaldarikesepakatansemula
denganTentaraAngkatanDaratXVIJepang)menimbulkansituasidaruratyangharussegera
diselesaikan.Soreharitanggal17Agustus1945,wakil-wakildariIndonesiadaerahKaigun(Papua,
Maluku,NusaTenggara,Sulawesi,danKalimantan),diantaranyaA.A.Maramis,Mr.,menemui
SukarnomenyatakankeberatandenganrumusandengankewajibanmenjalankansyariatIslam
bagipemeluk-pemeluknyauntukikutdisahkanmenjadibagiandasarnegara.

Untukmenjagaintegrasibangsayangbarudiproklamasikan,SukarnosegeramenghubungiHatta
danberduamenemuiwakil-wakilgolonganIslam.Semula,wakilgolonganIslam,diantaranya
TeukuMohHasan,Mr.KasmanSingodimedjo,danKiBagusHadikusumo,keberatandenganusul
penghapusanitu.Setelahdiadakankonsultasimendalamakhirnyamerekamenyetujui
penggantianrumusanKetuhanan,dengankewajibanmenjalankansyariatIslambagipemeluk-
pemeluknyadenganrumusanKetuhananYangMahaEsasebagaisebuahemergencyexit
yanghanyabersifatsementaradandemikeutuhanIndonesia.

Pagiharinyatanggal18Agustus1945usulpenghilanganrumusandengankewajiban
menjalankansyariatIslambagipemeluk-pemeluknyadikemukakandalamrapatplenoPPKI.
SelainitudalamrapatplenoterdapatusulanuntukmenghilangkanfrasamenurutdasardariKi
BagusHadikusumo.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
RumusandasarnegarayangterdapatdalamparagrafkeempatPembukaanUndang-UndangDasarini
merupakanrumusanresmikeduadannantinyaakandipakaiolehbangsaIndonesiahinggakini.UUD
inilahyangnantinyadikenaldenganUUD1945.

Rumusan kalimat

denganberdasarkepada:ke-TuhananYangMahaEsa,kemanusiaanyangadildanberadab,
persatuanIndonesiadankerakyatanyangdipimpinolehhikmatkebijaksanaandalam
permusyawaratanperwakilansertadenganmewujudkansuatukeadilansosialbagiseluruhrakyat
Indonesia.

Rumusan dengan penomoran (utuh)

1.ke-TuhananYangMahaEsa
2.Kemanusiaanyangadildanberadab,
3.PersatuanIndonesia
4.Dankerakyatanyangdipimpinolehhikmatkebijaksanaandalampermusyawaratanperwakilan
5.SertadenganmewujudkansuatukeadilansosialbagiseluruhrakyatIndonesia.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

Rumusan VI: Konstitusi RIS


Pendudukan wilayah Indonesia oleh NICA
menjadikan wilayah Republik Indonesia
semakin kecil dan terdesak. Akhirnya pada
akhir 1949 Republik Indonesia yang berpusat
di Yogyakarta (RI Yogyakarta) terpaksa
menerima bentuk negara federal yang
disodorkan pemerintah kolonial Belanda Rumusankalimat
dengan nama Republik Indonesia Serikat (RIS)
dan hanya menjadi sebuah negara bagian saja. , berdasar pengakuan ke-Tuhanan Yang
Maha Esa, perikemanusiaan, kebangsaan,
Walaupun UUD yang disahkan oleh PPKI pada kerakyatan dan keadilan sosial.
18 Agustus 1945 tetap berlaku bagi RI
Yogyakarta, namun RIS sendiri mempunyai Rumusandenganpenomoran(utuh)
sebuah Konstitusi Federal (Konstitusi RIS)
sebagai hasil permufakatan seluruh negara 1.ke-Tuhanan Yang Maha Esa,
bagian dari RIS. Dalam Konstitusi RIS 2.perikemanusiaan,
rumusan dasar negara terdapat dalam 3.kebangsaan,
Mukaddimah (pembukaan) paragraf ketiga. 4.kerakyatan
Konstitusi RIS disetujui pada 14 Desember 5.dan keadilan sosial
1949 oleh enam belas negara bagian dan
satuan kenegaraan yang tergabung dalam RIS.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Rumusan VII: UUD Sementara
Segera setelah RIS berdiri, negara itu mulai
menempuh jalan kehancuran. Hanya dalam
hitungan bulan negara bagian RIS membubarkan
diri dan bergabung dengan negara bagian RI
Yogyakarta.

Pada Mei 1950 hanya ada tiga negara bagian yang Rumusankalimat
tetap eksis yaitu RI Yogyakarta, NIT, dan NST.
Setelah melalui beberapa pertemuan yang intensif RI , berdasar pengakuan ke-Tuhanan
Yogyakarta dan RIS, sebagai kuasa dari NIT dan NST, Yang Maha Esa, perikemanusiaan,
menyetujui pembentukan negara kesatuan dan kebangsaan, kerakyatan dan keadilan
mengadakan perubahan Konstitusi RIS menjadi sosial,
UUD Sementara.
Rumusandenganpenomoran
Perubahan tersebut dilakukan dengan menerbitkan (utuh)
UU RIS No 7 Tahun 1950 tentang Perubahan
Konstitusi Sementara Republik Indonesia Serikat 1.ke-Tuhanan Yang Maha Esa,
menjadi Undang-Undang Dasar Sementara (LN RIS 2.perikemanusiaan,
Tahun 1950 No 56, TLN RIS No 37) yang disahkan 3.kebangsaan,
tanggal 15 Agustus 1950. Rumusan dasar negara 4.kerakyatan
kesatuan ini terdapat dalam paragraf keempat dari 5.dan keadilan sosial
Mukaddimah (pembukaan) UUD Sementara Tahun
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Rumusan VIII: UUD 1945
KegagalanKonstituanteuntukmenyusunsebuahUUDyangakanmenggantikanUUDSementara
yangdisahkan15Agustus1950menimbulkanbahayabagikeutuhannegara.Untukitulahpada5
Juli1959PresidenIndonesiasaatitu,Sukarno,mengambillangkahmengeluarkanDekritKepala
NegarayangsalahsatuisinyamenetapkanberlakunyakembaliUUDyangdisahkanolehPPKI
pada18Agustus1945menjadiUUDNegaraIndonesiamenggantikanUUDSementara.

DenganpemberlakuankembaliUUD1945makarumusanPancasilayangterdapatdalam
PembukaanUUDkembalimenjadirumusanresmiyangdigunakan.Rumusaninipulayang
diterimaolehMPR,yangpernahmenjadilembagatertingginegarasebagaipenjelmaan
kedaulatanrakyatantaratahun1960-2004,dalamberbagaiprodukketetapannya,diantaranya:

1.TapMPRNoXVIII/MPR/1998tentangPencabutanKetetapanMajelisPermusyawaratan
RakyatRepublikIndonesiaNo.II/MPR/1978tentangPedomanPenghayatandanPengamalan
Pancasila(EkaprasetyaPancakarsa)danPenetapantentangPenegasanPancasilasebagaiDasar
Negara,dan

2.TapMPRNoIII/MPR/2000tentangSumberHukumdanTataUrutanPeraturanPerundang-
undangan.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

Rumusankalimat Rumusandenganpenomoran
(utuh)
dengan berdasar kepada:
Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan 1. Ketuhanan Yang Maha Esa,
2. Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, dan
beradab,
kerakyatan yang dipimpin oleh 3. Persatuan Indonesia
hikmat kebijaksanaan dalam 4. Dan kerakyatan yang dipimpin
permusyawaratan/perwakilan oleh hikmat kebijaksanaan
serta dengan mewujudkan suatu dalam
keadilan sosial bagi seluruh rakyat permusyawaratan/perwakilan
Indonesia. 5. Serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Rumusan IX: Versi Berbeda
SelainmengutipsecarautuhrumusandalamUUD1945,MPRpernahmembuatrumusanyang
agaksedikitberbeda.RumusaniniterdapatdalamlampiranKetetapanMPRSNo.
XX/MPRS/1966tentangMemorandumDPR-GRmengenaiSumberTertibHukumRepublik
IndonesiadanTataUrutanPeraturanPerundanganRepublikIndonesia

Rumusan

1.KetuhananYangMahaEsa,
2.Kemanusiaanyangadildanberadab,
3.PersatuanIndonesia
4.Kerakyatanyangdipimpinolehhikmahkebijaksanaandalampermusyawaratan/perwakilan
5.Keadilansosial.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Rumusan X: Versi Populer
Rumusanterakhiryangakandikemukakanadalahrumusanyangberedardanditerima
secaraluasolehmasyarakat.RumusanPancasilaversipopulerinilahyangdikenalsecara
umumdandiajarkansecaraluasdiduniapendidikansebagairumusandasarnegara.
RumusaninipadadasarnyasamadenganrumusandalamUUD1945,hanyasaja
menghilangkankatadansertafrasasertadenganmewujudkansuatupadasubanak
kalimatterakhir.

RumusaninipulayangterdapatdalamlampiranTapMPRNoII/MPR/1978tentang
PedomanPenghayatandanPengamalanPancasila(EkaprasetyaPancakarsa)
Rumusan

1.KetuhananYangMahaEsa,
2.Kemanusiaanyangadildanberadab,
3.PersatuanIndonesia
4.Kerakyatanyangdipimpinolehhikmatkebijaksanaandalampermusyawaratanperwakilan
5.KeadilansosialbagiseluruhrakyatIndonesia.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Hari Kesaktian Pancasila

Pada tanggal 30 September 1965, adalah awal dari Gerakan 30


September(G30SPKI). Pemberontakan ini merupakan wujud usaha
mengubah unsur Pancasila menjadi ideologi komunis. Hari itu, enam
Jendral dan berberapa orang lainnya dibunuh sebagai upaya kudeta.
Namun berkat kesadaran untuk mempertahankan Pancasila maka
upayatersebutmengalamikegagalan.Maka30Septemberdiperingati
sebagai Hari Peringatan Gerakan 30 September G30S-PKIdan
tanggal1 Oktober ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila,
memperingati bahwa dasar Indonesia, Pancasila, adalah sakti, tak
tergantikan.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Butir-butir pengamalan Pancasila
KetetapanMPRno.II/MPR/1978tentangEkaprasetiaPancakarsamenjabarkankelimaasas
dalamPancasilamenjadi36butirpengamalansebagaipedomanpraktisbagipelaksanaan
Pancasila.
36BUTIR-BUTIRPANCASILA/EKAPRASETIAPANCAKARSA
A. SILA KETUHANAN YANG MAHA
ESA B. SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN
1.Percaya dan Takwa kepada Tuhan BERADAB
Yang Maha Esa sesuai dengan agama 1.Mengakui persamaan derajat persamaan
dan kepercayaan masing-masing hak dan persamaan kewajiban antara
menurut dasar kemanusiaan yang sesama manusia.
adil dan beradab. 2.Saling mencintai sesama manusia.
2.Hormat menghormati dan 3.Mengembangkan sikap tenggang rasa.
bekerjasama antar pemeluk agama 4.Tidak semena-mena terhadap orang lain.
dan penganut-penganut kepercayaan 5.Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.
yang berbeda-beda sehingga terbina 6.Gemar melakukan kegiatan
kerukunan hidup. kemanusiaan.
3.Saling menghormati kebebasan 7.Berani membela kebenaran dan keadilan.
menjalankan ibadah sesuai dengan 8.Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai
agama dan kepercayaannya. bagian dari seluruh umat manusia, karena
4.Tidak memaksakan suatu agama itu dikembangkan sikap hormat-
dan kepercayaan kepada orang lain. menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
D. SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
C. SILA PERSATUAN INDONESIA KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN /
1.Menempatkan kesatuan, persatuan, PERWAKILAN
kepentingan, dan keselamatan bangsa dan negara 1.Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat.
di atas kepentingan pribadi atau golongan. 2.Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
2.Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan 3.Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
negara. untuk kepentingan bersama.
3.Cinta Tanah Air dan Bangsa. 4.Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi semangat
4.Bangga sebagai Bangsa Indonesia dan ber-Tanah kekeluargaan.
Air Indonesia. 5.Dengan itikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
5.Memajukan pergaulan demi persatuan dan melaksanakan hasil musyawarah.
kesatuan bangsa yang ber-Bhinneka Tunggal Ika. 6.Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan
hati nurani yang luhur.
7.Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggung
jawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa,
menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-
nilai kebenaran dan keadilan.
E. SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
1.Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan
gotong-royong.
2.Bersikap adil.
3.Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4.Menghormati hak-hak orang lain.
5.Suka memberi pertolongan kepada orang lain.
6.Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain.
7.Tidak bersifat boros.
8.Tidak bergaya hidup mewah.
9.Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
KetetapaninikemudiandicabutdenganTapMPRno.I/MPR/2003dengan45butir
Pancasila.Tidakpernahdipublikasikankajianmengenaiapakahbutir-butirinibenar-
benardiamalkandalamkeseharianwargaIndonesia.

Sila pertama

1. BangsaIndonesiamenyatakankepercayaannyadanketakwaannya
terhadapTuhanYangMahaEsa.
2. ManusiaIndonesiapercayadantakwaterhadapTuhanYangMaha
Esa,sesuaidenganagamadankepercayaannyamasing-masing
menurutdasarkemanusiaanyangadildanberadab.
3. Mengembangkansikaphormatmenghormatidanbekerjasama
Bintang antarapemelukagamadenganpenganutkepercayaanyang
berbeda-bedaterhadapTuhanYangMahaEsa.
4. Membinakerukunanhidupdiantarasesamaumatberagamadan
kepercayaanterhadapTuhanYangMahaEsa.
5. AgamadankepercayaanterhadapTuhanYangMahaEsaadalah
masalahyangmenyangkuthubunganpribadimanusiadengan
TuhanYangMahaEsa.
6. Mengembangkansikapsalingmenghormatikebebasan
menjalankanibadahsesuaidenganagamadankepercayaannya
masing-masing.
7. TidakmemaksakansuatuagamadankepercayaanterhadapTuhan
YangMahaEsakepadaoranglain.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Sila kedua
1. Mengakuidanmemperlakukanmanusiasesuaidenganharkatdan
martabatnyasebagaimakhlukTuhanYangMahaEsa.
2. Mengakuipersamaanderajat,persamaanhak,dankewajibanasasi
setiapmanusia,tanpamembeda-bedakansuku,keturunan,agama,
kepercayaan,jeniskelamin,kedudukansosial,warnakulitdan
sebagainya.
Rantai
3. Mengembangkansikapsalingmencintaisesamamanusia.
4. Mengembangkansikapsalingtenggangrasadantepaselira.
5. Mengembangkansikaptidaksemena-menaterhadaporanglain.
6. Menjunjungtingginilai-nilaikemanusiaan.
7. Gemarmelakukankegiatankemanusiaan.
8. Beranimembelakebenarandankeadilan.
9. BangsaIndonesiamerasadirinyasebagaibagiandariseluruhumat
manusia.
10. Mengembangkansikaphormatmenghormatidanbekerjasamadengan
bangsalain.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

Sila ketiga

1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan


dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan
bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan
bangsa apabila diperlukan.
PohonBeringin. 3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan
bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Sila keempat
1. Sebagaiwarganegaradanwargamasyarakat,setiapmanusiaIndonesia
mempunyaikedudukan,hak,dankewajibanyangsama.
2. Tidakbolehmemaksakankehendakkepadaoranglain.
3. Mengutamakanmusyawarahdalammengambilkeputusanuntuk
kepentinganbersama.
4. Musyawarahuntukmencapaimufakatdiliputiolehsemangat
kekeluargaan.
5. Menghormatidanmenjunjungtinggisetiapkeputusanyangdicapai
KepalaBanteng
sebagaihasilmusyawarah.
6. Denganiktikadbaikdanrasatanggungjawabmenerimadan
melaksanakanhasilkeputusanmusyawarah.
7. Didalammusyawarahdiutamakankepentinganbersamadiatas
kepentinganpribadidangolongan.
8. Musyawarahdilakukandenganakalsehatdansesuaidenganhati
nuraniyangluhur.
9. Keputusanyangdiambilharusdapatdipertanggungjawabkansecara
moralkepadaTuhanYangMahaEsa,menjunjungtinggiharkatdan
martabatmanusia,nilai-nilaikebenarandankeadilanmengutamakan
persatuandankesatuandemikepentinganbersama.
10. Memberikankepercayaankepadawakil-wakilyangdipercayaiuntuk
melaksanakanpemusyawaratan.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

Sila kelima
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
Padi Dan Kapas. sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.
PERUBAHANPANCASILAPADA
ERAREFORMASI
Latar Belakang Terjadinya Reformasi
Krisis finansial Asia yang menyebabkan ekonomi Indonesia
melemah dan semakin besarnya ketidak puasan masyarakat
Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto saat itu
menyebabkan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang
dilakukan berbagai organ aksi mahasiswa di berbagai wilayah
Indonesia.

Pemerintahan Soeharto semakin disorot setelah Tragedi Trisakti


pada 12 Mei 1998 yang kemudian memicu Kerusuhan Mei 1998
sehari setelahnya. Gerakan mahasiswa pun meluas hampir
diseluruh Indonesia. Di bawah tekanan yang besar dari dalam
maupun luar negeri, Soeharto akhirnya memilih untuk
mengundurkan diri dari jabatannya.
Latar Belakang Terjadinya Reformasi
Krisis politik
Pemerintah orde baru, meskipun mampu mengangkat
Indonesia dari keterpurukan ekonomi dan memberikan
kemajuan, gagal dalam membina kehidupan politik yang
demokratis, terbuka, adil, dan jujur. Pemerintah bersikap
otoriter, tertutup, dan personal. Masyarakat yang memberikan
kritik sangat mudah dituduh sebagai anti-pemerintah,
menghina kepala negara, anti-Pancasila, dan subversive.
Akibatnya, kehidupan berbangsa dan bernegara yang
demokratis tidak pernah terwujud dan Golkar yang menjadi
partai terbesar pada masa itu diperalat oleh pemerintah orde
baru untuk mengamankan kehendak penguasa.
Praktik KKN merebak di tubuh pemerintahan dan tidak
mampu dicegah karena banyak pejabat orba yang berada di
dalamnya. Dan anggota MPR/DPR tidak dapat menjalankan
fungsinya dengan baik dan benar karena keanggotaannya
ditentukan dan mendapat restu dari penguasa, sehingga banyak
anggota yang bersikap ABS daripada kritis.

Sikap yang otoriter, tertutup, tidak demokratis, serta


merebaknya KKN menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat.
Gejala ini terlihat pada pemilu 1992 ketika suara Golkar berkurang
cukup banyak. Sejak 1996, ketidakpuasan masyarakat terhadap
orba mulai terbuka. Muncul tokoh vokal Amien Rais serta
munculnya gerakan mahasiswa semakin memperbesar keberanian
masyarakat untuk melakukan kritik terhadap pemerintahan orba.
Masalah dwifungsi ABRI, KKN, praktik monopoli serta 5
paket UU politik adalah masalah yang menjadi sorotan tajam
para mahasiswa pada saat itu. Apalagi setelah Soeharto terpilih
lagi sebagai Presiden RI 1998-2003, suara menentangnya
makin meluas dimana-mana.

Puncak perjuangan para mahasiswa terjadi ketika berhasil


menduduki gedung MPR/DPR pada bulan Mei 1998. Karena
tekanan yang luar biasa dari para mahasiswa, tanggal 21 Mei
1998 Presiden menyatakan berhenti dan diganti oleh wakilnya
BJ Habibie.
Latar Belakang Terjadinya Reformasi
Krisis ekonomi

Krisis moneter yang menimpa dunia dan Asia Tenggara


telah merembet ke Indonesia, sejak Juli 1997, Indonesia mulai
terkena krisis tersebut. Nilai rupiah terhadap dollar Amerika
terus menurun. Akibat krisis tersebut, banyak perusahaan
ditutup, sehingga banyak pengangguran dimana-mana, jumlah
kemiskinan bertambah. Selain itu, daya beli menjadi rendah
dan sulit mencari bahan-bahan kebutuhan pokok.
Sejalan dengan itu, pemerintah melikuidasi bank-bank yang
bermasalah serta mengeluarkan KLBI (Kredit Likuiditas Bank
Indonesia) untuk menyehatkan bank-bank yang ada di bawah
pembinaan BPPN. Dalam praktiknya, terjadi manipulasi besar-
besaran dalam KLBI sehingga pemerintah harus menanggung
beban keuangan yang semakin besar.

Selain itu, kepercayaan dunia internasional semakin


berkurang sejalan dengan banyaknya perusahaan swasta yang tak
mampu membayar utang luar negeri yang telah jatuh tempo.
Untuk mengatasinya, pemerintah membentuk tim ekonomi untuk
membicarakan utang-utang swasta yang telah jatuh tempo.
Sementara itu, beban kehidupan masyarakat makin berat ketika
pemerintah tanggal 12 Mei 1998 mengumumkan kenaikan BBM
dan ongkos angkutan. Dengan itu, barang kebutuhan ikut naik dan
masyarakat semakin sulit memenuhi kebutuhan hidup.
Latar Belakang Terjadinya Reformasi
Krisis sosial
Krisis politik dan ekonomi mendorong munculnya krisis dalam bidang
sosial. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah serta krisis
ekonomi yang ada mendorong munculnya perilaku yang negatif dalam
masyarakat. Misalnya: perkelahian antara pelajar, budaya menghujat,
narkoba, kerusuhan sosial di Kalimantan Barat, pembantaian dengan isu
dukun santet di Banyuwangi dan Boyolali serta kerusuhan 13-14 Mei 1998
yang terjadi di Jakarta dan Solo.
Akibat kerusuhan di Jakarta dan Solo tanggal 13, 14, dan 15 Mei 1998,
perekonomian kedua kota tersebut lumpuh untuk beberapa waktu karena
banyak swalayan, pertokoan, pabrik dibakar, dirusak dan dijarah massa. Hal
tersebut menyebabkan angka pengangguran membengkak. Beban
masyarakat semakin berat serta tidak ada kepastian tentang kapan
berakhirnya krisis tersebut sehingga menyebabkan masyarakat frustasi.
Kondisi tersebut membahayakan karena mudah diadu domba, mudah
marah, dan mudah dihasut untuk melakukan tindakan anarkis.
Dampak Reformasi bagi Rakyat Indonesia
- Pemerintahan orde baru jatuh dan muncul era reformasi. Namun reformasi
dan keterbukaan tidak diikuti dengan suasana tenang, aman, dan tentram
dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Konflik antar kelompok etnis
bermunculan di berbagai daerah seperti Kalimantan Barat. Konflik tersebut
dilatarbelakangi oleh masalah-masalah sosial, ekonomi dan agama.

- Rakyat sulit membedakan apakah sang pejabat bertindak sebagai eksekutif


atau pimpinan partai politik karena adanya perangkapan jabatan yang
membuat pejabat bersangkutan tidak dapat berkonsentrasi penuh pada
jabatan publik yang diembannya.
Dampak Reformasi bagi Rakyat Indonesia
- Banyak kasus muncul ke permukaan yang berkaitan dengan pemberian
batas yang tegas pada teritorial masing-masing wilayah, seperti penerapan
otonomi pengelolaan wilayah pengairan.

- Pemerintah tidak lagi otoriter dan terjadi demokratisasi di bidang politik


(misalnya: munculnya parpol-parpol baru), ekonomi (misalnya: munculnya
badan-badan umum milik swasta, tidak lagi melulu milik negara), dan
sosial (misalnya: rakyat berhak memberikan tanggapan dan kritik terhadap
pemerintah).

- Peranan militer di dalam bidang politik pemerintahan terus dikurangi (sejak


2004, wakil militer di MPR/DPR dihapus).
Era Reformasi di Indonesia
Setelah Orde Baru bisa dilumpuhkan dengan kekuatan mahasiswa,
seakan hawa segar arus demokrasi di Indonesia mulai membuka lembaran
baru. Tuntutan terhadap reformasi pemerintahan ini tentu saja dari
ketidakpuasan rakyat dengan pemerintah sebelumnya. Seperti terpasungnya
kebebasan pers dan berpendapat, tidak berjalannya sistem DPR-MPR
secara baik, adanya dominasi kekuatan militer, praktek KKN yang
merajalela dalam tubuh pemerintah, dan yang paling mendesak ketika itu
adalah tuntutan pemulihan perekonomian negara saat terjadinya krisis
moneter.
Tuntutan itu akhirnya dapat terwujud dengan pengunduran diri
Presiden Soeharto dari kursi pemerintahan pada tanggal 21 Mei 1998, yang
kemudian digantikan oleh BJ. Habibie. Meskipun sempat terjadi penolakan
dari sebagian mahasiswa dengan dipilihnya BJ. Habibie sebagai presiden
yang menggantikan Soeharto dengan dalih BJ. Habibie juga bagian dari
rezim Orde Baru, tapi pelantikan presiden BJ Habibie tetap dilaksanakan.
Era Reformasi di Indonesia
Wajah baru Indonesia telah terwujud. Kebebasan pers, berpendapat
maupun berpolitik layaknya air terjun yang mengalir deras. Sistem
Demokrasi Terpimpin yang diterapkan pada Orde Lama dan Demokrasi
Pancasila pada Orde Baru sudah tergantikan dengan sistem Demokrasi baru
yang bercermin kepada Barat. Hal ini tentu saja ditanggapi baik dan
didukung sekali oleh elemen-elemen Barat. Karena sitem Demokrasi yang
baru itu sudah terpengaruh dengan budaya pola hidup serta pola pikir Barat.

Negara Indonesia yang bisa dikatakan berumur sangat dini di tahun


1998, memang sangat berani melakukan reformasi sistem pemerintahan.
Perjuangan reformasi ini ternyata tidak sia-sia begitu saja. Di mana
sekarang rakyat Indonesia bisa merasakan kebebasan-kebebasan yang
sekian lama terkekang. Mungkin itu adalah salah satu catatan indah dalam
sejarah pemerintahan Indonesia.
Kondisi Bangsa dan Rakyat di Era Reformasi
Lebih dari 10 tahun sudah reformasi berjalan. Tentu ada kemajuan
yang dicapai, namun juga pastinya ada kekurangan-kekurangan yang perlu
diperbaiki. Ada sisi positif dari reformasi, juga ada sisi negatifnya. Tapi
yang perlu menjadi bahan evaluasi adalah kekurangan-kekurangan tersebut,
meskipun tidak mengesampingkan sisi positifnya.

Beberapa fakta yang tidak disenangi oleh masyarakat pasca reformasi


tersebut adalah: harga sembako mahal, tingkat korupsi masih tinggi,
meningkatnya angka kriminalitas, ekonomi tidak stabil, kerusuhan
meningkat, banyaknya demonstrasi, BBM langka dan mahal, sistem politik
semrawut, kebebasan yang tidak bertanggungjawab, serta jumlah
pengangguran yang bertambah.
Kondisi Bangsa dan Rakyat di Era Reformasi
Masalah kemiskinan, meskipun program Pemerintah untuk
menangani masalah ini sudah cukup banyak yang terealisasikan seperti BLT
(Bantuan Langsung Tunai) dan BOS (Bantuan Oprasional Sekolah), namun
ternyata itu masih belum mampu menurunkan angka kemiskinan yang
signifikan.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, hasil survei pada Maret


2009, jumlah orang miskin di Indonesia sebanyak 32,53 juta jiwa atau
14,15 persen dari total jumlah penduduk Indonesia. Hasil ini memang
menunjukan penduduk miskin berkurang 2,43 juta jiwa dibandingkan
dengan (hasil survei) Maret 2008 yang mencapai 34,96 juta jiwa atau 15,42
persen (dari total populasi). Namun tetap saja 14,15 persen itu bukanlah
angka yang kecil buat Negara seperti Indonesia.
Kondisi Bangsa dan Rakyat di Era Reformasi
Berkenaan dengan pendidikan, Indonesia masih menyimpan sekitar
15,04 jiwa yang buta huruf. Berdasarkan laporan di tahun 2005, Indonesia
menempati nomor urut 111 dari 177 negara. Di kawasan Asia Tenggara saja
kita masih jauh ketinggalan bila dibandingkan dengan negara Malaysia
yang menempati posisi 59, Thailand di posisi 76, Philipina peringkat 83,
dan Vietnam yang menempati posisi 109.

Isu yang tak kalah penting lainnya adalah isu ekonomi. Ternyata
sejak jatuhnya perekonomian di era Orde Baru, kita masih belum dapat
bangkit meski sudah di era reformasi. Bahkan kondisi tersebut kian
terancam memburuk saat terjadinya krisis finansial Amerika Serikat yang
berimbas kepada krisis finansial global. Dampak dari itu semua, banyak
pengusah-pengusaha yang bangkrut. Dan banyak juga terjadi PHK besar-
besaran yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan.
Masa Pemerintahan B.J Habibie
Kebijakan-kebijakan pada masa Habibie:

- Membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan Dibentuk tanggal 22 Mei


1998, dengan jumlah menteri 16 orang yang merupakan perwakilan dari
Golkar, PPP, dan PDI.
- Mengadakan reformasi dalam bidang politik
Habibie berusaha menciptakan politik yang transparan, mengadakan pemilu
yang bebas, rahasia, jujur, adil, membebaskan tahanan politik, dan
mencabut larangan berdirinya Serikat Buruh Independen.
Kebebasan menyampaikan pendapat.
Kebebasan menyampaikan pendapat diberikan asal tetap berpedoman pada
aturan yang ada yaitu UU No.9 tahun 1998 tentang kemerdekaan
menyampaikan pendapat di muka umum.
Masa Pemerintahan B.J Habibie
- Refomasi dalam bidang hukum
Target reformasinya yaitu subtansi hukum, aparatur penegak hukum yang
bersih dan berwibawa, dan instansi peradilan yang independen. Pada masa
orde baru, hukum hanya berlaku pada rakyat kecil saja dan penguasa kebal
hukum sehingga sulit bagi masyarakat kecil untuk mendapatkan keadilan
bila berhubungan dengan penguasa.
- Mengatasi masalah dwifungsi ABRI
Jendral TNI Wiranto mengatakan bahwa ABRI akan mengadakan reposisi
secara bertahap sesuai dengan tuntutan masyarakat, secara bertahap akan
mundur dari area politik dan akan memusatkan perhatian pada pertahanan
negara. Anggota yang masih menduduki jabatan birokrasi diperintahkan
untuk memilih kembali kesatuan ABRI atau pensiun dari militer untuk
berkarier di sipil. Dari hal tersebut, keanggotaan ABRI dalam DPR/MPR
makin berkurang dan akhirnya ditiadakan.
Masa Pemerintahan B.J Habibie
- Mengadakan sidang istimewa
Sidang tanggal 10-13 November 1998 yang diadakan MPR berhasil
menetapkan 12 ketetapan.
- Mengadakan pemilu tahun 1999
Pelaksanaan pemilu dilakukan dengan asas LUBER (langsung, bebas,
rahasia) dan JURDIL (jujur dan adil).

Masalah yang ada yaitu ditolaknya pertanggung jawaban Presiden Habibie


yang disampaikan pada sidang umum MPR tahun1999 sehingga beliau
merasa bahwa kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai presiden lagi
sangat kecil dan kemudian dirinya tidak mencalonkan diri pada pemilu
yang dilaksanakan.
Masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid
Kebijakan-kebijakan pada masa Gus Dur:
- Meneruskan kehidupan yang demokratis seperti pemerintahan sebelumnya (
memberikan kebebasan berpendapat di kalangan masyarakat minoritas,
kebebasan beragama, memperbolehkan kembali penyelenggaraan budaya
tiong hua ).
- Merestrukturisasi lembaga pemerintahan seperti menghapus departemen
yang dianggapnya tidak efesien (menghilangkan departemen penerangan
dan sosial untuk mengurangi pengeluaran anggaran, membentuk Dewan
Keamanan Ekonomi Nasional).
- Ingin memanfaatkan jabatannya sebagai Panglima Tertinggi dalam militer
dengan mencopot Kapolri yang tidak sejalan dengan keinginan Gus Dur.
Masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid
Masalah yang ada :
- Gus Dur tidak mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan TNI-
Polri.
- Masalah dana non-budgeter Bulog dan Bruneigate yang dipermasalahkan
oleh anggota DPR.
- Dekrit Gus Dur tanggal 22 Juli 2001 yang berisikan pembaharuan DPR dan
MPR serta pembubaran Golkar. Hal tersebut tidak mendapat dukungan dari
TNI, Polri dan partai politik serta masyarakat sehingga dekrit tersebut
malah mempercepat kejatuhannya. Dan sidang istimewa 23 Juli 2001
menuntutnya diturunkan dari jabatan.
Masa Pemerintahan Megawati Soekarno Putri
Kebijakan-kebijakan pada masa Megawati:

- Memilih dan Menetapkan


Ditempuh dengan meningkatkan kerukunan antar elemen bangsa dan menjaga persatuan dan kesatuan. Upaya
ini terganggu karena peristiwa Bom Bali yang mengakibatkan kepercayaan dunia internasional berkurang.
- Membangun tatanan politik yang baru
Diwujudkan dengan dikeluarkannya UU tentang pemilu, susunan dan kedudukan MPR/DPR, dan pemilihan
presiden dan wapres.
- Menjaga keutuhan NKRI
Setiap usaha yang mengancam keutuhan NKRI ditindak tegas seperti kasus Aceh, Ambon, Papua, Poso. Hal
tersebut diberikan perhatian khusus karena peristiwa lepasnya Timor Timur dari RI.
- Melanjutkan amandemen UUD 1945
Dilakukan agar lebih sesuai dengan dinamika dan perkembangan zaman.
- Meluruskan otonomi daerah
Keluarnya UU tentang otonomi daerah menimbulkan penafsiran yang berbeda tentang pelaksanaan otonomi
daerah. Karena itu, pelurusan dilakukan dengan pembinaan terhadap daerah-daerah.
Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono
Kebijakan-kebijakan pada masa SBY:
- Anggaran pendidikan ditingkatkan menjadi 20% dari keseluruhan APBN.
- Konversi minyak tanah ke gas.
- Memberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai).
- Pembayaran utang secara bertahap kepada badan PBB.
- Buy back saham BUMN
- Pelayanan UKM (Usaha Kecil Menengah) bagi rakyat kecil.
- Subsidi BBM.
- Memudahkan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia.
- Meningkatkan sektor pariwisata dengan mencanangkan "Visit Indonesia
2008".
- Pemberian bibit unggul pada petani.
- Pemberantasan korupsi melalui KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
SIMULASIPERUBAHAN
PENERAPANPANCASILAPADA
ZAMANORBAHINGGAZAMAN
REFORMASI
PANCASILASEBAGAI
IDEOLOGI
Pengertian Ideologi
Cita - Cita

Pengetahuan
atau ilmu
Makna
Ideologi
Bagi
Negara
Makna ideologi bagi suatu negara
adalah ideologi negara sebagai tujuan
atau cita-cita suatu bangsa dan
menjadi basis bagi suatu teori atau
sistem kenegaraan untuk seluruh
rakyat.Danbangsayangbersangkutan
serta menjadi pandangan kedepan
bagisuatunegara.
Perbandingan Ideologi
Pancasila dengan Ideologi Lain

Ideologi
Aspek
Liberalisme Komunisme Sosialisme Pancasila
- Demokrasi liberal - Demokrasi rakyat -Demokrasi untuk - Demokrasi Pancasila
- Hukum untuk - Berkuasa mutlak satu kolektivitas - Hukum untuk
melindungi individu parpol - Diutamakan kebersamaan menjunjung tinggi
Politik - Dalam politik - Hukum untuk - Masyarakat sama dengan keadilan dan
Hukum mementingkan individu melanggengkan komunis negara keberadaan individu
dan masyarakat

- Peran negara kecil - Peran negara dominan - Peran negara ada untuk - Peran negara ada
- Swasta mendominasi - Demi kolektivitas pemerataan untuk tidak terjadi
- Kapitalisme berarti demi negara - Keadilan distributif yang monopoli, dan lain-
Ekonomi
- Monopolisme - Monopoli negara diutamakan lain yang merugikan
- Persaingan bebas rakyat
Ideologi
Aspek
Liberalisme Komunisme Sosialisme Pancasila
- Agama urusan pribadi - Agama candu - Agama harus mendorong - Bebas memilih salah
- Bebas beragama masyarakat berkembangnya satu agama
- Bebas memilih agama - Agama harus dijauhkan kebersamaan - Agama harus
- Bebas tidak beragama dari masyarakat - Diutamakan kebersamaan menjiwai dalam
- Atheis - Masyarakat sama dengan kehidupan
Agama
negara bermasyarakat,
berbangsa dan
bernegara

- Individual lebih - Individu tidak penting - Masyarakat lebih penting - Individu diakui
penting dari pada -Masyarakat tidak dari pada individu keberadaannya
masyarakat penting - Hubungan individu
- Masyarakat diabdikan - Kolektivitas yang dan masyarakat
bagi individu dibentuk negara lebih dilandasi 3 S ( selaras,
Pandangan penting serasi, seimbang )
terhadap - Masyarakat ada
individu dan karena ada individu
masyarakat individu akan punya
arti apabila hidup
ditengah masayarakt
Ideologi
Aspek
Liberalisme Komunisme Sosialisme Pancasila
- Penghargaan atas - Atheisme - Kebersamaan - Bebas memilih salah
HAM - Dogmatis - Akomodasi satu agama
- Demokrasi - Otoriter - Jalan tengah - Agama harus
- Negara hukum - Ingkar HAM menjiawi dalam
- Menolak dogmatis - Reaksi terhadap kehidupan
Ciri Khas
- Reaksi terhadap liberalisme dan bermasyarakat,
absolutisme kapitalisme berbangsa dan
bernegara
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat


berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya
dinamika secara internal.
Ciri ideologi terbuka adalah bahwa nilai-nilai dan
cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali
dan diambil dari kekayaan rohani, moral, dan budaya
masyarakatnyasendiri.
Syarat Sebagai Ideologi Terbuka

Pancasilamemenuhisyaratsebagaiideologiterbuka,sebab:
1.Memiliki nilai dasar yang bersumber pada masyarakat atau realita
bangsa Indonesia seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
KerakyatandanKeadilan.Ataunilai-nilainyatidakdipaksakandariluar
ataubukanpemberiannegara.
2.Memiliki nilai instrumental untuk melaksanakan nilai dasar, seperti
UUD45,UU,Peraturan-peraturan,KetetapanMPR,DPR,dll
3.Memilikinilaipraksisyangmerupakanpenjabarannilaiinstrumental.
NilaiPraksis terkandung dalam kenyataan sehari-hari yaitu bagaimana
carakitamelaksanakannilaiPancasiladalamhidupsehari-hari,seperti
toleransi,gotong-royong,musyawarah,dll.
Faktor Pendorong Keterbukaan
Ideologi Pancasila

Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi pancasila, adalah sebagai
berikut:
a.Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang
berkembang secara tepat.
b.Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku cenderung
meredupkan perkembangan dirinya.
c.Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau
d.Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi
dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan
nasional.
ANALISAKASUSKASUS
PRESENTASITUGASKELOMPOK
:AKTUALISASIPANCASILA
DALAMKEHIDUPAN
BERBANGSADANBERNEGARA
Aktualisasipancasiladalam
kehidupanberbangsadanbernegara
1. Krisis ideology
2. Demokratisasi
3. Kesenjangan
4. Kerusakan & krisis moral
5. Supremasi hukum & HAM
6. Kesadaran bela negara
AKTUALISASIPANCASILA
1. SECARA OBJEKTIF
Pelaksanaan dlm bentuk realisasi dlm setiap aspek
penyelenggaraan negara, baik legislatif, eksekutif
maupun yudikatir dan semua bidang kenegaraan &
terutama reaksinya dlm bentuk peraturan perundang-
undangan negara Indonesia.

2. SECARA SUBJEKTIF
Pelaksanaan dlm pribadi perseorangan, setiap warga negara,
setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa dan
setiap orang Indonesia
SIFATPELAKSANAANPANCASILA
1. BERSIFAT BATINIAN
Pelaksanaan Pancasila pd diri pribadi manusia yg dpt
membentuk kepribadian orang

2. BERSIFAT LAHIRIAH
Pelaksanaan Pancasila melalui jalan perundang-
undangan dan penyelenggaraan negara
INTERNALISASINILAI-NILAIPANCASILA
Dilakukan dgn pendidikan baik di sekolah, keluarga
maupun di dlm masyarakat shg akan menghasilkan :

- pengetahuan ttg Pancasila


- kesadaran utk melaksanakan Pancasila
- ketaatan pada Pancasila
- kemampuan & kebiasaan melaksanakan
Pancasila
- mentalitas, watak dan hati nurani Pancasila
KRISISIDEOLOGIPANCASILA
MENURUT MUNIM DZ WASEKJEN PBNU
HILANGNYA JATI DIRI MASYARAKAT
1. LEBIH SENANG VOTING DARI PADA
MUSYAWARAH ( SILA 4)
2. ANAK MUDA TELAH MELUPAKAN KESENIAN
TRADISIONAL
3. MAHASISWA LEBIH SENANG ANALISIS MODERAN
DI BANDING DENGAN KEARIFAN LOKAL
KRISISIDEOLOGIPANCASILA
UNTUK MENGUATKAN
1. ASPEK PENDIDIKAN KEPANCASILAAN YANG
KRITIS YANG MENGUATKAN KONSTRUKSI
IDEOLOGI
2. ASPEK LEGITIMASI KONSTITUSI YANG
MEMBERIKAN KEBIJAKAN KEBIJAKAN FILOSOFIS
KENEGARAAN
3. ASPEK KESADARAN BERSAMA DALAM
PEMBANGUNAN NEGARA
Demokratisasi
1. DEMOKRASI PARLEMENTER (1955 1959
)
2. DEMOKRASI TERPIMPIN ( 1959 1965 )
3. DEMOKRASI PANCASILA ( ORDE BARU )
4. PERIODE TRANSISI DAN KONSOLIDASI
DEMOKRASI ( 1998 SAMPAI SEKARANG )
DEMOKRATISASI
INTI DARI DEMOKRASI ADALAH MEWUJUDKAN
KEDAULATAN, KESETARAAN, KEADILAN DAN
KESEJAHTERAAN RAKYAT.

DIKALA INI BELUM TERWUJUD MAKA PERLU


DIKEMBANGKAN MODEL KELEMBAGAAN
DEMOKRASI BERBASIS KONDISI LOKAL MASING
MASING
Kesenjangan
1. KESENJANGAN EKONOMI DIMANA
KONGLOMERAT MENGUASAI EKOMONI
MASYARAKAT SUSAH
2. KESENJANGAN BERPIKIR ANTARA KAUM
INTELEKTUAL YANG JAUH DARI KESULITAN
MASYARAKAT
KESENJANGAN
PILAR BANGSA YANG HARUS WUJUDKAN
1. PANCASILA
2. BHINEKA TUNGGAL IKA
3. NKRI
4. UUD 1945
Kerusakan&krisismoral
MORAL BERSIFAT NATURALISTIK, MORALITAS
DIPANDANG SEBAGAI BAGIAN DARI DUNIA ALAMI DAN
UMAT MANUSIA BERPANDANGAN DENGAN MORAL
AKAN DICAPAI HIDUP YANG BAIK DI DUNIA MAUPUN
DI AKHIRAT

MORAL BERSIFAT RASIONALISTIK BAHWA AKAL BUDI


MERUPAKAN SATU SATUNYA SUMBER PENGETAHUAN
YANG BENAR

MORAL BERSIFAT OBJEKTIFITAS DGN MEYAKINI


ADANYA WUJUD KEBENARAN YANG OBJEKTIF
KERUSAKANDANKRISISMORAL
1. BIDANG EKONOMI KESALAHAN DALAM
MENGELOLA SUMBER ALAM AKAN
ENGAKIBATKAN KEMISKINAN
2. BIDANG POLITIK BERAKHIBAT PADA PENYALAH
GUNAAN KEKUASAAN
3. BIDANG HUKUM DAPAT DILIHAT DARI
PENEGAK HUKUM YANG TIDAK BERES DAN
ORANG JUJUR DI KECAM
KERUSAKANDANKRISISMORAL
MENGATASI DENGAN PENDIDIKAN MORAL

PENDIDIKAN MORAL SUATU PROSES PANJANG


DALAM RANGKA MENGANTARKAN MANUSIA
UNTUK MENJADI SEORANG YANG MEMILIKI
KEKUATAN INTELEKTUAL DAN SPRIRITUAL
SEHINGGA DAPAT MENINGKATKAN KUALITAS
HIDUPNYA DI SEGALA ASPEK DAN MENJALANI
KEHIDUPANNYA YANG BERCITA CITA DAN
BERTUJUAN PASTI
MENGATASIKERUSAKANDANKRISISMORAL
KERUSAKANDANKRISISMORAL
SOLUSI AKHIR SEBUAH KERUSAKAN MORAL DAN
KRISISNYA ADALAH

KETAULADANAN
COMEBEEXAMPLEDONTGIVETHEEXAMPLE
SUPERMASIHUKUMDANHAM
SUPERMASI HUKUM BERMAKNA HUKUM MEMILIKI
KEKUASAAN TERTINGGI DALAM SUATU NEGARA

SUPERMASI HUKUM BUKAN HANYA SEKEDAR


TERSEDIANYA PERATURAN TAPI JUGA PERLUNYA
KEMAMPUAN UNTUK MENEGAKKAN KAIDAH /
PERATURAN / HUKUM
SUPERMASIHUKUMDANHAM
PANCASILA SEBAGAI LANDASAN RIIL DALAM
PENEGAKAN HUKUM DIJALANKAN MENURUT CITA
CITA DAN NILAI YANG TERKANDUNG DALAM
PANCASILA, PRINSIP PRINSIP YANG MEMADUKAN
KEHIDUPAN BANGSA BAIK DALAM URUSAN
KEBANGSAAN, KENEGARAAN, KEMASYARAKATAN
SERTA BIDANG KEMANUSIAAN
SUPERMASIHUKUMDANHAM
UNSUR SUPERMASI HUKUM
1. GOVERMENT IS UNDER THE LAW
2. KEBERADAAN KEKUASAAN KEHAKIMAN YANG
MERDEKA
3. ACCESS TO JUSTICE BAGI MEREKA YANG MENJADI
KORBAN PELANGGARAN HUKUM
4. HUKUM HARUS DITEGAKKAN SECARA NON
DISKRIMINATIF, ADIL DAN PASTI
Supermasihukum&HAM
DASAR HUKUM HAM
1. TAP MPR NO XVII / 1998
2. UUD 1945 HASIL AMADEMEN
3. UU NO 39 TAHUN 1999 TTG HAK HAK ASASI
MANUSIA
4. UU NO 26 TAHUN 2000 TTG PERADILAN HAM
Kesadaranbelanegara
HAKIKATNYA MERUPAKAN KESEDIAAN BERBAKTI
PADA NEGARA DAN BERKORBAN DEMI MEMBELA
NEGARA

BELA NEGARA DI SAMPING SEBAGAI KEWAJIBAN


JUGA MERUPAKAN KEHORMATAN BAGI WARGA
NEGARA UNTUK MELAKSANAKAN DGN PENUH
KESADARAN, TANGGUNG JAWAB DAN RELA
BERKORBAN DALAM PENGABDIAN KEPADA
BANGSA DAN NEGARA
KESADARANBELANEGARA
KEGIATAN BELA NEGARA BUKANNYA WAKTU
PERANG ATAU ANGKAT SENJATA TP DALAM
MENJAGA KEAMANAN, MEMBANTU KORBAN
BENCANA, MENJAGA KEBERSIHAN, MENCEGAH
BAHAYA NARKOBA, MENCEGAH PERKELAHIAN
MASSA, CINTA PRODUK DALAM NEGERI,
MELESTARIKAN BUDAYA, BELAJAR TEKUN
KESADARANBELANEGARA
Mengembangkan penyiapan dini memang perlu dilakukan
sejak usia sekolah, sehingga diharapkan para calon pemimpin
dan calon intelektual bangsa nantinya mampu menganalisa
dan mengambil keputusan yang mengedepankan
kepentingan bangsa dan negara.

Sebagai warga negara yang baik sudah sepantasnyalah ikut


serta dalam bela negara, hal tersebut adalah sebagai bentuk
kecintaan kita kepada negara dan bangsa. Pertahanan
semesta tidak akan dapat dimobilisasi jika warga negara yang
menjadi sentral bergeraknya sistem tidak memiliki sifat dan
perilaku yang dijiwai oleh kesadaran bela negara.
KESADARANBELANEGARA
Seluruh warga negara dalam berbagai aspek kehidupan
bermasyarakat telah memiliki kesatuan paham tentang
arti pentingnya hak dan kewajiban dalam bela negara,
maka dengan kesadarannya tersebut dapat
diimplementasikan dalam bidang dan profesinya dan
siap untuk ditransformasikan ke dalam komponen
pertahanan negara sebagai unsur kekuatan bangsa
dalam menghadapi segala bentuk ancaman.
PENGANTAR:PENDIDIKAN
KEWIRAAN
Pengantarpendidikankewiraan

1. Pengertian kewiraan
2. Ruang lingkup pendidikan kewiraan
3. Berpikir komprehensif &integral
4. Ancaman terhadap bangsa & negara
MASALAHINDONESIA
Untuk Indonesia, saat ini negara dan bangsa dihadapkan
pada tiga permasalahan pokok, yaitu
pertama, tantangan dan pusaran arus globalisasi;
kedua, masalah internal, seperti KKN, destabilisasi,
separatisme, teror dan sebagainya,
ketiga, bagaimana menjaga agar roh reformasi tetap
berjalan pada relnya.
LANGKAHSTRATEGIS
pertama, reformasi sistem yang menyangkut perumusan
kembali falsafah, kerangka dasar dan perangkat legal
sistem politik;
kedua, reformasi kelembagaan yang menyangkut
pengembangan dan pemberdayaan lembaga-lembaga
politik,
ketiga, pengembangan kultur atau budaya politik yang
lebih demokratis dan tertanamnya komitmen untuk
lebih baik
KEWIRAANAMERIKASERIKAT
1. Bagaimana menjadi warga yang produktif dan sadar
akan haknya sebagai warga Amerika dan warga
dunia;
2. Nilai-nilai dan prinsip demokrasi konstitusional;
3. Kemampuan mengambil keputusan selaku warga
masyarakat demokratis dan multikultural di tengah
dunia yang saling tergantung.
KEWIRAANAUSTRALIA
1. Prinsip, proses dan nilai demokrasi;
2. Proses pemerintahan;
3. Keahlian dan nilai partisipasi aktif di masyarakat.
KEWIRAANDIASIA
Jepang misalnya, materi pendidikan kewarganegaraan
ditekankan pada Japanese history, ethics dan philosophy.

Di Filipina materi difokuskan pada : Philipino, family


planning, taxation and landreform, Philiphine New
Constitution dan study of humanity (Kaelan, 2003:2).

Hongkong menekankan pada nilai-nilai Cina, keluarga,


harmoni sosial, tanggung jawab moral, mesin politik
Cina dan lain-lain.
KEWIRAANDIASIA
Taiwan menitikberatkan pada pengetahuan kewarga
negaraan (disusun berdasarkan psikologi, ilmu sosial,
ekonomi, sosiologi, hukum dan budaya); perilaku moral
(kohesi sosial, identitas nasional dan demokrasi); dan
menghargai budaya lain.
KEWIRAANDIThailand
1. Menyiapkan pemuda menjadi warga bangsa dan
warga dunia yang baik;
2. Menghormati orang lain dan ajaran Budha;
3. Menanamkan nilai-nilai demokrasi dengan raja
sebagai kepala negara. Beberapa negara yang lain
juga mengembangkan studi sejenis, yang dikenal
dengan nama Civic Education.
INTIKEWIRAAN
Pendidikan kewarganegaraan di negara-negara Asia
lebih menekankan pada aspek moral (karakter
individu), kepentingan komunal, identitas nasional dan
perspektif internasional, sedangkan Amerika dan
Australia lebih difokuskan pada pentingnya hak dan
tanggungjawab individu, sistim dan proses demokrasi,
HAM dan ekonomi pasar (Sobirin, 2003:11-12).
PENDIDIKANKEWIRAAN
PENGERTIAN
Kewiraan
Wira = pahlawan
Scr harafiah kewiraan diartikan kesadaran,
kecintaan, kesetiaan dan keberanian membela bangsa
& tanah air Indonesia

Pendidikan Kewiraan
usaha sadar utk menyiapkan peserta didik dlm
mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian utk
berkorban membela bangsa & tanah air Indonesia
Pengantar Pendidikan
kewiraan/kewarganegaraan
Mengerti, memahami, mendalami dan menghayati
Pendidikan Kewarganegaraan serta Pendidikan
Pendahuluan Belanegara.
PENGERTIAN
1. Pendidikan Kewiraan/kewarganegaraan adalah suatu
pola pendidikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan
para mahasiswa melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran/atau latihan bagi perannya dimasa yang akan
datang
2. Pendidikan Kewiraan/kewarganegaraan lebih
menitikberatkan kepada kemampuan penalaran ilmiah
yang bersifat konigtif dan afektif tentang bela negara
dalam rangka ketahanan nasional.
3. Pendidikan Kewiraan/kewarganegaraan dilakukan secara
kritis, analitis melalui dialog interaktif dan bersifat
partisipatoris agar tumbuh kesadaran berbangsa dan
bernegara secara rasional dan untuk meyakini kebenaran
serta ketepatan konsepsi bela negara dalam aplikasi
pandangan hidup bangsa.
LANDASANHUKUM
1. Pancasila
2. UUD 1945
a. Pembukaan Alinea Kedua dan Keempat yang
memuat cita-cita dan aspirasi bangsa Indonesia
tentang kemerdekaan.
b. Pasal 27 (1) tentang Kesamaan Kedudukan dalam
Hukum
c. Pasal 30 (1) tentang Bela Negara
d. Pasal 31 (1) tentang Hak Mendapat Pengajaran
3. Ketetapan MPR No. II/MPR/1999 tentang Garis-garis
Besar Haluan Negara
LANDASANHUKUM
4. Undang-Undang No. 20/Tahun 1982 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan
Negara Republik Indonesia (Jo. No. 1 Tahun 1988)
5. Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistim
Pendidikan Nasional.
6. Keputusan DIRJEN Pendidikan Tinggi No.
267/DIKTI/KEP/2000 tentang Penyempurnaan
Kurikulum Inti Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian (MKPK) Pendidikan Kewarganegaraan
pada Perguruan Tinggi di Indonesia.
LANDASANHUKUM
7. Keputusan Dirjen Dikti No. 38/Dikti/2002 tentang
Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi
8. Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/2006 tentang
Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi
MAKSUD
1. Upaya untuk memberikan pengertian kepada
mahasiswa tentang pengetahuan dan kemampuan
dasar berkenaan dengan hubungan antara
warganegara dengan negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara sebagai bekal agar menjadi
warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan
negara.
2. Meningkatkan wawasan berfikir mahasiswa sebagai
warganegara Indonesia, yang sadar akan dirinya yang
mengemban misi pejuang pemikir-pemikir pejuang,
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan
keamanan nasional.
MAKSUD
3. Usaha menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara demi terwujudnya aspirasi perjuangan
nasional dengan tujuan untuk memupuk kesadaran
Bela Negara.
TUJUAN
1. Dapat memahami dan mampu melaksanakan hak
dan kewajiban secara santun [modesty], jujur
[honesty] dan demokratis serta ikhlas [sincerely]
sebagai warganegara terdidik dalah kehidupannya
selaku warganegara Republik Indonesia yang
bertanggung jawab.
2. Menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang
beragam masalah dasar kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi
dengan penerapan pemikiran yang berlandaskan
Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional secara kritis dan bertanggung jawab.
TUJUAN
3. Memupuk sikap dan perilaku cinta tanah air, rela
berkorban bagi nusa dan bangsa.
KOMPETENSI
Seperangkat tindakan cerdas[smart], penuh
tanggungjawab seorang dari seorang warga negara
dalam berhubungan dengan negara, dan memecahkan
berbagai masalah hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara dengan, menerapkan konsepsi Falsafah
bangsa, wawasan Nusantara, dan Ketahanan nasional.
KOMPETENSI
Sifat cerdas yang dimaksud tampak pada kemahiran,
ketepatan dan keberhasilan bertindak, sedangkan sifat
tanggung jawab diperlihatkan sebagai kebenaran
tindakan ditilik dari nilai ilmu pengetahuan dan
teknologi, etika ataupun kepatutan ajaran agama daan
budaya.
KOMPETENSI
1. Agar mahasiswa mampu menjadi warganegara yang
memiliki pilihan pandangan dan komitmen terhadap
nilai-nilai demokrasi dan HAM.
2. Agar mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya men
cegah dan menghentikan berbagai tindak kekerasan
dengan cara cerdas dan damai.
3. Agar mahasiswa memiliki kepedulian dan mampu ber
partisipasi dalam upaya menyelesaikan konflik di
masyarakat dengan dilandasi nilai-nilai moral, agama
dan nilai universal.
4. Agar mahasiswa mampu berpikir kritis dan obyektif
terhadap persoalan kenegaraan, HAM dan demokrasi.
5. Agar mahasiswa mampu memberikan kontribusi dan
solusi terhadap berbagai persoalan kebijakan publik.
6. Agar mahasiswa mampu meletakkan nilai-nilai dasar
secara bijak (berkeadaban)
RUANGLINGKUP
1. Wawasan Nusantara
2. Ketahanan Nasional
3. Politik & Strategi Nasional
4. Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Wawasan Nusantara
Mengkaji cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri
dan lingkungannya dalam rangka menentukan sikap
Bangsa Indonesia demi kelangsungan hidup, keutuhan
Bangsa dan Wilayahnya serta jati diri Bangsa, yang
disebut Wawasan Nusantara dengan tujuan memahami,
menghayati dan mampu menjelaskan pentingnya
wawasan nasional bangsa Indonesia dalam mencapai
cita-citanya.
Ketahanan Nasional
Mengkaji konsepsi Bangsa Indonesia tentang upaya
meningkatkan ketahanan bangsa yang meliputi seluruh
aspek kehidupan bangsa (ideology, politik, ekonomi,
sosial, budaya, hamkam negara) dalam menghadapi
ancaman, tantangan, hambatran dan gangguan demi
kelangsungan hidup Bangsa dan Negara, yang disebut
Ketahanan Nasional dengan tujuan agar dapat
memahami, menghayati, mampu menjelaskan arti
pentingnya Ketahanan Nasional, mampu
menaplikasikan serta mengembangkannya dalam
mencapai tujuan Nasional.
Politik Strategi Nasional
Mengkaji masalah Kebijakan MPR dan Rencana
Pelaksanaannya oleh Pemerintah dalam pengelolaan
Negara, yang disebut Politik dan Strategi Nasional
dengan tujuan agar dapat memahami dan menghayati
Polstranas, mengetahui proses penyusunan Polstranas
dan memahami pelaksanannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sistem Pertahanan Keamanan
Rakyat Semesta
Daya mampu seluruh rakyat yg disusun secara terpadu &
terpimpin dlm bentuk perlawanan bersenjata maupun
perlawanan lainnya
SIKAPMENTAL
1. Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan menghayati nilai-nilai falsafah bangsa
2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
3. Bersikap professional yang dijiwai oleh kesadaran
bela negara.
4. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi
dan seni untuk kepentingan kemanusiaan bangsa
dan negara.
KOMPREHENSIFINTEGRAL
Berpikir komprehensif integral di kalangan mahasiswa
dalam rangka ketahanan Nasional dengan didasari :
1.Kecintaan kepada tanah air.
2.Kesadaran berbangsa dan bernegara.
3.Memupuk rasa persatuan dan kesatuan.
4.Keyakinan akan ketangguhan pancasila.
5.Rela berkorb an demi bangsa dan negara.
6.Kemampuan awal bela negara.
BELANEGARA
Berdasarkan pasal 27 ayat 3 dalam perubahan ke 2 uud
1945, bahwa usaha bela Negara merupakan hak-hak dan
kewajiban setiap warga. Hal ini menujukan adanya asas
demokrasi dalam pembelaan Negara yang mencakup 2
arti :
1.Bahwa setiap warga turut serta dalam menetukan
kebijakan dan pembelaan Negara melalui
lembagalembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945
dan perundang-undangan yang berlaku.

2. Bahwa setiap Warga harus turut serta dalam setiap


usaha pembelaan Negara sesuai dengan kemampuan
dan profesinya masing-masing.
Motivasiuntukikutserta
pembelaanbangsa
1. Pengalaman sejarah perjuangan RI
2. Kedudukan Negara Indonesia yang trategis
3. Keadaan penduduk yang bgtu besar
4. Kekayaan SDA
5. Perkembagan dan kemajuan IPTEK di bidang
persenjataan
6. Kemungkinan timbulnya bencana perang
Bentuk-bentukNasionalisme
1. Nasionalisme humanitarian: Suatu bentuk nasionalisme
yang toleran, didasarkan atas paham bahwa setiap bangsa
memberikan sumbangan bagi kemanusiaan justru karena
sifat-sifat karakteristiknya.
2. Nasionalisme Jacobin : Suatu nasionalisme yang
demokratis dalam semangatnya, tetapi doktriner dan
fanatik terhadap bangsa lain
3. Nasionalisme tradisional : Nasionalisme yang
menekankan keunikan setiap bangsa dan perlunya
mempertahankan tradisi dan sejarahnya yang khusus
BENTUKBENTUKNASIONALIS
3. Nasionalisme liberal : Nasionalisme yang didasarkan
atas gagasan pemerintah demokratis, sedang didunia
diatur menurut asas hak setiap bangsa untuk
menentukan nasibnya sendiri
4. Nasionalisme integralistik : Nasionalisme yang
menekankan pentingnya bangsa diatas individu dan
memperkuat negara sendiri dengan mengorbankan
negara lain.
DEMOKRASI
DAN
HAKASASIMANUASIA
PENGERTIAN
Kata demokrasi berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein
yang berarti pemerintahan, sehingga dapat
diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau
yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan
dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci
tersendiri dalam bidang ilmu po p kl
k diseb `f bena demokras
saat ini disebut-se"t s %#i indikat
"perkembangan politi {uat Oegara.
7. Ketidaksetujuan terhadap kebijaksanaan
pemerintah dinyatakan dan disalurkan melalui wakil-
wakil rakyat. Tidak menghendaki adanya demonstrasi
dan pemogokan karena merugikan semua pihak.
8. Tidak menganut sistem monopartai.
9. Pemilu dilaksanakan secara luber.
10. Mengandung sistem mengambang.
11. Tidak kenal adanya diktator mayoritas dan tirani
minoritas.
12. Mendahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan
umum.
SistempemerintahanDemokrasiPancasila
1. Indonesia adalah negara berdasar hukum.
2. Indonesia menganut sistem konstitusional.
3. MPR sebagai pemegang kekuasaan negara tertinggi.
4. Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah
tertinggi di bawah MPR.
5. Pengawasan DPR.
6. Menteri negara adalah pembantu presiden, dan tidak
bertanggung jawab terhadap DPR.
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak terbatas.
fungsidariDemokrasiPancasila
Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam
kehidupan bernegara. Menjamin tetap tegaknya negara
RI. Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang
mempergunakan sistem konstitusional. Menjamin tetap
tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila,
Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan
seimbang antara lembaga negara. Dan menjamin adanya
pemerintahan yang bertanggung jawab.
Di dalam Keluarga
Penerapan Budaya demokrasi di dalam keluarga dapat
diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
1) Kesediaan untuk menerima kehadiran sanak saudara.
2) Menghargai pendapat anggota keluarga lainya.
3) Senantiasa musyawarah untuk pembagian kerja.
4) Terbuka terhadap suatu masalah yang dihadapi
bersama.
Di dalam Masyarakat
Penerapan Budaya demokrasi di dalam masyarakat dapat
diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
1) Bersedia mengakui kesalahan yang telah dibuatnya.
2) Kesediaan hidup bersama dengan warga masyarakat tanpa
diskriminasi.
3) Menghormati pendapat orang lain yang berbeda
dengannya.
4) Menyelesaikan masalah dengan mengutamakan
kompromi.
5) Tidak terasa benar atau menang sendiri dalam berbicara
dengan warga lain.
Di dalam Sekolah
Penerapan Budaya demokrasi di lingkungan sekolah dapat
diwujudkan dalam bentuk sebagai berikut:
1) Bersedia bergaul dengan teman sekolah tanpa membeda-
bedakan.
2) Menerima teman-teman yang berbeda latar belakang
budaya, ras dan agama.
3) Menghargai pendapat teman meskipun pendapat itu
berbeda dengan kita.
4) Mengutamakan musyawarah, membuat kesepakatan
untuk menyelesaikan masalah.
5) Sikap anti kekerasan.
Di dalam Bernegara
Penerapan Budaya demokrasi didalam berkehidupan
bernegara dapat diwujudkan dalam bentuk sebagai
berikut:
1) Bersedia menerima kesalahan atau kekalahan secara
dewasa dan ikhlas.
2) Kesediaan para pemimpin untuk senantiasa mendengar &
menghargai pendapat warganya.
3) Memiliki kejujuran dan integritas.
4) Memiliki rasa malu dan bertanggung jawab kepada publik.
5) Menghargai hak-hak kaum minoritas.
6) Menghargai perbedaan yang ada pada rakyat.
7) Mengutamakan musyawarah untuk kesepakatan bersama
untuk menyelesaikan masalah kenegaraan.
DEMOKRASIYANGPERNAHADADI
INDONESIA
1. Demokrasi Kerakyatan Pada Masa Revolusi
2. Demokratisasi Dalam Demokrasi Parlementer
3. Demokratisasi Dalam Demokrasi Terpimpin
4. Demokratisasi Dalam Demokrasi Pancasila
5. Rekonstruksi Demokrasi Dalam Orde Reformasi
DemokrasiKerakyatanPadaMasaRevolusi

Revolusi yang menjadi alat tercapainya kemerdekaan


merupakan kisah sentral sejarah indonesia. Semua usaha
untuk mencari identitas (jati) diri, semangat persatuan
guna menghadapi kekuasaamn kolonial, dan untuk
membangun sebuah tatanan sosial yang adil akhirnya
membuahkan hasil dengan diproklamasikannya

Pada masa revolusi 1945 1950 banyak kendala yang


dihadapi bangsa indonesia, misalnya perbedaan-perbedaan
antara kekuatan-kekuatan perjuangan bersenjata dengan
kekuatan diplomasi, antara mereka yang mendukung
revolusi sosial dan mereka yang menentangnya dan antara
kekuatan islam dalam kekutan sekuler.
DemokratisasiDalamDemokrasi
Parlementer
Demokrasi berdasarkan sistem parlementer di hadapi
pemerintah indonesia pada kurun waktu 1950-1959
DemokratisasiDalamDemokrasi
Terpimpin
TERJADI PADA TAHUN 1959 S/D 1965

Melalui demokrasi terpimpin Soekarno berusaha menjaga


keseimbangn politik yang mherupakan kompromi
antara kepentingan-kepentingan yang tidak dapat
dirujukan kembali dan memuaskan semua pihak.

Meskipun Soekarno memiliki pandangan tentang masa


depan bangsanya, tetapi ia tidak mampu merumuskan
sehingga bisa diterima oleh pimpinan nasional lainnya.
Janji dari demokrasi terpimpin pada akhirnya tidak
dapat terealisasi.
DemokratisasiDalamDemokrasiPancasila
TERJADI DARI TAHUN 1966 1998

Pada awal pemerintahan orde hampir seluruh kekuatan


demokrasi mendukungnya karena Orde Baru diharapkan
melenyapkan rezim lama. Soeharto kemudian melakukan
eksperimen dengan menerapkan demokrasi Pancasila.

Inti demokrasi pancasila adalah menegakkan kembali azas


negara hukum dirasakan oleh segenap warga negara, hak
azasi manusia baik dalam aspek kolektif maupun aspek
perseorangan dijamin dan penyalahgunaan kekuasaan
dapat dihindarkan secara institusional. Dalam rangka
mencapai hal tersebut, lembaga-lembaga dan tata kerja
orde baru dilepaskan dari ikatan-ikatan pribadi
RekonstruksiDemokrasiDalamOrdeReformasi

DARI TAHUN 1998 SD SEKARANG

PREDIDEN
1. BJ HABIBIE
2. ABDURRAHMAN WAHID
3. MEGAWATI SOEKARNO PUTRI
4. SUSILO BAMBANG Yudhoyono
5. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
ANALISAKASUS:KEBERADAAN
PTFREEPORTDIINDONESIA
HAKASASIMANUSIA
Hak-hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang diberikan
langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta (hak-hak yang
bersifat kodrati).

Pada hakikatnya Hak Asasi Manusia terdiri atas dua


hak dasar yang paling fundamental, ialah hak
persamaan dan hak kebebasan
SEJARAHHAKASASIMANUSIA
INTERNASIONAL
Pakar Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM dimulai
dengan lahirnya Magna Charta pada tahun 1215 di
Inggris.

Magna Charta antara lain mencanangkan bahwa raja


yang tadinya memiliki kekuasaan absolut (raja yang
menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak terikat pada
hukum), menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai
dapat dimintai pertanggungjawaban di muka umum.
Lahirnya Magna Charta ini kemudian diikuti oleh
perkembangan yang lebih konkret, dengan lahirnya Bill
of Rights di Inggris pada tahun 1689.

Pada masa itu mulai timbul adagium yang intinya adalah


bahwa manusia sama di muka hukum (equality before
the law). Adagium ini memperkuat dorongan timbulnya
negara hukum dan demokrasi. Bill of rights melahirkan
asas persamaan
AMERIKA
Perkembangan HAM ditandai dengan munculnya The
American Declaration of Independence yang lahir dari
paham Roesseau dan Montesqueu.

Jadi, walaupun di Perancis sendiri belum dirinci apa


HAM itu, tetapi di Amerika Serikat lebih dahulu
mencanangkan secara lebih rinci. Mulailah dipertegas
bahwa manusia adalah merdeka sejak di dalam oerut
ibunya, sehingga tidaklah logis bila sesudah lahir, ia
harus dibelenggu.
PRANCIS
Pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration,
dimana hak-hak yang lebih rinci lagi melahirkan dasar
The Rule of Law.

Antara lain dinyatakah tidak boleh ada penangkapan


dan penahanan yang semena-mena, termasuk ditangkap
tanpa alasan yang sah dan ditahan tanpa surat perintah
yang dikeluarkan oleh pejabat yang sah.
Dinyatakan pula presumption of innocence, artinya
orang-orany yang ditangkap kemudian ditahan dan
dituduh, berhak dinyatakan tidak bersalah sampai ada
keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap
yang menyatakan ia bersalah.

Dipertegas juga dengan freedom of expression (bebas


mengelaurkan pendapat),

freedom of religion (bebas menganut keyakinan/agama


yang dikehendaki),

The right of property (perlindungan terhadap hak


milik) dan hak-hak dasar lainnya.
Deklarasi HAM yang dicetuskan di Perserikatan Bangsa-
Bangsa pada tanggal 10 Desember 1948, tidak berlebihan
jika dikatakan sebagai puncak peradaban umat manusia
setelah dunia mengalami malapetaka akibat kekejaman
dan keaiban yang dilakukan negara-negara Fasis dan
Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.
HAMDIINDONESIA
Dalam Bab XA tentang Hak Asasi Manusia Undang-Undang
Dasar 1945 terdapat dua pasal yang saling berkaitan erat,
yaitu Pasal 28I dan Pasal 28J.

Menurut Pasal 1 Angka 6 No. 39 Tahun 1999 yang dimaksud


dengan pelanggaran hak asasi manusia setiap perbuatan
seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara, baik
disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara
hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau
mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang
yang dijamin oleh undang-undang dan tidak mendapatkan
atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyeselesaian
hukum yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum
yang berlaku.
JENISPELANGGARANHAM
a. Kasus pelanggaran HAM
yang bersifat berat, b. Kasus pelanggaran HAM
meliputi :
Pembunuhan masal
yang biasa, meliputi :
(genisida) Pemukulan
Pembunuhan sewenang Penganiayaan
wenang atau di luar putusan
pengadilan Pencemaran nama baik
Penyiksaan Menghalangi orang
Penghilangan orang secara untuk mengekspresikan
paksa
Perbudakan atau pendapatnya
diskriminasi yang dilakukan Menghilangkan nyawa
secara sistematis
orang lain
Lembaga-Lembaga Perlindungan HAM di
Indonesia
Di Indonesia Pelaksanaan upaya pelindungan HAM dilakukan oleh lembaga milik
pemerintah dan lembaga milik swasta lain yang berwenang, antara lain :

1. Kepolisian
Tugas kepolisian adalah melakukan pengamanan dan penyelidikan terhadap
setiap berkas perkara pelanggaran HAM yang masuk.
2. Kejaksaan
Tugas utama jaksa adalah melakukan penuntutan suatu perkara pelanggara HAM
yang telah dilaporkan. Kejaksaan diatur dalam UUD No. 16 Tahun 2004.
3. Komnas HAM
Tujuan Komnas HAM adala memberikan perlindungan sekaligus penegakan hak
asasi manusia di Indonesia.
4. Pengadilan HAM di Indonesia
Pengadilan HAM khusus diprntukan dalam menangani
pelanggaran hak asasi manusia yang berat yaitu kejaksaan
genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Proses
pemeriksaan perkara dalam Pengadilan HAM tidak jauh
berbeda dengan prosedur-prosedur pemeriksaan di
Pengadilan sipil.

5. Lembaga Bantuan HukumLBH bersifat membela


kepentingan masyarakat tanpa memandang latar belakang
suku, keturunan, warna kulit, ideologi, keyakinan politik,
harta kekayaan, agama dan kelompok.

6. YLBHI ( Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia)


YLBHI sebagai upaya pnegakan dan perlindungan HAM pada
masyarakat menengah kebawah.
7. Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum Perguruan
Tinggi

Menangani masalah-masalah pengabdian kepada


masyarakat, seperti perselisihan warisan, uang ganti
pembebasan tanah.

8. Komnas Anak
Tugas utama menyelenggarakan perlindungan trhadap
hak-hak anak.
ANALISAPERMASALAHAN
KEBUDAYAANDIINDONESIA
ANALISAMASALAHTOLERANSI
BERAGAMADIINDONESIA
KUIS

Anda mungkin juga menyukai