Pengertian Pancasila
Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama
dari dasar negara kita, Negara Republik Indonesia.
Istilah Pancasila telah dikenal sejak zaman Majapahit
pada abad XIV yang terdapat dalam buku Nagara
Kertagama karangan Mpu Prapanca dan buku
Sutasoma karangan Mpu Tantular, dalam buku
Sutasoma ini, selain mempunyai arti Berbatu sendi
yang lima (dari bahasa Sansekerta) Pancasila juga
mempunyai arti Pelaksanaan kesusilaan yang lima
(Pancasila Krama), yaitu sebagai berikut:
Pancasila adalah suatu hasil usaha pemikiran Artinya pola pikir bangsa/negara tidak
manusia Indonesia untuk mencari kebenaran, boleh dipenaruhi segala sesuatu perbedaan
kemudian sampai mendekati kebenaran yang seperti keagamaan, kesukuan,
sesungguhnya yang seirama dengan kewarganegaraan, golongan dan
perkembanan luang lingkup dan waktu. sebagainya dan juga perubahan yang
terjadi seperti :
Hasil usaha pemikiran manusia indonesia yang
sesungguh ini kemudian dituangankan dalam - Perubahan keadaan
satu perumusan yang mengandung satu - Waktu
pengertian yang bulat untuk dijadikan dasar, - Susunanan masyarakat.
pedoman dan norma hidup dan kehidupan
bersama dalam rangka perumusan negara
indonesia merdeka yang diberi nama pancasila.
Dasar-dasar Penyelenggaraan
Pendidikan Pancasila
4.sebagaikepribadianbangsa
1)Isi kurikulum merupakan susunan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan
penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian
tujuan pendidikan nasional.
2)Isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikah wajib memuat :
Pendidikan Pancasila;
Pendidikan agama; dan
Pendidikan kewarganegaraan
3. Surat Keputusan Dirjen DIKTI Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.
38 / DIKTI / Kep./2002 yang merupakan penyempurnaan lebih lanjut dari Keputusan Dirjen
DIKTI No. 265/ DIKTI/ Kep/ 2000 dan Surat Keputusan Dirjen DIKTI No. 356/ DIKTI/ Kep/
1995
Dasar-dasar Penyelenggaraan
Pendidikan Pancasila
TujuanPendidikanPancasila
Tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di
perguruan tinggi adalah agar mahasiswa mampu :
Pancasilaadalahideologidasarbaginegara
Indonesia.Namainiterdiridariduakatadari
Sansekerta:pacaberartilimadanlaberarti
prinsipatauasas.Pancasilamerupakan
rumusandanpedomankehidupanberbangsa
danbernegarabagiseluruhrakyatIndonesia.
LimasendiutamapenyusunPancasilaadalah
Ketuhanan Yang Maha Esa,kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,dan
tercantumpadaparagrafke-4Preambule
(Pembukaan)Undang-undangDasar1945.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Sejarah Perumusan
Daribeberapasumber,setidaknyaadabeberaparumusanPancasilayangtelahatau
pernahmuncul.RumusanPancasilayangsatudenganrumusanyanglainadayang
berbedanamunadapulayangsama.Secaraberturutturutakandikemukakanrumusan
dariMuhYamin,Sukarno,PiagamJakarta,HasilBPUPKI,HasilPPKI,KonstitusiRIS,UUD
Sementara,UUD1945(DekritPresiden5Juli1959),VersiBerbeda,danVersipopuler
yangberkembangdimasyarakat.
UsulSukarnosebenarnyatidakhanyasatumelainkantigabuah
usulancalondasarnegarayaitulimaprinsip,tigaprinsip,dan
satuprinsip.Sukarnopula-lahyangmengemukakandan
menggunakanistilahPancasila(secaraharfiahberartilima
dasar)padarumusannyainiatassaranseorangahlibahasa(Muh
Yamin)yangdudukdisebelahSukarno.Olehkarenaiturumusan
SukarnodiatasdisebutdenganPancasila,Trisila,danEkasila.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Rumusan Trisila
Rumusan Pancasila :
1.Socio-nationalisme
1.Kebangsaan Indonesia
2.Socio-demokratie
2.Internasionalisme,-atau
3.ke-Tuhanan
peri-kemanusiaan
3.Mufakat,-atau demokrasi
4.Kesejahteraan sosial
5.ke-Tuhanan yang
berkebudayaan
Rumusan Ekasila
1.Gotong-Royong
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Rumusan III: Piagam Jakarta
Usulan-usulanblueprintNegaraIndonesiatelahdikemukakananggota-anggotaBPUPKIpada
sesipertamayangberakhirtanggal1Juni1945.Selamaresesantara2Juni9Juli1945,
delapanoranganggotaBPUPKIditunjuksebagaipanitiakecilyangbertugasuntukmenampung
danmenyelaraskanusul-usulanggotaBPUPKIyangtelahmasuk.
Pada22Juni1945panitiakeciltersebutmengadakanpertemuandengan38anggotaBPUPKI
dalamrapatinformal.Rapattersebutmemutuskanmembentuksuatupanitiakecilberbeda
(kemudiandikenaldengansebutanPanitiaSembilan)yangbertugasuntukmenyelaraskan
mengenaihubunganNegaradanAgama.
DalammenentukanhubungannegaradanagamaanggotaBPUPKIterbelahantaragolongan
IslamyangmenghendakibentukteokrasiIslamdengangolonganKebangsaanyang
menghendakibentuknegarasekulerdimananegarasamasekalitidakdiperbolehkanbergerak
dibidangagama.PersetujuandiantaraduagolonganyangdilakukanolehPanitiaSembilan
tercantumdalamsebuahdokumenRancanganPembukaanHukumDasar.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Dokumen ini pula yang disebut Piagam
Jakarta (Jakarta Charter) oleh Mr. Muh Alternatif pembacaan
Yamin. Adapun rumusan rancangan dasar
negara terdapat di akhir paragraf keempat Alternatif pembacaan rumusan kalimat
dari dokumen Rancangan Pembukaan rancangan dasar negara pada Piagam Jakarta
Hukum Dasar (paragraf 1-3 berisi dimaksudkan untuk memperjelas
rancangan pernyataan persetujuan kedua golongan dalam BPUPKI
kemerdekaan/proklamasi/ declaration of sebagaimana terekam dalam dokumen itu
independence). dengan menjadikan anak kalimat terakhir
dalam paragraf keempat tersebut menjadi
Rumusan ini merupakan rumusan pertama sub-sub anak kalimat.
sebagai hasil kesepakatan para Pendiri
Bangsa. dengan berdasar kepada: ke-Tuhanan
Rumusan kalimat [A] dengan kewajiban menjalankan syariat
Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut
dengan berdasar kepada: ke-Tuhanan, dasar,
dengan kewajiban menjalankan syariat [A.1] kemanusiaan yang adil dan beradab,
Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut [A.2] persatuan Indonesia, dan
dasar kemanusiaan yang adil dan beradab, [A.3] kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang kebijaksanaan dalam permusyawaratan
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam perwakilan[;] serta
permusyawaratan perwakilan serta dengan [B] dengan mewujudkan suatu keadilan
mewujudkan suatu keadilan sosial bagi sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
seluruh rakyat Indonesia.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Rumusandenganpenomoran Rumusanpopuler
(utuh)
Versi populer rumusan rancangan
1.Ketuhanan dengan kewajiban Pancasila menurut Piagam Jakarta
menjalankan syariat Islam bagi yang beredar di masyarakat adalah:
pemeluk-pemeluknya.
2.Menurut dasar kemanusiaan yang 1.Ketuhanan dengan kewajiban
adil dan beradab. menjalankan syariat Islam bagi
3.Persatuan Indonesia. pemeluk-pemeluknya
4.Dan kerakyatan yang dipimpin 2.Kemanusiaan yang adil dan
oleh hikmat kebijaksanaan dalam beradab
permusyawaratan perwakilan. 3.Persatuan Indonesia
5.Serta dengan mewujudkan 4.Kerakyatan yang dipimpin oleh
keadilan sosial bagi seluruh rakyat hikmat kebijaksanaan dalam
Indonesia permusyawaratan perwakilan
5.Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Rumusan IV: BPUPKI
PadasesikeduapersidanganBPUPKIyangberlangsungpada10-17Juli1945,dokumenRancangan
PembukaanHukumDasar(bacaPiagamJakarta)dibahaskembalisecararesmidalamrapatpleno
tanggal10dan14Juli1945.
DokumenRancanganPembukaanHukumDasartersebutdipecahdandiperluasmenjadiduabuah
dokumenberbedayaituDeclarationofIndependence(berasaldariparagraf1-3yangdiperluas
menjadi12paragraf)danPembukaan(berasaldariparagraf4tanpaperluasansedikitpun).
RumusanyangditerimaolehrapatplenoBPUPKItanggal14Juli1945hanyasedikitberbedadengan
rumusanPiagamJakartayaitudenganmenghilangkankatasertadalamsubanakkalimatterakhir.
RumusanrancangandasarnegarahasilsidangBPUPKI,yangmerupakanrumusanresmipertama,
jarangdikenalolehmasyarakatluas.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Rumusan kalimat
denganberdasarkepada:ke-Tuhanan,dengankewajibanmenjalankansyariatIslambagi
pemeluk-pemeluknya,menurutdasarkemanusiaanyangadildanberadab,persatuanIndonesia,
dankerakyatanyangdipimpinolehhikmat-kebijaksanaandalampermusyawaratanperwakilan,
denganmewujudkansuatukeadilansosialbagiseluruhrakyatIndonesia.
Rumusandenganpenomoran(utuh)
Untukmenjagaintegrasibangsayangbarudiproklamasikan,SukarnosegeramenghubungiHatta
danberduamenemuiwakil-wakilgolonganIslam.Semula,wakilgolonganIslam,diantaranya
TeukuMohHasan,Mr.KasmanSingodimedjo,danKiBagusHadikusumo,keberatandenganusul
penghapusanitu.Setelahdiadakankonsultasimendalamakhirnyamerekamenyetujui
penggantianrumusanKetuhanan,dengankewajibanmenjalankansyariatIslambagipemeluk-
pemeluknyadenganrumusanKetuhananYangMahaEsasebagaisebuahemergencyexit
yanghanyabersifatsementaradandemikeutuhanIndonesia.
Pagiharinyatanggal18Agustus1945usulpenghilanganrumusandengankewajiban
menjalankansyariatIslambagipemeluk-pemeluknyadikemukakandalamrapatplenoPPKI.
SelainitudalamrapatplenoterdapatusulanuntukmenghilangkanfrasamenurutdasardariKi
BagusHadikusumo.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
RumusandasarnegarayangterdapatdalamparagrafkeempatPembukaanUndang-UndangDasarini
merupakanrumusanresmikeduadannantinyaakandipakaiolehbangsaIndonesiahinggakini.UUD
inilahyangnantinyadikenaldenganUUD1945.
Rumusan kalimat
denganberdasarkepada:ke-TuhananYangMahaEsa,kemanusiaanyangadildanberadab,
persatuanIndonesiadankerakyatanyangdipimpinolehhikmatkebijaksanaandalam
permusyawaratanperwakilansertadenganmewujudkansuatukeadilansosialbagiseluruhrakyat
Indonesia.
1.ke-TuhananYangMahaEsa
2.Kemanusiaanyangadildanberadab,
3.PersatuanIndonesia
4.Dankerakyatanyangdipimpinolehhikmatkebijaksanaandalampermusyawaratanperwakilan
5.SertadenganmewujudkansuatukeadilansosialbagiseluruhrakyatIndonesia.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Pada Mei 1950 hanya ada tiga negara bagian yang Rumusankalimat
tetap eksis yaitu RI Yogyakarta, NIT, dan NST.
Setelah melalui beberapa pertemuan yang intensif RI , berdasar pengakuan ke-Tuhanan
Yogyakarta dan RIS, sebagai kuasa dari NIT dan NST, Yang Maha Esa, perikemanusiaan,
menyetujui pembentukan negara kesatuan dan kebangsaan, kerakyatan dan keadilan
mengadakan perubahan Konstitusi RIS menjadi sosial,
UUD Sementara.
Rumusandenganpenomoran
Perubahan tersebut dilakukan dengan menerbitkan (utuh)
UU RIS No 7 Tahun 1950 tentang Perubahan
Konstitusi Sementara Republik Indonesia Serikat 1.ke-Tuhanan Yang Maha Esa,
menjadi Undang-Undang Dasar Sementara (LN RIS 2.perikemanusiaan,
Tahun 1950 No 56, TLN RIS No 37) yang disahkan 3.kebangsaan,
tanggal 15 Agustus 1950. Rumusan dasar negara 4.kerakyatan
kesatuan ini terdapat dalam paragraf keempat dari 5.dan keadilan sosial
Mukaddimah (pembukaan) UUD Sementara Tahun
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Rumusan VIII: UUD 1945
KegagalanKonstituanteuntukmenyusunsebuahUUDyangakanmenggantikanUUDSementara
yangdisahkan15Agustus1950menimbulkanbahayabagikeutuhannegara.Untukitulahpada5
Juli1959PresidenIndonesiasaatitu,Sukarno,mengambillangkahmengeluarkanDekritKepala
NegarayangsalahsatuisinyamenetapkanberlakunyakembaliUUDyangdisahkanolehPPKI
pada18Agustus1945menjadiUUDNegaraIndonesiamenggantikanUUDSementara.
DenganpemberlakuankembaliUUD1945makarumusanPancasilayangterdapatdalam
PembukaanUUDkembalimenjadirumusanresmiyangdigunakan.Rumusaninipulayang
diterimaolehMPR,yangpernahmenjadilembagatertingginegarasebagaipenjelmaan
kedaulatanrakyatantaratahun1960-2004,dalamberbagaiprodukketetapannya,diantaranya:
1.TapMPRNoXVIII/MPR/1998tentangPencabutanKetetapanMajelisPermusyawaratan
RakyatRepublikIndonesiaNo.II/MPR/1978tentangPedomanPenghayatandanPengamalan
Pancasila(EkaprasetyaPancakarsa)danPenetapantentangPenegasanPancasilasebagaiDasar
Negara,dan
2.TapMPRNoIII/MPR/2000tentangSumberHukumdanTataUrutanPeraturanPerundang-
undangan.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Rumusankalimat Rumusandenganpenomoran
(utuh)
dengan berdasar kepada:
Ketuhanan Yang Maha Esa,
Kemanusiaan yang adil dan 1. Ketuhanan Yang Maha Esa,
2. Kemanusiaan yang adil dan
beradab, Persatuan Indonesia, dan
beradab,
kerakyatan yang dipimpin oleh 3. Persatuan Indonesia
hikmat kebijaksanaan dalam 4. Dan kerakyatan yang dipimpin
permusyawaratan/perwakilan oleh hikmat kebijaksanaan
serta dengan mewujudkan suatu dalam
keadilan sosial bagi seluruh rakyat permusyawaratan/perwakilan
Indonesia. 5. Serta dengan mewujudkan suatu
keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Rumusan IX: Versi Berbeda
SelainmengutipsecarautuhrumusandalamUUD1945,MPRpernahmembuatrumusanyang
agaksedikitberbeda.RumusaniniterdapatdalamlampiranKetetapanMPRSNo.
XX/MPRS/1966tentangMemorandumDPR-GRmengenaiSumberTertibHukumRepublik
IndonesiadanTataUrutanPeraturanPerundanganRepublikIndonesia
Rumusan
1.KetuhananYangMahaEsa,
2.Kemanusiaanyangadildanberadab,
3.PersatuanIndonesia
4.Kerakyatanyangdipimpinolehhikmahkebijaksanaandalampermusyawaratan/perwakilan
5.Keadilansosial.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Rumusan X: Versi Populer
Rumusanterakhiryangakandikemukakanadalahrumusanyangberedardanditerima
secaraluasolehmasyarakat.RumusanPancasilaversipopulerinilahyangdikenalsecara
umumdandiajarkansecaraluasdiduniapendidikansebagairumusandasarnegara.
RumusaninipadadasarnyasamadenganrumusandalamUUD1945,hanyasaja
menghilangkankatadansertafrasasertadenganmewujudkansuatupadasubanak
kalimatterakhir.
RumusaninipulayangterdapatdalamlampiranTapMPRNoII/MPR/1978tentang
PedomanPenghayatandanPengamalanPancasila(EkaprasetyaPancakarsa)
Rumusan
1.KetuhananYangMahaEsa,
2.Kemanusiaanyangadildanberadab,
3.PersatuanIndonesia
4.Kerakyatanyangdipimpinolehhikmatkebijaksanaandalampermusyawaratanperwakilan
5.KeadilansosialbagiseluruhrakyatIndonesia.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Hari Kesaktian Pancasila
Sila pertama
1. BangsaIndonesiamenyatakankepercayaannyadanketakwaannya
terhadapTuhanYangMahaEsa.
2. ManusiaIndonesiapercayadantakwaterhadapTuhanYangMaha
Esa,sesuaidenganagamadankepercayaannyamasing-masing
menurutdasarkemanusiaanyangadildanberadab.
3. Mengembangkansikaphormatmenghormatidanbekerjasama
Bintang antarapemelukagamadenganpenganutkepercayaanyang
berbeda-bedaterhadapTuhanYangMahaEsa.
4. Membinakerukunanhidupdiantarasesamaumatberagamadan
kepercayaanterhadapTuhanYangMahaEsa.
5. AgamadankepercayaanterhadapTuhanYangMahaEsaadalah
masalahyangmenyangkuthubunganpribadimanusiadengan
TuhanYangMahaEsa.
6. Mengembangkansikapsalingmenghormatikebebasan
menjalankanibadahsesuaidenganagamadankepercayaannya
masing-masing.
7. TidakmemaksakansuatuagamadankepercayaanterhadapTuhan
YangMahaEsakepadaoranglain.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Sila kedua
1. Mengakuidanmemperlakukanmanusiasesuaidenganharkatdan
martabatnyasebagaimakhlukTuhanYangMahaEsa.
2. Mengakuipersamaanderajat,persamaanhak,dankewajibanasasi
setiapmanusia,tanpamembeda-bedakansuku,keturunan,agama,
kepercayaan,jeniskelamin,kedudukansosial,warnakulitdan
sebagainya.
Rantai
3. Mengembangkansikapsalingmencintaisesamamanusia.
4. Mengembangkansikapsalingtenggangrasadantepaselira.
5. Mengembangkansikaptidaksemena-menaterhadaporanglain.
6. Menjunjungtingginilai-nilaikemanusiaan.
7. Gemarmelakukankegiatankemanusiaan.
8. Beranimembelakebenarandankeadilan.
9. BangsaIndonesiamerasadirinyasebagaibagiandariseluruhumat
manusia.
10. Mengembangkansikaphormatmenghormatidanbekerjasamadengan
bangsalain.
LATAR BELAKANG SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA
Sila ketiga
Sila kelima
1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap
dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
4. Menghormati hak orang lain.
5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri
Padi Dan Kapas. sendiri.
6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
9. Suka bekerja keras.
10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi
kemajuan dan kesejahteraan bersama.
11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan
yang merata dan berkeadilan sosial.
PERUBAHANPANCASILAPADA
ERAREFORMASI
Latar Belakang Terjadinya Reformasi
Krisis finansial Asia yang menyebabkan ekonomi Indonesia
melemah dan semakin besarnya ketidak puasan masyarakat
Indonesia terhadap pemerintahan pimpinan Soeharto saat itu
menyebabkan terjadinya demonstrasi besar-besaran yang
dilakukan berbagai organ aksi mahasiswa di berbagai wilayah
Indonesia.
Isu yang tak kalah penting lainnya adalah isu ekonomi. Ternyata
sejak jatuhnya perekonomian di era Orde Baru, kita masih belum dapat
bangkit meski sudah di era reformasi. Bahkan kondisi tersebut kian
terancam memburuk saat terjadinya krisis finansial Amerika Serikat yang
berimbas kepada krisis finansial global. Dampak dari itu semua, banyak
pengusah-pengusaha yang bangkrut. Dan banyak juga terjadi PHK besar-
besaran yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan.
Masa Pemerintahan B.J Habibie
Kebijakan-kebijakan pada masa Habibie:
Pengetahuan
atau ilmu
Makna
Ideologi
Bagi
Negara
Makna ideologi bagi suatu negara
adalah ideologi negara sebagai tujuan
atau cita-cita suatu bangsa dan
menjadi basis bagi suatu teori atau
sistem kenegaraan untuk seluruh
rakyat.Danbangsayangbersangkutan
serta menjadi pandangan kedepan
bagisuatunegara.
Perbandingan Ideologi
Pancasila dengan Ideologi Lain
Ideologi
Aspek
Liberalisme Komunisme Sosialisme Pancasila
- Demokrasi liberal - Demokrasi rakyat -Demokrasi untuk - Demokrasi Pancasila
- Hukum untuk - Berkuasa mutlak satu kolektivitas - Hukum untuk
melindungi individu parpol - Diutamakan kebersamaan menjunjung tinggi
Politik - Dalam politik - Hukum untuk - Masyarakat sama dengan keadilan dan
Hukum mementingkan individu melanggengkan komunis negara keberadaan individu
dan masyarakat
- Peran negara kecil - Peran negara dominan - Peran negara ada untuk - Peran negara ada
- Swasta mendominasi - Demi kolektivitas pemerataan untuk tidak terjadi
- Kapitalisme berarti demi negara - Keadilan distributif yang monopoli, dan lain-
Ekonomi
- Monopolisme - Monopoli negara diutamakan lain yang merugikan
- Persaingan bebas rakyat
Ideologi
Aspek
Liberalisme Komunisme Sosialisme Pancasila
- Agama urusan pribadi - Agama candu - Agama harus mendorong - Bebas memilih salah
- Bebas beragama masyarakat berkembangnya satu agama
- Bebas memilih agama - Agama harus dijauhkan kebersamaan - Agama harus
- Bebas tidak beragama dari masyarakat - Diutamakan kebersamaan menjiwai dalam
- Atheis - Masyarakat sama dengan kehidupan
Agama
negara bermasyarakat,
berbangsa dan
bernegara
- Individual lebih - Individu tidak penting - Masyarakat lebih penting - Individu diakui
penting dari pada -Masyarakat tidak dari pada individu keberadaannya
masyarakat penting - Hubungan individu
- Masyarakat diabdikan - Kolektivitas yang dan masyarakat
bagi individu dibentuk negara lebih dilandasi 3 S ( selaras,
Pandangan penting serasi, seimbang )
terhadap - Masyarakat ada
individu dan karena ada individu
masyarakat individu akan punya
arti apabila hidup
ditengah masayarakt
Ideologi
Aspek
Liberalisme Komunisme Sosialisme Pancasila
- Penghargaan atas - Atheisme - Kebersamaan - Bebas memilih salah
HAM - Dogmatis - Akomodasi satu agama
- Demokrasi - Otoriter - Jalan tengah - Agama harus
- Negara hukum - Ingkar HAM menjiawi dalam
- Menolak dogmatis - Reaksi terhadap kehidupan
Ciri Khas
- Reaksi terhadap liberalisme dan bermasyarakat,
absolutisme kapitalisme berbangsa dan
bernegara
Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
Pancasilamemenuhisyaratsebagaiideologiterbuka,sebab:
1.Memiliki nilai dasar yang bersumber pada masyarakat atau realita
bangsa Indonesia seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan,
KerakyatandanKeadilan.Ataunilai-nilainyatidakdipaksakandariluar
ataubukanpemberiannegara.
2.Memiliki nilai instrumental untuk melaksanakan nilai dasar, seperti
UUD45,UU,Peraturan-peraturan,KetetapanMPR,DPR,dll
3.Memilikinilaipraksisyangmerupakanpenjabarannilaiinstrumental.
NilaiPraksis terkandung dalam kenyataan sehari-hari yaitu bagaimana
carakitamelaksanakannilaiPancasiladalamhidupsehari-hari,seperti
toleransi,gotong-royong,musyawarah,dll.
Faktor Pendorong Keterbukaan
Ideologi Pancasila
Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi pancasila, adalah sebagai
berikut:
a.Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang
berkembang secara tepat.
b.Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku cenderung
meredupkan perkembangan dirinya.
c.Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau
d.Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi
dan hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan
nasional.
ANALISAKASUSKASUS
PRESENTASITUGASKELOMPOK
:AKTUALISASIPANCASILA
DALAMKEHIDUPAN
BERBANGSADANBERNEGARA
Aktualisasipancasiladalam
kehidupanberbangsadanbernegara
1. Krisis ideology
2. Demokratisasi
3. Kesenjangan
4. Kerusakan & krisis moral
5. Supremasi hukum & HAM
6. Kesadaran bela negara
AKTUALISASIPANCASILA
1. SECARA OBJEKTIF
Pelaksanaan dlm bentuk realisasi dlm setiap aspek
penyelenggaraan negara, baik legislatif, eksekutif
maupun yudikatir dan semua bidang kenegaraan &
terutama reaksinya dlm bentuk peraturan perundang-
undangan negara Indonesia.
2. SECARA SUBJEKTIF
Pelaksanaan dlm pribadi perseorangan, setiap warga negara,
setiap individu, setiap penduduk, setiap penguasa dan
setiap orang Indonesia
SIFATPELAKSANAANPANCASILA
1. BERSIFAT BATINIAN
Pelaksanaan Pancasila pd diri pribadi manusia yg dpt
membentuk kepribadian orang
2. BERSIFAT LAHIRIAH
Pelaksanaan Pancasila melalui jalan perundang-
undangan dan penyelenggaraan negara
INTERNALISASINILAI-NILAIPANCASILA
Dilakukan dgn pendidikan baik di sekolah, keluarga
maupun di dlm masyarakat shg akan menghasilkan :
KETAULADANAN
COMEBEEXAMPLEDONTGIVETHEEXAMPLE
SUPERMASIHUKUMDANHAM
SUPERMASI HUKUM BERMAKNA HUKUM MEMILIKI
KEKUASAAN TERTINGGI DALAM SUATU NEGARA
1. Pengertian kewiraan
2. Ruang lingkup pendidikan kewiraan
3. Berpikir komprehensif &integral
4. Ancaman terhadap bangsa & negara
MASALAHINDONESIA
Untuk Indonesia, saat ini negara dan bangsa dihadapkan
pada tiga permasalahan pokok, yaitu
pertama, tantangan dan pusaran arus globalisasi;
kedua, masalah internal, seperti KKN, destabilisasi,
separatisme, teror dan sebagainya,
ketiga, bagaimana menjaga agar roh reformasi tetap
berjalan pada relnya.
LANGKAHSTRATEGIS
pertama, reformasi sistem yang menyangkut perumusan
kembali falsafah, kerangka dasar dan perangkat legal
sistem politik;
kedua, reformasi kelembagaan yang menyangkut
pengembangan dan pemberdayaan lembaga-lembaga
politik,
ketiga, pengembangan kultur atau budaya politik yang
lebih demokratis dan tertanamnya komitmen untuk
lebih baik
KEWIRAANAMERIKASERIKAT
1. Bagaimana menjadi warga yang produktif dan sadar
akan haknya sebagai warga Amerika dan warga
dunia;
2. Nilai-nilai dan prinsip demokrasi konstitusional;
3. Kemampuan mengambil keputusan selaku warga
masyarakat demokratis dan multikultural di tengah
dunia yang saling tergantung.
KEWIRAANAUSTRALIA
1. Prinsip, proses dan nilai demokrasi;
2. Proses pemerintahan;
3. Keahlian dan nilai partisipasi aktif di masyarakat.
KEWIRAANDIASIA
Jepang misalnya, materi pendidikan kewarganegaraan
ditekankan pada Japanese history, ethics dan philosophy.
Pendidikan Kewiraan
usaha sadar utk menyiapkan peserta didik dlm
mengembangkan kecintaan, kesetiaan, keberanian utk
berkorban membela bangsa & tanah air Indonesia
Pengantar Pendidikan
kewiraan/kewarganegaraan
Mengerti, memahami, mendalami dan menghayati
Pendidikan Kewarganegaraan serta Pendidikan
Pendahuluan Belanegara.
PENGERTIAN
1. Pendidikan Kewiraan/kewarganegaraan adalah suatu
pola pendidikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan
para mahasiswa melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran/atau latihan bagi perannya dimasa yang akan
datang
2. Pendidikan Kewiraan/kewarganegaraan lebih
menitikberatkan kepada kemampuan penalaran ilmiah
yang bersifat konigtif dan afektif tentang bela negara
dalam rangka ketahanan nasional.
3. Pendidikan Kewiraan/kewarganegaraan dilakukan secara
kritis, analitis melalui dialog interaktif dan bersifat
partisipatoris agar tumbuh kesadaran berbangsa dan
bernegara secara rasional dan untuk meyakini kebenaran
serta ketepatan konsepsi bela negara dalam aplikasi
pandangan hidup bangsa.
LANDASANHUKUM
1. Pancasila
2. UUD 1945
a. Pembukaan Alinea Kedua dan Keempat yang
memuat cita-cita dan aspirasi bangsa Indonesia
tentang kemerdekaan.
b. Pasal 27 (1) tentang Kesamaan Kedudukan dalam
Hukum
c. Pasal 30 (1) tentang Bela Negara
d. Pasal 31 (1) tentang Hak Mendapat Pengajaran
3. Ketetapan MPR No. II/MPR/1999 tentang Garis-garis
Besar Haluan Negara
LANDASANHUKUM
4. Undang-Undang No. 20/Tahun 1982 tentang
Ketentuan-ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan
Negara Republik Indonesia (Jo. No. 1 Tahun 1988)
5. Undang-Undang No. 2 Tahun 1989 tentang Sistim
Pendidikan Nasional.
6. Keputusan DIRJEN Pendidikan Tinggi No.
267/DIKTI/KEP/2000 tentang Penyempurnaan
Kurikulum Inti Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian (MKPK) Pendidikan Kewarganegaraan
pada Perguruan Tinggi di Indonesia.
LANDASANHUKUM
7. Keputusan Dirjen Dikti No. 38/Dikti/2002 tentang
Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi
8. Keputusan Dirjen Dikti No. 43/Dikti/2006 tentang
Rambu-rambu Pelaksanaan Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi
MAKSUD
1. Upaya untuk memberikan pengertian kepada
mahasiswa tentang pengetahuan dan kemampuan
dasar berkenaan dengan hubungan antara
warganegara dengan negara serta pendidikan
pendahuluan bela negara sebagai bekal agar menjadi
warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan
negara.
2. Meningkatkan wawasan berfikir mahasiswa sebagai
warganegara Indonesia, yang sadar akan dirinya yang
mengemban misi pejuang pemikir-pemikir pejuang,
dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan
keamanan nasional.
MAKSUD
3. Usaha menjamin kelangsungan hidup bangsa dan
negara demi terwujudnya aspirasi perjuangan
nasional dengan tujuan untuk memupuk kesadaran
Bela Negara.
TUJUAN
1. Dapat memahami dan mampu melaksanakan hak
dan kewajiban secara santun [modesty], jujur
[honesty] dan demokratis serta ikhlas [sincerely]
sebagai warganegara terdidik dalah kehidupannya
selaku warganegara Republik Indonesia yang
bertanggung jawab.
2. Menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang
beragam masalah dasar kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi
dengan penerapan pemikiran yang berlandaskan
Pancasila, Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional secara kritis dan bertanggung jawab.
TUJUAN
3. Memupuk sikap dan perilaku cinta tanah air, rela
berkorban bagi nusa dan bangsa.
KOMPETENSI
Seperangkat tindakan cerdas[smart], penuh
tanggungjawab seorang dari seorang warga negara
dalam berhubungan dengan negara, dan memecahkan
berbagai masalah hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara dengan, menerapkan konsepsi Falsafah
bangsa, wawasan Nusantara, dan Ketahanan nasional.
KOMPETENSI
Sifat cerdas yang dimaksud tampak pada kemahiran,
ketepatan dan keberhasilan bertindak, sedangkan sifat
tanggung jawab diperlihatkan sebagai kebenaran
tindakan ditilik dari nilai ilmu pengetahuan dan
teknologi, etika ataupun kepatutan ajaran agama daan
budaya.
KOMPETENSI
1. Agar mahasiswa mampu menjadi warganegara yang
memiliki pilihan pandangan dan komitmen terhadap
nilai-nilai demokrasi dan HAM.
2. Agar mahasiswa mampu berpartisipasi dalam upaya men
cegah dan menghentikan berbagai tindak kekerasan
dengan cara cerdas dan damai.
3. Agar mahasiswa memiliki kepedulian dan mampu ber
partisipasi dalam upaya menyelesaikan konflik di
masyarakat dengan dilandasi nilai-nilai moral, agama
dan nilai universal.
4. Agar mahasiswa mampu berpikir kritis dan obyektif
terhadap persoalan kenegaraan, HAM dan demokrasi.
5. Agar mahasiswa mampu memberikan kontribusi dan
solusi terhadap berbagai persoalan kebijakan publik.
6. Agar mahasiswa mampu meletakkan nilai-nilai dasar
secara bijak (berkeadaban)
RUANGLINGKUP
1. Wawasan Nusantara
2. Ketahanan Nasional
3. Politik & Strategi Nasional
4. Sistem Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta
Wawasan Nusantara
Mengkaji cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri
dan lingkungannya dalam rangka menentukan sikap
Bangsa Indonesia demi kelangsungan hidup, keutuhan
Bangsa dan Wilayahnya serta jati diri Bangsa, yang
disebut Wawasan Nusantara dengan tujuan memahami,
menghayati dan mampu menjelaskan pentingnya
wawasan nasional bangsa Indonesia dalam mencapai
cita-citanya.
Ketahanan Nasional
Mengkaji konsepsi Bangsa Indonesia tentang upaya
meningkatkan ketahanan bangsa yang meliputi seluruh
aspek kehidupan bangsa (ideology, politik, ekonomi,
sosial, budaya, hamkam negara) dalam menghadapi
ancaman, tantangan, hambatran dan gangguan demi
kelangsungan hidup Bangsa dan Negara, yang disebut
Ketahanan Nasional dengan tujuan agar dapat
memahami, menghayati, mampu menjelaskan arti
pentingnya Ketahanan Nasional, mampu
menaplikasikan serta mengembangkannya dalam
mencapai tujuan Nasional.
Politik Strategi Nasional
Mengkaji masalah Kebijakan MPR dan Rencana
Pelaksanaannya oleh Pemerintah dalam pengelolaan
Negara, yang disebut Politik dan Strategi Nasional
dengan tujuan agar dapat memahami dan menghayati
Polstranas, mengetahui proses penyusunan Polstranas
dan memahami pelaksanannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Sistem Pertahanan Keamanan
Rakyat Semesta
Daya mampu seluruh rakyat yg disusun secara terpadu &
terpimpin dlm bentuk perlawanan bersenjata maupun
perlawanan lainnya
SIKAPMENTAL
1. Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha
Esa dan menghayati nilai-nilai falsafah bangsa
2. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
3. Bersikap professional yang dijiwai oleh kesadaran
bela negara.
4. Aktif memanfaatkan ilmu pengetahuan teknologi
dan seni untuk kepentingan kemanusiaan bangsa
dan negara.
KOMPREHENSIFINTEGRAL
Berpikir komprehensif integral di kalangan mahasiswa
dalam rangka ketahanan Nasional dengan didasari :
1.Kecintaan kepada tanah air.
2.Kesadaran berbangsa dan bernegara.
3.Memupuk rasa persatuan dan kesatuan.
4.Keyakinan akan ketangguhan pancasila.
5.Rela berkorb an demi bangsa dan negara.
6.Kemampuan awal bela negara.
BELANEGARA
Berdasarkan pasal 27 ayat 3 dalam perubahan ke 2 uud
1945, bahwa usaha bela Negara merupakan hak-hak dan
kewajiban setiap warga. Hal ini menujukan adanya asas
demokrasi dalam pembelaan Negara yang mencakup 2
arti :
1.Bahwa setiap warga turut serta dalam menetukan
kebijakan dan pembelaan Negara melalui
lembagalembaga perwakilan sesuai dengan UUD 1945
dan perundang-undangan yang berlaku.
PREDIDEN
1. BJ HABIBIE
2. ABDURRAHMAN WAHID
3. MEGAWATI SOEKARNO PUTRI
4. SUSILO BAMBANG Yudhoyono
5. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO
ANALISAKASUS:KEBERADAAN
PTFREEPORTDIINDONESIA
HAKASASIMANUSIA
Hak-hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang diberikan
langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta (hak-hak yang
bersifat kodrati).
1. Kepolisian
Tugas kepolisian adalah melakukan pengamanan dan penyelidikan terhadap
setiap berkas perkara pelanggaran HAM yang masuk.
2. Kejaksaan
Tugas utama jaksa adalah melakukan penuntutan suatu perkara pelanggara HAM
yang telah dilaporkan. Kejaksaan diatur dalam UUD No. 16 Tahun 2004.
3. Komnas HAM
Tujuan Komnas HAM adala memberikan perlindungan sekaligus penegakan hak
asasi manusia di Indonesia.
4. Pengadilan HAM di Indonesia
Pengadilan HAM khusus diprntukan dalam menangani
pelanggaran hak asasi manusia yang berat yaitu kejaksaan
genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Proses
pemeriksaan perkara dalam Pengadilan HAM tidak jauh
berbeda dengan prosedur-prosedur pemeriksaan di
Pengadilan sipil.
8. Komnas Anak
Tugas utama menyelenggarakan perlindungan trhadap
hak-hak anak.
ANALISAPERMASALAHAN
KEBUDAYAANDIINDONESIA
ANALISAMASALAHTOLERANSI
BERAGAMADIINDONESIA
KUIS