Anda di halaman 1dari 3

Pemikiran Ir.

Soekarno
1.Kebangsaan Indonesia
Dalam arti luas nation saat “bangsa” dengan mengutip pendapat
ernest renan, yaitu :kehendak akan Bersatu, orang orangnya
merasa diri Bersatu dan maubersatu”. Soekarno juga mengutip
pendapat otto bauer yang mendefinisikan bangsa “adalahsatu
persatuan perangai yang timbul karna persatuan nasib Namun,
kedua definisi ini dirasa oleh soekarnotidak cukup
menggambarkan kebangsaan Indonesia. Pasalnya, soekarno
memberikan contoh bangsa mingkabau. Sesama bangsa bangsa
Minangkabau merasa satu kesatuan, merasa satu keluarga.
Namun, hal tersebut hanyalah satu bagian kecil dari satu
kesatuan.

2.Internasionalisme dan kemanusiaan


Internasionalisme bukan bermakna kosmopolitanisme, sebuah
paham yang menganggap bahwa seluruh manusia adalah satu
maralitas yang sama maka “tidak ada Indonesia, tidak ada nippon,
tidak ada birma, tidak ada inggris, tidak ada amerika,dan lain
lainnya”. Internasinalisme harus berakar pada nasionalisme.
Soekarno mengatakan, “nasionalisme tidak dapat hidup subur,
kalau tidak hidup dalam taman sarinya internasionalisme”.
Dengan demikian, dasar pertama, kebangsaan Indonesian, harus
bergandengan tangan dengan dasar kedua, internasionalisme.
Soekarno mengutip pendapat Mahatma Gandhi, “saya seorang
nasionalisme, tetapi kebangsaan saya adalah perikemanusiaan.”

4.Kesejahteraan sosial
Tidakkah di seluruh benua barat kaum kapitalis merajalela?
Padahal ada badan perwakilan rakyat! “karena itulah, demokrasi
yang dianut tidak hanya berkaitan dengan politik, tetapi juga
berkaitan dengan kesejahteraan sosial, dan ekonomi.
5.Ketuhanan
“Bukan saja bangsa Indonesia ber-tuhan, tetapi masing masing
orang Indonesia hendaknya bertuhan.” Ujar Soekarno
“segenap rakyat hendaknya bertuhan secara kebudayaan”, kata
soekarno. Apa maksud bertuhan secara kebuyadaan atau
keadaban itu? Ialah hormt menghormati satu sama lain. Soekarno
pun menyinggung bagaimana Nabi Muhammad dan Nabi isa
memberikan bukti yang cukup tentang hormat menghormati.
Karena itulah, ketuhanan yang berkebudayaan disini dimaknai
oleh soekarno sebagai ketuhanan yang berbudi pekerti, yang
luhur, ketuhanan yang menghormati sama lain. Dengan
prinsipkelima inilah, semuaa agama dan kepercayaan
mendapatkan tempat yang baik.

3.Mufakat atau Demokrasi


“Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan
satu negara untuk satu golongan walaupun golongan kaya. Tetapi
kita medirikan negara, ‘semua buat semua, satu buat semua,
semua buat satu.’ Saya yakin, bahwa syarat yang mutlak untuk
kuatnya negara Indonesia ialah permusyawaratan perwakilan
seokarno mengatakan: “badan perwakilan, inilah tempat untuk
kita mengemukakan tututan tututan islam. Di sinilah kita usulkan
kepada pemimpin pemimpin rakyat,apa apa yang kita rasa perlu
bagi perbaikan. Jikalau memang kita rakyat islam, marilah kita
bekerja sehebat hebatnya, agar supaya Sebagian yang terbesar
dari pada kursi kursi badan perwakilan rakyat yang kita adakan,
didududki oleh utusan utusan islam”. Menurut soekarno, prinsip
ke empat ini belum ada yang membicarakan selama sidang
pertama BPUPK. Kesejahteraan social di sini, menurut soekarno
“tidak akan ada kemiskinan di indonesia merdeka”. Prinsip ini
dikaitkan oleh soekarno dengan prinsip ketiga. Soekarno
berpesan: kalau kita menjadi demokrasi, hendaknya bukan
demokrasi barat, tetapi permusyawaratan yang memberikan
hidup, yakni politik-ekonomi- demokrasi yang mampu
mendatangkan kesejahteraan social”.

Anda mungkin juga menyukai